Anda di halaman 1dari 3

TUGAS FENOMENOLOGI AGAMA

Jenis Tugas: Tugas Mandiri


Pertemuan ke: 11

Tema Tugas: Kampanye “Peran Agama dan Pelestarian Ekologi”

Ø Bacalah materi di IDE pada pertemuan 11


Ø Buatlah review singkat ( 3 alinea) yang mengekspresikan sikap pro-lingkungan
hidup.
Ø Submit review anda di IDE

B. Format Tugas
1. Penulisan identitas: Nama-NPM-Matakuliah- Kelas.
2. Bentuk tugas adalah review atas artikel yang disiapkan di IDE.
3. Diketik menggunakan bahasa Indonesia yang baku
4. Spasi 1,5
5. Font Times New Roman (Huruf 12).
6. Paper Size A4 dengan format Ms Word/PDF

c. Pengumpulan Tugas
1. Tugas ini wajib disubmit di IDE paling lambat 12 Juni 2021, Pukul 18.00 WIB
2. Setelah submit, Jangan lupa untuk klik “conform” pada IDE.

Identitas : Klara Maria-6112001157-Fenomenologi Agama-C


Opini Mengenai Krisis Ekologi dan Ancaman bagi Kapitalisme: Slavoj Zizek

Perkembangan sains yang ditandai dengan kemajuan sains dan teknologi


tersebut, ternyata tidak seluruhnya meniscayakan hilangnya problematika
kehidupan manusia. Dalam kenyataannya, keterkaitan permasalahan ekologis yang
mengancam eksistensi manusia tersebut semakin tampak. seperti polusi, pemanasan
global, hujan asam, ledakan populasi, penggurunan atau erosi tanah, naiknya
permukaan air laut, longsor, banjir, bencana kelaparan dan virus penyakit-penyakit
baru. Bentuk ekologi saat ini adalah ekologi yang didasari rasa takut; takut akan
terjadinya bencana yang akan memporak porandakan kehidupan manusia;
ketakutan yang memaksa kita harus membuat perencanaan untuk
memperhitungkan bagaimana melindungi diri kita dari berbagai ancaman (respon
untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, misalnya). Mungkin di mata Zižek,
satu-satunya perspektif alami untuk hubungan manusia dengan alam adalah
mengenali kita sebagai spesies fana lainnya yang "berjuang keras untuk tidak mati".
Buku Living in the End Times oleh Slavoj Zizek, menjelaskan kerusakan
lingkungan dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat, karena ketergantungan
terhadap alam. Yang saya pikir adalah hal yang sudah jelas karena keberlangsungan
manusia selalu melibatkan peran alam, misal dari pandangan saya dengan program
studi arsitektur bahwa arsitektur berintegrasi dengan alam dan akan terus muncul
dengan gagasan-gagasan baru dalam meningkatkan kualitas manusia. Arsitek
mengutamakan kenyamanan dan keamanan yang termasuk dalam mempertahankan
masa hidup manusia. “Kita sebagai spesies fana lainnya yang berjuang keras untuk
tidak mati" Dari pernyataan Zižek saya berpendapat bahwa, ya; dari sisi arsitektur
pun juga berjuang untuk “tidak mati” seperti berpikir bagaimana bangunan tidak
longsor, kanal anti-banjir, hingga rumah sakit rujukan covid-19 yang dibangun
secara massal. Arsitektur tidak meranah ke kapitalisme, namun dapat menjadi
sarana ulah kapitalisme (penggunaan dan sifat user/owner).
Zižek juga menyatakan bahwa “Kerusakan lingkungan dianggap ulah kapitalisme”
Kapitalisme adalah ideologi yang meyakini bahwa modal milik perseorangan
ataupun sekelompok orang dalam masyarakat bisa mewujudkan kesejahteraan
manusia.1 Ekologi termakan kapitalisme, karena seluruh krisis kontemporer yang
tengah melanda umat manusia termasuk krisis ekologi, tidak hanya disebabkan oleh

1
https://www.akseleran.co.id/blog/kapitalisme-adalah/ DIakses 11/06/2021 (23:33 WIB)
alasan material tapi lebih karena sebab-sebab yang bersifat transendental:
cara-cara manusia terhadap alam ini. Namun persoalan kerusakan selalu disebut
sebagai bencana ekologi, seolah menyingkirkan kapitalisme yang memiliki andil
terhadap kerusakan lingkungan tersebut (Mudhoffir 2011b). Menurut saya hegemoni
dapat menanamkan ideologi baru dengan kekuasaan yang dimiliki, contohnya
membuat kapitalisme menjadi lebih adil, lebih toleran, lebih terlihat manusiawi,
sehingga kita menyebutnya sebagai capitalism with the human face.
Žižek menyebut ekologi sebagai candu baru bagi masyarakat alam yang kita
manfaatkan saat ini adalah pinjaman dari anak cucu kita karena itu bumi tempat kita
berpijak mesti diperlakukan dengan penuh rasa hormat sebagai sesuatu yang suci,
yang penuh misteri, dan sebagai kekuatan yang mesti kita percaya, bukan kita
dominasi. Dan saya setuju akan pernyataan beliau, seperti yang dinyatakan secara
implisit juga oleh Dr. Karlina Supelli dalam ceramahnya “Ancaman terhadap Ilmu
Pengetahuan”. terkadang yang misteri biarlah menjadi misteri

Anda mungkin juga menyukai