Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang
telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang
perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti
kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan
informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer
modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik
mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer.
Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti komputer adalah yang memproses
informasi atau sistem pengolah informasi.

1.2 Rumusan masalah

 Arithmetic Logic Unit (ALU)


 Representasi integer
 Representasi floating point
 Representasi fix point
 System sandi grayscale
 System sandi 8421

1.3 Maksud dan tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan kita mengenai perumusan masalah diatas dan sebagai
pemenuhan criteria penilaian nilai tugas.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Arithmetic Logic Unit (ALU)

Arithmatic and Logic Unit (ALU) adalah salah satu bagian/komponen dalam sistem
didalam sistem komputer yang berfungsi melakukan operasi/perhitungan aritmatika dan
logika (seperti penjumlahan, pengurangan dan beberapa logika lain). ALU bekerja sama
dengan memori, dimana hasil dari perhitungan di dalam ALU di simpan ke dalam memori.
Perhitungan dalam ALU menggunakan kode biner, yang merepresentasikan instruksi yang
akan dieksekusi (opcode) dan data yang diolah (operand). ALU biasanya menggunakan
sistem bilangan biner (two’s complement). ALU mendapat data dari register. Kemudian
data tersebut diproses dan hasilnya akan disimpan dalam register tersendiri yaitu ALU.

A. OPERASI PADA ALU


Operasi aritmatika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan
contoh operasi logika adalah logika AND dan OR. ALU melakukan operasi aritmatika
yang lainnya seperti pengurangan, dan pembagian dilakukan dengan dasar
penjumlahan. Sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk
melaksanakan operasi aritmatika ini disebut adder. ALU melakukan operasi aritmatika
dengan dasar pertambahan, sedang operasi aritmatika yang lainnya, seperti
pengurangan, perkalian, dan pembagian dilakukan dengan dasar penjumlahan.
sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk melaksanakan operasi
arithmatika.

B. TUGAS DAN FUNGSI ALU


Tugas dari ALU adalah melakukan keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi
program. Operasi logika (logical operation) meliputi perbandingan dua buah elemen logika
dengan menggunakan operator logika, yaitu :

1. sama dengan (=)


2. tidak sama dengan (<>)
3. kurang dari (<)
4. kurang atau sama dengan dari (<=)
5. lebih besar dari (>)
6. lebih besar atau sama dengan dari (>=)

Arithmatic Logical Unit (ALU) Juga Bertugas membentuk fungsi – fungsi pengolahan data
komputer. ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini
mengerjakan instruksi – instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya. ALU terdiri dari
dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit logika boolean, yang masing – masing memiliki
spesifikasi dan tugas tersendiri. Fungsi-fungsi yang didefinisikan pada ALU adalah Add
(penjumlahan), Addu (penjumlahan tidak bertanda), Sub (pengurangan), Subu
(pengurangan tidak bertanda), and, or, xor, sll (shift left logical), srl (shift right logical), sra
(shift right arithmetic), dan lain-lain.
2.2 Representasi integer

Dalam sistem bilangan biner , semua bilangan dapat direpresentasikan dengan


hanya menggunakan bilangan 0 dan 1, tanda minus, dan tanda titik.

Misalnya: -1101.01012 = -11.312510

Namun untuk keperluan penyimpanan dan pengolahan komputer, kita tidak perlu
menggunakan tanda minus dan titik. Hanya bilangan biner (0 dan 1) yang dapat
merepresentasikan bilangan. Bila kita hanya memakai integer non-negatif, maka
representasinya akan lebuh mudah. Sebuah word 8-bit dapat digunakan untuk
merepresentasikan bilangan 0 hingga 255. Misalnya:

00000000= 0
00000001= 1
00101001 = 41
10000000 = 128
11111111= 225

Umumnya bila sebuah rangkaian n-bit bilangan biner an–1an-2…a1a0 akan


diinterpretasikan sebagai unsigned integer A.

