Anda di halaman 1dari 5

LEAN COMBUSTION DAN FLAMELESS COMBUSTION

PENDAHULUAN
Pada era yang semakin maju dunia otomotif juga berkembang pesat, dimana pada awalnya dunia
otomotif menggunakan mesin yang masih menyebabkan efek yang kurang baik terhadap
lingkungan dimana emesi dari pembakaran masih sangat tinggi. Namun semakin kedepan dunia
otomotif sangat berkembang pesat dimana mesin-mesin yang digunakan bisa lebih ramah
lingkungan. Para insinyur berinovasi dengan mengembangkan teknik pembakaran agar dalam
pembakarnnya bisa mengurangi emisi yang terbuang sehingga bisa lebih ramah lingkungan.
Dalam hal ini ada beberapa teknik pembakaran seperti Lean Combustion dan Flameless
Combustion.
ISI
Teknik dari lean combustion memastikan bahwa pembakaran yang dilakukan dengan bersih
dengan cara mengontrol pembakaran tersebut. Mesin yang dibuat ini memiliki kopresi yang
tinggi sehingga dapat meberikan efisiensi yang tinggi. Maka dari itu biasanya menggunakan
bahan bakar yang lebih rendah dan hidrokarbon yang lebih rendah pula, maka dari itu diperlukan
alat untuk mengurangi Nox yang terjadi alat tersebut bernama catalsytic converter.
Mesin beroperasi pada kondisi stokiometrik, dengan AFR tertentu akan tetapi kenyataannya
mesin kadang tidak beroperasi pada AFR yang sesuai kadang lebih rendah dan tinggi hal tersebut
bergantung pada kecepatan dan beban pada waktu yang diberikan. Pada kondisi bahan bakar
melebihi suplai udara maka mesin akan menghasilkan asap yang banyak dan membuat boros
bahan bakar, bahkan Rich Fuel Mixture akan membuat keausan pada komponen mesin.
Sebaliknya pada Lean Mixture akan menghasilkan panas yang berlebih bahkan bisa
menyebabkan knocking pada mesin.
Sebuah keuntungan dari lean burn engine adalah kemampuan sistem memonitor campuran bahan
bakar, maka dari itu mesin dengan sistem ini dapat menggunakan bahan bakar dengan kualitas
yang fleksibel. Terkadang terdapat juga sensor O2 pada header knalpot yang memonitor sisa O2
pada pembakaran dan mengatur ulang campuran bila perlu.

Berikut merupakan contoh mobil yang sudah mengaplikasikan teknologi lean burn combustion
dari Toyota:
Toyota lean-burn engine applications
Unladen Fuel consumption, Japan Fuel tank Range
weight 10-15 mode capacity
Years Model Engin kg lbs L/10 km/L mp mpg L gal gal km mil Notes
e 0 km g US UK US e
UK
1984 Carina 4A-E 950 2100 5.6 17.0 50 41 6 13.2 15. 1056 656 5spd
–88 T150 0 9 manual
1994 Carina 4A-FE 1040 2292 5.6 17.6 50 41 6 13.2 15. 1056 656 5spd
–96 SG-i 0 9 manual
SX-i
1994 Carina 7A-FE 1040 2292 5.6 17.6 50 41 6 13.2 15. 1056 656 5spd
–96 SG-i 0 9 manual
SX-i
1996 Carina 7A-FE 1120 2468 5.5 18.0 51 42 6 13.2 15. 1080 671 5spd
– Si 0 9 manual
2001
1996 Corona 7A-FE 1120 2468 5.5 18.0 51 42 6 13.2 15. 1080 671 5spd
– Premio 0 9 manual
2000 E
1998 Corona 3S- 1200 2645 5.8 17.2 49 41 6 13.2 15. 1034 643 Auto
– Premio FSE 0 9
2000 G
1996 Caldina 7A-FE 1140 2513 5.6 17.6 50 41 6 13.2 15. 1056 656 5spd
–97 FZ CZ 0 9 manual
1997 Caldina 7A-FE 1200 2645 5.6 17.6 50 41 6 13.2 15. 1056 656 5spd
– E 0 9 manual
2002
1997 Spacio 7A-FE Auto

2002

Teknik pembakaran yang dapat mengurangi emisi tidak hanya pada lean combustion tetapi pada
flamless combustion juga bisa mengurangi emisi pembakaran. Flameless combustion merupakan
teknologi yang baru ditemiu dimana pembakaran tanpa adanya api yang kelihatan sudah sering
diamati pada temperatur rendah, akan tetapi penemuan baru ini membuktikan bahwa adanya
flameless combustion pada temperatur tinggi diatas 1000˚C. teknologi ini menggunakan teori
free jet mixing untuk memaksimalkan hasil pembakaran internal inert (Flue Gas) agar tercampur
dengan gas bahan bakar agar menjadi bahan bakar terokondisikan.

