Anda di halaman 1dari 101

MODUL

PENGGUNAAN MS EXCEL UNTUK


MENGOLAH DATA BERKOMPUTER

Perkembangan komputer pada saat ini sangat pesat yang disebabkan karena
tuntutan kebutuhan para pemakai (user) yang semakin kompleks, efisien, dan efektif.
Kebutuhan penggunaan komputer ini telah merambah di segala bidang untuk menangani
perkerjaan para user yang berbeda-beda. Sehubungan dengan itu, maka kebutuhan akan
komputer yang terbaru dan tercepat menjadi pilihan dan prioritas bagi penggunanya.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan komputer antara lain karena: tingkat
ketelitiannya dan kebenaran informasi yang diproses sangat tinggi (accuracy), kecepatan
pengolahan dan respon dengan waktu yang sangat cepat (timeliness), informasi yang
dihasilkan lengkap dan terperinci sehingga dapat digunakan oleh pengambil keputusan
(completeness), dan biaya yang diperlukan dalam proses cukup rendah apabila
dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan (cost). Berdasarkan penggolongannya,
komputer dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu Special Purpose Computer dan
General Purpose Computer. Yang dimaksud dengan Special Purpose Computer adalah
komputer yang dapat menyelesaikan suatu masalah secara khusus biasanya hanya satu
masalah, atau komputer yang hanya digunakan untuk kegiatan tertentu. Adapun General
Purpose Computer adalah komputer yang dirancang untuk menyelesaikan bermacam-
macam masalah dan bersifat umum. Biasanya digunakan dalam aplikasi bisnis,
pendidikaan, perkantoran, dsb.
Secara garis besar komputer terdiri dari 3 (tiga) komponen pokok sebagai
suatu sistem, dimana komponen yang satu tidak bisa dipisahkan dengan komponen yang
lain. Komponen-komponen ini saling berhubungan yang membentuk satu kesatuan.

1
Ketiga komponen tersebut dikenal sebagai perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), dan sumberdaya manusia (brainware). Hardware dan software merupakan
komponen yang melekat pada fisik komputernya, sedangkan brainware adalah manusia
(programmer atau user) yang mengoperasikan komputer tersebut.
Microsoft Excel adalah salah satu bagian dari perangkat lunak Microsoft
Office yang dibuat oleh Microsoft Corporation dimana perangkat Lunak Microsoft Excel
(selanjutnya dikenal dengan MS Excel) adalah salah satu jenis program pengolah angka
(spreed sheet). Pemanfaatan MS Excel banyak dipakai untuk keperluan-keperluan
administrasi maupun bisnis dihampir setiap kantor . Distribusi data MS Excel dalam
bentuk baris dan kolom (tabel/tabulasi) memudahkan dalam pengolahan angka, sehingga
tidak diperlukan prosedural yang berbelit-belit. Pada program MS Excel, terdapat fungsi-
fungsi yang digunakan untuk pengolahan angka. Beberapa fungsi tersebut adalah :

Fungsi Logika IF
Fungsi logika merupakan fasilitas yang terdapat pada MS Excel khususnya
yang dijumpai pada Insert Function. Beberapa pernyataan logika yang ada adalah :
= sama dengan
< lebih kecil dari
> lebih besar dari
<= lebih kecil atau sama dengan
>= lebih besar atau sama dengan
<> tidak sama dengan

Fungsi Statistika
Beberapa Fungsi Statistika yang sering digunakan pada saat mengoperasikan
MS Excel adalah sbb :
COUNT : untuk menghitung banyak data
SUM : untuk menghitung penjumlahan data
AVERAGE : untuk menghitung rata-rata data
MAX : untuk menghitung nilai terbesar data
MIN : untuk menghitung nilai terkecil data

2
Rumus dalam MS Excel selalu harus dimulai dengan tanda = (sama
dengan). Tanda = (sama dengan) ini akan menunjukkan bahwa karakter berikutnya
adalah suatu rumus. Rumus ini terdiri atas operand (elemen yang akan dihitung) yang
dipisahkan oleh operator (jenis perhitungan). MS Excel akan melakukan perhitungan
mulai dari kiri ke kanan berdasarkan tingkatan masing-masing operator di dalam rumus.
User bisa mengubah urutan perhitungan dengan menggunakan tanda kurung. Contoh :
=(B4+25)/SUM(D5:F5), artinya bahwa tanda kurung akan memerintahkan MS Excel
untuk menghitung B4+25 terlebih dahulu, kemudian membaginya dengan hasil
penjumlahan nilai D5, E5, dan F5. Urutan-urutan atau hirarki operator dalam pengolahan
data menggunakan Ms Excel mulai urutan tertinggi adalah sebagai berikut :
( ) : dalam tanda kurung
^ : tanda pangkat
* atau /: tanda kali atau bagi
+ atau -: tanda penambahan atau pengurangan
Di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional Kementerian ATR/BPN), pemanfaatan MS Excel ini digunakan untuk
menghitung Data Ukuran Poligon/Detail yang dituangkan dalam Daftar Isian 103 (DI
103) dan Hitungan Koordinat Poligon yang dituangkan dalam Daftar Isian 104 (DI 104).
Dalam pemanfaatan Aplikasi Microsoft Excel untuk Perhitungan Poligon, langkah awal
yang perlu dilaksanakan adalah dengan menyiapkan DI 103 dan DI 104. Untuk mengisi
formula pada daftar isian penghitungan poligon pada DI 103 dan penghitumgan koordinat
pada DI 104, diperlukan berbagai fungsi dalam MS Excel. Fungsi-fungsi tersebut adalah
Fungsi INT, TRUNC, MOD, RAD, DEG, PI(), dan SQRT.

Fungsi INT
INT adalah singkatan dari Integer. Fungsi ini digunakan untuk membulatkan
bilangan decimal. Pembulatan tersebut harus selalu ke arah kiri.
Contoh : a=25,455 =INT(a) 25
b=14,751 =INT(b) 14
c=-56,25 =INT(c) -57
d=-178,89 =INT(d) -179

3
Pada pengolahan data hasil pengukuran dengan aplikasi Ms Excel, fungsi INT sering
digunakan untuk mengubah data yang mempunyai format desimal menjadi data dalam
format derajat menit detik.
Contoh : Sudut desimal 139.42194 akan diubah menjadi sudut dalam format
derajat (°) menit (’) detik (”)
INT(139.42194) 139°25’19”
INT(99.623611) 99°37’25”
Selain fungsi INT, kadang-kadang orang juga menggunakan fungsi TRUNC yang
fungsinya sama dengan INT yaitu menghilangkan bagian desimal suatu bilangan. Kalau
INT membulatkan bilangan ke bawah, maka TRUNC hanya bisa menghilangkan bagian
desimal bilangan. INT dan TRUNC berbeda ketika menggunakan bilangan negatif.
Contoh : =INT (-4,3) akan menghasilkan bilangan -5
=TRUNC(-4,3) akan menghasilkan bilangan -4
INT dan TRUNC akan menghasilkan bilangan yang sama ketika bilangannya positif,
Contoh : =INT(5,47158) menghasilkan bilangan 5
=TRUNC(5,47158) menghasilkan bilangan 5

Fungsi MOD
MOD berasal dari Modulo. Fungsi MOD digunakan untuk menghitung sisa
pembagian dua bilangan.
Contoh : a = 45 b = 14 =MOD(a,b) 3
c = 100 d = 33 =MOD(c,d) 1
f = 30 g = 70 =MOD(f,g) 40
h = -25 i = 60 =MOD(h,i) 35
Pada penghitungan sudut, fungsi MOD digunakan untuk menghindari hasil negatif pada
perhitungan sudut dari selisih dua bacaan Horisontal, sehingga tidak ditemukan hasil
sudut kurang dari 0° dan tidak lebih dari 360 °.

4
Fungsi RAD, DEG, PI()
RAD berasal dari kata RADIANS dan DEG berasal dari DEGREES. Untuk
penghitungan fungsi trigonometri pada aplikasi MS Excel, digunakan satuan RADIAN
bukan DERAJAT. Oleh karena itu setiap sudut atau azimuth yang diperoleh dengan
satuan DERAJAT dan akan dihitung fungsi trigonometrinya, terlebih dahulu harus
dikonversi ke dalam satuan RADIAN, begitu pula sebaliknya. Fungsi trigonometri yang
sering digunakan untuk perhitungan hasil pengukuran adalah SIN, COS, dan TAN.
RADIANS digunakan untuk mengkonversi satuan derajat menjadi satuan radian,
sedangkan DEGREES digunakan untuk mengkonversi satuan radian menjadi satuan
derajat. Selain menggunakan fungsi RADIANS, untuk mengkonversi sudut dalam satuan
derajat menjadi sudut dalam satuan radian bisa juga menggunakan konstanta PI()/180.

Fungsi SQRT
SQRT artinya SQUAREROOT. Fungsi ini merupakan fungsi akar kuadrat atau
akar pangkat dua. Fungsi SQRT dapat digunakan untuk menghitung Luas Segitiga
dengan menggunakan Rumus S.
L=√S(S-a)(S-b)(S-c)
S=1/2(a+b+c)
Langkah yang harus dilakukan adalah setelah di-entry data a, b, dan c, kemudian dihitung
besarnya S terlebih dahulu. Selanjutnya masukkan formula untuk menghitung luasnya
yaitu =SQRT(S*(S-a)*(S-b)*(S-c)). Penggunaan fungsi SQRT, bisa diganti dengan
operator arithmatic ^0.5, artinya formula yang menggunakan fungsi SQRT juga bisa
menggunakan ^0.5. Perbedaan penggunaannya adalah kalau SQRT ditempatkan sebelum
formula (di depan formula) sedangkan ^0.5 ditempatkan setelah formula (di belakang
formula).
Standar kompetensi yang diharapkan dengan mempelajari modul ini adalah
agar taruna mampu mengaplikasikan MS Excel untuk menghitung data ukuran poligon
dan penghitungan koordinatnya.

5
LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan Fungsi Logika IF.


2. Sebutkan dan jelaskan beberapa Fungsi Statistika.
3. Fungsi INT, TRUNC, MOD biasa digunakan untuk menghitung apa.
4. Apa yang dimaksud dengan Fungsi RAD, DEG, PI( ).
5. Fungsi SQRT digunakan untuk menghitung apa ?

RANGKUMAN

Microsoft Excel (MS Excel) adalah salah satu dari perangkat lunak Microsoft
Office yang merupakan program pengolah angka (spreed sheet). Pemanfaatan MS Excel
banyak dipakai untuk keperluan-keperluan administrasi maupun bisnis dihampir setiap
kantor. Distribusi data MS Excel dalam bentuk baris dan kolom (tabel/tabulasi)
memudahkan dalam pengolahan angka, sehingga tidak diperlukan prosedural yang
berbelit-belit. Pada program MS Excel, terdapat fungsi-fungsi yang digunakan untuk
pengolahan angka. Beberapa fungsi tersebut adalah : IF, COUNT, SUM, AVERAGE,
MAX, MIN, INT, TRUNC, MOD, RAD, DEG, PI( ), SQRT.

TES FORMATIF I

Pilihlah B apabila jawaban benar, dan S apabila jawaban salah.


1. Untuk mengetahui jumlah total digunakan fungsi SUM B/S
2. Membagi dua data yang di-entry digunakan fungsi AVERAGE B/S
3. Fungsi INT digunakan untuk mendesimalkan data sudut ukuran B/S
4. Fungsi TRUNC dapat digunakan untuk menggantikann fungsi INT B/S
5. Pada dasarnya fungsi MOD sama dengan fungsi INT B/S

6
6. RAD adalah fungsi untuk mengkonversi derajat menjadi radian B/S
7. Untuk menghitung luas segitiga digunakan fungsi PI() B/S
8. Bidang tanah terluas dicari dengan mengaplikasikan fungsi MIN B/S
9. Fungsi yang digunakan untuk mengetahui > atau < adalah fungsi IF B/S
10. SQRT adalah fungsi untuk mengetahui akar pangkat dua B/S

Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.

Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang saudara peroleh adalah :


90 – 100 % = Baik Sekali;
80 – 90 % = Baik;
70 – 80 % = Cukup;
≤ 70 % = Kurang.

7
MODUL
II

PENGGUNAAN MS EXCEL
UNTUK MENGHITUNG DATA UKURAN POLIGON

A. PEMBUATAN BLANGKO DAFTAR ISIAN 103


Untuk menghitung data ukuran poligon, dogunanakan Blangko Daftar Isian
(DI) 103 yang digunakan di Kantor Pertanahan. Terdapat beberapa keterangan yang
harus/wajib dicantumkan pada Kop Blangko:
1. Nama Instansi;
2. Nama Unit Instansi;
3. Halaman;
4. Keterangan Lokasi Pengukuran;
5. Pelaksana Pengukuran;
6. Tanggal dan
7. Spesifikasi Alat Pengukuran yang digunakan.
Pada Keterangan Nama Instansi, dituliskan Nama Instansi Pelaksana
Pengukuran, yaitu “Badan Pertanahan Nasional“. Pada keterangan Nama Unit
Instansi, dituliskan Nama Unit Instansi Pelaksana Pengukuran, yaitu “Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota …“ (Diisi dengan Nama Kabupaten/Kota, contoh;
Kabupaten Sleman). Keterangan Halaman dituliskan “halaman…“, yaitu halaman ke
berapa Daftar Isian 103 tersebut, hal ini untuk menghindari terjadinya keterbalikan
data, yang nantinya akan berpengaruh pada hasil perhitungan pengukuran. Pada
Keterangan Lokasi Pengukuran dijabarkan kembali menjadi “Desa“, “Kecamatan“,
“Kabupaten / Kota“, “Seksi / Jalur“. Pada Keterangan Pelaksana Pengukuran ditulis
“Diukur Oleh : …”, diisi dengan Nama Juru Ukur. Pada Keterangan Tanggal diisi
dengan Tanggal Pelaksanaan Pengukuran. Dan pada Spesifikasi alat dijabarkan

8
kembali menjadi “Alat Ukur Sudut, Type/Jenis” “dan Nomor Alat“. Contoh tampilan
format blangko DI 103 pada aplikasi MS Excel dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Penulisan Kop Blangko DI 103


Pada Blangko Daftar Isian 103 bagian isi, terdapat beberapa keterangan yang
digunakan dikantor pertanahan, antara lain :
1. Tempat Alat
2. Target / Detail
3. Jurusan/ bacaan
4. Decimal
5. Rata-rata sudut mendatar
6. Sudut Zenith
7. Rata-rata Sudut miring
8. Jarak Optis
9. Jarak Datar.
Pada Kolom Tempat Alat, diisi dengan Nama tempat berdiri alat. Pada kolom
Target/Detail, diisi dengan Nama tempat bidikan. Kolom Jurusan/Bacaan diisi dengan
hasil Bacaan Sudut dituliskan “Sudut Ukuran”, “Biasa”, dan “Luar Biasa” yaitu
besarnya Sudut hasil bacaan (dalam penulisan ° ,’ , dan ” dapat menggunakan
shortcut Alt+0176 (°), Alt+0146 (’), dan Alt+0148 (”). Pada kolom Desimal diisi
dengan formula yang akan menghasilkan bentuk desimal dari hasil bacaan sudut..
Pada kolom Sudut Zenith diisi dengan Sudut Azimuth dituliskan “Sudut Ukuran”,
“Biasa”, dan “Luar Biasa” yaitu besarnya Sudut Azimuth, dimana dapat diperoleh
dengan hasil pengamatan dilapangan maupun dengan perhitungan formula. Pada
kolom Jarak Optis/Elektronis diisi dengan “BB” atau Bacaan Bawah, “BT” atau

9
Bacaan Tengah, dan “BA” atau Bacaan Atas, hanya diisi apabila pengambilan data
ukuran jarak menggunakan pengamatan Optis. Pada kolom Jarak Datar diisi dengan
“Rata-rata Jarak Datar” yaitu rerata Jarak Ukuran terestris Pergi dan Pulang.

