Anda di halaman 1dari 10

Gambaran Kecemasan Masyarakat di Desa Sorue Jaya Kecamatan

Soropia Mengenai Proyek Pembangunan Jalan Kendari - Konawe


Ifah Suharwaty Zainuddin1, Junuda RAF2
1
Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
2
Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo

Correspoding Author E-mail: ifahsz09@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Kecemasan adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang
mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Rasa cemas dapat datang dari
internal maupun eksternal. Banyak hal yang harus dicemaskan, misalnya kesehatan, relasi
sosial, ujian, karir, kondisi lingkungan dan sebagainya. Kecemasan dapat diukur dengan
pengukuran tingkat kecemasan menurut alat ukur kecemasan yang disebut HARS (Hamilton
Anxiety Rating Scale). HARS terdiri dari 14 item pertanyaan untuk mengukur tanda adanya
kecemasan pada anak dan orang dewasa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran kecemasan masyarakat di Desa Sorue Jaya Kecamatan Soropia
mengenai proyek pembangunan jalan Kendari – Konawe Metode Penelitian: Penelitian ini
merupakan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Penelitian ini
berlokasi di Desa Sorue Jaya, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi
Tenggara dengan total sampel 50 sampel yang dipilih dengan metode random sampling.
Data-data tersebut diperoleh dari hasil wawancara berdasarkan kuesioner. Data hasil
penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan disertai narasi yang dianalisis secara
univariat. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar responden
mengalami kecemasan dalam kategori ringan sampai berat sekali dengan skor yang berbeda
dan dengan karakteristik yang beragam. Simpulan: Simpulan dari penelitian tingkat
kecemasan masyarakat di desa Sorue Jaya Kecamatan Soropia mengenai proyek
pembangunan jalan Kendari-Konawe didapatkan bahwa perempuan memiliki tingkat
kecemasan tertinggi dibanding laki- laki, dimana rata- rata tingkat kecemasan tertinggi terjadi
pada rentang usia 51-60 tahun. Suku Tolaki memiliki tingkat kecemasan tertinggi dibanding
suku lain, dengan rata- rata kecemasan tertinggi dialami oleh responden sebagai Ibu Rumah
Tangga (IRT). Berdasarkan tingkat pendidikan kecemasan tertinggi dialami oleh repsonden
dengan status pendidikan lulusan Sekolah Dasar.

Kata kunci: Kecemasan, HARS, jenis kelamin, usia, suku, pekerjaan, pendidikan, Soropia

1
ABSTRACT

Background: Anxiety is a state of apprehension or a state of worry that complains that


something bad will happen soon. Anxiety can come from internal or external. There are
many things to worry about, for example health, social relations, exams, career,
environmental conditions and so on. Anxiety can be measured by measuring the level of
anxiety according to an anxiety measuring tool called the HARS (Hamilton Anxiety Rating
Scale). HARS consists of 14 question items to measure signs of anxiety in children and
adults. Purpose: This study aims to describe the anxiety of the community in Sorue Jaya
Village, Soropia Subdistrict regarding the Kendari - Konawe road construction project.
Research methods: This research is a research using analytical descriptive method. This
research is located in Sorue Jaya Village, Soropia District, Konawe Regency, Southeast
Sulawesi Province with a total sample of 50 samples selected by random sampling method.
These data are obtained from the results of interviews based on a questionnaire. The data
from this research are presented in tabular form and accompanied by narration which is
analyzed by univariate. Results: The results of the univariate analysis showed that most
respondents experienced anxiety in the mild to very severe category with different scores and
with various characteristics. Conclusion: The conclusion from the research on the level of
community anxiety in Sorue Jaya village, Soropia sub-district regarding the Kendari-
Konawe road construction project, it was found that women have the highest level of anxiety
compared to men, where the highest average level of anxiety occurs in the age range of 51-
60 years. The Tolaki tribe has the highest level of anxiety compared to other tribes, with the
highest average anxiety experienced by respondents as housewives (IRT). Based on the level
of education, the highest anxiety was experienced by respondents with primary school
graduate education status.

