Anda di halaman 1dari 13

Penjelasan Mengenai ROM

Dan RAM Beserta Perbedaan


Antara Keduanya
 February 28, 2018  3343 Views
Pada saat akan membeli sebuah komputer, laptop, maupun smartphone pastinya kita akan melihat
terlebih dahulu seperti apa spesifikasi yang disediakan oleh perangkat tersebut. Apakah spesifikasi
yang diberikan bisa dikatakan bagus atau tidak semua tergantung dengan seperti apa komponen yang
terdapat di dalam perangkat tersebut.

Biasanya dalam melihat spesifikasi sebuah perangkat, entah itu komputer, laptop ataupun smartphone
pastinya yang seringkali menjadi pertimbangan yang sangat penting adalah kapasitas memori yang
dimiliki oleh produk atau perangkat tersebut. Kebanyakan orang pasti akan memilih kapasitas
memori yang terbilang besar. Memori yang dimaksudkan disini adalah ROM dan juga RAM.
Tentunya kita semua sudah tahu kalau ROM dan RAM merupakan dua perangkat yang berbeda dan
memiliki fungsi yang berbeda pula.

Berbicara mengenai ROM dan juga RAM, sebenarnya apa sih fungsinya dari keduanya? Apa
perbedaan di antara keduanya? Untuk tahu jawabannya, mari kita simak ulasan mengenai ROM dan
RAM berikut ini.

Penjelasan Mengenai ROM


Yang pertama kali akan kita bahas adalah mengenai ROM. ROM merupakan salah satu komponen
hardware yang ada di dalam komputer, laptop, maupun smartphone. Selain RAM, biasanya kita pasti
juga akan memperhatikan berapa besar kapasitas yang ROM disediakan oleh komputer tersebut.
ROM adalah suatu perangkat keras yang berupa chip memori semi konduktor yang isinya hanya bisa
dibaca saja.

Definisi ROM bisa juga dikatakan merupakan salah satu memori yang terdapat di dalam sebuah
komputer. ROM ini mempunyai sifat permanen, yang mana artinya program atau data yang disimpan
didalam ROM tidak mudah hilang ataupun berubah-ubah walau aliran listrik di sudah matikan.
Menyimpan data di dalam ROM tidak dapat dilakukan dengan mudah, namun membaca data dapat
dilakukan dengan mudah. Biasanya program atau data yang ada diisi oleh pabrik yang membuatnya.
Oleh karena itu sifat ini, biasa dipakai untuk menyimpan firmware (perangkat lunak yang
berhubungan sangat erat dengan perangkat keras).
ROM modern didapati dalam bentuk IC, persis seperti medium penyimpanan/memori lainnya seperti
RAM. Untuk membedakannya perlu membaca teks yang tertera pada IC-nya. Biasanya dimulai
dengan nomer 27xxx, angka 27 menunjukkan jenis ROM , xxx menunjukkan kapasitas dalam kilo bit
( bukan kilo byte )

Biasanya ROM dipakai untuk menyebutkan bagian-bagian elektronik tertentu dalam suatu komputer.
Disk non alterable seperti CD-ROM merupakan suatu jenis penyimpanan yang hanya bisa dibaca. Isi
ROM hanya dapat dibaca saja, tidak dapat diubah/ ditulisi. Pengisian ROM dilakukan oleh pabrik
pembuatnya. Di dalam ROM, hardware dan software dijadikan satu oleh pabrik pembuatnya. ROM
berisi sistem operasi/ Operating Systems/ OS yang memuat program penting yang diperlukan oleh
sistem komputer, misal program untuk mengatur tampilan karakter di monitor, penggunaan tombol
keyboard untuk keperluan kontrol tertentu, dan bootstrap program.

Isi ROM adalah sekumpulan instruksi yang disebut sebagai microinstruction atau firmware.
Bootstrap program diperlukan pada saat pertama kali computer dinyalakan (booting). Pengambilan
bootstrap program dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu cold booting dan warm booting.

ROM dirancang oleh pabrik/pembuatnya sedemikian rupa sehingga hanya bisa dibaca dan tidak
dapat diubah isinya. Jika isi ROM hilang atau mengalami kerusakan, maka komputer tidak akan
berfungsi. ROM bersifat non-volatile sehingga isinya tidak akan hilang sekalipun listrik dimatikan.
Perubahan isi ROM hanya dimungkinkan dengan cara memprogram kembali instruksi yang ada di
dalamnya.

