Anda di halaman 1dari 19

ALINYEMEN HORISONTAL

BY: DR. I MADE AGUS ARIAWAN, ST., MT


ALINYEMEN HORISONTAL

 Proyeksi Sumbu Jalan dalam bidang horizontal


 Terdiri dari bagian jalan lurus (Tangen)dan bagian jalan lengkung (Tikungan)
ALINYEMEN HORISONTAL
Bagian Lurus (Tangen))

Kemiringan Melintang 2-3%


ALINYEMEN HORISONTAL
Bagian Lengkung (Tikungan)

Kemiringan Melintang
Mak 8 – 10%
GAYA SENTRIFUGAL

Gaya sentrifusal (F) yang terjadi F : m a


 m:massa:G/g
 G : berat kerdaraan
 g : gaya gravitasi bumi
 a = percepatan sentrifugal (V2/R)
 V : kecepatan kendaraan
 R : jari-jari lengkung lintasan
GAYA YANG MENGIMBANGI GAYA SENTRIFUGAL

 Gaya gesekan melintang antara ban kendaraan dengan permukaan jalan.


 Komponen berat kendaraan akibat kemiringan melintang permukaan jalan.
GAYA GESEKAN MELINTANG (FS)

 Besarnya gesekan yang timbul antara ban dan permukaan jalan dalam arah melintang jalan.
 Berfungsi untuk mengimbangi gaya sentrifugal.
 Perbandingan antara gaya gesekan melintang dan gaya normal yang bekerja disebut
koefisien gesekan melintang (fs).

Koefisien gesekan melintang (fs) dipengaruhi :


• Jenis dan kondisi ban,
• Tekanan ban,
• Kekasaran permukaan perkerasan,
• Kecepatan kendaraan
• Cuaca.
KORELASI ANTARA KOEFISIEN GESEKAN MELINTANG
MAKSIMUM DAN KECEPATAN RENCANA

Koefisien gesekan melintang maksimum untuk desain


KEMIRINGAN MELINTANG PERMUKAAN JALAN (SUPERELEVASI)

Mendapatkan komponen berat kendaraan guna mengimbangi gaya sentrifugal


Komponen berat kendaraan guna
mengimbangi gaya sentrifugal
RUMUS UMUM LENGKUNG HORISONTAL
𝐺 𝑉2
 G sin 𝛼 + 𝐹𝑠 = cos 𝛼
𝑔𝑅

𝐺 𝑉2 𝐺 𝑉2
 G sin 𝛼 + 𝑓 𝐺 cos 𝛼 + sin 𝛼 = cos 𝛼
𝑔𝑅 𝑔𝑅

𝐺 𝑉2
 G sin 𝛼 + 𝑓 𝐺 cos 𝛼 = (cos 𝛼 − 𝑓 sin 𝛼 )
𝑔𝑅

sin 𝛼 𝐺 𝑉2
 G
cos 𝛼
+𝑓𝐺 = 𝑔𝑅
( 1 − 𝑓 tan 𝛼 )

 e = tan α
𝐺 𝑉2
 G(e +f)= 1 − ef
𝑔𝑅

e+f G V2

1−ef
= gR
 Rumus umum untuk lengkung horizontal sebagai berikut:

 Jika V dinyatakan dalam km/jam, g = 9,81 m/det2, dan R dalam m,


maka dipeorleh :

Ketajaman lengkung horizontal dinyatakan dengan besarnya


radius dari lengkung tersebut atau dengan besarnya derajat
lengkung
DERAJAT LENGKUNG

 Derajat lengkung : Sudut lengkung yang menghasilkan panjang busur 25 m


 R >>>, semakin kecil D, semakin tumpul lengkung horizontal rencana.
 R <<<, semakin besar D, semakin tajam lengkung horizontal rencana
RADIUS MINIMUM (R MIN)

 Radius minimum atau derajat lengkung maksimum : lengkung tertajam yang dapat
direncanakan untuk kecepatan rencana (VR).
 Ini berarti terdapat nilai radius minimum atau derajat lengkung maksimum untuk nilai
superelevasi maksimum dan koefisien gesekan maksimum
 Lengkung tertajam yang dapat direncanakan untuk kecepatan rencana yang dipilih pada
superelevasi maksimum.

𝑽2
𝑹𝒎𝒊𝒏 =
127 (𝒆𝒎𝒂𝒌𝒔 + 𝒇𝒎𝒂𝒌𝒔)

181913,53(𝒆𝒎𝒂𝒌𝒔 + 𝒇𝒎𝒂𝒌𝒔)
𝑫𝒎𝒂𝒙 =
𝑽2
R MINIMUM DAN D MAKSIMUM UNTUK KECEPATAN RENCANA
Hubungan antara (e + f)
dan R atau D untuk
beberapa kecepatan
rencana pada
superelevasi maksimum 8
% dan l0%
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai