Anda di halaman 1dari 70

PROMOSI KESEHATAN

RUMAH SAKIT (PKRS)

Apt. Dra. Al fina Ria’nti, M Pharm.


Clinical Pharmacist
CURRICULUM


Nama
VITAE
Jabatan
: Apt. Dra. Alfina Rianti, M Pharm.
: - Koordinator Pelayanan Kefarmasian (Farmasi Klinik)
Instalasi Farmasi, RSUP Fatmawati
- Koordinator Pembinaan & Optimalisasi Praktik Profesi
PC IAI Jakarta Selatan
• Pendidikan :
- S1, Apoteker – Universitas Indonesia
- S2 Clinical Pharmacy – Universiti Sains Malaysia
• Dosen :
- Farmasi Klinik ; Komunikasi, Informasi dan Edukasi di ISTN
- Komunikasi, Informasi dan Edukasi di Universitas Pancasila
- Komunikasi, Informasi dan Edukasi di Uhamka
- Interaksi Obat di UIN
- Farmasi Klinik di Akademi Farmasi Bhumi Husada
- Farmasi Rumah Sakit di Poltekkes
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
(TPU)

Setelah mengikuti pembelajaran ini,


pembelajar mampu melakukan
Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS) sesuai dengan petunjuk
teknis
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
(TPK)
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
pembelajar mampu :
• Menjelaskan pengertian, tujuan dan sasaran
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
• Menjelaskan standar
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
• Menjelaskan saran untuk menyiapkan
bahan edukasi pasien secara
tertulis
Upaya Promosi Penggunaan
Sediaan Farmasi Yang Baik & Benar (1)
• Kompetensi Inti : (Unit Kompetensi 6.2)
Mampu mengidentifikasi dan melakukan promosi
solusi
masalah penggunaan obat atau sediaan farmasi lainnya di masyarakat

• Lulusan Apoteker
- Menggali mampu mengidentifikasi
informasi, : & masalah
menetapkan obat atau sediaan farmasi lainnya
di komunitas
penggunaan yang dengan memperhatikan kondisi terjadi
dan budaya setempat sosial
- Menyediakan informasi terkait masalah dan solusi masalah
penggunaan obat atau sediaan farmasi lainnya yang relevan
dengan kebutuhan masyarakat
Upaya Promosi Penggunaan
Sediaan Farmasi Yang Baik & Benar (2)
-Mempromosikan kepada masyarakat cara-cara yang baik dan benar
dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat
atau sediaan farmasi lainnya
-Membangun kemitraan dengan kelompok masyarakat dan / atau
penyedia pelayanan kesehatan untuk meningkatkan cara penggunaan obat
dan sediaan farmasi lainnya yang baik dan benar
-Mengevaluasi kegiatan promosi untuk menilai efektivitas
dan efisiensi
-Mendokumentasikan data / informasi dan hasil kegiatan promosi
penggunaan sediaan farmasi yang telah dilakukan
Upaya Preventif dan Promotif
Kesehatan Masyarakat (1)
• Kompetensi Inti : (Unit Kompetensi 6.3)
Mampu mengidentifikasi kebutuhan, merancang dan melakukan upaya
preventif dan promotif kesehatan masyarakat sesuai kebutuhan

• Lulusan Apoteker mampu :


- Menggali informasi, & menetapkan
mengidentifikasi prioritas
primer masyarakat
kebutuhan
dengan memperhatikan
pelayanan
kondisi kesehatan
sosial dan budaya setempat
- Menyediakan informasi kesehatan dan masalah kesehatan
yang relevan dengan kebutuhan masyarakat
Upaya Preventif dan Promotif
Kesehatan Masyarakat (2)
- Memberikan saran upaya pencegahan dan pengendalian penyakit,
dan gaya hidup sehat
-Membangun kemitraan dengan kelompok masyarakat maupun
penyedia pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat
- Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi kegiatan promosi kesehatan
yang telah dilakukan
-Mendokumentasikan data / informasi dan hasil kegiatan promosi
kesehatan yang telah dilakukan
Penyediaan Informasi Obat
dan Pelayanan Kesehatan
Kompetensi Inti : (Unit Kompetensi 6.1)
Mampu melakukan penelusuran informasi dan menyediakan informasi
yang tepat, akurat, relevan dan terkini terkait obat
dan pelayanan kesehatan