2.3 Representasi floating point

Menyatakan suatu bilangan yang sangat besar/sangat kecil dengan menggeser titik
desimal secara dinamis ke tempat yang sesuai dan menggunakan eksponen 10 untuk
menjaga titik desimal itu.
Sehingga range bilangan yang sangat besar dan sangat kecil untuk
direpresentasikan hanya dengan beberapa digit saja.
Bagian – Bagian Floating Point :

 Mantisa adalah bagian yang berfungsi menentukan digit dalam angka


tersebut.
 Eksponen berfungsi untuk menentukan nilai berapa besar pangkat pada
bagian mantisa tersebut (jarak dari titik posisi desimal) eksponen
menentukan nilai berapa besar pangkat pada bagian mantisa tersebut (jarak
dari titik posisi desimal).

Persamaan pada Floating Point


N = m × Re
Dimana:
m merupakan bagian bilangan pecahan yang biasa disebut significand
atau mantissa
e adalah bagian bilangan bulat yang biasa disebut exponent
R merupakan basis dari suatu sistem bilangan
Floating Point adalah tipe data yang dapat menyimpan angka dengan pecahan. VB
membedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Tipe Data Single


Tipe data ini, dapat menampung angka negatif dengan jangkauan -3.402823E38
hingga 1.401298E-45, dan angka positif dengan jangkauan 1.401298E-45 hingga
3.402823E38.
Huruf E menunjukkan 10 pangkat, misalnya pada -3.402823E38 berarti -3.402823 x
1038. Tipe data ini membutuhkan 4 byte memori, dan merupakan tipe floating point
yang paling sederhana (dan paling tidak presisi).

2. Tipe Data Double


Daya tampung tipe data double adalah -1.79769313486232E308 hingga
4.94065645841247E-324 untuk bilangan negatif, dan 4.9406564581247E-324 sampai
1.79769313486232E308 untuk bilangan positif. Kenyataan yang sebenarnya, operasi
terhadap tipe data single tidak secepat tipe data double ini.
Untuk menuliskan bilangan floating point (bilangan pecahan) dilakukan dengan
menuliskan dalam bentuk exponensial. Sehingga bilangan tersebut memiliki bilangan
dasar, bilangan pemangkat dan basis bilangan tersebut.

 Penulisan Notasi Ilmiah

Contoh ; pada bil. Desimal


976.000.000.000.000 ditulis 9,76 x 1014
0,00000000000976 ditulis 9,76 x 10-12 Representasi :

±S * B ±E

Tanda : ( + atau – )
Signifikan (S) disebut juga mantissa
Eksponen (E)
Base (B)
Ko-prosesor Aritmatika mendukung tiga repr floating point :
o Short (32 bit)/ presisi tunggal dengan bias 7Fh o Long (64 bit)/presisi ganda
dengan bias 3FFh

 Exponensial

Penulisan bilangan floating point dengan cara exponensial dapat


menyebabkan adanya kemungkinan sebuah bilangan ditulis dengan cara yang
bermacam-macam
Standarisasi untuk penulisan bilangan

Format penulisan menurut standar IEEE 754

Floating Point standard IEEE

IEEE membuat dua bentuk bilangan floating point standard. Bentuk basic dan bentuk
extended. Pada tiap bentuk tersebut, IEEE menentukan dua format, yaitu singleprecision dan
double precision format. Single precision format adalah model 32bit sedangkan double precision
format adalah 64bit. Pada single extended format setidaknya menggunakan 44 bit, sedangkan
pada double extended format setidaknya menggunakan 80 bit.
Floating Point Arithmetic

Sistem penempatan titik desimal dengan cara membagi word menjadi dua bagian.
Satu bagian berisi angka pecahan, sebagian lainnya merupakan eksponen dari sepuluh.
Posisi efektif dari titik desimal akan berubah ketika eksponennya diubah.

