MODUL 1
FUNGSI MATEMATIKA DAN TRIGONOMETRI
A. FUNGSI MATEMATIKA
a) Fungsi Exp
Fungsi exp digunakan untuk menghasilkan nilai eksponen dari e (2,71828…).
Dengan bentuk umum penulisannya adalah: =EXP(number)
Keterangan : Number diisi dengan angka/alamat sel referensi yang berisi angka.
1|
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
c) Fungsi Log
Fungsi Log untuk menghasilkan bilangan logaritma berdasarkan nilai angka sesuai
basis. Bentuk umum penulisannya adalah:
=LOG(number,base)
Keterangan :
- Number diisi dengan angka / bilangan positif atau alamat sel referensi yang berisi
angka.
- Base adalah angka dasar logaritma, jika diabaikan, excel menganggap logaritma
berdasar (berbasis) 10.
Gambar 1.3 Contoh fungsi log dengan menentukan angka dasar logaritma
Gambar 1.4 Contoh fungsi log dengan Gambar 1.5 Contoh fungsi log10
mengabaikan angka dasar logaritma
Dari Gambar 1.4 dan Gambar 1.5 bisa disimpulkan bahwa fungsi log tanpa
diisikan basisnya akan sama dengan fungsi log10 karena excel menganggap angka
dasar yang diabaikan berbasis 10.
2|
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
d) Fungsi Pi
Fungsi ini untuk menghasilkan nilai PI (22/7 atau 3.14285714)
e) Fungsi Round
Fungsi round digunakan untuk pembulatan suatu bilangan yang argumennya
ditunjukkan oleh jumlah dijit pembulatan yang dikehendaki . Bentuk fungsi adalah
sebagai berikut :
=ROUND(number,num_digits)
Keterangan :
- Number diisi dengan angka atau bilangan atau alamat sel referensi yang berisi
angka yang akan dibulatkan.
- Num_digits diisi dengan jumlah dijit pembulatan angka yang dikehendaki .
Fungsi Round ada 2 macam, yaitu:
• Fungsi Roundup
Fungsi Roundup digunakan untuk membulatkan ke atas suatu bilangan atau
angka yang argumen ditunjukkan oleh jumlah dijit pembulatan yang dikehendaki .
Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut :
=ROUND(number,num_digits)
• Fungsi Rounddown
Fungsi Rounddown digunakan untuk membulatkan ke bawah suatu bilangan
atau angka yang argumen ditunjukkan oleh jumlah dijit pembulatan yang
dikehendaki .
Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut :
=ROUND(number,num_digits)
(a) (b)
Gambar 1.6 Contoh fungsi rounddown (a) Contoh fungsi roundup (b)
3|
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
f) Fungsi sqrt
Fungsi sqrt digunakan untuk menghasilkan suatu nilai akar kuadrat dari suatu
bilangan. Bentuk umumnya adalah : =SQRT(number)
B. FUNGSI TRIGONOMETRI
a) Fungsi ABS
Berfungsi untuk menghasilkan nilai absolute atau mutlak.
Bentuk penulisannya =ABS(number)
4|
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
5|
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
6|
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
MODUL 2
FUNGSI STATISTIK DAN GRAFIK
b) Fungsi Mean
Average adalah salah satu fungsi statistik. Fungsi rata-rata dapat digunakan
untuk menentukan rata-rata (aritmetik mean) dari sebuah argumen/ sekumpulan data.
Cara penulisan fungsi AVERAGE :
=AVERAGE(number1, number2,...)
Number1, number2, ... yang 1-255 argumen numerik yang ingin dihitung rata-
ratanya
c) Fungsi Modus
Fungsi modus adalah salah satu fungsi statistik di excel. Dengan Fungsi
modus kita bisa menghitung sebuah angka/nilai yang paling sering muncul dalam
sebuah kelompok data, atau nilai yang paling sering berulang dalam array atau range
data tertentu. Cara penulisan untuk fungsi modus di excel
=MODE (number1, number2,...)
dengan:
Number1, number2, ... adalah argumen/data yang digunakan untuk menghitung
modus.
Anda juga dapat menggunakan array tunggal atau referensi ke array.
7|
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Contoh 1
Berikut ini adalah contoh penggunaan mean, median, modus di microsoft excel :
Dari data pengujian kadar air tanah di laboratorium, di dapatkan data sebagai berikut.
Percobaan ke - 1 2 3 4 5 6 7 8
Kadar air (%) 56,2 64,7 57,2 62,2 60,8 56,2 55,3 56,2
Selanjutnya akan dilakukan penghitungan menggunakan MS. Excel
8|
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
b) Fungsi AVERAGEIFS kita gunakan untuk mencari rata-rata dari sederet data
dengan menambahkan kriteria-kriteria tertentu.
Bentuk penulisannya adalah :
=AVERAGEIFS(average_range;criteria_range1;criteria1;
criteria_range2;criteria2;…dst)
Sintaks fungsi AVERAGEIFS memiliki argumen berikut:
1) Average_range
Diperlukan. Satu atau beberapa sel yang akan dihitung rata-ratanya, berisi
angka atau nama, array, atau referensi yang berisi angka.
2) Criteria_range1, criteria_range2,
Criteria_range1 diperlukan, criteria_range berikutnya opsional. 1 hingga 127
rentang yang digunakan untuk mengevaluasi kriteria terkait.
3) Criteria1, criteria2, ...
