• Lulusan Apoteker
- Menggali mampu mengidentifikasi
informasi, : & masalah
menetapkan obat atau sediaan farmasi lainnya
di komunitas
penggunaan yang dengan memperhatikan kondisi terjadi
dan budaya setempat sosial
- Menyediakan informasi terkait masalah dan solusi masalah
penggunaan obat atau sediaan farmasi lainnya yang relevan
dengan kebutuhan masyarakat
Upaya Promosi Penggunaan
Sediaan Farmasi Yang Baik & Benar (2)
-Mempromosikan kepada masyarakat cara-cara yang baik dan benar
dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat
atau sediaan farmasi lainnya
-Membangun kemitraan dengan kelompok masyarakat dan / atau
penyedia pelayanan kesehatan untuk meningkatkan cara penggunaan obat
dan sediaan farmasi lainnya yang baik dan benar
-Mengevaluasi kegiatan promosi untuk menilai efektivitas
dan efisiensi
-Mendokumentasikan data / informasi dan hasil kegiatan promosi
penggunaan sediaan farmasi yang telah dilakukan
Upaya Preventif dan Promotif
Kesehatan Masyarakat (1)
• Kompetensi Inti : (Unit Kompetensi 6.3)
Mampu mengidentifikasi kebutuhan, merancang dan melakukan upaya
preventif dan promotif kesehatan masyarakat sesuai kebutuhan
• Kepala Instalasi
Farmasi
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 72 Tahun 2016
• Pemberdayaan
• Bina suasana
• Advokasi
• Kemitraan
- Kesetaraan
- Keterbukaan
- Saling menguntungkan
PEMBERDAYAAN
PASIEN RAWAT INAP KLIEN SEHAT
• Konseling • Pengelolaan kelompok
di tempat tidur diskusi
• Biblioterapi : • Pengelolaan kelompok
penggunaan bahan-bahan paduan suara
bacaan sebagai sarana • Penyelenggaraan
untuk membantu proses acara rekreasi
penyembuhan penyakit • Pengelolaan kelompok
yang diderita pasien RS senam
• Konseling berkelompok • Pelayanan konseling
BINA SUASANA
PASIEN RAWAT INAP KLIEN SEHAT
• Pemanfaatan • Pemasangan poster
ruang di dinding-dinding
tunggu • Penyediaan
• Pembekalan pembezuk perpustakaan atau ruang
secara berkelompok dan bahan-bahan
• Pendekatan bacaan
keagamaan • Penyediaan leaflet
atau selebaran gratis
• Penyediaan VCD / DVD
player dan televisi
• Penyelenggaraan
pameran
PRINSIP KONSELING
• Memberikan kabar gembira dan kegairahan hidup
• Menghargai pasien / klien tanpa syarat
• Melihat pasien / klien sebagai subyek
dan sesama hamba Tuhan
• Mengembangkan dialog yang
menyentuh perasaan
• Memberikan keteladanan
BAHAN ADVOKASI
“TEPAT, LENGKAP, AKURAT DAN MENARIK”
• Sesuai dengan sasaran (latar belakang pendidikan, jabatan, budaya,
kesukaannya, dan lain-lain)
• Sesuai dengan lama waktu yang disediakan untuk advokasi
• Mencakup unsur-unsur pokok, yaitu Apa, Mengapa, Di Mana,
Bilamana,
Siapa Melakukan, dan Bagaimana Melakukannya (5 W + 1 H)
• Memuat masalah dan pilihan-pilihan kemungkinan
untuk memecahkan masalah
• Memuat peran yang diharapkan dari sasaran advokasi
• Memuat data pendukung, bila mungkin juga bagan, gambar, dan
lain-lain
• Dalam kemasan yang menarik (tidak menjemukan), ringkas, tetapi
jelas,
sehingga perbincangan tidak bertele-tele
7 LANDASAN KEMITRAAN
• Saling memahami kedudukan, tugas,
dan fungsi masing-masing
• Saling mengakui kapasitas dan kemampuan masing-masing
• Saling berupaya untuk membangun hubungan
• Saling berupaya untuk mendekati
• Saling terbuka terhadap kritik / saran,
