BAB 2 Pedagogy of Oppressed

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Bab 2.

Konsep pendidikan “gaya bank” sebagai alat penindasan; konsep


pendidikan hadap-masalah sebagai alat pembebasan;

Pada bab ke 2 ini, Friere mulai menjelaskan beberapa praktek penindasan dalam konteks
Pendidikan. Friere menganalisis bahwa kehadiran “guru” dan peran yang dilakoninya
yaitu “menggurui” dalam konteks pendidikan adalah sebuah usaha tak sadar yang justru
melestarikan praktek penindasan dari kaum penindas itu sendiri.
Friere menganggap bahwa dengan kuasanya dalam praktik pembelajaran,
seorang guru membahasakan realitas menjadi suatu hal yang seakan-akan tidak
bergerak, statis. Guru membicarakan suatu topik yang asing, jauh dari kehidupan dan
pengalaman eksistensial para muridnya. Sehingga berdasarkan semua yang
dituturkannya, bukan lagi suatu usaha murid untuk memahami realitas dunia, melainkan
adalah usaha untuk menghafal dunia yang asing dari kehidupan mereka (Freire, 2016:
51).
Pendidikan yang dilakukan guru semacam itu diistilahkan Friere sebagai konsep
pendidikan “gaya bank”. Dalam konsep pendidikan seperti ini, guru diasumsikan sebagai
seseorang yang paling mengetahui segala sesuatu dan menganggap pengetahuan
merupakan suatu anugerah yang perlu dihibahkan kepada murid yang tidak memiliki
pengetahuan.
Konsep pendidikan “gaya bank” tidak lebih, memandang bahwa manusia
menyerupai benda yang mudah diatur. Ibarat sebuah botol kosong, guru merasa perlu
menuangkan semua air agar botol terisi penuh sehingga dari situ murid memahami
dirinya sebagai manusia yang mengetahui karena telah terisi. Namun secara tak sadar,
hal ini justru akan membatasi atau bahkan akan menghilangkan potensi seorang murid
untuk berkreasi. Nah konsekuensi dari terhalangnya potensi murid ini, justru akan
menguntungkan kaum penindas. Karena sesungguhnya yang menjadi sasaran kaum
penindas adalah, “Mengubah kesadaran kaum tertindas, bukan situasi yang menindas
mereka” karena, semakin berhasil kaum tertindas didorong untuk menerima keadaan,
semakin mudah untuk mendominasi mereka.

Untuk lepas dari konsep Pendidikan “Gaya bank” ini, friere memberikan suatu
alternatif baru yaitu dengan suatu metode yang diberi nama metode “pendidikan hadap
masalah”. Pandangan metode ini adalah bahwa pendidikan merupakan usaha untuk
memecahkan masalah-masalah kemanusiaan yang berhubungan dengan kehidupan
sosialnya.

Anda mungkin juga menyukai