Gambar 2. Penulisan Judul Kolom pada Blangko DI 103


Untuk memformat Tampilan diperlukan Menu, Sub Menu dan Toolbar. Pada
tampilan DI – 103, agar bentuk blangko seperti yang dikehendaki dapat dicetak maka
perlu diformat baik tampilan yang berupa text, kolom, baris, maupun cellnya.

a. Cara memformat kolom supaya dapat menghemat tempat karena kolom yang
diperlukan kecil atau lebih besar menggunakan perintah : Kolom yang hendak
diformat di blok dulu, klik Format Column Width

Gambar 3. Cara memformat lebar kolom pada Blangko DI 103

10
b. Cara memformat baris, pada pinsipnya sama dengan cara memformat kolom
c. Cara memformat cell seperti tampilam pada baris 13 s/d 16 kolom A s/s Y
menggunakan cara : blok cell yang akan diformat dengan cara menekan mouse
dan menggesernya, lalu klik format cells alligment ubah horizontal ubah vertical
dan klik pada kotak wrapt text dan merge cells

Gambar 4. Cara memformat Cells kolom pada Blangko DI 103

d. cara menampilkan huruf romawi, atau simbol dengan menggunakan insert symbol.

B. PENGISIAN FORMULA PADA DAFTAR ISIAN 103


a. Formula untuk mencari harga I menggunakan formula :
I 22 =($C25+$D25/60+$E25/3600)-($C22+$D22/60+$E22/3600)
I 23 =($C26+$D26/60+$E26/3600)-($C23+$D23/60+$E23/3600)
I 25 =($F25+$G25/60+$H25/3600)-($F22+$G22/60+$H22/3600)
I 26 =($F26+$G26/60+$H26/3600)-($F23+$G23/60+$H23/3600)
I 24 =(I22+I23+I25+I26)/4

11
Gambar 5. Penulisan Formula Decimal Sudut Pembacaan Biasa Ke Muka

Gambar 6. Penulisan Formula Decimal Sudut Pembacaan Luar Biasa Ke Muka

Gambar 7. Penulisan Formula Decimal Sudut Pembacaan Biasa Ke Belakang

12
Gambar 8. Penulisan Formula Decimal Sudut Pembacaan Luar Biasa Ke Belakang

Gambar 9. Penulisan Formula Decimal Sudut Ukuran Rata-Rata

b. Harga pada kolom J, K, L merupakan konversi dari harga pada kolom I. Harga
pada kolom I merupakan harga derajat dalam bentuk decimal dan pada kolom J
merupakan derajat, kolom K merupakan menit, dan kolom L merupakan detik.
Harga ini diperoleh dari jalan menggunakan harga interegernya. Misalnya harga
pada Cell J24 merupakan harga integer dari Cell I24.
J24 =INT (I24)
K24 =INT(($I24-$J24)*60)
L24 =(((($I24-$J24)*60)-$K24)*60)

13
Gambar 10. Penulisan Formula Konversi Decimal Sudut Ukuran menjadi Derajat

Gambar 11. Penulisan Formula Konversi Decimal Sudut Ukuran menjadi Menit

Gambar 12. Penulisan Formula Konversi Decimal Sudut Ukuran menjadi Detik
c. Begitu juga untuk formula I28, I29, I30, I31, I32 s/d I52, I53,
I54, I55, I56 dan Cell J26, K26, L26 s/d J50, K50, L50 diperoleh dengan cara
yang sama dengan formula point a diatas dengan cara memblok Cell I22 s/d Cell
L27, copy, blok cell I28 s/d L57, paste.
d. Untuk harga Cell Y24 diperoleh dengan menjumlahkan harga Cell Y23
dengan harga Cell Y25 dan dibagi dua. Y24 = ( Y23 + Y25 ) / 2, dan untuk
harga- harga cell Y yang lainnya.

14
Gambar 13. Penulisan Formula Rata-Rata Jarak Datar
Contoh Hasil akhir pengolahan data pada DI 103 dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 14. Hasil Akhir Pengolahan Data Pada DI 103

15
LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan Daftar Isian (DI) 103.


2. Untuk membuat apakah DI 103 itu.
3. Bagaimana cara menghitung decimal sudut ukuran.
4. Bagaimana cara merata-ratakan hasil penghitungan jarak ukuran.
5. Bagaimana cara merata-ratakan hitungan sudut ukuran.

RANGKUMAN

Data ukuran poligon/detail dituangkan pada daftar isian yang dikenal dengan
Daftar Isian (DI) 103. Dalam pembuatan Blangko DI 103, diperlukan pemahaman akan
fungsi-fungsi pada MS Excel karena akan dilakukan format tampilan blangko-blangko
tersebut yang telah baku digunakan di lingkungan Badan Pertanahan Nasional khusunya
di kantor-kantor pertanahan kabupaten/kota. Data hasil pengukuran poligon/detail dari
lapangan di-entry pada DI 103 yang sudah disiapkan sekaligus dilakukan perhitungan.

TES FORMATIF II

Pilihlah B apabila jawaban benar, dan S apabila jawaban salah.


1. DI 103 digunakan untuk menghitung koordinat poligon/detail
(B/S)
2. Perhitungan data lapangan dilakukan dengan cara menuliskan formula
(B/S)
3. Perhitungan data lapangan bisa juga menggunakan Program MS Word
(B/S)

16
4. Simbol $ pada perhitungan sudut artinya menyatakan sudut yang sama
(B/S)
5. Dalam hitungan sudut, satuan derajat perlu dijadikan satuan radian dulu (B/S)
6. Besarnya sudut ukuran adalah sudut belakang dikurangi sudut depan
(B/S)
7. Besarnya rata-rata sudut mendatar adalah dihitung dari rata-rata jarak
(B/S)
8. Menghitung jarak dua titik adalah rata-rata jarak depan dan jarak belakang B/S
9. Fungsi INT digunakan untuk membuat sudut decimal menjadi deg-min-sec
B/S
10. Fungsi MOD digunakan untuk mengkonversi deg-min-sec menjadi decimal
B/S

Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.

Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang saudara peroleh adalah :


90 – 100 % = Baik Sekali;
80 – 90 % = Baik;
70 – 80 % = Cukup;
≤ 70 % = Kurang.

17
MODUL
III

PENGGUNAAN MS EXCEL
UNTUK MENGHITUNG KOORDINAT POLIGON

A. PEMBUATAN BLANGKO DAFTAR ISIAN 104


Pada prinsipnya cara memformat tampilan pada DI 104 sama dengan
memformat tampilan pada DI 103. Adapun format DI 104 adalah blangko yang
digunakan di Kantor Pertanahan untuk menghitung koordinat poligon. Secara utuh
bentuk blangko DI 104 dapat dilihat pada Gambar 15 berikut ini.

18
Gambar 15. Format Blangko DI 104 pada Aplikasi Microsoft Excel
b. Pada format tampilan DI 104 ada kolom dengan perhitungan tapi kolom tersebut
tidak ada/tidak diperlukan dalam tampilan DI 104, sehingga kolom-kolom tersebut
perlu untuk disembunyikan, misalnya kolom E, G, dan K. Perintah untuk
menyembunyikan adalah dengan perintah format column hide dan untuk
mengembalikannya adalah dengan perintah : pertama kali worksheet di blok lalu klik
format column unhide. Contoh Tampilan dari cara menyembunyikan kolom dapat
dilihat pada Gambar 16 dan cara mengembalikannya dapat dilihat pada Gambar 17.

19
Gambar 16. Cara Menyembunyikan Kolom

Gambar 17. Cara Mengembalikan Kolom Yang Disembunyikan


B. PENGISIAN FORMULA PADA BLANGKO DI 104
Formula atau fungsi yang digunakan untuk perhitungan DI 104 antara lain adalah :
1. Pada cell B20 s/d D28 diisi dengan hasil rerata sudut bacaan yang sudah
dihitung sebelumnya pada DI 103.
2. Pada cell H17 s/d J17 diisi dengan hasil perhitungan sudut Jurusan /
Azimuth.

20
3. Pada cell L19 s/d L29 diisi dengan hasil rerata Jarak Datar yang sudah
dihitung sebelumnya pada DI 103.
4. Pada cell Q18 dan R18 diisi dengan Nilai Koordinat Titik Ikat (TDT)

Gambar 18. Penulisan Data Ukuran pada DI 104


5. Pada Cell E20 diisi dengan formula
E20 =$B20+$C20/60+$D20/3600 yang berfungsi untuk mengubah bentuk sudut
bacaan hasil ukuran ke dalam bentuk decimal

Gambar 19. Penulisan Formula Decimal Sudut Ukuran


6. Pada Cell E22 s/d E28 diisi dengan rumus yang sama, caranya dengan blok
cell E20, copy, blok cell E22 s/d cell E28, paste.
7. Pada Cell E32 diisi dengan formula: E32 =SUM(E20:E28)

21
Gambar 20. Penulisan Formula Menjumlahkan Decimal Sudut Ukuran
fungsi “SUM” digunakan untuk menjumlahkan sejumlah isi Cell, dalam hal ini
digunakan untuk menjumlahkan Cell E20 s/d Cell E28.
8. Pada Cell G20 diisi dengan formula: G20 =((180*(5-2))-$E$32)/5, dimana
Angka 5 adalah jumlah titik berdiri alat. Formula ini berfungsi untuk menghitung
besarnya koreksi hasil bacaan setiap titiknya.

Gambar 21. Penulisan Formula Koreksi Rata-Rata Decimal Sudut Ukuran


Pada Cell G22 s/d G28 diisi dengan formula yang sama, caranya dengan blok
Cell
G20, copy, blok Cell G22 s/d Cell G28, paste.
9. Pada Cell F20 diisi dengan formula: F20 =G20*3600. Formula ini berfungsi
untuk mengubah hasil perhitungan pada Cell G20 ke dalam bentuk “Detik”.

22
Gambar 22. Penulisan Formula Konversi Rata-Rata Sudut Decimal menjadi Detik
10. Pada Cell F22 s/d F28 diisi dengan formula yang sama, caranya dengan blok
Cell F20, copy, blok Cell F22 s/d Cell F28, paste.
11. Pada Cell K17 diisi dengan formula: K17 =$H17+$I17/60+$J17/3600
12. Pada Cell K19 diisi dengan formula: K19 =MOD(IF($K17<180,($K17)+180+
$E20+$G20, ($K17)-180+$E20+$G20),360). Formula ini berfungsi untuk
menghitung besarnya sudut Azimuth menggunakan Suduth Azimuth awal
ditambah dengan sudut bacaan ditambah dengan koreksi sudut bacaan. Fungsi
“MOD” adalah singkatan dari Modulo. Fungsi ini mempunyai tugas untuk
menghitung sisa pembagian antara Cell 1, dan Cell 2.

Gambar 23. Penulisan Formula Decimal Sudut Jurusan


13. Pada Cell H19 diisi dengan formula: H19 =INT($K19), dimana INT berfungsi
untuk menjadikan suatu harga menjadi bilangan bulat dengan syarat semua angka
dibelakang koma dihilangkan.

23
Gambar 24. Penulisan Formula Konversi Decimal Sudut Jurusan menjadi Derajat
14. Pada Cell I19 diisi dengan formula: I19 =INT(($K19-$H19)*60)

Gambar 25. Penulisan Formula Konversi Decimal Sudut Jurusan menjadi Menit
Pada Cell J19 diisi dengan formula: J19 =(((($K19-$H19)*60)-$I19)*60)

Gambar 26. Penulisan Formula Konversi Decimal Sudut Jurusan menjadi Detik
Pada Cell H21 s/d K27 diisi dengan formula yang sama, caranya dengan blok
Cell H19 s/d K19, copy, blok Cell H21 s/d Cell K27, paste.

