12 Tahun 2021
9 Pasal 16
(5) Penyelenggara Swakelola sebagaimana
dimaksud
pada ayat (1) dapat dibantu oleh Pengelola
Pengadaan
Barang/Jasa.
10 Pasal 19
(1) PPK dalam menyusun Spesifikasi Teknis/KAK
(1) Dalam menyusun spesifikasi teknis/KAK: barang/jasa menggunakan:
a. menggunakan produk dalam negeri; a. produk dalam negeri;
b. menggunakan produk bersertifikat SNI; b. produk bersertifikat SNI;
dan c. produk usaha mikro dan kecil serta koperasi
c. memaksimalkan penggunaan produk dari
industri hijau. hasil produksi dalam negeri; dan
d. produk ramah lingkungan hidup.
No Perpres No. 16 Tahun 2018 Perpres No. 12 Tahun 2021
(2) Dalam penyusunan spesifikasi teknis/KAK
(2) Dalam penyusunan spesifikasi teknis/KAK
dimungkinkan
dimungkinkan penyebutan merek terhadap:
penyebutan merek terhadap:
a. komponen barang/jasa;
a. komponen barang/jasa;
b. suku cadang;
b. suku cadang;
c. bagian dari satu sistem yang sudah ada; atau
c. bagian dari satu sistem yang sudah ada;
d. barang/jasa dalam katalog elektronik atau
d. barang/jasa dalam katalog elektronik;
Toko
atau
Daring.
e. barang/jasa pada Tender Cepat.
13 Pasal 27A
(1) PPK dapat menggunakan selain jenis kontrak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sesuai
dengan karakteristik pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
(2) PPK dalam menetapkan jenis kontrak
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan
prinsip
efisien, efektif dan tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
14 Pasal 28
(6) Surat pesanan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) (6) Surat pesanan sebagaimana dimaksud pada
huruf e digunakan untuk Pengadaan ayat (1)
Barang/Jasa melalui huruf e digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa
E-purchasing atau pembelian melalui toko melalui E-purchasing.
daring.
No Perpres No. 16 Tahun 2018 Perpres No. 12 Tahun 2021
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk
kontrak (7) Ketentuan mengenai bukti pendukung untuk
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan masing-
dokumen masing bentuk kontrak sebagaimana dimaksud
pendukung Kontrak, diatur dalam peraturan pada
menteri yang ayat (1) dilakukan sesuai peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang bidang
keuangan negara dan/atau keuangan negara atau peraturan menteri yang
menteri yang menyelenggarakan urusan di bidang
menyelenggarakan urusan di bidang pemerintahan
pemerintahan dalam dalam negeri.
negeri.
15 Pasal 30
(2) Jaminan Penawaran sebagaimana dimaksud
(2) Jaminan Penawaran sebagaimana pada
dimaksud pada ayat (1) ayat (1) huruf a untuk pengadaan Pekerjaan
huruf a dan Jaminan Sanggah Banding Konstruksi dan pengadaan barang/jasa yang
sebagaimana dilakukan secara terintegrasi.
dimaksud pada ayat (1) huruf b hanya untuk (2a) Jaminan Sanggah Banding sebagaimana
pengadaan dimaksud
Pekerjaan Konstruksi. pada ayat (1) huruf b hanya untuk pengadaan
Pekerjaan Konstruksi.
16 Pasal 31
(1) Jaminan Penawaran sebagaimana (1) Jaminan Penawaran sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam Pasal dalam
30 ayat (2) diberlakukan untuk nilai total Pasal 30 ayat (2) diberlakukan untuk nilai HPS
HPS paling paling
sedikit di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh sedikit di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar miliar
rupiah). rupiah).
(2) Jaminan Penawaran sebagaimana (2) Jaminan Penawaran sebagaimana dimaksud
dimaksud pada ayat (1) pada
besarnya antara 1% (satu persen) hingga 3% ayat (1) besarnya antara 1% (satu persen) hingga
(tiga persen) 3%
dari nilai total HPS. (tiga persen) dari nilai HPS.
