Halaman
Cover....................................................................................................................... 1
.
Daftar Isi.................................................................................................................. 2
A. Latar Belakang................................................................................................. 3
B. Tujuan Kegiatan Bindikel............................................................................ 3
C. Program Kegiatan Bindikel.......................................................................... 4
D. Jadwal Pelaksanaan Program Kegiatan Bindikel......................................... 6
E. Sasaran Kegiatan Bindikel............................................................................. 6
F. Kendala yang Dihadapi.................................................................................... 7
G. Cara Mengatasi Kendala................................................................................. 7
H. Hasil................................................................................................................ 8
I. Dokumentasi................................................................................................... 8
2
A. Latar Belakang
Keluarga adalah pendidik awal dan utama. Namun, masih banyak keluarga yang
menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan anak kepada sekolah. Padahal
tidak semua kebutuhan pendidikan anak dapat dipenuhi oleh satuan pendidikan maupun
keluarga. Untuk itulah dirasa perlu ada Pembinaan Pendidikan Keluarga ( Bindikel ).
Dengan adanya Pembinaan Pendidikan Keluarga diharapkan dapat meningkatkan
kolaborasi antara orang tua dengan sekolah untuk mendidik anak sehingga anak dapat
berkembang dengan baik.
Dampak positif pelibatan orangtua dalam kegiatan sekolah dapat meningkatkan
kehadiran siswa di sekolah, mengurangi perilaku disruptif (mengganggu) anak,
meningkatkan prestasi akademik anak, meningkatkan semangat guru, dan mendukung
kemajuan sekolah secara keseluruhan.
Tujuan pembinaan pendidikan keluarga ini adalah supaya anak mendapatkan
pendidikan yang paling optimal. Strateginya, Trisentra pendidikan seperti yang digagas
Ki Hajar Dewantara, yakni keluarga, sekolah dan masyarakat harus kompak, koheren,
punya sinyal yang sama. Esensi pendidikan keluarga adalah untuk membina para orang
tua sebagai pendidik utama dan pertama.
SMP N 19 Semarang mulai merintis kegiatan Bimbingan Pendidikan Keluarga
(BINDIKEL). Sosialisasi kegiatan ini pun telah dilaksanakan. Nampaknya Orang tua
siswa merespon positif kegiatan ini melalui kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam
Paguyuban orang tua pada kelas masing-masing.
3
4. Memahami model kemitraan pendidikan keluarga di satuan pendidikan.
5. Memahami pengelolaan pendidikan keluarga di satuan pendidikan.
6. Memahami pentingnya pertemuan wali kelas dengan orang tua/wali.
7. Memahami pentingnya kelas orang tua.
8. Memahami pentingnya kelas inspirasi.
9. Memahami pentingnya pentas kelas akhir tahun ajaran.
10. Memahami pentingnya rencana tindak lanjut/rencana aksi.
11. Membuat Laporan Akhir tahunan
2. Pertemuan Wali Kelas dengan Orang Tua, dilakukan dalam kegiatan pertemuan hari
pertama masuk sekolah disertai dengan pembentukan pengurus Paguyuban Orang
Tua, pertemuan pengambilan rapot UTS, pengambilan rapot semester dan kenaikan
4
kelas, pengambilan hasil kelulusan siswa yang dilaksanakan secara tatap muka
sebelum masa pandemi atau secara online pada masa pandemi.
Pertemuan orangtua siswa di awal tahun pelajaran sangat penting karena merupakan
pembuka jalur komunikasi antara pihak sekolah dan pihak orangtua. Peranan orang
tua siswa sebagai patner guru dalam mendidik anak-anak tidak bisa dipisahkan.
Tujuan pertemuan adalah untuk mensosialisasikan program sekolah, tata tertib
siswa, dan perkenalan guru serta wali kelas.
Diharapkan melalui pertemuan ini, guru dan orang tua dapat bersinergi dan
mengembangkan komunikasi horizontal bersifat kekeluargaan dalam mendidik anak-
anak. Apa yang dilakukan siswa disekolah perlu diketahui orang tua. Dan begitu juga
sebaiknya, lingkungan keluarga siswa perlu diketahui guru untuk mengidentifikasi
berbagai persoalan yang bisa muncul dalam perjalanan pendidikan nantinya.
3. Kelas Orang Tua / Parenting, yang dilaksanakan dalam kegiatan sosialisasi program
Bindikel dan penyuluhan cara belajar yang efektif selama masa pandemi.
