KLINIK
Farmasi Klinik - Team Teaching:
apt. Ardilla Kemala Dewi, M.S.Farm
apt. Rizki Oktarini, M.Farm
apt. Sani Asmi Ramdani Lestari, M.Farm.Klin
Capaian Pembelajaran
1) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan kepemimpinan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, etika, dan hukum (S2).
2) Menguasai teori, metode, aplikasi ilmu, dan teknologi farmasi (farmasetika, kimia farmasi, farmakognosi,
farmakologi), konsep dan aplikasi ilmu biomedik (biologi, anatomi manusia, mikrobiologi, fisiologi,
patofisiologi, etik biomedik, biostatistik), konsep farmakoterapi, pharmaceutical care, pharmacy practice,
serta prinsip pharmaceutical calculation, epidemiologi, pengobatan berbasis bukti, dan farmakoekonomi (P1).
3) Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, terukur, dan mengambil keputusan secara tepat dalam
konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya berdasarkan hasil analisis informasi dan data (KU4).
4) Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat berdasarkan analisis informasi dan data,
menggunakan pendekatan berbasis bukti dalam perancangan, pembuatan/penyiapan, pendistribusian,
pengelolaan dan/ atau pelayanan sediaan farmasi untuk mengoptimalkan keberhasilan terapi (KK1).
5) Mampu melakukan praktik mandiri kefarmasian disupervisi oleh apoteker secara bertanggung jawab sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan kode etik yang berlaku (KK2).
6) Mampu berkomunikasi dan berkolaborasi secara interpersonal dan interprofesional terkait praktik
kefarmasian (KK4).
2
Capaian Mata Kuliah
1) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan kepemimpinan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, etika, dan hukum (S2).
2) Menguasai teori, metode, aplikasi ilmu, dan teknologi farmasi (farmasetika, kimia farmasi, farmakognosi,
farmakologi), konsep dan aplikasi ilmu biomedik (biologi, anatomi manusia, mikrobiologi, fisiologi,
patofisiologi, etik biomedik, biostatistik), konsep farmakoterapi, pharmaceutical care, pharmacy practice,
serta prinsip pharmaceutical calculation, epidemiologi, pengobatan berbasis bukti, dan farmakoekonomi (P1).
3) Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, terukur, dan mengambil keputusan secara tepat dalam
konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya berdasarkan hasil analisis informasi dan data (KU4).
4) Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat berdasarkan analisis informasi dan data,
menggunakan pendekatan berbasis bukti dalam perancangan, pembuatan/penyiapan, pendistribusian,
pengelolaan dan/ atau pelayanan sediaan farmasi untuk mengoptimalkan keberhasilan terapi (KK1).
5) Mampu melakukan praktik mandiri kefarmasian disupervisi oleh apoteker secara bertanggung jawab sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan kode etik yang berlaku (KK2).
6) Mampu berkomunikasi dan berkolaborasi secara interpersonal dan interprofesional terkait praktik
kefarmasian (KK4).
3
KONTRAK PERKULIAHAN
4
KONTRAK PERKULIAHAN
Evaluasi
Nilai akhir adalah nilai kumulatif dari nilai:
• Keaktifan 10%
• Tugas 20%
• Ujian Tengah Semester (UTS) 35%
• Ujian Akhir Semester (UAS) 35%
5
KONTRAK PERKULIAHAN
7
Pustaka
a) McPhee, S., Lingappa, V.R., Ganong, W.F., Lange, J.D., 2000, Pathophysiology of disease: An introduction to
Clinical Medicine, 3 ed, The McGraw-Hill Companies Inc, New York
b) Herfindal, E.T., Gourley, D.R (Eds), 2001, Textbook of Therapeutics Drug and Disease Management, 7th Ed,
Lippincot Williams and Wilkins, Philadelphia
c) DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, A.G., Posey, L.M. (Eds), 2005, Pharmacotherapy a
Pathophysiological Approach, 4 ed, Appleton & Lange, Stamford
d) Dipiro, J.T., Wells, B. G., Schwinghammer, dan T.L., Dipiro, C.V., 2015, Pharmacotherapy Handbook, 9th Ed, Mc
Graw Hill, New York
e) Cipolle, R. J. et al., 1998, Pharmaceutical Care Practice., McGraw-Hill, New York
f) Menteri Kesehatan, 2016, Permenkes No.72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit
g) Menteri Kesehatan, 2016, Permenkes No.73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
h) Menteri Kesehatan, 2016, Permenkes No.74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
i) Jurnal ilmiah terkait dan terbaru.
8
Rencana Pembelajaran (1)
2. Penempatan,
1. Konsep 3. Penggunaan 4. Drug-
Penandaan, dan
Dasar Farmasi Obat pada induced
Penanganan
Klinik Kondisi Khusus Disease
Sediaan Farmasi
6. PIO dan
5.
Dispensing
Pharmacovigilance: 7. Rekonsiliasi
Sediaan 8. UTS
Patient safety & Obat
Farmasi &
Medication Safety
Alkes
9
Rencana Pembelajaran (2)
10
KONSEP DASAR FARMASI KLINIK
13
(Miller, 1981; Pharmacy180, 2019)
(Gaur et.al, 2018) 14
Definisi dan Konsep Dasar (1)
• Farmasi klinis didefinisikan sebagai bidang farmasi yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan dan praktik penggunaan obat secara rasional.
• Farmasi klinis adalah disiplin ilmu kesehatan di mana seorang farmasis (apoteker)
memberikan perawatan pasien yang tujuannya mengoptimalkan terapi
pengobatan, meningkatkan kesehatan, serta pencegahan penyakit.
