Anda di halaman 1dari 76

KONSELING OBAT

apt. Dra. AlFINA RIAnti, M.Pharm.


Clinical Pharmacist
CURRICULUM VITAE
◼ Nama : apt. Dra. Alfina Rianti, M.Pharm.

◼ Jabatan : Anggota Bidang Ilmiah dan Pendidikan Berkelanjutan


PC IAI Jakarta Selatan

◼ Pendidikan :
- S1, Apoteker - Universitas Indonesia
- S2 Clinical Pharmacy - Universiti Sains Malaysia

◼ Dosen :
- Komunikasi, Informasi dan Edukasi ; Farmasi Klinik di ISTN
- Farmasi Klinik ; Farmasi Rumah Sakit di Akademi Farmasi Bhumi Husada
- Farmasi Rumah Sakit di Poltekkes

◼ Pengalaman Bekerja :
- RSU Ulin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 1990 - 1993
- RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, 1993 - 2022
- Apotik Kayu Tangi, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
- Apotik Citra Medika, Jakarta Selatan
- Apotik Erra Medika, Depok
- Dosen di Uhamka, Universitas Pancasila, Universitas Indonesia, UIN Jakarta, Universitas 17 Agustus dan AFHT
- Hisfarsi DKI Jakarta
- Koordinator Pembinaan & Optimalisasi Praktik Profesi, PC IAI Jakarta Selatan
Standar Kompetensi Apoteker Indonesia
◼ Praktik kefarmasian secara profesional dan etik
◼ Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi
◼ Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan
◼ Pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan
◼ Formulasi dan produksi sediaan farmasi
◼ Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
◼ Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
◼ Komunikasi efektif
◼ Ketrampilan organisasi dan hubungan interpersonal
◼ Peningkatan kompetensi diri
Konsultasi dan Konseling Sediaan Farmasi (1)
◼ Kompetensi Inti : (Unit Kompetensi 2.2)
Mampu melakukan konsultasi dan konseling sediaan farmasi sesuai kebutuhan
dan pemahaman pasien

◼ Lulusan Apoteker mampu :


- Mengidentifikasi kebutuhan pasien dengan berbagai macam pendekatan
untuk memenuhi kebutuhan pasien
- Menyiapkan tempat, prosedur, sarana-prasarana, mental dan sikap
untuk penyampaian informasi dan edukasi pasien tentang obat
dan sediaan farmasi lainnya
- Menggali informasi tentang riwayat pengobatan pasien, dari pasien langsung,
keluarga pasien, rekam data pengobatan, sejawat dan tenaga kesehatan lain
- Memberikan informasi dan edukasi tentang obat dan sediaan farmasi lainnya
sesuai kebutuhan dan pemahaman pasien
- Menjelaskan karakteristik obat, mekanisme kerja obat, dan karakteristik produk
kepada pasien serta keterkaitannya dengan obat pasien
Konsultasi dan Konseling Sediaan Farmasi (2)
◼ Menghargai privasi dan kerahasiaan pasien
◼ Melakukan tahapan konseling dengan runut
◼ Membantu pasien memahami masalah terapi obat atau sediaan farmasi lainnya
yang dialami pasien dengan cara mengajukan pertanyaan secara fokus, faktual
dan berupaya menghindari bias
◼ Mendiskusikan bersama pasien penyelesaian masalah terapi obat dan / atau
sediaan farmasi lainnya dengan cara yang jelas, dengan mempertimbangkan
kenyamanan pasien, dan dapat diterima oleh pasien
◼ Menjelaskan dan memperagakan cara penggunaan obat dan sediaan farmasi
lainnya dan alat bantunya dengan baik dan benar
◼ Mengukur pemahaman pasien dari umpan balik yang diberikan oleh pasien
◼ Memastikan informasi yang diberikan sudah dipahami pasien
◼ Melaksanakan tindak lanjut rekomendasi penyelesaian masalah obat pasien
◼ Mendokumentasikan seluruh kegiatan konsultasi dan konseling obat
dan / atau sediaan farmasi lainnya
Konseling Obat
No. Ketrampilan Tingkat
Kemampuan
1 Komunikasi Apoteker - pasien 4A
2 Analisis hambatan (barrier) komunikasi 4A
3 Penilaian pemahaman pasien terkait penggunaan obat 4A
4 Penggalian informasi lebih lanjut terkait masalah penggunaan obat 4A
5 Pemberian informasi kepada pasien mengenai penggunaan obat, 4A
fungsi, regimentasi, kepatuhan, efek yang tidak dikehendaki
dan solusi masalah penggunaan obat
6 Peragaan teknik penggunaan obat dengan alat khusus (device) 4A
7 Verifikasi akhir pemahaman pasien 4A
8 Dokumentasi kegiatan konseling sediaan farmasi 4A