Konsep ini sudah di terapkan pada furnance selama lebih dari satu dekade, dimana udara dan
bahan bakar (berbentuk gas) dimasukan secara terpisah. Geometri dari ruang pembakaran
ditambah dengan aliran berkecepatan tinggi membuat sebuah sirkulasi internal pada hasil
pembakaran. Temperatur yang tinggi digunakan untuk menjaga terjadinya resirkulasi hasil
pembakaran agar pembakaran tetap terjadi. Maka api tidak akan menjadi terlihat lagi sementara
pembakaran tetap terjadi melalui volume ruang pembakaran.
Keuntungan dari proses ini adalah pengoptimalan perpindahan panas, tingkat suara yang
dihasilkan, dan tentu penurunannya kada NOx yang terbentuk. Karena menurunkan tingkat
oksigen secara lokal dimana oksigen akan larut karena adanya resirkulasi internal yang tinggi
maka volumentrik oksigen menjadi 3-15% dengan menghindari temperatur puncak. Profil
temperatur yang terjadi pada sistem ini relatif stabil, karena temperatur yang tidak stabil seperti
pada preheating akan menghasilkan NOx yang sangat tinggi, karena Nitrogen Oksida yang
terbentuk oleh mekanisme termal sangat bergantung kepada temperatur.
Saat kadar oksigen direndahkan, maka api akan bertransisi dari visible flame menjadi flameless,
gambar menunjukan penurunan oksien sebesar 19% dari kadar total oksigen 21% menjadi 2%.

KESIMPULAN
Pada umumnya pembakaran menghasilkan emisi yang tidak baik untuk lingkungan, dengan
inovasi tertentu para insinyur berupaya untuk mengurangi emisi tersebut dengan melakukan
inovasi dibidang teknik pembakaran. Inovasi tersebut seperti lean combustion dan flameless
combustion. Pada lean combustion bertujuan untuk mengurangi emisi yang terjadi akibat
pembakarn hidrokarbon emisi tersebut berupa Nox yang dapat merusak lingkungan. Dengan hal
itu maka dilakukan teknik pembakaran yang bernama lean combustion dimana pembakaran
dikontrol sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi emisi tersebut. Pada proses ini kompresi
ditingkatkan agar dapat meningkatkan efisiensi pembakaran. Pengaplikasin lean combustion
tersbut sangat banyak ditemui seperti pada otomotif toyota. Pada flameless combustion ini
berada pada suhu diatas 1000C. Teknologi ini menggunakan teori free jet mixing untuk
memaksimalkan hasil pembakaran internal inert (Flue Gas) agar tercampur dengan gas bahan
bakar agar menjadi bahan bakar terokondisikan.
REFERENSI
Lean Combustion
https://www.howacarworks.com/technology/lean-burn-engines
www.sapub.org/global/showpaperpdf.aspx?doi=10.5923/j.scit.20120201.09
https://www.quora.com/What-is-a-lean-burn-engine
Flameless Combustion
http://www.esapyronics.com/en/technology/technology-portfolio/flameless-combustion/
http://www.umweltbundesamt.at/fileadmin/site/umweltthemen/industrie/IPPC_Konferenz/Delacr
oix.pdf
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0306261917301228
FLAMELESS COMBUSTION
PENDAHULUAN
Flameles combustion dikembangkan untuk mengurangi emisi yang terjadi sedangkan dibuat juga
untuk menjaga efisiensi termal. Hal ini ditandai dengan ciri-ciri khasnya, seperti emisi polutan
yang ditekan, distribusi suhu yang homogen, pengurangan kebisingan dan tegangan termal untuk
pembakar dan pembatasan bahan bakar yang lebih sedikit (karena tidak diperlukan stabilitas
nyala).
ISI
Flameless combustion adalah proses pembakaran tanpa menggunakan nyala api sebagai
pembakar campuran bahan bakar dan udara. Pada umumnya, pembakaran akan terbentuknya
lidah api. Pada lidah api tersebut akan adanya peningkatan suhu yang tajam (di atas 2000 oC),
yang dapat menghasilkan NOx dan emisi yang besar, untuk membatasi terjadinya NOx maka
pembakaran harus dilakukan dibawah 1400oC, untuk hal tersebut perlu adanya teknik
pembakaran untuk mengurangi NOx tersebut dengan cara teknik pembakaran berupa Flameless
Combustion. Flameless Combustion merupakan sirkulasi produk pembakaran untuk bergabung
dengan bahan bakar dan udara agar reaksi pembakaran yang diperlukan sesuai dengan
kebutuhan. Mencampur produk dari pembakaran akan mengurangi konsentrasi reaktan dan
meningkatkan suhu sehingga akan mengingkatkan efisiensi.
Pemanasan awal udara bukan merupakan prakondisi dari flamless oxidation. Teknik dari
flameless oxidation telah dipatenkan diseluruh dunia.
Berikut merupakan hubungan antara tempertatur dengan formasi NOx

Pengaplikasian Flameless Combusstion biasanya ada pada industri-industri seperti industri baja,
keramik, kaca, kimia. Hal tersebut agar bisa mengurangi emisi yang terjadi namun bisa
meningkatkan efisiensi, sehingga bisa menekan biaya produksi serta bisa mengikuti regulasi
dalam pembakaran yang bisa lebih ramah lingkungan.
KESIMPULAN
Flameless Combustion merupakan salah satu teknik pembakaran yang dapat mengurangi emisi
pultan dan bisa meningkatkan efisiensi. Tidak halnya seperti pembakaran yang konvensional
yang dapat menyebabkan meningkatnya NOx pada sisa pembakaran, untuk mengurangi NOx
maka pembakaran harus berada pada suhu dibawah 1400oC, dalam pengaplikasiannya biasanya
dilakukan pada industri-industri besar agar bisa menekan biaya produksi tetapi bisa mengurangi
emisi yang terjadi dan bisa meningkatkan efisiensi.
REFERENSI
http://www.stw.nl/nl/content/flexflox-flameless-combustion-conditions-and-efficiency-
improvement-single-and-multi-burner
http://www.bine.info/fileadmin/content/Publikationen/Projekt-Infos/2006/Projekt-Info_07-
2006/Flameless_Combustion.pdf
https://commons.erau.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1007&context=mcnair

Anda mungkin juga menyukai