PELAYANAN KEFARMASIAN
DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO)
BAGI TENAGA KESEHATAN
DI RUMAH SAKIT
RSUP FATMAWATI
2019
A. LATAR BELAKANG
Sasaran terapi obat adalah pencapaian hasil (outcome) yang telah ditetapkan untuk
meningkatkan mutu kehidupan, dengan risiko seminimal mungkin terhadap pasien. Ada
risiko yang melekat baik diketahui maupun tidak, berkaitan dengan penggunaan terapi obat.
Peristiwa atau bahaya akibat risiko demikian disebut kecelakaan obat, mencakup ADR
(adverse drug reaction) dan medication error (ASHP, 1993).
Medication error adalah suatu kejadian yang dapat dicegah yang didapat menyebabkan
bahaya pada pasien atau berkembang menjadi penggunaan obat yang tidak tepat, dimana
pengobatan masih berada dalam tanggung jawab profesi kesehatan, pasien atau konsumen
(NCC MERP, 2003).
Standar akreditasi rumah sakit adalah standar mutu yang harus dipenuhi oleh rumah sakit
sehingga diharapkan dapat memperbaiki implementasi mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Standar Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) merupakan bagian
dari salahsatu standar akreditasi rumah sakit. Ada sebanyak 19 standar dan sebanyak 79
elemen penilaian.
Sebagai contoh elemen penilaian PKPO mencakup semua bagian dari rumah sakit baik
rawat inap, rawat jalan dan unit khusus. Meliputi pengadaan obat dikelola Rumah Sakit,
individu yang memenuhi syarat harus secara langsung mengawasi kegiatan pelayanan
kefarmasian di Rumah Sakit. Terdapat juga individu terlatih dan jika diperlukan, berlisensi
dan/atau bersertifikat dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.Pelayanan
kefarmasian di Rumah Sakit harus mengikuti peraturan & undang-undang yang berlaku
diterapkan kedalam struktur organisasi & operasi dari sistem manajemen dan penggunaan
obat-obatan di Rumah Sakit.
Pelatihan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) terkait dengan standar
PKPO 1 sampai dengan PKPO 19 beserta elemen-elemen penilaiannya dalam rangka
pemenuhan persayaratan akreditasi Rumah Sakit khususnya pokja PKPO sangat diperlukan
dalam peningkatan kompetensi SDM rumah sakit tidak hanya yang mengelola pelayanan
kefarmasian namun juga termasuk juga SDM yang menjadi kelompok kerja PKPO.
B. FILOSOFI PELATIHAN
Filosofi pelatihan pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat ini menggunakan nilai – nilai
yang mendasari dan memberikan identitas pada sistem pelatihan sebagai berikut :
1. Pelatihan ini berkaitan dengan tupoksi Sumber Daya Manusia (SDM) rumah sakit atau
anggota pokja pelayanan kefarmasian & penggunaan obat (PKPO) di Rumah Sakit.
Pelatihan dilakukan dengan menggunakan prinsip pembelajaran orang dewasa
(andragogi) yang merupakan kegiatan interaktif yang diikuti oleh tiap peserta latih dengan
difasilitasi oleh fasilitator. Yakni proses pembelajaran yang diselenggarakan dengan
metode sebagai berikut:
a. Ceramah tanya jawab (CTJ)
b. Latihan
c. Simulasi
d. Observasi lapangan
4. Pelatihan ini juga merupakan suatu bagian dari sistem pengembangan SDM tenaga
kesehatan Rumah Sakit, sehingga dapat meningkatkan kinerja secara perorangan, tim
maupun institusi, khususnya di bidang pengetahuan tentang standar pelayanan
kefarmasian dan penggunaan obat di Rumah Sakit.
5. Pada akhir pelatihan peserta akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti bahwa yang
bersangkutan telah mengikuti pelatihan secara lengkap berbasis kompetensi
A. Peran
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu berperan sebagai pengelola
pelayanan kefarmasian yang bekerja secara tim untuk melakukan pelayanan
kefarmasian dan penggunaan obat di rumah sakit sesuai standar.
B. Fungsi
Dalam melaksanakan perannya, peserta mempunyai fungsi sebagai pengelola dan
kelompok kerja pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di rumah sakit sesuai
standar.
C. Kompetensi :
Untuk menjalankan fungsinya, peserta memiliki kompetensi dalam :
1. Memahami kredensial dan rekredensial tenaga kefarmasian
2. Melakukan penyusunan dan evaluasi formularium Rumah Sakit
3. Melakukan penyusunan perencanaan, pengadaan dan penilaian mutu sediaan
farmasi, alkes dan BMHP
4. Melakukan kegiatan supervisi dan penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan
dan bahan medis habis pakai (BMHP)
5. Melakukan Unit Dose Dispensing (UDD) dan Aseptik Dispensing
6. Melakukan pengkajian resep dan interaksi obat
7. Melakukan Rekonsiliasi, Pengelolaan obat bawaan pasien dan Pelabelan obat
8. Melakukan pemantauan terapi obat (PTO)
9. Melakukan pelayanan informasi obat dan konseling obat
10. Melakukan Identifikasi Medication Error (ME)
11. Melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu berperan sebagai pengelola pelayanan
kefarmasian yang bekerja secara tim untuk melakukan pelayanan kefarmasian dan
penggunaan obat di rumah sakit sesuai standar .
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
1. Memahami kredensial dan rekredensial tenaga kefarmasian
2. Melakukan penyusunan dan evaluasi formularium Rumah Sakit
3. Menganalisis perencanaan, pengadaan dan penilaian mutu sediaan farmasi, alkes
dan BMHP
4. Melakukan supervisi dan penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai (BMHP)
5. Melakukan Unit Dose Dispensing (UDD) dan Aseptik Dispensing
6. Melakukan pengkajian resep dan interaksi obat
7. Melakukan Rekonsiliasi, Pengelolaan obat bawaan pasien dan Pelabelan obat
8. Melakukan pemantauan terapi obat (PTO)
9. Melakukan pelayanan informasi obat dan konseling obat
10. Melakukan Identifikasi Medication Error (ME)
11. Mengaplikasikan Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
Sub total 2 2 0 5
TOTAL 17 16 4 37
Nomor : MD 01
Judul Materi : Kebijakan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat
Waktu : 2 JPL (T=2 / P=0 / PL=0)
TPU : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami
kebijakan pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat
(PKPO) di rumah sakit.
Tujuan Pembelajaran Pokok & Sub Pokok Metode Media & Alat Referensi
Khusus Bahasan bantu
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu :
Tujuan Pembelajaran Pokok & Sub Pokok Metode Media & Alat Referensi
Khusus Bahasan bantu
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu :
Tujuan Pembelajaran Pokok & Sub Pokok Metode Media & Alat Referensi
Khusus Bahasan bantu
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu :
Tujuan Pembelajaran Pokok & Sub Pokok Metode Media & Alat Referensi
Khusus Bahasan bantu
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu :
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu :
Tujuan Pokok & Sub Pokok Metode Media & Alat bantu Referensi
Pembelajaran Bahasan
Khusus
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu :
1. Metode supervisi Ceramah Laptop Standar
1. Menjelaskan dan penyimpanan : tanya LCD pelayanan
metode supervisi a. sediaan farmasi jawab Flipchart kefarmasian di
dan b. Alat Kesehatan (CTJ) Spidol rumah sakit;
Penyimpanan c. Bahan Medis Daftar obat Permenkes
Sediaan Farmasi, Habis Pakai High Alert No.72 Tahun
Alat Kesehatan (Daftar.01) 2016
dan Bahan Medis Daftar Obat Standar
Habis Pakai Lasa (look kebijakan
Alike/sound tentang PKPO
alike) di rumah sakit
2. Melakukan 2. Supervisi dan Simulasi (Daftar.02A/B) Standar
supervisi dan penyimpanan : supervisi Formulir PKPO-SNARS