4 A = Mampu melakukan secara mandiri (Does)


Ketrampilan yang dicapai saat lulus Apoteker
Standar MKE 1

◼ Rumah sakit berkomunikasi


dengan masyarakat untuk memfasilitasi
akses masyarakat ke pelayanan di rumah sakit
dan informasi tentang pelayanan
yang disediakan oleh rumah sakit
Maksud dan Tujuan MKE 1
◼ Rumah sakit mengenali komunitas dan populasi pasiennya,
serta merencanakan komunikasi berkelanjutan dengan
kelompok kunci (keygroup) tersebut. Komunikasi dapat dilakukan
kepada individu secara langsung atau melalui media publik
dan agen yang ada di komunitas atau pihak ketiga
melalui komunikasi efektif. Tujuan komunikasi efektif
dengan masyarakat adalah memfasilitasi akses masyarakat
ke pelayanan di rumah sakit.
◼ Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan di rumah sakit,
maka rumah sakit juga harus mengembangkan pendekatan
untuk meningkatkan komunikasi efektif pada pasien dan keluarga.
Komunikasi efektif harus tepat waktu, akurat, lengkap, jelas
dan dipahami oleh penerima.
Elemen Penilaian MKE 1 Telusur Skor
1. Terdapat regulasi tentang pedoman R Pedoman komunikasi efektif yang meliputi komunikasi 10 TL
komunikasi efektif yang meliputi dengan masyarakat, dengan pasien dan keluarga, - -
komunikasi dengan masyarakat, dengan serta antar staf klinis 0 TT
pasien dan keluarga, serta staf klinis.
(R)
2. Terdapat bukti pelaksanaan D 1) Bukti pertemuan dengan masyarakat 10 TL
komunikasi efektif antara rumah sakit tentang penyampaian informasi pelayanan rumah sakit 5 TS
dengan masyarakat. (D, W) (jenis pelayanan , waktu pelayanan, 0 TT
(lihat juga TKRS 3.1 EP 4) proses mendapatkan pelayanan)
2) Bukti materi tentang informasi di atas
dalam website, leaflet, brosur, bulletin, dll.
W • Staf PKRS / Humas RS / marketing
• Masyarakat bila perlu
3. Terdapat bukti pelaksanaan D 1) Bukti pelaksanaan tentang pemberian informasi 10 TL
komunikasi efektif dengan pasien di admisi, bagian informasi / PKRS 5 TS
dan keluarga. (D, W) (lihat juga 2) Bukti pelaksanaan tentang pemberian informasi 0 TT
HPK 2.1, HPK 2.2, ARK 1.3, PAP 2.4) dan edukasi dalam form informasi dan edukasi
pada rekam medis pasien
3) Bukti materi tentang informasi
dalam website, leaflet, brosur, bulletin, banner, dll.
W • Staf admisi / staf PKRS / staf bagian informasi
• MPP
• PPA / staf klinis
4. Terdapat bukti pelaksanaan D Bukti pelaksanaan tentang komunikasi efektif 10 TL
komunikasi efektif antar staf klinis. dalam rekam medis pasien 5 TS
(D, W) (lihat juga SKP 2, TKRS 3.2 EP W • DPJP 0 TT
4) • PPJA
• Apoteker
• Dietisian
Maksud dan Tujuan PKPO 1
Sumber informasi obat yang tepat
harus tersedia di semua unit pelayanan
Elemen Penilaian PKPO 1 Telusur Skor

4. Ada bukti sumber informasi obat D Bukti formularium / MIMS yang terkini 10 TL
yang tepat, terkini, dan selalu ada di semua layanan yang terlibat 5 TS
tersedia bagi semua yang terlibat dalam penggunaan obat 0 TT
dalam penggunaan obat. (D, O, W)
O Lihat Instalasi Farmasi,
unit-unit kerja terkait

W • Kepala Instalasi Farmasi


• Kepala unit kerja
rawat jalan dan rawat inap
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Rumah Sakit Apotek
Nomor 72 Tahun 2016 Nomor 73 Tahun 2016
◼ Pengkajian dan pelayanan resep ◼ Pengkajian resep
◼ Penelusuran riwayat penggunaan ◼ Dispensing
obat ◼ Pelayanan Informasi Obat (PIO)
◼ Rekonsiliasi obat ◼ Konseling
◼ Pelayanan Informasi Obat (PIO) ◼ Pelayanan Kefarmasian di rumah
◼ Konseling (home pharmacy care)
◼ Visite ◼ Pemantauan Terapi Obat (PTO)
◼ Pemantauan Terapi Obat (PTO) ◼ Monitoring Efek Samping Obat
◼ Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
(MESO)
◼ Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
◼ Dispensing sediaan steril
◼ Pemantauan Kadar Obat dalam Darah
(PKOD)
KONSELING OBAT
➢ Suatu aktifitas pemberian nasihat atau saran
terkait terapi obat dari Apoteker (konselor)
kepada pasien dan / atau keluarganya.
➢ Konseling untuk pasien rawat jalan
maupun rawat inap di semua fasilitas kesehatan
dapat dilakukan atas inisiatif Apoteker,
rujukan dokter, keinginan pasien
atau keluarganya.
➢ Pemberian konseling yang efektif
memerlukan kepercayaan pasien
dan / atau keluarga terhadap Apoteker
ALUR KONSELING OBAT
UNTUK PASIEN RAWAT JALAN

(3) Obat + Konseling


Pasien

(1) Resep Cito

(2) Obat + Resep


Asisten Apoteker Apoteker
ALUR KONSELING OBAT
UNTUK PASIEN RAWAT INAP

Perawat
(Ruangan)

(1) (2) (4)


