Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomi,
ekologi dan sosial yang tinggi, Hutan alam tropika juga berfungsi sebagai paru-paru
dunia dan sistem penyangga kehidupan sehingga kelestarian harus dijaga dan
dipertahankan dengan pembangunan hutan yang tepat. Kondisi hutan, dilihat dari
penutupan lahan/vegatasi, mengalami perubahan yang cepat dan dinamis, sesuai
perkembangan pembangunan dan perjalanan waktu, banyak faktor yang
mengakibatkan perubahan tersebut antara lain perubahan penduduk, dan diluar
sektor kehutanan yang sangat pesat memberikan pengaruh besar terhadap
meningkatnya kebutuhan akan lahan dan produk- produk dari hutan serta ketidak
jelasan institusi pengelola kawasan hutan tersebut, kondisi demikian diperparah
dengan adanya perambahan hutan dan terjadinya kebakaran hutan yang
mengakibatkan semakin luasnya kerusakan hutan alam tropika di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

 Apa pengertian pengelolaan dan hutan?

 Apakah kegunaan hutan bagi manusia?

 Bagaimana cara melestarikan lingkungan hutan?

 Apa saja pengaruh hutan terhadap sosial, budaya serta ekonomi?

 Kenapa kebakaran hutan termasuk masalah yang berhubungan dengan


ekologi?

1
C. Tujuan

 Untuk mengetahui arti dari pengelolaan dan hutan.

 Untuk mengetahui apa saja kegunaan hutan bagi kehidupan manusia.

 Untuk mengetahui cara melestarikan hutan.

 Untuk mengetahui beberapa pengaruh hutan terhadap sosial, budaya serta


ekonomi.

 Untuk mengetahui masalah-masalah yang berhubungan dengan ekologi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan dan Hutan

Menurut Harsoyo (1977:121) Pengelolaan adalah suatu istilah yang berasal


kata ”kelola”mengandung arti serangkaian usaha yang bertujuan untuk menggali dan
memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai
tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya.

Sedangkan hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan


lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain
sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas. Negara Kita Indonesia
memiliki kawasan hutan yang sangat luas dan beraneka ragam jenisnya dengan
tingkat kerusakan yang cukup tinggi akibat pembakaran hutan, penebangan liar, dan
lain sebagainya.

Hutan secara konsepsional yuridis dirumuskan di dalam Pasal 1 Ayat (1) Undang-
undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Menurut Undang-undang
tersebut, Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi
sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. (Zain, 1996).

Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan
atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.

Hutan merupakan pepohonan yang tumbuh rapat beserta tumbuh-tumbuhan


memanjat dengan bunga yang beraneka ragam warna berperan sangat penting bagi
kehidupan di bumi.  Hutan sangat penting bagi kehidupan di muka bumi, terutama
bagi kehidupan generasi mendatang.  Untuk mencegah keselahan dalam pengolahan

3
hutan, maka fungsi hutan harus dipelajari dan dimengerti secara holistik (utuh). 
(Arief, 2001)

B. Jenis-Jenis Hutan

Berikut ini adalah beberapa jenis hutan:

a. Jenis-jenis hutun berdasarkan iklimnya

 Hutan hujan tropis


Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropis basah dengan curah hujan cukup
tinggi. hutan hujan tropis terdapat di Asia Tenggara, Afrika. Ciri khas dari tumbuhan
yang ada dihutan hujan tropis adalah ukuran pohonnya yang tinggi, berdaun lebar,
berwana hijau dan jumlanya banyak.
 Hutan musim tropis
Hutan musim tropis terdapat di daerah tropis yang beriklim basah, tetapi
mempunyai musim kemarau panjang. Biasanya, pohon yang terdapatdi hutan
tersebut, akan menggugurkan daunnya datang musim kemarau tiba. Hutan musim
tropis ini terdapat di India dan kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
 Hutan hujan beriklim sedang
Hutan hujan beriklim sedang adalah hutan raksasa yang terdapat di Australia
dan sepanjang pantai pasifik di Amerika Utara.
 Hutan pegunungan tropis
Hutan pegunungan tropis hampir sama dengan hutan hujan iklim sedang.
Namun karakteristik dan strukturlainnya sangat berbeda.
 Hutan hujan iklim sedang yang selalu hijau
Hutan jenis ini terdapat di daerah yang iklimnya sedang. Hutan ini tersebar di
wilayah  Amerika Serikat dan Eropa.