Salah satu contoh ROM adalah ROM BIOS yang berisi program dasar system komputer yang
mengatur / menyiapkan semua peralatan / komponen yang ada dalam komputer saat komputer
dihidupkan. Juga dikenal sebagai memori statik, yaitu memori fisik yang bersifat hanya-baca. Dalam
komputer, pada BIOS ROM biasanya digunakan untuk menyimpan konfigurasi BIOS.

Di dalam sebuah PC, ROM biasa disebut sebagai BIOS (Basic Input/Output System) atau ROM-
BIOS. BIOS ROM yang berisi program dasar system komputer yang mengatur / menyiapkan semua
peralatan / komponen yang ada dalam komputer saat komputer dihidupkan. Juga dikenal sebagai
memori statik, yaitu memori fisik yang bersifat hanya-baca. Dalam komputer, pada BIOS ROM
biasanya digunakan untuk menyimpan konfigurasi BIOS. Instruksi dalam BIOS inilah yang akan
dijalankan oleh mikroprosesor ketika komputer mulai dihidupkan.
Jenis – Jenis ROM
Setelah mengetahui penjelasan mengenai ROM diatas, sebaiknya kita juga mengetahui kalau ROM
itu memiliki beberapa jenis yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa jenis ROM yang ada, antara
lain :

 Mask ROM
Untuk jenis ROM yang pertama, ada yang dinamakan dengan Mask ROM. Mask ROM ini
merupakan jenis ROM yang tidak bisa ditulis ulang atau biasa kita sebut dengan istilah “non-
flashable” sehingga tidak dapat di up-grade. Data yang ada pada ROM dimasukkan langsung melalui
mask pada saat perakitan chip. Hal inilah yang membuatnya menjadi sangat ekonomis terutama jika
kita memproduksi dalam jumlah banyak.

Namun hal ini juga menjadi alasan kalau jenis ROM yang ini memiliki harga yang sangat mahal
karena tidak fleksibel. Sebuah perubahan walaupun hanya satu bit membutuhkan mask baru yang
tentu saja tidak murah. Karena tidak fleksibel maka jarang ada yang menggunakannya lagi.

 PROM
Jenis ROM yang selanjutnya adalah PROM. PROM merupakan singkatan dari Programmable Read-
Only Memory, yang mana maksudnya adalah jenis ROM ini hanya bisa dibaca tanpa bisa diisi atau
ditulis kembali. PROM merupakan sebuah chip memory yang hanya dapat diisi data satu kali saja.
Sekali saja program dimasukkan ke dalam sebuah PROM, maka program tersebut akan berada pada
PROM seterusnya.
Pada PROM data akan tetap ada walaupun komputer dimatikan. Perbedaan mendasar antara PROM
dan ROM adalah bahwa PROM diproduksi sebagai memory kosong, sedangkan ROM telah
diprogram pada waktu diproduksi. Untuk menuliskan data pada chip PROM, dibutuhkan ‘PROM
Programmer‘ atau ‘PROM Burner’.

 EPROM

EPROM merupakan singkatan dari Erasable Programmable Read Only Memory. EPROM sendiri
adalah sebuah ROM yang mana dapat diprogram ulang dan dihapus. Berdasarkan proses
pengisiannya terdapat dua jenis EPROM, yaitu UV EPROM dan EEPROM. UV EPROM
(Ultraviolet EPROM) membutuhkan cahaya ultraviolet untuk menghapus data yang ada di dalamnya,
sedangkan EEPROM (Electrical EPROM) yang hanya menggunakan aliran listrik saja dalam
menghapus atau memprogram ulang isinya.

 EEPROM
EEPROM merupakan singkatan dari Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory.
EEPROM adalah tipe khusus dari PROM (Programmable Read-Only Memory ) yang bisa dihapus
dengan memakai perintah elektris. Seperti juga tipe PROM lainnya, EEPROM dapat menyimpan isi
datanya, bahkan saat listrik sudah dimatikan.
Salah satu jenis EEPROM adalah flash memory. Flash memory biasa digunakan pada kamera
mirrorless terbaru, konsol video game, dan chip BIOS. Dengan ROM biasa, penggantian BIOS hanya
dapat dilakukan dengan mengganti chip. Sedangkan pada EEPROM program akan memberikan
instruksi kepada pengendali chip supaya memberikan perintah elektronis untuk kemudian
mendownload kode BIOS baru untuk diidikan kepada chip. Hal ini berarti perusahaan dapat dengan
mudah mendistribusikan BIOS baru atau update, misalnya dengan menggunakan disket. Hal ini
disebut juga flash BIOS.

EEPROM sangat mirip dengan flash memory yang disebut juga flash EEPROM. Perbedaan
mendasar antara flash memory dan EEPROM adalah penulisan dan penghapusan EEPROM
dilakukan pada data sebesar satu byte, sedangkan pada flash memory penghapusan dan penulisan
data ini dilakukan pada data sebesar satu block. Oleh karena itu flash memory lebih cepat.

Fungsi ROM
ROM sendiri memiliki beberapa fungsi yang berbeda, yang mana diantaranya adalah sebagai tempat
terjadinya kode booting, sebagai alat pendistribusian atau pembagian software dan juga sebagai
media penyimpanan dengan tingkat keamanan yang tinggi. Untuk lebih jelasnya silahkan simak
penjelasannya di bawah ini :

 Sebagai Tempat Proses Kode Booting


Fungsi ROM yang pertama adalah sebagai tempat kode-kode booting disimpan. Jika kita
memperhatikan dengan seksama ketika kita menghidupkan komputer maupun laptop, di layar
biasanya akan tampil “Press … to enter BIOS”. Setiap komputer dan laptop mempunyai setting
masing-masing untuk memasuki BIOS tersebut. BIOS ini lah salah satu contoh penggunaan ROM.

BIOS berisi kode-kode untuk memulai komputer dan laptop kita. BIOS ini memuat informasi tentang
pengecekan hardware yang ter-install di dalam komputer serta informasi yang berhubungan antara
hardware-hardware dalam komputer. Kegagalan BIOS untuk membaca informasi mengenai
hardware-hardware tersebut akan membuat komputer dan laptop kita berjalan tidak sesuai
semestinya. Lebih parahnya perangkat komputer kita tidak akan bisa dijalankan, misalnya saja jika
BIOS tidak mendeteksi aktivitas kipas CPU.

Semua data penting yang berhubungan dengan booting ini disimpan di dalam chip yang bernama
ROM ini. Umumnya tipe ROM yang digunakan untuk menyimpan informasi berkaitan booting ini
adalah EEPROM.

 Sebagai Alat Pendistribusian Software


Fungsi kedua dari ROM adalah sebagai alat pendistribusian software komersial. Ketika kita membeli
sebuah software kita pasti mendapatkan CD disertai dengan key-nya untuk melakukan aktivasi.
Alasan mengapa dipilihnya media ROM ini sebagai alat pendistribusian karena umumnya software
akan di-install beberapa kali. Tidak jarang ketika kita menggunakan suatu software tertentu, kita
memutuskan untuk melakukan install ulang software tersebut.

Dengan menggunakan ROM, maka data-data yang diperlukan untuk proses instalasi tidak akan
rusak, atau setidaknya jauh lebih awet jika dibandingkan dengan media simpan lain. Mungkin kita
penasaran ketika suatu saat kita menduplikasi ROM software komersial, hasil copy-nya tidak
berjalan sesuai harapan melainkan terjadi error.

Error yang terjadi pada salinan ROM bisa jadi disebabkan karena ROM tersebut sudah diprogram
untuk melakukan proses copying melalui prosedur instalasi ROM secara langsung. Sementara ketika
kita menduplikasi data dari ROM tersebut, kita menggunakan prosedur lain sehingga beberapa data
pada ROM tidak terpindahkan. Hal ini lah yang kemudian berpotensi membuat error ketika kita
menjalankan duplikasi software.