1. Bentuk Bilangan Floating Point


Bilangan Floating Point memiliki bentuk umum : + m * b e , dimana m (disebut
juga dengan mantissa), mewakili bilangan pecahan dan umumnya dikonversi ke
bilangan binernya, e mewakili bilangan exponentnya, sedangkan b mewakili radix
(basis) dari exponent.

2. Macam-Macam Bentuk Bilangan Floating Point


Untuk mempermudah operasi bilangan floating point dan menambah tingkat
presisinya, maka bilangan tersebut dibuat dalam bentuk ternormalisasi (normalized
forms). Suatu bilangan floating point telah ternormalisasi jika most significant bit
(MSB) dari mantissanya adalah 1. Karena itu, diantara ketiga bentuk diatas dari
bilangan 1,75, maka bentuk yang telah ternormalisasi adalah bentuk yang paling atas,
dan disarankan untuk digunakan. Karena nilai MSB dari bilangan Floating Point yang
telah ternormalisasi selalu 1, maka bit ini tidak disimpan, sehingga nilai mantissa yang
tersimpan adalah 1.m. Sehingga untuk bilangan floating point bukan nol yang
ternormalisasi memiliki bentuk (1) S * (1.m) * 2 e128

3. Aritmetika Floating Point Penjumlahan / Pengurangan


Hal yang sulit dari penjumlahan dua bilangan exponent adalah jika bilangan
bilangan tersebut memiliki bentuk exponensial yang berbeda. Unutk memecahkannya,
maka sebelum ditambahkan bilangan exponensialnya harus disetarakan terlebih
dahulu, atau bilangan dengan nilai exponent lebih kecil disamakan dulu ke bilangan
exponent yang sama dengan bilangan lain.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menambah/mengurangkan dua bilangan
floating point:

 Bandingkan kedua bilangan, dan ubah ke bentuk yang sesuai pada bilangan
dengan nilai exponensial lebih kecil
 Lakukan operasi penjumlahan / pengurangan
 Lakukan normalisasi dengan ’menggeser’ nilai mantissa dan mengatur nilai
exponensialnya.

Contoh : Jumlahkan dua bilangan floating point 1,1100 * 2 4 dan 1,1000 * 2 2

 Sesuaikan : 1,1000 * 2 2 diubah menjadi 0,0110 * 2 4


 Jumlahkan : hasil penjumlahan 10,0010 * 2 4
 Normalisasi : hasil setelah dinormalisasi adalah 0,1000 * 2 6 ( dianggap bit
yang diijinkan setelah koma adalah 4).
4. Perkalian
Perkalian dari dua bilangan floating point dengan bentuk X = mx * 2 a dan Y = mx
* 2 b setara dengan X * Y = (mx * my) * 2 a+b.
Algoritma umum untuk perkalian dari bilangan floating point terdiri dari tiga langkah:

i. Hitung hasil exponensial dengan menjumlahkan nilai exponent dari kedua


bilangan
ii. Kalikan kedua bilangan mantissa
iii. Normalisasi hasil akhir

Contoh : Perkalian dua bilangan floating point X = 1,000 * 2 2 dan Y = 1,010*2 1

i. Tambahkan bilangan exponennya : 2+ (1) = 3


ii. Kalikan mantissa: 1,0000 * 1,010 = 1,010000 Hasil perkaliannya adalah 1,0100
* 23

5. Pembagian
Pembagian dari dua bilangan floating point dengan bentuk X = mx * 2 a dan Y =
mx * 2 b setara dengan X / Y = (mx / my) * 2 ab.
Algoritma umum untuk pembagian dari bilangan floating point terdiri dari tiga langkah
sebagai berikut :

i. Hitung hasil exponensial dengan mengurangkan nilai exponent dari kedua


bilangan
ii. Bagi kedua bilangan mantissa
iii. Normalisasi hasil akhir

Contoh : Pembagian antara dua bilangan floating point X = 1,0000 * 2 2 dan Y = 1,0100
*21

i. Kurangkan bilangan exponennya : 2 – (1) = 1


ii. Bagi mantissa: 1,0000 / 1,0100 = 0,11015. Hasil pembagiannya adalah 0,1101
*21