Lulusan apoteker mampu :


• Mengidentifikasi sumber informasi terkait obat
dan pelayanan kesehatan yang akurat dan terpercaya,
serta mengenali keterbatasan sumber informasi yang tersedia
• Melakukan penelusuran informasi dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk memperoleh informasi
yang tepat, akurat, relevan dan terkini terkait obat
dan pelayanan kesehatan
• Menganalisis, mengevaluasi, menginterpretasi &
mengorganisasikan
informasi sesuai kebutuhan masyarakat
Promosi Penggunaan Sediaan
Farmasi Yang Baik & Benar
No. Ketrampilan Tingkat
Kemampuan
1 Identifikasi masalah penggunaan obat 4A
dan / sediaan farmasi lainnya di komunitas
2 Penyediaan informasi terkait masalah penggunaan obat 4A
dan / atau sediaan farmasi lainnya beserta solusinya
3 Promosi cara-cara yang baik dan benar 4A
dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan,
dan membuang obat dan / atau sediaan farmasi lainnya
4 Dokumentasi data dan informasi promosi penggunaan 4A
sediaan farmasi yang disampaikan

4 A = Mampu melakukan secara mandiri (Does)


Ketrampilan yang dicapai saat lulus Apoteker
Promosi Kesehatan Masyarakat
No. Ketrampilan Tingkat
Kemampuan
1 Identifikasi masalah kesehatan mayarakat, 4A
penetapan prioritas dan solusinya
2 Perencanaan kegiatan promotif & preventif kesehatan 4A
masyarakat
3 Pelaksanaan kegiatan promotif & preventif kesehatan 4A
masyarakat
4 Evaluasi kegiatan promotif & preventif kesehatan 4A
masyarakat
5 Dokumentasi kegiatan promotif & preventif kesehatan 4A
masyarakat

4 A = Mampu melakukan secara mandiri (Does)


Ketrampilan yang dicapai saat lulus Apoteker
Standar MKE 1
• Rumah sakit berkomunikasi
dengan masyarakat
untuk memfasilitasi akses masyarakat
ke pelayanan di rumah sakit
dan informasi tentang pelayanan
yang disediakan oleh rumah sakit
Maksud dan Tujuan MKE 1
• Rumah sakit mengenali komunitas dan populasi pasiennya,
serta merencanakan komunikasi berkelanjutan
dengan kelompok kunci (keygroup) tersebut.
Komunikasi dapat dilakukan kepada individu
secara langsung
atau melalui media publik dan agen yang ada di komunitas
atau pihak ketiga melalui komunikasi efektif.
Tujuan komunikasi efektif dengan masyarakat
adalah memfasilitasi akses masyarakat ke pelayanan
di rumah sakit.
• Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan di rumah sakit,
maka rumah sakit juga harus mengembangkan pendekatan
untuk meningkatkan komunikasi efektif pada pasien
dan keluarga. Komunikasi efektif harus tepat waktu, akurat,
Elemen Penilaian MKE 1 Telusur Skor
1. Terdapat regulasi tentang R Pedoman komunikasi efektif yang meliputi komunikasi 10 TL
pedoman komunikasi dengan masyarakat, dengan pasien dan keluarga, - -
efektif yang meliputi serta antar staf klinis TT
komunikasi 0
dengan masyarakat, dengan pasien
dan keluarga, serta staf klinis.
(R)
2. Terdapat bukti pelaksanaan D 1)
Bukti pertemuan dengan masyarakat 10 TL
komunikasi efektif tentang penyampaian informasi pelayanan 5
antara rumah sakit dengan rumah sakit (jenis pelayanan , waktu pelayanan, 0 TS
masyarakat. (D, W) proses mendapatkan pelayanan)
(lihat juga TKRS 3.1 EP 4) 2) Bukti materi tentang informasi di atas TT
dalam website, leaflet, brosur, bulletin, dll.
W
• Staf PKRS / Humas RS / marketing
• Masyarakat bila perlu
3. Terdapat bukti pelaksanaan D 1)
Bukti pelaksanaan tentang pemberian informasi 10 TL
komunikasi efektif dengan pasien di admisi, bagian informasi / PKRS 5
dan keluarga. (D, W) 2) Bukti pelaksanaan tentang pemberian informasi 0 TS
(lihat juga HPK 2.1, HPK 2.2, dan edukasi dalam form informasi dan edukasi
ARK 1.3, PAP 2.4) pada rekam medis pasien TT
3) Bukti materi tentang informasi
W dalam website, leaflet, brosur, bulletin,
banner, dll.
• Staf admisi / staf PKRS / staf bagian
informasi
• MPP
• PPA / staf klinis
Maksud dan Tujuan PKPO 1
Sumber informasi obat yang tepat harus tersedia
di semua unit pelayanan

