Anda di halaman 1dari 31

11/23/2018 1

SURVEILANS PENYAKIT MENULAR


Vivi Triana, SKM, MPH
Departemen Epidemiologi & Biostatistik
11/23/2018 2

Pengertian Surveilans
• adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan
kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan
penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut,
agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif
dan efisien melalui proses :
• pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi
epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
11/23/2018 3

Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular

Merupakan analisis terus menerus dan sistematis terhadap:


• penyakit menular dan

• faktor risiko

untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit menular.

.
11/23/2018 4

Tujuan Surveilans

• Tersedianya data dan informasi epidemiologi pengambilan

keputusan

• Perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program

• Peningkatan kewaspadaan serta respon yang cepat dan tepat

secara nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.


11/23/2018 5

Prioritas Sasaran Penyelenggaraan Surveilans Penyakit Menular

a. Surveilans penyakit yang dapat g. Surveilans penyakit filariasis


dicegah dengan imunisasi h. Surveilans penyakit tuberkulosis
b. Surveilans AFP i. Surveilans penyakit diare, tipus perut,
c. Surveilans penyakit potensial wabah kecacingan dan penyakit perut lainnya
atau kejadian luar biasa j. Surveilans penyakit kusta
penyakitmenular dan keracunan k. Surveilans penyakit frambosia
d. Surveilans penyakit demam l. Surveilans penyakit HIV/AIDS
berdarah dan demam berdarah
dengue m. Surveilans penyakit menular seksual
e. Surveilans malaria n. Surveilans penyakit pnemonia,
termasuk penyakit pneumonia akut
f. Surveilans penyakit-penyakit berat (severe acute respiratory
zoonosis, antraks, syndrome)
rabies, leptospirosis dansebagainya
11/23/2018 6

Penyakit Prioritas
• Penyakit yang rentan epidemik (Kondisi Padat)
 Acute watery diarrhoea/cholera
 Diare berdarah
 Typhoid fever
 Hepatitis
 Meningitis
• Penyakit yang penting dalam program pengendalian nasional
 Campak
 Tetanus
• Penyakit endemis yang dapat meningkat:
 Kenaikan kasus malaria*
 Demam berdarah dengue*
11/23/2018 7

Pengumpulan Data
1. Melalui surveilans aktif maupun pasif
2. Dilakukan secara terus menerus
3. Data yang dikumpulkan harus jelas, tepat dan lengkap
11/23/2018 8

Sumber Data Surveilans


1. Data kesakitan yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan masyarakat.
2. Data kematian yg dpt diperoleh dr unit yankes serta laporan kantor pemerintah dan masy.
3. Data demografi yang dapat diperoleh dari unit statistik kependudukan dan masyarakat
4. Data geografi yang dapat diperoleh dari unit unit meteorologi dan geofisika
5. Data laboratorium yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan masyarakat.
6. Data kondisi lingkungan.
7. Laporan wabah
8. Laporan penyelidikan wabah/KLB
9. Laporan hasil penyelidikan kasus perorangan
10. Studi epidemiology dan hasil penelitian lainnya
11. Data hewan&vektor sumber penular penyakit yg dpt diperoleh dr unit pelayanan kes&masy.
12. Laporan kondisi pangan.
13. Data dan informasi penting lainnya.
11/23/2018 9

Pengolahan Data, Analisis Data, dan Interpretasi Data


1. Aspek kualitatif yang perlu dipertimbangkan dalam
pengolahan data
2. Ketepatan waktu
3. Sensitifitas data
11/23/2018 10

Pelaporan Surveilans
• Unit sumber data menyediakan data yang diperlukan
dalam penyelenggaraan surveilans epidemiologi
termasuk rumah sakit, puskesmas, laboratorium, unit
penelitian, unit program - sektor dan unit statistik lainnya.
11/23/2018 11