2.4 Representasi Fixed Point

Radiks point/binary point tetap dan diasumsikan akan


berada di sebelah kanan dari digit yang paling kanan.
Representasi Sign-Magnitude/Nilai tanda
o Untuk merepresentasikan bilangan integer negatif dan positif. Dengan
menggunakan MSB sebagai bit tanda ®0 = positif, 1 = negatif
o Contoh :Sign-Magnitude +9 dalam 8 bit = 00001001
Sign-Magnitude –4 dalam 4 bit = 1100
o Magnitude dari bilangan positif dan negatif sama yang membedakan hanya MSB
saja pada sign bitnya

Representasi Komplemen-1
Untuk mendapat komplemen-1 maka bilangan 0 menjadi 1 dan 1 menjadi 0.
Contoh :
Representasi kompl-1: Dalam 8 bit
+12 = 00001100 +42= 00101010
-12 = 11110011 - 42= 11010101

Representasi Komplemen-2
Langkah-langkah Pengubahan bilangan desimal bertanda ke bilangan komplemen (8-bit)

 Tentukan bit tanda/MSB ® 0 = positif, 1 = negatif.


 Ubah desimal ke biner (7-bit)
 Ubah ke kompl-1 (setiap 0 diubah ke 1 dan
 setiap 1 diubah ke 0)
 Ubah ke komplemen-2 (tambahkan +1 ke komplemen-1 untuk
mendapat bil. komplemen-2)
 Gabung menjadi satu yaitu MSB sebagai tanda bit dan 7-bit sebagai
besarannya

Langkah-langkah Pengubahan bil. kompl-2 (8-bit) ke bil. Desimal bertanda :

o Tentukan bit tanda/MSB


o Ubah 7-bit kompl-2 tersebut ke kompl-1
o Ditambah +1 ke kompl-1
o Ubah biner ke decimal

2.5 System sandi grayscale

Sandi Gray adalah sandi tak-berbobot yang tidak sesuai bagi operasi aritmatika,
namun sangat berguna bagi piranti masukan/keluaran, pengubah analog-ke-digital, serta
peralat-an-peralatan bantu lain.
Kode gray digunakan meminimalisir kesalahan pada sensor saat mengambil data
input, Jadi intinya sensor akan mengambil data dalam bentuk kode gray dan kemudian
dalam pemrosesannya kode gray tersebut akan dikonversi menjadi kode biner
Kode gray digunakan karna perubahan digit kode gray dari bilangan sebelumnya
ke bilangan selanjutnya hanya berubah 1 digit Dengan demikian akan sangat minim sekali
kesalahan yang dibuat.
Perubahan Biner-ke-Gray

Perubahan Gray-ke-Biner
2.6 System sandi 8421

Sandi 8421 menyatakan masing-masing angka desimal dengan ekivalen biner 4-


bitnya.
Sebagai contoh, bilangan desimal 429 diubah ke dalam ekivalen binernya sebagai berikut:

4 2 9
0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1

Oleh karenanya, dalarn sandi 8421, 0100 0010 1001 menyatakan bilangan desimal 429.
Sebagai contoh lain, marilah kita kodekan 8963.

8 9 6 3

1000 1001 0110 0011


Sekali lagi, kita telah mengubah masing-masing angka desimal ke dalam ekivalen biner-
nya.
Tabel 3-1 memperlihatkan lebih banyak tentang sandi 8421. Seperti dapat Anda
saksikan, masing-masing angka desimal diubah ke dalam kelompok 4-bit ekivalennya.
Perhatikan bahwa 1001 adalah kelompok 4-bit terbesar dalam sandi 8421. Dengan per-
kataan lain, hanya digunakan 10 di antara 16 kemungkinan kelompok 4-bit. Sandi 8421
tidak mempergunakan bilangan-bilangan 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111. (Jika
salah satu bilangan terlarang ini muncul dalarn sebuah mesin yang menggunakan sandi
8421, berarti telah terjadi suatu kesalahan.).

