Anda di halaman 1dari 30

BUKU PEDOMAN

PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER


(PKPA)
BIDANG PEMERINTAHAN
(DINAS KESEHATAN DAN PUSKESMAS)

NAMA MAHASISWA:
NIM :

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
BUKU PEDOMAN
PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER
(PKPA)
BIDANG PEMERINTAHAN
(DINAS KESEHATAN DAN PUSKESMAS)

Nama Mahasiswa :

NIM :

Dosen Pembimbing :

Preseptor

Institusi PKPA :

Periode PKPA :

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul 1
Lembar Identitas Pemilik Buku 2
Daftar Isi 3
Pengertian Umum 4
Pendahuluan 7
Tujuan 8
Kompetensi 9
Kaitan Kompetensi dengan Pengalaman Belajar 12
Garis Besar Pendidikan 16
Uraian Tugas 23
Tata Tertib 36

3
PENDAHULUAN

Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan


bagian dari kegiatan pembelajaran di Program Studi Profesi
Apoteker (PSPA) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Setiap mahasiswa PSPA FKUB wajib mengikuti kegiatan
PKPA di instansi rumah sakit, apotek, pemerintahan (Dinkes
dan Puskesmas), dan industri farmasi.
Salah satu program pembelajaran di PSPA adalah
menyelenggarakan PKPA, termasuk diantaranya dilakukan di
instansi pemerintah terutama Puskesmas. Puskesmas
merupakan sarana pelayanan kesehatan pratama yang dituju
oleh masyarakat apabila mengalami keluhan kesehatan. Peran
apoteker sangat penting pada pelayanan puskesmas untuk
memastikan agar pasien mendapatkan terapi obat yang optimal.
Selain di Puskesmas, PKPA bidang pemerintahan juga akan
meliputi kunjungan dan/atau kuliah pakar Dinas Kesehatan dan
BBPOM, untuk dapat mengetahui mengenai tugas pokok,
fungsi dan kewenangan profesi apoteker pada pos-pos strategis
di instansi pemerintah.

4
TUJUAN
Tujuan Umum:
Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu
membelajarkan diri, memiliki wawasan luas, memiliki disiplin
dan etos kerja sehingga menjadi tenaga akademis dan
profesional yang tangguh dan mampu bersaing di tingkat
internasional.

Tujuan Khusus:
Menghasilkan apoteker yang memiliki kompetensi agar dapat
bekerja secara profesional dalam upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perorangan strata pertama, mempunyai
dasar kuat untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi,
mampu belajar mandiri sepanjang hayat, serta mengakses dan
memanfaatkan informasi.

5
KOMPETENSI
Kompetensi Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat
1 2 3 4
Budaya profesional dan √ √ √ √
kompeten
Kemampuan organisasi √ √ √ √
dan manajemen
Kemampuan memperoleh √ √ √ √
informasi terkait
Kemampuan dispensing √ √ √ √
obat
Berkontribusi pada √ √ √
kualitas penggunaan obat
Melakukan pelayanan √ √
kesehatan primer
Kemampuan √
mempersiapkan produk
farmasi

Keterangan:
1. Budaya profesional dan kompeten meliputi sikap
profesional, bertanggung jawab terhadap pekerjaan sendiri,
bekerja dengan akurat, memperhatikan kode etik, aturan
dan undang-undang yang berlaku dalam setiap pekerjaan,
berkomunikasi secara efektif, menjaga hubungan kerja
yang efektif, menghormati individu lain, memahami
hubungan antara budaya terhadap status kesehatan,
berkomitmen untuk selalu belajar sepanjang hayat,
memiliki kemampuan yang baik dalam pengatasan
masalah.
2. Kemampuan organisasi dan manajemen meliputi mencatat
riwayat pasien, interpretasi informasi mengenai obat,
tinjauan terapi individual pasien, rekomendasi terapi obat

