Anda di halaman 1dari 21

BAB 4

TINJAUAN KASUS

1.4 Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa


Hari / tanggal pengkajian : 25 Juni 2021
a. Identitas Klien
Nama : Tn. T
Inisial : Laki-Laki
Umur ; 40 tahun
Alamat : Liliba
Agama : Islam
Informan : Klien
No RM :-
b. Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien dibawa ke rumah sakit jiwa oleh keluarganya, keluarganya
mengatakan bahwa klien suka mengamuk, suka mengancam, berbicara
keras, melempar barang-barang yang ada di rumah, klien mengatakan
pernah memukul orang di sekitarnya seperti adik dan kakanya
klien mengatakan cepat tergangu dan ingin mengamuk, emosi labil
Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan

c. Faktor Presisposisi
1. Riwayat ganguan jiwa sebelumnya : klien pernah mengalami
ganguan jiwa kurang le bih 1 tahun
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Riwayat pengobatan sebelumnya : klien tidak rutin munum obat
sehingga muncul tanda dan gejala seperti di atas
3. Trauma masa lalu
a. Aniaya fisik : klien mengatakan pernah menjadi korban aniaya
fisik dari ayahnya kadang-kadang sampai kepalanya bengkak
b. Aniaya seksual : klien tidak pernah mengalami aniaya seksual
c. Penolakan : klien pernah mengalami penolakan dari ayahnya
bahkan ayahnya pernah menyusir dan tidak menggangap klien
sebagai anaknya
d. Kekerasan dalam keluarag : klien mengatakan pernah melihat
atau memehami kekerasan dalam keluarga
e. Tindakana kriminal : tidak pernah menga;lami tindakan
kriminal sebelumnya
Masalah keperawatan : respon pasca trauma

d. Fisik
 Tanda-tanda vital
- TD : 110/90
- N : 96 x/m
- S : 37c
- RR : 20xm
 Keluhan fisik ( Tidak ada )
Masalah keperawatan : Tidak ada
e. Psikososial
1. Genogram
Keterangan : Laki-Laki

: Perempuan
: Hubungan atau garis keturunan
: Tinggal serumah
: Sudah meninggal
: Klien
:I Garis keturunan
Penjelasan :klien mengatakan anak pertama dari 3 bersaudara dan
tinggal bersama dengan kedua orang tuanya dan kedua saudara
kandungnya dalam keluarga tidak ada yang mengalami masalah seperti
klien
2. Konsep Diri
A. Citra Cubuh
Klien mengatakan anggota tubuhnya baik dank lien menyukai
tubuhnya apa adanya.
B. Identitas Diri
Klien mengatakan anak pertama dari 3 bersaudara, klien bersekolah
hanya sampai SD,
C. Peran
klien mengatakan berperan sebagai anak ke-1 dalam keluarga.
Klien belum menikah, biasanya klien membantu pekerjaan ibunya
di rumah seperti mencuci, menyapu dan membantu ayahnya dalam
beraktivitas
D. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang
berkumpul bersama keluarganya.
E. Harga Diri
Klien mengatakan merasa malu dan menggangap dirinya tidak
berarti lagi
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
3. hubungan sosial
a. orang yang terdekat
klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah
ibunya.
b. peran serta dalam kelompok atau masyarkat
klien ikut berperan aktif dalam kegiatan kelompok
c. klin lebih senang sendiri dan berinteraksi dengan orang lain
jika ada hal yang penting
- masalah keperawatan harga diri rendah
4. spiritual
a. nilai dan keyakinan beda agama
nilai dan keyakinan yang dipegang oleh klien adalah nilai-nilai
islam dan klien mengatakan sholat ibu wajib
b. kegiatan ibadah
kegiatan ibadah klien adalah sholat, dan tidak pernah lelai untuk
sholat
masalah keperawatan : tidak ada
f. Status Mental
1. Penampilan
Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus kemudian menggunakan
baju yang seharusnya, dan mendi 2x dalam sehari klien cukup
memperhatikan penampilannya
2. Pembicara
Klien berbicara dengan keras, agag kacau serta terlihat cepat
tersinggung
3. Akfitas Motorik
Klien terluhat sehat dan selalu menyikuti kegiatan yang ada
dirumah sakit
4. Alam Perasaan
Klien merasa sangat senang dan bahagia tinggal dirumah sakit
5. Afek
Afek klien labil, cepat marah dan tersinggung
- Masalah Kaperawatannya: Kerusakan Komunikasi
6. Interaksi Selama Wawancara
Interaksi selama wawancara klien baik, namun kontak mata tajam
- Masalah keperawatan : resiko perilaku kekerasan

7. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan-bisikan aneh
ataupun melihat bayangan-bayangan aneh
8. Proses Pikir
Proses pikir adalah flight of ideal karena sering menganti topik
pembicaraan tampa menyelesaikan topic pertama
Masalah keperawatan :
- Perubahan proses pikir
- Waham
9. Isi pikir
Klien menyatakan dirinya memiliki suatu ilmu dan pernah bekerja
diluar daerah serta menganggap dirinya memiliki kekuatan
Masalah keperawatan
- Tidak ada msalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran
Klien mampu menjelaskan pertanyaan ketika di Tanya dimana
tempat,dimana dirawat, orang yang merawat,dan waktu yang
diberikan
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Klien ampu menjelaskan kegiatan sehari-hari dan menceritakan
pengalaman saat sebelum masuk
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi klien baik karena masih dapat berhitung dan
dapat menjawab perhitungan sederhana, yang diberikan perawat.
13. Kemampuan penilaian
Kliean mampu mengambil keputusan yang sederhana dengan
bantuan orang lain.
Masalah keperawatan: perubahan proses pikir

14. Daya tarik diri


Klien mengatakan dirinya sehat dan tidak semestinya dibawah ke
rumah sakit
Masalah keperawatan: gangguan proses pikir

G. Kebutuhsn Persiapan Pulang


1. Makan
Klien makan tiga kali sehari dengan tanpa bantuan
2. BAK/BAB
Kilen dapat defikasi atau berkemi tanpa bantuan dengan frekuensi
kurang lebih 4x sehari
Masalah keperawatan: tidak ada
3. Mandi
Klien bisa mandi 2x sehari pagi dan sore hari tanpa bantuan orang
lain.
4. Berpakaian/berhias
Klien dapar berpakaian dengan rapih tanpa bantuan orang lain.
5. Istrahat dan tidur
Klien tidak mengalami gangguan tidur. Klien tidur siang 4-5 jam
dan untuk tidur malam 8-9 jam
6. Penggunaan obat
Untuk penggunaan obat, klien tidak membutuhkan bantuan karena
klien bisa melakukannya sendiri dan mengetahui obat-obat yang
dikumsumsi.
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan jarang pergi ke pusat kesehatan untuk
memeriksakan diri
8. Aktivitas di dalam rumah
Klien mempu melakukan kegiatan rumahan dengan baik misalnya,
menonton tv, menyiapkan makanan ataupun menjaga kerapian
rumah
9. Aktivitas di luar rumah
Klien masih dapat melakukan aktivitas di luar rumah secara
mandiri, seperti berkendaraan ataupun berjalan-jalan dan
mengobrol dengan keluarganya.

H. Mekanisme Koping
Mekanisme koping maladaptif karena klien mengatakan saat dia
mengalami masalah biasanya klien merusak barang-barang
disekitarnya
- Masalah keperawatan: Mekanisme koping tidak efektif

I. Masalah Psikososial Dan Lingkungan


1. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Klien mengatakan keluarga dan saudaranya mendukung untuk
kesembuhannya
2. Masalah berhubngan dengan lingkungan
Klien mengatakan mengalami masalah dengan lingkungan karena
sering diejek dan ingin memukul orang-orang yang mengejeknya
4. Masalah dengan pekerjaan
Klien tidak mengalami masalah dalam bekerja
5. Masalah ekonomi
Klien mengatakan hidupnyadan keluarganya masih mampu dan
berkecukupan
6. Masalah spesifik
Klien tidak mampu mengingat tentang waktu dan lain-lain
Masalah keperawatan: - Ketidak berdayaan
- Sindroma stress relokasi
- Ketidak mampuan