Criteria1 diperlukan, criteria berikutnya opsional. 1 hingga 127 kriteria
dalam bentuk angka, ekspresi, referensi sel, atau teks yang menentukan sel
yang akan dihitung rata-ratanya. Misalnya, kriteria dapat dinyatakan sebagai
32, "32", ">32", "apel", atau B4.
c) Fungsi AVERAGEA
Fungsi AVERAGEA adalah sebuah fungsi yang sama dengan fungsi
Average hanya saja terdapat perbedaan pada jumlah data yang akan dirata - rata,
9|
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
pada average apabila terdapat kesalahan penulisan data maka data tersebut akan
di anggap tidak ada, berbeda dengan Averagea jika terjadi kesalahan pada
penulisan data maka hal tersebut tidak berpengaruh terhadap jumlah data.
• COUNT
Fungsi Count digunakan untuk menghitung banyak angka ( hanya angka )
bisa juga huruf atau simbol dalam sebuah barisan cell.
Rumus : =COUNT(RANGE)
• CountA
Fungsi CountA digunakan untuk menghitung banyaknya data (hanya data)
pada sebuah barisan cell. Hampir sama dengan Count tetapi bedanya di angka dan
data saja.
Rumusnya: =COUNTA(RANGE)
• Countif
Menghitung banyaknya data dengan kriteria tertentu,misalnya banyak data
dalam sebuah range ada berapa kata/sel yang sama, bisa dia berupa nama yang
sama, angka yang sama dan lain sebagainya. Maka kita dapat menentukan ada
berapa banyak sel tersebut.
10 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Pada countif untuk kriteria ada 2 jenis yang pertama kriteria berupa angka
dan kriteria berupa huruf, contoh diatas kriteria berupa angka dan jika kriteria berupa
huruf maka anda harus menggunakan tanda petik dua
Rumusnya =countif(Range;kriteria data)
D. FUNGSI FREQUENCY
Fungsi FREQUENCY digunakan untuk menghitung cacah data dalam suatu range
(jangkauan tertentu).
Sintaks :
=FREQUENCY(data_array,bins_array)
Keterangan :
• data_array : range/jangkauan data yang akan dihitung cacah
data nilainya
• bins_array : batasan rentang nilai
E. FUNGSI INTERCEPT
Fungsi ini menghasilkan intercept dari persamaan garis regresi linear. Untuk
menghasilkan persamaan regresi simpel, fungsi INTERCEPT harus disandingkan
dengan fungsi SLOPE.
Sintaks : =INTERCEPT(Data_y,Data_x)
Persamaan untuk intercept garis regresi adalah
Slope dihitung menurut persamaan
Persamaan regresi linear sederhana adalah
F. FUNGSI SLOPE
Fungsi ini menghasilkan slope dari persamaan regresi simpel. Untuk menghasilkan
persamaan linier regresi, fungsi SLOPE harus disandingkan dengan fungsi
INTERCEPT.
Sintaks : =SLOPE(Data_y,Data_x
11 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
12 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
I. GRAFIK
Grafik adalah gambaran pasang surut suatu keadaan yang dilukiskan dengan garis dan
gambar. Data-data dari tabel dapat dibuat menjadi grafik sehingga terlihat jelas gambaran
dari data tersebut.
Grafik selalu digunakan dalam penyajian baik di dalam dunia perkuliahan maupun
dunia perkantoran. Grafik itu sendiri sering terkait dalam menunjukan rill dari suatu data
yang sudah di masukkan dalam tabel.
13 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
14 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
menyajikan data yang maknanya sama dengan grafik kolom yaitu dengan
menukar letak variabel dari sumbu x dan sumbu y dan sebaliknya.
15 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
16 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
17 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
14. Selanjutnya untuk sumbu y, klik grafik klik menu layout Pilih Axis Titles
Klik Primary Horizontal Axis Title pilih Title Below Axis
15. Hasil akhir grafik komposisi campuran beton
18 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
MODUL 3
FUNGSI MATRIK
19 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Jawab:
Ukuran matriks A adalah 4×3, matriks B adalah 3×2, sehingga matriks C nanti harus
berukuran 4×2.
1. Buat matriks A dan B di MS Excel seperti gambar berikut :
20 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
6. Tekan ENTER. Hasilnya adalah 59 yang merupakan komponen baris pertama kolom
pertama dari hasil perkalian AxB, diperoleh dari
(15x1)+(-10x-2)+(8x3)=59
21 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
3. Tekan tombol F2. Maka akan muncul rumus MMULT yang tadi kita buat.
22 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Jawab:
a. Buatlah matrik M terlebih dahulu.
23 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
24 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
25 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
26 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
5. Setelah keluar kotak jendela Paste Special, beri tanda centang pada opsi Transpose.
27 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
MODUL 4
FUNGSI AUTOSUM DAN LOGIKA
A. FUNGSI AVERAGE
Dalam Microsoft Excel terdapat berbagai jenis fungsi, salah satunya adalah fungsi
untuk menyelesaikan perhitungan statistika. Pada menu bar Formulas, berbagai jenis
rumus atau fungsi ini dapat anda temukan. Untuk mencari fungsi AVERAGE, anda
dapat menemukannya pada pulldown toolbar AutoSum atau pada pulldown toolbar
More Function dengan memilih fungsi Statistical. Serta dengan bantuan toolbar Insert
Function yang dilanjutkan dengan mengetikkan fungsi yang dicari, dalam hal ini adalah
fungsi AVERAGE.
Fungsi AVERAGE itu sendiri memiliki kegunaan untuk mencari nilai rerata dari
suatu kelompok data pada beberapa cell. Untuk dapat menggunakan fungsi ini, cell lain
dengan mencari fungsi pada toolbar menu Formulas, atau bisa juga dengan
mengetikkannya langsung pada cell.