4
 Hutan gugur iklim sedang
Hutan gugur iklim sedang terdapat di daerah beriklim kontinen sedang, tapi
agak basah dengan musim hujan di musim panas dan musim dingin yang keras. Jenis
tumbuhan yang terdapat di hutan jenis ini adalah pepohonan yang berdaun lebar.
 Taiga
Taiga terdiri dari jenis-jenis conifer yang tumbuh di tempat terdinding di
daerah iklim huta. Taiga terbesar terdapat di Asia, Eropa, dan Amerika Utara.
 Hutan lumut
Hutan lumut adalah komunitas pegunungan tropis yang memiliki struktur
berbeda dengan taiga.hutan jenis ini terdapat di daerah dengan ketinggan 2.500m.
pepohonan yang terdapat di hutan jenis ini kerdil dan di tumbuhi lumut. Hal inilah
yang membuat penanaman hutan menjadi hutan lumut.
 Sabana
Sabana adalah padang rumput tropis diselingi dengan pepohonan besar. Pada
umumnya, sabana merupakan daerah peralihan, antara hutan dan padang rumput.
Sabana terdapat di Brazil dan Australia.
 Gurun
Gurun merupakan wilayah daratan yang tidak di tumbuhi dengan pepohonan
seperti hutan biasanya.namun, ditumbuhi dengan beberapa jenis kaktus (tumbuhan
berduri).

b. Jenis-jenis hutan berdasarkan terbentuknya

Pengelompokan hutan berdasarkan proses terbentuknya terbagi menjadi dua, yaitu


hutan alami dan hutan buatan.

 Hutan alam merupakan hutan yang terbentuk secara alami, contohnya hutan
rimba.

5
 Hutan buatan adalah yang terbentuk karena sengaja dibuat oleh manusia.
Biasanya hutan buatan terdiri dari atas pohon yang sejenis dan dibuat untuk
tujuan tertentu.

c. Jenis-jenis hutan berdasarkan statusnya

Pada hutan yang berdasarkan statusnya, hutan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

 Hutan Negara merupakan hutan yang berada pada tanah yang tidak di bebani
atas hak tanah.
 Hutan hak merupakan hutan yang berada pada tanah yang di bebani atas hak
tanah. Misalnya,hak milik(HM), hak guna bangunan (HGB), dan hak guna
usaha(HGU).
 Hutan adat merupakan hutan yang berada dalam wilayah masyarakat hukm
adat.

d. Jenis-jenis hutan berdasarkan jenis tanamannya

Untuk hutan yang di dasarkan pada jenis tanamannya, terbagi menjadi dua yaitu
hutan homogen yang mempunyai satu jenis tanaman yang sama, serta hutan
heterogen yang memiliki beraneka jenis tanaman dalam hutan tersebut.

e.    Jenis-jenis hutan berdasarkan fungsinya

Hutan yang berdasarkan fungsimya terdapat dua jenis hutan yaitu, hutan lindung
yang berfungsi sebagai penyangga keseimbangan ekosistem lingkungan. Dan kedua
adalah hutan konversi hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa  serta ekosistemnya.

6
C.    Kegunaan Hutan Bagi Manusia

Menurut Irwanto (2001), manfaat hutan sangat penting bagi kehidupan manusia.
Coba bandingkan, manusia pada jaman dahulu, mencari makan dengan cara berburu
dan mengumpulkan tanaman liar di hutan. Mereka juga tinggal di hutan, menjadi
bagian alami dari hutan. Manusia sekarang ini lebih banyak merusak hutan akan
tetapi tidak memanfaatkan hutan itu secara baik, ada pun manfaat hutan dan fungsi
hutan itu sendiri yaitu :

a.       Hutan sebagai pelindung

Manusia tidak menyadari bahwa hutan juga bisa bermanfaat sebagai pengaturan tata
air, pencegahan banjir, pencegahan erosi, dan pemeliharaan kesuburan tanah dan
manfaat ini merupakan manfaat dari hutan lindung, sedangkan pada hutan konservasi
bermanfaat perlindungan sistem penyangga kehidupan makhluk hidup termasuk
manusia dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan
ekosistem.

b. Hutan sebagai produksi

Hutan yang bermanfaat sebagai produksi ini memiliki peran penting bagi kehidupan
manusia didalam bidang perekonomiannya, karena produksi hutan dapat
meningkatkan pembangunan ekonomi dan kemakmurannya.  Akan tetapi harus
memiliki asas-asas kelestarian hutan itu sendiri yang mencakup yaitu: aspek
penanaman, aspek pemeliharaan, pemungutan hasil, pengolahan, dan pemasaran
hasil hutan.