Penyebaran Data dan Informasi Surveilans


• Data, informasi dan rekomendasi sebagai hasil kegiatan
surveilans epidemiologi disampaikan kepada pihak-pihak yang
dapat melakukan tindakan penanggulangan penyakit atau
upaya peningkatan program kesehatan, pusat – pusat
penelitian dan pusat-pusat kajian serta pertukaran data dalam
jejaring surveilans epidemiologi.
• Diseminasi informasi diberikan kepada:
Instansi pemberi laporan
Instansi yang lebih tinggi
masyarakat
11/23/2018 12

Umpan Balik
• Umpan balik dilakukan guna meningkatkan kualitas dan

memelihara kesenambungan pelaporan, kelengkapan dan


ketepatan waktu serta analisis terhadap laporan

• Bentuk umpan balik: ringkasan informasi atau

korektiflaporanyang dikirimkan

• Dikirimkan kepada instansi pemberi laporan


11/23/2018 13

Komponen Surveilans Penyakit Menular


1. Surveilans
Laboratorium Mingguan
berbasis
Sistem Peringatan Laboratorium
Melalui:
- Telepon Fasilitas Rawat 2. Survailens
- SMS Jalan, Puskesmas Mingguan
- dsb
3. Surveilens
Rumah Sakit Mingguan
berbasis
Rumah Sakit
11/23/2018 14

Komponen Surveilans Penyakit Menular


• Sistem Kewaspadaan dini dan respon cepat
 Pelaporan segera dari penyakit yang rentan epidemik
 Telepon/SMS hotlines
 Tim respon cepat
• Sistem pelaporan penyakit mingguan
 Tren morbiditas dan mortalitas
11/23/2018 15

Pelaporan Mingguan
• Penyakit prioritas
• Rawat inap/Rawat Jalan
 Puskesmas
 Mobile clinics
 Rumah sakit swasta dan pemerintah
11/23/2018 16

Surveilans Laboratorium
• Pelaporan harian dari hasil laboratorium
• Follow up dengan pelapor sesuai hasilnya
 Standar terapi
 Memfasilitasi intervensi
11/23/2018 17

Penerapan Surveilans Penyakit Menular


• Surveilans Demam Berdarah Dengue

• Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah proses


pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data serta
penyebarluasan informasi ke penyelenggara program, instansi
dan pihak terkait secara sistematis dan terus menerus
mengenai kondisi DBD dan kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan dan penularan penyakit tersebut.
• Surveilans DBD merupakan salah satu kegiatan pokok dalam
pengendalian DBD.
11/23/2018 18

Pelaksanaan Surveilans Demam Berdarah


• Justifikasi • DBD potensi KLB
• Definisi Kasus • Vector borne disease
• Sumber Data • Surveilans untuk deteksi & monitoring
• Presentasi & Analisa Data • Setiap KLB dilakukan PE
• Kegunaan Data
11/23/2018 19

Pelaksanaan Surveilans Demam Berdarah


Klasifikasi kasus
• Justifikasi
1. Kasus suspek
• Definisi Kasus Demam Dengue (2 atau lebih tanda)
• Sumber Data - demam mendadak & sakit kepala dahi
- nyeri belakang mata
• Presentasi &
- nyeri otot & sendi dan timbul rash
Analisa Data DHF (demam mendadak 2-7hr dg 1/lebih gejala)
• Kegunaan Data - tes torniquet positif
- perdarahan bawah kulit
- perdarahan pada mukosa
- pembesaran hati
DSS
DHF disertai shock
11/23/2018 20

Pelaksanaan Surveilans Demam Berdarah


2. Kasus tersangka (probable)
• Justifikasi
 Demam dengue: (suspek yang berkaitan
• Definisi Kasus dengan kasus pasti)
• Sumber Data  DHF : kasus trombosit < 100.000/m3
• Presentasi &  DSS :kasus dengan kenaikan hematocrit
Analisa Data 25% / lebih
• Kegunaan Data
3. Kasus pasti (konfirmasi laboratorium)
 Kenaikan titer antibodi igh 4 kali
 Ditemukan igm (pada KLB)
 Isolasi virus
11/23/2018 21

