Pras I Dang
Pras I Dang
Oleh:
KRISTANTI AMELIA
NPM. 17010046
TEKNIK TEKSTIL
Oleh:
KRISTANTI AMELIA
NPM. 17010046
TEKNIK TEKSTIL
Oleh:
KRISTANTI AMELIA
NPM. 17010046
Oleh:
KRISTANTI AMELIA
NPM. 17010046
Pembimbing I Pembimbing II
Yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan lulus ujian akhir pendidikan
Program Diploma Empat Jurusan Teknik Tekstil, Politeknik STTT Bandung,
merupakan hasil karya tulis saya sendiri. Skripsi ini bukan merupakan duplikasi
dari Skripsi yang sudah dipublikasikan atau pernah dipakai untuk mendapatkan
kelulusan di lingkungan Politeknik STTT Bandung, maupun di Perguruan Tinggi
atau lembaga manapun, kecuali kutipan yang sumber informasinya dicantumkan.
Atas pernyataan ini, saya siap menerima sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam
karya tulis saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya tulis ini.
Kristanti Amelia
NPM. 17010046
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan segala rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat
melaksanakan dan menyelesaikan tugas akhir berbentuk karya tulis ilmiah ini
dengan sebaik-baiknya, yang berjudul “ANALISA PENGURANGAN CACAT
PAKAN RENGGANG PADA KAIN GREY MENGGUNAKAN METODE KAIZEN
DENGAN SIKLUS PDCA”
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua dan saudara
yang sangat penulis cintai dan sayangi atas dukungan dan do’a nya yang
senantiasa mengalir disetiap waktunya. Segala hormat dan banyak terima kasih
penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang membantu penulis dalam
penyusunan skripsi ini yaitu :
1. Bapak Irwan, S. Teks,. MT selaku dosen pembimbing I dan Bapak Pardan S.,
Lc., M.Si. selaku dosen pembimbing II yang selalu meluangkan waktu untuk
memberikan banyak masukan serta arahan yang sangat berarti bagi penulis
selama penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Suratal sebagai pembimbing dan Bapak Cucu sebagai maintenance
yang banyak membantu selama penelitian.
3. Rekan rekan penulis yang telah banyak mendukung dan membantu selama
proses penyusunan skripsi.
Semoga Allah S.W.T membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis, atas dukungan nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kritik dan saran
yang membangun akan menjadi bahan evaluasi yang sangat penulis harapkan.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi penulis.
Penulis
Kristanti Amelia
NPM. 17010046
i
DAFTAR ISI
INTISARI ............................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
ii
2.6.1 PENGERTIAN .......................................................................................................... 11
2.6.2 CONTOH BENTUK DASAR DIAGRAM FISHBONE (TULANG IKAN) ..................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 37
LAMPIRAN ........................................................................................................ 38
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Data hasil pengamatan mesin no 86 ................................................. 13
Tabel 3. 2 Data hasil pengamatan mesin no 64 ................................................. 14
Tabel 3. 3 Data hasil pengamatan mesin no 63 ................................................. 14
Tabel 3. 4 perencanaan mesin no 86 ................................................................. 20
Tabel 3. 5 perencanaan mesin no 35 ................................................................. 21
Tabel 3. 6 perencanaan mesin no 63 ................................................................. 22
Tabel 3. 7 evaluasi mesin no 86 ........................................................................ 23
Tabel 3. 8 evaluasi mesin no 64 ........................................................................ 24
Tabel 3. 9 evaluasi mesin no 64 ........................................................................ 25
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 mesin iwama shuttle no 63 ............................................................... 4
Gambar 1.2 mesin iwama shuttle no 63 ............................................................... 5
Gambar 1.3 mesin iwama shuttle no 86 ............................................................... 5
Gambar 2. 1 Contoh bentuk dasar Diagram Fishbone (Tulang Ikan)…………….12
Gambar 3. 1 Diagram fishbone pada mesin no 86………………………………….18
Gambar 3. 2 Diagram fishbone pada mesin no 64 ............................................. 18
Gambar 3. 3 Diagram fishbone pada mesin no 63 ............................................. 19
Gambar 4. 1 roda gigi spiral kotor……………………………………………………30
Gambar 4. 2 keadaan mesin kotor .................................................................... 30
Gambar 4. 3 kondisi roda didi ompong ............................................................. 31
Gambar 4. 4 kondisi roda didi ompong ............................................................. 32
Gambar 4. 5 kondisi kain sebelum perbaikan ................................................... 32
Gambar 4. 6 roda gigi spiral baru ...................................................................... 33
Gambar 4. 7 kain setelah roda gigi diperbaiki ................................................... 33
Gambar 4. 8 tangan hidrolik .............................................................................. 34
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 jadwal pembersiham…………………………………………………..39
vi
INTISARI
Perkembangan industri yang semakin pesat menuntut perusahaan agar dapat
bersaing dengan cara meningkatkan kualitas produk karena kualitas merupakan
pemenuhan pelayanan kepada konsumen. Kualitas yang baik akan didapat dari
efisiensi produksi yang baik. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah
dengan cara menjaga kualitas produk yang di produksi agar terhindar dari cacat.