c. Hutan sebagai tempat wisata

Hutan bisa di manfaatkan sebagai tempat wisata tempat rekreasi bagi masyarakat,
adapun kawasan hutan yang biasa di jadikan sebagai tempat rekraesi yaitu:

7
1. Kawasan hutan suaka alam

Kawasan huatan suaka alam adalah kawasan yang memiliki ciri khas tertentu, baik
didarat maupun di perairan yang mencakup :

 Cagar alam

Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang keadaan alamnya mempunyai ke khas
san tumbuhan,satwa dan ekosistem tertentu yang layak untuk dilindungi dalam
perkembangannya secara alami.

 Suaka margasatwa

Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
keaneka ragaman dan keunikan satwa, sehingga sangat penting bagi ilmu
pengetahuan, kebudayaan dan keindahan.

2. Kawasan pelestarian alam

Kawasan pelestarian alam  merupakan kawasan yang sangat luas dan relatif tidak
terganggu, kawasan pelestarian alam di bedakan menjadi beberapa kawasan sebagai
berikut:

 Taman nasional

Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli
dikelola dengan sistem zonasi.

 Taman hutan raya (TAHURA)

Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam yang bertujuan untuk
mengkoleksi tumbuhan dan/atau satwa alami atau buatan, jenis aslinya bisa
dimanfaatkan kepentingan penelitian,ilmu pengetahuan,dan pariwisata.

8
D. Pelestarian Hutan

Berikut adalah beberapa cara melestarikan hutan:

a.    Tebang pilih

Tebang pilih dilakukan dengan memilih tanaman yang akan ditebang. Dipilih yang
sudah tua, penebangnnya juga harus diberi jarak tidak satu lokasi di tebang semua

b.   Tebang tanam

Tebang tanam artinya setelah dilakukan penebangan pohon di hutan selalu di iringi
dengn penanaman pohon baru. dengan demikian pelestarian hutan tetap terjaga.

c.    Mencegah penebangan liar

Penebangan liar sering dikenal dengan istilah illegal logging. Saat ini kasus
penebangan liar semakin parah. Hutan-hutan di Negara kita semakin menyempit.
Untuk itu pengawasan harus ketat. Pelaku penebangan liar juga harus dihukum
karena telah merugikan negara.

d.   Melakukan penghijauan

Penghijauan atau reboisasi merupakan upaya penanaman kembali hutan yang sudah
gundul. Reboisasi sangat penting untuk mencegah kerusakan hutan dan bencana
banjir dan tanah longsor.

E.     Pengaruh Hutan Dalam Bidang Sosial, Budaya dan Ekonomi

Kebakaran hutan memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan sosial,


budaya dan ekonomi yang diantaranya meliputi:

a.    Terganggunya aktivitas sehari-hari; asap yang di akibatkan oleh kebakaran


hutan secara otomatis mengganggu aktivitas manusia sehari-hari, apalagi bagi yang
aktivitasnya dilakukan diluar ruangan.

b.   Menurunnya produktivitas;terganggunya aktivitas manusia akibat kebakaran


hutan dapat mempengaruhi produktivitas dan penghasilan.

9
c.    Hilangnya sejumlah mata pencaharian masyarakat di sekitar hutan.

d.   Meningkatnya hama.

e.    Terganggunya kesehatan.

f.    Tersedotnya anggaran Negara.

F.     Masalah-Masalah Yang Berhubungan Dengan Ekologi

Kebakaran hutan memberikan dampak langsung terhadap ekologi dan lingkungan


yang diantaranya adalah:

a.    Hilangnya sejumlah spesies, selain membakar aneka flora kebakaran hutan
juga mengancam kelangsungan hidup sejumlah binatang.

b.   Erosi hutan dengan tanamannya berfungsi sebagai penahan erosi.

c.    Alih fungsi hutan; kawasan hutan yang terbakar membutuhkan waktu yang
lama untuk kembali menjadi hutan.

d.   Penurunan kualitas air.salah satu fungsi ekologis hutan adalah dalam daur
hidrologis.

e.    Pemanasan global kebakaran hutan menghasilkan asap dan gas CO2 dan gas
lainnya. Selain itu, dengan terbakarnya hutan akan menurunkan kemampuan
hutan sebagai penyimpan karbon.

f.    Sendimentasi sungai debu dan sisa pembakaran yang terbawa erosi akan
mengendap di sungai dan menimbulkan pendangkalan.

