Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN


KETIDAKBERDAYAAN

Oleh :
1. Putu Ayu Suadnyani (P07120217012)
2. Ni Putu Anggi Widyasari (P07120217013)
3. Luh Made Mas Swandewi (P07120217014)
4. G.A.A Divasya Sasmayaswari (P07120217015)
5. I Gusti Ayu Intan Setyari (P07120217016)
6. Ni Wayan Lita Perdani (P07120217017)
7. Luh Gede Sumiari (P07120217018)
8. Ayu Dyah Kusumadewi W. (P07120217019)
9. Ni Kadek Sinta Mutiara D. (P07120217020)
10. Ni Made Nola Silpia W.

(P07120217021) S.Tr Keperawatan /

Semester V / Kelas 3.A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN
DENGAN KETIDAKBERDAYAAN

A. KONSEP DASAR KETIDAKBERDAYAAN


1. Pengertian
Ketidakberdayaan juga didefinisikan sebagai kondisi ketika
individu atau kelompok merasakan kurangnya control personal terhadap
sejumlah kejadian atau situasi tertentu akan mempengaruhi tujuan dan
gaya hidupnya (Carpenito, 2009).
Ketidakberdayaan adalah persepsi yang menggambarkan perilaku
seseorang yang tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil;
suatu keadaan di mana individu kurang dapat mengendalikan kondisi
tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan (Stuart, 2007)
Ketidakberdayaan adalah persepsi bahwa tindakan seseorang tidak
akan mempengaruhi hasil secara signifikan; persepsi kurang kontrol pada
situasi saat ini atau yang akan datang (SDKI, 2017).
2. Penyebab/Faktor Predisposisi
Menurut SDKI, 2017 adapun penyebab ketidakberdayaan adalah:
a. Program perawatan atau pengobatan yang kompleks atau jangka
panjang
b. Lingkungan yang tidak mendukung perawatan atau pengobatan
(disfungsional)
c. Interaksi interpersonal tidak memuaskan
3. Tanda Gejala
Menurut SDKI, 2017:
 Gejala dan Tanda Mayor
a. Data Subyektif
1. Menyatakan frustasi atau tidak mampu melaksanakan aktivitas
sebelumnya
b. Data Obyektif
1. Bergantung pada orang lain

 Gejala dan Tanda Minor


a. Data Subyektif
1. Merasa diasingkan
2. Menyatakan keraguan tentang kinerja peran
3. Menyatakan kurang adanya kontrol
4. Menyatakan rasa malu
5. Merasa Tertekan
b. Data Obyektif
1. Tidak berpartisipasi dalam perawatan
2. Pengasingan
Menurut NANDA, 2016 :
1. Keterasingan
2. Ketergantungan pada orang lain
3. Depresi
4. Ragu tentang penampilan
5. Frustasi tentang ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas
sebelumnya
6. Partisipasi yang tidak memadai dalam perawatan
7. Kurangnya rasa kendali
8 Malu
 Kondisi Klinis terkait
1. Diagnosis yang tidak terduga atau baru
2. Peristiwa traumatis
3. Diagnosis penyakit Kronis
4. Diagnosis penyakit terminal
5. Rawat Inap yang lama

4. Pohon Masalah dan Rentang Respons Pasien dengan


Ketidakberdayaan
 Rentang Respon Emosional
Adaptif Maladaptif
Respons Reaksi Supresi Reaksi Depresi
emosional berduka emosi berduka
rumit tertunda

(Sumber: Stuart, 2013)

