Anda di halaman 1dari 9

POSISI SIMS

1. PENGERTIAN

Posisi ini dilakukan pasien miring kiri atau miring kanan, posisi ini dilakukan untuk
memberikan kenyamanan dan pemberian obat supositoria ( peranus).

2. TUJUAN

1. Mencegah decubitus
2. Mengurangi tekanan darah pada secrum dan trochanrater mayor otot pinggang
3. Memberikan obat supositoria
4. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi

3. INDIKASI

1. Pasien dengan pemeriksaan dan pengobatan daerah parineal


2. Pasien yang tidak sadarkan diri
3. Pasien paralisis
4. Pasien yang akan dienema

4. ALAT YANG DISIAPKAN

1. Bantal
2. Selimut
3. Handscone / Sarung tangan

5. PROSEDUR / CARA KERJA

1. Tempatkan pasien dengan posisi terlentang


2. Posisikan pasien dalam posisi miring yang sebagian abdomen
3. Tempatkan bantal kecil dibawah kepala
4. Tempatkan bantal dibawah lengan atas yang difleksikan, yang menyokong lengan
setinggi bahu, sokong lengan lain diatas tempat tidur.
5. Tempatkan bantal dibawah tungkai atas yang difleksikan, yang menyokong
tungkai setinggi panggul.
6. DAFTAR PUSTAKA

E.kusyanti . DKK (2012) keterampilan prosedur laboratorium keperawatan dasar edisi 2 :


Jakarta.

Alimul hidayat . A.Aziz (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia jilid 1 : Surabaya:
Salemba medika
POSISI TRENDELEBERG

1. PENGERTIAN

Posisi trendeleberg adalah posisi tubuh dibaringkan terlentang / rata dipunggung pada
kemiringan 15-30 derajat dengan kaki lebih rendah dari bagian kaki ( fried rich
trendeleberg 1844-1924).

2. TUJUAN

1. Melancarkan peredaran darah ke otak


2. Memudahkan jalannya pembedahan pada bagian perut
3. Memuadahkan untuk mengalirkan sekresi dari paru

3. INDIKASI

1. Dilakukan pada pasien shock


2. Pada klien pemasangan skintraksi pada kaki
3. Dilakukan pada klien yang memounyai penyakit pembuluh darah peripheral

4. ALAT YANG DISIAPKAN

1. Selimut
2. Bantal
3. Tempat tidur

5. PROSEDUR / CARA

1. Menjelaskan tindakan pada klien


2. Mencuci tangan
3. Pasien dibaringkan datar terlentang tanpa bantal
4. Meningkatkan / meninggikan tempat tidur pasien sesuai dengan kebutuhan
5. Memberikan nyaman pada pasien
6. Mencuci tangan
6. DAFTAR PUSTAKA

Alimul hidayat. A.Aziz (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia jilid 1 Surabaya :
Salemba medika

Alimul hidayat A.Aziz dan wilyah, musrifatul, 2004. Buku saku praktikum kebutuhaan
dasar manusia. Jakarta EGC
POSISI LITHOTOMI

1. PENGERTIAN

Posisi lithotomi adalah posisi melahirkan dimana seorang ibu berbaring diatas tempat
tidur dan menggantungkan betisnya pada penopang yang biasanya ada pada tempat tidur
obstetric.

2. TUJUAN

1. Memudahkan pemeriksaan daerah rongga panggul, misal vagina, taucher,


pemeriksaan rectum, sistoscopy
2. Memudahkan pelaksanaan proses persalinan, operasi ambeien

3. INDIKASI

1. Pada pemeriksaan genekologis


2. Untuk menegakkan diagnosis atau memberikan pengobatan terhadap penyakitnya
pada uretra, rectum , vagina dan kandung kemih

4. ALAT YANG DISIAPKAN

1. Bantal
2. Selimut
3. Handscon / Sarung tangan

5. PROSEDUR / CARA KERJA

1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan


2. Cuci tangan
3. Pasien dengan keadaan terlentang
4. Angkat kedua paha dan tarik keatas abdomen
5. Pasang selimut
6. Cuci tangan
6. DAFTAR PUSTAKA

E. kusyanti.DKK (2012) Keterampilan dan prosedur keperawatan dasar edisi : 2 Jakarta

A. Hidayat , A.aziz 2006 pengantar kebutuhan dasar manusia jilid 1 : Surabaya : Salemba
medika
POSISI SEMI FOWLER

1. PENGERTIAN

Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15 – 60 derajat.

2. TUJUAN

1. Mobilisasi
2. Memberikan perasaan lega pada klien sesak nafas
3. Memudahkan perawatan misalnya pemberian makanan

3. INDIKASI

1. Pasien dengan gangguan pernafasan


2. Pasien dengan gangguan imobilisasi

4. ALAT YANG DISIAPKAN

1. Selimut
2. Bantal
3. Handscon / Sarung tangan

5. PROSEDUR/ CARA KERJA

1. Jelaskan prosedur dan tujuan dilakukan tindakan


2. Mencuci tangan
3. Dudukkan pasien setengah duduk
4. Berikan sandaran atau bantal pada tempat duduk pasien atau atur tempat tidur
5. Untuk posisi semi fowler ( 30 – 45 derajat )
6. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk

6. DAFTAR PUSTAKA

E. kusyanti DKK (2012) Keterampilan dan prosedur laboratorium keperawatan dasar


edisi 2 : Jakarta.

A. Hidayat, A.Aziz (2006) Pengantar kebutuhan dasar manusia jilid 1 : Surabaya :


Salemba medika
POSISI FOWLER

1. PENGERTIAN

Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat
tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan
kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernafasan pasien.

2. TUJUAN

1. Mengurangi komplikasi akibat imobilisasi


2. Meningkatkan rasa nyaman
3. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi dada
dan ventilasi paru
4. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap

3. INDIKASI

1. Pasien dengan gangguan pernafasan


2. Pasien dengan gangguan imobilisasi

4. ALAT YANG DISIAPKAN

1. Selimut
2. Bantal
3. Handscon / Sarung tangan

5. PROSEDUR/ CARA KERJA

1. Jelaskan prosedur dan tujuan dilakukan tindakan


2. Mencuci tangan
3. Dudukkan pasien setengah duduk
4. Berikan sandaran atau bantal pada tempat duduk pasien atau atur tempat tidur
5. Untuk posisi semi fowler ( 30 – 45 derajat ) dan untuk fowler 90 derajat
6. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk
6. DAFTAR PUSTAKA

E. kusyanti DKK (2012) Keterampilan dan prosedur laboratorium keperawatan dasar


edisi 2 : Jakarta.

A. Hidayat, A.Aziz (2006) Pengantar kebutuhan dasar manusia jilid 1 : Surabaya :


Salemba medika

Anda mungkin juga menyukai