J. Kurang Pengetahuan
Klien kurang mampu menahan diri untuk memukul orang karena orang-
orang disekitarnya selalu mengejeknya.
Masalah keperawatan: resiko perilaku kekerasan

K. Askep Medik
Diagnosa medik: skizofernia pavanoid
Terapi medik : risperidon 2x1mg

L. Analisis Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN

1. DS:  Klien mengatakan cepat tersinggu
ng, ingin mengamuk, pernah
memukul orang lain serta
mengungkapkan keinginan
memukul orang-orang yang
Mekanisme perilaku kekerasan
mengejeknya.
koping tidak
DO: Klien berbicara keras, aga kacau, efektif
cepat tersinggung, emosi labil,
kontak mata tajam.
2. DS: Klien merasa mau dengan orang
lain
Ganguan citra Harga diri rendah
DO: Menyendiri, lebih banyak tubuh
menghabiskan waktu di kamar

3 DS: Klien mengatakan dirinya memiliki


suatu ilmu, pernah bekerja diluar
Ganguan konsep Waham
daerah, serta menganggap dirinya
diri harga diri
memiliki kekuatan.
rendah
DO: Proses pikir flight of ideas, berkata
tidak sesuai kenyataan, cepat
tersinggung

M. Pohon Masalah
A. Pohon Masalah

Perilaku kekerasan Efek

Harga diri rendah Masalah

Waham Penyebab
B. Diagnosa keperawatan

1. Resiko perilaku kekerasan

2. Waham kebesaran

3. Harga diri rendah

C. Intervensi

Perencanaan
Tgl Dx Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Keperawatan

perilaku TUM: klien 1. Klien menunjukan 1. bina hubungan saling


kekerasan tidak tanda-tanda percaya percaya dengan :
menunjukan kepada perawat - beri salam
resiko perilaku - wajah cerah,tersenyum setiap
kekerasan - mau berkenalan berinteraksi
TUK: - ada kontak mata - perkenalkan
1.klien dapat - bersedia menceritakan nama, nama
membina perasaan panggilan
hubungan perawat dan
saling percaya tujuan perawat
berinteraksi
- tanyakan
danpanggilkan
2. klien menceritakan nama kesukaan
penyebab perilaku klien
2. klien dapat keketasan yang - tunjukan sikap
mengidentifika dilakukannya : empati,jujur dan
si penyebab - menceritakan penyebab menepati janji
perilaku perasaan jengkel atau setiap kali
kekerasan kesal baik dari diri berinteraksi
yang sendiri maupun - buat kontak
dilakukannya lingkungannya interaksi yang
3. klien menceritakaan jelas
3. klien dapat keadaan - dengarkan
mengidentifika -Fisik :mata merah, dengan penuh
si tanda-tanda tanggan mengepel perhatian
perilaku ,ekspresi tegang, dll ungkapan
kekerasan - emosional : perasaan perasaan
marah, jengkel, bicara 2. bantu klien mengungkapkan
kasar perasaan masalahnya
-sosial :bermusuhan yang - motivasi klien untuk
dialami saat terjadi menceritakan penyebab
4. klien dapat perilaku kekerasan kesulitannya
mengidentifika 4. klien menjelaskan : - dengarkan dengan penuh
si jenis - jenis ekspresi empati dan memberikan setiap
perilaku yang kemarahan yang ungkapan klien
pernah selama ini telah 3. bantu klien mengungkapkan
dilakukannya dilakukannya tanda-tanda perilaku kekerasan
- efekliritas cara yang yang dialaminya :
dipakai dalam - motivasi klien menceritakan
menyelesaikan masalah kondisi fisik saat perilaku
kekerasan terjadi
5. klien dapat 5. klien menjelaskan - motivasi klien menceritakan
mengidentifika akibat tindakan kondisi psikologis saat terjadi
si akibat kekerasan yang perilaku kekerasan
perilaku dilakukannya diri
kekerasan sendiri :luka, dijatuhi 4. duskusi dengan klien
teman,dll perilaku kekerasan yang di
- orang lain atau keluarga lakukannya
luka, tersinggung dll -motivasi klien menceritakaan
- lingkungan : barang perasaan klien setelah tindakan
atau benda rusak kekerasan tersebut terjadi
6. klien dapat 6,klien : -diskusikan apakah dengan
mengidentifika -Menjelaskan cara-cara tindakan kekerasan yang
si perilaku sehan mengungkapkan dilakukannya masalah yang
kekerasan marah dialamin teratasi
5. diskusikan dengan klien
akibat negatif cara yang
dilakukan pada :
- diri sendiri
- orang lain/keluarga
lingkungan