Elemen Penilaian PKPO 1 Telusur Skor

4. Ada bukti sumber informasi D Bukti formularium / MIMS 10 TL


obat yang tepat, terkini, yang terkini ada di semua layanan 5
dan selalu tersedia yang terlibat dalam 0 TS
bagi semua yang terlibat dalam penggunaan obat
penggunaan obat. (D, O, W) TT
O Lihat Instalasi
Farmasi, unit-unit kerja
terkait

• Kepala Instalasi
Farmasi
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 72 Tahun 2016

PELAYANAN FARMASI KLINIK :


• Pengkajian dan pelayanan resep
• Penelusuran riwayat penggunaan
obat
• Rekonsiliasi obat
• Pelayanan Informasi Obat
(PIO)
• Konseling
• Visite
• Pemantauan Terapi Obat (PTO)
• Monitoring Efek Samping Obat
(MESO)
• Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
KEGIATAN
PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)
• Menjawab pertanyaan
• Menerbitkan buletin, leaflet, poster, newsletter
• Menyediakan informasi bagi Tim Farmasi
dan Terapi sehubungan dengan penyusunan
Formularium rumah sakit
• Bersama dengan Tim Penyuluhan Kesehatan
di Rumah Sakit (PKRS) melakukan
kegiatan
penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan
rawat inap
• Melakukan pendidikan berkelanjutan
bagi tenaga kefarmasian
dan tenaga kesehatan lainnya
• Melakukan penelitian
PROMOSI KESEHATAN
RUMAH SAKIT (PKRS)
Upaya rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien,
klien, dan kelompok – kelompok masyarakat,
agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan
dan rehabilitasinya, klien dan kelompok – kelompok
masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan,
mencegah masalah – masalah kesehatan,
dan mengembangkan upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat, melalui pembelajaran
dari, oleh, untuk, dan bersama
mereka, sesuai sosial budaya mereka,
serta didukung kebijakan
publik yang berwawasan
kesehatan
TUJUAN PKRS

Terciptanya masyarakat rumah sakit


yang menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
melalui perubahan pengetahuan, sikap
dan perilaku pasien / klien rumah sakit
serta pemeliharaan lingkungan rumah sakit
dan termanfaatkannya dengan baik
semua pelayanan yang disediakan
rumah sakit
SASARAN PKRS
Masyarakat di rumah sakit
yang terdiri dari :
- Petugas
- Pasien
- Keluarga pasien
- Pengunjung
-Masyarakat yang tinggal / berada
di sekitar rumah sakit
PELUANG PROMOSI KESEHATAN
• Di dalam gedung
- Ruang pendaftaran / administrasi
- Pelayanan rawat jalan
- Pelayanan rawat inap
- Pelayanan penunjang medik
- Pelayanan bagi klien (orang sehat)
- Ruang pembayaran rawat inap
• Di luar gedung
- Tempat parkir
- Taman RS
- Dinding luar RS
- Pagar pembatas kawasan RS
- Kantin / kios di kawasan RS
- Tempat ibadah di RS
PELAYANAN
PENUNJANG MEDIK
• Pelayanan laboratorium
• Pelayanan rontgen
• Pelayanan obat / apotik
- Manfaat obat generik
dan keuntungan jika menggunakan obat generik
-Kedisiplinan dan kesabaran dalam menggunakan obat,
sesuai dengan petunjuk dokter
-Pentingnya memelihara Taman Obat Keluarga (TOGA)
dalam rangka memenuhi kebutuhan
akan obat-obatan sederhana
• Pelayanan pemulasaraan jenazah
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