 Sebagai Media Penyimpanan Dengan Keamanan Tinggi


Fungsi ketiga ini adalah pengembangan dari fungsi kedua yang sebenarnya identik. Hanya saja di sini
kita membahas untuk keperluan pribadi. Kita tentu pernah mengalami musibah dimana data yang kita
punya rusak. Penyebabnya banyak, bisa jadi karena virus, error, atau pun karena tidak diakses dalam
jangka waktu lama.
Mungkin kita pernah bertanya bagaimana kita bisa menyimpan file data kita supaya aman dari
gangguan virus. Bagi kita yang masih mahasiswa tentu akan sangat kesal ketika data skripsi kita
yang disimpan dalam format document *.doc ataupun *.docx “ditumpangi” virus. Nah, tips
sederhana untuk menyiasati itu adalah dengan melakukan backup data pada CD-R yang merupakan
media simpan ROM yang aman dari virus. Tipe ROM yang digunakan untuk CD-R ini adalah
PROM.

Mungkin kita bertanya-tanya, “Jika semua di-backup menggunakan CD-R, tentunya akan
menghabiskan banyak space dan kepingan CD-R.” Untuk masalah tersebut kita bisa menggunakan
CR-RW, yang sering kita lihat di pasaran. Memang harga CD-RW ini bisa 2 sampai 3 kali lipat dari
harga CD-R. Akan tetapi keuntungan menggunakan CD-RW adalah kita dapat menggunakannya lagi
alias kita dapat melakukan burning ulang. Rata-rata CD-RW yang beredar memungkinkan kita untuk
melakukan rewriting data sampai 4 kali.

Tipe ROM yang digunakan untuk CD-RW ini adalah tipe EPROM, yaitu tipe ROM yang
mengeksekusi fungsi “erase” yaitu menghapus data, baru kemudian menulis data baru. Identik
dengan CD-R dan CD-RW, di pasaran kita juga pasti sering menemui DVD-R dan DVD-RW dimana
mempunyai kegunaan yang sama. Hanya saja untuk CD-R dan CD-RW umumnya memilki ruang
simpan sebanyak 700 MB, sementara DVD-R dan DVD-RW umumnya 4.7 GB. Meskipun begitu,
soal keamanan, lebih disarankan untuk menggunakan CD-R atau DVD-R.

Penjelasan Mengenai RAM


Tentunya kita semua seringkali sebelum membeli sebuah smartphone, pastinya kita akan
memperhatikan kapasitas RAM yang dimiliki oleh smartphone tersebut. Nah, sebenarnya apa yang
dimaksud dengan RAM? RAM merupakan sebuah singkatan dari Random Access Memory. RAM
adalah sebuah komponen yang terdapat di dalam sebuah komputer atau gadget yang mana dapat
mengakses memori secara acak dengan cepat. Terkadang RAM juga disebut sebagai memori utama
dalam sebuah perangkat.

Kemampuan RAM yang berguna untuk mengakses data secara acak membuatnya lebih cepat dalam
proses menampilkan data. Selain itu RAM juga dapat menyimpan data sementara pada perangkat
saat perangkat tersebut menyala dan data belum sempat disimpan pada harddisk. Dapat dikatakan
bahwa RAM adalah perangkat memori yang paling cepat dalam suatu komputer dibandingkan
dengan jenis perangkat memori lain seperti HDD atau Hard Disk Drive dan SSD atau Solid State
Drive.

Meskipun demikian, hal lain yang membedakan RAM dengan perangkat penyimpanan lainnya
adalah memori yang disimpan bersifat sementara dan akan hilang secara otomatis jika komputer atau
perangkat dimatikan. Faktanya, kapasitas RAM bisa diperbesar untuk menambah kecepatan suatu
perangkat komputer atau gadget lain seperti laptop dan smartphone.

Dapat dijelaskan secara umum bahwa saat kita membuka suatu program maka terjadi pemindahan
data dari hard disk menuju RAM, mengapa? Karena data pada RAM lebih cepat dan lebih mudah
diakses dibandingkan dengan data atau memori pada harddisk. Mengakses data dari RAM tidak
memerlukan lag time atau waktu untuk menunggu. Jadi semakin besar RAM dalam sebuah perangkat
gadget maka semakin cepat pula data atau memori dalam suatu program bisa diakses.