6.diskusikan dengan klien :


-apakah klien mempelajari
7. klien dapat 7. klien memperagakan mengungkapkan marah yang
mendemustrasi cara sehat
kan cara mengontrolperilaku - jelaskan berbagai alternatif
mengontrol kekerasan pilihan untuk mengungkapkan
perilaku - fisisk : tarik nafas marah
kekerasan dalam,memukul bantal - cara fisik : diatasi dalam
kasar pukul bantal/kasur,olahraga
- verbal : mengunakan - variabel mengungkapkan
perasaan kesal /jengkel bahwa dirinya sedang kesal
pada lingkungan kepada orang lain
- sosial : latihan asertif dengan
orang lain
- spiritual : beribadah sesuai
keyakinan agamanya masing-
masing
8. klien 8. kien menjelaskan: 7.1. diskusikan cara yang
mengunakan - manfaat minum obat dipilih untuk mengungkapkan
obat sesuai - kerugian tidak minum kemarahan
dengan obat 7.2. latih klien untuk
program yang - nama obat memperagakan cara yang
ditetapkan - bentuk dan warna obat dipilih
- dosis yang diberikan - peragakan care yang dipilih
kepadanya - jelaskan manfaat care tersebut
- waktu pemukalan - anjurkan klienuntuk meniru
-cara pemukalan peragaan yang sudah dilakukan
-efek yang dirasakan - beri penguatan pada
-mengunakan obat sesuai klien,perbaiki cara yang masih
program belum sempurna
7.3 anjurkan klien mengunakan
cara yang suda di latih saat
marah/jengkel
8.1 jelaskan saat mengunakan
obat secara teratur dan
kerugian jika tidak
mengunakan obat
8.2 jelaskan kepada klie :
-jenis obat (nama,warna,bentuk
obat)
- waktu pemakaian
- cara pemakaian
-efek yang akan dirasakan
klien
8.3 anjurkan klien :
- minta dan mengunakan obat
tepat waktu
- laporkan ke perawat atau
dokter jika mengalami efek
yang tidak biasa
- beri pujian terhadap
kedisiplinan klien mengunakan
obat