Pada CV. Tolastek pengendalian kualitas tidak dilakukan sehingga kain memiliki
tingkat defect (kecacatan) yang cukup tinggi dan bisa merugikan perusahaan. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh efisiensi proses kerja yang
baik dengan upaya meningkatkan kualitas grade secara efektif menggunakan
konsep Kaizen dengan siklus PDCA (Plan, Do, Check, and action).
Cacat yang diteliti yaitu cacat pakan renggang pada kain grey yang diproduksi
sebanyak 88m pada hari senin sampai kamis dan 76m pada hari jum’at sampai
minggu, dengan total cacat pada mesin Iwama shuttle no 86 terjadi sebanyak
2.933 pengulangan dengan lebar cacat 0,5 cm dan jarak antar cacat 2,5 cm yang
diproduksi pada hari senin sampai kamis, sedangkan untuk jum’at sampai minggu
cacat yang terjadi sebanyak 2.533 pengulangan dengan lebar cacat 0,5 cm dan
jarak antar cacat 2,5 cm sedangkan pada Mesin Iwama shuttle no 63 terjadi
sebanyak 86 pengulangan dengan lebar cacat 0,5 cm dan jarak antar cacat 102
cm yang diproduksi pada hari senin sampai kamis, sedangkan untuk jum’at sampai
minggu cacat yang terjadi sebanyak 74 pengulangan dengan lebar cacat 0,5 cm
dan jarak antar cacat 102 cm dan yang terakhir pada Mesin Iwama shuttle no 64
terjadi sebanyak 310 pengulangan dengan lebar cacat 0,3 cm dan jarak antar
cacat 28 cm yang terjadi pada 88m yang diproduksi pada hari senin sampai kamis,
sedangkan untuk jum’at sampai minggu cacat yang terjadi sebanyak 269
pengulangan dengan lebar cacat 0,3 cm dan jarak antar cacat 28 cm.
Adapun tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengurangi cacat pakan
renggang pada kain grey menggunakan metode kaizen dengan siklus PDCA. Dari
hasil wawancara dan studi pustaka didapat beberapa percobaan yang diharapkan
mampu mengatasi cacat pakan renggang . pertama dengan memperbaiki dari segi
SDM yaitu operator yang bertanggung jawab atas mesin, selanjutnya dari segi
meesin seperti kebersihan mesin, pergantian roda gigi spiral dan tangan hidrolik.
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cacat pakan renggang pada kain grey bisa disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya dari segi SDM hingga dari segi mesin nya itu sendiri. Dengan proses
pengendalian kualitas diharapkan dapat menurunkan cacat sehingga grade akan
naik dan meningkatkan profit perusahaan. Dalam memroduksi suatu produk
penting bagi perusahaan untuk menerapkan perencanaan, pengecekan dan action
yang tepat ketika terjadi masalah cacat.
1
1.2 Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah yang dihadapi saat ini adalah sebagai
berikut :
Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah, hal ini bertujuan agar penelitian
dapat lebih terarah dan jelas. Adapun pembatasan masalah yang dilakukan
penulis sebagai berikut :
Penyebab dan jenis kecacatan produk dilihat dari manusia, metode kerja,
mesin dan bahan baku.
Pengamatan hanya dilakukan pada kain grey dengan spesifikasi
anyaman polos
No lusi 75 TD
No pakan 150 TD
tetal lusi = 73 hl/inch
tetal pakan = 42 hl/inch
LK = 143 CM
Pengamatan hanya dilakukan pada mesin iwama shuttle
Penelitian dilakukan pada tanggal 19 sampai 25 april 2021
1.4.1 Maksud
Adapun maksud dari pengamatan ini adalah untuk menganalisa penyebab cacat
pakan renggang pada kain grey.