Sandi 8421 identik.dengan biner sampai_bilangan desimal 9. Oleh karenanya,


Sandi rni disebut 8421; bobot-bobot dalam suatu kelompok adalah 8, 4, 2, 1 dibaca dari
kiri ke kanan—sama seperti untuk bilangan biner.
Di atas sandi 8421 berbeda dari sandi bilangan biner. Sebagai contoh, bilangan
biner bagi 12 adalah 1100, namun bilangan 8421 bagi 12 adalah 0001 0010. Atau, bilangan
desimal 24 adalah 11000 dalam biner, namun menjadi 0010 0100 dalam sandi 8421.
Dengan demikian, di atas 9 setiap bilangan biner berbeda dari bilangan 8421 yang
bersangku tan.

Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan utama sandi 8421 adalah mudahnya mengubah ke dan dari bilangan
desi-
mal; hanya perlu mengingat bilangan biner dari 0 sampai 9 karena kita hanya meng-
kodekan satu angka desimal pada suatu scat. Namun, kerugian sandi 8421 adalah bahwa
kaidah-kaidah bagi penambahan biner tidak berlaku pada keseluruhan bilangan 8421,
melainkan hanya pada masing-masing kelompok 4-bitnya. Sebagai contoh, untuk me-
nambahkan 12 dan 9 dalam biner langsung adalah mudah

Kita tidak dapat mendekode 0001 1011 karena 1011 tidak dikenal dalam sandi 8421.
Ingatlah bahwa kelompok sandi 8421 yang terbesar adalah 1001 (9). Oleh karenanya,
penambahan pada bilangan 8421 tidaklah sesederhana pada bilangan biner

Sandi-sandi BCD

Sandi 8421 adalah salah satu di antara sekian banyak sandi yang dinamakan
desimal bersandi-biner (binary-coded decimal = BCD). Terdapat sejumlah besar sandi
semacam itu. Pada umumnya, sandi BCD adalah suatu sandi dengan masing-masing angka
pada bilang-an desimal dikodekan satu demi satu ke dalam kelompok-kelompok angka
biner. Un-tuk pengkodean ini dapat digunakan kelompok 4-bit, 5-bit, 6-bit dan seterusnya.
Sandi 8421 merupakan sandi basis campuran, sandi ini adalah biner dalam masing-
masing namun sandi ini adalah desimal dari kelompok ke kelompok.
Karena sandi BCD 8421 merupakan jenis sandi BCD yang paling mendasar, maka
se-ring disebut sebagai BCD saja tanpa penjelasan lain. Dengan perkataan lain, jika kita
me-nyatakan sandi BCD,.yang kita maksudkan adalah sandi 8421.
BAB 3

PENUTUPAN

Kesimpulan :

Arithmetic Logical Unit (ALU) merupakan unit penalaran secara logic. ALU ini adalah
merupakan Sirkuit CPU berkecepatan tinggi yang bertugas menghitung dan membandingkan.
Angka-angka dikirim dari memori ke ALU untuk dikalkulasi dan kemudian dikirim kembali ke
memori. Jika CPU diasumsikan sebagai otaknya komputer, maka ada suatu alat lain di dalam CPU
tersebut yang kenal dengan nama Arithmetic Logical Unit (ALU), ALU inilah yang berfikir untuk
menjalankan perintah yang diberikan kepada CPU tersebut. ALU sendiri merupakan suatu
kesatuan alat yang terdiri dari berbagai komponen perangkat elektronika termasuk di dalamnya
sekelompok transistor, yang dikenal dengan nama logic gate, dimana logic gate ini berfungsi untuk
melaksanakan perintah dasar matematika dan operasi logika.

saran :

