Anda di halaman 1dari 7

No.

PT:
PETUNJUK TEKNIS PT-SHNUR-00- 038
Tanggal Dibuat: Tanggal Berlaku: Nama Divisi:

03 oktober 2013 17 oktober 2013 Keperawatan

Judul: No. Revisi :

Membantu Posisi Berbaring Pasien 07 Hal. 1 dari 7

1.0 TUJUAN

1.1 Membeikan rasa nyaman pada pasien


1.2 Membantu proses perbaikan kondisi pasien pada kasus-kasus tetentu
1.3 Memudahkan perrawat pada saat melakukan tindakan keperawatan, pemeriksaan
dan pengobatan pada pasien

2.0 RUANG LINGKUP

Petunjuk teknis ini sebagai pedoman tindakan dan tanggung jawab perawat / bidan dalam
melakukan prosedur baik dirawat inap maupun rawat jalan.

3.0 DEFINISI
3.1 Posisi fowler adalah cara berbaring pasien dengan posisi setengah duduk
3.2 Posisi SIM adalah posisi miring dan setengah telungkup
3.3 Posisi trendelemburg adalah posisi kepala lebih rendah dari pada kaki
3.4 Posisi dorsal recumbet adalah posisi terlentang dengan lutut di tekuk dan telapak
kaki menapak diatas tempat tidur, sedangkan kedua belah kaki direnggangkan
3.5 Posisi lithomie adalah posisi terlentang dengan kedua paha diangkat dan ditarik
kearah perut, sedangkan tungkai bawah membuat sudut 90° terhadap paha
3.6 Posisi genu pectoral (knee chest) adalah posisi menungging, kedua kaki ditekuk,
dan dada menempel pada kasur
3.7 Posisi prone adalah posisi telungkup dengan kepala miring kii/kanan dan garis leher
tetap lurus.

4.0 ACUAN
4.1 KRS-SHNUR-00-002 Standa Praktek Keperawatan
4,2 KRS-SHNUR-00-006 Standa Keperawatan Berhubungan dengan
kebutuhan rasa aman dan perlindungan
4.3 KRS-SHNU-00-007 Standa Keperawatan Berhubungan dengan
kebutuhan rasa nyaman dan kebersihan
4.4 KRS-SHNUR-00-009 Standar keperawatan berhubuungan dengan
kebutuhan aktivitas, pegerakan dan rehabilitas
4.5 KRS-SHIC-001 Pengendalian infeksi di Rumah Sakit
4.6 Masterkill College of Nursing and Haalth, (2009), Clinical Practice Manual edition.
Mosby
4.7 Bulechek, G.M.,(2007). Nursing Intervention Classification (NIC), fifth edition.
Mosby
4.8 Potter & Pery (2009), Fundamental of Nusing: Konsep Proses dan Praktik, edisi 4
jakarta, EGC
No. PT:
PETUNJUK TEKNIS PT-SHNUR-00- 038
Tanggal Dibuat: Tanggal Berlaku: Nama Divisi:

03 oktober 2013 17 oktober 2013 Keperawatan

Judul: No. Revisi :