No Perpres No. 16 Tahun 2018 Perpres No. 12 Tahun 2021
(3) Untuk Pekerjaan Konstruksi terintegrasi,
Jaminan (3) Pengadaan barang/jasa yang dilakukan secara
Penawaran sebagaimana dimaksud pada terintegrasi, Jaminan Penawaran sebagaimana
ayat (1) dimaksud pada ayat (1) besarnya antara 1% (satu
besarnya antara 1% (satu persen) hingga 3% persen) hingga 3% (tiga persen) dari nilai Pagu
(tiga persen) Anggaran.
dari nilai Pagu Anggaran.
17 Pasal 32
(1) Jaminan Sanggah Banding sebagaimana (1) Jaminan Sanggah Banding sebagaimana
dimaksud dalam dimaksud
Pasal 30 ayat (2) besarnya 1% (satu persen) dalam Pasal 30 ayat (2) besarnya 1% (satu
dari nilai total persen)
HPS. dari nilai HPS.
18 Pasal 33
(2) a. Pengadaan Jasa Lainnya yang aset
(2) a. Pengadaan Jasa Lainnya yang aset Penyedia
Penyedia sudah
dikuasai oleh Pengguna; atau
dikuasai oleh Pengguna; atau
(3) b. untuk nilai penawaran terkoreksi di
bawah 80% (3) b. untuk nilai penawaran terkoreksi di bawah
(delapan puluh persen) dari nilai HPS, 80%
Jaminan (delapan puluh persen) dari nilai HPS, Jaminan
Pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari Pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai
nilai total HPS.
HPS.
19 Pasal 38
(2) E-purchasing sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) (2) E-purchasing sebagaimana dimaksud pada
huruf a dilaksanakan untuk ayat (1)
Barang/Pekerjaan huruf a dilaksanakan untuk Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang sudah Konstruksi/Jasa Lainnya yang sudah tercantum
tercantum dalam dalam katalog elektronik atau Toko Daring.
katalog elektronik.
(5) i. pemilihan penyedia untuk melanjutkan
pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya dalam hal terjadi pemutusan kontrak.
(6) c. dimungkinkan dapat menyebutkan merek
sebagaimana diatur dalam Pasal 19 ayat (2)
huruf b dan huruf c.
20 Pasal 39
No Perpres No. 16 Tahun 2018 Perpres No. 12 Tahun 2021
(3) Metode evaluasi Penilaian Biaya Selama
Umur Ekonomis
digunakan untuk Pengadaan (3) Metode evaluasi Penilaian Biaya Selama Umur
Barang/Pekerjaan Ekonomis digunakan untuk Pengadaan Barang
Konstruksi/Jasa Lainnya yang yang
memperhitungkan faktor memperhitungkan faktor umur ekonomis, harga,
umur ekonomis, harga, biaya operasional, biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan nilai
biaya sisa
pemeliharaan, dan nilai sisa dalam jangka dalam jangka waktu operasi tertentu.
waktu operasi
tertentu.
21 Pasal 41
(5) e. Jasa Konsultansi yang setelah dilakukan
Seleksi
ulang mengalami kegagalan;
f. pemilihan penyedia untuk melanjutkan Jasa
Konsultansi dalam hal terjadi pemutusan
kontrak;
g. Jasa Konsultansi yang bersifat rahasia sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; atau
h. Jasa ahli Dewan Sengketa Konstruksi.
22 Pasal 50
(4) b. Peserta menyampaikan penawaran harga;
23 Pasal 51
(1) Prakualifikasi gagal dalam hal:
(1) Prakualifikasi gagal dalam hal:
a. setelah pemberian waktu perpanjangan,
a. setelah pemberian waktu perpanjangan, tidak
tidak ada
ada
peserta yang menyampaikan dokumen
peserta yang menyampaikan dokumen
kualifikasi;
kualifikasi;
atau
atau
b. jumlah peserta yang lulus prakualifikasi
b. jumlah peserta yang lulus prakualifikasi kurang
kurang dari
dari 3 (tiga) peserta.
3 (tiga) peserta.
No Perpres No. 16 Tahun 2018 Perpres No. 12 Tahun 2021