• Pemberdayaan
• Bina suasana
• Advokasi
• Kemitraan
- Kesetaraan
- Keterbukaan
- Saling menguntungkan
PEMBERDAYAAN
PASIEN RAWAT INAP KLIEN SEHAT
• Konseling • Pengelolaan kelompok
di tempat tidur diskusi
• Biblioterapi : • Pengelolaan kelompok
penggunaan bahan-bahan paduan suara
bacaan sebagai sarana • Penyelenggaraan
untuk membantu proses acara rekreasi
penyembuhan penyakit • Pengelolaan kelompok
yang diderita pasien RS senam
• Konseling berkelompok • Pelayanan konseling
BINA SUASANA
PASIEN RAWAT INAP KLIEN SEHAT
• Pemanfaatan • Pemasangan poster
ruang di dinding-dinding
tunggu • Penyediaan
• Pembekalan pembezuk perpustakaan atau ruang
secara berkelompok dan bahan-bahan
• Pendekatan bacaan
keagamaan • Penyediaan leaflet
atau selebaran gratis
• Penyediaan VCD / DVD
player dan televisi
• Penyelenggaraan
pameran
PRINSIP KONSELING
• Memberikan kabar gembira dan kegairahan hidup
• Menghargai pasien / klien tanpa syarat
• Melihat pasien / klien sebagai subyek
dan sesama hamba Tuhan
• Mengembangkan dialog yang
menyentuh perasaan
• Memberikan keteladanan
BAHAN ADVOKASI
“TEPAT, LENGKAP, AKURAT DAN MENARIK”
• Sesuai dengan sasaran (latar belakang pendidikan, jabatan, budaya,
kesukaannya, dan lain-lain)
• Sesuai dengan lama waktu yang disediakan untuk advokasi
• Mencakup unsur-unsur pokok, yaitu Apa, Mengapa, Di Mana,
Bilamana,
Siapa Melakukan, dan Bagaimana Melakukannya (5 W + 1 H)
• Memuat masalah dan pilihan-pilihan kemungkinan
untuk memecahkan masalah
• Memuat peran yang diharapkan dari sasaran advokasi
• Memuat data pendukung, bila mungkin juga bagan, gambar, dan
lain-lain
• Dalam kemasan yang menarik (tidak menjemukan), ringkas, tetapi
jelas,
sehingga perbincangan tidak bertele-tele
7 LANDASAN KEMITRAAN
• Saling memahami kedudukan, tugas,
dan fungsi masing-masing
• Saling mengakui kapasitas dan kemampuan masing-masing
• Saling berupaya untuk membangun hubungan
• Saling berupaya untuk mendekati
• Saling terbuka terhadap kritik / saran,
serta mau membantu dan dibantu
• Saling mendukung upaya masing-masing
• Saling menghargai upaya masing-masing
LANGKAH - LANGKAH
PENGEMBANGAN PKRS
• Rencana dan komitmen direksi
• Komitmen jajaran RS
• Pembentukan unit koordinasi PKRS
• Pelatihan petugas unit koordinasi PKRS
• Penyusunan rencana operasional
• Pelatihan petugas RS
• Pengadaan media dan sarana komunikasi
• Pelaksanaan PKRS
• Pemantauan dan evaluasi
INDIKATOR
KEBERHASILAN
• Indikator Masukan (Input)
• Indikator Proses
• Indikator Keluaran (Output)
• Indikator Dampak (Outcome)
INDIKATOR MASUKAN
(INPUT)
• Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa
komitmen, sumber daya manusia, sarana / peralatan, dan dana :
1. Ada / tidaknya komitmen Direksi yang tercermin
dalam Rencana Umum PKRS
2. Ada / tidaknya komitmen seluruh jajaran yang tercermin
dalam Rencana Operasional PKRS
3. Ada / tidaknya Unit dan petugas RS yang ditunjuk
sebagai koordinator PKRS dan mengacu kepada standar
4. Ada / tidaknya petugas koordinator PKRS dan petugas –
petugas lain
yang sudah dilatih
5. Ada / tidaknya sarana dan peralatan promosi kesehatan
yang mengacu kepada standar
6. Ada / tidaknya dana yang mencukupi untuk penyelenggaraan
PKRS
INDIKATOR PROSES
• Proses yang dipantau adalah
proses pelaksanaan PKRS yang meliputi PKRS
untuk pasien (rawat jalan, rawat inap, pelayanan penunjang),
PKRS untuk klien sehat,
dan PKRS di luar gedung rumah sakit :
1.Sudah / belum dilaksanakannya kegiatan
(pemasangan poster, konseling, dan lain – lain)
dan atau frekuensinya
2.Kondisi media komunikasi yang digunakan
(poster, leaflet, giant banner, spanduk, neon box,
dan lain – lain) yaitu masih bagus atau sudah rusak
INDIKATOR KELUARAN
(OUTPUT)
• Keluaran yang dipantau adalah
keluaran dari kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan,
baik secara umum maupun secara khusus :
1.Apakah semua bagian dari RS
sudah tercakup PKRS ?
2.Berapa pasien / klien yang sudah terlayani
oleh berbagai kegiatan PKRS
(konseling, biblioterapi, senam, dan lain –
lain)
INDIKATOR DAMPAK
(OUTCOME)
• Indikator dampak mengacu kepada tujuan dilaksanakannya PKRS,
yaitu berubahnya pengetahuan, sikap dan perilaku pasien / klien RS,
serta terpeliharanya lingkungan RS dan dimanfaatkannya dengan baik
semua pelayanan yang disediakan RS.
Oleh sebab itu, kondisi ini sebaiknya dinilai
setelah PKRS berjalan beberapa lama yaitu melalui upaya evaluasi
• Kondisi lingkungan dapat dinilai melalui observasi,
dan kondisi pemanfaatan pelayanan dapat dinilai
dari pengolahan terhadap catatan / data pasien / klien RS.