Dengan aturan penulisan rumus sebagai berikut:
=AVERAGE(number1,[number2], …)
Keterangan :
Number1 : Diperlukan sebagai angka pertama, referensi cell, atau rentang yang
diinginkan rata-ratanya.
Number2, .. : Opsional, sebagai angka tambahan, referensi cell, atau rentang yang anda
inginkan rata-ratanya, hingga maksimum 255 angka.
Perlu diperhatikan bahwa fungsi AVERAGE hanya dapat membaca angka. Jika
pada suatu rentang cell yang dipilih terdapat teks, fungsi logika, atau cell kosong, maka
cell tersebut akan diabaikan. Lain lagi halnya dengan cell yang diisikan dengan angka 0
(nol), maka cell tersebut akan ikut serta terhitung.
Untuk mencari nilai rata - rata suatu kelompok data yang menggunakan fungsi
logika atau ketentuan di dalamnya, bisa juga dengan menggunakan fungsi AVERAGEIF
atau AVERAGEIFS.
28 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Latihan
Pada latihan di atas, fungsi yang digunakan adalah fungsi AVERAGE. Dimana
yang dicari adalah harga rata-rata mutu beton dengan kuat tekan 35 MPa. Maka yang
menjadi rentangnya (range) adalah mulai dari cell D3 hingga D17.
29 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Pada latihan di atas, fungsi yang digunakan adalah fungsi AVERAGEIF. Dimana
yang dicari adalah harga rata-rata mutu beton dengan syarat logika hanya untuk beton
yang dijual di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Sehingga cell B3 hingga B17
adalah sebagai cell yang memiliki informasi acuan, kemudian “Jawa Tengah”
merupakan syarat yang ingin kita tentukan hasilnya. Dan cell E3 hingga E17 adalah cell
yang berisi informasi tujuan yang akan dicari rata-ratanya berdasarkan syarat yang telah
ditentukan sebelumnya.
B. FUNGSI IF
Rumus IF merupakan salah satu fungsi paling umum yang digunakan dalam
Microsoft Excel. Fungsi IF atau yang juga bisa diartikan “jika”, digunakan untuk
mengecek suatu kondisi. Apabila kondisi terpenuhi maka fungsi akan mengambil suatu
nilai, dan sebaliknya apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi maka akan diambil nilai
yang lain. Dengan kata lain, fungsi IF disebut fungsi syarat. Jika suatu nilai mempunyai
syarat, bernilai benar apabila syarat terpenuhi serta bernilai salah jika syarat tidak
terpenuhi.
Bentuk Dasar Fungsi Rumus IF adalah :
=IF (logical_test_value, value_if_true, value_if_false).
Keterangan:
logical_test_value: kondisi logika atau syarat yang akan mengembalikan nilai benar
atau salah. Misalnya: A2>B2, A2<=B2, dll.
value_if_true: nilai yang diberikan apabila kondisi di atas benar.
value_if_false: nilai yang diberikan apabila kondisi di atas salah.
Fungsi IF dengan satu test logika atau IF tunggal, digunakan apabila hanya ada satu
syarat yang dipakai untuk memperoleh nilai yang benar. Bentuk penulisannya sederhana
yaitu =IF(syarat,”nilai_benar”,”nilai_salah”).
Langkah-langkah penulisan Fungsi IF adalah sebagai berikut:
a) Klik pada sel yang akan diisi.
b) Awali penulisan rumus dengan tanda sama dengan (=).
c) Ketik kata IF.
d) Lanjutkan dengan tanda kurung.
e) Masukkan logical test atau syarat yang dapat berupa nilai suatu cell atau bisa berupa
formula.
30 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
f) Beri tanda koma (,) atau titik koma (;) untuk memisahkan antara logical_test,
value_if_true dan value_if_false.
g) Masukkan value_if_true yang artinya apabila logical_test benar maka teks ini yang
akan dihasilkan.
h) Masukkan value_if_false yang artinya apabila logical_test salah maka teks ini yang
akan dihasilkan.
i) Beri tanda petik (“ “) pada statement yang berupa kalimat.
j) Jangan lupa untuk mengakhiri rumus dengan tanda kurung tutup.
k) Tekan Enter dan copy formula-nya ke sel di bawahnya.
Contoh: Misalnya dalam kasus penentuan apakah seorang siswa lulus ujian Matematika
atau tidak. Syarat kelulusan yaitu nilai kurang dari 75 maka harus remidi dan apabila
mendapatkan nilai mulai dari 75 ke atas maka lulus.
31 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
=MAX (number1,[number2],…)
( a) (b)
Gambar 4.5 Contoh fungsi max (a), hasil fungsi max (b)
Min adalah fungsi untuk mencari nilai terendah dari suatu range. Rumusnya adalah:
=MIN (number1,[number2],…)
Maka untuk contoh dibawah ini rumusnya adalah: =MIN(B3:B9)
(a) (b)
Gambar 4.6 Contoh fungsi min (a), hasil fungsi min (b)
32 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
D. FUNGSI LOOKUP
Dalam Microsoft Excel, terdapat formula atau rumus yang digunakan untuk
memanggil kembali data dari sebuah kelompok cell/tabel yang dijadikan referensi.