6
yang diperlukan untuk individual pasien, melakukan
pencatatan tentang pasien.
3. Kemampuan memperoleh informasi terkait meliputi
memperoleh dan mencari informasi riwayat pasien,
menentukan tata laksana terbaik bagi pasien, memfasilitasi
ketersediaan terapi farmakologi dan non-farmakologi,
merekomendasikan metode diagnostik,
merekomendasikan tata laksana non-farmakologi,
melakukan pertolongan pertama, mempromosikan cara
penurunan faktor risiko dan peningkatan kualitas hidup.
4. Kemampuan dispensing obat meliputi tanggung jawab
terhadap tempat kerja, bekerja secara efektif di tempat
kerja dengan tenaga kesehatan lain, memfasilitasi
lingkungan kerja yang aman, berkontribusi dalam
pelayanan kesehatan.
5. Berkontribusi pada kualitas penggunaan obat meliputi
mencari sumber informasi yang sesuai,
menginterpretasikan informasi yang diperlukan, membuat
informasi tentang penggunaan obat, mengaplikasikan hasil
penelitian di tempat kerja (Evidence Based Medicine).
6. Melakukan pelayanan kesehatan primer meliputi validasi
peresepan, menentukan perlu tidaknya resep disiapkan,
menginterpretasikan resep, meninjau hubungan antara
terapi yang diperoleh dengan riwayat pasien, memutuskan
obat yang aman dan sesuai untuk disiapkan, menjamin
persiapan obat resep yang sesuai dengan standar penyiapan
obat yang baik, memastikan pengemasan obat dapat
menjamin keamanan dan kepatuhan pasien, melakukan
pencatatan dispensing obat, meminimalisasi dispensing
error, konseling kepada pasien mengenai obat yang
diperolehnya.

7
7. Kemampuan mempersiapkan produk farmasi meliputi
menjelaskan prinsip pencampuran obat dan stabilitas obat,
mengenali kondisi penyiapan produk yang sesuai,
mempersiapkan produk sediaan obat, menentukan formula
yang sesuai untuk pemberian obat.

8
KAITAN KOMPETENSI DENGAN
PENGALAMAN BELAJAR
KOMPETENSI KOMPONEN TEMPAT PENGALAMAN
KOMPETENSI BELAJAR BELAJAR
Komunikasi  Komunikasi dengan Puskesmas Melakukan:
pasien dan keluarga Dinkes  Basic
pasien communication
 Komunikasi dengan  History taking
sejawat  Konseling
 Komunikasi dengan  Presentasi
masyarakat  Diskusi kasus
 Komunikasi dengan
profesi lain
Klinis  Memperoleh dan Puskesmas  Membuat pencatatan
mencatat informasi medis; mengusulkan
yang akurat serta dan
penting tentang pasien menginterpretasi
dan keluarga data lab dan
 Berkontribusi dalam pemeriksaan
pelayanan kesehatan penunjang lain; serta
 Melakukan analisis mengusulkan
terhadap terapi yang terapi
diperoleh pasien  Membuat laporan
 Berkontribusi pada perkembangan
kualitas penggunaan pasien
obat  Melakukan KIE
 Memberikan kepada pasien dan
rekomendasi jika keluarga pasien
diperlukan dan
rekomendasi
disampaikan kepada
apoteker di ruangan
 Melakukan pelayanan
kesehatan primer
meliputi kemampuan
mempersiapkan produk
farmasi
Ilmiah  Menerapkan konsep Puskesmas  Diskusi kasus
dan prinsip ilmu  BST
farmakologi,