Sedangkan kondisi pengetahuan, sikap dan perilaku pasien / klien
hanya dapat diketahui dengan menilai diri pasien / klien tersebut.
Oleh karena itu data untuk indikator ini biasanya didapat melalui
survei.
Survei pasien / klien yang adil adalah yang dilakukan
baik terhadap pasien / klien yang berada di RS
maupun mereka yang tidak berada di RS tetapi
pernah menggunakan RS
STANDAR PROMOSI KESEHATAN
RUMAH SAKIT
• Kebijakan manajemen
• Kajian kebutuhan masyarakat rumah sakit
• Pemberdayaan masyarakat rumah sakit
• Tempat kerja yang aman, bersih dan sehat
• Kemitraan
KEBIJAKAN MANAJEMEN (1)
• Organisasi rumah sakit harus memiliki
kebijakan tertulis untuk PKRS.
Kebijakan ini diimplementasikan
sebagai bagian dari peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat
rumah sakit secara keseluruhan
• Tujuan :
Adanya dukungan kebijakan
untuk pelaksanaan PKRS
sebagai bagian integral
peningkatan kualitas
manajemen organisasi
KEBIJAKAN MANAJEMEN (2)
• Substandar : rumah sakit
- memiliki kebijakan tertulis tentang PKRS
- membentuk unit kerja PKRS
- memiliki tenaga pengelola PKRS
- memiliki alokasi anggaran untuk pelaksanaan PKRS
- memiliki perencanaan PKRS secara berkala
- memiliki sarana / peralatan untuk pelaksanaan PKRS
- mensosialisasikan PKRS di seluruh jajaran rumah sakit
- meningkatkan kapasitas tenaga pengelola PKRS
- Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PKRS
KAJIAN KEBUTUHAN
MASYARAKAT RUMAH SAKIT (1)
• Rumah sakit melakukan kajian kebutuhan
Promosi Kesehatan untuk pasien, keluarga pasien,
pengunjung rumah sakit dan masyarakat
sekitar rumah sakit
• Tujuan :
Diperolehnya gambaran tentang informasi
yang dibutuhkan pasien, keluarga pasien,
pengunjung serta masyarakat sekitar rumah sakit
sebagai dasar pelaksanaan Promosi Kesehatan
KAJIAN KEBUTUHAN
MASYARAKAT RUMAH SAKIT (2)
• Substandar : rumah sakit
-menyediakan instrumen kajian kebutuhan pasien,
keluarga pasien, pengunjung rumah sakit
serta masyarakat sekitar rumah sakit
- melakukan kajian Promosi Kesehatan
-mempunyai rancangan Promosi Kesehatan
bagi pasien, keluarga pasien, pengunjung
rumah sakit serta masyarakat sekitar
rumah sakit
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
RUMAH SAKIT (1)
• Rumah sakit menjamin
adanya pemberdayaan masyarakat
rumah sakit melalui kegiatan
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit
• Tujuan :
Meningkatnya daya dan peran serta
masyarakat rumah sakit dalam mencegah
dan atau mengatasi masalah kesehatan
yang dihadapinya
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
RUMAH SAKIT (2)
• Substandar : rumah sakit
- memberikan informasi secara jelas
tentang kondisi pasien termasuk pengobatan,
perawatan dan faktor – faktor
yang mempengaruhi kesehatan mereka
-memastikan bahwa masyarakat rumah sakit
memiliki akses mengenai informasi
mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi
kesehatan mereka
- melaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan
Rumah Sakit di dalam gedung dan luar gedung
TEMPAT KERJA (1)
YANG AMAN, BERSIH DAN SEHAT
• Rumah sakit menjamin tempat kerja yang aman,
bersih dan sehat. Oleh karena itu rumah sakit
memastikan upaya – upaya yang menyangkut
kebersihan dan kelengkapan sarana prasarana
yang ada untuk melaksanakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
• Tujuan :
Terwujudnya tempat kerja yang aman, bersih
dan sehat bagi masyarakat rumah sakit
TEMPAT KERJA (2)
YANG AMAN, BERSIH DAN SEHAT
• Substandar : rumah sakit
-memelihara sarana dan prasarana kesehatan
lingkungan rumah sakit beserta kelengkapannya
- menjadi Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
KEMITRAAN (1)
• Rumah sakit menggalang kemitraan dengan
sektor lain, dunia usaha dan swasta lainnya
dalam upaya meningkatkan pelaksanaan PKRS
baik di dalam maupun di luar gedung
• Tujuan :
Terjalin kerja sama dengan mitra terkait
untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan PKRS
KEMITRAAN (2)
• Substandar : rumah sakit
-mengidentifikasi mitra potensial
dalam rangka menggalang kemitraan
berkaitan dengan pelaksanaan
PKRS
-mempunyai jejaring kerja sama dengan
sektor lain, dunia usaha dan swasta lainnya
-mempunyai program kerja sama dengan
sektor lain, dunia usaha dan swasta lainnya
BENTUK PENYULUHAN
DIRUMAH SAKIT
• Secara langsung
- tanya jawab perorangan
- ceramah dengan tanya jawab atau demonstrasi
• Secara tidak langsung
menggunakan media : kaset, video, slide, poster,
leaflet, booklet, selebaran
• Dengan memberi contoh
• Kegiatan di luar area
POSTER