Formula tersebut adalah LOOKUP, yang terbagi lagi menjadi fungsi VLOOKUP dan
HLOOKUP. Pada menu bar Formulas, untuk mencari fungsi LOOKUP, anda dapat
menemukannya pada pulldown toolbar Lookup & References atau dengan bantuan
toolbar Insert Function yang dilanjutkan dengan mengetikkan fungsi yang dicari, dalam
hal ini fungsi LOOKUP, VLOOKUP, atau HLOOKUP.
Perbedaan fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP adalah sesuai dengan awalan huruf
masing - masing fungsi. VLOOKUP berarti digunakan untuk memanggil kembali data
dari sebuah kelompok data yang disusun secara vertikal, sedangkan HLOOKUP untuk
memanggil kembali data dari sebuah kelompok data yang disusun secara horizontal.
a) Fungsi VLOOKUP
Fungsi ini memiliki aturan penulisan rumus sebagai berikut:
=VLOOKUP(nilai_kunci;range_tabel_referensi;no_index_kolom;tipe_data)
• nilai_kunci: adalah nilai yang dijadikan acuan untuk membaca tabel referensi. Nilai
ini harus ada baik pada tabel yang akan diisi maupun pada tabel referensi.
• range_tabel_referensi: Adalah range dari tabel yang berisikan data referensi untuk
mengisi hasil yang diharapkan. Pastikan bahwa range yang Anda pilih tidak
menyertakan judul kolomnya.
• no_index-kolom: Adalah nomor urut data dalam tabel referensi yang akan
dituliskan hasilnya. Dimulai dari kolom paling kiri pada tabel referensi tersebut
dengan nomor index 1, dan seterusnya.
• tipe_data: Ada 2 jenis tipe data yaitu TRUE dan FALSE. Nilai TRUE Anda
gunakan jika nilai datanya tidak pasti atau berada pada range tertentu dan nilai
FALSE Anda gunakan jika nilai data berharga pasti.
33 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Latihan
34 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Pada latihan di atas, yang disebut dengan nilai_kunci adalah kode proyek B. Sebab
kita ingin mengetahui data-data lain dari kode proyek B. atau Kode proyek B ini sebagai
acuannya.
Range_tabel_referensi adalah range mulai dari cell A4 hingga cell D8, dimana
table tersebut adalah sumber informasi dari cell seluruh proyek.
No_index_kolom adalah letak dari kolom yang akan kita butuhkan informasinya,
misalkan untuk informasi nama kota, maka yang dituliskan adalah angka 2 (dua) sebab
daftar nama kota terletak pada kolom kedua dimulai dari kiri.
Tipe_data yang digunakan pada latihan di atas adalah FALSE, sebab data proyek
tersebut merupakan data pasti yang tidak memiliki ketentuan rentang tertentu.
b) Fungsi HLOOKUP
Fungsi ini memiliki aturan penulisan rumus sebagai berikut:
=HLOOKUP(nilai_kunci;range_tabel_referensi;no_index_baris;tipe_data)
no_index_baris: adalah nomor urut data dalam tabel referensi yang akan dituliskan
hasilnya. Dimulai dari baris paling atas pada tabel referensi tersebut dengan nomor
index 1, dan seterusnya.
Latihan
35 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
36 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
MODUL 5
PENGENALAN FORTRAN
A. BAHASA PEMROGRAMAN
Bahasa pemrograman merupakan program bantu, yang dipakai bagi programmer
untuk berkomunikasi dengan komputer. Program bantu ini akan berdialog dengan
programmer menggunakan bahasa manusia, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa
mesin yang dimengerti oleh komputer. Bahasa pemrograman dibagi menjadi tiga level
bahasa:
1. Bahasa tingkat rendah (low level language), contoh: bahasa mesin.
2. Bahasa tingkat menengah (middle level language), contoh: Assembler.
3. Bahasa tingkat tinggi (high level language), contoh: Fortran, Pascal, Basic, dan
lain-lain.
Cara kerja bahasa-bahasa pemrograman ini dibagi dalam dua macam, yaitu dengan
teknik kompilasi menggunakan compiler, atau secara teknik terjemahan menggunakan
interpreter.Pada teknik kompilasi, program sumber (source program) yang ditulis oleh
programmer perlu di-compile lebih dahulu untuk mendapatkan program obyek (object
program) yang sudah berbahasa mesin. Untuk menjalankan (running) program, dipakai
program obyek ini, sedangkan program sumber disimpan untuk dokumentasi. Pada
interpreter program sumber langsung dijalankan, namun lebih dahulu satu demi satu
hingga selesai.
Dengan cara compilasi diperlukan waktu yang lebih lama pada saat penyiapan
program, tetapi setelah selesai kompilasi maka program akan berjalan sangat cepat,
karena sudah dalam bahasa mesin. Pada cara interpreter, diberikan kemudahan dalam
pemakain, terutama dalam proses pembuatan kompilasi. Tetapi untuk menjalankannya
perlu waktu lebih lama, karena interpreter harus menterjemahkan tiap baris instruksi.
Tahapan pemrograman secara umum menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan algoritma
3. Penyusunan diagram alir / bagan alir (flowchart)
4. Pengkodean program (sourcecode)
5. Menjalankan program
6. Verifikasi hasil
37 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Simbol Terminal Interupsi, menunjukkan awal atau akhir dari suatu program
utama atau subprogram.
Simbol Sambung halaman, menunjukkan alir logika transfer dari suatu titik
pada suatu halaman ke titik lain halaman yang sama atau halaman yang lain.
D. FORCE 2/3
Force 2/3 merupakan versi bahasa Fortran yang telah menggunakan tampilan under
windows, sehingga sangat memudahkan pengguna. Bahasa pemrograman ini merupakan
salah satu versi compiler Fortran yang free/bebas. Software bahasa pemrograman ini
dapat di download dari www.lepsch.com.