9
farmakodinamika,  Menyusun
farmakokinetika, referat/studi pustaka
farmakoekonomi,  Membuat caatatan
farmakoepidemiologi, medis pasien
dan interaksi obat
sesuai dengan
pelayanan kesehatan
tingkat primer
 Merangkum
interpretasi, anamnesis,
dan data pemeriksaan
 Menentukan efektivitas
tata laksana terhadap
pasien
Pengelolaan  Mengelola penyakit, Puskesmas  Membantu upaya
Masalah kondisi dan masalah Dinkes tata laksana pasien
pasien sebagai individu  Mengevaluasi tata
utuh, bagian dari laksana terhadap
keluarga dan pasien
masyarakat
 Melakukan pencegahan
penyakit dan keadaan
sakit
 Melaksanakan
pendidikan kesehatan
dalam rangka promosi
kesehatan dan
pencegahan penyakit
 Memberdayakan
masyarakat untuk
meningkatkan derajat
kesehatan
 Mengelola SDM, sarana
prasarana secara efektif
dan efisien dalam
pelayanan kesehatan
primer
Pengelolaan  Menggunakan teknologi Puskesmas  Mengisi rekam
Informasi informasi dan Dinkes medik kefarmasian
komunikasi untuk  Menyusun referat
membantu pemberian  Presentasi referat
terapi, tindakan

10
pencegahan dan  Presentasi dalam
promosi kesehatan serta Morning Report
penjagaan dan (jika diperlukan)
pemantauan status
kesehatan pasien
 Memahami manfaat dan
keterbatasan teknologi
informasi
 Memanfaatkan
informasi kesehatan
Mawas Diri dan  Menerapkan mawas diri Puskesmas  Morning Report
Pengembangan  Mempraktikkan long Dinkes  Menyusun referat
Diri life learning
 Mengembangkan
pengetahuan baru
Etika, Moral,  Memiliki sikap Puskesmas  Bekerjasama dengan
Medikolegal dan profesionalisme Dinkes tenaga kesehatan
Profesionalisme,  Berperilaku profesional lain
serta bekerja sama sebagai  Bersikap disiplin
Keselamatan anggota tim pelayanan  Beretika yang baik
Pasien kesehatan yang  Bermoral yang baik
profesional
 Melakukan praktik
kefarmasian dalam
masyarakat
multikultural di
Indonesia
 Memenuhi aspek
medikolegal dalam
praktik kefarmasian
 Menerapkan
keselamatan pasien
dalam praktik
kefarmasian

11
GARIS BESAR PENDIDIKAN

a. Aktivitas Mahasiswa PKP di Dinas Kesehatan


Mahasiswa melakukan PKP di Dinas Kesehatan
selama 2-3 hari untuk mengetahui tanggung jawab
apoteker di bagian-bagian terkait.

No. Aktivitas Jam*


1. Mengikuti kegiatan yang Menyesuaikan
dijadwalkan di Dinas jam kerja
Kesehatan Instansi

Keterangan:
*Bimbingan dengan preseptor menyesuaikan dengan
kondisi apoteker pembimbing di rumah sakit

b. Aktivitas Mahasiswa PKP di Puskesmas


Setiap mahasiswa melaksanakan PKP di Puskesmas
yang telah ditentukan selama 2 minggu, dan
melakukan aktivitas yang meliputi pelayanan farmasi
di Puskesmas dan praktek penyuluhan kepada
masyarakat di sekitas Puskesmas.

No. Aktivitas Jam


1. Belajar mandiri melakukan 07.00-08.00
pengamatan yang terdiri dari
alur pelayanan, jenis obat dan
indikasinya, jenis alkes dan
kegunaannya, serta sistem

12
penyusunan dan
penyimpanan obat dan alkes.
2. Membantu pelayanan resep 08.00-12.00
(penerimaan, verifikasi, dan
penyerahan obat disertai
KIE).
Mengerjakan tugas non-
struktural (kajian resep,
respon time, analisis
kepuasan pelayanan farmasi).
3. Sholat dhuhur dan istirahat. 12.00-12.30
4. Membantu pelayanan resep 12.30-14.00
(penerimaan, verifikasi, dan
penyerahan obat disertai
KIE).
Mengerjakan tugas non-
struktural (kajian resep,
respon time, analisis
kepuasan pelayanan farmasi).
5. Diskusi dengan apoteker Jadwal
penanggung jawab UPF menyesuaikan
terkait penataan dan
penyimpanan obat/alkes;
sistem perencanaan dan
permintaan perbekalan
farmasi; alur pelayanan resep
(umum, BPJS, tagihan, &

13
karyawan); evaluasi; serta &
pelaporan.