Keywords: Anxiety, HARS, gender, age, ethnicity, occupation, education, soropia

2
PENDAHULUAN Dalam konteks pariwisata,
Kesehatan jiwa adalah kondisi peranan yang diemban oleh jaringan
dimana seorang indiviu dapat jalan adalah memberi kenyamanan dan
berkembang secara fisik, mental, kemudahan bagi wisatawan untuk dapat
spiritual, dan sosial sehingga individu mencapai berbagai objek dan pelayanan
tersebut menyadari kemampuan sendiri, wisata atau aksesibilitas.5
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja Toronipa memiliki transportasi
secara produktif, dan mampu jalan yang kurang baik, beberapa bagian
memberikan kontribusi untuk dan ruas jalan berlobang-lobang dan
1
komunitasnya. jalan relatif sempit. Kendala tersebut
Kecemasan merupakan gejala menyebabkan para wisatawan
gangguan kesehatan Jiwa. Kecemasan masyarakat baik Kota Kendari maupun
adalah suatu keadaan aprehensi atau masyarakat Kabupaten Konawe lebih
keadaan khawatir yang mengeluhkan banyak memilih untuk rekreasi di wisata
bahwa sesuatu yang buruk akan segera lainnya seperti pantai Taipa Kabupaten
terjadi. Rasa cemas dapat datang dari Konawe Utara dengan jarak tempuh
internal maupun eksternal. Banyak hal kurang lebih 70-90 kilometer, namun
yang harus dicemaskan, misalnya memiliki kondisi jalan yang relatif baik.6
kesehatan, relasi sosial, ujian, karir, Dengan dibangunnya aksen jalan
kondisi lingkungan dan sebagainya. wisata Kendari-Toronipa (Konawe),
Adalah normal, bahkan adaptif, untuk yang merupakan era kebangkitan
sedikit cemas mengenai aspek-aspek infrastruktur Sulawesi Tenggara dan
hidup tersebut. Kecemasan dapat diukur kebangggaan seluruh masyarakat
dengan pengukuran tingkat kecemasan Sulawesi Tenggara dengan total panjang
menurut alat ukur kecemasan yang jalan pariwisata yang dikerja 14,57 km
disebut HARS (Hamilton Anxiety yang diimana pelaksanaan tahap pertama
Rating Scale). HARS terdiri dari 14 item yang dilakukan sepanjang 3,425km,
pertanyaan untuk mengukur tanda sedangkan tahap ke dua pengerjaan
adanya kecemasan pada anak dan orang 11,145km, diharapkan akses jalan yang
dewasa. 2,3 dibangun ini dapat memberikan manfaat
Salah satu kondisi lingkungan besar kepada masyarakat, serta dapat
yang dapat menyebabkan kecemasan meningkatkan aktivitas ekonomi,
yaitu adanya aktivitas pembangunan khususnya pariwisata. Selain itu
infrastruktur umum termasuk kawaasan Toronipa dan sekitarnya
pembangunan jalan. Infrastruktur secara ditetapkan sebagai kawasan pariwisata
umum meliputi fasilistas-fasilitas publik daerah.7
yang disiapkan oleh pemerintah pusat
maupun daerah sebagai pelayan publik METODE
(sebagai akibat mekanisme pasar tidak Penelitian ini merupakan
bekerja) untuk menunjang dan penelitian dengan menggunakan metode
mendorong aktivitas ekonomi maupun deskriptif analitik yang berfungsi untuk
sosial suatu masyarakat. Infrastruktur mendeskripsikan data atau sampel yang
yang disiapkan pun perlu disesuaikan telah terkumpul sebagaimana adanya
dengan kebutuhan setiap wilayah, tanpa melakukan analisis dan membuat
sehingga dapat meningkatkan kesimpulan yang berlaku untuk umum
kesejahteraannya. 4
yang dilaksanakan pada bulan Februari