Membantu Posisi Berbaring Pasien 07 Hal. 2 dari 7

4.9 Daniels, (2010), Nursing Fundamental: caring & Clinical Decision Making
Thomson

5.0 DOKUMEN
5.1 Catatan terintegrrasi
5.2 Catatan rencana keperawatan harian
5.3 Catatan Observasi
6..0 FASILITAS DAN PEALATAN
6.1 Tempat tidu yang dapat difungsikan (manual atau elektrik)
6.2 Bantal dan selimut
7.0 RINCIAN AKTIVITAS
7.1 Posisi Fowler (Posisi Setengan duduk)
Pemeberian posisi ini bertujuan untuk mengurangi sesak nafas meningkatkan
cardiac output, meningkatkan ventilasi / ekspansi pau, membantu
mempelancar keluarnya cairan pada pasien dengan pemasangan wate sealed
drainage, memudahkan saat makan, bicara, atau menonton TV.
7.1.1 Jelaskan prosedur dan hal-hal yang akan dilakukan pada pasien dan tujuan
diberikan posisi ini.
7.1.2 Cuci Tangan.
7.1.3 Tempat tidur bagian kepala diatur / dinaikan 80° - 90° sampai posisi
setengah duduk, bagian lutut dinaikan sesuai dengan kebutuhan (bila perlu
pasang bantal tipis dibawah kedua lutut pasien untuk mencegah merosot)
7.1.4 Pasang bantal dibawah kedua lengan pasien, pebaiki letak bantal kepala,
kalau pelu pasang sandaran kaki (footboard) pada pasien dengan total care.
7.1.5 Pasien dirapikan dan cuci tangan. Tanyakan pada pasien apakah posisi
sudah nyaman.
7.1.6 Catat posisi yang telah dilakukan dalam catatan terintegrasi yang terkait
7.1.7 Perhatikan keadaan umm pasien selanjutnya, bila posisi berubah segera
perbaiki.
Posisi ini biasanya diberikan pada pasien sesak nafas (penyakit jantung,
asthma dan sejenisnya, pasien pasca bedah bila keadaan umum pasien baik
atau bila pasien sudah benar-benar sadar, pasien immobilisasi yang tidak ada
kontraindikasi untuk posisi ini).
Kontraindikasi pada pasien post operasi spinal dan bedah otak.
No. PT:
PETUNJUK TEKNIS PT-SHNUR-00- 038
Tanggal Dibuat: Tanggal Berlaku: Nama Divisi:

03 oktober 2013 17 oktober 2013 Keperawatan

Judul: No. Revisi :

Membantu Posisi Berbaring Pasien 07 Hal. 3 dari 7

7.2 Posisi SIM (Semi Prone)


Pemberian posisi ini betujuan untuk memudahkan tindakan pemeriksaan
rektum, pembeian huknah atau obat-obatan lain melalui anus, mempermudah
pengeluaran lendi/slym pada pasien tidak sadar, mengurangi tekanan pada
daerah punggung. Kontra indikasi pada pasien dengan kasus spinal atau
ortopedik.
7.2.1 Jelaskan prosedur pada pasien dan tujuan diberikan tindakan ini
7.2.2 Cuci tangan
7.2.3 Pasien diposisikan terlentang sebelumnya, jika tampak merosot,
bantu/anjurkan pasien untuk sedikit menaikan tubuhnya. Selanjutnya bantu
pasien miring ke kiri/kanan, posisi badan setengah telungkup, letakkan
bantal di samping dada pasien.
7.2.4 Luruskan kaki sisi yang teletak dibawah, lutut dan paha sisi lainnya yang
bertumpu diatasnya ditekut serta ditarik kearah dada membentuk sudut 45°
7.2.5 Tangan yang satu sisi agak sedikit ditekut dan diletakan sejar dengan
kepala atau dibelakang punggung dan tangan sisi yang lain diatas bantal
( dengan posisi memeluk bantal)
7.2.6 Tanyakan pada pasien, apakah sudah merasa nyaman (bila pasien sadar)
7.2.7 Atur posisi bantal kepala senyaman mungkin, pehatikan jangan sampai
menutupi jalan nafas dan garis leher dalam posisi lurus.

7.3 Posisi Trendelenburg


Pemberian posisi ini bertujuan untuk meningkatkan venous return dan
melancarkan peredaran darah ke otak, serrta untuk postural drainage.
Diberikan pada pasien shock dan pasien dengan skin taksi pada kakinya.
7.3.1 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan tujuan dibeikan
posisi ini.
7.3.2 Cuci tangan
7.3.3 Pasien ditidurkan pada posisi terlentang tanpa bantal dengan kepala 30° -
40° lebih rendah dai kaki, bagian lutut diberi ganjalan satu bantal
7.3.4 Letakan bantal antara uujung kepala pasien dengan papan tempat tidur
bagian kepala, hal ini untuk menahan agarr kepala pasien tidak langsung
menempel pada papan tempat tidur tersebut
7.3.5 Tempat tidur bagian kaki di tinggikan sesuai kebutuhan
7.3.6 Bila pasien sadar, tanyakan apakah ada keluhan atau tidak seperti pusing
dll.
No. PT:
PETUNJUK TEKNIS PT-SHNUR-00- 038
Tanggal Dibuat: Tanggal Berlaku: Nama Divisi:

03 oktober 2013 17 oktober 2013 Keperawatan

Judul: No. Revisi :

Membantu Posisi Berbaring Pasien 07 Hal. 4 dari 7

7.3.7 Perhatikan keadaan umum pasien selanjutnya, bila posisi berubah segera
perbaiki.
7.3.8 Cuci tangan setelah tindakan

7.4 Posisi Dorsal Recumbent


Pemberian posisi ini bertujuan untuk mempermudah tindakan pemeriksaan
dan perawatan pada daerah genetalia, mempermudah proses persalinan.
7.4.1 Jelaskan prosedur pada pasien dan tujuan dibeikan posisi ini.
7.4.2 Cuci tangan
7.4.3 Pasien berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka.
7.4.4 kedua lutut ditekuk, paha direnggankan dan telapak kaki menapak pada
kasur tempat tidur. Pasang selimut
7.4.5 Cuci tangan setelah tindakan
7.5 Posisi Lithotomi
Posisi ini bertujuan untuk memudahkan tindakan pemeriksaan daerah
genetalia rektal, memudahkan proses persalinan dan memudahkan
pemasangan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
7.5.1 Jelaskan prosedur pada pasien dan tujuan diberikan tindakan ini.
7.5.2 Cuci tangan
7.5.3 Jaga privasi pasien, tutup pintu atau tahir tempat tidur
7.5.4 Pasien berbaring terlentang dan pakaian bawah dibuka
7.5.5 Kedua paha diangkat dan ditarik kearah perut, sehingga posisi paha fleksi
dan tungkai bawah membuat sudut 90° terhadap paha. Betis dan ujung
tumit sejajar dengan lantai.
7.5.6 Letakan kaki pada penahan dan selimu pasien
7.5.7 Cuci tangan setelah tindakan.
7.6 Posisi Genu Pectoral ( Knee Chest)
Pemberian posisi ini bertujuan untuk memudahkan tindakan pemeriksaan
daerah rektum dan sigmoid, membantu merubah letak kepala janin dan
pasien dengan kehamilan sungsang.
7.6.1 Jelaskan prosedur pada pasien dan tujuan dibeikan posisi ini
7.6.2 Cuci tangan
7.6.3 Bantal disingkikan dai tempat tidur
No. PT:
PETUNJUK TEKNIS PT-SHNUR-00- 038
Tanggal Dibuat: Tanggal Berlaku: Nama Divisi:

03 oktober 2013 17 oktober 2013 Keperawatan

Judul: No. Revisi :