Untuk kegiatan penyuluhan dan pemberian informasi


obat/homecare jadwal menyesuaikan dengan kondisi di
Puskesmas masing-masing.

14
URAIAN TUGAS

Setiap mahasiswa wajib mengerjakan tugas yang terdiri


dari:

a. Laporan kunjungan ke instansi pemerintahan berupa


penjelasan mengenai Struktur Organisasi Dinas
Kesehatan dan Tugas Pokok dan Fungsi Bagian
Farmasi di Dinas Kesehatan.
b. Log book kegiatan harian PKPA Puskesmas,
termasuk pelayanan 1-5 resep setiap hari.
c. Penyusunan Prosedur Operasional Standar (SOP)
Perencanaan, Pengadaan, Penerimaan, Penyimpanan,
Distribusi, Pemusnahan, Pencatatan dan Pelaporan.
d. Care Plan di Puskesmas (studi kasus peresepan,
analisis DRP dan KIE)
- Studi kasus peresepan dan analisis DRP
Mahasiswa melakukan kajian terhadap 1 resep (1
kategori penyakit) yang meliputi skrining
administratif (identitas dokter, identitas pasien,
nomor rekam medik, prescriptio, subcriptio,
signature), skrining farmasetika (bentuk sediaan,
nama obat, dosis, jumlah obat yang diminta,
aturan pemakaian), skrining klinis (ketepatan
indikasi, dosis, dan waktu penggunaan, alergi,
interaksi obat, efek samping obat, perhatian), dan
analisis yang meliputi ketepatan indikasi,
ketepatan obat, dosis obat, reaksi obat yang tidak
dikehendaki, interaksi obat.

15
- KIE
Tiap mahasiswa melakukan konseling terhadap
pasien rawat jalan dan mendokumentasikan
dalam lembar pelayanan konseling. Diutamakan
pasien dengan penyakit kronis, pasien dengan
tingkat kepatuhan minum obat rendah, atau
pasien yang mendapatkan terapi polifarmasi.
e. Dimensi Sosial Praktik Kefarmasian di Puskesmas
(kelompok)
Dapat berupa:
Praktik penyuluhan apoteker atau homecare,
dilengkapi dengan makalah mengenai materi yang
diberikan.
Materi baru
- Membuat poster, leaflet, dan paket penyuluhan
dengan topik yang ditentukan oleh apoteker
penanggung jawab. Konsep poster dan leaflet
dikonsultasikan kepada apoteker penanggung
jawab.
- Mahasiswa mengusulkan materi penyuluhan
kepada pembimbing.
Materi yang sudah ada
- Melaksanakan penyuluhan dengan poster,
leaflet, dan paket penyuluhan yang sudah ada.
- Materi disampaikan pada pasien, keluarga pasien
di rawat jalan atau pada warga di sekitar
puskesmas.

16
- Mahasiswa membuat laporan judul materi
disertai dengan daftar hadir peserta.
- Promkes dilakukan secara mandiri, dan atau
bersama mahasiswa kesehatan lain.
Laporan PKPA
Laporan PKPA dikumpulkan dalam bentuk softcopy
kepada admin laporan PKPA dengan memperhatikan
kaidah penulisan sebagai berikut :
a. Sampul
Sampul laporan PKPA dibuat dengan susunan
sebagai berikut :
1) Judul laporan
2) Lambang Universitas Brawijaya dan Tempat
PKPA
3) Nama dan Nomor Induk Mahasiswa.
4) Nama Program Studi Profesi, Fakultas dan
Universitas.
5) Tahun laporan diselesaikan
6) Format halaman sampul dan halaman
pengesahan terlampir.
b. Format Penulisan Laporan
1) Laporan PKPA dibuat dalam bentuk softcopy,
ukuran A4, diketik dengan font ukuran 12,
jenis huruf Times New Roman pada seluruh
naskah. Huruf harus tegak, kecuali untuk
keperluan tertentu dapat dipergunakan huruf
miring.

