Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

KETIDAKBERDAYAAN

DI SUSUN OLEH:

ALBIANSYAH

NIM: 4338114901210015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES HORIZON KARAWANG

Jl. Pangkal Perjuangan KM. 1 By Pass Karawang 41311

2022
LAPORAN PENDAHULUAN

KETIDAKBERDAYAAN

A. Deskripsi
Ketidakberdayaan merupakan ketidak mampuan dalam memobilisasi
energy dan ketiadaan upaya sampur tangan terhadap penyakit (shea& Hurley).
Ketidakberdayaan (powerlessness/helplessness) merupakan keadaan ketika
seseorang atau kelompok merasakan kekurangnya control pribadi atas
pristiwa atau situasi tertentu. Debagai kesatuan ketidakberdayaan dan keputus
asaan merupakan sindrop yang didemonstrasikan oleh penerimaan klien
bahwa proses suatu penyakt bersifat kekal, tidak dapat diubah, progresif, dan
segala upaya campur tangan terhadap penyakit tersebut tidak akan
memberikan hasil bagi pasien dan orang yang membantu (Shea & Hurly,
1964)
Orang yang tidak berdaya bisa melihat alternative atau jawaban ,
namun tidak dapat melakukan apapun karena kekurangan control atau sumber
daya (Caroenito –Moyet, 2009). Perasaan ketidakberdayaan bisa
menyebabkan keputusasaan.
B. Rentang respon emosional
Adaptif Maladaptif
Respon Reaksi berduka Supresi Reaksi Depresi
Emosional rumit emosi berduka tertnda
C. Pengkajian
1. Karakteristik Ketidakberdayaan
Karakteristik ketidak berdayaan menurut Carpenito-Moyet (2009) terdiri
dari karakteristik utama (mayor) dan karkteristik tambahan (minor.)
a. Karakteristik utama ( Mayor)
1) Ekpresi (kemarahan, apatis) secara terbuka atau terselubung
tentang ketidakpuasan karena ketidakmampuan untuk
mengendalikan situasi (misalnya: kerja, penyakit, prognosis,
perawatan, tingkat pemulihan) yang secara negatif mempengaruhi
pandangan, tujuan, dan gaya hidup.
2) Rasa tidak berharga, terjebak dalam situasi hiduo yang negatif,
dan penderitaan emosional
a. Karakteristik tambahan (Minor)
1) Kurangnya perilaku mencari informasi
2) Ketergantungan yang tidak memuaskan pada orang lain
3) Pengunduran diri
4) Kepasifan
5) Apatis
6) Ansietas
7) Perilaku mekanisme pertahanan dan pengendalian diri
(acting- out)
8) Depresi
9) Kemarahan
10) Perilaku kekerasan
11) Perasaan terasingkan
12) Perasaan rentan

Sementara itu, NANDA (2016) menyatakan beberapa


batasan karakteristik pada klien, yaitu :

a. Keterasingan
b. Ketergantungan pada orang lain
c. Depresi
d. Ragu tentang penampilan peran
e. Frustasi tentang ketidakmampuan untuk melakukan
aktivitas sebelumnya
f. Partisipasi yang tidak memadai dalam pearawatan
g. Kurangnya rasa kendali
h. malu
2. Faktor Kognitif
Faktor kognitif keputusan pada klien adalah :
a. Berkurangnya kemampuan untuk mengintegrasikan informasi
yang diterima
b. Hilangnya persepsi waktu (masa lalu, sekrang, dan masa depan)
c. Berkurangnya daya ingat dari masa lalu
d. Ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif
e. Sikap menyimpang persepsi dan asosiasi atau kebingungan
f. Penghakiman yang tidak masuk akal
3. Faktor yang Berhubungan
Faktor terkait ketidakberdayaan berdasarkan NANDA (2016) adalah :
1) Pengobatan kompleks
2) Lingkungan institusi iyang fungsional
3) Interaksi interpersonal yang tidak memadai
D. Diagnose Kperawatan
Pohon masalah
Harga diri rendah

Ketidakberdayaan

Disfungsi proses berduka


E. Rencana

DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN
ketidakberdayaan TUM : Pasien menunjukan 1.1 bina hubungan Kepercayaan dari
pasien menunjukan tanda-tanda percaya saling percaya pasien merupakan
kepercayaan kepada perawat dengan ha; yang akan
kesehatan dengan melalui : mengemukakan memudah perawat
kriteria : merasa a.Ekspresi wajah prinsip melakukan
memiliki harapan, cerah, tersenyum komunikasi pendekatan
mampu melakukan, b.Mau berkenalan terapeutik : keperawatan atau
merasa dapat c.Ada kontak mata a.mengucapkan intervensi
mengendalikan, dan d.Bersedia salam terapeutik. selanjutnya
merasakan kualitas menceritakan Sapa pasien dengan terhadap pasien.
hidup yang positif. perasaanya ramah, baik verbal
e.Bersedia maupun non
TUK : mengungkapkan verbal.
Pasien dapat masalah b.Berjabat tangan
membina hubungan dengan pasien
saling percaya c.Perkenalkan diri
dengan sopan
d.Tanyakan nama
lengkap pasien dan
nama panggilan
yang disukai
pasien.
e.Jelaskan tujuan
pertemuan
f.Membuat kontrak
topik, waktu, dan
tempat setiap kali
bertemu pasien.
g.Tunjukan sikap
empati dan
menerima pasien
apa adanya
h.Beri perhatian
kepada pasien dan
perhatian dan
kebutuhan dasar
pasien.
TUK : Kriteria evaluasi : 2.1 dengarkan Intervensi penuh
Membantu pasien Pasien dapat pengungkapan harapan (hope full
mengidentifikasi dan mengidentifikasi dan perasaan pasien intervention) ini
mengungkapkan mengekspresikan secara aktif, memberikan ijin
tentang segala perasaan yang perlakukan pasien kepada pasien
perasaan berhubungan dengan sebagai individu, untuk berbicara
ketidakberdayaan perasaan dan terima dan
ketidakberdayaan perasaannya. mengekplorasi
2.2 sampaikan hidupnya
empati atas (kylmada-lam
pengakuan verbal carpenito-moyet,
pasien mengenai 2009).
keraguan, Keputusasaan
ketakutan dan dapat menuntun
kekhawatirannya manusia pada
2.3 validasi dan penemuan diri
reflekasikan kesan
dengan orang (self-discofery).
tersebut. Penting
untuk disadari
bahwa pasien
dengan kanker,
misalnya, sering
memiliki realitas
mereka sendiri,
yang mungkin
berbeda dari
perawat.
2.4 dorong pasien
untuk
mengungkapkan
bagaimana harapan
tersebut tidak
pastidan bagian
dimana harapan
tersebut telah
mengecewakan
pasien.
2.5 membantu
pasien dalam
mengenali bahwa
keputusasaan
adalah bagian dari
kehidupan setiap
orang dan
menuntut
pengakuan. Pasien
bisa nggunakannya
sebagai sumber
energi, imajinasi,
dan kebebasan
untuk
mempertimbangka
n suatu alternative.
2,6 bantu pasien
untuk memahami
bahwa dia dapat
mengatasi aspek
ketidakberdayaan
dengan
memisahkannya
dari aspek penuh
harapan dan
berdayaan.
a.Bantu pasien
untuk
mengidentifikasi
dan mengenali
aspek
ketidakberdayaan
b.Bantu pasien
untuk membedakan
antara yang
mungkin dan yang
tidak mungkin
2.7 perawat
memobilisasi
sumber daya
internal dan
eksternal pasien
untuk
mempromosikan
harapan. Bantu
pasien untuk
mengidentifikasi
alasan pribadi
mereka untuk
hidup yang
memberikan makna
dan tujuan hidup
mereka.
TUK 3 : Kriteria evaluasi : 3.1 bantu pasien Faktor-faktor
Menilai dan Pasien menyebutkan untuk tersebut dapat
memobilisasi sumber aspek positif yang mengidentifikasi digunakan untuk
daya internal pasien dimiliki pasien dan faktor-faktor mengidentifikasi
atau tindakan yang maupaun situasi hal-hal yang
mengidentifikasi berada dalam yang dapat berpotensi dapat
tindakan yang kendali pasien berpengaruh pada dikendalikan dan
berada dalam ketidakberdayaan dapat digunakan
kendali pasien (misalnya: sebagai sumber
pekerjaan, aktivitas kekuatan bagi
hiburan, tanggung pasien.
jawab peran,
hubungan antar Penting untuk
pribadi). mengenali
3.2 menekankan kemungkinan
kekuatan dan konstruktif pada
bukan kelemahan orang dewasa
pasien yang hidup
3.3 Pujilah pasien dengan
pada upayanya HIV/AIDS untuk
yang sesuai mempromosikan
3.4 dorong pasien kehidupan yang
untuk mengenali layak dan pasien
alasan hidup untuk mengenali adanya
menumbuhkan secerecah
harapan. harapan. Jika
3.5 identifikasi tidak, seseorang
bidang kesuksesan menjadi terjebak
dan kegunaan, dan tenggelam
seperti dengan kedalam eksitensi
menekankan yang sempit,
prestasi masa lalu. pusat perhatian
Gunakan informasi pada hal yang
ini untuk mencapai tidak mungkin,
tujuan bersama dan kehilangan
dengan pasien. prespektif masa
3.6 bantu pasien depan (kylma
untuk dalam carpenito-
mengidentifikasi moyet,2009)
hal-hal yang dia