24
15. Pada Cell L29 diisi dengan formula: L29 =SUM(L19:L27)
16. Pada Cell M19 diisi dengan formula: M 19 =SIN($K17*PI()/180)*$L19

Gambar 27. Penulisan Formula Penghitungan D Sin α


17. Pada Cell M21 s/d M27 diisi dengan formula yang sama, caranya dengan blok
Cell M19, copy, blok Cell M21 s/d M27, paste.
18. Pada Cell M29 diisi dengan formula: M29 =SUM(M19:M27)
19. Pada Cell N19 diisi dengan formula: N19 =$L19/$L$29*-$M$29

Gambar 28. Penulisan Formula Koreksi Koordinat X


20. Pada Cell N21 s/d N27 diisi dengan formula yang sama, caranya dengan blok
Cell N19, copy, blok Cell N21 s/d N27, paste.
21. Pada Cell N29 diisi dengan formula: N29 =SUM(N19:N27)
22. Pada Cell O19 diisi dengan formula: O19 =COS($K17*PI()/180)*$L19

25
Gambar 29. Penulisan Formula Penghitungan D Cos α
23. Pada Cell O21 s/d O27 diisi dengan formula yang sama, caranya dengan blok
Cell O19, copy, blok Cell O21 s/d O27, paste.
24. Pada Cell O29 diisi dengan formula: O29 =SUM(O19:O27)
25. Pada Cell P19 diisi dengan formula: P19 =$L19/$L$29*-$O$29

Gambar 30. Penulisan Formula Koreksi Koordinat Y


26. Pada Cell P21 s/d P27 diisi dengan formula yang sama, caranya dengan blok
Cell P19, copy, blok Cell P21 s/d P27, paste.
27. Pada Cell P29 diisi dengan formula: P29 =SUM(P19:P27)
28. Pada Cell Q20 diisi dengan formula: Q20 =$Q18+$M19+$N19

26
Gambar 31. Penulisan Formula Penghitungan Koordinat X
29. Pada Cell R20 diisi dengan formula: R20 =$R18+$O19+$P19

Gambar 32. Penulisan Formula Penghitungan Koordinat Y


30. Pada Cell P33 diisi dengan formula: =$L$29/(SQRT(($N$29^2)+($P$29^2)))

Gambar 33. Penulisan Formula Jumlah Total Jarak

27
LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan Daftar Isian (DI) 104.


2. Untuk membuat apakah DI 104 itu.
3. Bagaimana cara membuat decimal Sudut Ukuran.
4. Bagaimana cara menghitung Koordinat X.
5. Bagaimana cara menghitung Koordinat Y.

RANGKUMAN

Hasil hitungan data pada DI 103 ini selanjutnya dipindahkan ke dalam DI 104
untuk dihitung koordinatnya.
Pada format tampilan DI 104 ada kolom dengan perhitungan tapi kolom tersebut
tidak ada/tidak diperlukan dalam tampilan DI 104, sehingga kolom-kolom tersebut perlu
untuk disembunyikan. Perintah untuk menyembunyikan adalah dengan perintah format
column hide dan untuk mengembalikannya adalah dengan perintah : pertama kali
worksheet di blok lalu klik format column unhide.
Program aplikasi yang digunakan untuk perhitungan ini adalah Program Aplikasi
Microsoft Excel dengan menggunakan formula-formula tertentu baik dengan
memanfaatkan fungsi yang ada atau menulis rumus sendiri sesuai dengan kebutuhan.

TES FORMATIF III

1. DI 104 digunakan untuk menghitung data ukuran poligon/Detaii (B/S)


2. Untuk menghitung decimal sudut ukuran digunakan fungsi RAD (B/S)
3. Untuk menghitung decimal sudut jurusan, digunakan fungsi MOD (B/S)
4. Perhitungan D Sin α artinya besarnya jarak dikalikan sinus sudut ukuran (B/S)
5. Manfaat D Cos α adalah untuk mencari besarnya Koordinat Y (B/S)
6. Besarnya sudut jurusan sama dengan azimuth awal + sudut ukuran (B/S)
7. Koreksi sudut ukuran adalah jumlah sudut dikurangi dengan sudut jurusan (B/S)

28
8. Koreksi Koordinat X adalah jumlah jarak dibagi jumlah titik (B/S)
9. Koreksi Koordinat Y diperoleh dari rata-rata besarnya jarak (B/S)
10. Pada poligon tertutup koordinat awal harus sama dengan koordinat akhir (B/S)

Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.

Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang saudara peroleh adalah :


90 – 100 % = Baik Sekali;
80 – 90 % = Baik;
70 – 80 % = Cukup;
≤ 70 % = Kurang.

MODUL
IV
29
PENGGUNAAN MS ACCESS UNTUK MENGOLAH
BASIS DATA TEKSTUAL PERTANAHAN

Microsoft Access (MS Access) merupakan program aplikasi yang sering


digunakan untuk merancang, membuat dan mengelola basis data. Database atau basis
data adalah kumpulan data yang berhubungan dengan suatu objek, topik atau tujuan
khusus tertentu. Dalam file basis data, data dapat dibagi secara terpisah dalam sebuah
tabel, dan data tersebut dapat dilihat, ditambah serta di-update (diperbaharui) dengan
menggunakan form. Selain itu pula, data tersebut dapat dicari dan dipanggil sesuai
keinginan dengan menggunakan query dan dicetak sesuai dengan tata letak (layout) yang
diinginkan dengan menggunakan report.

Tabel basis data adalah sekumpulan data dengan subyek atau topik yang sama.
Misalnya data mengenai Titik Dasar Teknik menyangkut Nomor TDT, Koordinat X,
Koordinat Y, Nomor Lembar Peta, Letak TDT, dsb. Tabel basis data mengorganisasikan
data ke dalam kolom-kolom yang disebut field dan baris-baris yang dikenal dengan
record. Field adalah tempat data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis
dimasukkan. Field pada umumnya tersimpan dalam bentuk kolom secara vertikal pada
tabel. Record adalah data atau informasi lengkap dalam jumlah tunggal yang biasanya
tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel.

Standar kompetensi yang diharapkan adalah agar taruna bisa membuat basis
data pertanahan tekstual pada program MS Access.

30
A. BASIS DATA TITIK DASAR TEKNIK

Data pertanahan biasanya sudah dibuat dalam bentuk tabel dengan


mengaplikasikan program MS Excel. Untuk merubah data tersebut menjadi basis data
pada program MS Access, bisa dilakukan dengan cara meng-import data dari MS
Excel ke MS Access. Fasilitas Import termasuk salah satu fasilitas yang terdapat pada
program MS Access. Salah satu diantaranya adalah fasilitas import dari MS Excel.

Prosedur meng-import data dari MS Excel ke MS Access dapat dilakukan


dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pada menu File, pilih External Data, lalu klik Import. MS Access
menampilkan kotak dialog Import, tempat dimana anda bisa memilih dari
beragam format data yang akan di-import.
b. Di kotak Files Of Type, pilih tipe file yang akan di-import. Kotak
dialog Import memperlihatkan file yang akan di-import (misalnya pilih tipe file
Microsoft Excel).
c. Pilih file yang akan di-import, lalu klik Import. MS Access memulai
import dengan menampilkan kotak dialog import.
d. Tentukan pada sheet mana data yang akan di-import, kemudian klik
Next.
e. Tentukan apakah baris pertama akan dijadikan kepala kolom,
kemudian Next.
f. Pastikan dimana data yang akan di-import ini disimpan, apakah di
tabel yang telah ada (pilih tabelnya) atau pada tabel baru. Kemudian klik Next.
g. Pada dialog berikutnya, dapat diatur nama field tabel dari data yang
di-import, kemudian klik Next.
h. Tentukan field yang akan dijadikan primary key, kemudian klik
Next.
i. Beri nama tabel hasil import, lalu klik Finish.
j. Import data dari file Ms Excel ke MS Access selesai dilakukan.

31
Sebagai contoh, langkah-langkah tersebut dapat diaplikasikan untuk membuat Basis
Data Titik Dasar Teknik sebagai berikut :
 Start…….. Program…….. Microsoft Excel
 Ketik data tabel berikut ini pada Program Microsoft Excel

Tabel 1. Contoh Data Koordinat Titik Dasar Teknik

200 289132.432 631659.257 49.1-43.059-08-2 Dusun Bangen


201 289174.299 631701.428 49.1-43.059-08-2 Dusun Bangen
202 289230.590 631661.006 49.1-43.059-08-2 Dusun Bangen
203 289308.211 631585.817 49.1-43.059-08-2 Dusun Bangen
204 289378.441 631533.728 49.1-43.059-08-2 Dusun Bangen
205 289555.925 631373.626 49.1-43.059-04-9 Dusun Bibis
206 290341.671 631464.077 49.1-43.059-04-9 Dusun Bibis
207 290256.794 631651.599 49.1-43.059-04-9 Dusun Bibis
208 290167.086 631839.853 49.1-43.059-04-9 Dusun Bibis
209 290037.583 631895.882 49.1-43.059-01-7 Dusun Bibis
210 290362.229 631373.626 49.1-43.059-01-7 Dusun Bibis
211 289489.404 633137.131 49.1-43.059-12-2 Dusun Kalirandu
212 289354.012 633156.184 49.1-43.059-12-2 Dusun Kalirandu
213 289261.883 633191.217 49.1-43.059-12-2 Dusun Kalirandu
214 289238.804 633077.176 49.1-43.059-12-2 Dusun Kalirandu
215 289164.762 633067.266 49.1-43.059-12-2 Dusun Kalirandu
216 290341.671 631464.077 49.1-43.059-01-7 Dusun Bibis
217 290256.794 631651.599 49.1-43.059-05-1 Dusun Bibis
218 290167.086 631839.853 49.1-43.059-05-1 Dusun Kalirandu
219 290037.583 631895.882 49.1-43.059-05-1 Dusun Kalirandu
220 289489.404 633137.128 49.1-43.059-12-2 Dusun Kalirandu
221 289354.012 633156.084 49.1-43.059-12-2 Dusun Kalirandu
222 289261.883 633191.017 49.1-43.059-12-2 Dusun Kalirandu
223 289238.804 633077.156 49.1-43.059-12-2 Dusun Kalirandu
224 289164.762 633067.166 49.1-43.059-12-2 Dusun Kalirandu
225 289094.892 633078.176 49.1-43.059-12-2 Dusun Kalirandu
226 289028.938 633066.933 49.1-43.059-12-2 Dusun Kalirandu
227 288914.842 632827.883 49.1-43.059-12-7 Dusun Kalirandu
228 289051.429 632900.864 49.1-43.059-12-8 Dusun Kalirandu
229 289170.986 632883.844 49.1-43.059-12-8 Dusun Kalirandu
230 289188.007 632809.885 49.1-43.059-12-8 Dusun Kalirandu

 Save As….My Document…File Name… TITK DASAR TEKNIK….…Save

32
Tampilan layer dari pembuatan File MS. Excel tersebut dapat dilihat pada Gambar 34
berikut ini.

Gambar 34. Tampilan Layar Data Koordinat Titik Dasar Teknik Pada Ms. Excel
 Selanjutnya mulai membuka Program MS. Access untuk membuat Basis Data
baru dengan langkah-langkah sebagai berikut
 Start………Program………..Microsoft Access
 Create a new database using…………Blank Access Database
 OK…..My Document…...Filename…… TITIK DASAR TEKNIK…. Create……
 Tampilan Aplikasi MS Access Untuk Membuat Basis Data Baru dapat dilihat
pada Gambar 35.

33
Gambar 35. Tampilan Layar Membuat Basis Data Titik Dasar Teknik
 Selanjutnya mulai meng-import data dari File Titik Dasar Teknik pada Program
MS Excel yang tersimpan di My Document
 File……External Data…….Import…
 Files of Type……Microsoft Excel….. TITIK DASAR TEKNIK ……Import
 Show Worksheets…..

Gambar 36. Tampilan Layar Import Tabel Pada MS Access Dari File MS Exel

34
 Next…..First Row Contains Column Headings

Gambar 37. Tampilan Layar Menunjukan Baris Pertama Menjadi Judul Kolom
 Next……

Gambar 38. Tampilan Layar Baris Pertama Sebagai Judul Kolom


 Choose My Own Primary Key…….Pilih: No. TDT……Next

35
Gambar 39. Tampilan Layar Memilih Primary Key
 Import To Table……Ketik : TITIK DASAR TEKNIK ……Finish

Gambar 40. Tampilan Layar Import ke Tabel TITIK DASAR TEKNIK


 Save Import Step ………………………..

36
Gambar 41. Tampilan Layar Menyimpan Hasil Import Basis Data Titik Dasar Teknik
 Next ….

Gambar 42. Tampilan Layar Tabel Hasil Import


 Create Report ….

37
Gambar 43. Tampilan Layar Tabel Basis Data Titik Dasar Teknik Sudah Jadi

B. BASIS DATA BIDANG TANAH

Selain manfaat program MS Access digunakan untuk membuat basis data titk
dasar teknik, program aplikasi ini juga bisa digunakan untuk membuat basis data bidang
tanah. Basis data bidang tanah sangat diperlukan dalam rangka membuat informasi
bidang-bidang tanah tersebut. Pada umumnya basis data disusun oleh instansi urusan
administrasi pertanahan seperti Kementerian ATR/BPN, sedangkan setelah dirubah
menjadi informasi, maka informasi itulah yang bisa digunakan oleh masyarakat luas.
Dalam rangka penyusunan basis data ini, salah satu perangkat lunak yang digunakan
antara lain adalah program MS Access. Meskipun program yang bisa digunakan untuk
membuat basis data terdiri dari banyak macam seperti dBase, FoxBase, MultiBase,
Oracle, dll, tetapi program MS Access adalah merupakan program yang sangat
sederhana, harganya murah karena sudah sekaligus bagian dari program Microsoft

38
Office. Adapun program-program lainnya merupakan perangkat lunak khusus yang harus
dibeli tersendiri dan umumnya harganya relatif mahal.
Cara pengoperasian MS Access untuk pembuatan Basis Data Tekstual Bidang
Tanah tidaklah berbeda dengan pengoperasian ketika membuat Basis Data Tekstual Titik
Dasar Teknik. Dengan memenfaatkan data bidang tanah yang sudah ada pada aplikasi
MS Excel, data tersebut diimport pada aplikasi MS Acces.

Tabel 2. Contoh Data Bidang Tanah

Status Luas Tanah


NIB Pemilik Tanah Letak Tanah
Tanah (M2)
09.01.03.03.09001 SOFYAN HM 815 Jl. Banteng No.1
09.01.03.03.09002 AMELIA HM 942 Jl. Banteng No.2
09.01.03.03.09003 ACHMAD HM 502 Jl. Banteng No.3
09.01.03.03.09004 DARTO HM 563 Jl. Banteng No.4
09.01.03.03.09005 RATNA HM 360 Jl. Banteng No.5
09.01.03.03.09006 KUSUMANTO HM 403 Jl. Banteng No.6
09.01.03.03.09007 MONIKA HM 479 Jl. Banteng No.7
09.01.03.03.09008 ABDULAH HM 355 Jl. Banteng No.8
09.01.03.03.09009 HARYONO HM 524 Jl. Banteng No.9
09.01.03.03.09010 JOKO HM 809 Jl. Banteng No.10
09.01.03.03.09011 AGUS HM 534 Jl. Banteng No.11

Ketik data Bidang Tanah tersebut menggunakan aplikasi MS Excel, dan simpan data
pada My Document dengan nama file “Basis Data Bidang Tanah” pada Gambar 47.

39
Gambar 44. Tampilan Layar Data Bidang Tanah Pada Ms. Excel
Buka program MS Access sampai keluar Tampilan Blank Database untuk membuat
Basisdata Baru seperti pada Gambar 48.

Gambar 45. Tampilan Layar MS Access Untuk Membuat Basis Data Bidang Tanah

40
 Selanjutnya mulai meng-import data dari File Bidang Tanah pada Program MS
Excel yang tersimpan di My Document
 File……External Data…….Import…
 Files of Type……Microsoft Excel….. BIDANG TANAH ……Import
 Show Worksheets…..

Gambar 46. Tampilan Layar Import Tabel Pada MS Access Dari File MS Exel
 Next…..First Row Contains Column Headings

Gambar 47. Tampilan Layar Menunjukan Baris Pertama Menjadi Judul Kolom

41
 Next……

Gambar 48. Tampilan Layar Baris Pertama Sebagai Judul Kolom


 Choose My Own Primary Key…….Pilih: NIB……Next

Gambar 49. Tampilan Layar Memilih Primary Key

42
 Import To Table……Ketik : BIDANG TANAH ……Finish

Gambar 50. Tampilan Layar Import ke Tabel BIDANG TANAH


 Save Import Step ………………………..

Gambar 51. Tampilan Layar Menyimpan Hasil Import Basis Data Bidang Tanah
 Next ….

43
Gambar 52. Tampilan Layar Tabel Hasil Import
 Create Report ….

Gambar 53. Tampilan Layar Tabel Basis Data Bidang Tanah Sudah Jadi

44
Gambar 54. Tampilan Layar Isian Nama File Pada MS Access
Pilih Finish, sampai muncul tampilan sebagai berikut.

Gambar 55. Tampilan Layar Finish Import Data dari MS Excel


Klik di kotak Close, akan muncul tampilan BIDANG TANAH : table

45
Gambar 56. Tampilan Layar BIDANG TANAH : table
Double Klik pada BIDANG TANAH : table, sampai muncul Tabel BIDANG TANAH
pada MS Access sebagai berikut.

Gambar 57. Tampilan Layar Tabel Bidang Tanah pada MS Access

46
Klik Create, dan pilih Report, sehingga muncul tampilan akhir berupa Basis Data
Tekstual BIDANG TANAH pada aplikasi MS Access.

Gambar 58. Tampilan Layar Basis Data BIDANG TANAH pada MS Access

LATIHAN
1.
Digunakan untuk apakah program aplikasi MS Access.
2. Apa yang dimaksud dengan tabel basis data.
3. Bagaimana cara meng-import data pada MS Access dari MS Excel.
4. Mengapa titik dasar teknik perlu dibuat basis data-nya.
5. Mengapa bidang tanah perlu dibuat menjadi basis data-nya.

RANGKUMAN

Basis data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
Program aplikasi sederhana yang sering digunakan untuk membuat tabel basis data
adalah Microsoft Access atau sering disebut MS Access. Salah satu contoh data yang
perlu dibuat basis datanya adalah data tentang TITIK DASAR TEKNIK.

47
Data titik dasar teknik, sering sudah dibuat pada aplikasi MS Excel. Pada program
aplikasi MS Access juga terdapat salah satu fasilitas untuk bisa meng-import data dari
program aplikasi MS Excel. Hal ini memudahkan agar data titik dasar teknik yang sudah
dibuat dalam MS Excel tidak perlu lagi diketik atau di-entry ulang untuk membuat basis
data pada MS Access. Fasilitas import ini dilakukan dengan mengaplikasikan menu
External Data pada MS Access. Pada dasarnya pembuatan basis data bidang tanah
tidaklah berbeda dengan pembuatan basis data titik dasar teknik.
Pembuatan basis data tiitik dasar teknik maupun bidang tanah dimaksudkan agar
pada data tiitik dasar teknik dan bidang tanah yang begitu banyak, bisa ditampilkan data
tertentu saja yang dibutuhkan sehingga tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama
untuk mencarinya. Selain itu, setelah basis data terbuat, selanjutnya bisa dimanfaatkan
untuk keperluan lain dalam pengelolaan data titik dasar teknik selanjutnya seperti
dihubungkannya data tekstual dengan data spasialnya.

TES FORMATIF IV
Pilihlah B apabila jawaban benar, dan S apabila jawaban salah.

1. Basis data adalah sekumpulan data yang sama atau sejenis (B/S)
2. Basis data titik dasar teknik bisa dibuat dengan program MS Access
(B/S)
3. MS Access hanya bisa digunakan untuk membuat basis data spasial
(B/S)
4. Basis data ini perlu dibuat untuk memudahkan dalam pemaggilan data
(B/S)
5. Pemanggilan kembali data dilakukan dengan aplikasi query (B/S)
6. MS Access bisa meng-import data yang sudah di-entry pada MS Excel
(B/S)
7. Basis data dalam aplikasi MS Access dilakukan dengan melakukan report (B/S)
8. Langkah membuat basis data TDT dan Bidang Tanah adalah berbeda
(B/S)

48
9. Basis data spasial juga bias dibuat dengan mengaplikasikan MS Access (B/S)
10. Primary key dalam MS Access adalah data yang unik untuk mengidentifikasi
(B/S)

Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.
Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang saudara peroleh adalah :


90 – 100 % = Baik Sekali;
80 – 90 % = Baik;
70 – 80 % = Cukup;
≤ 70 % = Kurang.

49
MODUL
V

PENGENALAN PERANGKAT LUNAK


AUTOCAD
Salah satu cabang dari ilmu komputer grafis adalah Computer Aided Design
(CAD). Fungsi atau kegunaan darin CAD adalah sebagai alat bantu untuk merancang
produk bagi perencana atau perancang dalam waktu yang relatif singkat dengan tingkat
keakurasian yang tinggi. CAD biasanya digunakan oleh para perencana untuk
menuangkan ide dalam bentuk gambar atau model. Salah satu produk program CAD
dikenal dengan AutoCAD. AutoCAD dikeluarkan oleh Autodesk Inc. yaitu sebuah
perusahaan perangkat lunak Amerika yang khusus membuat program-program komputer
grafis.
AutoCAD adalah singkatan dari Automatic Computer Aided Design yang artinya
mendesain secara otomatis dengan bantuan komputer. Keunggulan dari AutoCAD antara
lain :
 Melakukan perhitungan yang cepat dengan tingkat akurasi tinggi
 Hasil kerja dapat disimpan untuk kemudian dapat dipergunakan lagi
 Dapat bekerja bersama-sama dalam lingkup jaringan, dll
 Mampu beradaptasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari suatu
bidang tertentu termasuk dalam bidang pemetaan atau penggambaran peta.
Standar kompetensi yang diharapkan dengan mempelajari modul ini adalah agar
taruna mampu menjelaskan AutoCAD sebagai salah satu perangkat lunak untuk

50
penggambaran data grafis pada komputer yang selanjutnya bisa menghasilkan peta
digital. Dengan mempelajari modul ini, diharapkan taruna akan dapat menjelaskan
bagian-bagian dari AutoCAD serta mengaplikasikannya untuk pemetaan hasil
pengukuran kadastral dari lapangan.

A. MENGENAL LAYAR AUTOCAD DAN BAGIAN-BAGIANNYA


Jalankan aplikasi AutoCAD dengan cara Klik All Program, Pilih Autodesk,
dan pilih AutoCAD, atau dengan double klik pada icon AutoCAD kalau sudah ada
dalam shortcut di komputer. Tampilan Layar AutoCAD dapat dilihat pada Gambar 59
berikut ini.

Gambar 59. Tampilan Layar AutoCAD


Bagian-bagian dari layar AutoCAD tersebut adalah :

Menubar :
 Berisi akses untuk menggunakan perintah-perintah yang tersedia di dalam
AutoCAD
 Berisi akses untuk mengatur setting, menyimpan dan membuka file, help, dsb.

51
Toolbar :
Toolbar adalah tombol-tombol fungsi perintah AutoCAD yang dapat menyimpan
akses cepat untuk menjalankan suatu perintah AutoCAD. Seperti halnya Menubar
yang merupakan fasilitas standar aplikasi MS Windows, Toolbar juga demikian.
Toolbar di dalam AutoCAD pada umumnya menyimpan akses cepat suatu perintah.
Selain itu Toolbar juga berisikan akses untuk melakukan setting dan fungsi umum
lainnya. Jumlah Toolbar dalam AutoCAD sangat banyak, oleh karena itu Toolbar
dikelompokkan di dalam grup-grup sesuai dengan fungsi dan jenisnya. Jika tidak
sering digunakan atau dibutuhkan, Toolbar dapat dihilangkan dari tampilan layar
AutoCAD, sehingga tidak menyita ruang gambar AutoCAD.

Command Line :
Command Line adalah baris perintah AutoCAD. Bagi user yang lebih menyukai cara
pengetikan untuk menggunakan perintah, maka apa yang diketikkan itu akan tampil
pada daerah Command Line. Semua perintah dan juga setting AutoCAD dipastikan
dapat dijalankan dengan mengetik nama fungsinya pada Command Line.

Drawing Area :
Drawing Area (daerah gambar) adalah daerah kerja AutoCAD sebagai tempat
untuk menggambar. Daerah gambar ini biasanya berwarna hitam, dimana pada daerah
gambar inilah objek-objek gambar akan dibuat, ditampilkan, dan dimodifikasi.

Snap :
Snap berfungsi untuk menunjukkan status dari pointer mouse saat ini. User dapat
menentukan posisi koordinat dari objek yang akan dibuat, dipilih, atau dihapus pada
daerah gambar.

UCS Icon :

52
UCS (User Coordinate System), Icon ini menunjukkan arah sumbu koordinat
XYZ. Keberadaan UCS Icon berfungsi untuk menentukan arah penggambaran,
khususnya dalam penggambaran 3D.

Status Bar :
Status Bar berisi informasi status dari fungsi-fungsi khusus AutoCAD, seperti apakah
snap aktif atau tidak, grid aktif atau tidak, dan lain-lain.

Scroll Bar :
Dengan Scroll Bar dapat menggeser tampilan gambar dengan mudah ke arah kiri,
kanan, atas, atau bawah. Fungsi Scroll Bar adalah untuk menyederhanakan
penggunaan perintah-perintah AutoCAD seperti ZOOM dan PAN. Pada dasarnya
AutoCAD memiliki seperangkat elemen perintah untuk memudahkan pembentukan
gambar baik berupa garis, lingkaran, pembentukan kata dan lain-lain.
Sebelum mulai penggambaran dengan aplikasi AutoCAD, perlu dilakukan
setting terlebih dahulu dengan pengaturan penggambaran sebagai berikut:

Setting Drawing Units


 Pilih menu Format, pilih Units,
 Pada length Type pilih Decimal Leng Precision pilih 3 angka dibelakang koma.
 Pada Angle Type pilih Deg/Min/Sec Angle Precision pilih 0d00’00.00”
 Klik Clockwise
 Pada unit to scale drug and drop content pilih meters
 Pada kotak dialog klik direction, akan muncul kotak dialog Direction Control
 Pada Base Angle pilih North 270d0’ klik OK
 Klik OK pada kotak dialog Drawing Units

Setting Point Style

53
 Pilih Format, pilih Poin Style,
 Klik point/titik yang diinginkan,
 Ketik ukuran huruf pada pada Point Size,
 Pilih Set Size in absolute units
 Klik Oke

Setting Text Style


 Pilih Format, pilih Text Style,
 Pilih tipe huruf yang diinginkan,
 Ketik tinggi huruf pada kotak Height, Klik Apply

Setting Line Style


 Pilih Format, pilih Line Style
 Klik Load pada kotak dialog Linetype Manager
 Muncul dialog Load or Reload Linetype, blok semua garis pada kotak linetype,
dan OK
 Klik OK pada kotak dialog Linetype Manager dan pilih sesuai kebutuhan

Setting Demension Style


 Pilih Format, arahkan kursor pada Dimension style lalu klik
 Klik Modify maka akan muncul Modify Demension Style : Standart
 Klik Line and Arrow, klik pada Dim Line1, Dim Line 2, Ext Line 1, Ext Line 2
 Klik Text dan pilih Above pada kotak vertical, pilih centered pada kotak
Horizontal, dan pilih Aligned With Demension Line
 Klik Primary unit, pilih Decimal pada kotak Unit Format, pilih angka 3
dibelakang koma pada kotak precision
 Pada Angular demension, pilih unit format Degrees Minutes Seconds, Pilih
Precision 0d00’00.00”
 Klik OK pada kotak dialog Modify Demension Style Standart
 Klik Close pada kotak dialog Dimension Manager

54
Setting Objek Snap
 Pengaturan Objek Snap sangat diperlukan untuk ketelitian dalam penggambaran
objek. Objek Snap membantu dalam menempatkan objek dalam penggambaran
objek-objek berupa titik , garis, dan lain-lain pada layer kerja
 Klik kanan OSNAP pada tampilan utama AutoDesk Map
 Klik Setting, akan muncul Drawing Settings
 Pada Objek Snap pilih End Point, Center, Node, Intersecsion, Perpendicular,
Pilih OK

B. PERINTAH-PERINTAH PENGGAMBARAN DALAM AUTOCAD


Dalam AutoCAD mempunyai banyak fasilitas untuk penggambaran peta. Pada
bahasan ini akan dibahas hanya beberapa perintah yang sering digunakan saja dan
merupakan perintah-perintah wajib yang perlu dipahami dalam proses penggambaran.
Akses perintah sebagian besar melalui icon yang tersedia pada fasilitas toolbar.

