Anda di halaman 1dari 65

KATA PENGANTAR

L
APORAN Ringkas Capaian Utama Reformasi Birokrasi Badan
Pusat Statistik 2017 menyajikan delta progress pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (RB) dari sejak PMPRB 2017 lalu. Laporan
ringkas ini hanya mencakup sejumlah capaian utama yang sangat penting
dan strategis baik capaian RB di BPS Pusat maupun capaian di BPS daerah.
Capaian pelaksanaan RB secara lengkap disajikan secara khusus dan terpisah
di publikasi laporan menurut unit kerja baik kedeputian maupun BPS Provinsi.
Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi penilaian
yang dilakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (KemenPAN RB) terhadap capaian RB BPS.

Laporan Ringkas Capaian Utama RB BPS ini mencakup 3 (tiga) aspek


utama. Pertama, laporan tentang capaian yang telah dilakukan sebagai tindak
lanjut dari temuan dan rekomendasi yang tertuang dalam laporan hasil
pelaksanaan RB per tanggal 26 Februari 2018 yang mencakup 5 temuan dan
7 rekomendasi. Kedua, laporan tentang capaian-capaian yang sangat penting
dan strategis selama setahun yang disajikan per area perubahan. Ketiga,
laporan tentang peran BPS baik di level nasional maupun level internasional
serta apresiasi dan penghargaan yang diterima BPS.

Capaian ini tentunya dapat diperoleh berkat dukungan dan komitmen


seluruh ASN BPS di seluruh unit kerja baik di BPS Pusat maupun BPS Daerah
untuk mewujudkan BPS sebagai World Class NSO (Kantor Statistik Berkelas
Dunia). Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan
kontribusi seluruh pihak dalam mewujudkan penyelesaian laporan ini.

Jakarta, September 2018


Kepala Badan Pusat Statistik

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................... iii


Daftar Isi.................................................................................................... iv

PENDAHULUAN......................................................................................... 1
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017.................. 7
Temuan 1................................................................................................... 7
Temuan 2.................................................................................................. 12
Temuan 3.................................................................................................. 16
Temuan 4.................................................................................................. 20
Temuan 5.................................................................................................. 21

CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018.................................... 23


1. Manajemen Perubahan ................................................................... 25
2. Penataan Peraturan Perundang-undangan...................................... 31
3. Penataan dan Penguatan Organisasi................................................ 34
4. Penataan Tata Laksana..................................................................... 36
5. Penataan Sistem Manajemen SDM.................................................. 41
6. Penguatan Akuntabilitas Kinerja....................................................... 43
7. Penguatan Pengawasan.................................................................... 46
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik............................................. 48

PERAN BPS................................................................................................ 53
1. Peran BPS dalam Pembinaan Statistik Sektoral................................ 55
2. Peran BPS dalam Pelaksanaan TPB di Indonesia.............................. 56
3. Respon Terhadap Kebutuhan Pemerintah akan Data Strategis........ 56
4. Peran dan Prestasi BPS di Dunia Internasional................................. 57

iv RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Buku ini menjelaskan secara ringkas delta progress Reformasi
Birokrasi (RB) dari sejak PMPRB tahun 2017 lalu.
Laporan ringkas ini dibagi dalam 3 bagian:
1. Pertama, adalah capaian yang didapat dari hasil menindaklanjuti
rekomendasi yang tertuang dalam laporan hasil evaluasi
pelaksanaan RB per tanggal 26 februari 2018. Ada 7 rekomendasi
yang disampaikan dan dikelompokkan dalam 5 kelompok
temuan.
2. Selain tindak lanjut dari rekomendasi, di buku ini dilaporkan
capaian implementasi dari roadmap RB 2015-2019 yang sudah
disusun. Capaian-Capaian yang sangat significant selama
setahun ini disajikan per area perubahan. Untuk capaian lain,
dikemas dalam laporan terpisah per kedeputian dan per daerah
berdasarkan provinsi.
3. Bagian terakhir dalam buku laporan ini, disajikan tentang
Peranan BPS di level nasional maupun internasional, selain ada
yang sifatnya apresiasi karena kapasitas dan kapabilitas BPS, juga
terdapat amanah baru yang harus dipikul yang bisa dimaknai
sebagai satu tantangan besar.

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 3
TEMUAN, REKOMENDASI DAN
TINDAK LANJUT PMPRB 2017
TEMUAN, REKOMENDASI DAN
TINDAK LANJUT PMPRB 2017
B
agian ini membahas temuan dari tim asesor PMPRB
KemenPANRB pada tahun 2017 lalu, rekomendasi serta
tindak lanjut yang BPS upayakan selama setahun ini. Ada
5 temuan yang mencakup 7 rekomendasi hasil penilaian PMPRB tahun
2017 yang harus ditindaklanjuti oleh BPS. Tindak lanjut dari setiap
temuan beserta rekomendasinya dijabarkan secara detil berikut ini.

TEMUAN 1
Pelaksanaan RB baru terlihat di Tim RB internal, sedangkan di
unit-unit masih bersifat formalitas dan belum mampu menyentuh
perubahan mendasar terkait mindset dan budaya kerja.

REKOMENDASI
1. Mendorong implementasi RB mulai dari BPS Pusat hingga ke unit
kerja perwakilan daerah sehingga seluruh unit kerja berkontribusi
terhadap pelaksanaan RB
2. Meningkatkan internalisasi kepada seluruh pegawai tentang
segala kebijakan terbaru serta mendorong setiap atasan langsung
melakukan supervisi, coaching, dan konseling secara berkala
kepada masing-masing bawahannya secara berkala setidaknya
tiga bulanan yang bertujuan untuk membangun budaya kinerja
secara berkelanjutan

TINDAK LANJUT TEMUAN 1


Atas rekomendasi 1) dan 2) berdasarkan Temuan 1 yang
menyatakan bahwa Pelaksanaan RB terlihat di Tim RB internal,
sedangkan di unit-unit masih bersifat formalitas dan belum mampu
menyentuh perubahan mendasar terkait mind-set dan budaya kerja,
maka sebagai tindak lajut dari rekomendasi tersebut BPS melaksanakan
beberapa kegiatan strategis.