Jenis – Jenis RAM


Sama halnya seperti ROM, ternyata RAM juga dibagi atas beberapa jenis yang berbeda. Berikut ini
adalah beberapa jenis RAM yang ada, antara lain :

 DRAM
Jenis RAM yang pertama adalah DRAM. DRAM sendiri merupakan singkatan dari Dynamic
Random Access Memory. Jenis RAM ini merupakan memori semikonduktor yang memerlukan
kapasitor sebagai tumpuan untuk menyegarkan data yang ada di dalamnya. RAM ini memiliki
kecepatan yang lebih tinggi dibanding EDO RAM. Namun, lebih rendah dibandingkan SRAM.
DRAM menggunakan satu transistor dan kapasitor per bit dalam strukturnya. Hal ini membuat RAM
ini memiliki kepadatan yang cukup tinggi. DRAM memiliki frekuensi kerja yang bervariasi antara
4,7 Mhz hingga 40 Mhz.
 SDRAM
Jenis RAM yang selanjutnya adalah SDRAM. SDRAM adalah singkatan dari Sychronous Dynamic
Random Access Memory. SDRAM menjadi RAM yang memiliki kecepatan cukup tinggi dibanding
jenis-jenis RAM lainnya yakni kecepatan sampai 100 – 133 Mhz. RAM ini banyak digunakan pada
tahun 1996 hingga 2003 dan merupakan jenis RAM yang memiliki 168 Pin saluran transfer data.
Ciri-ciri RAM ini terdapat dua celah dibagian kakinya. RAM ini akan diletakkan pada slot
DIMM/SDRAM di motherboard yang mampu menampung memori mulai 16 MB hingga 1GB.

 RDRAM
RDRAM merupakan singkatan dari Rambus Dynamic Random Access Memory. Komponen ini
diperkenalkan pada tahun 1995 dengan kecepatan 600 Mbytes/sec. Pada tahun 1997, kecepatan
RDRAM meningkat hingga 700 MBps, dan tahun 1998 menjadi 1,6 GBps. Tak heran, RAM ini
awalnya dikembangkan untuk komputer dengan prosesor Pentium 4 atau untuk keperluan perangkat
gaming. Slot memori untuk RDRAM ialah 184 pin.
 SRAM
SRAM adalah jenis RAM yang berikutnya, yang mana SRAM merupakan singkatan dari Static
Random Acess Memory. Jenis RAM ini terbuat dari semacam semi konduktor yang tidak
memerlukan kapasitor dan tidak memerlukan penyegaran secara berkala sehingga kinerja bisa lebih
cepat. Hal ini disebabkan komponen ini hanya menggunakan transistor tanpa kapasitor. SRAM
didesain menggunakan desain cluster enam transistor untuk menyimpan setiap bit informasi.

Sayangnya, SRAM memiliki kekurangan yakni biaya produksinya yang mahal. Tak heran, RAM ini
hanya tersedia dalam kapasitas kecil dan digunakan untuk bagian yang benar-benar penting. Chip ini
sering digunakan untuk chace memori. Kecepatan SRAM mampu mengimbangi kecepatan prosesor
500 MHz atau lebih.

 EDORAM
EDORAM merupakan singkatan dari Extended Data Out Random Access Memory. RAM ini
dikembangkan tahun 1995 dan memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam membaca dan
mentransfer data dibandingkan dengan jenis-jenis RAM lain. Slot memori untuk EDORAM ialah 72
pin. Bentuk komponen ini lebih panjang daripada RAM SIMM. Tak heran RAM ini sangat cocok
dipasang pada semua komputer Pentium. Selain itu, komponen ini juga cocok untuk dipasang pada
komputer dengan bus mencapai 66 Mhz.
Fungsi RAM
Setelah kita sama-sama telah mengetahui pengertian serta jenis-jenis RAM, ada baiknya bagi kita
juga mengetahui apa saja fungsi dari RAM. Sama juga halnya seperti ROM, tentunya RAM juga
memiliki fungsi yang sudah pasti berguna bagi perangkat komputer ataupun gadget yang kita miliki.
Berikut ini adalah fungsinya :

 Membaca Data
Data yang tersimpan dalam harddisk biasanya akan lebih lama ditampilkan karena bisa dikatakan
harddisk adalah perangkat memori yang bekerja dengan lamban. Hal ini dikarenakan dalam harddisk
tersimpan banyak data dan diperlukan waktu untuk menemukannya terutama jika data mengalami
fragmentasi. Untuk mengurangi kelambatan dalam sebuah proses pemanggilan data, setelah suatu file
atau data pertama kali dibuka, data akan dibaca dan disimpan dalam RAM secara sementara sehingga
data tersebut akan lebih cepat diakses saat program masih berjalan dan komputer belum dimatikan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa RAM berfungsi dengan sangat cepat, bahkan lebih
cepat dari solid state drive sehingga data yang sedang dibaca dan dibuka dalam sebuah program akan
tetap berjalan dan dapat dibuka kembali dengan cepat saat berpindah dari satu program ke program
lainnya selama program tersebut tidak ditutup.