(American College of Clinical Pharmacy, 2008) 15
Definisi dan Konsep Dasar (2)
Assessment
Planning
Communication
Monitoring
19
(Tietze, 2012)
Kompetensi Farmasi Klinik (1)
Direct Patient Care Pharmacotherapy Knowledge System-based care & Population Health
23
Pelayanan Farmasi Klinik
Obat (MESO)
3. Rekonsiliasi Obat
• Proses membandingkan instruksi pengobatan dengan obat yang elah didapat pasien
• u/ mencegah medication error seperti obat tidak diberikan, obat salah karena tidak
terbaca atau tidak tertulisnya instruksi dokter, duplikasi, kesalahan dosis, atau interaksi
obat
25
(Kemenkes RI, 2016)
Pelayanan Farmasi
4. Pelayanan Klinik
Informasi Obat (PIO)
• Kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independent, akurat,
tidak bias, terkini, dan komprehensif yang dilakukan oleh apoteker kepada dokter, apoteker,
perawat, profesi kesehatan lainnya, serta pasien dan pihak lain di luar rumah sakit
• Menunjang penggunaan obat yang rasional
5. Konseling
• Aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait terapi obat dari apoteker kepada pasien dan/atau
keluarga.
• u/ mengoptimalkan hasil terapi, meminimalkan risiko reaksi obat yang tidak dikehendaki
(ROTD), dan meningkatkan cost-effectivenesssehingga penggunaan obat aman
Visite
• Kunjungan pada pasien rawat inap atau pasien yg sudah pulang u/ mengamati kondisi klinis
pasien dan mengkaji masalah terkait obat, memantau terapi obat dan ROTD, meningkatkan
terapi obat yang rasional, dan menyajikan informasi obat kpd dokter, pasien, serta nakes lain.
26
(Kemenkes RI, 2016)
Pelayanan Farmasi
7. Pemantauan Klinik
terapi Obat (PTO)
• u/ memastikan terapi obat aman, efektif, dan rasional bagi pasien
• Meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko ROTD
8. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
• Pemantauan setiap respon thd obat yang tidak dikehendaki, yang terjadi pada dosis lazim yang
digunakan pada manusia untuk Tujuan profilaksis, diagnosa, dan terapi.
• Efek samping obat: reaksi obat yang tidak dikehendaki yang terkait dengan kerja farmakologi
9. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
• Program evaluasi penggunaan obat yang terstruktur dan berkesinambungan secara kualitatif dan
kuantitatif.
10. Dispensing Sediaan Steril
• u./ Menjamin sterilitas dan stabilitas produk dan melindungi petugas dari paparan zat berbahaya serta
menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat
• Pencampuran obat suntik, penyiapan nutrisi parenteral, penanganan sediaan sitostatika
(Kemenkes RI, 2016) 27
Pelayanan Farmasi Klinik
11. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
• Interpretasi hasil pemeriksaan kadar obat tertentu atas
permintaan dari dokter yang merawat karena indeks terapi
yang sempet atau atas usulan apoteker kepada dokter.
12. Farmakoekonomi
• untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan
untuk layanan kesehatan tanpa mengurangi kualitas
pengobatan, untuk menyelaraskan kebutuhan terapeutik
dengan kemungkinan biaya untuk pengambilan keputusan
(Kemenkes RI, 2016; Amorim et.al, 2023) 28
Contoh Formulir Skrining Resep
29
Contoh Formulir Skrining
Resep
30
Formulir
Riwayat
Pengunaan
Obat
31
Formulir
Riwayat
Pengunaan
Obat
32
Formulir
Rekonsiliasi
Obat
33
34
Formulir
PTO
35
Formulir Monitoring
Penggunaan Obat di Apotek
36
Formulir MESO
37
Formulir
Evaluasi
Penggunaan Obat
38
REFERENSI
Miller RR. History of clinical pharmacy and clinical pharmacology. Journal of Clinical
Pharmacology. 1981 Apr;21(4):195-197. DOI: 10.1002/j.1552-4604.1981.tb05699.x. PMID:
7016931.
Pharmacy180. 2019. The History of Clinical Pharmacy in UK. Available online at:
https://www.pharmacy180.com/article/the-history-of-clinical-pharmacy-in-the-uk-1623/
(accessed in September 6th, 2023)
Gaur, A.; Haque, I.; Ram, M.; Charan, S.; Bedi, A.A.; Chitra, D.K. What’s Standing in the Way of Clinical
Pharmacy in India:Understanding History, Development and Issues Plaguing It. IOSR J. Pharm. 2018,
8, 9–16.
American College of Clinical Pagrmacy. 2008. Definition of Clinical Pharmacy. Available online at
https://www.accp.com/stunet/compass/definition.aspx (Accessed in September 18, 2023)
European Society of Clinical Pharmacy. 2022. European Society of Clinical Pharmacy Definiton of the
Term Clinical Pharmacy and Its Relationship to Pharmaceutical Care: a Position Paper. International
Journal of Clinical Pharmacy. 44:837-842.
Tietze, Karen J. 2012. Clinical Skills For Pharmacists: A Patient-focused Approach. Philadelphia.
Elsevier.
Saseen et al. 2017. ACCP Clinical Pharmacist Competencies Pharmacotherapy. 37(5): 630-636
Jacobi, Judith. 2016. Clinical Pharmacists: Practitioners Who are Essential Members of Your Clinical
Care Team. Revista Médica Clínica Las Condes, 27(5), 571–577. doi:10.1016/j.rmclc.2016.09.002
Amorim et.al. 2023. The Pharmacoeconomic Impact of Pharmaceutical Care in the Hospital:
Protocol for an Overview of Systematic Reviews. JMIR Research Protocol. Volume12
Kemenkes RI. 2016. Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta. Kemenkes RI
Terima
Kasih
Clinical Pharmacists
40