Provinsi Bengkulu.
Cerita_rakyat_:_Suku_Rejang
(kabupaten_lebong,_provinsi_Bengkulu.)
OL Bengkulu
keramat Beringin Kuning dahulu sering
dibanjiri_peziarah_leluhur_rejang.
Kompleks keramat tersebut merupakan
situs sejarah tenggelamnya Dusun Tras
Mambang kisaran tahun 1617-1640 masehi.
Dimana lokasi itu sekarang dinamakan Desa
Bungin, Kecamatan Bingin Kuning,
Kabupaten Lebong, Propinsi Bengkulu.
Menurut tokoh adat yang akrab disapa
Ukal, yang kebetulan salah seorang guru
Silat Rejang (Silek Jang) penduduk
setempat. Lokasi Keramat Beringin Kuning
saat ini menjadi situs keramat bagi leluhur
Marga_Sukau_(Suku)_VIII_untuk
pelaksanaan Kedurai_Apem. Ternyata
keramat ini merupakan peninggalan dari
sembilan bersaudara yaitu, Rio Cende, Rio
Cili, Rio Mamboa, Rio Ulung, Rio Guting, Rio
Bas, Rio Pijar, Putri Bunga Melur dan
Bujang Ringki (anak peberian Ki Pandan).
Kala itu ketujuh saudaranya pergi ke
kerajaan seberang (Palembang) dengan
tujuan_mengikuti_sabung_ayam.
Sesampainya_di_sana,_mereka
diterima baik oleh para kesultanan di
Palembang. Dalam pertandingan, ketujuh
ayam_bersaudara_ini_menang telak.
diantara tujuh bersaudara yakni Rio
Cende membawa pulang kemenangannya
ke Dusun Tras Mambang berupa
ikan Seluang (Sebutan ikan orang rejang)
bersisik_warna_kuning_emas.
Suatu hari kemenangan itu akhirnya
dirayakan bersama penduduk setempat
(Marga Suku VIII Rejang). Mereka akan
mengadakan pertunjukkan, termasuk tarian
Kejai (Kejei) selama sembilan bulan.
Namun, tarian Kejai yang satu ini agak
berbeda dengan tarian kejai dari marga
sukau (suku) rejang lainnya. Sebab, dalam
cerita disebut Ukal, jika tarian kejai milik
Marga Sukau VIII yang terbaik dari marga
lainnya. Kondisi inilah yang akhirnya
membuat mereka menjadi terlalu
berlebihan dan saling berlawanan sesama
Marga Sukau VIII. Mendegar akan adanya
perayaan besar selama sembilan bulan,
saudara dari Rajo Bang Bermani dari Kutai
Rukam (Tes) yakni Tahta Sekilan Teguling
Sakti tertarik untuk hadir dalam perayaan
itu, meskipun tak diundang secara resmi
oleh Rio Cende.
Sehari perayaan berlangsung, Rio
Cende berpesan kepada Tahta Sekilan
Teguling Sakti, supaya jangan datang
lagi ke Dusun Tras Mambang. Lalu, Tahta
Sekilan Teguling Sakti setiba dirumah
pun menceritakan situasi Dusun Tras
Mambang kepada saudaranya yang bernama
Tahta Tunggal. Oleh saudaranya, Tahta
Tunggal akhirnya bersih keras melarang
Tahta Sekilan Teguling Sakti untuk kembali
ke Dusun Tras Mambang.