serta mau membantu dan dibantu
• Saling mendukung upaya masing-masing
• Saling menghargai upaya masing-masing
LANGKAH - LANGKAH
PENGEMBANGAN PKRS
• Rencana dan komitmen direksi
• Komitmen jajaran RS
• Pembentukan unit koordinasi PKRS
• Pelatihan petugas unit koordinasi PKRS
• Penyusunan rencana operasional
• Pelatihan petugas RS
• Pengadaan media dan sarana komunikasi
• Pelaksanaan PKRS
• Pemantauan dan evaluasi
INDIKATOR
KEBERHASILAN
• Indikator Masukan (Input)
• Indikator Proses
• Indikator Keluaran (Output)
• Indikator Dampak (Outcome)
INDIKATOR MASUKAN
(INPUT)
• Masukan yang perlu diperhatikan adalah yang berupa
komitmen, sumber daya manusia, sarana / peralatan, dan dana :
1. Ada / tidaknya komitmen Direksi yang tercermin
dalam Rencana Umum PKRS
2. Ada / tidaknya komitmen seluruh jajaran yang tercermin
dalam Rencana Operasional PKRS
3. Ada / tidaknya Unit dan petugas RS yang ditunjuk
sebagai koordinator PKRS dan mengacu kepada standar
4. Ada / tidaknya petugas koordinator PKRS dan petugas –
petugas lain
yang sudah dilatih
5. Ada / tidaknya sarana dan peralatan promosi kesehatan
yang mengacu kepada standar
6. Ada / tidaknya dana yang mencukupi untuk penyelenggaraan
PKRS
INDIKATOR PROSES
• Proses yang dipantau adalah
proses pelaksanaan PKRS yang meliputi PKRS
untuk pasien (rawat jalan, rawat inap, pelayanan penunjang),
PKRS untuk klien sehat,
dan PKRS di luar gedung rumah sakit :
1.Sudah / belum dilaksanakannya kegiatan
(pemasangan poster, konseling, dan lain – lain)
dan atau frekuensinya
2.Kondisi media komunikasi yang digunakan
(poster, leaflet, giant banner, spanduk, neon box,
dan lain – lain) yaitu masih bagus atau sudah rusak
INDIKATOR KELUARAN
(OUTPUT)
• Keluaran yang dipantau adalah
keluaran dari kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan,
baik secara umum maupun secara khusus :
1.Apakah semua bagian dari RS
sudah tercakup PKRS ?
2.Berapa pasien / klien yang sudah terlayani
oleh berbagai kegiatan PKRS
(konseling, biblioterapi, senam, dan lain –
lain)
INDIKATOR DAMPAK
(OUTCOME)
• Indikator dampak mengacu kepada tujuan dilaksanakannya PKRS,
yaitu berubahnya pengetahuan, sikap dan perilaku pasien / klien RS,
serta terpeliharanya lingkungan RS dan dimanfaatkannya dengan baik
semua pelayanan yang disediakan RS.
Oleh sebab itu, kondisi ini sebaiknya dinilai
setelah PKRS berjalan beberapa lama yaitu melalui upaya evaluasi
• Kondisi lingkungan dapat dinilai melalui observasi,
dan kondisi pemanfaatan pelayanan dapat dinilai
dari pengolahan terhadap catatan / data pasien / klien RS.
Sedangkan kondisi pengetahuan, sikap dan perilaku pasien / klien
hanya dapat diketahui dengan menilai diri pasien / klien tersebut.
Oleh karena itu data untuk indikator ini biasanya didapat melalui
survei.
Survei pasien / klien yang adil adalah yang dilakukan
baik terhadap pasien / klien yang berada di RS
maupun mereka yang tidak berada di RS tetapi
pernah menggunakan RS
STANDAR PROMOSI KESEHATAN
RUMAH SAKIT
• Kebijakan manajemen
• Kajian kebutuhan masyarakat rumah sakit
• Pemberdayaan masyarakat rumah sakit
• Tempat kerja yang aman, bersih dan sehat
• Kemitraan
KEBIJAKAN MANAJEMEN (1)
• Organisasi rumah sakit harus memiliki
kebijakan tertulis untuk PKRS.