38 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
39 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
menu-menu yang tersedia, seperti Undo, Copy, Delete dan sebagainya. Setelah
program selesai, kemudian disimpan dengan nama sesuai keinginan kita.
3. Menjalankan Program
Setelah source code program ditulis dan kemudian disimpan, maka langkah
selanjutnya adalah menjalankan program. Sebelum menjalankan program, langkah
yang harus dilakukan adalah melakukan “compile” program dengan cara klik menu
Run, kemudian pilih Compile. Pada proses Compile ini, Force 2/3 DEWA
mengecek source code/listing program yang telah dibuat dan sekaligus membuat
file exe. Jika ada kesalahan, Force 2/3 akan memberikan pesan kesalahan yang
harus diperbaiki. Selanjutnya kita perlu melakukan perbaikan source code/listing
program, menyimpan kembali dan melakukan proses Compile sampai tidak ada
pesan “error” dari Force 2/3.
40 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
41 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
a. Konstanta
Dalam Bahasa FORTRAN dikenal ada dua jenis konstanta, yaitu Konstanta Integer
dan Konstanta Real.Dikatakan konstanta bilangan Integer (bulat) apabila tidak
mengandung titik desimal. Secara rinci mengenai konstanta bulat adalah sebagai
berikut:
1) Bilangan bulat apabila tidak mengandung titik desimal
2) Nilai maksimumnya adalah 231 – 1 = 2 147 438 687
3) Tidak ada harga pecahan.
4) Dalam penggunaannya agar dihindarkan dari perhitungan perkalian dan pembagian.
Penggunaan untuk operasi tersebut mengakibatkan hasil perhitungan yang salah pada
saat menghasilkan angka pecahan.
42 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
b. Variable
Suatu besaran dimana harga numeriknya dapat berubah-ubah disebut dengan
variable.Fungsi variable adalah untuk menyimpan suatu konstanta. Aturan-aturan
penggunaan variable adalah sebagai berikut :
1) Maksimum 6 karakter, minimum 1 karakter, (untuk bahasa FORTRAN versi-versi
baru dapat menggunakan lebih dari 6 karakter, meskipun yang dikenali hanya 6
karakter awal).
2) Huruf pertama harus alphabetis (A, DT, KHL, JUMLAH, X1, X4)
3) Tidak boleh mengandung karakter khusus (/, =, !, dll)
4) Tidak boleh memakai blank di tengah variable (versi-versi FORTRAN tertentu dapat
memakai blank di tengah variable, meskipun cara ini tidak disarankan).
5) Tidak boleh memakai kata standart yang sudah dipakai Compiler (READ, WRITE,
GO TO, dll)
Seperti halnya konstanta, dalam FORTRAN juga dikenal dua jenis variable, yaitu
Variable Integer dan Variable Real.Variable integer berfungsi menyimpan bilangan
bulat (konstanta bulat) dan diawali dengan huruf I, J, K, L, M, N atau (I – N).Huruf-
huruf tersebut dapat berdiri sendiri atau sebagai huruf pertama dari suatu variable.
Variable real berfungsi untuk menyimpan bilangan real (konstanta real).Penentu
konstanta real adalah huruf A –Z kecuali (I – N).Huruf-huruf tersebut dapat berdiri
sendiri atau sebagai huruf pertama dari suatu variable.
c. Statement Aritmetika
Menyatakan perhitungan yang hasilnya disimpan dalam variable yang terletak di
sebelah kiri tanda “=”.
Bentuk Umum : Var = ekspesi
Var : Variabel tempat menyimpan hasil dari hitungan.
Ekspresi : Suatu pernyataan hitungan.
43 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
1) Operator Aritmetika
Tabel 5.1 Operasi Aritmetika
Perpangkatan ** Hierarkhi 1
Perkalian * Hierarkhi II
Pembagian /
Penambahan + Hierarkhi III
Pengurangan -
2) Fungsi Trigonometri
Dalam bahasa FORTRAN sudut dinyatakan dalam radian dimana dalam satu
lingkaran penuh terbagi menjadi 2 radian.Jika satuan sudut masih dalam derajat,
maka perlu dilakukan konversi ke radian.Contoh : Sudut A dan B dalam aritmetika
adalah 60° dan 130°. Jika diubah dalam ekpresi FORTRAN sebagai berikut :
Aritmetika A = 60°
Fortran B = 60° (3,141593 / 180)
= 1,047198 rad
Aritmetika B = 130°
Fortran B = 130° (3,141593 / 180)
= 2,268928 rad
3) Logaritma
Dua sistem logaritma yang umum digunakan adalah sistem biasa (berbasis e; e =
2.718282). Bentuk umum dari logaritma biasa dalam FORTRAN adalah :
LOG10 (a) atau ALOG10(a)
Dengan:
a :Sembarang angka positif
Sedangkan bentuk umum untuk fungsi logaritma natural adalah :
LOG (a) atau ALOG(a)
4) Operasi Logika
Dalam FORTRAN dikenal Sembilan operator nalar yaitu :
Tabel 5.2 Operator nalar
Simbol Notasi Matematik Hirarkhi Arti
.EQ. = Sama Dengan
.NE. ≠ Tidak Sama Dengan
.LT. < I Lebih Kecil Dari
.LE. ≤ Lebih Kecil Dari Sama Dengan
.GT. > I Lebih Besar Dari
.GE. ≥ Lebih Besar Dari Sama Dengan
.NOT. II Bukan
.AND. III Dan
.OR. IV Atau
44 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
5) Operasi lain
Operasi atau fungsi yang sering dipakai dalam FORTRAN dapat dilihat di tabel
dibawah ini.