Pemberitahuan Obat +Resep Obat + Resep
pasien pulang

Asisten Apoteker Apoteker


(3)
(Depo Farmasi) (5)
Pemberitahuan
Obat + Konseling
pasien pulang
Pasien
Hakikat Konseling
• Proses bantuan oleh konselor terhadap klien.
• Menyelesaikan masalah klien,
seperti personal, emosional, sosial, karier dan keluarga.
• Klien melakukan pengambilan keputusan,
sehingga klien merasa nyaman atau bahagia.
• Konseling dapat dilakukan secara perorangan,
pasangan atau kelompok.
• Berfokus pada klien seperti :
kebutuhan, masalah dan lingkungan klien.
• Dalam proses bantuan tersebut adanya saling kerja sama,
mempercayai dan menghargai.
• Membangun penerimaan diri, otonomi, tanggung jawab,
pemahaman dan pengambilan keputusan yang tepat.
• Adanya perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
• Tercapainya tujuan konseling yaitu klien merasa puas
dan terselesaikannya masalah klien.
Perbedaan
Pelayanan Informasi Obat dan Konseling

• Pertanyaan diajukan • Pertanyaan diajukan


PIO

Konseling
melalui beberapa lisan
metode • Harus ada tatap
• Tidak perlu tatap muka
muka • Literatur standar
• Literatur kompleks • Orientasi kepada
• Orientasi kepada pasien / keluarga
tenaga kesehatan
KRITERIA PASIEN YANG DIKONSELING
➢ Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri,
gangguan fungsi ginjal, ibu hamil dan menyusui)
➢ Pasien dengan terapi jangka panjang / penyakit kronis
(TB, DM, epilepsi, dan lain-lain)
➢ Pasien yang menggunakan obat-obatan dengan instruksi khusus
(penggunaan kortikosteroid dengan tappering down / off)
➢ Pasien yang menggunakan obat dengan indeks terapi sempit
(Digoksin, Phenytoin)
➢ Pasien yang menggunakan banyak obat (polifarmasi)
➢ Pasien yang mempunyai riwayat kepatuhan rendah
POLIFARMASI
➢ Meresepkan obat melebihi indikasi klinik
➢ Pengobatan yang mencakup setidaknya satu obat
yang tidak perlu.
➢ Penggunaan empiris lima obat atau lebih
(Michocki, 2001)
TUJUAN KONSELING OBAT (1)
➢ Untuk mengoptimalkan hasil terapi
➢ Meminimalkan risiko Reaksi Obat
yang Tidak dikehendaki (ROTD)
➢ Meningkatkan cost-effectiveness
➢ Meningkatkan keamanan penggunaan obat
bagi pasien (patient safety)
TUJUAN KONSELING OBAT (2)
➢ Meningkatkan hubungan kepercayaan
antara Apoteker dan pasien
➢ Menunjukkan perhatian serta kepedulian terhadap pasien
➢ Membantu pasien untuk mengatur dan terbiasa dengan obat
➢ Membantu pasien untuk mengatur dan menyesuaikan
penggunaan obat dengan penyakitnya
➢ Meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan
➢ Mencegah atau meminimalkan masalah terkait obat
➢ Meningkatkan kemampuan pasien memecahkan masalahnya
dalam hal terapi
➢ Mengerti permasalahan dalam pengambilan keputusan
➢ Membimbing dan mendidik pasien dalam penggunaan obat
sehingga dapat mencapai tujuan pengobatan
dan meningkatkan mutu pengobatan pasien
Kriteria Pasien Tidak Patuh
➢ Pasien tidak menggunakan obat sama sekali
➢ Pasien menggunakan obat, tetapi dosis tidak sesuai
➢ Pasien menggunakan obat,
tetapi cara penggunaan tidak sesuai
➢ Pasien menggunakan obat-obat lain
yang menyebabkan interaksi
➢ Pasien menggunakan obat,
tetapi sering terlewat dosis (misdose)
Pasien tidak patuh terhadap
perintah pengobatan yang dibutuhkan
• Jenis dan / atau jumlah obat yang diberikan
terlalu banyak
• Frekuensi pemberian obat per hari terlalu sering
• Jenis sediaan obat terlalu beragam
• Pemberian obat dalam jangka panjang tanpa informasi
• Pasien tidak mendapatkan informasi / penjelasan
yang cukup mengenai cara minum / menggunakan obat
• Timbulnya efek samping (misalnya ruam kulit
dan nyeri lambung), atau efek ikutan
(urine menjadi merah karena minum rifampisin)
tanpa diberikan penjelasan terlebih dahulu
Dampak dari Ketidakpatuhan
➢ Meningkatkan angka pasien dirawat kembali
di rumah sakit
➢ Meningkatkan kecepatan perjalanan penyakit
dan komplikasi
➢ Meningkatkan biaya pengobatan
➢ Menurunkan kualitas hidup pasien
➢ Meningkatkan mortalitas
Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi dan Menyebabkan
Ketidakpatuhan Pasien terhadap Terapi

