Anda di halaman 1dari 6

EFEKTIVITAS PERAN GURU PENDAMPING DALAM MEMBANTU PROSES

PEMBELAJARAN PADA TAMAN KANAK-KANAK


Nur Syahida Zaria 1, Siti Maulida 2, Sofia Salsa Nadhila 3, Ade Yushandari 4, Safira
Eka Puteri 5
1 Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Email : zariasyahida3@gmail.com, sofiasalsanadhila@gmail.com,
sitim6877@gmail.com, Safiraekaputeri175@gmail.com, adeyushandary24@gmail.com
Abstrak

Dalam pendidikan Taman Kanak-kanak terdapat Guru Inti dan Guru Pendamping. Kewajiban
guru pendamping adalah menjadi teladan bagi pembentukan karakter anak, membantu guru
dalam menyusun rencana pembelajaran, membantu mengelola kegiatan bermain sesuai
dengan tahapan dan perkembangan anak, membantu dalam melakukan penilaian tahapan
perkembangan anak (Peraturan Mendiknas Nomor 58 Tahun 2009). Tujuan umum penelitian
ini untuk mengetahui apakah efektivitas guru pendamping dalam membantu proses
pembelajaran pada Taman Kanak-kanak. Dan secara khusus bertujuan untuk mengetahui
apakah peran guru pendamping dalam proses perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran di Taman Kanak-kanak.

Kata kunci: Guru Pendamping, Pembelajaran Taman Kanak-kanak, Taman Kanak-kanak.

Abstract

In Kindergarten education there are Core Teachers and Companion Teachers. The obligation
of the companion teacher is to be a role model for the formation of children's character, to
assist teachers in preparing learning plans, to help manage play activities according to the
stages and development of the child, to assist in assessing the stages of child development
(Minister of National Education Regulation Number 58 of 2009). The general purpose of this
study was to determine whether the effectiveness of the companion teacher in helping the
learning process in Kindergarten. And specifically, it aims to find out what the role of the
companion teacher is in the learning planning process, the implementation of learning, and
the evaluation of learning in Kindergarten.

Keywords: Companion Teacher, Kindergarten Learning, Kindergarten.


PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya dan masyarakat
(UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003).
Dalam pendidikan Taman Kanak-kanak terdapat Guru Inti dan Guru Pendamping.
Kewajiban guru pendamping adalah menjadi teladan bagi pembentukan karakter anak,
membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran, membantu mengelola
kegiatan bermain sesuai dengan tahapan dan perkembangan anak, membantu dalam
melakukan penilaian tahapan perkembangan anak (Peraturan Mendiknas Nomor 58
Tahun 2009).
Taman Kanak-kanak yang merupakan sub sistem pendidikan yang memiliki peran
penting dan strategis dalam meletakkan dasar pendidikan bagi generasi mendatang,
karena merupakan tahapan awal dari proses pendidikan yang diselenggarakan secara
terstruktur dalam upaya pembentukan bangsa yang handal sehingga dapat mandiri dan
mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di era globalisasi. Sehingga diperlukan
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
Bahwa setiap program kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak harus mencakup
fungsi yang bermanfaat dalam mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki
anak sesuai dengan tahapan perkembangan masing-masing anak, dalam kegiatan di
Taman Kanak-kanak, anak dapat mengenal dunia sekitar, melatih anak untuk
bersosialisasi, mengenalkan anak dengan peraturan-peraturan dan penanaman nilai
kedisiplinan pada anak tanpa meninggalkan masa-masa bermainnya.
Melalui pendidikan anak usia dini, diharapkan mampu mencetak sumber daya
manusia yang berkualitas, sehingga mampu bersaing di era globalisasi ini dan juga
diharapkan mampu bersaing dengan sumber daya manusia dari negara lain.
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar yang
dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan atau informal.
Salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal adalah
Taman Kanak-kanak (TK). Pelayanan seorang guru pendamping sangat bermanfaat
dan dapat meningkatkan kualitas belajar anak di kelas secara keseluruhan.Seorang
guru pendamping diharapkan mampu membantu anak dalam banyak hal, seperti
konsentrasi (focus), komunikasi, partisipasi dalam kelas, sosilisasi, bersopan santun
dan mengendalikan perilakunya. Meskipun guru kelas atau guru inti mampu melayani
dan mengajar dengan baik dan dengan tujuan yang jelas, namun guru pedamping juga
diperlukan dalam penguasaan dan pengkondisian kelas saat guru inti menyampaikan
materinya, serta membantu guru inti dalam melakukan proses evaluasi. Selaras
dengan hal tersebut maka, antara kegiatan layanan terhadap anak akan sejalan dengan
memahami mutu tindakan-tindakan yang dijalankannya secara menyeluruh dan
terpadu. Sehubungan dengan Peraturan Pemerintah dan Penyelenggaraan Pendidikan,
serta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional TK memiliki kewenangan untuk
merancang sistem pembelajaran yang sesuai dengan keadaan lingkungan, peserta
didik atau perbedaan individu dan cara mengajar.

2. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Apakah efektivitas guru pendamping dalam membantu proses
pembelajaran di Taman Kanak-kanak?