Tabel 5.3 Daftar fungsi yang sering dipakai
Fungsi FORTRAN Jenis Definisi
SQRT(X)√ Real√ √X
ABS(X) Real │X│
EXP(X) Real e*
LOG(X) Real ln x
ALOG10(X) Real log x
REAL(X) Real mengubah x menjadi real
FLOAT(X) Real mengubah x menjadi real
SIN(X) Real sin(x)
COS(X) Real cos(x)
TAN(X) Real tg(x)
ASIN(X) Real arc sin(x) = sinˉ¹
a. Statement INPUT
Statement READ dipergunakan sebagai input untuk membaca data dari suatu
media input.
Bentuk Umum :
READ (i,I) var1, var2, …
Dengan i = nomor media input
I = label FORMAT
Var1, var2,.. = variabel yang akan dibaca nilainya.
Nomor media input menandakan dari mana data tersebut berasal. Jika nomor media
input diganti dengan angka tertentu, artinya data berasal dari file dengan alamat sesuai
nomor tersebut. Sedangkan jika nomor media inputnya kita ganti dengan notasi *,
artinya data nanti akan kita ketikkan pada keyboard.
Label Format menandakan bagaimana aturan data tersebut dibaca tanpa pakai
aturan tertentu/bebas. Kalau label format diganti dengan angka,artinya aturan
pembacaan data sesuai dengan FORMAT yang memiliki alamat sesuai dengan angka
tersebut. Untuk mempermudah pemrograman, sementara bisa digunakan READ (*,*)
var1, var2, …
b. Statement OUPUT
Statement WRITE dipergunakan sebagai input untuk membaca data dari suatu
media input.
45 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Bentuk Umum :
WRITE (i, 1) var1, var2, …
dengan i = nomor media output
I = label FORMAT
Var1, var2,... = variabel yang akan ditulis nilainya.
Nomor media output manandakan kemana data tersebut akan dituliskan. Jika
nomor media output diganti dengan angka tertentu artinya data ditulis di file dengan
alamat sesuai nomor tersebut.
Sedangkan jika nomor media outputnya kita ganti dengan notasi *, artinya data
nanti akan dikeluarkan/ditulis pada layar monitor.
Label Format menandakan bagaimana aturan data tersebut ditulis. Jika label
format diganti dengan tanda *, artinya data tersebut ditulis tanpa pakai aturan/bebas.
Kalau label format diganti dengan angka, artinya aturan penulisan data sesuai dengan
FORMAT yang memiliki alamat sesuai dengan angka tersebut. Sampai materi ini
bisa digunakan WRITE(*,*) var1, var2, … Selain untuk menuliskan isi suatu
variabel, statement WRITE dapat juga dipakai untuk menuliskan data literal secara
langsung, yaitu dengan bentuk sebagai berikut :
WRITE (*,*) 'xxxxxxxxxxxx'
dengan 'xxxxxxxxxxxx' adalah data literal yang akan kita tuliskan.
3. Latihan
Tuliskan program-program komputer berikut:
Program 1
NILAIA=78
NILAIB=80
RERATA=(NILAIA+NILAIB)/2
STOP
END
46 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Program 2
PANJAN=78
ALEBAR=80
ALUAS=PANJAN*ALEBAR
WRITE(*,*)ALEBAR, ALUAS
STOP
END
Program 3
WRITE(*,*) 'Program menghitung luas segiempat'
WRITE(*,*) 'Masukkan Panjangnya'
READ (*,*) PANJAN
WRITE(*,*)'Masukkan lebarnya'
READ(*,*)ALEBAR
ALUAS=PANJAN*ALEBAR
WRITE(*,*) 'Luas segiempat adalah'
WRITE(*,*) ALUAS
STOP
END
47 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
48 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
MODUL 6
STATEMENT FORMAT DAN STATEMENT KONTROL
A. Statement FORMAT
Statement FORMAT digunakan untuk menentukan tata letak suatu masukkan pada
media input dan data keluaran pada media output.
1. Format Tipe I
Fungsinya untuk membaca dan menuliskan data Integer.
Bentuk Umum :
FORMAT(nIw)
dengan n = cacah format I
I = menunjukkan data Integer
w. = banyak kolom yang dipakai oleh data
2. Format Tipe F
Fungsinya untuk membaca dan menuliskan data Real.
Bentuk Umum :
FORMAT(nFw.d)
dengan n = cacah format I
F = menunjukkan data Real
w. = banyak kolom yang dipakai oleh data
d. = cacah digit di belakang titik desimal
3. Format Tipe X
Fungsinya : untuk membuat/memberitahukan banyaknya kolom yang kosong.
Bentuk Umum :
nX
dengan n = banyaknya kolom yang kosong
4. Format Literal
Fungsinya : untuk menuliskan data literal langsung ke media output.
Bentuk Umum :
'XXXXX…'
Dengan ' = tanda format literal
XXXXX = data literal yang akan dituliskan ke media output
B. Statement KONTROL
Statement Kontrol atau statement kendali berfungsi untuk mengubah langkah proses
pengerjaan agar maksud pemrograman tercapai. Dengan adanya statement control, maka
langkah dapat diperintahkan meloncat kemana saja kita inginkan. Sehingga proses
Program tidak urut dari baris 1, 2 dan seterusnya.