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 7
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

Pertama
BPS telah mendorong dan mengintensifkan implementasi RB di
BPS Pusat dan Daerah, serta mewajibkan seluruh Kedeputian BPS dan
BPS Provinsi untuk menyampaikan laporan pelaksanaan RB melalui:
• Perbaikan Tim Kerja RB dengan melibatkan seluruh Eselon 2 di
BPS dan juga BPS Daerah.
• Selain itu, segala upaya yang terkait RB yang dilakukan oleh
tim RB baik Pusat maupun daerah telah didokumentasikan dan
dikemas dalam laporan per kedeputian dan per provinsi.

Gambar 1. SK Perbaikan Tim Kerja RB

8 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

Gambar 2. Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Unit Kerja

Kedua
BPS telah mendorong peningkatan jumlah Satker berstatus WBK
dan WBBM sebagai bagian dari implementasi RB di Daera. Beberapa
kegiatan yang telah dilakukan antara lain:
• Pada Tahun 2015 BPS memilih 7 satker provinsi di lingkungan
BPS, dan diajukan ke KemenPANRB untuk mendapatkan predikat
WBK, dan BPS Prov Sulawesi Barat diakui oleh Kemenpanrb
sebagai satker WBK.
• Pada tahun 2017 lalu satker yang berpredikat WBK bertambah
satu, yakni BPS Prov Jatim.
• Pada tahun ini ada 12 satker WBK dan 2 satker WBBM yang
diusulkan ke Kemenpanrb. Diantara satker yang diusulkan tahun
ini, sudah mulai ada satker kabupaten kota sebanyak 5.
• Diharapkan tahun ini ada Satker WBBM yang masuk, dan Predikat
WBKnya bertambah terutama kabupaten kota, yang diharapkan
bisa menjadi pionir atau contoh bagi yang lainnya.

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 9
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

Tabel 1. Daftar Satker yang diusulkan sebagai Satker WBBM dan WBK, 2018

Ketiga
BPS telah mendorong setiap unit kerja untuk melakukan
pertemuan berkala dalam berbagai bentuk kegiatan yang dapat
membangun budaya kerja. Beberapa kegiatan terkait mencakup:
• Pada kegiatan rapat teknis pimpinan bps kabupaten kota di
Bandung 2017 lalu, tema peningkatan budaya kerja diusung.
Dilakukan internalisasi nilai-nilai reorientasi budaya kerja,
work environment, kecintaan pada data seperti menulis, dan
leadership, manajemen serta komunikasi merupakan variabel
yang menjadi upaya percepatan perbaikan budaya kerja.
• Hasil dari internalisasi tersebut muncul kegiatan seperti happy
Monday di BPS Provinsi Jawa Tengah, yang menjadikan senin
adalah hari yang paling ditunggu dan dirindu, media komunikasi
face to face yang melibatkan seluruh karyawan, unjuk kebolehan
dalam bentuk apapun, sharing knowledge dll. Ini telah
menciptakan work environment yang kondusif. Kegiatan ini
sudah direplikasi di satker lain.
• Ada juga seperti di pusat pertemuan 3 bulanan yang dilakukan
di DAPS.

10 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

Gambar 3. Contoh kegiatan pertemuan berkala

Keempat
BPS Melakukan pembinaan Change Champion (CC) dan
Change Agent Network (CAN) serta mengoptimalkan fungsinya dalam
menyosialisasikan berbagai perubahan baik di BPS Pusat maupun
Daerah.
Fungsi CC sebagai vocal point, bukan memfungsikan dirinya
sebagai personel yang lebih penting dari yang lain, tapi untuk
memperkuat kejelasan fungsi masing-masing, mengarahkan fokus dan
mempertajam langkah reformasi yang harus dilakukan bersama-sama.

Gambar 4. Kegiatan Pembinaan Change Champion dan CAN

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 11
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

TEMUAN 2
Masih terdapat definisi kinerja yang belum jelas, sehingga
menimbulkan ketidakselarasan kinerja antara BPS dengan Unit Kerja
Eselon I, sehingga pelaksanaan delapan (8) area perubahan masih
belum terintegrasi terkait pencapaian kinerja organisasi dan masih
pemenuhan dokumentasi formal.

REKOMENDASI
3. Mengintegrasikan semua pelaksanaan RB dengan kinerja yang
akan dicapai, sehingga pelaksanaan RB lebih dapat dirasakan
manfaatnya oleh stakeholder.
4. Melakukan reviu terhadap kinerja pada level BPS, unit kerja
eselon I, dan BPS perwakilan di daerah sehingga terwujud
keselarasan kinerja di setiap jenjang organisasi.

TINDAK LANJUT TEMUAN 2


Sebagai tindak lanjut Temuan 2, BPS mengambil langkah strategis
antara lain:
Pertama, BPS telah menerapkan Generic Statistical Business
Process Model (GSBPM) untuk menyelaraskan Kinerja antar Unit Eselon
1 di BPS. Dengan penerapan GSBPM ini, tata kelola proses bisnis ,
siapa melakukan apa pada kegiatan statistik di lingkungan BPS menjadi
standar, mulai dari specify needs (mendefinisikan kebutuhan data)
hingga diseminasi dan evaluasi dari penyelenggaraan kegiatan statistik
tersebut.

Gambar 5. GSBPM penyelarasan kinerja antar Unit Eselon 1 BPS

12 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

GSBPM juga diterapkan oleh masing-masing unit kerja dalam


pelaksanaan kegiatan statistik. Kedeputian Statistik Sosial, misalnya,
telah menerapkan GSBPM dalam kegiatan Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas).

Gambar 6. Contoh implementasi dari GSBPM pada kegiatan Susenas

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 13
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

Tata kelola berdasarkan GSBPM ini bisa menjadi rujukan atau


guideline baik di lingkungan internal BPS sendiri, maupun K/L dalam
menjawab kebutuhan data melalui survei. Artinya, dengan guideline
yang merujuk GSBPM, maka amanah UU kepada BPS sebagai pembina
kegiatan statistik dapat dijalankan dengan baik.
Kedua, salah satu orientasi RB BPS adalah peningkatan kualitas
data. Untuk upaya ini telah dibangun SIQAF, yang dapat menilai kualitas
data dan prosesnya. Pihak-pihak terkait dari beberapa unit kerja terlibat
dalam proses penjaminan kualitas ini. Penjaminan kualitas ini telah
dilakukan di beberapa kegiatan survei, dan nantinya akan diterapkan di
lebih banyak lagi kegiatan survei lainnya.

Gambar 7. Implementasi SIQAF dalam penjaminan kualitas

Implementasi Sistem Informasi Quality Assurance Framework di BPS


(SIQAF BPS)
• Selama tahun 2015-2019, BPS mengkaji dan membangun
Deklarasi Kualitas (Quality Declare) dan Gerbang Kualitas (Quality
Gates).
• Deklarasi Kualitas merupakan instrumen penyampaian
penjaminan kualitas statistik yang dihasilkan BPS terhadap
pemerintah, pengguna data, responden, stakeholders, dan
pihak-pihak terkait dalam bentuk daring (online).
• Informasi dalam Deklarasi Kualitas didapat dari hasil pengukuran
kualitas yang dibedakan menurut 6 (enam) dimensi kualitas dan
8 (delapan) tahapan kegiatan statistik.

14 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

Implementasi pengukuran dan deklarasi kualitas data menggunakan


aplikasi SIQAF BPS
• 2017: Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur (STPIM)
dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
• 2018: Perluasan cakupan terhadap Survei Harga Konsumen (SHK)
dan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas
Langkah lain yang diambil BPSadalah melakukan reviu ke-2 pada
Renstra 2015 -2019 berdasarkan reviu ke-2 IKU BPS sesuai Perka No.
2 Tahun 2017 dan melakukan penambahan/penajaman indikator yang
menggambarkan mandat Undang-Undang tentang Statistik yang akan
dimuat pada reviu ke-3 IKU BPS (dalam proses).

Gambar 8. Reviu RENSTRA BPS 2015-2019

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 15
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

TEMUAN 3
Inovasi-inovasi tata kelola internal organisasi di BPS Perwakilan
Daerah belum banyak direplikasi; misalnya catatan harian pegawai
yang di BPS Bantul bisa dikembangkan dan digunakan oleh unit BPS
wilayah lain, bahkan pusat.

REKOMENDASI
5. Mereplikasi inovasi-inovasi tata kelola internal organisasi yang
dibuat oleh perwakilan BPS di daerah untuk dapat diimplementasi
di perwakilan BPS lainnya. Misalnya, catatan harian pegawai di
Bantul bisa dikembangkan dan digunakan oleh unit BPS wilayah
lain, bahkan pusat

TINDAK LANJUT TEMUAN 3


Untuk rekomendasi 5) berdasarkan temuan bahwa inovasi-
inovasi tata kelola internal organisasi di BPS Perwakilan Daerah belum
banyak direplikasi, BPS telah melakukan beberapa tindak lanjut antara
lain:
Pembentukan Tim Penilai Inovasi dan Pelaksanaan Lomba Inovasi di
Internal BPS
Untuk mendorong seluruh unit kerja bersemangat dalam
melakukan inovasi, BPS membentuk Tim Penilai Inovasi dan
melaksanakan Ajang inovasi award di internal. Inovasi terbaik
kemudian diusulkan ke ajang inovasi pelayanan publik tingkat nasional
yang diselenggarakan oleh KemenPANRB. Berikut ada beberapa aplikasi
android untuk layanan data dari masing-masing daerah. Secara umum
aplikasinya sama tetapi ada penajaman/pengembangan beberapa fitur
yang khas pada masing-masing inovasi.
Sebagai bagian dari memperkenalkan inovasi yang dilakukan
oleh BPS, BPS menyertakan lomba inovaasi di tingkat nasional. Tahun
ini ada “Bikin Asik (Jambi Terkini dalam Aplikasi Statistik)” dari jambi
yang sudah masuk dalam top 99 innovation award. Diharapkan lolos
dalam seleksi masuk top 40 innovation award.

16 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

Gambar 9. Inovasi BPS Provinsi Jambi masuk dalam 99 Inovasi Terbaik


Selain aplikasi yang sifatnya pelayanan publik eksternal,
pelayanan di lingkungan internal juga ada beberapa inovasi baik
yang sifatnya masih terkait penyediaan data seperti SIPENA (mencari
fenomena terkait data yang akan disajikan, sehingga lebih informatif
untuk disampaikan), ada juga yang sifatnya administratif seperti yang
dikembangkan di BPS Provinsi Sulawesi Tenggara dan BPS Provinsi Aceh.

Gambar 10. Beberapa contoh inovasi pelayanan publik eksternal

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 17
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

Gambar 11. Beberapa contoh inovasi pelayanan internal BPS

BPS sedang melakukan replikasi pada beberapa inovasi yang


mendapatkan perhatian atau apresiasi khusus dari para pengguna,
bekerjasama dengan developer daerah agar inovasi ini dapat digunakan
secara massive. Misalnya, Sistem Informasi Geografis Potensi Desa,
yang mendapatkan apresiasi khusus dari anggota dewan dan sistem
informasi Manajemen kinerja mitra yang mulai disiapkan untuk hajatan
besar nanti di 2020 yakni Sensus Penduduk.