Kebijakan ini diimplementasikan
sebagai bagian dari peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat
rumah sakit secara keseluruhan
• Tujuan :
Adanya dukungan kebijakan
untuk pelaksanaan PKRS
sebagai bagian integral
peningkatan kualitas
manajemen organisasi
KEBIJAKAN MANAJEMEN (2)
• Substandar : rumah sakit
- memiliki kebijakan tertulis tentang PKRS
- membentuk unit kerja PKRS
- memiliki tenaga pengelola PKRS
- memiliki alokasi anggaran untuk pelaksanaan PKRS
- memiliki perencanaan PKRS secara berkala
- memiliki sarana / peralatan untuk pelaksanaan PKRS
- mensosialisasikan PKRS di seluruh jajaran rumah sakit
- meningkatkan kapasitas tenaga pengelola PKRS
- Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PKRS
KAJIAN KEBUTUHAN
MASYARAKAT RUMAH SAKIT (1)
• Rumah sakit melakukan kajian kebutuhan
Promosi Kesehatan untuk pasien, keluarga pasien,
pengunjung rumah sakit dan masyarakat
sekitar rumah sakit
• Tujuan :
Diperolehnya gambaran tentang informasi
yang dibutuhkan pasien, keluarga pasien,
pengunjung serta masyarakat sekitar rumah sakit
sebagai dasar pelaksanaan Promosi Kesehatan
KAJIAN KEBUTUHAN
MASYARAKAT RUMAH SAKIT (2)
• Substandar : rumah sakit
-menyediakan instrumen kajian kebutuhan pasien,
keluarga pasien, pengunjung rumah sakit
serta masyarakat sekitar rumah sakit
- melakukan kajian Promosi Kesehatan
-mempunyai rancangan Promosi Kesehatan
bagi pasien, keluarga pasien, pengunjung
rumah sakit serta masyarakat sekitar
rumah sakit
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
RUMAH SAKIT (1)
• Rumah sakit menjamin
adanya pemberdayaan masyarakat
rumah sakit melalui kegiatan
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit
• Tujuan :
Meningkatnya daya dan peran serta
masyarakat rumah sakit dalam mencegah
dan atau mengatasi masalah kesehatan
yang dihadapinya
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
RUMAH SAKIT (2)
• Substandar : rumah sakit
- memberikan informasi secara jelas
tentang kondisi pasien termasuk pengobatan,
perawatan dan faktor – faktor
yang mempengaruhi kesehatan mereka
-memastikan bahwa masyarakat rumah sakit
memiliki akses mengenai informasi
mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi
kesehatan mereka
- melaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan
Rumah Sakit di dalam gedung dan luar gedung
TEMPAT KERJA (1)
YANG AMAN, BERSIH DAN SEHAT
• Rumah sakit menjamin tempat kerja yang aman,
bersih dan sehat. Oleh karena itu rumah sakit
memastikan upaya – upaya yang menyangkut
kebersihan dan kelengkapan sarana prasarana
yang ada untuk melaksanakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
• Tujuan :
Terwujudnya tempat kerja yang aman, bersih
dan sehat bagi masyarakat rumah sakit
TEMPAT KERJA (2)
YANG AMAN, BERSIH DAN SEHAT
• Substandar : rumah sakit
-memelihara sarana dan prasarana kesehatan
lingkungan rumah sakit beserta kelengkapannya
- menjadi Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
KEMITRAAN (1)
• Rumah sakit menggalang kemitraan dengan
sektor lain, dunia usaha dan swasta lainnya
dalam upaya meningkatkan pelaksanaan PKRS
baik di dalam maupun di luar gedung
• Tujuan :
Terjalin kerja sama dengan mitra terkait
untuk optimalisasi pelaksanaan kegiatan PKRS
KEMITRAAN (2)
• Substandar : rumah sakit
-mengidentifikasi mitra potensial
dalam rangka menggalang kemitraan
berkaitan dengan pelaksanaan
PKRS
-mempunyai jejaring kerja sama dengan
sektor lain, dunia usaha dan swasta lainnya
-mempunyai program kerja sama dengan
sektor lain, dunia usaha dan swasta lainnya
BENTUK PENYULUHAN
DIRUMAH SAKIT
• Secara langsung
- tanya jawab perorangan
- ceramah dengan tanya jawab atau demonstrasi
• Secara tidak langsung
menggunakan media : kaset, video, slide, poster,
leaflet, booklet, selebaran
• Dengan memberi contoh
• Kegiatan di luar area
POSTER
penggunaannya
Areas frequently missed
during hand wash & hand rub
Saran Untuk Menyiapkan Bahan
Edukasi Pasien Secara Tertulis (1)