1.4.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengurangi cacat pakan
renggang pada kain grey dengan metode kaizen dan siklus PDCA.
2
1.5 Kerangka Pemikiran
Produk dengan kualitas tinggi merupakan keinginan setiap perusahaan, hal itu
bisa didapat jika perusahaan menerapkan pengendalian kualitas yang baik dan
cacat pada kain tentunya tidak boleh sering terjadi. Dengan sering terjadinya
produk yang cacat maka grade kain akan menurun dan akan berpengaruh pada
profit peusahaan, maka perlu dilakukan adanya analisis pengurangan cacat pakan
renggang menggunakan metode kaizen dengan siklus PDCA.
Obyek penelitian
Dalam penelitian ini obyeknya adalah CV Tolastex yang terletak di Jl.
Sukamanah Cicalengka No 169.
Jenis dan sumber data
a. Data primer yaitu data yang diperoleh dari obyek penelitian mmelalui
wawancara dengan perusahaan atau memperoleh data perusahaan
yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
b. Data sekunder yang bersumber dari informasi perusahaan misalkan
melalui dokumentasi arsip guna mendukung data primer.
Teknik pengumpulan data
a. Melakukan pengamatan penyebab dan proses penanggulangan cacat
pakan renggang pada mesin Iwama shuttle
b. Melakukan studi pustaka untuk mencari informasi tentang masalah
yang diambil dengan mencari buku dan literature yang berhubungan
dengan masalah yang dibahas.
3
Teknik pembahasan
Menganalis pengurangan cacat pak renggang menggunakan metode
kaizen dengan siklus PDCA.
1. Pengamatan dilakukan pada mesin Iwama Shuttle nomor 86, 64 dan 63 yang
terdapat di gedung CV Tolastex. Dengan spesifikasi sebaga berikut :
Merk : IWAMA
4
Gambar 1.2 mesin iwama shuttle no 63
5
2. Jenis kain yang diamati adalah kain grey dengan spesifikasi :
anyaman polos
No lusi 75 TD
No pakan 150 TD
tetal lusi = 73 hl/inch
tetal pakan = 42 hl/inch
LK = 143 CM
3. Melakukan pengamatan penyebab pakan renggang dari segi SDM dan mesin
6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kain grey
2.1.1 Pengertian
Kain Grey merupakan kain putih yang belum melalui proses pewarnaan. Kain grei
dapat dikatakan juga sebagai kain mentah atau kain setengah jadi. Bahan baku
pembuatan kain grei adalah benang. Pembuatan kain grei dikerjakan pada
departemen weaving. Weaving merupakan unit kerja yang mengolah benang
menjadi kain mentah atau bisa disebut sebagai proses penenunan kain (looming).
(Wahyuningtyas1, 2016)
1. Bahan Baku Bahan baku utama pembuatan kain yaitu benang dan kanji.
2. Warping Warping merupakan proses penggulungan benang dari satu helai
benang cone menjadi gulungan beam.
3. Sizing Adalah tahap pengkanjian benang. Dengan tujuan agar benang menjadi
kuat karena sifat kanji yang dapat mengikat antara serat benang yang satu
dengan yang lain
4. Reaching Reaching merupakan proses menyisipkan benang pada beam sizing
ke dalam dropper, gun dan sisir.
5. Looming Loom merupakan serangkaian proses penenunan benang menjadi
kain mentah dengan cara menyilangkan jajaran benang lusi kemudian diantara
persilangan tersebut disisipkan benang pakan
6. Inspecting Proses pemeriksaan mutu kain, meliputi penilaian mutu kain,
menggolongkan berdasarkan grade kain, upgrade kain, serta pelipatan dan
pengukuran kain
7
pasar yang bersangkutan. Sedangkan yang disebut produk cacat menurut Mulyadi
(2005:306) adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah
ditentukan, tetapi dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali untuk
memperbaikinya, produk tersebut secara ekonomis dapat disempurnakan lagi
menjadi produk jadi yang baik.