Gambar 12. Karya inovasi BPS Provinsi yang segera akan direplikasi

18 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

Membangun sistem pengelolaan inovasi yang terintegrasi (Integrated


Innovation Framework)
Menyadari bahwa replikasi inovasi yang begitu massive itu sangat
berat, maka BPS telah membangun Integrated Innovation Framework.
Sistem ini diharapkan mampu mengintegrasikan seluruh inovasi yang
telah diinventarisir oleh BPS baik inovasi yang dilakukan BPS Pusat
maupun BPS Daerah.
Konsepnya, karena proses bisnis BPS di setiap daerah adalah
sama maka inisiatif inovasi akan ditampung dan developer yang ingin
join dalam pengembangan inovasi tersebut akan difasilitasi untuk bisa
melakukan join development. Jadi paradigma berfikirnya sudah tidak
lagi think locally act locally, artinya masing-masing daerah berinisiatif
untuk melakukan inovasi untuk masing-masing daerahnya. Tetapi,
sekarang diharapkan bergeser ke paradigma think globally act globally,
siapapun bisa kontribusi untuk inovasi demi kepentingan nasional atau
bersama. Tidak ada lagi silo untuk hajat masing-masing daerah.

Gambar 13. Rancangan Integrated Innovation Framework

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 19
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

TEMUAN 4
Penggunaan e-government belum optimal sehingga kualitas
pelayanan BPS belum sesuai harapan stakeholder.

REKOMENDASI
6. Meningkatkan komunikasi dengan stakeholder terutama dalam
rangka menginformasikan segala perbaikan/inovasi yang telah
dilakukan oleh BPS sehingga stakeholder dapat mengetahui hasil
perbaikan/inovasi

TINDAK LANJUT TEMUAN 4


Terkait rekomendasi meningkatkan komunikasi dengan
stakeholder terutama dalam rangka menginformasikan segala
perbaikan/inovasi yang telah dilakukan oleh BPS sehingga stakeholder
dapat mengetahui hasil perbaikan/inovasi, berdasarkan Temuan 4, agar
penggunaan e-government menjadi lebih optimal dan kualitas layanan
sesuai harapan, maka BPS telah melibatkan stakeholder saat launching
inovasi2 BPS. Hal ini diharapkan nantinya akan ada feedback demi
perbaikan aplikasi ke depan yang sesuai dengan harapan, sehingga
kualitas layanan bisa meningkat.

Gambar 14. Pelibatan stakeholder dalam me-launching inovasi

20 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

TEMUAN 5
Pemberian tunjangan kinerja pegawai masih berdasarkan pada
kehadiran dan justifikasi pimpinan

REKOMENDASI
7. Memastikan bahwa setiap individu punya ukuran kinerja yang
jelas sehingga penilaiannya bisa menjadi unsur kinerja dalam
pemberian tunjangan kinerja

TINDAK LANJUT TEMUAN 5


Terakhir, rekomendasi bahwa BPS harus memastikan bahwa
setiap individu memiliki ukuran kinerja yang jelas sehingga penilaiannya
bisa menjadi unsur kinerja dalam pemberian tunjangan kinerja
berdasarkan Temuan 5 bahwa pemberian tunjangan kinerja pegawai
masih berdasarkan pada kehadiran dan justifikasi pimpinan, BPS
melakukan langkah strategis berupa:
• BPS telah Mengembangkan dan menyempurnakan sistem CKP
dan SKP.
• Pengembangan performance dan career management dengan
Konsultan People Prime, yang pada hari kamis tgl 6 September
lalu telah dilakukan kickoff kegiatan ini.
• Sistem penilaian kinerja individu yang diselaraskan dengan target
capaian kinerja unit kerja.

Gambar 15. Sistem penilaian kinerja

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 21
TEMUAN, REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT PMPRB 2017

Gambar 16. Pengadaan konsultan dalam rangka Performance dan Career Management

22 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI
BPS 2017-2018
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI
BPS 2017-2018
1. MANAJEMEN PERUBAHAN
Berbagai kegiatan di pilar Manajemen Perubahan telah dilakukan
BPS. Beberapa contoh kegiatan baik di BPS Pusat maupun BPS daerah.
Beberapa kegiatan yang cukup signifikan dalam manajemen perubahan
adalah pengukuran budaya organisasi dan kegiatan terkait sebagai
tindak lanjutnya.

Pengukuran Budaya Organisasi – Survei OCHI


Survei OCHI (Organization Culture Health Index) dilakukan pada
tahun di seluruh unit kerja di seluruh wilayah Indonesia. Tujuan dari
Survei OCHi ini adalah untuk mengetahui indeks kesehatan budaya
organisasi BPS. Hasil dari survei OCHI berhasil mengidentifikasi toxic
penghambat kinerja organisasi di setiap unit kerja baik di BPS Pusat
maupun BPS Daerah. Hasil OCHi selanjutnya digunakan sebagai dasar
pelaksanaan kegiatan strategis selanjutnya dalam rangka memperbaiki
budaya kerja.

Gambar 17. Screenshot Laporan Hasil Pelaksanaan Survei OCHI di BPS

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 25
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Culture Change Workshop


Culture Change Workshop sebagai tindak lanjut hasil OCHI
dilakukan oleh BPS bekerjasama dengan Australian Bureau of Statistics
(ABS). Kegiatan workshop ini melibatkan peserta seluruh CC, baik pusat
maupun daerah. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
CC mengenai kepemimpinan, perubahan budaya kerja, dan perubahan
pola pikir guna mendukung peningkatan kinerja di setiap unit kerja BPS.