➢ Regimen yang kompleks


➢ Kurang pengetahuan pasien terhadap penyakitnya
➢ Kurang keyakinan pasien terhadap terapi / obat
➢ Kebingungan tentang petunjuk cara minum obat
➢ Biaya pengobatan yang cukup tinggi bagi pasien
➢ Ada gangguan psikologi terutama depresi
➢ Ada gangguan kognitif
➢ Kurangnya dukungan sosial dari keluarga
atau kerabat
Tahapan Untuk Meningkatkan Kepatuhan
➢ Berikan instruksi yang jelas dan sederhana
➢ Komunikasi tenaga kesehatan – pasien yang baik
➢ Sederhanakan regimen pengobatan
➢ Informasikan kepada pasien Efek Samping
yang mungkin timbul
➢ Berikan obat dengan harga yang terjangkau
➢ Libatkan anggota keluarga untuk memonitor kepatuhan
➢ Gantilah obat jika Efek Samping membahayakan
atau sangat mengganggu
Bagaimana Apoteker Dapat Membantu ? (1)
➢ Libatkan pasien
➢ Spesifik
➢ Identifikasi hambatan utama yang mempengaruhi kepatuhan pasien
dalam minum obatnya :
a. Apakah pasien mengerti cara meminum obatnya ?
b. Apakah regimen obat terlalu kompleks ?
c. Apakah pasien mengerti keuntungan utama dari obatnya ?
d. Apakah pasien mengerti kalau obat dapat membantu
walaupun pasien tidak merasakan keuntungannya ?
e. Apakah biaya menjadi masalah ?
f. Apakah pasien depresi ?
➢ Simpulkan
Bagaimana Apoteker Dapat Membantu ? (2)
➢ Memecahkan masalah ; saran-saran :
a. Meminum obat anda sesuai dengan yang diresepkan adalah sangat penting
supaya diabetes anda terkontrol.
b. Untuk mendapatkan hasil optimal, jadwal meminum obat harus dipatuhi.
c. Bila anda memikirkan untuk berhenti meminum salah satu obat,
atau khawatir mengenai efek sampingnya, bicarakan dulu dengan dokter
d. Bila anda khawatir dengan biaya obat anda, mungkin ada alternatif yang lebih murah
yang sama keefektifannya. Beritahu dokter, jangan malu.
e. Bila regimen obat anda terlalu susah, menjadi beban, atau membingungkan ;
tanyakan ke dokter atau Apoteker apakah ada alternatif lain yang lebih sederhana.
f. Jumlah obat yang anda minum bukanlah pertanda betapa sehat atau tidak sehatnya anda.
Lebih baik anda diskusi dengan dokter atau Apoteker tentang target pengobatan seharusnya
g. Bila anda merasa depresi atau tertekan dengan ruwetnya penanganan diabetes anda,
bicarakan dengan dokter atau Apoteker.
➢ Akhiri pertemuan, tanyakan langkah apa yang akan dilakukan pasien
setelah diskusi dengan Apoteker.
KEGIATAN KONSELING OBAT
➢ Membuka komunikasi antara Apoteker dengan pasien
➢ Mengidentifikasi tingkat pemahaman pasien
tentang penggunaan obat melalui Three Prime Questions
➢ Menggali informasi lebih lanjut
dengan memberi kesempatan kepada pasien
untuk mengeksplorasi masalah penggunaan obat
➢ Memberikan penjelasan kepada pasien
untuk menyelesaikan masalah penggunaan obat
➢ Melakukan verifikasi akhir
dalam rangka mencek pemahaman pasien
➢ Dokumentasi
TAHAPAN KONSELING
1. PENGENALAN
Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan konseling

2. PENILAIAN
Tujuan : Menilai kepahaman pasien tentang obat yang diberikan
(jika perlu hubungannya dengan penyakit yang diderita)
Tehnik : - Prime Questions (masalah utama)
- Show and Tell (perlihatkan dan terangkan)

3. PELAKSANAAN
Tujuan : Untuk merangsang, mengubah sikap dari pasien
agar mengerti dan mengikuti regimen terapetik
Gunakan kemahiran komunikasi lisan dan bukan lisan
serta tehnik Show and Tell

4. PENGUJIAN (VERIFIKASI)
Tujuan : Untuk memastikan pasien memahami,
mengerti apa yang sudah kita terangkan
Fill in the gaps (betulkan atau tambahkan, jika ada yang terlupa)
Jawablah jika ada pertanyaan dari pasien

5. KESIMPULAN DAN PENUTUP


Tawarkan bantuan jika ada masalah
Pertanyaan Utama (Prime Questions)
1. Apa yang dikatakan dokter tentang kegunaan pengobatan anda ?
- Persoalan apa yang harus dibantu ?
- Apa yang harus dilakukan ?
- Persoalan apa yang menyebabkan anda ke dokter ?
2. Bagaimana yang dikatakan dokter tentang cara pakai obat anda ?
- Berapa kali menurut dokter, anda harus menggunakan obat tersebut ?
- Berapa banyak anda harus menggunakannya ?
- Berapa lama anda terus menggunakannya ?
- Apa yang dikatakan dokter, bila anda kelewatan satu dosis ?
- Bagaimana anda harus menyimpan obatnya ?
- Apa artinya “tiga kali sehari” bagi anda ?
3. Apa yang dikatakan dokter tentang harapan terhadap pengobatan anda ?
- Pengaruh apa yang anda harapkan tampak ?
- Bagaimana anda tahu bahwa obatnya bekerja ?
- Pengaruh buruk apa yang dikatakan dokter kepada anda untuk diwaspadai ?
- Perhatian apa yang harus anda berikan selama dalam pengobatan ini ?
- Apa yang dikatakan dokter apabila anda merasa makin parah / buruk ?
- Bagaimana anda bisa tahu, bila obatnya tidak bekerja ?
Pertanyaan Tunjukkan dan Katakan
(Show and Tell)

➢ Obat yang anda gunakan ditujukan untuk apa ?


➢ Bagaimana anda menggunakannya ?
➢ Gangguan atau penyakit apa
yang sedang anda alami ?
MASALAH OBAT
NAMA GENERIK

NAMA DAGANG

INDIKASI OBAT

KAPAN OBAT DIGUNAKAN ?