sukai dan anggap Kegembiraan,
sebagai humor. humor dan
Aktivitas seperti itu kenangan
dapat berfungsi menggairahkan
sebagai penggangu digunakan untuk
terhadap adanya menumbuhkan
ketidaknyamanan harapan pada
dan memungkinkan orang-orang yang
pasien untuk sakit parah.
mencapai
kenyamanan
kognitif (hinds,
martin dan vogel
dalam carpenito-
moyet, 2009).
3.7 bantu pasien
untuk
mengidentifikasi
sumber harapan
(misalnya,
hubungan, iman,
hal-hal yang harus
dilakukan)
3.8 bantu pasien
dalam
menyesuaikan dan
mengembangkan
tujuan jangka
pendek dan jangka
pendek yang
realistis (berjalan
dari yang
sederhana ke yang
lebih kompleks
3.9 ajarkan pasien
untuk memantau
tanda
perkembangan
tertentu yang
digunakan sebagai
penguatan diri
3.10 dorong
pemikiran “akhir
yang bermakna”
(meansend) secara
positif (yaitu: “jika
saya melakukan ini
, maka saya akan
dapat …”).
3.11 tingkatkan
kegembiraan dan
berbagi kenangan
yang
menggembirakan.
TUK 4 : Kriteria evaluasi : 4.1 bantu pasien Mendorong
Mengidentifikasi Pasien dapat mengidentifikasi pasien untuk
tindakan yang menyebutkan situasi kehidupan mengungkapkan
berada diluar kendali tindakan yang yang tidak dapat ia rasa yang
pasien berada di luar kendalikan berhubungan
kendalinya 4.2 diskusikan dan dengan
ajarkan cara ketidakmampuan
melakukan sebagai upaya
manipulasi untuk mengatasi
mengendaikan masalah yang
keadaan yang sulit tidak dapat
dikendalikan. terselesaikan.
TUK 5 : Kriteria evaluasi : 5.1 menghormati Jika seseorang
Membantu pasien Pasien dapat pasien sebagai dapat mengenali
dengan pemecahan menunjukan inisiati, pembuat dan menangani
masalah (problem pengarahan diri keputusanyang keputusasaan
solving)dan sendiri, otonomi kompeten : secara imajinatif,
pembuatan dalam pengambilan perlakuan maka pergerakan,
keputusan (decision- keputusan, serta keputusan dan pertumbuhan dan
making). strategi pemecahan keinginan yang akal bisa
masalah yang hormat memunculkan
efektif. 5.2 dorong suatu hasil.
verbalisasi untuk Kekakuan tidak
menentukan akan pernah
persepsi pilihan mengatasi
pasien. keputusasaan.
5.3 memperjelas
nilai-nilai pasien Motivasi sangat
untuk menentukan penting untuk
apa yang penting memulihkan
darinya. pasien dari
5.4 membantu keputusasaan
pasien dalam pasien harus
mengidentifikasi menentukan
masalah yang tidak tujuan, bahkan jia
dapat dia hingga, dia memiliki
masalah yang bisa harapan rendah
dia dihadapi. untuk
Dengan kata lain, mencapainya.
membantu pasien Perawat adalah
untuk katalisator yang
menjauhkannya mendorong pasien
dari pandangan untuk mengambil
ketidakmungkinan langkah pertama
dan keputusasaan untuk
dan mulai mengidentifikasi
menghadapi hal-hal tujuan. Kemudian
yang realistis dan pasien harus
penuh harapan. menciptakan
5.5 menilai tujuan lain.
presepsi pasien
terhadap diri
sendiri dan orang
lain sehubungan
dengan ukuran.
(orang dengan
keputusasaan dan
ketidakberdayaan
sering melihat
orang lain sebagai
sosok yang besar
dan menilai diri
mereka sendiri
sebagai sosok yang
kecil).
5.6 jika persepsi
tidak realistis,
bantu pasien untuk
menilai ulang
mereka unutk
mengembalikannya
kedalam skala yang
tepat,
5.7 promosikan
fleksibilitas dorong
pasien untuk
mencoba suatu
alternatif dan
mengambil resiko.
TUK 6 : Kriteria evaluasi : 6.1 bantu pasien Laporan pribadi
Membantu pasien Pasien dapat dengan mengenai
untuk mempelajari mengatasi menetapkan tujuan kesejahteraan
kemampuan koping ketidakberdayaan jangka pendek dan mental pada 914
yang efektif dengan koping yang jangka panjang narapidana
adaptif yang realistis dan mengungkapkan
dapat dicapai. bahwa penurunan
6.2 ajarkan rasa keputusasaan
pentingnya saling berakibat pada
berbagi dalam meningkatnnya
berbagai latihan (Cashin,
keprihatinan Potter & Butler
6.3 ajari nilai-nilai dalam carpenito-
untuk menghadapi Moyet, 2009)
masalah
6.4 berikan pasien Terapi musik,
waktu untuk aroma terapi, dan
mengenang pijat dengan
kembali wawasan minyak esensial
pengalaman ditemukan dapat
masalalu membantu pasien
6.5 jelaskan belajar
manfaat dari melepaskan stress
distraksi terhadap dan
kejadian negatif mengekspresikan
6.6 ajarkan dan perasaan untuk
bantu teknik beradaptasi
relaksasi sebelum dengan kehidupan
mengantisipasi saat ini dan
kejadian stress menghadapi
6.7 dorong citra dampak penyakit
mental unutk dengan sikap
mempromosikan positif (Ye & Yeh
proses berpikir dalam Carpenito-
positif Moyet, 2009).
6.8 ajarkan pasien
untuk “berharap Orang bisanya