Gambar 18. Kegiatan Culture Change Workshop bersama ABS

26 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Gambar 19. Cover Laporan Penyelenggaraan Culture Change Workshop

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 27
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Pembinaan CC dan CAN


Pembinaan Change Champion (CC) dan Change Agent Network
(CAN) sebagai tindak lanjut dari hasil survei OCHI dilakukan di seluruh
provinsi. Kegiatan pembinaan CC dan CAN ini bertujuan menyamakan
persepsi mengenai perubahan-perubahan yang dilakukan di BPS.
Kegiatan pembinaan ini ditindaklanjuti dengan kegiatan oleh CAN
yang berkewajiban melaksanakan pembinaan kepada seluruh
pegawai di unit kerja masing-masing, menyusun rencana aksi, dan
mengimplementasikannya.

Gambar 20. Kegiatan Pembinaan CAN di BPS Provinsi Sulawesi Barat

28 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Gambar 21. Cover Laporan Pembinaan CAN di BPS Provinsi Jawa Timur

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 29
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Pembelajaran via WhatsApp Group


Sebagai bagian dari inovasi dalam manajemen perubahan dibuat
kelompok pembelajaran via WhatsApp (WAG). WAG beranggotakan
semua pegawai BPS yang berminat, dengan tujuan menyebarkan
informasi secara lebih cepat, serta berbagi ilmu dan pengalaman
di bidang teknis maupun non-teknis sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan pegawai BPS.

Gambar 22. Screenshot Salah Satu Grup WhatsApp di BPS

30 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

2. PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


Dalam hal penataan peraturan perundang-undangan, beberapa
langkah diambil oleh BPS. Paling tidak ada 3 kegiatan utama dalam
penataan peraturan perundang-undangan yakni melakukan revisi
Undang-Undang Statistik, Pengembangan PPID dan pengintegrasian
JDIH BPS dengan JDIHN.

Revisi Undang-Undang Statistik


Langkah strategis yang diambil BPS dalam melakukan revisi
Undang-Undang Statistik adalah melakukan penyusunan draft Naskah
Akademik dan draft Perubahan /Penggantian UU Statistik yang akan
didaftarkan dalam Program Legislasi Nasional pada tahun 2019.

Gambar 23. Roadmap revisi Undang-Undang Statistik

PPID yang dikembangkan menjadi SPDH


PPID yang sudah dibangun selam ini hanya mencakup peraturan-
peraturan yang telah dibuat. Untuk memaksimalkan fungsi dari sistem
PPID ini, system ini dikembangkan menjadi SPDH (Sistem Penyusunan
Dokumen Hukum). SPDH berfungsi tidak hanya mencakup peraturan
tetapi juga Perjanjian Kerjasama, dan produk hukum lainnya.

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 31
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Gambar 24. Screenshot pengembangan Web PPID

Website JDIH BPS terintegrasi JDIHN


Website JDIH yang sudah dibangun BPS telah disempurnakan.
Saat ini, JDIH BPS sudah terintegrasi secara sempurna dengan JDIHN.
Integrasi antara JDIH BPS dan JDIHN tidak hanya dalam bentuk integrasi
website, tetapi sudah terintegrasi secara database. Dengan demikian,
dokumentasi dan informasi peraturan di lingkungan BPS telah
terintegrasi dengan instansi lain dan dapat diakses dengan mudah.

32 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Gambar 25. Screenshot integrasi JDIH BPS dengan JDIHN

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 33
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

3. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI


Beberapa aspek penting terkait dengan penataan dan penguatan
organisasi antara lain penerbitan Perka BPS No. 87 tahun 2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Statistika STIS dan Perka BPS No. 60
Tahun 2018 tentang pembentukan beberapa satker baru.

PERKA BPS No. 87 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Statistika STIS
Perka BPS No. 87 ini dibuat untuk mengevaluasi struktrur
organisasi Politeknik Statistika STIS dalam rangka penataan organisasi
agar sesuai dengan perkembangan lingkungan organisasi yang strategis
sesuai dengan tuntutan kebutuhan BPS dalam rangka menghadapi
tantangan-tantangan BPS yang semakin berat.

Gambar 26. Perka BPS No. 87 tentang evaluasi struktrur organisasi Politeknik Statistika STIS

34 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Perka BPS No 60 Tahun 2018 tentang pembentukan BPS Prov Kaltara, BPS Kab Labuhan
Batu Selatan, BPS Kab Kolaka Timur dan BPS Kab Bolaang Mongondow Utara
Perka Badan Pusat Statistik Nomor 60 Tahun 2018 tentang
pembentukan Badan Pusat Statistik pada Provinsi Kalimantan Utara,
Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Badan Pusat
Statistik Kabupaten Kolaka Timur, dan Badan Pusat Statistik Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara dikeluarkan dalam rangka efektifitas
kinerja BPS di wilayah-wilayah tersebut serta memenuhi kebutuhan
stakeholder khususnya pemerintah daerah terkait. Sebelum Perka
No. 60 tahun 2018 dikeluarkan, telah dilakukan penyusunan naskah
akademik pembentukan instansi vertical baru. Naskah akademik
didasarkan pada hasil evaluasi TUSI unit organisasi pusat dan daerah
menghasilkan penataan struktur organisasi BPS melalui pengusulan
pembentukan satu BPS Provinsi dan 36 BPS Kabupaten/Kota.

Gambar 27. Naskah akademik dan Perka Pembentukan Satker Baru

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 35
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

4. PENATAAN TATA LAKSANA


Di area penataan tata laksana, sejumlah langkah telah dilakukan
antara lain Penyusunan Renstra Teknologi Informasi 2018-2022,
pembangunan prototype Sistem Informasi Manajemen Pengarsipan
SP2020, pemanfaatan CAPI, CAWI dan HP Android dalam kegiatan
survey, pembangunan back office dan Halo SIS. Sejumlah langkah
tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola
berbagai kegiatan di BPS.