BAGAIMANA CARA MENGGUNAKAN OBAT ?

APA YANG HARUS DIPERHATIKAN


SELAMA MENGGUNAKAN OBAT ?

APA YANG HARUS DILAKUKAN


BILA LUPA MINUM OBAT ?

APA EFEK SAMPING OBAT ?


APA YANG HARUS DILAKUKAN ?

APA LAGI YANG HARUS DIPERHATIKAN


SELAMA MENGGUNAKAN OBAT ?

PENYIMPANAN OBAT
Masalah Pasien
Terkait Pengelolaan Obat
➢ Tidak memahami cara penyimpanan obat
yang benar
➢ Menyimpan obat di lemari es, tidak terlindung
dari lembab
➢ Tidak memperoleh penjelasan tentang
cara penyimpanan obat yang tepat / benar
➢ Membuang sisa obat sembarangan,
antara lain di tempat sampah masih utuh,
masih dalam kemasan lengkap dengan etiketnya
ALUR KONSELING PASIEN
Diskusi Pembuka
- Pengenalan - Penjelasan tujuan konseling

Diskusi untuk Mengumpulkan Informasi


dan Mengidentifikasi Masalah

Pasien Baru : Pasien Lama :


• Kumpulkan informasi pasien • Konfirmasi informasi pasien
• Wawancara • Konfirmasi informasi
riwayat pengobatan
riwayat pengobatan
Lanjutan 1

Apa Tujuan Konseling ?

Resep Baru : Resep Berulang / Obat Tanpa Resep :


• Pengetahuan pasien Pemantauan : • Deskripsi dan lama gejala
sekarang tentang obat • Masalah kepatuhan ? • Apakah sudah konsultasi
dan penyakitnya • Bukti efek samping ? dengan dokter sebelumnya ?
• Masalah potensial • Efektifitas terapi • Terapi apa yang sudah
• Masalah potensial digunakan sebelumnya ?

Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Pendidikan

Diskusi untuk Mencegah atau Mengatasi Masalah


dan Mendidik
Lanjutan 2
Diskusi untuk Mencegah atau Mengatasi Masalah dan
Mendidik

Resep Baru atau Berulang / Obat Tanpa Resep


Pemantauan :
• Diskusi masalah sekarang
atau potensial
• Setuju dengan alternatif Rekomendasi obat : Rekomendasi tanpa obat :
• Melaksanakan rencana • Nama • Sarankan pasien ke dokter
• Diskusi hasil dan • Tujuan • Sarankan terapi tanpa obat
pemantauan • Aturan pakai • Menyediakan informasi
• Menyediakan informasi • Efek samping bila perlu
bila perlu • Perhatian • Memberi jaminan
• Terapi selanjutnya
• Memberi jaminan

Diskusi Penutup
- Rekap - Mendapat umpan balik - Mendorong untuk bertanya

Diskusi Tindak Lanjut


ALUR WAWANCARA
RIWAYAT PENGOBATAN
Diskusi Pembuka
- Pengenalan - Penjelasan tujuan - Jaminan kepercayaan

Kebutuhan Informasi Perorangan


- Umur, pekerjaan, dll. – Sikap merawat kesehatan secara profesional

Diskusi Kondisi Medis dan Penggunaan Obat

Kondisi no.1 :
- Nama atau gejala kondisi - Berapa lama ?

Pengobatan Terkini untuk Kondisi no.1


Obat A
• Nama obat
• Siapa yang meresepkan ?
• Bagaimana cara minum obat ? (khusus)
• Apakah obat tersebut membantu ?
• Jika ketidakpatuhan terdeteksi, apa penyebabnya ?
• Efek samping dan efek yang merugikan
Lanjutan 1

Ulangi Pertanyaan Mengenai Setiap Pengobatan

Pengobatan Terdahulu untuk Kondisi no.1


- Nama obat – Alasan penghentian penggunaan obat

Ulangi Pertanyaan Mengenai Pengobatan Terdahulu dan Terkini


Untuk Setiap Kondisi

Penggunaan Obat Tanpa Resep


• Nama
• Penggunaan → mengapa, kapan, bagaimana
menggunakan, berapa lama ?
• Efek samping dan efek yang merugikan
• Efektifitas
Lanjutan 2