Menggambar Garis (LINE / POLYLINE)


Line merupakan garis yang terdiri dari beberapa entitas yang satu dengan lainnya
terpisah meskipun dalam satu kesatuan. Sedangkan polyline merupakan garis dengan satu
entitas dimana garis yang terhubung merupakan satu kesatuan.
Langkah-langkah menggambar suatu garis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Klik kiri ikon dengan gambar garis lurus pada drawing tools,
 Klik kiri pada layar kerja pada tempat akan menggambar,
 Apabila garis sudah terbentuk, klik kiri lagi untuk mengakhiri.
 Penggambaran garis berbentuk polyline dapat dilakukan dengan cara yang sama
tetapi dengan icon polyline.

Menggambar Titik (POINT)


Langkah-langkah menggambar titik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

55
 Caranya sama dengan cara diatas dengan meng-klik kiri ikon yang bergambar
point
 Klik kiri lagi pada layar kerja dimana point tersebut akan digambar
 Tekan ESC untuk keluar dari perintah point.
 Jenis-jenis point dapat dipilih seperti Gambar 60 sebagai berikut.

Gambar 60. Jenis-jenis Point pada Penggambaran dengan AutoCAD

Menggambar Lingkaran (CIRCLE )


Prosedur menggambar lingkaran (circle) ini paling banyak digunakan dalam
menggambar menggunakan Autodesk Map, karena dalam menggambar titik untuk lebih
teliti dan sederhana digunakan perintah ini. Titik dapat dihasilkan dari pertemuan dua
buah lingkaran dengan jari-jari/diameter tertentu. Langkah-langkah menggambar
lingkaran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Klik kiri ikon circle
 Klik kiri pada layar kerja, dimana circle akan digambar
 Pada command tampil tayangan
 Command : c CIRCLE specify center point for circle or [3P/2P/Ttr(tan radius)]:
 Specify radius for circle or [diameter] <20.000>:20
 Ketik angka 20 , tekan enter, maka lingkaran akan terbentuk dengan diameter 20
unit akan tergambar.

Menulis Teks (TEXT)

56
 Klik kiri ikon Text
 Klik pada layar kerja, kemudian tarik kekanan dan akhiri dengan klik kiri pada
mouse, maka akan muncul kotak dialog Text Formating.
 Ketik kata atau kalimat yang akan dituliskan pada kotak dialog yang telah
disediakan, kemudian ketik OK
Menghapus objek (ERASE)
Apabila terdapat objek yang sudah tidak diperlukan maka objek tersebut perlu
untuk dihapus. Cara menghapus dengan fsilitas ERASE. Objek tersebur dapat dihapus
satu demi satu atau sekaligus. Macam-macam cara untuk menghapus objek adalah
sebagai berikut :
- Sebagian Objek akan dihapus : klik ikon ERASE, klik kiri pada objek yang akan
dihapus, kemudian klik kanan
- Semua akan dihapus : pilih objek yang akan dihapus klik kiri, atau blok objek yang
akan dihapus tadi, kemudian klik ikon erase

Memperpanjang Garis (EXTEND)


Autudesk Map mempunyai fasilitas menperpanjang garis yang sebelumnya sudah
tergambar. Garis tersebut mungkin kurang panjang atau perlu disambungkan dengan
objek lain. Fasilitas untuk memperpanjang garis ini menggunakan fasilitas EXTEND.
Langkah-langkah memperpanjang garis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Klik ikon Extend,
 Klik kanan di sembarang tempat, kemudian klik kiri pada garis yang akan
diperpanjang,
 Tekan ESC atau enter untuk mengakiri proses tersebut, dan jika ingin mengulang
perintah ini lagi tekan enter dua kali

Memotong Garis (TRIM)


Fasilitas ini memungkinkan untuk memotong garis dari ukuran yang terlalu
panjang. Fasilitas ini dapat dipakai apabila ada garis pemotong. Langkah-langkah
memotong Garis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

57
 Klik ikon Trim,
 Klik kanan disembarang tempat, kemudian klik kiri pada garis yang akan
dipotong
 Tekan ESC atau enter untuk mengakiri proses tersebut, dan jika ingin mengulang
perintah ini lagi tekan enter dua kali

Memutar Objek Gambar (ROTATE)


Fasilitas Rotate yang digunakan untuk memutar objek yang menggunakan
referensi tertentu atau tanpa referensi. Referensinya dapat berupa garis, titik, atau sudut.
Langkah-langkah memutar objek dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
 Klik ikon Rotate, klik kiri pilih objek yang akan diputar,
 Klik kanan disembarang tempat, kemudian klik kiri pada salah satu ujung / titik /
sudut yang menjadi poros rotasi.
 Putar sesuai arah yang diinginkan, kemudian klik kiri

Menggandakan objek Gambar (COPY)


Fasilitas COPY ini dapat menggandakan objek gambar secara berulang-ulang,
tanpa harus mengulang perintah. Langkah-langkah menggandakan objek gambar dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Klik ikon Copy Obyect, klik kiri objek yang akan dicopy,
 Klik kanan disembarang tempat, kemudian klik kiri pada salah satu ujung / titik
 Letakkan pada tempat yang diinginkan, kemudian klik kiri

Memindah Objek Gambar (MOVE)


Fasilitas MOVE ini dapat memindahkan objek gambar secara berulang-ulang,
tanpa harus mengulang perintah. Langkah-langkah memindahkan objek Gambar dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Klik ikon MOVE, klik kiri objek yang akan dipindah/digeser
 Klik kanan di sembarang tempat, kemudian klik kiri pada salah satu ujung/titik
 Letakkan pada tempat yang diinginkan, kemudian klik kiri

58
Mengarsir Objek Gambar (HATCH)
Fasilitas Hatch ini mempunyai fungsi untuk mengarsir objek gambar yang
berbentuk poligon atau garis yang kedua ujungnya saling bertemu/menutup. Juga
memungkinkan memberi warna pada objek gambar. Langkah-langkah mengarsir objek
Gambar dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
 Klik icon HATCH, akan muncul kotak dialog Boundary Hutch and Fill
 Klik kiri pada select objects, pada kotak dialog ini dapat diatur jenis arsiran pada
kotak pattern, kemiringan dan kerapatan garis arsiran pada Angle, dan pada scale
 Klik kiri pada objek gambar, kemudian enter dua kali

1.
LATIHAN
A
pa yang dimaksud dengan program AutoCAD.
2. Digunakan untuk apa program AutoCAD tersebut.
3. Apa saja keunggulan-keunggulan dari program AutoCAD itu.
4. Menu apa saja yang terdapat pada layar utama AutoCAD.
5. Menggunakan perintah apa untuk membuat gambar garis pada AutoCAD.

RANGKUMAN

AutoCAD adalah salah satu program untuk digunakan dalam penggambaran atau
pengolahan data spasial (data grafikal). AutoCAD singkatan dari Automatic Computer
Aided Design yaitu membuat desain dengan bantuan komputer. Program AutoCAD ini
dilengkapi dengan menubar, toolbar, taskbar, scrollbar, dll yang terdapat pada tampilan
layar utama. Selain itu juga dilengkapi dengan command line yaitu baris untuk perintah.
Sebelum mulai melakukan penggambaran objek gambar pada layar AutoCAD, terlebih
dahulu program AutoCAD ini dilakukan setting penggambaran. Yang perlu di-setting
tersebut adalah Setting Drawing Units, Setting Point Style, Setting Text Style, Setting
Line Style, Setting Demension Style, dan Setting Objek Snap

59
AutoCAD mempunyai banyak fasilitas yang digunakan untuk penggambaran.
Beberapa fasilitas yang berupa perintah-perintah penggambaran yang sering digunakan
adalah fasilitas untuk : menggambar garis (line/polyline), menggambar titik (point),
menggambar lingkaran (circle), menulis teks (text), menghapus objek (erase),
memperpanjang garis (extend), memotong garis (trim), memutar objek gambar (rotate),
menggandakan objek gambar (copy), memindah objek gambar (move), dan mengarsir
gambar (hatch).

TES FORMATIF V
Pilihlah B apabila jawaban benar, dan S apabila jawaban salah.

1. AutoCAD adalah program pengolah teks dan pengolah angka


(B/S)
2. Program AutoCAD bisa digunakan untuk melakukan pemetaan
(B/S)
3. AutoCAD selalu harus diaplikasikan dengan menggunakan komputer
(B/S)
4. AutoCAD tidak bisa digunakan untuk melakukan perhitungan
(B/S)
5. Drawing area adalah daerah kerja AutoCAD untuk menuliskan teks
(B/S)
6. AutoCAD langsung bisa digunakan tanpa harus di-setting lebih dulu
(B/S)
7. Titik, garis dan poligon bisa digambar pada aplikasi AutoCAD
(B/S)
8. Untuk meng-arsir suatu objek gambar bisa dilakukan dengan perintah MOVE
(B/S)
9. TRIM adalah perintah untuk memperpanjang garis pada AutoCAD (B/S)
10. Untuk memutar objek gambar dilakukan dengan printah COPY
(B/S)

60
Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.
Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang saudara peroleh adalah :


90 – 100 % = Baik Sekali;
80 – 90 % = Baik;
70 – 80 % = Cukup;
≤ 70 % = Kurang

MODUL
VI

PENGGUNAAN AUTOCAD
UNTUK PLOTING TITIK DASAR TEKNIK

Penggambaran Poligon yang merupakan rangkaian dari Titik Dasar Teknik (TDT)
dengan aplikasi AutoCad dilakukan dengan melakukan plotting-plotting letak masing-
masing TDT yang sudah mempunyai koordinat-koordinat tersebut ke dalam lembar kerja
AutoCad. Selanjutnya TDT-TDT tersebut dihubung-hubungkan merupakan suatu
rangkaian garis-garis yang disebut poligon. Seperti halnya pada pengoperasian AutoCad
pada umumnya, maka sebelum mulai penggambaran harus dilakukan setting aplikasi
AutoCad terlebih dahulu. Termasuk pada langkah ini adalah membuat layer TDT.
Mengingat agar tidak selalu melakukan setting aplikasi AutoCad pada penggambaran-
penggambaran selanjutnya, maka unsur-unsur yang akan digambar dengan menggunakan

61
AutoCad seyogyanya langsung dibuatkan layer-layernya pada saat setting pertama
aplikasi AutoCad, sehingga pada saat akan menggambar unsur-unsur lain tersebut
langsung memilih layar-layer yang diinginkan untuk menggambar unsur yang
dikehebndaki. Layer-layer yang dibuat tentunya disesuaikan dengan gambar-gambar
yang nantinya diinginkan. Misalnya yang dikehendaki antara lain adalah gambar unsur-
unsur : TDT, Bidang , Bangunan, Jalan, maka setting aplikasi AutoCad nya dapat
dilakukan sekaligus.
Standar kompetensi yang diharapkan dengan mempelajari modul ini adalah agar
taruna mampu menggambar TDT pada aplikasi AutoCad, yang merupakan poligon
sebagai ikatan pada saat melakukan pengukuran bidang-bidang tanah selanjutnya.

A. MELAKUKAN SETTING APLIKASI AutoCAD


1. Buka aplikasi program AutoCAD dengan perintah-perintah : Start ... Program ...
AutoCAD .... AutoCAD. Tampilan layer utama AutoCAD akan muncul seperti pada
Gambar 61 berikut ini.

Gambar 61. Tampilan Layar Utama AutoCAD

62
2. Buat layer-layer yang dikehendaki dengan perintah-perintah : Format ... layer ...
TDT ... Color ... Red ... New ... Bidang ... Color ... White ... New ... Bangunan ...
Color ... Yellow ... New ... Jalan ... Color ... Green. Hasil dari setting pembuatan
layer-layer tersebut dapat dilihat pada Gambar 62.

Gambar 62. Tampilan Layar AutoCAD Untuk Setting Layer


3. Langkah berikutnya adalah melakukan Setting Titik (Point Style) dengan perintah-
perintah : Format ... Point ... Style ... pilih ... Baris 2 Kolom 3 ... Point Size 0.5 ... Set
Size in Absolut Units ... OK. Maka akan muncul tampilan layar AutoCAD seperti
terlihat pada Gambar 63.

Gambar 63. Tampilan Layar AutoCAD Untuk Setting Titik (Point Style)

63
4. Selanjutnya melakukan Setting Units dengan perintah-perintah : Format ...
Units ... Length ... Type Decimal ... Precision ... 0.000 ... Angel Type ... Meters ...
Direction ... North ... OK ... OK. Dengan perintah-perintah ini akan muncul tampilan
AutoCAD sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 64.

Gambar 64. Tampilan Layar AutoCad Untuk Setting Unit


5. Mengatur Drafting Settings dan Object Snap dengan mengatur pada bagian bawah
layer dihidupkan dengan meng-klik OSNAP. Perintah-perintah untuk mengatur
tampilan layar AutoCAD adalah : Tools ... Drafting Settings ... Object Snap ... Select
All ... OK. Hasil setting ini menghasilkan tampilan AutoCad seperti pada Gambar 65.

Gambar 65. Tampilan Layar AutoCAD Untuk Drafting Setting

B. APLIKASI AUTOCAD UNTUK PENGGAMBARAN POLIGON

64
Setelah melakukan setting program aplikasi AutoCAD, selanjutnya dilakukan
penggambaran dari unsur-unsur yang dikehendaki. Pada modul ini akan dibahas
teknik penggambaran poligon dengan aplikasi AutoCAD. Misalnya saja yang akan
digambar adalah poligon tertutup dengan penyebaran TDT 1 sampai dengan TDT 11.
Contoh data koordinat dari masing-masing TDT tersebut yang akan diolah dengan
aplikasi AutoCAD dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3. Contoh Data Koordinat Titik Dasar Teknik

No Nomor TDT Koordinat X Koordinat Y


1 TDT 1 473470.380 698146.738
2 TDT 2 473520.606 698264.718
3 TDT 3 473582.253 698333.095
4 TDT 4 473651.532 698365.361
5 TDT 5 473712.267 698338.789
6 TDT 6 473749.582 698292.784
7 TDT 7 473716.237 698257.090
8 TDT 8 473660.141 698183.061
9 TDT 9 473582.696 698147.545
10 TDT 10 473587.881 698054.269
11 TDT 11 473469.711 698056.172
Berdasarkan data pada Tabel 3 selanjutnya dilakukan pengolahan data berkomputer
dengan menggunakan aplikasi AutoCAD. Mengingat setting AutoCAD sudah dilakukan
sebelumnya maka layer TDT sudah ada pada saat dilakukan setting AutoCAD tersebut.
Adapun perintah-perintah untuk plotting TDT-nya dapat dilakukan sebagai berikut.
 Format .... Layer .... Poligon .... Current .... OK
 PO…enter…473470.380,698146.738…enter (TDT 1)
 PO…enter…473520.606,698264.718…enter (TDT 2)
 PO…enter…473582.253,698333.095…enter (TDT 3)
 PO…enter…473651.532,698365.361…enter (TDT 4)
 PO…enter…473712.267,698338.789…enter (TDT 5)
 PO…enter…473749.582,698292.784…enter (TDT 6)
 PO…enter…473716.237,698257.090…enter (TDT 7)
 PO…enter…473660.141,698183.061…enter (TDT 8)
 PO…enter…473582.696,698147.545…enter (TDT 9)
 PO…enter…473587.881,698054.269…enter (TDT 10)
 PO…enter…473469.711,698056.172…enter (TDT 11)
Perintah PO singkatan dari kata POINT, yang artinya diminta AutoCAD untuk
menggambarkan titik dengan koordinat tertentu. Untuk menampilkan plotting TDT
tersebut dilakukan dengan menggunakan perintah : Z…enter….E…enter. Perintah Z

65
artinya Zoom, dan E artinya Extend. Hasil dari plotting TDT tersebut dapat dilihat
pada Gambar 66. berikut ini.