Salah satu cacat pada kain adalah pakan renggang, cacat ini disebabkan oleh
adanya variasi tetal pakan pada kain sehingga menyebabkan kain terlihat benang
benang pakan yang kadang rapat dan kadang jarang. Setelah kain dicelup maka
akan menyebabkan cacat warna gelap terang yaitu pada bagian yang tetal
pakannya tinggi warna akan keliatan terang dan pada bagian yang tetal pakannya
rendah warna akan keliatan gelap
Dimensi kualitas adalah harapan dari produsen akan nilai dari suatu produk atau
jasanya yang memungkinkan untuk dapat memuaskan konsumen sesuai dengan
harapan konsumen tersebut (Kotler, 1997).
Menurut Gasperz, 2005 pada dasarnya sistem kualitas modern dapat dicirikan
oleh lima karakteristik sebagai berikut :
Sistem kualitas modern berorientasi pada pelanggan
Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya pastisipasi aktif yang dipimpin
oleh manajemen puncak dalam proses peningkatan kualitas secara terus –
menerus
Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya pemahaman dari setiap orang
terhadap tanggung jawab spesifik terhadap kualitas
Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya aktifitas yang berorientasi
kepada tindakan pencegahan kerusakan, bukan berfokus pada upaya untuk
mendeteksi kerusakan saja Sistem kualitas modern dicirikan oleh adanya
suatu filosofi yang menganggap bahwa kualitas merupakan “jalan hidup” (way
of life)
Heizer dan Render (2005:302) menyatakan bahwa selain sebagai elemen penting
dalam operasi, kuliatas juga memiliki pengaruh lain. Ada tiga alasan lain penyebab
kualitas itu penting, antara lain:
8
tentang suatu produk diperusahaan, kebiasaan pekerjanya dan hubungan
pemasoknya.
Kehandalan produk, dalam hal ini kualitas sebagai instrumen penting dalam
membuat produk yang baik agar tidak merugikan atau mencelakakan
pelanggan.
Keterlibatan global, bagi perusahaan dan negara yang ingin bersaing pada
ekonomi global, produk mereka harus memenuhi standar kualitas, desain,
dan harganya harus global.
2.4 kaizen
2.4.1 Pengertian
2.4.2 Tujuan
Menurut Muhammad Saiful Arif, dkk 2018, Kaizen bisa juga merupakan suatu
kesatuan pandangan yang komprehensif dan terintegrasi yang memiliki ciri khas:
9
8. Pemeliharan produktvitas
9. Penyempurnaan dan perbaikan mutu
10. Tepat waktu
11. Tanpa cacat
12. .Kegiatan kelompok kecil
13. Hubungan kerjasama antara manajer dan karyawa
2.4.4 langkah membuat kaizen
Kato dan Art Smalley (2011:38) menyatakan bahwa ada 6 langkah (Steps) dalam
membuat suatu kaizen. Ke-enam langkah tersebut dapat dilihat dalam gambar
dibawah ini.
2.5.1 Pengertian
Siklus PDCA adalah alat yang digunakan untuk meningkatkan mutu suatu proses
dan output (hasil) secara bersinambung. Siklus ini memberikan dampak perbaikan
sementara dan permanen. Perbaikan sementara yang dihasilkan oleh siklus ini
adalah cara menghadapi dan memperbaiki masalah yang dihadapi, sedangkan
perbaikan (Feri, 2016)
Menurut Rose Feri,1 Anwar Jusuf, 2016 menjelaskan bahwa PDAC terdiri
dari :
10
hipotesis ke dalam pilot project. Hasil dari tahap pelaksanaan adalah
terbentuknya solusi baru yang dapat digunakan.
2.5.3 Manfaat
2.6.1 pengertian
Diagram tulang ikan (fishbone chart) berguna untuk memperlihatkan faktor faktor
utama yang berpengaruh pada kualitas dan mempunyai akibat pada masalah yang
kita pelajari. Selain itu kita juga dapat faktor-faktor yang lebih terperinci yang
berpengaruh dan mempunyai akibat pada faktor utama tersebut yang dapat kita
lihat dari panah-panah yang berbentuk tulang ikan pada diagram fishbone chart
tersebut. (Munarwan & Mustofa, 2014).