g.   Meningkatnya bencana alam; terganggunya ekologi hutan akibat kebakaran


hutan membuat intensitas bencana alam (banjir, tanah longsor dan
kekeringan) meningkat

10
G.    Illegal logging

Illegal logging berdasarkan inpres No. 5 Thn 2001, adalah penebangan kayu
dengan secara tidak sah. Menurut pendapat haryadi Kartodiharjo, illegal loging
merupakan penebangan kayu dengan cara tidak sah dan melanggar peraturan UU,
yaitu berupa pencurian kayu didalam kawasan hutan negara atau hutan hak (milik)
dan atau pemegang ijin melakukan penebangan lebih dari jatah yang telah
ditetapkan.

a.       Penyebab illegal logging

 Adanya krisis ekonomi yang berkelanjutan mengakibatkan tingginya harga –


harga barang konsumsi, sementara masyarakat disekitar hutan yang sudah
miskin tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan hidupnya.
 krisis ekonomi, sehingga  untuk  mendapatkan bahan baku kayu dengan
harga murah dilakukan pembelian dari kayu yang tidak sah yang berasal dari
hasil praktek illegal logging.
 lemahnya penegakan hukum, karena tidak adanya concerted action yang
dapat menyuburkan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

b.      Dampak illegal loging

 Banjir dan tanah longsor yang telah memakan korban harta dan jiwa yang
sangat besar.
 Illegal Logging juga mengakibatkan berkurangnya sumber mata air di daerah
perhutanan.
 Semakin berkurangnya lapisan tanah yang subur
 Illegal Logging juga membawa dampak musnahnya berbagai fauna dan flora,
erosi,

c.       Upaya penanggulangan illegal loging


Pertama secara prefentif, cara yang dilakukan oleh departemen kehutanan
dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :

11
1.   Menerbitkan SK Menhut. No.:541/Kpts-II/2002, yang isinya antara lain
mencabut SK Menhut. No.: 05.1/Kpts-II/2000, untuk menghentikan sementara
kewenangan Gubernur atau Bupati / Walikota dalam menerbitkan HPH / Ijin
pemanfaatan hasil hutan.

2.   Menerbitkan SK Bersama Menteri Kehutanan dan Menteri Perindustrian dan


Perdagangan No.: 1132/Kpts-II/2001 dan No.: 292/MPP/Kep/10/2001, tenang
penghentian ekspor kayu bulat/bahan baku serpih yang dikuatkan dengan PP No.: 34
tahun 2002, yang tegas melarang ekspor log dari Indonesia.

3.   Kerjasama dengan negara lain, yaitu penandatanganan MOU dengan


Pemerintah Inggris pada tanggal 18 April 2002 dan dengan Pemerintah RRC pada
tanggal 18 Desember 2002 dalam rangka memberantas illegal logging dan illegal
trade.
Kedua adalah dengan cara represif, yaitu melakukan operasi secara mendadak
dilapangan dengan melakukan kerjasama dengan TNI AL dalam pelaksanaan operasi
wanabahari, serta dengan polri dalam pelaksanaan wanalaga, dalam upaya
menanggulangi praktek illegal logging.

  

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan hutan adalah suatu
serangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan dalam menjaga serta
melestarikan  lingkungan di sekitar hutan. Hutan juga mempunyai beberapa manfaat
bagi kehidupan manusia baik dari segi sosial, budaya maupun ekonomi.akan tetapi
akibat tangan manusia itu sendiri terkadang terjadi beberapa kerusakan hutan
misalnya; kebakaran sehingga hutan menjadi gundul yang mengakibatkan banjir,
tanah longsor dan kekeringan yag semakin meningkat. upaya yang harus dilakukan
adalah penghijauan (Reboisasis) setelah melakukan penebangn pohon di hutan.

B. Saran

Marilah kita jaga lingkungan maupun hutan yang ada di Negara ini agar tidak terjadi
kerusakan seperti; kebakaran serta penebangan liar. Karena apabila lingkungan
mengalami kerusakan maka dampaknya terhadap diri kita sendiri. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi yang membacanya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Harsoyo. 1997. Pengelolaan .Bandung. Alfabeta. H.121

http://Alamendah.org/2011/08/27/dampak-kebakaran

Http://id.shvoong.com

Http://www.bukupr.com

http://www.makalahkuliah.com/2012/05/illegal-logging.html

www.Wikipedia.org

14

Anda mungkin juga menyukai