Gambar 66. Hasil Plotting TDT Pada Lembar Kerja AutoCAD


Adapun pemberian identitas atau penomoran TDT 1 sampai dengan TDT 11, bisa
dilakukan dengan mengaplikasikan Toolbar Text seperti terlihat pada Gambar 67.

Gambar 67. Penomoran TDT pada Hasil Ploting TDT


Untuk menghubungan antara TDI 1 sampai dengan TDT 11 digunakan perintah
sebagai berikut : L .... enter .... Klik TDT 1 ..... TDT 2 ..... TDT 3 ..... TDT 4 ...... TDT

66
5 ..... TDT 6 ........TDT 7 ..... TDT 8 ......TDT 9 ..... TDT 10 ......TDT 11 ...... enter.
Artinya bahwa agar dibuat garis mulai dari TDT1 ke TDT 2, TDT 2 ke TDT 3, dan
seterusnya sampai kembali lagi ke TDT 11 dan ke TDT 1 lagi. Hasil menghubungkan
garis antar TDT tersebut dapat dilihat pada Gambar 68.

Gambar 68. Hasil Menghubungkan Garis Antar TDT

LATIHAN

1. Sebutkan urutan langkah untuk melakukan setting AutoCAD.


2. Bagaimana cara membuat layer-layer pada AutoCAD.
3. Layer-layer apa saja yang harus dibuat pada saat akan menggambar
TDT.
4. Untuk melakukan plotting TDT, bagaimana cara melakukannya.
5. Data apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan plotting TDT.

RANGKUMAN

Pada setiap akan melakukan penggambaran dengan mengaplikasikan AutoCAD,


terlebih dahulu membuat layer-layer yang akan digambar. Selanjutnya seperti halnya

67
pada setiap penggambaran menggunakan AutoCAD, terlebih dahulu harus melakukan
setting. Beberapa setting yang perlu dilakukan adalah Setting Titik (Point Style), Setting
Units, Drafting Setting, dan Object Snap.
Pada penggambaran poligon, data yang diperlukan adalah data koordinat titik
dasar teknik. Data tersebut di-entry melalui garis perintah (command promp) dengan
perintah PO yang artinya Point, karena yang akan dimasukan adalah kenampakan
geografis yang berupa titik (dalam hal ini titik dasar teknik). Setelah semua koordinat
titik di-entry, maka akan diketahui letak titik-titik pada Drawing Area AutoCAD. Sesuai
dengan pilihan point style sebelumnya ketika melakukan setting awal, maka letak titik-
titik tersebut tergambar pada Drawing Area setelah memasukan perintah Z kemudian
enter dan E kemudian enter. Z artinya Zoom dan E artinya Extend.
Untuk melihat secara jelas jalur-jalur poligon yang berupa penyebaran letak titik
dasar teknik, maka antar titik poligon tersebut dihubungkan dengan perintah L yang
artinya Line. Pada Drawing Area AutoCAD terlihat bentuk poligon yang telah selesai
digambar.

TES FORMATIF VI

Pilihlah B apabila jawaban benar, dan S apabila jawaban salah.

1. Menuliskan perintah pada AutoCAD dilakukan pada command promp


(B/S)
2. Salah satu yang harus diatur sebelum menggambar adalah drafting setting
(B/S)
3. Kebaradaan drafting setting adalah pada menubar tools
(B/S)
4. Adapun arah gambar dilakukan dengan melakukan setting unit
(B/S)
5. Nama layer yang harus dibuat tergantung pada objek yang akan digambar
(B/S)

68
6. Untuk melakukan ploting TDT harus mengetik perintah PO lebih dulu
(B/S)
7. Zoom Extend adalah perintah untuk mengeluarkan gambar
(B/S)
8. Menghubungkan antar TDT yang sudah di-plot digunakan perintah POLY
(B/S)
9. Untuk menampilkan tulisan nomor TDT digunakan perintah TEXT
(B/S)
10. Satuan yang digunakan untuk menggambar TDT adalah meters
(B/S)

Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.

Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang saudara peroleh adalah :


90 – 100 % = Baik Sekali;
80 – 90 % = Baik;
70 – 80 % = Cukup;
≤ 70 % = Kurang

MODUL
VII

69
PENGGUNAAN AUTOCAD UNTUK
PENGGAMBARAN BIDANG TANAH
MENGGUNAKAN DATA JARAK

Tidak berbeda dengan plotting TDT yang sudah mempunyai koordinat tetap
tertentu yang sudah diketahui, pada aplikasi Pemetaan Kadastral dengan AutoCAD
dilakukan dengan mencari koordinat-korrdinat pojok-pojok atau sudut-sudut bidang
tanah. Koordinat-koordinat tersebut diperoleh dengan bantuan membuat lingkaran-
lingkaran dengan diameter lingkaran yaitu data jarak ukur lapangan. Perpotongan antara
dua buah lingkaran pada aplikasi AutoCAD itulah yang merupakan titik-titik sudut atau
pojok bidang tanah. Untuk memperoleh gambar dari bidang tanah yang diukur, maka
setiap titik perpotongan dua buah lingkaran pada aplikasi AutoCAD tersebut
dihubungkan satu dengan lainnya yang akhirnya membentuk sebuah gambar bidang
tanah.
Sering dijumpai di lapangan bahwa bidang-bidang tanah tersebut berada di
pinggir-pinggir jalan. Sama halnya pada pengukuran di lapangan, setiap bidang tanah
yang diukur harus selalu diikatkan pada minimal dua buah TDT yang sudah diketahui
koordinatnya. Oleh karena itu sebelum menggambar bidang-bidang tanah, selalu
dilakukan plotting TDT dulu pada aplikasi AutoCAD. Pada saat menggambar bidang
tanah yang kebetulan berada di pinggir, maka seyogyanya digambar terlebih dahulu
plotting TDT nya kemudian digambar jalannya dan yang terakhir digambar bidang
tanahnya. Pada setiap penggambaran tentunya dilengkapi dengan segala identitas yang
dari unsur-unsur gambar tersebut misalnya Titik-Titik mana yang digambar, Nomor TDT
nya, Letak Jalannya, dan identitas-identitas Bidang Tanah nya.
Standar kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah agar taruna mampu
melakukan pemetaan kadastral yang merupakan hasil pengukuran bidang-bidang tanah di
lapangan dengan mengaplikasikan program AutoCAD.

A. PLOTING TDT DENGAN MENGGUNAKAN DATA JARAK

70
Langkah pertama adalah menggambar TDT ikatan bidang tanah dengan
mengaplikasikan perintah-perintah misalnya sebagai berikut :
 Format…Layer…TDT…Current…OK
 PO…enter…1000,1000…enter (TDT 001)
 PO…enter…1012.351,982.994…enter (TDT 002)
 Z…enter….E…enter
Hasil dari plotting TDT ini dapat dilihat pada Gambar 69 berikut ini.

Gambar 69. Ploting TDT Ikatan Bidang Tanah


Pada langkah kedua, menggambar Jalan letak TDT itu berada dan sekaligus
merupakan Jalan di pinggir bidang tanah yang akan digambar. Perintah-perintah
penggambaran tersebut misalnya dengan menggunakan data sebagai berikut :

Membuat Garis (Jalan A-B)


 Format…Layer…Jalan…Current…OK
 C…enter…Klik TDT 001…1.2…enter…C… enter…Klik TDT 002 … 21.262…
enter…PO…enter…Klik perpotongan dua lingkaran (Titik A) …Klik kedua
lingkaran …Delete

71
 C…enter…Klik TDT 001…21.031…enter…C… enter…Klik TDT 002 ..1.548…
enter…PO…enter…Klik perpotongan dua lingkaran (Titik B) …Klik kedua
lingkaran…Delete
 L…enter…Klik Titik A…Klik Titik B…enter
 Len…enter…De…enter…2…enter…Klik ujung Titik A dan Titik B …enter

Membuat Garis (Jalan C-D)

 Format…Layer…Jalan…Current…OK
 C…enter…Klik TDT 001…4.361…enter…C… enter…Klik
TDT 002 ..21.628...enter…PO…enter…Klik perpotongan dua lingkaran (Titik D)
…Klik kedua lingkaran…Delete
 C … enter … Klik Titik D … 21.218 … enter … C … enter …
Klik TDT 002 ..... 4.746 … enter ….. PO …enter… Klik perpotongan dua
lingkaran (Titik C) …Klik kedua lingkaran…Delete
 L…enter…Klik Titik D…Klik Titik C…enter
 Len…enter…De…enter…2…enter…Klik ujung Titik D dan
Titik C …enter

Hasil penggambaran perintah-perintah tersebut pada aplikasi AutoCAD dapat dilihat


pada Gambar 70 sebagai berikut :

Gambar 70. Ploting Jalan Letak TDT dan Jalan Pinggir Bidang Tanah

B. MENGGAMBAR BIDANG TANAH DAN BANGUNAN


Menggambar Bidang Tanah I, II, III dan IV
 Format … Layer … Bidang … Current … OK

72
 C…enter…Klik TDT 001…6.235…enter…C… enter…Klik TDT 002 ... 18.645
… enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik I) … Klik
kedua lingkaran … Delete
 C … enter … Klik Titik I … 15.912 … enter … C … enter … Klik TDT 002 ....
6.074 … enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik II) …
Klik kedua lingkaran … Delete
 C…enter…Klik Titik I…26.129…enter…C… enter…Klik TDT 001 ... 31.586
… enter … PO … enter ... Klik perpotongan dua lingkaran (Titik IV) … Klik
kedua lingkaran … Delete
 C … enter … Klik Titik IV… 16.155…enter … C… enter … Klik Titik II ...
26.231 ... enter ... PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik III) …
Klik kedua lingkaran … Delete
 L … enter … Klik Titik I … Klik Titik II … Klik Titik III … Klik Titik IV … C
… enter

Hasil penggambarannya dapat dilihat pada Gambar 71 berikut ini.

Gambar 71. Ploting TDT, Jalan, dan Bidang Tanah

Pada langkah terakhir adalah menggambar bangunan yang terdapat di dalam bidang
tanah dengan perintah-perintah menggunakan contoh data berikut ini.

Menggambar Bangunan a,b,c,d,e dan f


 Format … Layer … Bangunan … Current …OK

73
 C … enter … Klik Titik I … 9.852 … enter … C … enter … Klik Titik II … 9.9
… enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik c) … Klik
kedua lingkaran … Delete
 C … enter … Klik Titik c … 4.322 … enter … C … enter … Klik Titik II …
6.875 … enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik d) …
Klik kedua lingkaran … Delete
 C … enter … Klik Titik d … 14.335 … enter … C … enter … Klik Titik III …
7.347 … enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik e) …
Klik kedua lingkaran … Delete
 C … enter … Klik Titik e … 8.795 … enter … C … enter … Klik Titik IV …
6.999 … enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik f) …
Klik kedua lingkaran … Delete
 C…enter…Klik….Titik f…12.008…enter…C…..enter…Klik Titik I … 8.460 …
enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik a) … Klik kedua
lingkaran … Delete
 C … enter … Klik Titik a … 4.842 … enter … C … enter … Klik Titik I ...
11.155 … enter … PO … enter … Klik perpotongan dua lingkaran (Titik b) …
Klik kedua lingkaran … Delete
 L … enter … Klik Titik a … Klik Titik b … Klik Titik c … Klik Titik d … Klik
Titik e … Klik Titik f … C … enter
Hasil dari penggambaran perintah tersebut dapat dilihat pada Gambar 72.

Gambar 72. Ploting TDT, Jalan, Bidang Tanah, dan Bangunan

74
LATIHAN

1. Bagaimana cara melakukan plotting garis misalnya jalan pada AutoCAD.


2. Bagiamana cara menentukan koordinat pojok-pojok bidang tanah.
3. Sebutkan urutan kangkah menggambar bidang tanah dengan data jarak.
4. Bagaimana cara menggambar bangunan yang ada di dalam bidang tanah.
5. Bagaimana cara menggabungkan gambar jalan, bidang tanah, dan bangunan .

RANGKUMAN

Penggambaran bidang-bidang tanah pada AutoCAD menggunakan data jarak


dilakukan dengan mencari terlebih dahulu koordinat titik-titik pojok bidang tanah
tersebut. Titik pojok bidang tanah diperoleh dari perpotongan antara dua buah lingkaran
sesuai dengan jarak yang sudah di-entry. Demikian seterusnya dengan pojok-pojok
bidang tanah lainnya. Setelah titik-titik pojok bidang tanah tersebut dikonstruksi semua,
selanjutnya titik-titik pojok tersebut saling dihubungkan sampai terbentuk bidang tanah
yang diinginkan. Tidak berbeda dengan penggambaran bidang-bidang tanah, pada saat
menggambar bangunan yang ada di dalam bidang tanah tersebut, dilakukan melalui
perpotongan dua buah lingkaran yang dibentuk dari hasil ukuran bangunan yang sudah
diperoleh pada saat pengukuran di lapangan.