Menurut Heri Murnawan, Mustofa, 2014 Ada banyak bentuk dasar Diagram
Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan Akibat)/ Ishikawa yang
dapat diadikan acuan. Berikut ini diberikan format dasar dari Diagram Fishbone
(Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan Akibat)/ Ishikawa yang sekiranya
11
dapat memberikan inspirasi dalam penerapan dan pengembangan lebih jauh yang
disesuaikan situasi dan kondisi yang ada. Ada yang penggambaran Cause ditulis
di tulang ikan sebelah kiri dan Effect di kepala ikan, namun ada pula yang
sebaliknya
12
BAB III PEMECAHAN MASALAH
3.1 Pengamatan
13
b. Mesin iwama shuttle no 64
Tabel 3. 2 Data hasil pengamatan mesin no 64
14
Selanjutnya pengamatan dilakukan untuk mencari penyebab dari terjadinya cacat
pakan renggang yaitu sebagai berikut :
3.2.1 Bahan
Perbaikan cacat pakan renggang dilakukan pada mesin Iwama Shuttle nomor 86,
63 dan 64 di CV Tolastex yang menghasilkan produk berupa kain grey. Mesin
Iwama Shuttle memiliki spesifikasi sebagai berikut:
15
Merk : IWAMA
Sedangkan untuk kain grey yang dihasilkan memiliki kontruksi kain sebagai berikut:
anyaman polos
No lusi 75 TD
No pakan 150 TD
tetal lusi = 73 hl/inch
tetal pakan = 42 hl/inch
LK = 143 CM
3.2.2 Metoda
Penelitian ini diakukan di CV. Tolastex yang terletak di Jl. Sukamanah Cicalengka
No 169. Penulis melakukan pengumpulan data dari wawancara dan meminta
beberapa data yang diperlukan untuk mengatasi cacat pakan renggang.
Berdasarkan data yang diperoleh maka penulis menggunakan metode Kaizen
dengan bantuan siklus PDCA. Tahapan metode kaizen dengan menerapkan
konsep teori Kato dan Art Smalley (2011) dalam buku “Toyota Six Step to
Improvement” adalah sebagai berikut:
16
2. Do yaitu membuat rencana perbaikan lalu melakukan uji coba terhadap
rencana yang telah di buat
3. Check yaitu mengevaluasi aktifitas perbaikan
4. Action yaitu menetapkan standar jika pada tahaap check telah sukses.
3.3 Percobaan
3.3.1 plan
Pada penelitian yang dilakukan selama satu minggu pada bulan April 2020
penulis memilih cacat pakan renggang dengan rata rata cacat yang terjadi adalah
sebanyak 2.933 pengulangan dengan lebar cacat 0,5 cm dan jarak antar cacat
2,5 cm yang terjadi pada 88m yang diproduksi pada hari senin sampai kamis,
sedangkan untuk jum’at sampai minggu cacat yang terjadi sebanyak 2.533
pengulangan dengan lebar cacat 0,5 cm dan jarak antar cacat 2,5 cm pada kain
dengan lebar 76m
17
3.1.1.2 Menganalisi penyebab menggunakan fishbone diagram
a. Mesin iwama shuttle no 86
18
c. Mesin iwama shuttle no 63
Analisis data yang digunakan adalah diagram fishbone yang bertujuan untuk
mengidentifikasil penyebab cacat yang terjadi, pada gambar 3.1, 3.2, dan 3.3
memilki kesamaan penyebab yaitu pada faktor method penyebab terjadinya
cacat yaitu beban kerja banyak. Penyebab dari faktor manusia adalah pekerja
lelah dan kurang kepedulian. Penyebab dari faktor material adalah benang
pakan jelek dan yang terakhir dari faktor equipment mesin kotor. Sedangkan
penyebab khusus pada mesin no 86 adalah pada bagian equipment yaitu roda
gigi spiral ompong sedangakan pada mesin no 63 penyebab khusus nya
adalah tangan hidrolik haus.