3
2021 di Desa Sorue Jaya Kecamatan suku bangsa, pekerjaan, serta tingkat
Soropia Kabupaten Konawe dan pendidikan terakhir, dan juga pembagian
menggunakan metode random sampling masing-masing karakteristik responden
dengan jumlah sampel sebanyak 50 tersebut berdasarkan tingkat kecemasan
responden. Sumber data yang akan terhadap proyek pembagunan jalan
digunakan pada penelitian ini adalah Kendari - Konawe yang berpatokan pada
data primer yang diperoleh melalui kuesioner HARS (Hamilton Anxiety
wawancara berdasarkan kuesioner Rating Scale).
Hamilton Rating Scale For Anxiety Hasil distribusi karakteristik jenis
(HARS). Data hasil penelitian ini kelamin pada 50 responden diperoleh
disajikan dalam bentuk tabel dan disertai responden dengan jenis kelamin
narasi yang dianalisis secara univariat. perempuan sebanyak 38 orang (76%)
dan jenis kelamin laki-laki sebanyak 12
HASIL orang (24%).
Penelitian ini dilakukan di Desa Hasil distribusi karakteristik usia
Sorue Jaya, Kecamatan Soropia, pada 50 responden diperoleh responden
Kabupaten Konawe Selatan dengan dengan usia 20 – 30 tahun sebanyak 2
jumlah responden sebanyak 50 orang. orang (4%), 31 – 40 tahun sebanyak 12
Data dari responden penelitian diperoleh orang (24%) dan merupakan kelompok
dari data primer dengan beberapa usia terbanyak, 41 – 50 tahun 10 orang
karakteristik yang dikelompokkan (20%), 51 – 60 tahun 14 orang (28%),
berdasarkan jenis kelamin, usia, suku serta >60 tahun sebanyak 12 orang
bangsa, pekerjaan, serta tingkat (24%)
pendidikan terakhir. Data hasil penelitian Hasil distribusi karakteristik suku
ini disajikan dalam bentuk tabel dan pada 50 responden diperoleh hasil yaitu
disertai narasi yang dianalisis secara sebanyak 8 suku bangsa, yang terdiri
univariat. Analisis univariat digunakan dari suku Bugis 17 orang (34%), Tolaki
untuk mendeskripsikan variabel untuk 20 orang (40%), Muna 7 orang (14%),
memperoleh gambaran karakteristik Bajo 2 orang (4%), Buton 2 orang (4%),
responden menggunakan tabel distribusi suku Torete terdapat 1 orang (2%).
frekuensi meliputi jenis kelamin, usia,
Tabel 1. Karakteristik responden
Distribusi
No Karakteristik Responden
n %
1 Jenis Kelamin Laki – laki 12 24
Perempuan 38 76
20 – 30 tahun 2 4
31 – 40 tahun 12 24
2 Usia 41 – 50 tahun 10 20
51 – 60 tahun 14 28
>60 tahun 12 24
Bugis 17 34
Tolaki 20 40
Muna 7 14
3 Suku Bajo 2 4
Selayar 1 2
Buton 2 4

4
Trete 1 2
IRT 32 64
Nelayan 7 14
4 Pekerjaan Wiraswasta 5 10
PNS 3 6
Petani 1 2
Tidak bekerja 2 4
Tidak sekolah 3 6
5 Pendidikan Terakhir SD 17 34
SMP 14 28
SMA 13 26
S1 3 6
Tidak ada kecemasan 20 40
6 Tingkat Kecemasan Ringan 20 40
Sedang 7 14
Berat 3 6
TOTAL 50 100
Sumber: Data Primer, Februari 2021

Hasil distribusi karakteristik bersekolah, tamat Sekolah Dasar


pekerjaan pada 50 responden diperoleh sebanyak 17 orang (34%), Sekolah
hasil sebanyak setengah dari responden Menengah Pertama 14 orang (28%),
bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga, Sekolah Menengah Atas sebanyak 13
yaitu 32 orang (64%), kemudian orang (26%), dan pendidikan S1 3 orang
responden lain 7 orang (14%) bekerja (6%).
sebagai nelayan, 5 orang merupakan Hasil distribusi karakteristik
wiraswasta (10%), 3 orang (6%) berdasarkan tingkat kecemasan yang
merupakan seorang PNS, petani 1 orang berpatokan pada kuesioner HARS pada
(2%), dan yang tidak bekerja sebanyak 2 50 responden diperoleh hasil 20 orang
orang (4%). (40%) tidak ada kecemasan, 20 orang
Untuk distribusi karakteristik (40%) mengalami kecemasan ringan, 7
berdasarkan tingkat Pendidikan terakhir orang (14%) mengalami kecemasan
pada 50 responden diperoleh hasil yang sedang, 3 orang (6%) mengalami
beragam, yaitu 3 orang (6%) tidak kecemasan berat.