TES FORMATIF VII

1. Untuk menggambar bidang tanah harus lebih dulu di-plot letak TDT nya (B/S)
2. TDT yang harus di-plot minimal satu TDT dan maksimal dua TDT (B/S)
3. Cara penggambaran bidang tanah sama dengan penggambaran poligon
(B/S)
4. Perintah C pada AutoCAD digunakan untuk membuat lingkaran
(B/S)

75
5. Jarak sisi bidang tanah sama dengan diameter lingkaran yang terbuat
(B/S)
6. Perpotongan dua buah lingkaran membentuk titik sudut (pojok) bidang tanah
(B/S)
7. Gambar bidang tanah terbentuk setelah titik-titik perpotongan dihubungkan
(B/S)
8. Langkah penggambaran bangunan sama dengan penggambaran bidang tanah
(B/S)
9. Untuk menggambar sisi bidang tanah digunakan perintah POINT (B/S)
10. Perintah LINE digunakan untuk menggambar bidang tanah (B/S)

Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.

Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang saudara peroleh adalah :


90 – 100 % = Baik Sekali;
80 – 90 % = Baik;
70 – 80 % = Cukup;
≤ 70 % = Kurang

76
MODUL
VIII

PENGGUNAAN AUTOCAD UNTUK


PENGGAMBARAN BIDANG TANAH
MENGGUNAKAN DATA JARAK DAN SUDUT

Penggambaran bidang tanah dengan menggunakan data jarak dan sudut dilakukan
melalui beberapa tahapan pekerjaan. Adapun tahapan tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut. Misalnya bidang tanah yang akan digambar adalah bidang tanah
PQRS dan menggunakan contoh data tertentu, maka tahapan pekerjaannya dapat
dilakukan sebagai berikut. Langkah penggambaran dilakukan dengan perintah :
 Setting Titik untuk melakukan plotting Titik A dan B
 Setting Units dengan Angle Type Deg/Min/Sec dan Precission 0d00’00”
 Pilih Counter Clockwise
 Menggambar garis AB
 Plot Titik A(1000,1000) dan TitikB (1023.2433,978.6241)
 Hubungkan Titik A dan Titik B dengan perintah Line (L)
 Rotasikan garis AB (Pusat di A) dengan perintah : Rotate
 Pada perintah : select object, pilih garis AB, ENTER
 Pada perintah : specify base point, klik Titik A dengan osnap end
 Garis AB akan memutar berlawanan jarum jam dengan besar sudut tertentu

77
Hasilnya dari langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada Gambar 73 berikut ini.

Gambar 73. Memutar Garis AB dengan Perintah Rotate


Untuk meletakan garis AB’ yang akan dibentuk, dilakukan dengan meng-entry
besarnya sudut dari garis AB ke garis AB’ yang diinginkan. Contoh perintah dan
datanya misalnya sebagai berikut.
 Pada perintah : specify rotation angles (reference) ketik besarnya sudut, misalnya
besar sudut 40d30’15”, ENTER … garis AB menjadi AB’.
Artinya bahwa garis AB diputar 40 derajat 30 menit 15 detik supaya menjadi
garis AB’.
Perintah-perintah tersebut akan mengshasilkan gambar seperti dapat dilihat pada
Gambar 74 sebagai berikut.

78
Gambar 74. Garis AB diputar menjadi Garis AB’

Untuk melakukan plotting titik P dilakukan dari titik A. Misalnya jarak titik A ke titik
P adalah 13,9 meter, maka perintah yang dilakukan adalah : Buat lingkaran dengan
titik pusat di Titik A dengan radius 13.9 meter

79
Gambar 75. Perpotongan Garis AB’ dan Lingkaran Berdiameter 13,9 Meter

Perpotongan antara garis AB’ dan lingkaran membentuk Titik P. Dengan perintah
ini, titik P bisa dikonstruksi. Selanjutnya garis AB’ dan Titik B’ dihapus, maka hasil
penggambaran titik P dapat dilihat pada Gambar 76 berikut ini.

80
Gambar 76. Letak Titik P setelah dikonstruksi

Langkah kedua menggambar Titik Q dengan perintah-perintah sebagai berikut.


 Setting sudut Counter Clockwise diubah menjadi Clockwise
 Menggambar garis BA
 Rotasikan garis BA (Pusat di B) dengan perintah : Rotate
 Pada perintah : select object, pilih garis BA, ENTER
 Pada perintah : specify base point, ketik Titik B dengan osnap end
 Pada perintah : specify rotation angles, ketik besarnya sudut, misal 36d20’18”,
enter ….. Garis BA berubah menjadi BA’

81
Gambar 77. Garis BA diputar menjadi BA’
 Buat lingkaran dengan titik pusat di Titik B dengan radius 17.2 meter

Gambar 78. Perpotongan Garis BA’ dan Lingkaran Berdiameter 17.2 Meter

82
 Perpotongan antara garis BA’ dan lingkaran tersebut membentuk Titik Q. Dengan
perintah ini, titik Q bisa dikonstruksi. Selanjutnya garis BA’ dan Titik A’ dihapus,
maka hasil penggambaran titik Q dapat dilihat pada Gambar 79 berikut ini.

Gambar 79. Letak Titik Q setelah dikonstruksi

Langkah berikutnya adalah menggambar Titik R dan S dengan melakukan plotting


titik-titik tersebut. Misalnya data hasil ukuran Jarak PR = 20 meter, Jarak QR = 15
meter, Jarak PS = 12 meter, dan Jarak QS = 15 meter. Setelah dilakukan plotting Titik
Q dan Titik S, selanjutnya tergambar titik P, Q, R, S seperti pada Gambar 80 berikut.

83
Gambar 80. Letak Titik R dan S setelah dikonstruksi

Selanjutnya tiap-tiap titik saling dihubungkan sehingga menghasilkan gambar Bidang


PQRS. Hasil penggambaran bidang PQRS tersebut dapat dilihat pada Gambar 81.

Gambar 81. Bidang PQRS setelah dikonstruksi

84
LATIHAN

1. Bagaimana cara menggambar titik ikat bidang tanah atau TDT.


2. Bagaimana cara menggambar garis diantara dua TDT untuk
dirotasikan.
3. Mengapa garis tersebut perlu dirotasikan.
4. Bangaimana cara menentukan sudut (pojok) suatu bidang
tanah.
5. Bagaimana meng-konstruksi bidang tanah dengan data jarak
dan sudut.

RANGKUMAN

Untuk melakukan penggambaran bidang tanah dengan menggunakan data jarak


dan sudut, sedikit berbeda dengan penggambaran dengan menggunakan jarak dan jarak.
Pada penggambaran dengan data jarak dan sudut dilakukan dengan merotasikan garis
yang sudah diketahui koordinatnya, selanjutnya diputar sesuai dengan besarnya sudut
yang didapat. Perpotongan antara garis yang dirotasikan tersebut dengan lingkaran yang
dibuat atas dasar data jarak lapangan adalah titik pojok bidang tanah yang diperoleh.
Begitu selanjutnya dengan pojok-pojok bidang tanah lainnya. Setelah pojok-pojok bidang
tanah diperoleh kemudian saling dihubungkan satu dengan lainnya sampai bidang tanah
tersebut terbentuk.

TES FORMATIF VIII

Pilihlah B apabila jawaban benar, dan S apabila jawaban salah.

1. Ploting TDT harus dilakukan dulu sebelum ploting jarak dan sudut (B/S)
2. Lingkaran dan garis harus terikat pada TDT yang sudah di-plot (B/S)

85
3. Tittik-titik sudut (pojok) bidang tanah dihubungkan dengan perintah PLOT (B/S)
4. Untuk merotasikan garis disesuaikan dengan arah utara (B/S)
5. Meng-konstruksi bidang tanah dilakukan dengan perintah POLY (B/S)
6. Data jarak dan sudut tidak bisa digunakan untuk menggambar bidang tanah (B/S)
7. Besarnya sudut harus di-entry lebih dulu pada penggambaran bidang tanah (B/S)
8. Perpotongan garis dan jarak membentuk titik sudut bidang tanah (B/S)
9. Lingkaran dengan diameter jarak sisi bidang harus dikonstruksi dahulu (B/S)
10. Titik potong garis yang dirotasikan dan lingkaran adalah pojok bidang tanah (B/S)

Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi
kegiatan belajar ini.
Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang saudara peroleh adalah :


90 – 100 % = Baik Sekali;
80 – 90 % = Baik;
70 – 80 % = Cukup;
≤ 70 % = Kurang

86
MODUL
IX

PENGGUNAAN AUTOCAD UNTUK PEMBUATAN


LAYOUT PETA DASAR PENDAFTARAN

Layout adalah kumpulan elemen peta yang diletakkan dan diorganisasikan di


dalam sebuah halaman. Pada umumnya, elemen-elemen yang dimaksud akan mencakup
kotak persegi atau garis pinggir/batas (frame), layer peta, skala (scale bar), simbol arah
utara (north arrow), judul peta (map title), teks informasi (descriptive text), legenda
(legend), grid (graticule), dan lain-lain. Apa yang terlihat di dalam layout, itulah yang
akan didapatkan jika pengguna (user) kemudian mencetaknya atau meng-eksport-nya ke
dalam media lain (softcopy) dengan ukuran halaman (page) yang sama.
Pada penggunaan software AutoCAD untuk pemetaan kadastral di lingkungan
Kementerian ATR/BPN, salah satu contoh yang sering ditemui adalah ketika membuat
Peta Dasar Pendaftaran atau membuat Peta Bidang Tanah. Peta Dasar Pendaftaran adalah
peta yang memuat penyebaran Titik Dasar Teknik (TDT), dan unsur-unsur geografis
seperti sungai, jalan, ketinggian tempat, batas-batas bidang tanah, bangunan, dsb.
Beberapa bagian peta yang harus dibuat ketika membuat layout peta antara lain : bingkai
peta yang terdiri dari muka peta, kotak keterangan. Pada muka peta itulah kemudian diisi
dengan peta-nya yang sering disebut isi peta. Tidak berbeda dengan pembuatan layout
Peta Dasar Pendaftaran, hal yang sama juga dilakukan ketika membuat peta yang lain
termasuk peta tematik seperti Peta Bidang Tanah.

87
Standar kompetensi yang diharapkan dengan mempelajari modul ini adalah agar
taruna mampu membuat layout peta dengan mengaplikasikan software AutoCAD untuk
pembuatan layout Peta Dasar Pendaftaran.

Layout peta adalah tempat untuk mempresentasikan peta yang antara lain berisi
judul peta, nama peta, legenda, lokasi, dan sebagainya. Sebagai tempat
dipresentasikannya peta, sebelum isi peta dibuat, terlebig dahulu perlu menyiapkan
blangko atau bingka peta-nya. Ukuran peta, pada umumnya mengikuti ukuran standar
kertas yang akan digunakannya, tergantung dari peta itu akan digunakan unruk
keperluan apa. Ukuran standar kertas yaitu A3, A2, A1, atau A0. Variasinya adalah
pada aturan berapa ukuran muka peta serta bagian yang ditujukan sebagai informasi
peta seperti legenda atau keterangan notasi-notasi yang ada di dalam isi peta. Sebagai
contoh, dalam modul ini digunakan Peta Dasar Pendaftaran sebagai peta yang akan
dibuat lay-out-nya.
Elemen-elemen pokok yang ada dalam Peta Dasar Pendaftaran, terdiri dari
Muka Peta dan Informsi Tepi Peta. Muka Peta berisi isi peta itu sendiri, dan Informasi
Tepi Peta berisi keterangan tentang gambar peta yang ada dalam isi peta.

a. Muka Peta
Ukuran muka tergantung dari skala peta yang akan dibuat. Ukuran muka
peta ini disesuaikan dengan ukuran grid, yaitu:
Muka peta skala 1:10.000 berukuran 60 cm x 60 cm
Muka peta skala 1:2.500 berukuran 60 cm x 60 cm
Muka peta skala 1:1.000 berukuran 50 cm x 50 cm
Di dalam muka peta ini tergambar grid koordinat yang berbentuk seperti
tanda (+). Bidang gambar dibuat dengan ukuran panjang dan lebar 20 cm lebih
besar dari pada muka peta untuk peta skala 1:1.000 dan 1:2.500, sedangkan untuk
skala 1:10.000 ukuran muka peta sama dengan bidang gambar. Bidang gambar
dibatasi oleh sebuah garis kontinyu berbentuk segi empat sama sisi.

88
b. Tepi Peta
Informasi tepi peta dibatasi dengan garis kontinyu dengan jarak 2 cm di
sebelah kanan bidang gambar. Informasi tepi ini berukuran lebar 15 cm dengan
panjang disesuaikan dengan panjang bidang gambar. Informasi tepi peta terdiri
dari beberapa informasi yang menjelaskan keterangan tentang atribut-atribut yang
digambarkan pada peta yang termuat pada muka peta.

1. Kotak Judul, Arah Utara dan Skala Peta


Judul peta pendaftaran adalah “PETA DASAR PENDAFTARAN”
ditulis dengan huruf tegak atau Times New Romans dengan ukuran font 28.
Jarak antara garis batas informasi tepi dengan bagian atas judul peta adalah
1.5 cm.

Arah utara digambarkan dengan anak panah tegak lurus ke atas dengan
huruf U di atasnya. Sayap anak panah bagian kiri diwarnai hitam.
Ukuran anak panah disesuaikan dengan skala petanya seperti terlihat pada
gambar berikut.