Kelas Parenting merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membangun kesadaran
orang tua/wali akan pentingnya terlibat dalam pendidikan anak, termasuk di dalamnya
adalah mengembangkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan.
Kelas Parenting dapat dilaksanakan di dalam kelas masing-masing siswa, maupun
dirumah-rumah orang tua siswa, namun dimasa pandemi ini dapat dilaksanakansecara
daring/online. Nara sumber kelas parenting yaitu guru dan pakar / ahli dalam profesi
yang berhubungan dengan perkembangan dan pendidikan anak.
4. Kelas ispiratif merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk memberi wawasan,
motivasi, inspirasi, melatih empati bagi anak.
Kelas Inspirasi bertujuan agar anak mempunyai beragam cita-cita. Tidak hanya
berhenti sampai di situ, tetapi juga memberi gambaran ke anak bahwa untuk mencapai
cita-cita diperlukan kerja keras, kemauan belajar, pengorbanan, kerjasama dengan
orang lain, dll.
Nara sumber Kelas Inspirasi yaitu : Orang tua peserta didik yang memiliki potensi di
bidang tertentu ; Alumni ; Profesional di sekitar sekolah ; Peserta didik (misalnya
yang baru saja memperoleh penghargaan karena prestasinya, baik akademis maupun
non akademis. Bisa juga anak yang mempunyai pengalaman yang mengesankan,
Kegiatan kelas Inspirasi dalam bentuk penyuluhan “Cita-citaku” dari team guru BK
dan pengenalan profesi “Cita-cita menjadi Psikolog”.
5
5. Pentas Akhir Tahun adalah sarana untuk memperlihatkan kebolehan, prestasi atau
kreativitasnya anak, yang diselenggarakan oleh komite dan “paguyupan orang
tua kelas” bekerjasama dengan pihak sekolah. Juga, sebagai ajang pemberian
penghargaan/apresiasi kepada anak atas prestasi/kreativitas anak baik prestasi
akademik maupun non akademik, dan orang tua yang aktif terlibat di sekolah. Namun
dalam masa pandemi program ini dapat dilaksanakan secara online dan menyesuaikan
keseluruhan kondisi yang ada.
Membuat Laporan Akhir Tahun. Semua kegiatan Bindikel yang dilakukan pihak
sekolah dan paguyuban orang tua didokumentasikan dalam bentuk laporan di akhir
tahun pelajaran.
2 Pertemuan Wali
Kelas dengan
Orang Tua
3 Kelas Orang
Tua/Parenting
4 Kelas inspirasi
5 Pentas Akhir
Tahun
6 Laporan Akhir
Tahun
6
1. Masih terdapat orang tua yang kurang memahami pentingnya mengikuti kegiatan
bindikel dalam mendidik putranya sehingga kurang proaktif dalam kegiatan bindikel
2. Masih ada orang tua yang tidak mengikuti kegiatan bindikel dengan alasan sibuk
kerja
3. Ada siswa yang kurang semangat dalam belajar oleh karena tidak mengetahui tujuan
dari bersekolah dan apa cita-cita mereka.
4. Masih ada siswa yang belum belajar secara efektif dengan penggunaan
gadget/hp/laptop
5. Munculnya pandemic covid sehingga kegiatan bindikel terhambat .
H. Hasil
Hasil yang diperoleh kegiatan Bindikel SMP 19 Semarang dari tahun 2020-2021:
1. Laporan Akhir Tahun kegiatan Bindikel
2. Laporan Susunan Pengurus Paguyuban Orang Tua tiap kelas.
7
3. Antara Orang Tua terjalin hubungan yang baik dan saling mendukung dalam
kegiatan-kegiatan sekolah
4. Orang Tua dapat menyampaikan saran, masukan kepada sekolah untuk perbaikan
pelayanan pendidikan pada siswa melewati Grup Paguyuban Orang Tua.
(1)Pertemuan Wali kelas dengan Orang Tua dan Pembentukan Pengurus Paguyuban
Orang tua :
8
(3). Kelas Inspirasi
9
2
10
b. Kegiatan Bindikel selama pandemi covid
11
(2). Pertemuan Wali Kelas dengan Orang Tua pada kegiatan pembagian bantuan kartu
Perdana :
(3) . Pertemuan Walikelas dengan keluarga siswa perwaliannya karena kena musibah :
12
(4) . Dialog Interaktif dengan orang tua tentang pembelajaran di masa pandemi :
13
14