3.3.2 Do
19
a. Mesin iwama shuttle no 86
Tabel 3. 4 perencanaan mesin no 86
20
6 Roda Mengganti Agar roda Roda Roda gigi Teknisi Melakukan
gigi roda gigi gigi bisa gigi spiral di mesin pergantian
spiral berfungsi spiral di mesin yang pada roda
ompong dengan Mesin iwama sedang gigi spiral
baik iwama shuttle no bertuga dengan
shuttle 86 s yang baru
no 86
21
kerusaka Tolaste a sudah 86,64,
n x ditetapkan dan 63
22
Tangan Mengganti Agar Tangan Tangan Teknisi Melakukan
7 hidrolik tangan tangan hidrolik hidrolik di mesin pergantian
haus hidrolik hidrolik di mesin yang tangan
bisa Mesin iwama sedang hidrolik
berfungsi iwama shuttle no bertuga dengan
dengan shuttle 63 s yang baru
baik no 63
3.3.3 Check
Setelah tahap DO selesai dilakukan maka langkah selanjutnya adalah tahap check
atau memeriksa kembali apakah tindakan perbaikan tersebut dapat mengurangi
jumlah cacat pakan renggang yang terjadi, tahap ini dilakukan dengan cara
membandingkan nilai cacat per m saat belum dilakukan perbaikan dan sesudah
dilakukan perbaikan. Berikut dibawah adalah tabel hasil pemeriksaan :
23
6 Sabtu 76 2.533 pengulangan 2 pengulangan dengan
dengan lebar cacat 0,5 lebar cacat 0,3 cm dan
cm dan jarak antar cacat jarak antar cacat 30m
2,5 cm
7 Minggu 76 2.533 pengulangan 2 pengulangan dengan
dengan lebar cacat 0,5 lebar cacat 0,3 cm dan
cm dan jarak antar cacat jarak antar cacat 30m
2,5 cm
24
c. Mesin iwama shuttle no 64
Tabel 3. 9 evaluasi mesin no 64
25
cm dan jarak antar cacat
28 cm
3.3.4 Action
Tahap selanjutnya adalah tahap action, pada tahap ini harus dilakukan
standarisasi agar tidak terjadi masalah yang sama dikemudiaan hari. Perbaikan
yang dilakukan harus diawasi pelaksanaan nya sampai nantinya ada perbaikan
baru yang lebih baik lagi. Berikut adalah standarisasi yang dilakukan :
26
3.4 Data hasil pengujian
27
BAB IV DISKUSI
Berdasarkan pengamatan mengenai penurunan cacat pakan renggang yang telah
dilakukan secara langsung ke lokasi produksi dan dengan melakukan wawancara
pihak yang terkait seperti operator, maintenance dan staff operator sehingga
diperoleh hasil hasil sebagai berikut :
Penyebab cacat pakan renggang dapat disebabkan oleh faktor material seperti
benang pakan yang memiliki kerataan jelek dan memiliki diameter yang
berbeda beda sehingga ketika mengalami pengetekan jumlah pakan per inci
nya tidak sama jadi bisa rapat ataupun renggang. sehingga pada kasus ini
kualitas dari benang pakan itu sendiri perlu diperhatikan apakah benang yang
dipesan sudah sesuai dengan apa yang diinginkan.
28
4.3 Perawatan kebersihan mesin
Perawatan mesin itu terdiri dari pemeliharaan dan perbaikan semua bagian
mesin yang bertujuan untuk memperpanjang umur mesin serta menjaga
kelancaran produksi. Salah satu bentuk perawatan mesin adalah dengan
menjaga kebersihannya, semakin bersih suatu mesin maka produksi pun akan
semakin lancar sehingga cacat pun bisa diminimalisir.
29
Gambar 4. 1 roda gigi spiral kotor
30
Selain gambar diatas, gambar 3.1 menunjukan jadwal pembersihan secara
rutin agar cacat pakan renggang yang terjadi tidak terulang lagi.