1. Statement menghentikan program
Statement menghentikan program terdiri dari :
49 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
50 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
……………….
ENDIF
b. IF-THEN-ELSE-ENDIF.
Statement IF-THEN-ELSE-ENDIF digunakan untuk memproses
permasalahan yang mempunyai 2 pilihan.Jika nalar/logika/syarat terpenuhi,
maka rangkaian baris perintah di antara IF-THEN dan ELSE diproses.Jika nalar
tidak terpenuhi, maka rangkaian baris perintah di antara ELSE dan ENDIF yang
akan diproses.
Bentuk Umum :
IF(nalar)THEN
…………….
…………….
ELSE
…………….
ENDIF
Latihan
Tuliskan program-program komputer berikut:
Program 4
A = 30.0
B = A + 20.0
A=B
WRITE(*,10)A,B
10 FORMAT(2F6.3)
STOP
END
51 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Program 5
I=5
X = 10.0
Y = X**I+ Cos(2.)
WRITE(*,5)I,X,Y
5 FORMAT(I5,3x,F6.2,3x,F10.1)
STOP
END
52 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Program 7
C Program dengan statement Control
WRITE(*,*)'Nilai A'
READ(*,*)A
WRITE(*,*)'Baris 1'
IF(A.LT.10.)Goto 10
WRITE(*,*)'Baris 2'
WRITE (*,*)'Baris3'
10Stop
End
53 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Program 8
C Program IF-THEN-ENDIF
WRITE(*,*)'Nilai Ujian'
READ(*,*)N
IF(N.LT.50)Then
WRITE(*,*)'Belum Lulus‟
End If
IF(N.GT.50.)Then
WRITE(*,*)'Lulus‟
End if
Stop
End
Program 9
C Program IF-THEN-ELSE-ENDIF
WRITE(*,*)'Nilai Ujian'
READ(*,*)N
IF(N.LT.50.)Then
WRITE(*,*)'Belum Lulus'
Else
WRITE (*,*)'Lulus'
End If
Stop
54 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
End
55 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
MODUL 7
VARIABEL BERINDEKS DAN SUBROUTINE
A. Variabel Berindeks
Variabel Berindeks adalah variabel yang bisa menyimpan lebih dari satu nilai.
Contoh pemakaian variabel ini, misalnya jika kita mau membuat program komputer yang
berhubungan dengan operasi matriks.Untuk menggunakan variabel berindeks dalam
sebuah program kita perlu “memesan” dulu dengan statement DIMENSION.
Bentuk Umum
Dimension var1(i1, i2, … ,im), var2(j1, j2, … ,jm)
Penjelasan :
Var1, var2 = nama-nama variabel yang dinyatakan sebagai variabel yang dinyatakan
sebagai variabel berindeks
i1 = harga maksimum indeks ke 1 untuk var 1
i2 = harga maksimum indeks ke 2 untuk var 2
im = harga maksimum indeks ke m untuk var 1
demikian juga j1, j2, jm untuk variabel var2 .
56 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
dimana :
ns = nama Subroutine/Subprogram. Nama ini mengikuti aturan variabel,
hanya tidak bersifat real maupun integer.
arg1, arg2,..,argm =argument-argument Subprogram/Subroutine. Argument dapat
bersifat input maupun output untuk Subprogram/Subroutine.
Bentuk-bentuk Subprogram SUBROUTINE :
a. Bersifat otonom, sehingga nama-nama variabel di dalam Subprogram boleh sama
dengan nama-nama variabel di dalam program pemanggil dengan tidak terjadi
kesalahan, oleh karena memang pada prinsipnya terpisah. Boleh melakukan operasi
READ dan WRITE, boleh memanggil Subprogram lain (baik Function maupun
Subroutine) dll.
b. Dipanggil dengan cara : CALL ns(arg1, arg2, … ,argm)
c. Argument-argument boleh berfungsi sebagai input maupun sebagai output. Input
boleh banyak, Output juga boleh banyak.
d. Hubungan antara argument dalam program pemanggil dan program dipanggil adalah
hubungan atas dasar posisi, bukan atas dasar nama variabel.
C. Latihan
Tuliskan program-program komputer berikut:
Program 10
C Program Penjumlahan Matriks
Dimension A(3,3), B(3,3), C(3,3)
C Input Data
Write(*,*)'Data Matrik A'
Do I=1,3
Read(*,*)(A(I,J),J=1,3)
End do
Write(*,*)'Data Matrik B'
Do I=1,3
Read(*,*)(B(I,J),J=1,3)
End Do
C Penjumlahan
Do 15 I=1,3
Do 20 J=1,3
C(I,J)=A(I,J)+B(I,J)
20 Continue
15 Continue
C Hasil
Write(*,*)'Matriks A'
Do I=1,3
Write(*,*)(A(I,J),J=1,3)
End do
Write(*,*)'Matriks B'
Do I=1,3
57 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Write(*,*)(B(I,J),J=1,3)
End do
Write(*,*)'Matriks C'
Do I=1,3
Write(*,*)(C(I,J),J=1,3)
End do
Stop
End
Program 11
C Program dengan Subroutine
C Program Penjumlahan Matriks
Dimension A(3,3), B(3,3), C(3,3)
C. Input Data
Call Input(A,B)
C Penjumlahan
Call Hitung(A,B,C)
C Hasil
58 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
Call Hasil(A,B,C)
Stop
End
Subroutine Input(A,B)
Dimension A(3,3), B(3,3)
Write(*,*)'Data Matrik A'
Do I=1,3
Read(*,*)(A(I,J),J=1,3)
End do
Subroutine Hitung(A,B,C)
Dimension A(3,3), B(3,3), C(3,3)
Do 15 I=1,3
Do 20 J=1,3
C(I,J)=A(I,J)+B(I,J)
20 Continue
15 Continue
Return
End
Subroutine Hasil(A,B,C)
Dimension A(3,3), B(3,3), C(3,3)
Write(*,*)'Matrik A'
Do I=1,3
Write(*,*)(A(I,J),J=1,3)
End do
Write(*,*)'Matrik B'
Do I=1,3
Write(*,*)(B(I,J),J=1,3)
End do
Write(*,*)'Matrik C'
Do I=1,3
Write(*,*)(C(I,J),J=1,3)
End do
Return
End
59 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
60 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
MODUL 8
PENGENALAN VISUAL BASIC FOR APPLICATON (VBA)
A. PENDAHULUAN
Visual Basic for Applications (VBA) adalah sebuah turunan bahasa pemrograman
Visual Basic yang dikembangkan oleh Microsoft, Visual Basic for Applications (VBA)
kombinasi yang terintegrasi antara lingkungan pemrograman Visual Basic Editor dengan
bahasa pemrograman Visual Basic yang memudahkan user untuk mendesain dan
membangun program Visual Basic dalam aplikasi utama Microsoft Office. Kegunaan
VBA adalah mengotomatisasi pekerjaan. Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan
yang dilakukan secara berulang-ulang dan pekerjaan yang kompleks.