 Sebelum membaca makalah ini ada baiknya kalian menyukai seputar computer arithmetic
 Pelajari dengan ikhlas dan sepenuh hati agar dapat menerima materi yang dipelajari
 Mohon dimaklumi apabila makalah ini jauh dari kata sempurna
DAFTAR PUSTAKA
http://cahyomuhajir.blogspot.com/2012/01/aritmetic -logic-unit.html?m=1

(sumber: buku pengenalan komputer, hal 154-155, karangan prof.dr.jogiyanto h.m, m.b.a.,akt.)

http://lookupmens.blogspot.com/2011/03/pengertian-dan-cara-kerja-arithmatic.html

http://id.wikipedia.org/wiki/ALU http://firmaninformatika.blogspot.co.id/2014/12/integer-

arithmetic.html

https://kamarulzamant.blogspot.com/2017/12/fixed-point-dan-floating-point-pada-alu.html

https://koleksibukukuliah.blogspot.com/2017/08/sandi-biner-lebih-dari-5-bit-dan.html

https://www.jalankatak.com/id/kode-gray/

https://koleksibukukuliah.blogspot.com/2017/08/belajar-sandi-biner-dari-dasar.html
I. Jawablah pertanyaan dibawah dengan tepat
1. Tabel berikut ini merupakan tabel kebenaran gerbang logika…..

A. NOT
B. NOR
C. NAND
D. AND
E. OR

2. Tabel berikut merupakan table kebenaran gerbang logika…..

A. NOT
B. NOR
C. NAND
D. AND
E. OR

3. Y = A + B merupakan fungsi dari gerbang logika…..


A. NOT
B. NOR
C. NAND
D. AND
E. OR

4. Y = A . B merupakan fungsi dari gerbang logika……….


A. NOT
B. NOR
C. NAND
D. AND
E. OR

5. Dalam Kode BCD menggunakan kode biner sebanyak ... Bit


a. 2
b. 3
c. 4
d. 6
e. 8
6. Komponen yang berfungsi untuk membentuk fungsi-fungsi pengolahan data komputer
adalah ....
a. Control Unit
b. Arithmetic And Logic Unit
c. Register
d. CPU Interconnection
e. I/O

7. Menyatakan suatu bilangan yang sangat besar/sangat kecil dengan menggeser titik
desimal secara dinamis ke tempat yang sesuai dan menggunakan eksponen 10 untuk
menjaga titik desimal itu, merupakan maksud dari…….
a. Arithmetic Logic Unit (ALU)
b. Representasi integer
c. Representasi floating point
d. Representasi fix point
e. System sandi grayscale

8. sandi tak-berbobot yang tidak sesuai bagi operasi aritmatika, namun sangat berguna bagi
piranti masukan/keluaran, pengubah analog-ke-digital, serta peralat-an-peralatan bantu
lain, merupakan pengertian dari……
a. Arithmetic Logic Unit (ALU)
b. Sandi integer
c. Sandi floating point
d. Sandi fix point
e. Sandi grayscale

9. IEEE membentuk bilangan floating point standard dengan…..


a. Satu bentuk
b. Dua bentuk
c. Tiga bentuk
d. Empat bentuk
e. Lima bentuk

10. melakukan keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi program, adalah tugas dari….
a. Arithmetic Logic Unit (ALU)
b. Representasi integer
c. Representasi floating point
d. Representasi fix point
e. System sandi grayscale
MAKALAH COMPUTER ARITHMETIC
PENGHANTAR ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

DISUSUN OLEH :

Ade Abdilah ( 10118103 )


Boy Basayev ( 11118456 )
Dea Arila Rosalinda ( 11118687 )
Fitra Hafiz Syah ( 12118783 )
Riza Dharmawan ( 16118260 )

KELAS :

“ 2KA28 “

DOSEN PEMBIMBING : Dewi Luqi Puspitasari

MATA KULIAH : Penghantar Organisasi Dan Arsitektur Komputer

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018/2019

Anda mungkin juga menyukai