Diskusi Penggunaan Alkohol dan Tembakau

Diskusi Sensitivitas Obat

Diskusi Penutup

Diskusi Tindak Lanjut


KONSELING RESEP BARU (1)
Diskusi Pembuka
➢ Perkenalan :
Hallo, bu Tien. Saya Fina, Apoteker.
Hari ini tidak hujan, kan ?
➢ Jelaskan tujuan konseling :
Saya perlu waktu beberapa menit
untuk menjelaskan resep obat ibu,
supaya ibu mendapat manfaatnya.
➢ Berikan leaflet, bila ada :
Ini leaflet tentang obat ibu. Baca di rumah.
Bila ada pertanyaan, telpon.
KONSELING RESEP BARU (2)
Mengumpulkan Informasi dan Identifikasi Masalah
➢ Riwayat pengobatan :
Wawancara riwayat pengobatan untuk pasien baru.
Konfirmasi obat pasien lama, sebelum konseling obat baru
➢ Pengetahuan pasien sekarang :
Apa yang dokter katakan tentang obat ibu,
apakah dapat membantu, untuk apa ?
➢ Masalah potensial :
Apakah ada pertanyaan tentang obat ?
Saya perlu tanya tentang …
Sepertinya kita ada beberapa hal yang dapat didiskusikan.
Pertama saya pikir kita perlu …
KONSELING RESEP BARU (3)
Diskusi Untuk Mencegah atau Mengatasi Masalah
dan Beri Informasi (1)
➢ Diskusi masalah menurut prioritas
➢ Menyediakan informasi, bila perlu :
Nama obat ini …
Obat untuk penghilang sakit punggung ibu.
Apakah dokter menjelaskan cara minum obat ?
Minum setiap 3 – 4 jam, jika sakit.
Sebaiknya minum setelah makan,
supaya Aspilet tidak menyebabkan sakit perut.
KONSELING RESEP BARU (4)
Diskusi Untuk Mencegah atau Mengatasi Masalah
dan Beri Informasi (2)
➢ Diskusi kepatuhan :
Apakah sulit minum obat seperti yang disarankan ?
Supaya ingat, minum obat setelah makan.
➢ Perhatian atau efek samping yang umum :
Kadang-kadang selain obat berkhasiat, terjadi efek samping.
Apakah sudah diberitahu dokter ?
Obat ini menyebabkan kantuk pada beberapa orang,
jangan mengendarai mobil / motor
atau mengerjakan hal yang perlu kewaspadaan.
➢ Gejala efek merugikan yang umum:
Sangat jarang terjadi, orang mengalami reaksi obat ini.
Mungkin tidak terjadi pada ibu. Tapi bila mengalami demam
atau gatal-gatal, beritahu dokter atau apoteker.
KONSELING RESEP BARU (5)
Diskusi Untuk Mencegah atau Mengatasi Masalah
dan Beri Informasi (3)
➢ Cara penyimpanan obat, bila ada.
➢ Resep berulang :
Dokter menulis bahwa ibu mendapat obat ini lagi
setelah 10 hari, bila perlu.
Apakah dokter memberitahu apa yang harus dilakukan,
bila obat habis ?
➢ Diskusi hasil dan pemantauan :
Nyeri akan hilang setelah 30 menit minum obat.
Beritahu apoteker atau dokter, bila tidak sembuh.
Mudah-mudahan setelah obat habis, ibu tidak perlu obat lagi.
KONSELING RESEP BARU (6)
Diskusi Penutup
➢ Rekap hal penting :
Ingat, obat ini menyebabkan kantuk.
➢ Dapatkan umpan balik :
Apakah ada pertanyaan ?
Untuk menjamin kepahaman ibu, dapatkah ibu menjelaskan
bagaimana minum obat ini ?
Jika ada pertanyaan atau masalah, jangan ragu-ragu telpon kami.
Telpon saya besok, beritahu bagaimana ibu minum obat ?
atau
Dapatkah saya telpon ibu besok,
untuk mencek bagaimana ibu minum obat ? Kira-kira jam berapa ?
KONSELING RESEP BARU (7)
Diskusi Tindak Lanjut
➢ Perkenalkan nama anda
➢ Saya telpon untuk menjamin
ibu mendapat efek obat yang diinginkan.
➢ Apakah obat dapat mengatasi gejala ?
Apakah sulit minum obat ?
Berapa kali minum obat ?
Apa yang dirasakan setelah minum obat ?
Apakah mengalami sakit perut ?
➢ Sediakan saran, bila perlu
➢ Penutup
OBAT YANG DIMINUM
SATU JAM SEBELUM MAKAN
ATAU DUA JAM SESUDAH MAKAN

o Aminophylline
o Captopril
o Dipyridamole
o FeSO4
o Isosorbide Dinitrate (ISDN)
o Loratadine
o Nifedipine
o Thyroxine Na
ANTIBIOTIK YANG HARUS DIMINUM
SATU JAM SEBELUM MAKAN
ATAU DUA JAM SESUDAH MAKAN
➢ Ampicillin ➢ Doxycycline
➢ Azithromycin ➢ Erythromycin
➢ Cefaclor ➢ Isoniazid (INH)
➢ Cephalexin ➢ Lincomycin
➢ Cephradine ➢ Ofloxacin
➢ Chloramphenicol ➢ Rifampicin
➢ Dicloxacillin ➢ Tetracycline
OBAT YANG HARUS DIMINUM
½ JAM SEBELUM MAKAN

➢ Cholestiramine resin
➢ Domperidon
➢ Gemfibrozil
➢ Glibenclamide
➢ Metoclopramide
➢ Omeprazole
OBAT YANG DIMINUM SEGERA SETELAH MAKAN

➢ Allopurinol ➢ Metformin
➢ Aspilets ➢ Methyl Prednisolone
➢ Carbamazepine ➢ Potassium
➢ Griseofulvin ➢ Prednison
➢ Hydrochlorotiazide (HCT) ➢ Spironolactone
➢ Mefenamic Acid ➢ Thiamin (Vitamin B1)
OBAT YANG HARUS DIKUNYAH DAHULU
SEBELUM DITELAN

➢ Antasida { Al(OH)3 + Mg(OH)2 }


➢ Simethicone
ANTASIDA
➢ Antasida suspensi lebih efektif daripada Antasida tablet
➢ Antasida tablet harus dikunyah dahulu sebelum ditelan
untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat dan efek maksimum
karena Antasida tablet tidak larut semuanya di lambung
sebelum masuk ke usus kecil
➢ Antasida tidak boleh diminum > 2 minggu
kecuali atas petunjuk dokter
➢ Antasida diminum 1 – 3 jam setelah makan
(untuk memperpanjang efek penetralan asam)
dan sebelum tidur
➢ Jangan minum Antasida bersama dengan susu atau produk susu
karena dapat menyebabkan milk alkali sindrome disertai hiperkalsemia
dengan gejala sering kencing, sakit kepala, nafsu makan turun,
mual / muntah, letih dan lemah yang tidak biasa

➢ Interaksi obat - Antasida.