D2
Keperawatan

Tujuan Kriterial Evaluasi Intervensi Paraf

Ganguan TUM : klien 1.1 setelah x laterasi 1.1 bina hubungan saling
proses pikir dapat klien percaya dengan klien
waham mengontrol a. mau menerima a. beri salam
wahamnya perawat disampingnya b. perkenalkan diri, tanyakan
TUK : b. mengatakan mau nama, serta nama pangilan
1. klien dapat menerima bantuan yang disukai
membina
hubungan saling perawat c. jelaskan tujuan interaksi
percaya dengan c. tindakan menunjukan d. yakinkan dalam keadaan
perawat tanda-tanda curiga aman dan perawat siap
d. mengijinkan duduk menolong dan
disampingnya mendampinginya
e. yakinkan bahwa kerahasian
klien tetap terjaga
f. tunjukan sikap terbuka dan
jujur
g. perhatikan kebutuhan dasar
TUK : klien dan bantu klien memenuhinya
dapat 1.2 setelah x laterasi
mengidentifikasi klien : 1.2 bantu klien untuk
perasaan yang a. klien menceritakan mengungkapkan perasaan dan
muncul secara ide-ide dan perasaan pikirannya
berulang dalam yang muncul secara a. diskusikan dengan klien
pikiran klien berulang dalam pengalaman yang dialami
pikirannya selama ini termasuk hubungan
dengan orang yang berarti
dalam lingkungannya
b. dengarkan penyetaan klien
dengan cepat menetang
pernyataan wahamnya
TUK : klien 1.3 setelah x interaksi c. perawat dapat memahami
dapat klien : apa yang diceritakan klien
mengidentifikasi a. dapat mengebutkan 1.3 bantu klien
streseor atau kejadian sesuai dengan mengidentifikasikan
pencetus urutan waktu serta kebutuhan tidak terpenuhi
wahamnya kebutuhan dasar yang serta kejadian yang menjadi
tidak terpenuhi seperti faktor penyebab wahamnya
harga diri, rasa aman, dll a. diskusikan dengan klien
b. dapat menyebut tentang kejadian trauma yang
hubungan antara menimbulkan rasa takut
kejadian traumetik b. diskusikan cara-cara
kebutuhan tidak mengatasi kebutuhan yang
terpenuhi dengan tidak terpenuhi dan kejadian
TUK : klien wahamnya traumetik
dapat 1.4 setelah x interaksi
mengidentifikasi klien mengebut 1.4 bantu klien
usahanya perbedaan pengelaman mengidentifikasi keyakinan
nyata dengan yang salah tentang situasi yang
pengelaman wahamnya nyata ( bila klien sudah siap )
a. diskusi dengan klien
pengelaman wahamnya
berragu mentasi
TUK : klien b. katakana kepada klien akan
dapat 1.5 setelah x keraguan perawat terhadap
mengidentifikasi a. hubungan dengan pernyataan klien
kensekuensinya keluarga 1.5 hambatan dalam keluarga,
dari wahamnya b. hubungan dengan interaksi aktivitas sehari-hari
orang lain
1.6……..x interaksi
klien melakukan
aktivitas yang 1.6 diskusikan hobi atau
konstruuktif sesuai akvisitas yang disukainya
dengan minatnya yang 1.7 anjurkan klien memilih
dapat mengalihkan focus dan melakukannya aktivitas
klien dengan wahamnya yang membutuhkan akvisitas
yang membutuhkan perhatian
1.8 ikut sertakan klien dalam
aktivitas fisik yang
membutuhkan perhatian
sebagai pengisi waktu luang

No Diagnose Rencana Keperawatan Paraf


Dx Keperawatan

Tujuan Kriterial Hasil Intervensi

3 Ganguan Konsep TUM : pasien


Diri : Harga Diri mempunyai harga
Rendah diri
TUK : 1.setelah 4x 1. bina hubungan
1. pasien bisa interaksi,pasien saling percaya
membina hubungan menunjukan ekspresi dengan mengunakan
saling percaya wajah bersahabat, prinsip terauptik
dengan perawat rasa senang, kontak 2.diskusikan dengan
mata, salam dll pasien tentang :
2. pasien dapat 2.setelah 4x interaksi - askep positif yang
mengidentifikasi pasien menyebutkan: dimiliki
askep positif dan - aspek positif dan pasien,keluarga
kemampuan yang kemampuan yang lingkungan
dimiliki dimiliki pasien
- aspek positif
lingkungan pasien

D. Implemantasi Dan Evaluasi


1. Nama Pasien : Tn. T
2. Umur : 40 Tahun
3. Diagnose Medis : Skizofrenia Paranoid
4. Ruangan :-
5. No RM :-

Tgl Catatan Perkembangan Evaluasi

DS : Klien mengatakan cepat S : klien mengatakan merasa senang dan sedikit


tersinggung, mengamuk pernah tenang setelah berkenalan, mengungkapkan
memukul orang lain, merasa malu keinginan memukul orang yang mengejuknya
dengan orang lain, dirinya memiliki O : klien mqampu pukul kasur/bantal
ilmu,menganggap dirinya memiliki -klien mampu berdiskusi tentang kebutuhan
kekuatan yang tidak terpenuhi
DO : tatapan tajam, berbicara keras, -klien mampu melatih kemampuan positif satu
dan kacau, menyendiri flight of ideas, yaitu mengambar
banyak menghabiskan waktu di kamar A :RPK masih ada, waham masih ada, HDR
Diagnosa Keperawatan : RPK, waham : masih ada
kebesaran, HDR P :- latihan pukul bantar/kasur 2x/hari dan saat
Kemampuan : ingin marah
Kemampuan klien mampu nafas dalam -latihan mengambar 2x sehari
Tindakan :
- melatih pukul
bantal/kasur
- melatih kemampuan
posotif satu
- berdiskusi tentang
kebutuhan klien yang
tidak terpenuhi
Rencana tindakan lanjut :
Latih mengontrol marah secara verbal,
latih kemampuan positif kedua
DS : klien mengatakan terkadang masih S : klien merasa senang dan sedikit tanang
cepat tersinggung, mengamuk, merasa setelah berlatih
mali, dengan orang lain, dirinya kuat O:
DO : tatapan masih tajam,berbicara - klien belum mampu mengontrol
sedikit keras, menyendiri, fight of ideas. marah secara verbal
Diagnosa keperawatan : RPK,waham : - klien mampu melatih
kebesaran HDR kemampuan positif kedua
Kemampuan : klien mampu nafas merapikan tempat tidur
dalam, pukul kasur/bantal, menggembar A : RPK masih ada, waham masih ada,HDR
Tindakan : berkurang
- melatih mengontrol P :
marah secara verbal - Latihan mengontrol marah
- melatih kemampuan secara verbal 2x/hari dan saat
positif kedua ingin marah
Rencana tindakan lanjut : - Latihan merapikan tempat tidur
- Lebih mengontrol mara 2x/hari
secara spiritual
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah menguraikan proses asuhan keperawatan pada Tn. T maka perlu
mengambil kesimpulan bahwa
a. Hasil pengkajian terlihat Tn. T mengalami perasaan tidak mampu,
pandangan hidup yang pesimis, lebih banyak menunduk dan nada suara
lemah, tidak mau memulai pembicaraan dengan orang lain, menarik diri
dari komunitas.
b. Rumusan diagnosa yang muncul yaitu koping individu tidak efektif, harga
diri rendah, isolasi sosial
c. Intervesi keperawatan disusun berdasarkan teori. intervensi yang
dilakukan yaitu melakukan hubungan sosial secara bertahap, membina
hubungan saling percaya, mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
.memanfaatkan sistem pendukung yang ada dikeluarga dan melatih
kemampuan yang dimiliki klien
d. Implementasi yang dilakukan berdasarkan dengan intervensi keperawatan
yang telah disusun. Implementasi yang dilakukan adalah melakukan
hubungan sosial secara bertahap denganmengajarkan klien berinteraksi
dengan orang lain secara bertahap , membina hubunga salig percaya
dengan komunikasi terapeutik, mengidentifikasi kemampuan yang
dimiliki dengan melatih kemampuan yang dimiliki klien.
e. Evaluasi yang dilakukan yaitu klien sudah mampu melaksanakan
kemampuan yang dimiliki yang dilatih secara mandiri, berinteraksi dengan
orang lain dengan baik. keluarga memahami masalah harga diri rendah.
5.2. Saran
a. Bagi perawat
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan hendaknya
mengikuti langkah-langkah proses keperawatan dan dalam pelaksanaan
tindakan dilakukan secara sistematis dan tertulis agar tindakan berhasil
dengan optimal dengan sesuai yang diharapkan
b. Bagi pasien
Pasien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
mengidentifikasi kemampan dan aspek positif yang dimiliki pasien,
melatih kegiatan sesuai dengan kemampuan.
c. Bagi instisusi pendidikan
Diharapkan hasil karya ini menjadi bahan pembelajaran. Khususnya
dibidang keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
perilaku kekerasan
d. Bagi pengembang dan studi kasus selanjutnya
Diharapkan hasil karya tlis ini agar dapat digunakan sebagi referensi
lain serta acuan dapat dikembangkan dalam membeikan asuhan
keperawatan pada klien dengan harga diri rendah

Anda mungkin juga menyukai