Pesan singkat dalam gambar


yang bertujuan
untuk mempengaruhi seseorang
agar tertarik pada suatu informasi tertentu
dan mau melaksanakannya
BROSUR / LEAFLET
• Selebaran kertas yang dapat dilipat
dan berisi tulisan tentang sesuatu masalah,
khususnya ditujukan untuk pasien
atau keluarganya.
• Tulisan biasanya 200 – 300
kata. Isinya harus dapat
ditangkap dengan sekali baca.
Ukuran biasanya 20 x 30 cm.
CONTOH
BROSUR / LEAFLET
• Allopurinol • Obat-obat Oral
• Asam Valproat Penyakit Kencing Manis
• Carbamazepin • Tuberkulosa Paru
• Isosorbid Dinitrat • Asma
(ISDN) • Maag
• Kaptopril dan Gangguan
Lambung
• Panu dan Kadas
CONTOH
BULLETIN
• Infofarmasi
RSUP Fatmawati, RSUPNCM
• InfoPOM
Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI
• Drug Bulletin
Fremantle Hospital, Australia
TOPIK INFOFARMASI
• Interaksi Teofilin
• Therapeutic Drug Monitoring (TDM)
• Pelayanan Total Parenteral Nutrition
(TPN)
• Antibiotik, prinsip dan
permasalahannya
• Sitostatika
• Obat-obat penurun
lipid
• Pelayanan Informasi
Obat
CONTOH
TOPIK PKRS