3. Metode Penelitian
Metode Penelitian merupakan suatu kegiatan yang di lakukan untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan
untuk mencari kebenaran secara sistematis dengan menggunakan metode ilmiah.
Penelitian adalah merupakan proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah
atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebuah proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk
menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Pendapat lain dari
penjelasan Sugiyono “Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah, disebut
metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Penelitian sebagai sistem ilmu pengetahuan, proses penelitian Peran Guru Sebagai
Pendamping Pada Anak Hiperaktif Usia 3-4 Tahun Di TK Rahayu 51 kualitatif
melalui beberapa tahap yakni tahapan berpikir kritis ilmiah, dimulai dari peneliti
melakukan pemikiran secara induktif dengan menangkap berbagai fakta dan
fenomena di lapangan (Bunging, 2007:6).

4. Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan maka didapatkan kesimpulan
penelitian yaitu guru pendamping memiliki peranan yang sangat sentral, baik sebagai
perencana, pelaksana, maupun evaluator pembelajaran. Hal ini berarati bahwa
kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas sangat
menentukan keberhasilan pendidikan secara keseluruhan. Kualitas pembelajaran
sangat bergantung pada kemampuan guru, terutama dalam memberikan kemudahan
belajar kepada peserta didik secara efektif, dan efisien. Guru bagi siswa adalah resi
spiritual yang mengenyangkan diri dengan ilmu. Guru adalah pribadi yang
mengagungkan akhlak siswanya. Guru merupakan pribadi penuh cinta terhadap anak-
anaknya (siswanya). Hidup dan matinya pembelajaran bergantung sepenuhnya kepada
guru. Guru merupakan pembangkit listrik kehidupan siswa di masa depan. Guru
merupakan pemimpin bagi murid-muridnya. Guru adalah pelayan bagi murid-
muridnya. Guru adalah orang terdepan dalam member contoh sekaligus juga member
motivasi atau dorongan kepada murid-muridnya. Di sinilah peran dan fungsi guru
begitu mulia yang kedudukannya menyamai rasul Allah Swt. yang diutus pada suatu
kaum (umat manusia). Berdasarkan aspek peran yang dilakukan oleh guru
pendamping mencakup: 1. Peran sebagai Fasilitator, guru pendamping membantu
siswa untuk lebih memahami makna/arti pada setiap pokok materi yang disampaikan.
Dalam pelaksanaan peran sebagai fasilitator guru dan guru pendamping berkolaborasi
untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa mudah
menerima materi pelajaran, dengan membantu siswa mengeja dan memahami bacaan,
serta memberikan contoh-contoh yang mudah dipahami oleh siswa. Siswa memahami
arti/makna pada setiap materi pelajaran.
2. Peran sebagai Motivator, dalam melaksanakan peran sebagai motivator guru
pendamping dan guru atau wali kelas melakukan kolaborasi untuk meningkatkan
keikutsertaan siswa atau partisipasi siswa dalam pembelajaran dengan strategi
pembelajaran yang dinamis sehingga siswa lebih termotivasi untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar serta berani tampil di depan kelas.
3. Peran sebagai Inspirator, dalam melaksanakan peran sebagai inspirator, guru
pendamping membantu mendorong siswa untuk semangat dalam mengikuti pelajaran,
berani menunjukan bakat dan kemampuannya, berani tampil di depan kelas serta aktif
dan mandiri di dalam kelas dengan memberikan contoh-contoh berpenampilan dan
perilaku yang baik dihadapan siswa, serta sifat-sifat yang dapat ditiru oleh siswa
4. Peran sebagai Inovator, dalam melaksanakan peran sebagai inovator guru dan guru
pendamping berkolaborasi dalam mengembangkan model pembelajaran yang efektif
dan mengembangkan model partisipasi siswa.
5. Simpulan dan Saran

A. Simpulan
Dalam pendidikan Taman Kanak-kanak terdapat Guru Inti dan Guru
Pendamping. Kewajiban guru pendamping adalah menjadi teladan bagi
pembentukan karakter anak, membantu guru dalam menyusun rencana
pembelajaran, membantu mengelola kegiatan bermain sesuai dengan tahapan dan
perkembangan anak, membantu dalam melakukan penilaian tahapan
perkembangan anak (Peraturan Mendiknas Nomor 58 Tahun 2009). Pelayanan
seorang guru pendamping sangat bermanfaat dan dapat meningkatkan kualitas
belajar anak di kelas secara keseluruhan.Seorang guru pendamping diharapkan
mampu membantu anak dalam banyak hal, seperti konsentrasi (focus),
komunikasi, partisipasi dalam kelas, sosilisasi, bersopan santun dan
mengendalikan perilakunya. Meskipun guru kelas atau guru inti mampu melayani
dan mengajar dengan baik dan dengan tujuan yang jelas, namun guru pedamping
juga diperlukan dalam penguasaan dan pengkondisian kelas saat guru inti
menyampaikan materinya, serta membantu guru inti dalam melakukan proses
evaluasi.
B. Saran
1. Bagi Lembaga Taman Kanak-kanak untuk lebih memperhatikan lagi tentang
pembagian jam masuk sekolah dengan pembagian tugas mengajarnya untuk
diperjelas lagi sesuai kompetensinya.
2. Bagi Guru pendamping, agar lebih memaksimalkan perannya sebagai guru
pendamping baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

Bafadal, Ibrahim. 2004. Dasar-Dasar: Manajemen dan Supervisi Taman Kanak Kanak.
Jakarta: PT Bumi Aksara.

Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan


Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1992. Pedoman Supervisi Taman Kanak-Kanak.


Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai