Anda di halaman 1dari 5

NOTULENSI

Kegiatan : Rapat Reviu Renstra Pusat Riset Perikanan Tahun 2021-2024


Hari, Tanggal : Rabu, 7 Juli 2021
Tempat : Daring via zoom meeting
Pimpinan Rapat : Koordinator Perencanaan dan Kerjasama

Arahan Kepala Pusat:

 Renstra ini fokus di dokumen program di MenKP, karena dari sisi implementasi di
Pusriskan sudah sangat mendukung hampir 100%, begitu juga di UPT.
 Nantinya akan ada SKP antara KKP dengan BRIN, stakeholder utamanya masih
KKP, walaupun nanti akan terjadi perubahan, ini akan menyesuaikan dengan
perkembangan institusi dsb.

Koordinator Perencana dan Kerjasama:

 Kita tidak lihat publishing house, selama ada penerbitan buku yang terbit di tahun
lalu itu termasuk diseminasi
 Salah satu bentuk upaya-upaya peningkatan diseminasi itu dengan melibatkan
media,
 Event launching termasuk ke dalam pameran.
 Diusahakan tidak usah terlalu banyak tabel, karena tahun 2021 sangat terbatas
dengan adanya covid sehingga kondisi tidak memungkinkan.
 KTI termasuk kategori ilmiah yang dipublikasikan.
 Dalam bentuk narasi saja jika ada tulisan dari media /wartawan, karena dalam
strategi diseminasi yang menghasilkan dalam rangka melaksanakan loka karya .
 FGD dengan hasil final masuk dalam bentuk diseminasi.
 Diseminasi dalam bentuk event, dan jumlah diseminasi dalam bentuk publikasi
 Isi Tabel 1 disesuaikan berdasarkan kegiatan riset, sarpras dan manajerial. Karena
ada overlap dengan tabel selanjutnya yang membahas tentang jumlah riset
berdasarkan output
 Rilis ikan baru yang akan dibudidayakan bisa dibagi menjadi dua yaitu : jumlah rilis
ikan yang diproses hasil di luar Pusriskan dan yang dihasilkan dari peneliti di dalam
Pusriskan
 Peran Pusriskan dalam rilis yaitu sebagai penilai dan menghasikan jenis ikan baru.
 Sebagai penilai rilis dapat menilai tidak hanya rilis jenis ikan baru dari hasil riset
satker pusat riset perikanan tetapi di luar pusat riset perikanan juga bisa
 Jika akan dimasukan 2 opsi tersebut, sebaiknya diperjelas dengan adanya
keterangan narasi.
 Narasi: Peran Pusriskan dalam rilis ada 2, yaitu sebagai tim penilai rilis dan
merupakan satker yang menghasilkan jenis ikan baru yang akan dibudidayakan.
 Redaksional akan dilengkapi oleh tim Bu dian
 Rilis jenis ikan baru yang dimasukan yang sudah ada Kepmen/Permen

Koordinator Risbang IPTEK dan Diseminasi:


 Rilis ikan baru biasanya walaupun ditangani oleh BRSDM, Pusriskan tetap dilibatkan
dalam prosesnya
 Rilis jenis ikan baru yang akan dibudidayakan lebih baik rilis internal lingkup
Pusriskan
 Melihat kinerja, 2 opsi dapat kita pilih, 2 opsi yang dimaksud: rilis yang dihasilkan
internal dan diluar pusriskan
 2 opsi supaya kelihatan peran Pusrikan internal (dapat menghasilkan rilis jenis ikan
baru) dan juga memperlihatkan peran Pusriskan sebagai pelayanan jasa riset.
 Untuk narasi akan diengkapi

Koordinator Monev, Data dan Pelaporan:

 Terjadi beberapa kali perubahan organisasi. Misalnya mulai tahun 2017 BRSDM
terbentuk. Bisa dijadikan acuan
 Sebaiknya terdapat catatan keterangan tabel mengenai status perubahan organisasi
atau keterangan menyesuaikan tabel. Missal pada tabel 2 LRMPHP baru bergabung
tahun 2017
 Usul sesuai dengan format 5 tahunan, tapi dengan catatan pada tahun 2017 sudah
berubah organisasi ke BRSDM
 Data yang diminta ada.
Koordinator Tata Usaha:

 Rekomendasi itu output untuk kepala badan, sedangkan kita Pusriskan hanya
menyampaikan ke Kepala Badan
 Launching itu identik dengan kegiatan event : peresmian , publikasi dll
 Membedakan publikasi riset untuk membuat buku/jurnal , tapi terkait publish ke
masyarakat. Launching masuknya ke event
 Jumlah hasil riset digunakan sebagai bahan yang akan direkomendasikan
 P3K untuk tahun ini tidak dimasukan terlebih dahulu ke dalam renstra
 Minggu depan diadakan rapat kembali untuk membahas progres rapat hari ini

Koordinator Perencana dan Kerjasama:

 Sebaiknya tahun pendataan disamakan


 Jika disamakan, karena berhubungan dengan data yang lampau, dipastikan kembali
mengenai ketersediaan data
 Pada dasarnya UPT dibawah tetap sama, namun induk/pusat yang berbeda.
 Nantinya akan ada reviu capaian RPJMN di akhir.
 Tidak hanya rekomendasi kebijakan, tapi juga meliputi hasil riset yang digunakan
sebagai outcome.
 Misalnya laporan tuna regional, pedum pengukuran karapas, stock assesment
 Output informasi yang disajikan dalam tabel renstra sebaiknya berdasarkan LKJ, jadi
jelas pertanggungjawaban dan ketelusuran
 Hasil riset yang menjadi outcome tidak hanya rekomendasi kebijakan, tapi juga PB
dan data informasi yang mengakomodir output UPT yang dipakai oleh stakeholder
 Contoh outcome teknologi: produksi vaksin masal, rilis ikan
Nurbakti Listyanto:

 Monev punya data yang dibutuhkan, semu data ada di laporan tahunan dan LKJ.
Laporan mingguan, bulanan dan tahunan merupakan acuan.
 Dalam laporan monev pasti ada bagian yang menggambarkan keragaan SDM, riset
dsb
 Dulu untuk membandingkan/meihat perkembangan data sdm menggunakan grafik

Koordinator Tata Usaha

 Update tabel SDM akan menyesuaikan dengan tabel informasi yangada pada
BRSDM dalam angka
 Tabel sdm pada BRSDM dalam angka merupakan hasil diskusi dengan BAdan Pusat
Statistik. Jadi ada standard mengenai bagaimana menyusun tabel
 TU akan menyesuaikan data SDM
 Data SDM akan di breakdown per UPT
 Pada tahun 2020 sdah ada beberapa transformasi jabatan.
 Dibandingkan jumlah peneliti dan fungsional lain 2019 dan 2020
 Penyesuaian tindak lanjut TU: SDM lingkup Pusriskan berdasarkan Jabatan
Fungsional lain 2019-2020
 Narasi mengenai SDM dapat diperbaiki atau diupdate kembali
 Kita ada perkembangan. Mungkin narasi bisa ditambahkan mengenai pembahasan
tenaga kontrak
 sempat ada kesepakatan bahwa tenaga kontrak tidak masuk dalam pembahasan
renstra.
 Jika merujuk pada renstra BRSDM maka tidak dibahas. Tapi bisa didiskusikan dalam
sebgai salah satu bentuk stratei atau juga bisa data tidak dimunculkan
 Wacana PPNPN untuk ikut rekruitmen P3K tapi sudah diwanti-wanti bahwa ketika
pegawai tersebut diterima bisa jadi tidak bekerja pada riset pusriskan (manajerial)
dan ketika sudah menjadi P3K ada tanggung jawab output yang harus dicapai oleh
masing-masing pegawai

Galuh Laksita Swasti:

 Bagaimana perkembangan PUI di satker? Dari 2019 sampai 2020 apakah ada
penambahan PUI?
 Pada PK terdapat IKU yang terkait dengan sertifikasi kelembagaan tahun 2021.
Target IKU tersebut berjumlah 8. Apakah untuk 8 target tersebut, PUI akan dijadikan
sebagai bukti capaian?
 Jika merupakan bukti capaian, maka lebih baik untuk dimunculkann di renstra.

Koordinator Tata Usaha:

 Kelembagaan terkait dengan asistensi riset, kualitas akreditas kelembagaan bukan


dalam wewenang TU. Mungkin monev punya data terkait
 Sertifikasi kelembagaan masuk ke laporan IKU
Koordinator Risbang IPTEK dan Diseminasi:

 Status akreditasi dari status lembaga merupakan hal yang penting.


 Informasi PUI dianggap penting karena informasi tersebut bisa dijadikan sebagai
kekuatan satker yang ada di Pusriskan, terlebih ketika akan mengajukan proposal
untuk grant
 Sebaiknya dalam keterangan tahun ada periode juga. Jadi mencantukan informasi
 Lab sesuai dengan akreditasi
 Sebaiknya mengakomodir redaksional keterangan bahwa informasi yang tadinya ada
di tabel 21 (jumlah laboratorium berdasarkan status akreditasi menurut unit kerja)
terdapat di lampiran. Tabel di coret
 Sebaiknya mengakomodir redaksional keterangan bahwa informasi yang tadinya ada
di tabel 21 (jumlah laboratorium berdasarkan status akreditasi menurut unit kerja)
terdapat di lampiran. Tabel di coret

Koorinator Monev, Data dan Pelaporan:

 Pada satker yang sudah ada akreditasi, diberi keterangan tahun dan jenis akreditasi.
 PUI masuk ke IKU

Koordinator Perencanaan dan Kerjasama:

 Karena renstra 2021-2024 bagaiman dengann PUI gondol yang masa berlaku hingga
desember 2020?
 Berdasarakan rapat di depok, informasi bahwa PUI sedang mati suri karena sedang
integrasi dengan BRIN
 Pada body renstra tabel disajikan secara global, sedangkan detil rincian PUI dan
akreditasi lab dapat disajikan di lampiran.
 Terkait aset Pusat Riset Perikanan akan ditindak lanjut oleh TU.
 Formulasi tabel terkait tahun dan informasi aset lingkup UPT akan disesuaikan
 Tabel anggaran Pusrikan dari 2015-2020, darimana data berasal? Lkj atau
bagaimana?
 Lebih baik untuk dikategorikan menjadi belanja mengikat dsb supaya ada justifikasi
jika ada pergerakan naik/turun anggaran
 Bisa dilihat kenapa anggaran tiba-tiba meledak pada tahun 2020?
 Lebih baik anggaran puslatluh dikeluarkan.diperlukan adanya narasi/alur yag jelas
untuk mengubungkan tabel anggaran dengan gabar 1 yang menyajikan proposi
anggaran. Jika anggaran di breakdown per jenis belanja (missal satuan 3) maka
dapat dilihat dengan jelas kenaikan/penurunan anggaran ada dimana. Missal pada
2021 terlihat bahwa sebesar 53% anggaran untuk belanja pegawai

Galuh Laksita Swasti:

 Koordinasi dengan Sub Koordinator Keuangan, apakah di keuangan dapat


mengakomodir breakdown anggaran

Koordinator Tata Usaha:

 Ingin menambahkan pada poin permasalaha, diantaranya:


 Penambahan permasalahan terkait dengan kondisi sekarang
 Ada penyesuaian tidak adanya jabatan structural/ penyesuaian sistem dan tata kerja
terkait dengan transformasi jabatan
 Terkait dengan kondisi covid
 Banyak revisi, bukan berati perencanaan tidak bagus, tapi situasional (keadaan yang
tidak bisa dihindari)

Isu Strategis

 Visi misi dari presiden. Jadi tidak ada perubahan


 Perubahan yang ada: update dari sasaran strategis 2021-2024
 Sasaran strategis ada perubahan di PK.
 Terdapat Update sasaran di strategis terutama IKU dan targetnya
 Pada perspektif customer: Rekomendasi potensi Sumber Daya Perikanan yang
terpetakan dan berkelanjutan pada 11 WPP dengan target tahun 2021 sebanyak 2
(dua) paket dan mulai tahun 2022 - 2024 di targetkan sebanyak 3 paket per tahun.
 Yang dimaksud kalimat diatas adalah pada tahun 2022 - 2024 di targetkan sebanyak
3 paket per tahun
 Kalimat dan narasi target perlu disesuaikan supaya tidak rancu (karena yang
dimaksud adalah 3 target pertahun, bukan akumulasi)
 Narasi perlu disesuaikan untuk poin selanjutnya.
 Indikator 1 apa aja, lalu di support di IKU pusriskan apa saja. Penyajian
diformulasikan supaya mudah dipahami
 Mungkin penyajian bisa lewat tabulasi level 1, level pusat, dengan target apa.
Supaya pembaca tidak multi tafsir
 Bisa juga tetap disajikan, tapi levelling di pusat. Poin a,b,c dst pada perspektif
internal proses masuk ke customer perspektif. Tapi disampaikan bahwa perspekitif
dilihat dari sisi Pusriskan.

Catatan penting dalam rapat:

 Rencananya jika data sudah terkumpul, minggu ini akan di finalisasi dan minggu
depan akan disampaikan ke tim pakar, untuk selanjutnya akan dilakukan penetapan
Kepala Pusat. Sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu mengundang stakeholder
Pusriskan.
 Pengumpulan data untuk Reviu Renstra tanggal 9 Juli 2021.

Anda mungkin juga menyukai