Membantu Posisi Berbaring Pasien 07 Hal. 5 dari 7

7.6.4 Jaga privasi pasien, tutup pintu dan tirai tempat tidur
7.6.5 Posisi harus menunging, kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada
kasur
7.6.6 Pakaian bagian bawah dibuka bila perlu, selimut pada area tubuh yang
diperlukan
7.6.7 Cuci tangan setelah tindakan
7.7 Posisi Prone
Pemberian posisi ini bertujuan untuk mempermudah tindakan daerah
belakang, meningkatkan ekspansi dada, mencegah tertutupnya jalan nafas
oleh lidah, mencegah aspirasi oleh lendir dan merupkan posisi alternative
pada pasien imobilisasi.
7.7.1 Jelaskan prosedur pada pasien dan tujuan diberikan posisi ini
7.7.2 Cuci tangan
7.7.3 Bantal disingkirkan dari tempat tidur
7.7.4 Bantu pasien ke posisi telungkup, letakan tangan dibawah wajah dengan
posisi fleksi, kepala dimirngkan ke kiri/kanan
7.7.5 Atur posisi wajah, hindari hidng tertutup, letakan bantal kecil pada area
dada
7.7.6 Perhatikan keadaan umum pasien selanjutnya bila posisi berubah segera
perbaiki
7.7.7 Cuci tangan setelah tindakan
Kontra indikasi dilakukan pada pasien paska pembedahan abdominal,
masalah spinal, dan pernafasan.
7.8 Posisi Supine (Terlentang)
Merupakan posisi alternative pada pasien tirah baring dan biasanya
digunakan pada pasien paska operasi spinal atau tindakan anastesi spinal.
Tindakan direkomendasikan pada pasien dyspnea atau pasien yang beresiko
aspirasi.
7.8.1 Jelaskan prosedur kepada pasien dan tujuan diberikan posisi ini.
7.8.2 Cuci tangan
7.8.3 Bantu pasien/ anjurkan pasien terlentang dengan posisi tulang belakang
sejajar dengan kasur
7.8.4 Letakan bantal dibawah kepala, lutut, dan betis.
No. PT:
PETUNJUK TEKNIS PT-SHNUR-00- 038
Tanggal Dibuat: Tanggal Berlaku: Nama Divisi:

03 oktober 2013 17 oktober 2013 Keperawatan

Judul: No. Revisi :

Membantu Posisi Berbaring Pasien 07 Hal. 6 dari 7

7.8.5 Perhatikan keadaan umuum pasien selanjutnya, bila posisi berubah segera
perbaiki.
7.8.6 Cuci tangan setelah tindakan
7.9 Posisi Semi Fowler
Posisi ini memiliki keuntungan dan kontraindikasi yang sama dengan posisi
fowler.
7.9.1 Jelaskan prosedur dan hal-hal yang akan dilakukan pada pasien dan tujuan
diberikan posisi ini
7.9.2 Cuci tangan
Tempat tidur bagian kepala diatur / dinaikan 30° - 45° sampai posisi
bagian lutut dinaikan sesuai dengan kebutuhan (bila perlu pasang bantal
dibawah lutut pasien untuk mencegah merosot)
7.9.3 Pasang bantal dibawah kedua lengan pasien, perbaiki letak bantal kepala,
kalau perlu pasang sandaran kaki (footboard)
7.9.4 Pasien dirapikan dan cuci tangan, tanyakan kepada pasien apakah posisi
sudah nyaman.
7.9.5 Catat posisi yang telah dilakukan dalam formulir keperawatan yang terkait
7.9.6 Perhatikan keadaan umum pasien selanjutnya, bila pasien berubah segera
perbaiki,
7.9.7 Cuci tangan setelah tindakan.
7.10 Posisi Miring ( Side – lying )
Posisi ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada pasien dan
menghindari tekanan pada daerah punggung dan sacrum
Kontra indikasi pada pasien paska operasi Hip Replacement atau operasi
bedah tulang lainnya.
7.10.1 Jelaskan prosedur dan hal – hal yang akan dilakukan pada pasien dan
tujuan diberikannya posisi ini
7.10.2 Cuci tangan
7.10.3 Anjurkan pasien miring kiri atau kanan, bantu dukungan bantal/guling
pada area punggung sampai kepala
7.10.4 Letakkan bantal diantara kedua lutut dan di paha ( posisi tangan memeluk
bantal),
7.10.5 Rapikan pasien, perhatikan keadaan umum pasien.
No. PT:
PETUNJUK TEKNIS PT-SHNUR-00- 038
Tanggal Dibuat: Tanggal Berlaku: Nama Divisi:

03 oktober 2013 17 oktober 2013 Keperawatan

Judul: No. Revisi :

Membantu Posisi Berbaring Pasien 07 Hal. 7 dari 7

7.10.6 Cuci tangan setelah tindakan

Anda mungkin juga menyukai