Tabel 2. Distribusi Tingkat Kecemasan terhadap Jenis Kelamin


Jenis Kelamin
Tingkat Kecemasan Laki - laki Perempuan
n % n %
Tidak ada kecemasan 5 10 15 30
Ringan 5 10 15 30
Sedang 2 4 5 10
Berat 0 0 3 6
Total 12 24 38 76
Sumber: Data Primer, Februari 2021

Tabel 3. Distribusi Tingkat Kecemasan terhadap Usia


Tingkat Kecemasan Usia (tahun)
20 – 30 31 - 40 41 – 50 51 - 60 >60

5
n % n % n % n % n %
Tidak ada 2 4 4 8 4 8 6 12 4 8
Ringan 0 0 4 8 4 8 6 12 6 12
Sedang 0 0 3 6 2 4 1 2 1 2
Berat 0 0 1 2 0 0 1 2 1 2
Total 2 4 12 24 10 20 14 28 12 24
Sumber: Data Primer, Februari 2021

Tabel 4. Distribusi Tingkat Kecemasan terhadap Suku


Suku
Tingkat
Bugis Tolaki Muna Bajo Selayar Buton Torete
Kecemasan
n % n % n % N % n % n % n %
Tidak cemas 6 12 11 22 2 4 1 2 0 0 0 0 0 0
Ringan 8 16 7 14 3 6 0 0 0 0 1 2 1 2
Sedang 2 4 1 2 2 4 0 0 1 2 1 2 0 0
Berat 1 2 1 2 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0
Total 17 34 20 40 7 14 2 4 1 2 2 4 1 2
Sumber: Data Primer, Februari 2021

Tabel 5. Distribusi Tingkat Kecemasan terhadap Pekerjaan


Pekerjaan
Tingkat Tidak Wira Petani
IRT Nelayan PNS
Kecemasan bekerja swasta
n % n % n % n % n % n %
Tidak ada
1 2 13 26 2 4 3 6 0 0 1 2
kecemasan
Ringan 1 2 12 24 4 8 2 4 1 2 0 0
Sedang 0 0 4 8 1 2 0 0 2 4 0 0
Berat 0 0 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 2 4 32 64 7 14 5 10 3 6 1 2
Sumber: Data Primer, Februari 2021

Tabel 6. Distribusi Tingkat Kecemasan terhadap Tingkat Pendidikan


Tingkat Pendidikan
Tingkat Tidak
SD SMP SMA S1
Kecemasan sekolah
n % n % n % n % N %
Tidak ada 0 0
1 2 5 10 7 14 7 14
kecemasan
Ringan 0 0 8 16 6 12 5 10 1 2
Sedang 0 0 3 6 1 2 1 2 2 4
Berat 2 4 1 2 0 0 0 0 0 0
Total 3 6 17 34 14 28 13 26 3 6
Sumber: Data Primer, Februari 2021

Tabel 2. Dari 12 responden yang kecemasan ringan dan tidak ada


berjenis kelamin laki – laki ditemukan kecemasan. Untuk tingkat kecemasan
jumlah paling banyak yaitu 5 orang sedang ditemukan 2 orang (4%) pada
(10%) dengan kecemasan ringan dan laki – laki dan 5 orang (10%) pada
tidak ada kecemasan, sedangkan pada perempuan. Sedangkan kecemasan
perempuan ditemukan jumlah terbanyak tingkat berat tidak ditemukan 3 orang
yaitu 15 orang (30%) pada tingkat

6
(6%) pada perempuan dan tidak ada Penelitian ini bertujuan untuk
pada koresponden laki-laki. mengetahui gambaran kecemasan
Tabel 3. Diperoleh hasil dari 50 masyarakat di Desa Sorue Jaya
orang responden ditemukan tingkat Kecamatan Soropia mengenai proyek
kecemasan terbanyak pada rentang usia pembangunan jalan Kendari – Konawe.
51 tahun – 60 tahun, dengan tingkat Responden penelitian ini adalah 50
kecemasan terbanyak yaitu tingkat orang masyarakat desa Sorue Jaya.
kecemasan ringan sebanyak 6 orang Berdasarkan tabel 2, didapatkan
(12%). Akan tetapi, untuk tingkat hasil bahwa responden dengan jenis
kecemasan berat, selain ditemukan pada kelamin perempuan lebih banyak
rentang usia 31–40 tahun , 51-60 tahun mengalami kecemasan 38 orang (76%)
dan > 60 tahun yaitu 1 orang (2%). di banding dengan jenis kelamin laki-
Tabel 4. Dari 7 suku bangsa laki, yaitu sebanyak 12 orang (24%). Hal
untuk tingkat kecemasan ringan sampai ini sesuai dengan penelitian yang
berat ditemukan paling banyak pada dilakukan oleh Ainunnisa (2020)
suku Tolaki yaitu 20 orang (40%) didapatkan bahwa pada penelitian yang
Tabel 5. Dari 6 jenis pekerjaan telah dilakukan mayoritas laki-laki
yang dimiliki oleh 50 orang responden, mengalami cemas ringan dan sebagian
paling banyak ditemukan koresponden besar perempuan mengalami cemas
dengan tidak ada kecemasan dengan sedang. Hal ini dikarenakan wanita
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dianggap lebih sensitif dan
yaitu 13 orang (26%) untuk tingkat menggunakan perasaannya sedangkan
kecemasan sedang dan berat juga laki-laki dianggap memiliki mental yang
ditemukan paling banyak pada kuat dalam meghadapi respon yang
responden dengan pekerjaan sebagai ibu berbahaya.8
rumah tangga yaitu 4 orang (8%) untuk Berdasarkan tabel 3, tingkat
tingkat kecemasan sedang dan 3 orang kecemasan paling banyak ditemukan
(6%) untuk tingkat kecemasan berat. pada rentang usia 51-60 tahun yaitu
Tabel 6. Tingkat kecemasan sebanyak 14 orang (28%), kemudian
terbanyak ditemukan pada responden pada rentang usia >60 tahun dan 31-40
dengan Pendidikan terakhir Sekolah tahun sebanyak 10 orang (20%), dan
Dasar yaitu sebanyak 17 orang (34%), rentang usia dengan tingkat kecemasan
kemudian Sekolah Menengah Pertama paling sedikit yaitu pada rentang usia 20-
sebanyak 14 orang (28%) dan Sekolah 30 tahun, 2 orang (4%). Hal ini
Menengah Akhir sebanyak 13 orang didukung oleh pejelasan bahwa usia dan
(26%). Untuk tingkat kecemasan berat pengalaman menjadi faktor yang paling
paling banyak ditemukan pada berpengaruh terhadap kecemasan,
koresponden yang tidak sekolah yaitu dimana semakin bertambahnya usia,
sebanyak 2 orang (4%) untuk tingkat seseorang cenderung lebih dewasa
kecemasan sedang dan ringan paling menghadap masalah.9
banyak ditemukan pada koresponden Berdasarkan tabel 4, dari 50
dengan Pendidikan terakhir Sekolah orang responden diperoleh hasil tingkat
Dasar yaitu 3 orang (6%) dan 8 orang kecemasan dari kategori ringan sampai
(16%). berat terbanyak pada suku Tolaki yaitu
sebanyak 20 orang (40%), lalu diikuti
PEMBAHASAN suku Bugis sebanyak 16 orang (32%).