Roda gigi spiral adalah salah satu roda gigi yang berhubungan langsung
dengan beam kain. pada penelitian ini ditemukan roda gigi yang ompong
sehingga jalan nya roda gigi menjadi loncat. Ketika roda gigi tidak berjalan
sesuai aturan maka jalan beam pun akan sama sehingga kain akan menjadi
kendor dan pakan akan jarang. Setelah ditemukan penyebab cacat pakan
renggang maka dilakukan lah pergantian roda gigi Mengganti roda gigi spiral
dengan yang baru, setelah diganti cacat pakan renggang ternyata mengalami
penurunan yang cukup drastis . masalah ini ditemukan dimesin no 86, berikut
adalah beberapa dokumentasi pergantian roda gigi spiral :
a. Roda gigi spiral dan kain hasil produksi sebelum perbaikan
31
Gambar 4. 4 kondisi roda didi ompong
32
b. Roda gigi spiral dan kain hasil produksi sebelum perbaikan
33
4.5 Pergantian tangan hidrolik
Tangan hidrolik adalah tangan yang berfungsi untuk menggerakan hidrolik dan
berhubungan dengan proses pengetekan. Ketika tangan hidrolik sudah haus
maka pengetekan tidak sampai dapat terjadi sehingga ketika pengetekan tidak
berjalan sempurna maka kain akan jarang yang artinya aka nada space antar
benang pakan sehingga pakan renggang akan terjadi. Setelah ditemukan
penyebab ini maka tangan hidrolik langsung diganti dan hasilnya pakan jarang
mengalami penurunan pada mesin no 83. Berikut adalah gambar tangan
hidrolik :
34
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dasar teori pada BAB II, percobaan dan pengamatan pada BAB III
serta diskusi BAB IV dapat disimpulkan bahwa cacat pakan renggang yang terjadi
pada mesin iwama shuttle di CV Tolastex terjadi karena dsebabkan oleh beberapa
faktor dan diselesaikan oleh beberapa solusi yang sudah terangkum pada table
dibawah ini :
No Masalah Perbaikan
1 Beban kerja banyak Selalu menerapkan semangat dalam
bekerja
Mengurangi beban pekerja dengan
menambah operator jadi 1 operator tidak
memegang 3 mesin tetapi cukup 2 mesin
saja
Dari beberapa penyebab diatas yang paling berpengaruh adalah kerusakan roda
gigi spiral,mesin kotor dan tangan hidrolik haus. Setelah dilakukan beberapa
perbaikan cacat pakan renggang akhirnya berhasil. Pada ketiga mesin yang
memiliki masalah penurunan sangat drastis yaitu pada mesin no 86 hanya terjadi
35
3 pengulangan untuk senin sampai kamis dan 2 pengulangan untuk jum’at sampai
minggu. Hasil pengujian pada mesin iwama shuttle no 85 yaitu mengalami
penurunan dengan hasil akhir 4 pengulangan untuk senin samapi kamis dan 3
pengulangan untuk jum’at sampai minggu. Sedangkan Hasil pengujian pada mesin
iwama shuttle no 83 yaitu sebanyak 4 pengulangan cacat untuk senin sampaii
kamis dan 3 pengulangan untuk jum’at sampai minggu
5.2 Saran
Setelah dilaksanakannya penelitian untuk tugas akhir ini ada beberapa saran
antara lain:
36
Daftar Pustaka
1. 1. Arif, M. S. (2018). Peningkatan Grade Kain Sarung dengan Mengurangi
Cacat Menggunakan Metode Kaizen dan Siklus PDCA pada PT. X. Jurnal
WIDYA TEKNIKA , 224-231.
2. Fatkhurrohman, A. (2016). Penerapan Kaizen Dalam Meningkatkan
Efisiensi DanKualitas Produk Pada Bagian BanburyPT Bridgestone Tire
Indonesia. JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, 23-31.
3. Feri, R. (2016). PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KEDOKTERAN DAN
SIKLUS PDCA. jurnal perpipki , 20-22.
4. Ibrahim1, F. (2020). Evaluasi Pengendalian Kualitas Kain Grey Pada Divisi
Weaving Rapier PT XYZ Dengan Metode Seven Tools. Jurnal OPSI, 107-
112.
5. Murnawan, H. (2014). PERENCANAAN PRODUKTIVITAS KERJA DARI
HASILEVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE FISHBONE DI
PERUSAHAAN PERCETAKAN KEMASAN PT.X. jurnal Teknik Industri
HEURISTIC, 31-46.
6. Puspitasari, N. B. (2014). PENGGUNAAN FMEA DALAM
MENGIDENTIFIKASI RESIKO KEGAGALAN PROSES PRODUKSI
SARUNG ATM (ALAT TENUN MESIN). J@TI Undip, 96-98.
7. Wahyuningtyas, A. T. (2016). MPLEMENTASI METODE SIX SIGMA
MENGGUNAKAN GRAFIK PENGENDALI EWMA SEBAGAI UPAYA
MEMINIMALISASI CACAT PRODUK PENGENDALI EWMA SEBAGAI
UPAYA MEMINIMALISASI CACAT PRODUK KAIN GREY. JURNAL
GAUSSIAN, 62-70.
8. Wahyuningtyas1, A. T. (2016). IMPLEMENTASI METODE SIX SIGMA
MENGGUNAKAN GRAFIK. JURNAL GAUSSIAN, 62-70.
37
LAMPIRAN
Lampiran 1 jadwal pembersihan CV. Tolastex
38