 Pohon Masalah

Harga
 Diri Rendah
Effect

Ketidakberdayaan Core Problem

Perawatan/Pengobatan jangka panjang


Causa

5. Penatalaksanaan
a) Penatalaksanaan
a. Menciptakan lingkungan yang terapeutik
Untuk mengurangi tingkat kecemasan, kepanikan dan
keputusasaan pasien akibat ketidakberdayaan, sebaiknya pada
permulaan pendekatan di lakukan secara individual dan usahakan
agar terjadi kontak mata, kalau bisa pasien di sentuh atau di
pegang. Begitu juga bila akan meninggalkannya hendaknya pasien
di beritahu. Pasien di beritahu tindakan yang akan di lakukan.
b. Menggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah
yang ada
Setelah pasien lebih kooperatif dan komunikatif, perawat
dapat menggali masalah pasien yang merupakan penyebab kenapa
pasien mengalami perasaan ketidakberdayaan serta membantu
mengatasi masalah yang ada. Pengumpulan data ini juga dapat
melalui keterangan keluarga pasien atau orang lain yang dekat
dengan pasien.
c. Melibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses perawatan
Keluarga pasien dan petugas lain sebaiknya di beritahu
tentang data pasien agar ada kesatuan pendapat dan
kesinambungan dalam proses keperawatan, misalny dari
percakapan dengan pasien di ketahui bila merasa tidak berdaya ini
perlu dukungan dari prtugas kesehatan dan keluarga
6. Komplikasi
a. Muncul masalah harga diri rendah akibat ketidakberdayaan pasien.
b. Pasien dengan ketidakberdayaan cenderung akan menjadi putus asa.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian

Masalah dan Data yang Perlu Dikaji


Masalah Keperawatan Data yang Perlu Dikaji
Ketidakberdayaan a. Data Subjektif
- Pasien menyatakan frustasi atau
tidak mampu melaksanakan
aktivitas sebelumnya
- Pasien merasa diasingkan
- Pasien menyatakan keraguan
tentang kinerja peran
- Pasien menyatakan kurang kontrol
- Pasien menyatakan rasa malu
- Pasien merasa tertekan (depresi)
b. Data Objektif
- Pasien bergantung pada orang lain
- Pasien tampak tidak berpartisipasi
dalam perawatan
- Pengasingan

1. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
2. Intervensi

No Waktu Diagnosa Perencanaan


Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1 - Ketidakberdayaan TUM : Pasien Setelah dilakukan Hubungan saling
mampu mengontrol tindakan selama 1x20 1. Mengucapkan salam percaya merupakan
terapeutik.
rasa menit pasien dapat dasar untuk
ketidakberdayaan menunjukkan tanda – 2. Berjabat tangan kelancaran hubungan
dengan pasien
tanda percaya kepada interaksi selanjutnya.
3. Perkenalkan diri
TUK 1 : Pasien dapat perawat melalui :
dengan sopan
membina hubungan 1. Ekspresi wajah cerah
4. Tanyakan nama
saling percaya dan tersenyum lengkap pasien dan
dengan perawat 2. Mau berkenalan nama panggilan yang
disukai pasien
3. Ada kontak mata
5. Jelaskan tujuan
4. Bersedia pertemuan
menceritakan
6. Membuat kotrak
perasaannya topik, waktu, dan
5. Bersedia tempat setiap kali
bertemu pasien
mengungkapkan
masalah 7. Yakinkan pasien
dalam keadaan aman
dan perawat siap
menolong dan
mendampingi
8. Yakinkan bahwa
kerahasiaan pasien
akan tetap terjaga
9. Tunjukkan sikap
terbuka dan jujur
10. Perhatikan kebutuhan
dasar dan beri bantuan
untuk memenuhinya
TUK 2: Assesment Setelah dilakukan 1. Mengetahui
1. Membantu pasien
Ketidakberdayaan tindakan selama 1x20 faktor penyebab
mengidentifikasi
dan Latihan Berpikir menit pasien dapat ketidakberdayaa
faktor-faktor yang
Positif. menunjukkan n
dapat menimbulkan
perkembangan kepada
ketidakberdayaan.
perawat melalui : 2. Mengidentifikasi 2. Mengetahui
1. Pasien mampu kemampuan dan kemampuan dan
mengidenifikasi aspek positif yang aspek positif
dan yang dimiliki
dimiliki pasien, serta
mengekspresikan pasien
memperluas
emosinya
kesadaran diri.
2. Pasien mampu 3. Membantu pasien 3. Menilai
berpartisipasi menilai kemampuan kemampuan
dalam pasien yang dapat yang dimiliki
pengambilan dilakukan saat ini. pasien
keputusan yang 4. Membantu pasien
4. Memberikan
berkenaan dengan memilih kegiatan saat
kegiatan sesuai
perawatan pasien. ini yang akan dilatih
dengan
3. Pasien termotivasi sesuai dengan
kemampuan
untuk aktif kemampuan pasien.
5. Melatih kegiatan yang yang dimiliki
mencapai tujuan pasien
dipilih.
realistis. 6. Menganjurkan pasien 5. Melatih pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan 6. Mengurangi rasa
harian. ketidakberdayaa
n dengan
aktivitas yang
terjadwal
TUK 3: Evaluasi Setelah dilakukan 1. Membantu pasien 1. Mengevaluasi
Ketidakberdayaan, tindakan selama 1x20 mengevaluasi ketidakberdayaa
Manfaat menit pasien dapat ketidakberdayaan. n pasien
Mengembangkan mengembangkan aspek 2. Membantu pasien 2. Mengembangkan
Harapan Positif dan positif yang dimiliki mengembangkan manfaat harapan
Latihan Mengontrol dengan kriteria hasil : manfaat harapan positif pasien
Perasaan 1. Pasien mampu positif
Ketidakberdayaan mengembangkan 3. Membantu pasien 3. Mengontrol
harapan positif mengontrol perasaan ketidakberdayaa
2. Pasien mampu keridakberdayaan n pasien
mengontrol 4. Menganjurkan pasien 4. Mengurangi rasa
perasaan memasukkan dalam ketidakberdayaa
ketidakberdayaan. jadwal kegiatan n dengan
harian. aktivitas yang
terjadwal
TUK 4: Penjelasan Setelah dilakukan 1. Mendiskusikan 1. Mendiskusikan
Kondisi Pasien dan tindakan selama 1x20 kondisi pasien: kondisi pasien
Cara Merawat. menit keluarga mampu ketidakberdayaan, dengan keluarga
memahami cara merawat penyebab, proses
pasien dengan kriteria terjadi, tanda dan
hasil : gejala, akibat.
1. Keluarga mampu 2. Melatih keluarga 2. Melatih keluarga
mengenal masalah merawat dalam merawat
ketidakberdayaan ketidakberdayaan pasien
pada anggota pasien.
keluarganya. 3. Melatih keluarga 3. Melatih keluarga
2. Keluarga mampu melakukan follow agar dapat
merawat anggota up. melakukan
keluarga yang follow up
mengalami
ketidakberdayaan.
3. Keluarga mampu
memfollow up
anggota keluarga
yang mengalami
ketidakberdayaan.
TUK 5: Evaluasi Setelah dilakukan 1. Membuat kontrak 1. Membuat
peran keluarga tindakan selama 1x20 ulang: latihan kontrak ulang
merawat pasien, cara menit keluarga memiliki lanjutan cara dengan keluarga
latihan mengontrol kemampuan dalam merawat dan pasien
perasaan merawat pasien dengan follow up.
ketidakberdayaan kriteria hasil : 2. Menyertakan 2. Melibatkan
dan follow up 1. Keluarga mampu keluarga saat keluarga dalam
mengenal masalah melatih pasien melatih pasien
ketidakberdayaan latihan
pada anggota mengontrol
keluarganya. perasaan tidak
2. Keluarga mampu berdaya.
merawat anggota
keluarga yang
mengalami
ketidakberdayaan.
3. Keluarga mampu
memfollow up
anggota keluarga
yang mengalami
ketidakberdayaan.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J. 2009. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.
Herdman, T.H& Shigemi, K. 2016 . NANDA Diagnosis Keperawatan : Definisi
dan Klasifikasi 2015 – 2017 (Edisi 10). Jakarta : EGC
Keliat.B.A. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN). Jakarta:
EGC.
Ns. Sutejo, M,Kep.,Sp.Kep.J. 2017. Keperawatan Jiwa : Konsep dan Praktik
Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa : Gangguan Jiwa dan Psikososial.
Yogyakarta : Pustaka Baru Press
SDKI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Stuart, G.W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta. EGC.
Stuart, G.W. 2013. Priciples and Practice of Psychiatric Nursing (10th
Edition).St.Louis: Mosby Years Book Inc.
STRATEGI PELAKSANAAN: KETIDAKBERDAYAAN (PASIEN)
SP 1,2 Pasien: Bina Hubungan Saling Percaya dan Assesment
Ketidakberdayaan serta Latihan Berpikir Positif.

A. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Selamat pagi........ Perkenalkan, nama saya........Saya perawat yang
bertugas pada pagi hari inidari pukul......sampai......nanti.......Nama.....
siapa? Lebih senang dipanggil siapa?”
b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan. hari ini?”
c) Kontrak
“......., saya bertugas di sini untuk merawat ........ saya harap selama
saya merawat ....... saya dapat memberikan pelayanan yang terbaik
bagi........ sekarang saya ingin berbincang-bincang dengan untuk
mengetahui keadaan ....... saat ini, apakah ....... bersedia? ingin
kita bicara di mana? Bagaimana kalau diruangan ini saja.
Hmm,,baiklah......... Berapa lama ingin bincang-bincangnya. ?
Bagaimana kalau kita berbincang selama ?”
2. Fase Kerja
“Saya perhatikan tadi terlihat sedih dan merenung, memangnya apa
yang dirasakan ....... saat ini? O gitu..... jadi ....... merasa tidak mampu.
Pada saat apa biasanya ....... merasa tidak mampu dengan diri sendiri?
Bagaimana dengan lingkungan sekitar ......., misalnya dari keluarga ,
adakah hal-hal yang ....... sukai dari mereka?Baiklah kalau begitu,
sekarang bisakah ....... sebutkan kepada saya hal apa saja yang sukai
dalam diri .......? Coba ....... ingat-ingat kembali kemampuan apa saja
yang dapat ....... lakukan?Sekarang bagaimana kalau saya membantu .......
untuk membuat daftar hal-hal positif dan kemampuan apa saja yang .......
miliki. Baiklah, tadi ....... sudah menuliskan dan menyebutkan hal positif
dan kemampuan yang dimiliki. Iya bagus sekali ........ Disini, dapat
melihat sendiri memiliki kelebihan seperti orang lain, tapi tergantung
....... juga, apakah ingin mengembangkan kemampuan tersebut atau tidak.
Menurut kemampuan-kemampuan tersebut perlu dikembangkan atau
tidak?Nah, setelah tadi kita menuliskan hal positif dan kemampuan yang
....... miliki, menurut ....... kemampuan yang mana yang mampu untuk .......
lakukan saat ini?. Wah iya bagus sekali.......................”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan setelah tadi kita berbincang-bincang?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nanti ....... dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif yang
sudah ....... tulis. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian ya. ?”
c. Kontrak yang akan datang
“Nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu lagi
ya ..... jam....... dan membicarakan tentang kemampuan positif lain
yang ....... miliki. Bagaimana. ? saya pamit dulu”.

SP 3 Pasien: Evaluasi Ketidakberdayaan, Manfaat Mengembangkan


Harapan Positif dan Latihan Mengontrol Perasaan Ketidakberdayaan
Strategi Komunikasi
Fase Orientasi

ali. Saya perawat .......,. Seperti kemarin, pagi ini dari pukul ........ sampai......... nanti dan saya yang akan
bertemu untuk mengevaluasi kegiatan kemarin dan
membicarakan kemampuan ....... yang lain di ruangan ini. Saya
rasa ......... seperti kemarin cukup ya,..........”
2. Fase Kerja
“Saya perhatikan tadi ........, apakah pagi ini.............sendiri
yang ...................... ?bagaimana perasaan ....... setelah melakukan
hal tersebut ?O jadi ....... merasa senang ya..bagus sekali. Bisa .......
mempraktekkan ........................... yang baik ??..wah bagus sekali
ya..baiklah..............hari ini kita akan melakukan kegiatan positif lain
yang telah ....... tuliskan dalam daftar harian .................... bisa .......
lakukan ? Wah iya bagus sekali ya.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan.........setelah tadi kita berbincang-
bincang?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nanti ....... dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif
yang sudah ....... tulis. Bagaimana kalau kita masukkan dalam
jadwal kegiatan harian ya.....?”
c. Kontrak yang akan datang
“Nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu
lagi dan membicarakan tentang kemampuan positif lain
yang........miliki.saya pamit dulu”.
SP 4: Penjelasan Kondisi Pasien dan Cara Merawat

Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi...... Perkenalkan, nama saya.............Senang
....dipanggil..........Saya Saya perawat yang bertugas pada pagi
hari ini dari pukul ........ sampai ....... nanti. Nama......siapa?
Lebih senang dipanggil siapa?.”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan.........hari ini?”
c. Kontrak
“Kak, saya bertugas di sini untuk merawat ........ dari hari
Senin sampai sabtu saya harap selama saya merawat........saya
dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi ............
sekarang saya ingin berbincang-bincang dengan...........untuk
mengetahui keadaan ....... saat ini, apakah .......
bersedia? ........ingin kita bicara di mana? Bagaimana kalau
ditaman. Hmm,,baiklah ........ Berapa lama ingin bincang-
bincangnya ? Bagaimana kalau kita berbincang selama 30
menit?”
2. Fase Kerja
“Nah, sebenarnya, apa yang ....... rasakan selama merawat........?
O jadi.........merasa sedih dan bingung tidak tahu harus bagaimana
ya melihat ....... yang jadi lebih termenung dan pendiam. Jadi........,
kondisi ....... yang muncul saat ini itu dikarenakan...........telah
mengalami suatu kecemasan, dalam hal ini kecemasan akibat
penyakitnya yang tak kunjung ada perubahan. Dengan.........yang
menunjukkan sikap pasif, ragu-ragu, jarang berinteraksi itu
merupakan tanda dan gejala dari rasa ketidakberdayaan. Dalam
hal ini ....... harus memberikan dukungan kepada...........karena
keluarga berperan penting dalam meningkatkan motivasi ........
Selain itu, ....... perlu juga memberikan pujian atas kegiatan atau
peningkatan pada kondisi ....... atau ketika..............mampu
memutuskan untuk melakukan kegiatan.”
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan.........setelah tadi kita berbincang-
bincang?”
b) Rencana Tindak Lanjut
“Nanti ....... dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan
pujian atas keberhasilan ....... ketika ....... memutuskan untuk
melakukan kegiatan.”
c) Kontrak yang akan datang
“Nah untuk hari ini sampai disini dulu ya.........Besok kita
akan bertemu lagi dan membicarakan tentang cara
merawat dan mengatasi kondisi secara langsung. saya
pamit
dulu.”

SP 5:Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara latihan


mengontrol perasaan ketidakberdayaan dan follow up
Strategi Komunikasi
Fase Orientasi
Salam Terapeutik
“Selamat pagi ........ Masih ingat dengan saya .......? Ya, betul
sekali. Saya perawat .......,Seperti kemarin, pagi ini dari
pukul ............ sampai ............ nanti dan saya yang akan
merawat........”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan.........hari ini?”
c. Kontrak
“Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya,..........Hari ini kita
bertemu untuk mengevaluasi kegiatan kemarin dan
membicarakan kemampuan ....... dalam merawat............Saya
rasa............ menit seperti kemarin cukup ya,..........”
2. Fase Kerja
“Bagaimana ....... ,,,apakah ....... dapat memotivasi dengan
memberikan pujian atas kegiatan yang telah ia lakukan ? Pujian
seperti apa itu ....... ? ohh bagus sekali itu .......,,baiklah.. .......
telah mampu memotivasi ....... atas kegiatan yang dia lakukan
sekarang ....... bagaimana perasaan ....... setelah melakukan hal
tersebut ?..baiklah ....... hari ini kita akan membahas kegiatan
positif lain yang telah ....... tuliskan dalam daftar harian yaitu
membersihkan lantai dengan sapu.. Jika.................telah
melakukannya ....... harus tetap memberikan motivasi
kepada ,Wah iya bagus sekali ya.
3. Fase Terminasi
d) Evaluasi
“Bagaimana perasaan.........setelah tadi kita berbincang-
bincang?”
e) Rencana Tindak Lanjut
“Nanti ....... dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan
pujian atas keberhasilan ....... ketika ....... memutuskan untuk
melakukan kegiatan.”

f) Kontrak yang akan datang


“Nah untuk hari ini sampai disini dulu ya ........ Besok kita
akan bertemu lagi dan membicarakan tentang cara merawat
dan mengatasi kondisi secara langsung. saya pamit dulu”

Sumber: Keliat.B.A. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas


(CMHN). Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai