Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Tegangan Permukaan dalam

Ilmu Kefarmasian

Disusun oleh:
Rizcha Anastasia Widodo (1350070500111008)

Fakultas Kedokteran
Program Studi Farmasi
2014
Antar muka memiliki banyak aplikasi dalam berbagai jenis industri. Kimia
permukaan berkaitan dengan proses kimia pada antar muka dua fase, karena itu sifat
permukaan dan manipulasinya memegang peranan penting. Pada pembuatan tablet,
diperlukan penambahan eksipien ke bahan aktif untuk menambah kekompakan tablet dan
bioavailibilitas obat. Langkah penting dalam mengoptimalisasi granulasi adalah pembasahan
substrat dengan pengikat dan persebaran pengikat pada substrat. Agen pengikat yang
digunakan pada formulasi tablet adalah polimer dan pati.
Coating dapat memperbaiki penampilan produk, menyamarkan rasa dan bau, atau
mengontrol kecepatan pelepasan obat. Penting untuk mengontrol tegangan permukaan larutan
coating, karena jika terlalu tinggi proses pembasahan akan terganggu dan jika terlalu rendah
proses leveling akan terpengaruh. Salah satu metode coating tablet adalah film coating, yaitu
adhesi dan penyebaran polimer di permukaan tablet.
Kecepatan dan tingkat adsorpsi obat oleh GIT ditentukan oleh faktor disolusi,
disintegrasi, dan kelarutan obat. Kondisi in vitro untuk percobaan disolusi obat harus
dikontrol untuk meniru kondisi in vivo dalam GIT. Langkah pembatas kecepatan dalam
disintegrasi tablet adalah penetrasi media disolusi melalui pori tablet. Salah satu cara
pelarutan obat yang kurang larut dalam air adalah dengan pembentukan kompleks obat
dengan siklodekstrin.
Obat dikomplekskan dengan liposom untuk sistem pengantarannya di dalam tubuh.
Beberapa keuntungan karier ini adalah obat hidrofobik dan sulit larut dalam air dapat
dimasukkan ke dalam liposom, sementara obat hidrofilik dapat digabungkan dengan
berinteraksi dengan cairan bilayer liposom. Kerugian liposom adalah ketidakstabilannya.
Untuk menemukan rasio optimal fosfolipid/kolesterol/obat untuk pelepasan dan stabilitas
obat yang maksimal, tegangan permukaan liposom harus diperkirakan.
Salah satu sifat sistem dispersi yang terpenting adalah luas area antar muka antara
fase terdispersi dengan medium. Dalam emulsi, tantangan terbesar adalah stabilitas sistem.
Perubahan stabilitas akan menyebabkan perubahan ukuran droplet. Lama kestabilan sangat
bergantung pada karakteristik antar rmuka yang memisahkan kedua fase.
Mikroemulsi (ME) memiliki sifat emulsi dan larutan. Faktor utama yang mengatur
ukuran ME adalah sifat fisikokimia fase air, fase minyak, dan surfaktan. ME memiliki
tegangan permukaan yang sangat kecil atau tidak ada, sehingga mudah menyebar di kulit dan
menembus ke dalam stratum korneum dengan cepat.
Keseragaman dosis pada suspensi dipengaruhi oleh flokulasi, caking, dan
redispersibilitas yang buruk, yang dapat dikontrol dengan penambahan elektrolit, detergen
ionik, detergen nonionic, atau polimer larut air. Prediksi flokulasi dan waktu redispersi
suspensi dapat dilakukan dengan pengukuran tegangan permukaan.
Distribusi obat dalam basis suppositoria bergantung pada tegangan permukaan obat.
Obat dengan tegangan permukaan tinggi memiliki afinitas rendah terhadap basis lipofilik dan
akan berpartisi ke cairan rektal dengan mudah.
Tetesan tetes mata yang terlalu besar menyebabkan cairan berlebih mengalir ke pipi
atau terbuang ke sistem naso-lakrimal di mana akan diserap secara sistemik tanpa metabolism
first-pass oleh liver, dan mungkin akan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Masalah ini dapat diatasi dengan peningkatan efikasi dengan meningkatkan waktu retensi
okuler, yakni dengan penggunaan hidropolimer nonionik, penggunaan mikroemulsi
disbanding emulsi, dan pengurangan ukuran tetesan. Pengurangan tegangan permukaan akan
mengurangi bobot tetesan (contoh dengan penambahan surfaktan).
Pada sediaan topical dan transdermal, sudut kontak yang tinggi akan berdampak
pembasahan permukaan kulit yang burruk. Agar substrat dapat menempel ke permukaan
kulit, energi permukaannya harus sama atau kurang dari kulit, karena itu perlu dilakukan
pengukuran sudut kontak. Teknik untuk menambah penetrasi obat melewati stratum korneum
adalah dengan penambahan peningkat penetrasi, seperti surfaktan. Pengurangan tegangan
antar muka obat/kulit memperbaiki kontak obat-kulit sehingga penetrrasi bertambah.
Karakteristik fisikokimia bahan aktif, ukuran partikel, bentuk obat, dan konsentrasi
surface-active agent yang digunakan adalah faktor –faktor penting formulsi aerosol. Faktor
seperti tegangan permukaan dan viskositas mengontrol pengeluaran partikel aerosol dari
nebulizer dan atomizer.
Terdapat beberapa teknik analisis obat untuk memastikan kualitas dan stabilitas
produk akhir. Teknik kromatografi dapat memisahkan campuran dengan memperlambat
lintasan beberapa komponen sementara komponen lain bergerak bebas, sifat ini dapat
dihitung dengan faktor retensi. Faktor retensi bergantung pada sifat fisikokimia solut, fase
diam, dan fase bergerak seperti tegangan permukaan, pH, dan pKa. Teknik spektroskopi
masal tinggi dalam sensitivitas, spesifisitas, dan mudah dikombinasikan dengan teknik
kromatografi sehingga merupakan salah satu teknik paling efektif dalam anallisis kompleks
campuran dalam sampel biologis.
Bagan:

Tablet

Disolusi,
Kompleks obat- Kompleks
Binding Agent Coating disintegrasi,
siklodekstrin Liposom
Kelarutan

Menambah memperbaiki Tegangan Menurunkan Karier obat agar


kekompakan penampilan permukaan tegangan mudah terserap
tablet produk, permukaan
menyamarkan
rasa dan bau,
atau mengontrol Sudut kontak
kecepatan
pelepasan obat

Viskositas

Radius kapiler

Sistem Dispersi

Emulsi Mikroemulsi Suspensi

Penambahan Colloid milling


Surfaktan

Penambahan
Penambahan surface-active
Polimer agent

Dispersi secara
homogen
Suppositoria

Ukuran Tegangan
Kelarutan
Partikel Antar Muka

Penggunaan
Pengcilan dropper tip
hidropolimer nonionik
Tetes Mata
Pengurangan ukuran Perubahan sudut dropper
tetesan tip menjadi 45⁰

Penggunaan mikroemulsi
daripada emulsi

Pengukuran sudut
kontak
Topikal &
Transdermal
Penambahan
Surfaktan

Semakin kecil semakin


Distribusi Ukuran Aerosol mudah pengantaran ke
alveolus
Nasal Aerosol
Memperkirakan energi
Adhesi Partikel
polar permukaan

Daftar Pustaka
Azarbayjani, A. F., Jouyban, A., Chan, S. Y. 2009. Impact of Surface Tension in Pharmaseutical
Sciences. Journal of Pharmacy & Pharmaceutical Sciences, 12(2), 218-228.

Anda mungkin juga menyukai