Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ARTIKEL PENELITIAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

1. EKO WIBOWO
2. ENDANG RUSTIANI
3. HENDRA LESMANA PUTRA
4. HERI GUSTAMI
5. HERI SYEFRIYANTI
6. HERLINA
7. HERRY EKA SAPUTRA
8. JUBAIDI ALI AKBAR
9. JUWANTARA SEPRIWAN
10. NOPFA ARIYADI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2022
HUBUNGAN GANGGUAN PENDENGARAN DENGAN INTERAKSI
SOSIAL PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA
WERDHA JEMBER
Relationship to Hearing Impairment with Social Interaction in the Elderly
at the UPT Social Services Unit in Tresna Jember

Defi Hamdalah Al Muntasirin1), Luh Titi Handayani2), Cahya Tri Bagus Hidayat3)
1)
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
2,3)
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jl. Karimata 49 Jember Telp : (0331) 332240 Fax: (0331)


337957 Email : defihamdalahalm25@gmail.com

ABSTRAK

Gangguan pendengaran merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dijumpai pada
lansia. Hilangnya pendengaran menyebabkan terjadinya isolasi sosial, depresi dan menarik
diri dari aktivitas hidup. Interaksi sosial berdampak positif terhadap kualitas hidup karena
dengan adanya interaksi sosial maka lansia tidak merasa kesepian oleh sebab itu interaksi
sosial harus tetap dipertahankan dan dikembangkan pada kelompok lansia. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui hubungan gangguan pendengaran dengan interkasi sosial pada lansia di
UPT Pelayanan Tresna Werdha Jember. Metode: Desain Penelitian yang digunakan adalah
korelasi dengan pendekatan crossectional. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia dengan
besar sampel 94 responden, penelitian ini dimulai bulan Juli 2019. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan alat ukur
garputala yaitu observasi tes swabach karena tes ini membandingkan pendengaran lansia
dengan pemeriksa. Penelitian ini menggunakan uji spearman rho.Hasil: Gangguan
pendengaran pada lansia dalam penelitian ini sebanyak 63 lansia, dan interaksi sosial pada
lansia lebih dominan dengan kategori interaksi sosial cukup berdasarkan analisa data dari
gangguan pendengaran dengan interaksi sosia di dapatkan nilai (p value = 0,001) α = 0,05
yang berarti ada hubungan gangguan pendengaran dengan interaksi sosial pada lansia di UPT
Pelayanan Tresna Werdha Jember. Diskusi: Penelitian ini direkomendasikan agar pengurus
UPT Pelayanan Tresna Werdha melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan interaksi sosial
pada setiap individu-individu lansia.

Kata kunci: Gangguan pendengran, Interksi sosial, Tekanan Darah, Lansia

Daftar Pustaka 39 (2010-2015)

1
2

ABSTRACT

Hearing loss is a common health problem in the elderly. Hearing loss leads to
social isolation, depression and withdraw from life activities. Social interaction
have a positive impact on quality of life because of the social interaction the
elderly do not feel lonely because of the social interaction should be maintained
and developed in the elderly group. The purpose of this study to determine the
relationship of hearing loss in the elderly with social interaction in Tresna Elderly
Care Unit of Jember. Methods: The study design used is a correlation with cross sectional approach
94 respondents, this study began in July 2019. The sampling technique used purposive sampling. T
Keywords: Disorders pendengran, social Interksi, Blood Pressure, Elderly

Bibliography 39 (2010-2015)
3

PENDAHULUAN ditemukan pada usia 65-74 tahun


Penduduk lanjut usia 117.819 jiwa. (Riskerdas,2013)
merupakan bagian dari anggota Gangguan pendengaran
masyarakat yang semakin bertambah merupakan salah satu masalah
jumlahnya sejalan dengan kesehatan yang umum dijumpai pada
peningkatan usia harapan hidup. lansia. Hilangnya fungsi
Secara umum kondisi fisik seseorang pendengaran dapat menyebabkan
yang telah memasuki masa lanjut terjadinya isolasi sosial, depresi dan
usia mengalami penurunan. Hal ini menarik diri dari aktivitas hidup.
dapat dilihat dari beberapa Gangguan pendengaran individu
perubahan, antara lain : perubahan meliputi tuli, kehilangan
penampilan pada bagian wajah, pendengaran berat ataupun
tangan dan kulit, perubahan bagian kehilangan pendengaran parsial yang
dalam tubuh seperti sistem saraf, semuanya dapat menyebabkan
pencernaan dan perubahan panca sulitnya berkomunikasi, walaupun
indera seperti pendengaran. beberapa fungsi pendengaran masih
Pendengaran yang baik juga baik. Beberapa orang dengan
dibutuhkan untuk berkomunikasi gangguan pendengaran dapat
kepada warga sekitar, keluarga dan mengalami keterbatasan dalam
dunia luar melalui telivisi atau radio kebebasannya dan menderita
dan te;epon pasca pensiun. (Zhang penurunan kualitas hidup.
dkk,2013). (Astari,2014)
Prevalensi gangguan Berdasarkan studi
pendengaran di indonesia sebesar 6,8 pendahuluan yang telah dilakukan
juta jiwa dan Jawa Timur menempati oleh peneliti dengan metode survei
peringkat ke 6 yaitu 2 juta. lingkungan dan wawancara kepada
Gangguan pendengaran dengan petugas yang dilakukan pada tanggal
angka tertinggi ditemukan pada 13 Juli 2019 terdapat 138 lansia yang
kelompok usia 75 tahun sebesar berada dilinhkungan panti. Menurut
252.174 jiwa dan posisi kedua keterangan dari petugas kesehatan
4

disana rata-rata lansia dipanti sampling tersebut dapat diperoleh


mengalami penurunan fisik salah sampel yang homogen. Subjek yang
satunya gangguan pendengaran. memenuhi kriteria inklusi diikutkan
Banyak upaya yang telah dilakukan dalam penelitian, di beri petunjuk
oleh pihak panti salah satunya ialah tentang penelitian dan diberikan
apabila ada forum pertemuan pihak informed consent.
panti memfasilitasi menggunakan HASIL
pengeras suara, dalam kehidupan Tabel 1.1 Distribusi Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin Lansia
interaksi sesama lansia ataupun
Di UPT Pelayanan Sosial Tresna
petugas panti sehari-hari mereka Werdha Jember bulan Juli 2019 (n =
94).
mengalami sesulitan dalam Jenis Jumlah Persentase
berkomunikasi seperti pembicaraan Kelamin (orang) (%)
Laki-laki 45 47,9
yang harus diulang dan nada bicara Perempuan 49 52,1
Total 94 100
dikeraskan. (PSTW,2019) Sumber : Data Primer.
Berdasarkan data dari tabel
METODE 1.1 diatas diketahui bahwa mayoritas
Penelitian ini menggunakan lansia adalah jenis kelamin
desain penelitian korelasional perempuan sebanyak 49 orang.
dengan pendekatan cross sectional. Tabel 1.2 Distribusi Responden
Berdasarkan Usia Lansia Di UPT
Menggunakan Uji korelasi Spherman
Pelayanan Sosial Tresna Werdha
Rho’ dengan ketentuan nilai α = 0.05 Jember Bulan Juli 2019 (n = 94).
Jumlah
dan p value ≤ α. Penelitian yang Usia (orang) Persentase (%
Eldery 60 -
dilakukan pada bulan Juli 2019 di 74 tahun
65 69,1

UPT Pelayanan Sosial Tresna Old


75 - 90 29 30,9
Werdha Jember. Sampel pada tahun
Total 94 100,0
penelitian ini 94 responden . Sumber : Data Primer.
Peneliti menggunakan Berdasarkan data dari tabel
purposive sampling karena terdapat 1.2 diatas diketahui mayoritas
perbedaan pada masing-masing
sampel, sehingga dengan teknik
5

adalah lanjut usia (60-74) sebanyak Tabel 1.5 Distribusi Frekuensi


Gangguan Pendengaran Pada Lansia
65 orang.
Di UPT Pelayanan Sosial Tresna
Tabel 1.3 Distribusi Responden Werdha Jember bulan Juli 2019 (n =
Berdasarkan Pendidikan Terakhir 94).
Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Gangguan Jumlah Persentase
Tresna Werdha Jember Bulan Juli Pendengaran (orang) (%)
Ada Gangguan 63 67,0
2019 (n = 94). Normal 31 33,0
Pendidikan Jumlah Persentase Total 94 100
Terakhir (orang) (%)
Sumber : Data Primer
Tidak sekolah 40 42,6
SD 45 47,6 Berdasarkan data dari tabel
SMP 2 2,1
SMA 7 7,4 1.5 diatas menunjukkan bahwa lansia
Total 94 100
Sumber : Data Primer. mengalami gangguan pendengaran
Berdasarkan data dari tabel sebanyak 63 lansia.
1.3 diatas diketahui bahwa mayoritas Tabel 1.6 Distribusi Frekuensi
Interaksi Sosial Lansia Di UPT
pendidikan terakhir lansia pada Pelayanan Sosial Tresna Werdha
tingkat rendah sebanyak 45 orang. Jember bulan Juli 2019 (n = 94).
Interaksi Sosial Jumlah Persentase
Tabel 1.4 Distribusi Responden (orang) (%)
Berdasarkan Riwayat Pekerjaan Interakasi Sosial 39 41,5
Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Buruk
Interakasi Sosial 40 42,6
Tresna Werdha Jember Bulan Juli Cukup
2019 (n = 94). Interakasi Sosial 15 16,0
Riwayat Jumlah Persentase Baik
Pekerjaan (orang) (%) Total 94 100
Petani 21 29,3
Sumber : Data Primer
Pensiunan TNI 1 1,2
Wiraswasta 25 15,9 Berdasarkan data dari tabel
Nelayan 1 26,6
Karyawan 3 3,2 1.6 diatas menunjukkan bahwa
Tidak Berkerja 22 23,4
Buruh 11 11,7 mayoritas lansia interaksi sosialnya
Total 94 100
cukup sebanyak 40 lansia.
Sumber : Data Primer.
Berdasarkan tabel 1.4 diatas Tabel 1.7 Distribusi Hubungan
Gangguan Pendengaran Dengan
diketahui bahwa mayoritas lansia Interaksi Sosial pada Lansia di UPT
mempunyai riwayat pekerjaan antara Pelayanan Sosial Tresna Werdha
Jember bulan Juli 2019 (n = 94).
lain ibu rumah tangga, buruh, dan
tidak bekerja sebanyak 22 lansia.
6

Sumber : Data Primer Gangguan Interaksi_sosial


pendengar Buruk Cukup Baik
Berdasarkan tabel diatas dapat an

diketahui bahwa hasil analisa Crosstabulation, Total


ada 34 21 8 63
hasil antara gangguan pendengaran dengan ganggua
n
interaksi sosial lansia yang
normal 5 19 7 31
Pelayanan Sosial Tresna Werdha
mengalami gangguan pendengaran Total 39 40 15 94
Jember dengan interpretasi koefisien
dengan interaksi sosial yang buruk korelasi (r) adalah +0,332 yang
berarti dalam kategori tingkat
ialah 34 responden.
hubungan rendah.
Tabel 1.8 Distribusi Uji Statistik Sperman
PEMBAHASAN
Rho’ Gangguan
Pendengaran Pada Lansia Di UPT Pelayanan Berdasarkan hasil penelitian
Sosial Tresna Werdha Jember bulan Juli 2019
yang dilakukan gangguan
(n = 94).
Variabel Variabel P Nilai pendengaran pada lansia paling
Independen Dependen Value r banyak ialah dengan gangguan

Gangguan Interaksi 0.001 0.332 pendengaran tuli yaitu 63 responden


sebanyak (67.0%) dan 31 responden
Pendengaran Sosial
sebanyak (33.0%) memiliki
Sumber : Data Primer
pendengaran normal dimana hasil ini

Berdasarkan hasil uji statistik yang didasarkan pada hasil dari

menggunakan uji Sperman Rho’ pemeriksaan test pendengaran

diperoleh p value = 0,001 dimana α = menggunakan garputala.

5%, sehingga H1 diterima, yang Hal ini sesuai dengan

berarti terdapat hubungan antara penelitian Riskyana Djamin 2011

gangguan pendengaran dengan menunjukkan tingginya gangguan

interaksi sosial pada lansia di UPT pendengaran yang dialami lansia


mempengaruhi kualitas hidupnya.
7

Dengan demikian perlu upaya-upaya lansia paling banyak ialah dengan


untuk mengurangi angka kesakitan intrekasi sosial yang buruk yaitu 39
(morbiditas) dengan melakukan responden sebanyak (41,5%) dan 40
usaha-usaha penanggulangan secara responden sebanyak (42,6%)
promotif, preventif, kuratif dan memiliki interkasi sosial yang cukup,
rehabilitatif. Gangguan pendengaran sedangkan 15 responden sebanyak
berpengaruh secara bermakna (16,0%) memiliki interaksi yang baik
terhadap kualitas hidup lansia, dimana hasil ini yang didasarkan
sehingga diperlukan usaha-usaha pada hasil dari kuesioner yang
untuk meningkatkan kualitas hidup dilakukan pada lansia.
lansia. Dengan demikian di masa Hal ini sesuai dengan
mendatang, lansia yang mengalami penelitian yang dilakukan oleh
gangguan pendengaran diharapkan Widodo dan Aniroh (2013) yang
semakin berkurang dan kualitas menunjukkan bahwa interaksi sosial
hidup lansia semakin meningkat. yang yang buruk dapat memicu
Berdasarkan penelitian ini depresi pada lanjut usia. Interaksi
sosial yang dilakukan lanjut usia
menunjukkan tingginya gangguan
akan menimbulkan perasaan bahagia
pendengaran yang dialami lansia
karena berkurangnya kondisi
mempengaruhi interaksi sosial. terisolir, dan lanjut usia merasa
berguna. Lanjut usia yang melakukan
Dengan demikian perlu upaya-upaya
interaksi sosial memiliki banyak
meningkatkan interaksi sosial
teman atau relasi dan memiliki
sehingga lansia akan mudah untuk aktivitas untuk mengisi waktu luang
sehingga lanjut usia akan merasa
melakukan aktivitas terutama dalam
berguna dalam menjalani hidup
berkomunikasi dengan lingkungan.
namun interaksi sosial yang buruk
akan mengakibatkan lansia tidak bisa
Berdasarkan hasil penelitian
hidup sejahtara dan akan
yang dilakukan tingkat interaksi
menagalami penurunan kualitas
8

hidup. Semakin tinggi interaksi yang menggunakan Sperman Rho’


dilakukan lanjut usia maka kepuasan
diperoleh nilai p value 0,001 < 0,05
hidup lanjut usia semakin tinggi, dan
sehingga H1 diterima yang berarti
begitupula sebaliknya apabila
interaksi sosial rendah maka ada hubungan antara gangguan
kepuasan hidup lanjut usia juga
pendengaran dengan interaksi sosial
rendah.

Berdasarkan penelitian ini pada lansia di UPT Pelayanan Tresna


dapat dilihat bahwa interaksi sosial
Werdha Jember dengan interpretasi
sangat berpengaruh dengan
koefisien (r) +0,332 yang berarti
kehidupan lansia dimana semakin
baik interaksi sosial lansia maka tingkat hubungan rendah.
kesejahteraan hidup lansia akan
Penurunan pendengaran
semakin baik dan apabila interaksi
dapat berdampak pada kehidupan
sosial yang buruk maka lansia akan
mengalami hambatan dalam lansia, diantaranya terbatasnya
menjalani aktivitas sehari-hari. di
aktivitas dan komunikasi (Stanley &
panti sosial tersna wherda jember
Beare, 2007). Gangguan
banyak lansia yang mengalami
hambatan dalam mengikuti kegiatan pendengaran dapat menimbulkan
dan berkomunikasi dengan teman
perasaan terisolasi dan membuat
sebayanya
lansia menjadi curiga dan tidak
Berdasarkan hasil pengolahan
percaya serta muncul paranoia
data diperoleh hasil bahwa variabel
(Touhy & Jett, 2010).
independen gangguan pendengaran
Penatalaksanaan asuhan keperawatan
memiliki hubungan terhadap
disesuaikan dengan gejala-gejala
variable dependen interaksi social.
yang muncul dan perlu
Hal ini sesuai dengan uji statistik
9

memfokuskan pada intervensi untuk perasaan tidak berdaya. Terdapat tiga

memfasilitasi residen untuk bergerak kategori yang termasuk dalam

ke arah kemampuan berfungsi secara hambatan komunikasi verbal, yaitu

optimal di dalam masyarakat penangkapan/penerimaan, persepsi,

(Stanley & Beare, 2007) dan artikulasi (Ebersole &

Hambatan interaksi sosial Hess,2016).

yang dialami lansia merupakan Berdasarkan penelitian yang

berkurangnya kemampuan untuk dilakukan oleh Wardhani (2015)

menggunakan dan mengerti terkait interaksi sosial lanjut usia

pembicaraan dalam interaksi juga memperoleh hasil bahwa

(Ebersole & Hess, 2016). NANDA interaksi sosial memiliki pengaruh

(2012) menyebutkan bahwa positif terhadap kesejahteraan lanjut

pengertian hambatan interaksi sosial usia. Lanjut usia yang melakukan

yaitu tertundanya, berkurangnya, interaksi sosial yang baik memiliki

atau tidak adanya kemampuan untuk kepuasan hidup yang lebih tinggi

menerima, memproses, dari pada lanjut usia yang tidak

mentransmisikan, dan menggunakan melakukan interaksi sosial. Kegiatan

symbol untuk berkomunikasi. interaksi sosial tersebut membuat

Konsekuensi dari hambatan lanjut usia memiliki pikiran positif

ineteraksi sosial yaitu mengganggu terkait diri dan merasa berguna

harga diri yang menghasilkan isolasi sehingga kesejahteraan lansia yang

sosial, mengasingkan diri, dan dimiliki menjadi meningkat.


10

Gangguan pendengaran Pelayanan Sosial Tresna Werdha


Jember.
memiliki hubungan secara bermakna

terhadap ineteraksi sosial, sehingga SARAN


1. Diharapkan Hasil penelitian ini
diperlukan usaha-usaha untuk
memeliki kontribusi yang besar
meningkatkan interaksi sosial pada pada intansi pendidikan sebagai

lansia. Dengan demikian di masa referensi bagi civitas akademika


mengenai gangguan pendengaran
mendatang, lansia yang mengalami
dan interaksi sosial bagi lansia.
gangguan pendengaran diharapkan 2. Diharapakan hasil ini dapat

semakin berkurang dan kualitas dijadikan alternatif temuan untuk


mengembangkan dan
ineteraksi sosial lansia semakin
meningkatkan kegiatan dipanti
meningkat. sosial yang berfokus pada
kegiatan kegiatan yang

KESIMPULAN DAN SARAN melibatkan seluruh penghuni

KESIMPULAN panti dan bagaimana cara

1. Gangguan Pendengaran UPT menyikapi atau berkomunikasi

Pelayanan Sosial Tresna Werdha dengan lansia yang mengalami

Jember dalam kategori gangguan gangguan pendengaran.

pendengaran. 3. Diharapakan penelitian ini bisa

2. Interaksi sosial pada lansia di dikembangkan atau di lanjutkan

UPT Pelayanan Sosial Tresna untuk penelitian selanjutnya

Werdha Jember dalam kategori dengan diganti variabel-variabel

interaksi sosial cukup. yang mempengaruhi atau

3. Ada hubungan gangguan menghambat terjadinya proses

pendengaran dengan interaksi interaksi sosial selain gangguan

sosial pada lansia di UPT pendengaran.

DAFTAR PUSTAKA
11

Astari, Putu Dyah.2014. Pengaruh


Senam lansia Terhadap
Tekanan Darah Lansia
dengan Hipertensi Pada
Kelompok Senam
Lansia.Banjar Kaja sesetan.
Denpasar Selatan.

Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik


Penduduk Lanjut Usia.
Jakarta: Badan Pusat
Statistik.

Riskyana,Djamin.2011.Kualitas
Hidup Lansia dengan Gangguan
Pendengaran.Fakultas
Kedokteran.Umiversitas
Hasanuddin.Makasar.

Stanley & Beare.2007.Buku ajar


keperawatan gerontik.(Nety
Juniarti,Sari Kurnianingsih,
Penerjemah). Jakarta : EGC

Wardani.2015. Hubungan interaksi


sosial dengan kualitas hidup
lansia.UPT Griya Werdha Surabaya

Zhang M, Gomma N, Ho A.2013.


Prebycusis issue in our
community. International
Journal of Otolaryngology
and Head & Neck Surgery.2
(1):111-20.

Anda mungkin juga menyukai