Anda di halaman 1dari 37

CPL: Mampu melaksanakan pencatatan dan pelaporan data survailens yang

dilakukan secara rutin. Menggunakan cara manual dan elektronik sesuai sistem
pelaporan, standar sistem informasi rumah sakit/SIRS dan sistem informasi
manajemen puskesmas/SIMPUS.

CPMK 4 Mampu melakukan pengelompokan data


studi epidemiologi dalam penyajian data manual atau
elektronik

Perkuliahan
Sebelumnya: Sub-CPMK 4 Mampu menjelaskan
Surveilans
Berbasis penyajian data Surveilans di Puskesmas
Masyarakat
Penyajian
Data Surveilans
Di Puskesmas
Nunik Maya Hastuti, SKM, MPH
Mata Kuliah : Epidemiologi
Pengertian
• Permenkes Nomor 43 tahun 2019
tentang Puskesmas.
• Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif
dan preventif di wilayah kerjanya.
Apa itu Surveilans?
❑ Menurut WHO (2004), surveilans merupakan
proses pengumpulan,
pengolahan, analisis dan
interpretasi data secara
sistemik dan terus menerus
serta penyebaran informasi kepada unit yang
membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.
❑ Dasar : Permenkes RI No. 45 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
Surveilans di Puskesmas
◦ Pelaksanaan surveilans berbasis indikator di puskesmas, dilakukan untuk
menganalisis pola penyakit, faktor risiko, pengelolaan sarana
pendukung seperti kebutuhan vaksin, obat, bahan dan alat kesehatan, persiapan
dan kesiapan menghadapi kejadian luar biasa beserta penanggulangannya.

◦ Sebagai unit surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas menyediakan


data:
1. Laporan bulanan Puskesmas (form 4, STP.Plus)
2. Laporan bulanan laboratorium (form 6a. STP.Lab 1 dan form 6b.STP.Lab 2)
3. Laporan mingguan PWS-KLB (form 3. PWS-KLB)
No Penyakit No Penyakit
Beberapa 1 Kolera 14 Malaria klinis

penyakit 2
3
Diare
Diare berdarah
15
16
Malaria vivax
Malaria falsiparum
menular yang 4 Tifus perut klinis 17 Malaria vivax
5 TBC paru BTA (+) 18 Demam berdarah
termasuk dengue

dalam 6
7
Tersangka TBC Paru
Kusta PB
19
20
Demam dengue
Pneumonia
Surveilans 8 Kusta MB 21 Sifilis

Terpadu di 9
10
Campak
Difteri
22
23
Gonorrhea
Frambusia
Puskesmas 11 Batuk rejan 24 Filariasis
12 Tetanus 25 Influensa
13 Hepatitis klinis
◦Beberapa
penyakit tidak
menular yang
termasuk
dalam
Surveilans
Terpadu di
Puskesmas
Komponen Utama dalam Surveilnas
1. Pengumpulan/penca-
tatan kejadian (data)
yang dapat dipercaya
2. Pengolahan dan
penyajian data
3. Analisis dan interpretasi
data untuk keperluan
kegiatan
4. Desiminasi informasi
atau penyebarluasan
informasi
5. Feed back atau umpan
balik
Pengumpulan Data
• Dokter Praktik
• Puskesmas
Pasif •

RB
Poliklinik
• RS

• Survey
Aktif • Penyelidikan Epidemiologi
• Penelitian
2. Memilih jenis data yang diperlukan

◦ Memilih data yang akan dikumpulkan agar diprioritaskan pada masalah yang
menonjol di Puskesmas. Beberapa jenis data di Puskesmas yang dapat
dikumpulkan antara lain sbb :
◦ Data kesakitan dan kematian diare
• Data kesakitan dan kematian campak
• Data kesakitan dan kematian DBD
• Data kesakitan dan kematian Tetanus Neonatorum
• Data AFP ( Acute Flaccid Paralysis )
• Data Immunisasi
• Data kunjungan Posyandu
Mengetahui Sumber data (Puskesmas)

• Buku Register harian Puskesmas

• Catatan kegiatan luar gedung dari masing-masing program ( immunisasi,


KIA, Posyandu, KLB dsb )

• Laporan data kesakitan/kematian


Khusus data kesakitan/ kematian pada KLB dicatat dalam form
investigasi dan harus juga dicatat dalam laporan bulanan Puskesmas
• Hasil Pemeriksaan Lab (Hasil pemeriksaan Lab
Klinis)

• Data Cakupan Program (Data Cakupan Program


Imunisasi,Penderita TB, Air Bersih, Penyuluhan P2M
Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Puskesmas
I. Pencatatan
Data yang dicatat di Puskesmas adalah :
1. Data hasil kunjungan berobat pasien, yang dicatat dalam buku Register.
2. Data hasil kegiatan diluar gedung, misalnya kegiatan immunisasi, penyuluhan,posyandu,
UKS, investigasi KLB dsb.
3. Data dr luar gedung biasanya dicatat oleh program masing-masing yg melakukan kegiatan
lapangan dengan menggunakan formulir program.

Khusus data kesakitan/ kematian pada KLB dicatat dalam form investigasi dan harus
juga dicatat dalam laporan bulanan Puskesmas (LB 3)
II .Pelaporan
Dalam membuat laporan petugas harus merekap data dari register harian dan dari
laporan kegiatan lapangan/ di luar gedung Puskesmas.
Jenis Laporan Surveilans :
1. Laporan 24 jam
Yaitu laporan pemberitauan awal terjadinya KLB, ke unit atasan dan pusat.
Menggunakan Form W1
2. Laporan Mingguan
Yaitu laporan kewaspadaan dini kemungkinan terjadinya KLB.
Menggunakan Form W2
3. Laporan Bulanan
Yaitu laporan kesakitan dan laporan program.
Dilaporkan ke unit atasan, menggunakan form LB1, LB2, LB3.
Pengolahan
Golongan Tempat
Umur

Waktu

Tabel, Grafik, Spotmap


Penyebaran Informasi
Disebarluaskan kepada
semua pihak (Pimpinan,
Lintas Program,
Organisasi Masy)

Pengambilan
Kebijakan

Bentuk Informasi
(Surat, Buletin,
Newspaper)
Distribusi data menurut Orang
Karakteristik demografi seperti
1.gender,
2.usia,
3.ras/etnis,
4.pekerjaan, dapat menunjukkan
5.tingkat pendidikan, trend penyakit
6.status social ekonomi,
7.sexual orientation,
8.status imunisasi

contoh: Streptococcus pneumoniae, sumber penyebab dari pneumonia di komunitas dan meningitis,
distribusi kasus menurut ras (menyediakan informasi penting tentang penyakit pada populasi yang berbeda)
Penyajian data
Surveilans
menurut orang
PERTUSSIS
Reported cases*, by age group,
United States, 2002

*Of 9,771 cases, 25 were reported with unknown age. Source: CDC. Summary of notifiable diseases. 2002.
Distribusi menurut tempat
Yang terbaik dalam
mendistribusikan kasus
Distribusi Data menurut
penyakit adalah distribusi
lokasi geografis disajikan
menurut tempat dari
dalam tabel
eksposur daripada tempat
dimana kasus dilaporkan

Menggunakan peta untuk


membantu mencari asosiasi
dalam data
Distribusi menurut waktu
Membandingkan jumlah kasus terlaporkan
pada periode waktu tertentu (minggu, bulan,
tahun) dengan jumlah kasus terlaporkan
selama periode historis

Menggunakan grafik garis


No Tahun Jumlah Kasus
.

1 2010 498 kasus

2 2011 135 kasus

3 2012 76 kasus

4 2013 485 kasus

5 2014 520 kasus

6 2015 530 kasus

7 2016 677 kasus


Penyajian Data Surveilans disajikan
dengan cara yang mudah
dipahami dan diinterpretasi
Line graphs for
displaying data by
time

Maps for presenting data


in geographic context

Beberapa cara
penyajian data
surveilans:
Single/multivariable Graphical displays such as
tables histograms, frequency
polygons, box plots, scatter
diagrams, bar charts, pie
charts, or stem-and-leaf
displays
Spot or chloropleth
maps
Grafik garis untuk menampilkan data berdasarkan waktu
Contoh Peta untuk menyajikan data dalam konteks geografis
Contoh Tampilan grafis seperti histogram, poligon
frekuensi, plot kotak
Contoh peta spot atau choropleth
Contoh Tabel tunggal / multivariabel
Kesimpulan
◦Surveilans adalah strategi epidemiologi untuk banyak
tujuan, misal: menurunkan angka kesakitan,
meningkatkan derajat kesehatan, dsb
◦Ketika data surveilans dikumpulkan, dianalisis,
diinterpretasi, dan dilaporkan, data-data ini dapat
menyediakan informasi penting tentang
penyakit/masalah kesehatan untuk diinformasikan
kepada praktisi kesmas dan pembuat kebijakan
References
1. Thacker SB, Berkelman RL. Public health surveillance in the United States.
Epidemiol Rev. 1988;10:164-190.
2. Thomas TN, Reef S, Neff L, Sniadack MM, Mootrey GT. A review of the
smallpox vaccine adverse events active surveillance system. Clin Infect Dis.
2008;46 Suppl 3:S212-S220.
3. Janes GR, Hutwanger L, Cates Jr W, Stroup DF, Williamson GD. Descriptive
Epidemiology: Analyzing and Interpreting Surveillance Data. In: Teutsch SM,
Churchill RE, eds. Principles and Practice of Public Health Surveillance. New York,
NY: Oxford University Press, inc, 2000:112-167.
References
4. Centers for Disease Control and Prevention. Active Bacterial Core
Surveillance Report (ABCs), Emerging Infections Program Network,
Streptococcus pneumoniae, 2006.
http://www.cdc.gov/ncidod/dbmd/abcs/survreports/spneu06.pdf2007.
Published 2007. Accessed August 21, 2008.
5. Last JM, ed. A Dictionary of Epidemiology. 3rd ed. New York, NY: Oxford
University Press, Inc, 1995.
6. Eng SB, Werker DH, King AS, et al. Computer-generated dot maps as an
epidemiologic tool: Investigating an outbreak of toxoplasmosis. Emerg Infect
Dis. 1999;5(6):815-819.
Informasi
◦Tugas bisa diakses di
https://classroom.google.com/u/2/c/NjIyOTMwNDI3Nz
k1/a/NjIyOTI5MzQwMTk3/details
◦Meteri Pertemuan selanjutnya bisa diakses di
https://classroom.google.com/u/2/c/NjIyOTMwNDI3Nz
k1

Anda mungkin juga menyukai