Sebaiknya Antasida diminum terpisah 2 jam dengan obat lain
OBAT YANG DIMINUM DENGAN SEGELAS AIR

➢ Allopurinol ➢ Cefadroxil
➢ Aminophylline ➢ Cephalexin
➢ Amlodipine ➢ Cephradine
➢ Amoxicillin ➢ Ciprofloxacin
➢ Antasida ➢ Clindamycin
➢ Asam Asetil Salisilat ➢ Co-trimoxazole
➢ Asam Mefenamat ➢ Diclofenac Sodium
➢ Ascorbic Acid ➢ Ibuprofen
➢ Calcium Carbonate ➢ Tetracycline
INTERAKSI OBAT – TEH, KOPI, COLA

➢ Aminophylline (jangan minum teh, kopi, cola)


➢ Amiodarone (jangan minum kopi)
➢ Ciprofloxacin (jangan minum teh, kopi)
➢ Fluphenazine (jangan minum teh, kopi, cola)
➢ Pseudoephedrine (jangan minum teh, kopi, cola)
OBAT YANG HARUS DIMINUM SAMPAI HABIS

➢ Amoxicillin ➢ Nalidixic Acid


➢ Cefadroxil ➢ Nystatin
➢ Chloroquine ➢ Pyrantel Pamoate
➢ Cimetidine ➢ Ranitidine
➢ Ethambutol ➢ Rifampicin
➢ Fluconazole ➢ Tetracycline
➢ Griseofulvin ➢ Thiamphenicole
➢ Mebendazole ➢ Ursodeoxycholic Acid
➢ Metronidazole
TIDAK BOLEH BERHENTI MINUM OBAT INI
SECARA TIBA-TIBA,
KECUALI ATAS PETUNJUK DOKTER

➢ Aminophylline ➢ Furosemide
➢ Amiodarone ➢ Haloperidol
➢ Atenolol ➢ Methyl Prednisolone
➢ Captopril ➢ Nifedipine
➢ Carbamazepine ➢ Phenobarbital
➢ Clonidine ➢ Phenytoin
➢ Diazepam ➢ Propylthiouracil
➢ Digoxin ➢ Rifampicin
➢ Ethambutol ➢ Warfarin
OBAT YANG SEBAIKNYA DIMINUM PAGI HARI

➢ Furosemide
➢ Glibenclamide
➢ Hydrochlorothiazide (HCT)
➢ Methyl Prednisolone
➢ Prednisone
➢ Thyroxine Na
OBAT YANG SEBAIKNYA DIMINUM MALAM HARI

➢ Chloral hydrate ➢ Prazosin


➢ Cholestiramine resin ➢ Propranolol
➢ Cimetidine ➢ Pseudoephedrine
➢ Cisapride ➢ Ranitidine
➢ Clonidine ➢ Trihexyphenidyl
➢ Diphenhidramin ➢ Simvastatin
➢ Phenobarbital
➢ Phenytoin
OBAT YANG DAPAT MENYEBABKAN MENGANTUK,
JANGAN MENGENDARAI MOBIL
ATAU MENJALANKAN MESIN

➢ Allopurinol ➢ Loperamide
➢ Chlorpheniramine ➢ Loratadine
➢ Chlorpromazine ➢ Mefenamic Acid
➢ Clonidine ➢ Metoclopramide
➢ Diazepam ➢ Phenobarbital
➢ Digoxin ➢ Phenytoin
➢ Haloperidol ➢ Pyrantel Pamoate
➢ Ibuprofen ➢ Rifampicin
CARA MENGGUNAKAN OBAT TETES MATA
YANG BENAR
(Gunakan kaca atau dibantu orang lain, sehingga lebih mudah)