 Penyimpanan Sementara
Saat dibangku sekolah, pasti sebagian besar kita sudah diajari bahwa RAM merupakan sebuah
komponen yang berfungsi sebagai media penyimpanan data yang bersifat sementara. Selain
membaca data, RAM juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan data sementara saat suatu program
sedang dijalankan.
Misalnya saat mengetik text pada Microsoft Word atau program lainnya, maka kata-kata yang
dituliskan akan tersimpan pada program tersebut meskipun penyimpanan bersifat sementara dan
tidak permanen. Dengan menyimpan data secara sementara pada RAM maka program dapat berjalan
dengan lebih cepat dan responsive.

Mengingat sifat penyimpanan pada RAM adalah sementara, jangan lupa untuk menyimpan data
dalam format yang permanen karena kejadian yang tidak diinginkan misalnya listrik mati atau hal-hal
lain bisa menyebabkan data hilang dan tidak bisa diakses kembali.

Perbedaan Antara ROM Dengan RAM


Sebagian dari kita pasti pernah berfikir, sebenarnya apa yang membedakan antara ROM dengan
RAM. Seperti yang kita ketahui, ROM dan RAM merupakan dua komponen yang berbeda yang
terdapat di dalam sebuah komputer. Dan tentunya juga kedua komponen ini memiliki fungsi yang
berbeda pula. Untuk itu, mari kita bahas perbedaan antara kedua komponen ini.

Pertama-tama, dari istilahnya: ROM seperti telah kita bahas adalah “Read-Only Memory”,
sedangkan RAM adalah “Random Access Memory”. Sesuai namanya, ROM memuat kode-kode
bawaan yang tidak bisa diubah, meskipun terdapat tipe-tipe ROM yang memang didedikasikan
kosong untuk bisa diprogram atau diisi oleh user. Berbeda dengan ROM, RAM pada hakikatnya
adalah tempat penyimpanan sementara ketika kita menjalankan proses apapun. Data yang ada pada
RAM ini dapat diakses seketika kita menjalankan proses tersebut dan bersifat sementara.

Kedua, karena data pada ROM bersifat read-only dan non-volatile, maka data tersebut tetap ada di
sana dan bahkan beberapa kode diintegrasikan dengan baterai sehingga tetap berjalan meskipun
komputer ataupun laptop kita dalam kondisi mati, sebagai contohnya clock yang ada pada sistem
BIOS. Lain halnya dengan ROM, RAM menyimpan data secara sementara dan acak sesuai proses
yang sedang kita jalankan. Hal ini berimplikasi hilangnya data jika komputer atau laptop kita
matikan.

Sadar atau tidak sadar, ketika kita merasakan komputer atau laptop kita mengalami lag atau
melambat, kita melakukan restart atau setidaknya log off atau sign out. Tiga prosedur tersebut, akan
membersihkan RAM dari data yang ada di dalamnya sehingga ketika dijalankan lagi kondisi RAM
terdapat banyak ruang kosong sehingga aktivitas berkomputer kita lebih mulus.

Ketiga, RAM memungkinkan untuk melakukan pembacaan data secara cepat untuk kepentingan
akses aplikasi di dalam komputer dan laptop kita. Sedangkan ROM digunakan untuk menyimpan
data-data berkaitan dengan kode booting hardware yang hanya memungkinkan untuk dibaca, tidak
untuk di-input atau diubah.

Nah, itulah penjelasan mengenai ROM dan juga RAM. Setelah membaca ulasan di atas, tentunya kita
semua jadi memahami bahwa kedua komponen tersebut merupakan komponen yang juga penting
yang ada pada komputer maupun gadget yang seringkali kita gunakan di dalam kehidupan sehari-
hari. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.

Anda mungkin juga menyukai