• Label obat • Obat batuk dan pilek


• Cara menggunakan • Obat diare
obat topikal • Obat hipertensi
• Obat hipoglikemi • Obat jantung
oral (OHO) dan • Mengenal obat rusak
Insulin dan kadaluarsa
• Obat dan cara • Hand hygiene

penggunaannya
Areas frequently missed
during hand wash & hand rub
Saran Untuk Menyiapkan Bahan
Edukasi Pasien Secara Tertulis (1)

• Gunakan kalimat sederhana dan pendek.


• Gunakan kalimat aktif
“Telan setiap kapsul dengan air”
• Gunakan kalimat mengiyakan
“Minum obat dengan makanan”,
daripada
“Jangan minum obat pada saat
perut kosong”.
Saran Untuk Menyiapkan Bahan
Edukasi Pasien Secara Tertulis (2)
• Gunakan kalimat umum,
satu atau dua suku kata,
dan definisikan kata
medis atau teknis.
• Gunakan kalimat dan paragraf pendek
(kurang dari 10 kata per kalimat).
• Gunakan satu ide per kalimat
dan batasi jumlah ide per halaman.
Saran Untuk Menyiapkan Bahan
Edukasi Pasien Secara Tertulis (3)
• Spesifik / khusus
“Minum paling sedikit 4 gelas air”
daripada “Minum dengan banyak air”.
• Mulai informasi dengan organisator
yang maju
“Yang dapat mengurangi nyeri
punggung adalah : …”.
• Gunakan obyektif / tujuan
“Informasi berikut ini akan membantu anda
dalam menggunakan inhaler”.
Saran Untuk Menyiapkan Bahan
Edukasi Pasien Secara Tertulis (4)

• Gunakan pertanyaan diikuti oleh


informasi “Apa yang harus saya lakukan,
bila pusing ?”
• Gunakan pokok / kepala berita dan anak judul
dari pada nomor.
• Gunakan margin / garis tepi
dan banyak ruang kosong.
• Menegaskan pendapat dengan perbedaan
huruf cetak, tebal, garis bawah, kotak, kolom.
Saran Untuk Menyiapkan Bahan
Edukasi Pasien Secara Tertulis (5)
• Gunakan warna
• Gunakan daftar nama
sederhana, diagram dan grafik.
• Gunakan angka Arab dari pada Romawi
untuk isi dan daftar.
• Gunakan huruf besar dan kecil dari
pada
huruf cetak besar yang lebih sulit
untuk dibaca.
• Gunakan cetakan besar yang cocok
untuk manula.
LITERATUR
• American Hospital Formulary Service (AHFS)
Drug Information
• Drug Facts and Comparisons
• Handbook of Nonprescription Drugs
• Drug Information Handbook
• Medication Teaching Manual :
The Guide to Patient Drug Information
• USP DI, Drug Information For The Health
Care Professional
• USP DI, Advice For The Patient,
Drug Information In Lay Language
• USP DI, Patient Education Leaflet
Products
• Dan lain-lain
LAGU 5 O
• Ini namanya Ibu Jari. Ibu Jari. (2 x)
Apa kata Ibu Jari, sayang, minum obat sesuai Indikasi.
• Ini namanya Jari Telunjuk. Jari Telunjuk. (2 x)
Apa kata Jari Telunjuk, sayang, minum obat sesuai Petunjuk.
• Ini namanya Jari Tengah. Jari Tengah. (2 x)
Apa kata Jari Tengah, sayang,
minum obat caranya Jangan Salah.
• Ini namanya Jari Manis. Jari
Manis. (2 x)
Apa kata Jari Manis, sayang,
minum obat sesuai Dosis.
• Ini namanya Jari Kelingking. Jari
Kelingking. (2 x)

Anda mungkin juga menyukai