1. Cuci tangan dengan sabun dan air


2. Periksa apakah ujung penetes tidak pecah atau retak
3. Hindarkan jangan sampai ujung penetes menyentuh mata anda atau lainnya. Obat tetes
mata harus tetap bersih
4. Pada waktu memiringkan belakang kepala, tarik bagian bawah
tarik ke bawah pelupuk mata dengan jari telunjuk
membentuk kantong (lihat gambar)
5. Pegang ujung bawah penetes dengan tangan yang lain,
sedekat mungkin dengan mata, tanpa menyentuhnya
6. Tahan sisa jari tangan pada wajah
7. Tekan penetes perlahan-lahan, sehingga tetesan benar-benar jatuh
ke dalam kantong bagian bawah pelupuk mata
8. Tutup mata anda selama dua sampai tiga menit.
9. Hapus cairan yang berlebihan dari wajah anda dengan tissue
10. Segera taruh kembali dan kencangkan tutup botol.
Jangan menghapus atau mencuci ujung penetes
11. Cuci tangan anda untuk menghilangkan sisa obat
CARA MENGGUNAKAN OBAT TETES TELINGA
(Mintalah bantuan orang lain meneteskan obat tetes telinga,
sehingga lebih mudah)
1. Bersihkan telinga anda dengan lap muka basah perlahan-lahan
kemudian keringkan
2. Cuci tangan anda dengan sabun dan air
3. Hangatkan obat tetes telinga mendekati suhu tubuh
dengan cara memegang wadah di tangan anda selama beberapa menit
4. Jika obat tetes telinga merupakan suspensi keruh, kocok botol dengan
kocok dengan baik selama 10 detik
5. Periksa ujung penetes untuk menjamin agar tidak pecah atau retak
6. Tarik obat tetes ke dalam penetes atau tahan bagian atas botol penetes dengan ujung penetes
menghadap ke bawah
7. Miringkan telinga yang sakit menghadap ke atas pada satu sisi atau
berbaring pada satu sisi
8. Hindarkan jangan sampai ujung penetes menyentuh telinga anda atau lainnya. Obat
tetes telinga harus tetap bersih
9. Masukkan jumlah tetes yang benar ke dalam telinga anda.
Kemudian tarik perlahan telinga anda supaya obat tetes masuk ke dalam telinga
10.Tahan telinga anda miring selama beberapa menit atau sisipkan
sumbat kapas lembut ke dalam telinga anda
atau metode lain yang disarankan oleh apoteker atau dokter anda
11. Segera taruh kembali dan kencangkan tutup botol
12. Cuci tangan anda untuk menghilangkan sisa obat
CARA MENGGUNAKAN OBAT TETES HIDUNG
YANG BENAR
(Mintalah bantuan orang lain meneteskan obat tetes hidung, sehingga lebih mudah)

1. Bersihkan hidung anda dengan hati-hati


2. Cuci tangan anda dengan sabun dan air
3. Periksa ujung penetes untuk menjamin
agar tidak pecah atau retak
4. Hindarkan jangan sampai ujung penetes menyentuh hidung anda
atau lainnya. Obat tetes hidung harus tetap bersih
5. Miringkan kepala anda ke belakang sejauh mungkin
atau berbaring terlentang pada permukaan yang rata seperti
tempat tidur dan gantung kepala anda di pinggir tempat tidur
6. Masukkan obat tetes ke dalam hidung anda
7. Tundukkan kepala anda menghadap ke arah lutut anda
dan gerakkan ke kiri dan ke kanan
8. Biarkan pada posisi ini selama beberapa menit
9. Bersihkan ujung penetes dengan air hangat.
Segera tutup botol
10. Cuci tangan anda untuk menghilangkan sisa obat
Cara menggunakan inhaler :

1. Buka tutup tromol dan pegang inhaler tegak lurus


2. Kocok inhaler
3. Agak miringkan kepala ke belakang dan hembuskan napas
4. Posisi inhaler dengan salah satu cara berikut ini Gambar 1
(posisi gambar 1 optimal, sedangkan posisi gambar 3 dapat diterima
jika anda mengalami kesulitan dengan posisi yang ditunjukkan
dalam gambar 1 atau 2) :
a. Buka mulut dengan jarak 1 – 2 inci dari inhaler
b. Gunakan spacer (dianjurkan terutama untuk anak-anak)
c. Masukkan ke dalam mulut
5. Tekan inhaler ke bawah untuk melepaskan obat Gambar 2
bersamaan dengan mulai menarik napas perlahan
6. Tarik napas perlahan (3 – 5 detik)
7. Tahan napas selama 10 detik untuk membiarkan obat
mencapai bagian dalam paru
8. Ulangi isapan (puff) seperti di atas. Tunggu selama 1 menit
di antara isapan (puff) sehingga isapan (puff) ke dua
penetrasi lebih baik ke dalam paru Gambar 3
CARA MENGGUNAKAN SUPPOSITORIA
YANG BENAR
1. Cuci tangan anda dengan sabun dan air
2. Jika suppositoria lunak, pegang di bawah air dingin
untuk mengeraskannya sebelum membuka pembungkus
3. Buka pembungkus, jika ada
4. Jika hanya menggunakan separuh suppositoria,
belah 2 memanjang dengan pinggir silet tunggal yang bersih
5. Letakkan pada jari tangan atau sarung tangan disposable, jika perlu
6. Minyaki ujung suppositoria dengan minyak pelumas yang larut
dalam air seperti KY Jelly, jangan minyak ter (vaselin).
Jika tidak punya minyak pelumas, basahkan daerah anus anda
dengan air kran dingin
7. Berbaring pada satu sisi dengan kaki bawah anda lurus
dan kaki atas bengkok menghadap ke arah perut anda
8. Angkat pantat atas, sehingga daerah anus tampak
9. Sisipkan suppositoria,ujung pertama, dengan jari tangan anda
sampai melewati otot sphincter anus kira-kira ½ sampai 1 inci pada bayi
dan 1 inci pada dewasa. Jika tidak disisipkan melewati sphincter,
suppositoria dapat muncul keluar
10. Pegang pantat bersama-sama selama beberapa detik
11. Biarkan berbaring selama 15 menit
untuk mencegah suppositoria keluar
12. Buang alat yang digunakan dan cuci tangan anda
PASTIKAN !!
PEMBERIAN OBAT BENAR
RUTE/CARA
BENAR
DOSIS

BENAR
OBAT BENAR
WAKTU

BENAR
BENAR
PASIEN
FREKUENSI

Anda mungkin juga menyukai