Penyusunan Renstra Teknologi Informasi 2018-2022


Dalam area Penataan Tata Laksana untuk mendukung pencapaian
Renstra BPS 2015-2019 dan sebagai pengungkit pada renstra BPS 2020
– 2025, BPS melakukan penguatan tata laksana melalui penyusunan
Renstra Teknologi Informasi 2018-2022 dengan Visi Misi Teknologi
Informasi BPS “Pengguna mendapatkan manfaat dari Layanan TI BPS
yang prima dan inovatif secara aman, efektif, efisien, terpercaya, dan
handal”. Kebijakan dan Standar tata kelola TI mencakup 6 aspek:
1. Kebijakan dan Standar Tata Kelola TI
2. Kebijakan dan Standar Tata Laksana TI
3. Kebijakan dan Standar Manajemen Program TI
4. Kebijakan dan Standar Manajemen Proyek TI
5. Kebijakan dan Standar Manajemen Data
6. Kebijakan dan Standar Manajemen Resiko TI

Gambar 28. Perencanaan Strategis Pengembangan TI BPS (2018-2022)

36 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Dashboard User SIMASP2020


Pengarsipan manjadi salah satu aspek penting dalam penilaian
RB. Untuk menghasilkan tata laksana yang baik dalam kegiatan
Sensus Penduduk 2020 di setiap tahapan, perlu dilakukan tat kelola
kearsipan yang baik. Guna mendukung kegiatan ini, saat ini telah
dibangun prototype Sistem Informasi Manajemen Pengarsipan
SP2020 (SIMASP2020). Sistem ini dibangun dengan tujuan memenuhi
kebutuhan pengarsipan semua tahapan kegiatan SP2020 agar semua
kegiatan ter-record dengan baik, sehingga evaluasi di setiap kegiatan
dapat dilakukan dengan mudah.

Gambar 29. Dashboard Sistem Informasi Manajemen Pengarsipan SP2020

Pemanfaatan Teknologi CAPI dan CAWI


Pemanfaatan teknologi Computer Assisted Personal Interviewing
(CAPI) dan Computer Assisted Web Interviewing (CAWI) dalam
beberapa kegiatan survei maupun pilot Sensus Penduduk 2020 untuk
menggantikan metode Paper And Pencil Interviewing (PAPI). Penggunaan
CAPI dan CAWI dalam pengumpulan data dapat mempercepat proses
serta menghasilkan data yang lebih akurat karena tidak perlu dilakukan
entry data ulang dimana entry data secara manual sering menghasilkan
kesalahan. Selain penggunaan metode CAPI dan CAWI juga dapat
mengurangi biaya dalam pengumpulan data.

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 37
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Gambar 30. Pemanfaatan Teknologi dalam Perbaikan Proses Bisnis (CAPI dan CAWI)

Pemanfaatan HP Android dalam Survei


Perkembangan teknologi juag mendorong BPS untuk
memanfaatkan perkembangan yang ada. Pemanfaatan HP Android telah
dilakukan di beberapa kegiatan survei. Survei untuk pengumpulan data
dalam rangka menyusun Indeks Risiko Terorisme yang dilakukan oleh
BPS bekerjasama dengan BNPT dapat dilakukan secara cepat dengan
pemanfaatn HP Android. Selain itu HP Android juga dimanfaatkan
untuk kegiatan pengumpulan data pada Survei KSA. Pengumpulan data
berbasis HP Adroid ini dapat berjalan lebih cepat karena data lapangan
langsung dikirimkan ke server.

Gambar 31. Kerangka Sampel Area (KSA) pengganti Survei Ubinan

38 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Pembangunan Back Office dalam Penggunaan Anggaran


Untuk mempermudah proses monitoring dan evaluasi
penggunaan anggaran, BPS telah membangun Sistem Back Office. Back
Office merupakan Sistem informasi terintegrasi mulai dari perencanaan
anggaran, pengelolaan anggaran, penggunaan anggaran, serta
monitoring anggaran. Dengan system ini, penggunaan di setiap unit
kerja dapat dimonitor penggunaannya dan penyerapannya oleh setiap
stakeholder terkait.

Gambar 32. Integrasi Sistem Back Office

Halo SIS
Sebagai bagian dari perbaikan tata laksana dalam rangka
meningkatkan pelayanan kepada pegawai internal BPS khusunya terkait
dengan pelayanan Teknologi Informasi, Direktorat SIstem Informasi
Statistik telaah membangun sistem pelayanan yang dikenal dengan
Halo SIS. Dengan Halo SIS, pengguna layanan TI dipermudah khususnya
dalam melakukan pelaporan atau permintaan TI ke Direktorat SIS secara
mandiri.

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 39
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Gambar 17. Sistem Layanan IT Terpadu

40 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

5. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM


Performa 360
Salah satu terobosan yang dilakukan oleh BPS dalam sistem
manajemen SDM khususnya terkait dengan penilaian kinerja setaiap
pegawai, BPS meluncurkan Sistem Performa 360. Mengapa Performa
360 dikatakan sebagai terobosan baru? Karena Performa 360
merupakan sistem yang dibangun dari keinginan pimpinan BPS dalam
penilaian kinerja individu dimana penilaian kinerja individu tidak
bersifat satu arah yakni atasan menilai bawahan, tetapi kinerja individu
dinilai oleh atasan, kolega dan bawahan. Aplikasi Performa 360 dibuat
untuk memungkinkan setiap individu bebas menilai atasan, bawahan
dan kolega tanpa diketahui oleh siapapun. Performa 360 untuk menilai
perilaku pegawai secara 3600 yang mengacu pada nilai PIA, Revolusi
Mental, dan PPK PNS.