VBA berbeda dengan Microsoft Visual Basic, Microsoft Visual Basic memberi
banyak pemrograman dan fungsi tingkat lanjut hingga Microsoft Visual Basic dapat
menghasilkan program yang lebih kompleks untuk sistem operasi Microsoft Windows
maupun Office. Sedangkan VBA hanya dapat dibangun pada aplikasi utama Microsoft
Office mengendalikan fungsi aplikasi tersebut melakukan serangkaian objek terprogram.
61 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
e. Jendela Code, di jendela kode ini kita bisa memilih objek dan event untuk
menangani event tertentu dari sebuah objek. Objek bisa di pilih dari combobox
sebelah kiri, sedangkan event atau method bisa di pilih dari combobox sebalah
kanan.
62 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
b. Double
Double digunakan untuk angka yang lebih kompleks seperti desima.
63 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
64 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
1. Menampilkan Module
Pada awal jendela VBA module belum ada, untuk menampilkan module bisa
dengan cara klik kanan pada VBAProject → Insert → Module.
Menulis program dalam VBA harus diawali dengan: sub nama program/judul
program. Dalam menuliskan nama program/judul program tidak boleh ada space.
Setelah menuliskan nama program/judul program kita dapat langsun menuliskan
program yang ingin kita buat.
65 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
VBA sangat mudah yaitu dengan klik tombol Run Sub/User Form atau bisa juga
dengan menekan tombol F5.
66 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
MODUL 9
USER FORM
A. PENDAHULUAN
UserForm merupakan interface/tampilan yang disediakan oleh programer untuk
mempermudah dalam penggunaan sebuah program aplikasi. Program disini adalah
program sederhana yang dibuat pada VBA. Pada tampilan awal VBA tidak terdapat user
form, untuk menampilkannya kita dapat mengkilik kanan pada VBAProject → Insert →
user form.
67 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
68 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
2. Untuk mengubah Name, Caption dan lain-lain, dapat dilakukan menggunakan jendela
properties,
69 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
70 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
DAFTAR PUSTAKA
Harimawan, A., „Bahasa Pemrograman Fortran‟, Jurusan Teknik Sipil UMY, 2000.
71 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
LAMPIRAN
72 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
3 okt - 15 okt
03 & 10 4 & 11 5 & 12 6& 13 7 & 14 8 & 15
senin selasa17 oktrabu
- 22 okt kamis jumaat sabtu
07.00-08.40 17-Okt
- 18-Okt
BP C 19-Okt
BP B 20-Okt
BP D 21-Okt- 22-Okt
BP B
08.50-10.30 senin
- selasa
- rabu
BP A kamis
BP E jumaat- sabtu
BP C
07.00-08.40
10.40-11.30 -- -- -- -- -- BP- A
08.50-10.30
12.10-13.00 -- BP C- -- -- -- BP -B
10.40-11.30
13.10-15.00 - D
BP -- -- -- -- BP A-
12.10-13.00
15.15-16.55 - E
BP -
PPB -- -- -
PPB -
13.10-15.00 BP D - - - - -
15.15-16.55 BP E PPB - NGAJI PPB -
24 OKT - SETERUSNYA
24 okt,14,21,28 nov 25 okt,15,22,29 nov 26okt,16,23,30 nov 27okt,17,24nov,1 des 28okt,18,25nov,2des 29okt,19,26nov,3des
senin selasa rabu kamis jumaat sabtu
07.00-08.40 - BP C - - - -
08.50-10.30 - - - - - BP B
10.40-11.30 - - - - - BP A
12.10-13.00 - - - - - -
13.10-15.00 BP D - - - - -
15.15-16.55 BP E PPB - NGAJI PPB -
KONTRAK PRAKTIKUM
73 |
TSD 1302
Modul Praktikum Bahasa Pemrograman | 2016/2017
SISTEM PENILAIAN
Pretest
Post Test
Dosen
Ketepatan Prak.
Komunikasi LH 2 .. Rerata (30 %)
waktu LH 1 Lab
DST LH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah
20% 10% 10% 10% 14 % 36% 1-8 100%
(100%)
74 |