17
2) Laporan PKPA diketik dengan jarak baris
dibuat 1,5 spasi, kecuali kutipan langsung,
judul tabel dan gambar yang lebih dari satu
baris, daftar pustaka, kata pengantar, daftar isi
dapat diketik 1 spasi.
3) Batas pengetikan ditinjau dari tepi diatur
sebagai berikut : tepi atas : 4 cm, tepi kiri : 4
cm, tepi bawah : 3 cm, tepi kanan : 3 cm.
4) Halaman diisi penuh, dari tepi kiri ke kanan
(Justify). Tidak menggunakan header and
footer, kecuali untuk page number.
i. Lembar pengesahan
ii. Isi laporan
(Format pelaporan dapat dilihat di lampiran 1-6)
Laporan diserahkan dalam bentuk softcopy kepada admin
laporan PKPA (lembar pengesahan yang sudah
ditandatangani langsung atau digital dan distempel dapat
di-scan) disertai dengan format penilaian dan kuesioner
yang telah diisi pembimbing preseptor (scan hardcopy).

18
TATA TERTIB

1. Harus hadir tepat waktu dengan jadwal PKPA hari


Senin s.d Sabtu pukul 07.00-14.00 (menyesuaikan
dengan jam kerja).
2. Bila tidak hadir harus disertai surat ijin dan wajib
minta ijin kepada apoteker preseptor. Konsekuensi
yang berlaku disesuaikan dengan kebijakan apoteker
preseptor.
3. Menjunjung tinggi, mematuhi, dan melaksanakan
kode etik kefarmasian.
4. Berperilaku dan berbahasa yang baik dan benar.
5. Berpakaian yang bersih, rapi, dan sopan, bersepatu,
dan menggunakan jas profesi/jas putih. Pria:
berkemeja dan celana panjang kain (bukan jeans);
Wanita: berkemeja, menggunakan rok bukan jeans
dan minimal di bawah lutut, serta tidak memakai
cadar atau menutup muka.
6. Berdandan/merias wajah secara wajar.
7. Mematuhi semua peraturan di masing-masing unit
kerja.
8. Membudayakan 5S (senyum, salam, sapa, sopan,
santun) kepada pasien, keluarga pasien, tenaga
kesehatan lain, karyawan farmasi, dan sesama
mahasiswa.
9. Menjaga hubungan kerja yang serasi dengan sesama
peserta PKPA, tenaga kesehatan lain, dan tenaga
administrasi.

19
KOMPONEN PENILAIAN PKPA

A. Komponen nilai akhir PKPA


No. Komponen Persentase
1 Nilai laporan: 40%
a. Log book PKPA di
Puskesmas
b. Praktek penyuluhan apoteker
(makalah mengenai materi
penyuluhan)
c. Care Plan (studi kasus
peresepan, analisis interaksi
obat dan KIE)
d. Laporan kunjungan ke
instansi pemerintah
2 Nilai dari institusi tempat 60%
PKPA:
a. Penguasaan materi
b. Tugas
c. Sikap dan perilaku
d. Kehadiran

20
B. Skor penilaian dan konversi nilai
Skor Huruf
> 80 – 100 A
> 75 – 80 B+
> 69 – 75 B
> 60 – 69 C+
> 55 - 60 C
> 50 – 55 D+
> 44 – 50 D
0 – 44 E

21
LAMPIRAN 1 CONTOH SAMPUL LAPORAN PKPA

LAPORAN
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)
BIDANG PEMERINTAHAN

Laporan Kunjungan ke Dinas Kesehatan dan Instalasi


Farmasi Kabupaten Malang/Portofolio PKPA Farmasi
Komunitas di Puskesmas (tuliskan tempat PKPA)/Care
Plan (studi kasus peresepan (tulis nama penyakit
A,B,C))/Dimensi Sosial Praktik Apoteker (penyuluhan)
(tulis nama penyakitnya)/Tugas Non-Terstruktur
(menyesuaikan)

Logo Universitas Brawijaya

DISUSUN OLEH
NAMA (NIM)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
(TAHUN)