menjadi” orang dapata mengatasi

terbaik saat ini dan sebagian dari

menghargai setiap kehidupan yang

momen. mereka anggap


6.9 ajarkan pasien tidak berdaya jika
untuk mereka
memaksimalkan menyadari bahwa
pengalaman ada faktor-faktor
estetika (misalnya: lain dalam
aroma kopi, kehidupan yang
gosokan punggung, berharga. Oleh
rasakan kehangatan karena itu
matahari atau keputusasaan bisa
angina sepoi-sepoi) menimbulakan
yang bisa penemuan
menginspirasi alternative yang
harapan. memberi makna
6.10 ajarkan pasien dan tujuan hidup.
untuk Hal ini penting
mengantasipasi untuk mencegah
pengalaman yang keputusasaan.
dia suka setiap hari
(misalnya: berjalan, Hilanggnya
membaca buku control terhadap
favorit, atau hidup dalam
menulis surat). penyakit seperti
6.11 bantu pasien epilepsy, dapat
untuk mengakibatkan
mengungkapkan pikiran
keyakinan spiritual
( Jennings dalam
Cerpenito-Moyet,
2009)
6.12 ajarkan pasien
cara untuk
melestarikan dan
menghasilakn
energi melalui
latihan fisik
moderat

Anda mungkin juga menyukai