89
Huruf U dibuat menggunakan font Arial dengan ukuran 14. Jarak huruf
dengan anak panah adalah 2 mm.
Skala peta terdiri dari skala grafis dan numeris. Penulisan skala peta
adalah: • Skala 1 : 10.000
• Skala 1 : 2.500
• Skala 1 : 1.000
Huruf untuk penulisan skala adalah arial dengan ukuran font 12. Jarak antara
huruf bagian atas dengan kaki anak panah adalah:

Skala grafis dibuat dengan 3 garis horisontal paralel dengan panjang 8 cm dan
masing-masing berjarak 1 mm, Garis dibagi menjadi 5 kolom. Lebar kolom
pertama adalah 10 mm dibagi menjadi 10 garis vertikal dengan lebar masing –
masing 1 mm. Lebar kolom ke dua adalah 2 cm dengan kotak bagian bawah
diwarnai hitam. Lebar kolom ke tiga adalah 2 cm dengan kotak bagian atas
diwarnai hitam. Lebar kolom ke empat adalah 2 cm dengan kotak bagian
bawah diwarnai hitam. Lebar kolom ke lima adalah 1 cm dengan bagian atas
diwarnai hitam. Di atas skala grafis, ditulis tanda ukuran jarak dengan font
arial ukuran 6. Angka tersebut adalah:

90
Jarak antara skala numeris dengan bagian atas angka skala grafis serta jarak
antara skala grafis dengan garis batas kotak adalah:

Contoh Penggambaran Skala Numeris dan Grafis sebagai berikut:

2. Kotak Lokasi Peta


Kotak ini adalah untuk menunjukkan lokasi desa dan kecamatan pada
lembar tesebut. Kotak lokasi dibuat dengan ukuran 15 cm x 4 cm. Kotak
lokasi dibagi menjadi empat baris dengan jarak antar baris 1 cm dan dua
kolom dengan lebar kolom pertama 5.5 cm. Isi kolom pertama baris petama
dan kolom pertama baris ketiga adalah KECAMATAN, sedangkan isi baris
kedua kolom pertama dan baris keempat kolom pertama adalah
DESA/KELURAHAN. Ukuran garis kotak 0.33 mm. Ukuran huruf adalah
Arial dengan ukuran 12. Penulisan huruf rata kiri dan terletak dibagian tengah
kotak.

3. Kotak Petunjuk Lembar

91
Kotak penunjuk lembar peta dan keterangannya dibuat dengan ukuran
15 cm x 12 cm pada semua skala. Keterangan yang ditulis adalah: tulisan
PETUNJUK LEMBAR dengan jenis font Arial ukuran 14. Jarak antara huruf
dengan garis kotak adalah 1 cm.
Diagram peta yang menunjukkan posisi peta yang bersangkutan
terhadap peta yang berdampingan dibuat dalam bentuk 9 bujur sangkar
dengan komposisi 3 baris dan 3 kolom. Ukuran masing – masing bujur
sangkar adalah 2 cm x 2 cm dengan tebal garis 0.2 mm. Bujur sangkar yang
terletak di tengah menunjukkan posisi peta yang bersangkutan dibuat dengan
garis lebih tebal yaitu 0.5 mm. Jarak antara kotak diagram dengan tulisan
petunjuk lembar adalah 8 mm.
Pada masing – masing bujur sangkar ditulis nomor lembar yang sesuai
dengan posisinya. Penulisannomor lembar tersebut adalah:
- Untuk peta skala 1 : 10000 pada masing –masing bujur sangkar ditulis
nomor lembar peta skala 1:10000 dengan font Arial ukuran 14.
- Untuk peta skala 1 : 2500 nomor lembar peta terdiri dari dua baris yaitu
baris pertama berisi nomor zone dan lembar peta skala 1 : 10000 dan
baris kedua berisi nomor lembar skala 1: 2500. Baris pertama dibuat
menggunakan font Arial berukuran 8. Baris kedua dibuat menggunakan
font Arial berukuran 14.
- Untuk peta skala 1 : 1000 nomor lembar peta terdiri dari dua baris yaitu
baris pertama berisi nomor zone dan lembar peta skala 1 : 10000 dan
baris kedua berisi nomor lembar skala 1: 1000. Baris pertama dibuat
menggunakan font Arial berukuran 8. Baris kedua dibuat menggunakan
font Arial berukuran 14.

4. Kotak Legenda
Kotak legenda berisikan simbol unsur – unsur alam maupun buatan
manusia yang digunakan dalam peta. Ukuran kotak legenda adalah:

92
Informasi yang ditampilkan pada kotak legenda adalah : bagian atas
kotak ditulis LEGENDA dengan font Arial 14. Jarak antara bagian atas tulisan
legenda dengan garis kotak legenda adalah 7 mm. Simbol yang mengacu pada
simbolisasi standar BPN. Keterangan simbol ditulis disebelah kiri dengan font
Arial berukuran 7. Simbol tersebut dikelompokkan berdasarkan BATAS
ADMINISTRASI, TITIK dan KONTUR. Pengelompokan tersebut ditulis
dengan font Arial berukuran 8.
Sumber data ditulis dengan huruf Arial atau huruf tegak dengan ukuran sesuai
dengan bidang penulisan yang tersedia.
Legenda pada peta pendaftaran memberikan keterangan mengenai
objek – objek yang tergambar di dalam peta. Legenda dibuat sama untuk
semua jenis dan skala peta, tetapi item yang ditampilkan bisa berbeda beda.
Sebagai contoh, legenda mengenai batas persil biasanya ditampilkan pada peta
pendaftaran tetapi tidak ditampilkan pada peta dasar pendaftaran.
Contoh legenda pada peta dasar pendaftaran dan unsur-unsur yang ada di
dalam nya adalah sebagai berikut:

93
5. Kotak Informasi Instansi Pembuat
Kotak informasi instansi pembuat peta dibuat dengan ukuran 15 cm x
3 cm untuk semua skala. Isi kotak ini adalah : Logo ATR/BPN dan disebelah
kanannya ditulis KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL dengan font Arial berukuran
18. Bagian organisasi pembuat ditulis dengan font Arial berukuran 11. Contoh
Redaksi Organisasi Pembuat misalnya :
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL INFRASTRUKTUR KEAGRARIAAN
atau
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH
BIDANG INFRASTRUKTUR KEAGRARIAAN
atau

94
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SEMARANG
SEKSI INFRASTRUKTUR KEAGRARIAAN

6. Kotak Proyek/Kegiatan dan Tahun Anggaran


Kotak proyek/kegiatan dan tahun anggaran pelaksanaannya dibuat
dengan ukuran 15 cm x 2 cm untuk semua skala. Kotak proyek/kegiatan
ditulis dengan font Arial ukuran 16 – 18. Penulisan proyek nama
proyek/kegiatan misalnya PROYEK SERTIFIKASI SWADAYA, PROYEK
OPERASI NASIONAL AGRARIA, PROYEK SERTIFIKASI MASSAL,
PROYEK REDISTRIBUSI TANAH, dan lain – lain. Tahun anggaran
proyek/kegiatan ditulis dengan font Arial berukuran 12-14. Contoh penulisan
tahun anggaran, misalnya TAHUN ANGGARAN 2017

7. Kotak Pengesahan
Kotak pengesahan dibuat dengan ukuran sebagai berikut:

Tulisan pada kotak pengesahan ditulis dengan font Arial berukuran 10.
Tulisan tempat dan tanggal pengesahan berada 1 cm dibawah garis kotak
pengesahan.

8. Kotak Identifikasi Pelaksana


Kotak identifikasi perusahaan pelaksana dibuat dengan ukuran 15 cm
x 2 cm untuk semua skala. Isi dari kotak ini terdiri dari dua baris kalimat yaitu
baris pertama adalah PELAKSANA dan baris kedua adalah pihak yang
melaksanakan pekerjaan tersebut, misalnya SEKOLAH TINGGI
PERTANAHAN NASIONAL. Baris pertama ditulis dengan font Arial 12,
baris kedua ditulis dengan huruf Arial berukuran 14.

95
9. Informasi Tambahan
Ada beberapa informasi tambahan yang diberikan pada peta
pendaftaran yaitu :
Informasi mengenai nama provinsi yang ditulis Provinsi : Nama
Provinsi. Teks nama provinsi ditulis pada kiri atas bidang gambar dengan
jarak antara bagian bawah teks dengan garis batas bidang gambar adalah 0.5
cm. Teks provinsi ditulis dengan font Times New Romans ukuran 24.
Informasi mengenai nama kabupaten yang ditulis Kabupaten : Nama
Kabupaten. Teks nama kabupaten ditulis 0.5 cm di atas bidang gambar
dengan titik tengah pada bagian tengah bidang gambar tersebut. Teks nama
kabupaten ditulis dengan font Times New Romans ukuran 24.
Informasi Nomor Lembar yang ditulis Nomor Lembar : nomor lembar.
Nomor lembar ditulis pada kiri atas informasi tepi dengan jarak antara garis
batas informasi tepi dengan bagian bawah teks adalah 0.5 cm. Teks nomor
lembar ditulis dengan font Times New Roman berukuran 24. Absis ditulis
pada bagian bawah bidang gambar, ordinat ditulis di sebelah kiri bidang
gambar. Nomor kolom ditulis tepat di antara dua absis. Nomor baris ditulis
tepat diantara dua ordinat. Nomor kolom dan nomor baris ditulis dengan font
Arial berukuran 18. Penulisan nomor kolom dan nomor baris tersebut adalah
sebagai berikut:

LATIHAN

1. Bagaimana cara membuat muka peta.


2. Bagiamana cara membuat bidang gambar.
3. Bagaimana cara membuat informasi tepi peta.

96
4. Bagaimana cara menggambar arah utara.
5. Bagaimana cara membuat kotak instansi pembuat peta.

RANGKUMAN

Peta Dasar Pendaftaran adalah peta yang memuat penyebaran Titik Dasar
Teknik (TDT), dan unsur-unsur geografis seperti sungai, jalan, ketinggian tempat,
batas-batas bidang tanah, bangunan, dsb. Beberapa bagian peta yang harus dibuat
ketika membuat layout peta antara lain : bingkai peta yang terdiri dari muka peta,
kotak keterangan. Pada muka peta itulah kemudian diisi dengan peta-nya yang sering
disebut isi peta. Tidak berbeda dengan pembuatan layout Peta Dasar Pendaftaran, hal
yang sama juga dilakukan ketika membuat peta yang lain termasuk peta tematik
seperti Peta Bidang Tanah.
Elemen-elemen pokok yang ada dalam Peta Dasar Pendaftaran BPN, terdiri
dari Muka Peta dan Informsi Tepi Peta. Muka Peta berisi isi peta itu sendiri, dan
Informasi Tepi Peta berisi keterangan tentang gambar peta yang ada dalam isi peta.
Di dalam muka peta ini tergambar grid koordinat berbentuk seperti tanda (+).

TES FORMATIF IX

Pilihlah B apabila jawaban benar, dan S apabila jawaban salah.

1. Cara membuat muka peta dengan memasukkan koordinat X dan Y (B/S)


2. Informasi tepi peta berisi gambar peta yang bersangkutan (B/S)
3. Kotak legenda ditempatkan pada muka peta (B/S)
4. Layout Peta Dasar Pendaftaran berisi grid-grid (B/S)
5. Grid-grid pada Peta Dasar Pendaftaran menunjukan koordinat (B/S)
6. Arah utara peta ditempatkan pada kotak informasi tepi peta (B/S)
7. Muka peta berisi gambar peta dasar pendaftaran tanah (B/S)
8. Informasi instansi pembuat peta berada di kotak informasi tepi peta (B/S)
9. Ukuran bidang gambar untuk peta 1:1.000 lebih besar dari muka peta (B/S)

97
10. Bentuk bidang gambar adalah bujur sangkar sama sisi (B/S)

Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban Tes Formatif yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban saudara yang benar. Kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap
materi kegiatan belajar ini.
Rumus :
Jumlah jawaban saudara yang benar
Tingkat Penguasaan = ---------------------------------------------- X 100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang saudara peroleh adalah :


90 – 100 % = Baik Sekali;
80 – 90 % = Baik;
70 – 80 % = Cukup;
≤ 70 % = Kurang.
DAFTAR PUSTAKA

Adlay A. Ekel, Patrick. 2007. Aplikasi AutoCAD untuk Pemetaan Kadastral, Vivace
Kreasindo, Yogyakarta.

Baskara, Ahmad. 2006. Menggunakan Fungsi dan Formula Excel 2003 dalam Dunia
Kerja, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Chandra, Handi. 2003. AutoCAD 2000 untuk Pemula, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta.

Enterprise, Jubilee. 2014. Buku Pintar Database dengan MS Access, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.

________. 2014. Trip & Trik MS Office Untuk Semua Kalangan, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.

Habraken, Joe. 2002. Microsoft EXCEL 2002, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

___________. 2002. Microsoft ACCESS 2002. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

98
Nugroho, Wiwid. 2007. Aplikasi Pemetaan Kadastral dengan Autodesk Map 2004,
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta.

Prahasta, Eddy. 2011. ArcGis Desktop untuk Bidang Geodesi & Geomatika,
Informatika, Bandung.

Syaifullah, Arief. 2010. Aplikasi Excel untuk UKUR TANAH, STPN Press,
Yogyakarta.

Wahana Komputer. 2012. Tip & Teknik Profesional AutoCAD 2012, CV Andi
Offset, Yogyakarta.

Yulianto, Widi. 2004. Aplikasi AutoCAD 2002 untuk Pemetaan dan SIG, PT Elex
Media Komputindo, Jakarta.

KUNCI JAWABAN TEST FORMATIF

Kunci Jawaban Tes Formatif I Kunci Jawaban Tes Formatif II


1. B 1. S
2. B 2. B
3. S 3. S
4. B 4. S
5. S 5. B
6. B 6. B
7. S 7. S
8. S 8. B
9. B 9. B
10. B 10. S

Kunci Jawaban Tes Formatif III Kunci Jawaban Tes Formatif IV


1. S 1. S
2. S 2. B
3. S 3. S
4. B 4. B
5. B 5. B

99
6. S 6. B
7. S 7. B
8. S 8. S
9. S 9. S
10. B 10. B

Kunci Jawaban Tes Formatif V Kunci Jawaban Tes Formatif VI


1. S 1. B
2. B 2. B
3. B 3. B
4. B 4. B
5. S 5. B
6. S 6. B
7. B 7. B
8. S 8. S
9. S 9. B
10. S 10. B

Kunci Jawaban Tes Formatif VII Kunci Jawaban Tes Formatif VIII
1. B` 1. B
2. S 2. B
3. B 3. S
4. B 4. B
5. S 5. B
6. B 6. B
7. B 7. B
8. B 8. B
9. S 9. B
10. S 10. B

Kunci Jawaban Tes Formatif IX


1. B
2. S
3. S
4. B
5. B
6. B
7. B
8. B

100
9. B
10. B

101

Anda mungkin juga menyukai