Gambar 34. Sreenshoot Video Sosialisasi Performa 360


Aplikasi dapat dikases melalui simpeg.bps.go.id/360 dan dengan
media sosialisasi video http://s.bps.go.id/performa360

Gambar 35. Tampilan Interface aplikasi Performa 360

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 41
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Progres yang dicapai pada kegiatan ini adalah pelaksanaan


ujicoba atau pilot project di enam unit eselon 2 yaitu: Inspektorat,
Biro Bina Program, Direktorat Neraca Produksi, Pusdiklat, BPS Provinsi
Jawa Barat, dan BPS Provinsi Banten. Dalam waktu dekat Performa 360
akan mulai diberlakukan segera di seluruh unit kerja BPS di seluruh
Indonesia. Sosialisasi di level pimpinan telah dilakukan oleh Kepala BPS
dalam kegiatan Rateknas Pimpinan BPS Provinsi di Surabaya pada 27-31
Agustus 2018

Gambar 36. Cover Buku Laporan Pilot Project Aplikasi Performa 360

42 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

6. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA


Untuk mendukung penguatan akuntabilitas kinerja, selama 2017-
2018 BPS telah melakukan berbagai kegiatan antara lain pembinaan
Penyusunan SAKIP dan Petunjuk Teknis Evaluasi Implementasi SAKIP,
pengembangan aplikasi SIMONEV, serta reviu data kinerja.

Pembinaan SAKIP di BPS Provinsi


Pembinaan SAKIP untuk Unit Kerja BPS Provinsi sebagai bentuk
upaya peningkatan kualitas SAKIP, menyamakan persepsi dalam
penyusunan SAKIP, dan peningkatan kapasitas SDM yang menangani
akuntabilitas kinerja. Pada tahun 2017 pembinaan SAKIP telah dilakukan
pada 12 Provinsi, tetapi pada 2018 pembinaan SAKIP telah dilakukan
terhadap seluruh BPS Provinsi.

Gambar 37. Laporan Pembinaan Sakip BPS seluruh Provinsi Tahun 2018

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 43
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Penyusunan Petunjuk Teknis Evaluasi Implementasi SAKIP 2018 (Draft)


Sebagai panduan bagi evaluator dalam malakukan evaluasi SAKIP
agar lebih efektif dengan upaya perbaikan yang cepat, Petunjuk Teknis
Evaluasi SAKIP dibuat. Saat ini dokumen petunjuk teknis evaluasi SAKIP
masih dalam bentuk draft.

Gambar 38. Draft Juknis Evaluasi Sakip

Pengembangan Aplikasi SIMONEV


Aplikasi SIMONEV yang sudah ada dikembangkan dengan
memberikan penambahan fitur dashboard yang memungkinkan
pimpinan dapat memantau kinerja sampai pada level bawah.
Pengembangan ini cukup strategis karena pemantauan kinerja oleh
pimpinan menjadi lebih efisien dan efektif.

44 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Gambar 39. Pengembangan Fitur Aplikasi Simonev

Reviu Data Kinerja


Sebagai bagian dari penguatan akuntabilitas kinerja, BPS
melakukan reviu terhadap data kinerja pada level Unit Kerja Eselon I
dan BPS Provinsi sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja. Reviu
ini dilakukan untuk menyelaraskan kinerja di setiap unit kerja.

Gambar 40. Laporan Hasil Reviu PK BPS Tahun 2017

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 45
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

7. PENGUATAN PENGAWASAN
Sistem Pengendalian Internal
Di area penguatan pengawasan, satu kegiatan strategis yang
dilakukan BPS adalah internalisasi sistem pengendalian internal.
Internalisasi pengendalian internal telah dilakukan secara intensif
terhadap seluruh Satker BPS. Internalisasi sistem pengndalian internal
dilakukan melalui kegiatan Bimtek Internalisasi Implementasi SPIP.
Internalisasi ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pengendalian
yang baik dalam mencapai sasaran dan tujuan BPS.
Untuk mendukung pelaksanaan SPI yang efektif, dibangun
sitem e-SPIP dan pedoman penggunaan e-SPIP. e-SPIP merupakan
sistem untuk mengidentifikasi dan menilai resiko secara mandiri yang
dilakukan di seluruh unit kerja secara online melalui: https://webapps.
bps.go.id/e-spip/web. Langkah strategis yang telah dilakukan BPS
dalam rangka efektifitas pemanfaatan e-SPIP adalah bahwa BPS melalui
Irtama telah mengirimkan petunjuk terkait pengisian LK menggunakan
PIPK (Pengendalian Intern Pelaporan Keuangan).

Gambar 41. Bimtek internalisasi implementasi e-SPIP

46 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Gambar 42. Screenshot e-SPIP dan pedoman entry aplikasi e-SPIP

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 47
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

8. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK


Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan public, berbagai
kegiatan dan inovasi telah dilakukan oleh BPS baik di tingkat pusat
maupun daerah. Beberapa contoh kegiatan strategis dalam upayanya
meningkatkan kualitas pelayanan public antara lain Pembangunan PST
Online, Pembangunan aplikasi berbasis Android (Misalnya Allstat di BPS
Pusat, Bikin Asik di BPS Provinsi Jambi, dll), Web API, dan Dashboard
SDG.

Pembangunan PST Online


Pembangunan PST Online bertujuan untuk memberi kemudahan
kepada konsumen data BPS. PST Online dibuat untuk menggantikan
aplikasi PST versi desktop yang memungkinkan konsumen data BPS
tidak harus berkunjung ke BPS. PST Online ini telah mengintegrasikan
Pelayanan Statistik Terpadu di BPS seluruh Indonesia. Salah satu fasilitas
yang diberikan PST Online adalah adanya kemudahan bagi konsumen
data dalam mengkasespublikasi BPS dalam format softcopy yakni
melalui: https://perpustakaan.bps.go.id/opac

Gambar 43. Tampilan depan aplikasi PST online

48 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Pelayanan Coaching Clinic Statistik


BPS Pusat menyediakan sarana konsultasi statistik bagi pengguna
data. Konsultasi dapat dilakukan melalui tatap muka secara intensif.
Layanan konsultasi Coaching Clinic juga diberikan oleh sejumlah BPS
Daerah. Di BPS Provinsi Jawa Tengah, misalnya, memberikan pelayanan
coaching clinic secara gratis kepada public. Di Provinsi Jambi, bahkan
aplikasi Bikin Asik selain menyediakan akses data secara mudah melalui
HP Android juga menyediakan fasilitas konsultasi statistic secara online.

Gambar 44. Layanan konsultasi Coaching Clinic

Aplikasi berbasis android


Salah satu produk unnggulan BPS sebagai inovasi dalam
pelayanan public adalah pembangunan system Allstat. Allstat
menyajikan informasi dari seluruh domain website BPS, baik pusat,
provinsi, kabupaten, ataupun kota yang berjumlah sebanyak 549
domain. Dengan Allstat, informasi benar-benar ada di ujung jari
anda kemanapun anda pergi dan dimanapun anda berada. Selain itu,
sejumlah BPS Daerah juga telah meluncurkan berbagai aplikasi berbasis
android dalam rangka meningkatkan kualitas pelayan publik terkait
data statistik yang dihasilkan.

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 49
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Gambar 45. Tampilan depan aplikasi Allstat

Web API
Portal open data dikembangkan untuk memberikan kemudahan
kepada pengguna data dalam mengakses produk-produk BPS dalam
format yang diinginkan: tabel, berita resmi, publikasi digital, infografis,
dan lainnya.

Gambar 30. Tampilan portal Web API

50 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI BPS 2017-2018

Dashboard SDG
Dashboard SDG merupakan sistem manajemen data SDGs
terorganisir. Dashboard menyajikan indikator SDGs secara cepat dalam
bentuk tabel /grafik. Dashboard saat ini baru memuat 62 indikator dari
136 indikator kontribusi BPS, atau sekitar untuk 319 indikator nasional.

Gambar 46. Dashboard SDGs

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 51
PERAN BPS
Peran BPS
1. PERAN BPS DALAM PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL
Kegiatan pembinaan statistic sektoral dilakukan dalam berbagai
bentuk. Di sejumlah daerah pembinaan statistik sectoral dilakukan
melalui forum satu data. Sejalan dengan pembentukan Dinas Kominfo,
Statistik dan Persandian di seluruh pemerintah daerah yang salah satu
wewenangnya adalah penyelenggaraan statistic sectoral, maka untuk
konsolidasi dalam kerangka pembinaan statistic sectoral terhadap Dinas
KOminfo Statistik dan Perandian tersebut Kepala BPS telah melakukan
Video Conference dengan Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik dari
seluruh Indonesia terkait rencana kegiatan pembinaan statistik sektoral
yang akan dilakukan BPS.
Untuk menunjang kegiatan pembinaan statistik sektoral telah
dibangun Sistem Konsistensi Data Sektoral antara Daerah dan Nasional
yang dalam hal ini adalah Konsistensi antara data Daerah Dalam Angka
(DDA) yang diterbitkan oleh BPS Daerah dengan data Statistik Indonesia
yang merupakan publikasi BPS Pusat.

Gambar 48. Rencana Kerja Forum Satu Data

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 55
PERAN BPS

2. PERAN BPS DALAM PELAKSANAAN TPB DI INDONESIA


BPS berperan aktif baik di tingkat nasional maupun daerah dari
tahap persiapan pelaksanaan TPB sampai dengan penyusunan Rencana
Aksi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/TPB (baik Rencana Aksi
Nasional maupun Rencana Aksi Daerah Pelaksanaan TPB). Secara detil
BPS berperan dalam penyediaan indikator TPB (khusus yang bersumber
dari survey BPS), merumuskan penyusunan dokumen metadata
indikator TPB, merumuskan penyusunan dokumen RAN dan RAD, serta
dokumen TPB lain yang terkait. Selain itu, BPS juga menjadi anggota
TIM Pelaksana TPB baik di tingkat nasional maupun daerah.

Gambar 49. Supporting BPS dalam penyusunan indikator SDGs

3. RESPON TERHADAP KEBUTUHAN PEMERINTAH AKAN DATA


STRATEGIS
BPS merespon kebutuhan data strategis yang sangat mendesak
untuk kebutuhan perencanaan pemerintah seperti data ekonomi
kreatif. Data ekonomi kreatif telah berhasil dikumpulkan oleh BPS
yang mencakup 3 publikasi yakni Laporan Penyusunan PDRB EKRAF 5
Provinsi, Tabel Input-Output Updating Ekonomi Kreatif dan Laporan
PDB Ekonomi Kreatif.

56 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017
PERAN BPS

Gambar 50. Peran BPS dalam menyusun Publikasi Ekonomi Kreatif

4. PERAN DAN PRESTASI BPS DI DUNIA INTERNASIONAL


Di dunia internasional BPS dipercaya untuk memimpin beberapa
Working Group dan Komite/Komisi. Saat ini BPS menduduki Chair dari
UNESCAP Committee on Statistics. Di Tingkat ASEAN, BPS dipercaya
untuk menjadi chair Working Group on SNA (WGSNA), chair di Working
Group on Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (WGITITDIMT-
GT).
Selain itu prestasi BPS di tingkat internasional adalah Web BPS
masuk dalam peringkat 27 dari 180 Negara dan peringkat 2 di ASEAN
terkait keterbukaan data tahun 2017 dari Open Data Watch (ODW).
Selain itu data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dihasilkan oleh
BPS memperoleh predikat “accurate“ dari IMF.

RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017 57
PERAN BPS

Gambar 51. Laporan Open Data Inventory 2017

5. SUPPLY AND USE TABLE GO INTERNATIONAL


Supply and Use Table telah dipelajari oleh Malaysia dan beberapa
negara lain. Negara lain bahkan berkeinginan menggunakan sistem
Supply and Use Table yang telah dibangun BPS tersebut. Akan tetapi
keinginan mereka memanfaatkan penggunaan sistem tersebut masih
menunggu aspek legal terkait aturan yang berlaku.

58 RINGKASAN CAPAIAN UTAMA REFORMASI BIROKRASI


BADAN PUSAT STATISTIK 2017

Anda mungkin juga menyukai