7
Berdasarkan tabel 5, dari 50 repsonden dengan status pendidikan
orang responden diperoleh hasil tingkat lulusan Sekolah Dasar.
kecemasan dari kategori ringan sampai
berat terbanyak pada ibu rumah tangga SARAN
yaitu 32 orang (64%) dan pada nelayan 7 Perlu memperbanyak sampel
orang (14%).9 penelitian agar sampel yang diperoleh
Berdasarkan tabel 6, dari 50 lebih beragam, perlu persiapan yang
lebih matang dan sumber daya yang
orang responden diperoleh hasil tingkat
lebih banyak agar informasi yang
kecemasan dari kategori ringan sampai didapatkan saat penelitian lebih akurat,
berat, paling banyak ditemukan pada perlu dilakukan evaluasi tingkat
tingkat pendidikan SD sejumlah 17 kecemasan dan tingkat kesehatan jiwa
orang (34%), diikuti oleh responden terhadap responden secara keseluruhan
pada tingkat Pendidikan Sekolah mengingat pentingnya mewujudkan
Menengah Pertama dan Sekolah derajat kesehatan yang optimal.
Menengah akhir sebanyak 14 orang
(28%) dan 13 orang (26%). Hasil
penelitian menunjukan bahwa terdapat
antara tingkat kecemasan pasien yang DAFTAR PUSTAKA
berpendidikan dan kurang 1. Undang-Undang Republik Indonesia
berpendidikan. Hal ini menunjukan Nomor 18 Tahun 2014 Tentang
bahwa status pendidikan seseorang Kesehatan Jiwa. Lembaran Negara
berpengaruh terhadap tingkat kecemasan Republik Indonesia No. 185.
yang dialami sebelum. Tingkat Jakarta.
pendidikan juga mempengaruhi 2. Saleh, U. 2013. Anxiety Disorder.
kesadaran dan pemahaman terhadap Program Studi Psikologi Fakultas
stimulus. Semakin tinggi pendidikan Kedokteran Universitas hasanuddin.
seseorang semakin tinggi pula kesadaran 3. Suwanto, M.2015. Implementasi
dan pemahaman terhadap stimulus.10,11 Metode Bayesian dalam
Menentukan Kecemasan pada
SIMPULAN HARS (Hamilton Anxiety Rating
Berdasarkan penelitian ini dapat Scale). Universitas Muhammadiyah
disimpulkan bahwa gambaran tingkat Jember.
kecemasan masyarakat di desa Sorue 4. Prapti, L., Edy S, Dian T. 2015.
Jaya Kecamatan Soropia mengenai Analisis Dampak Pembangunan
proyek pembangunan jalan Kendari- Infrastruktur Jalan Terhadap
Konawe didapatkan bahwa perempuan Pertumbuhan Usaha Ekonomi
memiliki tingkat kecemasan tertinggi Rakyat di Kota Semarang. Jurnal
dibanding laki- laki, dimana rata- rata Dinamika Sosbud Vol 17(2):84
tingkat kecemasan tertinggi terjadi pada 5. Asjhari, A., Widyo N.S., Difa K.
rentang usia 51-60 tahun. Suku Tolaki Pengembangan Infrastruktur
memiliki tingkat kecemasan tertinggi Jaringan Jalan Dalam Mendukung
dibanding suku lain, dengan rata- rata Pengembangan Wisata Budaya di
kecemasan tertinggi dialami oleh Daerah Sekitar Candi Borobudur.
responden sebagai Ibu Rumah Tangga Jurnal Studi Pembangunan (1): 4
(IRT). Berdasarkan tingkat pendidikan 6. Arfah J, Muhtar E, Saefullah A,
kecemasan tertinggi dialami oleh Muhafidin D. Strategi Implementasi

8
Kebijakan Pengembangan
Kepariwisataan di Kabupaten
Konawe Sulawesi Tenggara.
2019;15(2).
7. Tim Redaksi. Muluskan Pengerjaan
Akses Jalan Wisata, Pemprov Sultra
dan PT. PP Teken Kontrak
Pembangunan Jalan Toronipa –
Kendari Tahap II. Diakses pada 26
Februari 2021
(http://thepasarwajonews.com/mulus
kan-pengerjaan-akses-jalan-wisata-
pemprov-sultra-dan-pt-pp-teken-
kontrak-pembangunan-jalan-
toronipa-kendari-tahap-ii/)
8. Ainunnisa, K. 2020. Hubungan
Antara Jenis Kelamin dengan
Tingkat Kecemasan Pada Pasien
Gagal Jantung. Skripsi. Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
9. Basofi, D.A. 2016. Hubungan Jenis
Kelamin, Pekerjaan dan Sattus
Pernikahan dengan Tingkat
Kecemasan Pada Pasien Operasi
Katarak di Rumah Sakit Yarsi
Pontianak. Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura.
10. Vellyana, D., Arena L. Asri R.
2017. Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Tingkat
Kecemasan pada Pasien
Preoperative. Jurnal Kesehatan Vol
8(1):111.
11. Bachri S, Cholid Z, Rochim A.
Perbedaan Tingkat Kecemasan pada
Pasien Berdasarkan, Usia, Jenis
Kelamin, Tingkat Pendidikan dan
Pengalaman Pencabutan Gigi di
RSGM FKG Universitas Jember. e-
Journal Pustaka Kesehatan.
2017;5(1)

9
10

Anda mungkin juga menyukai