22
LAMPIRAN 2 CONTOH LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PKPA (2 HALAMAN, UNTUK DINKES DAN
PUSKESMAS)
Lembar Pengesahan

Laporan Kunjungan ke Dinas Kesehatan dan Instalasi Farmasi


Kabupaten Malang
Portofolio PKPA Farmasi Komunitas di Puskesmas (tuliskan
tempat PKPA)/Care Plan (studi kasus peresepan (tulis nama
penyakit)/Dimensi Sosial Praktik Apoteker (penyuluhan) (tulis
nama penyakitnya)/Tugas Non-Terstruktur (menyesuaikan)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
(TAHUN)

DISUSUN OLEH
NAMA (NIM)

Mengetahui :
Preseptor Tempat PKPA Dosen Pembimbing

Nama Nama

23
LAMPIRAN 3 PORTOFOLIO PKPA FARMASI DI
PUSKESMAS

PORTOFOLIO PKPA FARMASI PUSKESMAS


(tuliskan tempat PKPA)

I. Catatan Kegiatan PKPA Farmasi Di Puskesmas


No Hari dan Waktu Proses Belajar dan Hasil
Tanggal Belajar serta Kesan
Belajar

Mengetahui Apoteker Pembimbing

(Nama APJ)

24
LAMPIRAN 4 PROSEDUR OPERASIONAL
STANDAR (POS)

PENERIMAAN LOGO
BARANG PUSKESMAS
SOP No Dokumen :
No Revisi :
Tgl Terbit :

PUSKESMAS Halaman : Sasanda S.Farm.,


Apt
NIP 17766666

1 Pengertian
2 Tujuan
3 Kebijakan
4 Referensi
5 Prosedur langkah
kerja

6 Diagram alur

25
LAMPIRAN 5 CARE PLAN

LAPORAN
PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)
DI PUSKESMAS

Care Plan
(Studi Kasus (nama penyakit))

LOGO UB

DISUSUN OLEH :
Nama Mahasiswa
NIM

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
(TAHUN)

26
Deskripsi Tugas
Mahasiswa membuat tugas mandiri studi kasus peresepan
yang ditemui selama PKPA di Puskesmas. Masing –
masing mahasiswa membuat 1 studi kasus peresepan
dengan jenis penyakit yang berbeda
Format
1. Cover
2. Isi laporan
I. Bab I Pendahuluan
a) Latar belakang
b) Tujuan Terapi
c) Data Penderita
II. Bab II Assess Needs And Identify Drug
Therapy Problem To Achieve Goal Of
Therapy
a) Assessment Needs
b) Disease Factor (Definisi,
Epidemiologi, Etiologi, Manifestasi
Klinik, Patofisiologi, Terapi)
c) Identify Drug Therapy Problem
III. Bab III Develop a Care Plan
IV. Bab IV Implement The Care Plan

27
a) Informasi Langsung
b) Information Sheet
V. BAB V Monitor and Review The Care Plan
VI. BAB VI Kesimpulan dan Saran
VII. Daftar Pustaka
VIII. Lampiran

28
LAMPIRAN 6 DIMENSI SOSIAL PRAKTIK
KEFARMASIAN

Deskripsi Tugas
Mahasiswa membuat tugas mandiri penyuluhan yang
akan dilakukan di sekitar atau di Puskesmas tersebut.
Masing – masing mahasiswa membuat 1 penyuluhan dan
makalah mengenai materi penyuluhan.
Format
1. Cover
2. Isi laporan
I. Bab I Public Health
a) Pendahuluan
b) Public Information Service
II. Bab II Research and Development
a) Pendahuluan
b) Rumusan Masalah
c) Tujuan
d) Kerangka Konseptual
e) Kerangka Operasional
f) Hasil Pengamatan dan Umpan Balik
g) Pembahasan

29
h) Pengembangan
III. BAB III Kesimpulan dan Saran
IV. DAFTAR PUSTAKA
V. Lampiran

30

Anda mungkin juga menyukai