Pelaksanaan Surveilans Demam Berdarah


Data Kasus
• Justifikasi
 RS (RL2a & RL2b)
• Definisi Kasus
 Puskesmas (lap mingguan W2, 24jam
• Sumber Data
W1, form K)
• Presentasi &
 Hasil Lab
Analisa Data
 Hasil penyelidikan
• Kegunaan
Data Data Kegiatan program
 lap fogging
 lap PJB
11/23/2018 22

Sumber Data Didapatkan dari laporan puskesmas, unit pelayanan kesehatan


lain dan masyarakat dalam bentuk format laporan mingguan
(W2), dan laporan KLB (W1).
PENGUMPULAN
Didapatkan dari pencarian kasus di rumah sakit pemerintah
maupun swasta dengan form laporan KD/RS-DBD

Laporan kasus DBD di catat dalam buku SARS. Informasi yang


dicatat di dalam buku tersebut yaitu :

PENCATATAN  Tanggal data dibuat  Umur


 Nama rumah sakit  Nama Orang tua
 Nama penderita  Alamat
 Jenis kelamin  Diagnosa
 Hasil Laboratorium
11/23/2018 23

Pelaksanaan Surveilans Demam Berdarah


1. Grafik
• Justifikasi
Kasus DBD menurut umur
• Definisi Kasus
Kasus DBD menurut waktu (bln/th)
• Sumber Data Klasifikasi kasus
• Presentasi & 2. Tabel
Analisa Data Kasus & kematian menurut umur
• Kegunaan Klasifikasi diagnosis
Data IR menurut per area geografis kasus
3. Map
IR/100.000 pop menurut area geografis
Klasifikasi daerah rawan
11/23/2018 24

Analisis Data Surveilans Menurut (Orang)


Jenis Kelamin Umur

Sumber: Surveilans DBD Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2016


11/23/2018 25

Analisis Data Surveilans Menurut (Tempat)


Jumlah Kasus IR & CFR Per Puskesmas

Sumber: Surveilans DBD Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2016


11/23/2018 26

Analisis Data Surveilans Menurut (Tempat)

105.95

Incidence rate DBD di Indonesia tahun 2017 (/100.000 penduduk)

46.42

22.55

2.87

Sumber: Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017


11/23/2018 27

Analisis Data Surveilans Menurut (Waktu)


Kasus dbd/bln Trend kasus dbd

Sumber: Surveilans DBD Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2016


11/23/2018 28

Analisis Data Surveilans Menurut (Waktu)

Trend kasus DBD tahun 2013-2017 (per 100.000 penduduk)


90
78.85
80
Sum of IR
70
Sum of CFR
60
50.75
50 45.85
39.8
40

30 22.55

20

10
0.77 0.9 0.83 0.78 0.75
0
2013 2014 2015 2016 2017

Sumber: Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013-2017


11/23/2018 29

Pelaksanaan Surveilans Demam Berdarah


• Justifikasi
• Definisi Kasus
• Sumber Data
Kegunaan Untuk Manajemen
• Monitoring CFR (manaj. kasus di RS)
• Presentasi &
Analisa Data • Monitoring IR (dampak program)
• Kegunaan Data • Dapat deteksi KLB
• Tahu daerah rawan
• PE akan tahu epidemiologis & penyebab
11/23/2018 30

Pelaksanaan Surveilans Demam Berdarah


Desiminasi
• Justifikasi • Kepada Instansi yang lebih tinggi, petugas surveilans setiap
• Definisi Kasus puskesmas, pemegang proram DBD.
• Sumber Data Umpan Balik
• Presentasi & • Berupa ringkasan laporan & permintaan perbaikan data
Analisa Data
• Buletin per tahun
• Kegunaan Data
• Berupa laporan tahunan dan profil kesehatan, baik tingkat
• Desiminasi kota/kabupaten, provinsi dan profil kesehatan nasional.
Inormasi
11/23/2018 31

Sekian..

Anda mungkin juga menyukai