penyimpanan a. produk nutrisi pemantauan edisi Pertama
produk nutrisi; b. produk sampel suhu oleh KARS
produk sampel; c. obat emergency penyimpanan
obat emergency; d. high alert; (form.05)
high alert;recall; e. recall; Formulir
kadaluarsa f. kadaluarsa pemantauan
sesuai standar obat
emergency
(form.06)
Formulir
pemantauan
Alkes
emergency
(form.07)
Formulir
supervisi
pekerjaan
kefarmasian
(form.08)
Tujuan Pembelajaran Pokok & Sub Metode Media & Alat Referensi
Khusus Pokok Bahasan bantu
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu :
Tujuan Pembelajaran Pokok & Sub Pokok Metode Media & Alat Referensi
Khusus Bahasan bantu
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu :
Tujuan Pembelajaran Pokok & Sub Pokok Metode Media & Alat Referensi
Khusus Bahasan bantu
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu :
Tujuan Pembelajaran Pokok & Sub Pokok Metode Media & Alat Referensi
Khusus Bahasan bantu
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu :
Tujuan Pembelajaran Pokok & Sub Pokok Metode Media & Alat Referensi
Khusus Bahasan bantu
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu :
Tujuan Pembelajaran Pokok & Sub Pokok Metode Media & Alat Referensi
Khusus Bahasan bantu
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu :
Tujuan Pokok & Sub Pokok Metode Media & Alat Referensi
Pembelajaran Bahasan bantu
Khusus
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu :
Tujuan Pembelajaran Pokok & Sub Pokok Metode Media & Alat Referensi
Khusus Bahasan bantu
Setelah mengikuti
materi ini peserta
mampu :
2. Menyusun 2. Harapan
harapan pembelajaran
pembelajaran
Diagram proses pembelajaran pada pelatihan Pelayanan Kefarmasian Dan Penggunaan Obat
(PKPO) Bagi tenaga kesehatan di rumah sakit adalah sebagai berikut:
PRE TEST
PEMBUKAAN
OBSERVASI LAPANGAN
POST TEST
PENUTUPAN
A. Peserta
1. Kriteria peserta
Peserta adalah Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit atau anggota Kelompok Kerja
(Pokja) Pelayanan Kefarmasian & Penggunaan Obat dengan kriteria sebagai
berikut :
a. Tenaga kesehatan : dokter, apoteker, bidan, perawat
b. Latar belakang pendidikan peserta minimal D3 kesehatan
c. Pengalaman kerja di rumah sakit minimal 1 (satu) tahun
d. Peserta ditugaskan oleh pimpinan institusi
e. Memiliki STR aktif bagi tenaga kesehatan fungsional
2. Jumlah peserta
Jumlah peserta dalam kelas maksimum 30 orang.
B. Pelatih/Fasilitator
Kriteria pelatih/fasilitator :
1. Latar belakang pendidikan Apoteker
2. Menguasai materi yang akan diajarkan
3. Aktif bekerja di Rumah Sakit/Institusi akreditasi/Institusi Kesehatan
A. Penyelenggara
Penyelenggara pelatihan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat adalah
RSUP Fatmawati.
B. Tempat Penyelenggaraan
Tempat penyelenggaraan pelatihan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat
adalah BBPK / Bagian Diklat RS / Hotel.
2. Narasumber/Fasilitator
Evaluasi terhadap narasumber/fasilitator dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa jauh penilaian peserta terhadap kemampuan narasumber/fasilitator
dalam menyampaikan pengetahuan/keterampilan kepada peserta dengan baik,
dapat dipahami dan diserap peserta.
3. Penyelenggara
Evaluasi penyelenggaraan dilakukan oleh peserta terhadap pelaksana pelatihan.
Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis meliputi :
- Tujuan pelatihan
- Relevansi program pelatihan dengan tugas
- Manfaat tiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja
- Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi
- Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan
- Pelayanan panitia terhadap peserta
- Pelayanan akomodasi
- Pelayanan konsumsi