Anda di halaman 1dari 34

PRINSIP DASAR DAN SIMULASI LKPM

DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

Jakarta, 28 Juni 2021


Dasar Hukum Kewajiban Penyampaian LKPM

Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal


Pasal 15 :
‘Setiap penanam modal berkewajiban membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya kepada
Badan Koordinasi Penanaman Modal.’

Peraturan BKPM No. 5 Tahun 2021


tentang Pedoman dan Tata Cara Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

Pasal 32 ayat (1) :


Pelaku Usaha wajib menyampaikan LKPM
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat
(4) huruf a, untuk setiap bidang usaha
dan/atau lokasi
PrinsipDasar Penyampaian LKPM
Prinsip Penyampaian LKPM
Peraturan BKPM No. 5 Tahun 2021

What? LKPM adalah laporan mengenai Why? 1. Memenuhi kewajiban Penanam Modal sebagaimana
perkembangan realisasi Penanaman Modal tercantum dalam Undang-Undang No. 25 Tahun
dan permasalahan yang dihadapi Pelaku 2007 dan Peraturan BKPM No. 5 Tahun 2021;
2. Dengan melaporkan LKPM, Pelaku Usaha berperan
Usaha.
dalam pertumbuhan ekonomi.
3. Media komunikasi antara Pemerintah dan Pelaku
Usaha.
How? LKPM disampaikan secara daring melalui
laman OSS atau laman LKPM online dengan
3 hak akses yang sudah dimiliki oleh Pelaku Pelaku Usaha Menengah dan Besar wajib menyampaikan
When? LKPM setiap 3 (tiga) bulan (triwulan) dengan batas
2 Usaha. penyampaian:
1
• LKPM triwulan I: 10 April;
• LKPM triwulan II: 10 Juli;
• LKPM triwulan III: 10 Oktober;
• LKPM triwulan IV: 10 Januari tahun berikutnya.
Who? Peraturan BKPM Nomor 5/2021 Pasal 32 ayat 4 :
a. Pelaku Usaha Menengah dan Besar (per triwulan)
b. Pelaku Usaha Kecil dengan nilai modal usaha diatas Pelaku Usaha Kecil wajib menyampaikan LKPM setiap 6
Rp 1 Miliar (per semester); (enam) bulan (semesteran) dengan batas penyampaian:
• LKPM semester I: 10 Juli;
Pasal 32 ayat (5) • LKPM semester II: 10 Januari tahun berikutnya.
LKPM tidak diwajibkan bagi
a. Pelaku usaha mikro
b. Bidang usaha hulu migas, perbankan, lembaga
keuangan non bank, dan asuransi
Tahap Persiapan: Hak Akses LKPM Online

SPIPISE OSS

https://lkpmonline.bkpm.go.id atau https://oss.go.id

Hak akses LKPM online


Perusahaan yang telah memiliki
yang dimiliki Pelaku Usaha
user melalui oss.go.id , tidak
sebelum melakukan
perlu untuk mendaftarkan lg di
pendaftaran OSS tetap
menu PENDAFTARAN ini
berlaku. Hak akses LKPM online dikirimkan
bersamaan dengan hak akses OSS
setelah Pelaku Usaha melakukan
pendaftaran pada laman OSS Hak akses OSS
(https://oss.go.id). dapat langsung digunakan
untuk melaporkan LKPM
pada laman OSS
(https://oss.go.id).
Tahap Persiapan: Dokumen Data Pendukung untuk Pengisian Data LKPM

1. Bagi Perusahaan Tahap Konstruksi 2. Bagi PerusahaanTahap Produksi


(Belum Berproduksi Komersial) (Sudah operasional/produksi komersial)
Data keuangan /pengeluaran: a. mengisi form pernyataan siap berproduksi komersial
1) Pembelian dan pematangan tanah SEBELUM dapat mengisi LKPM tahap produksi komersial
2) Pembangunan gedung b. Data keuangan/pengeluaran:
3) Pembelian mesin dan komponen/suku cadang 1) Modal tetap, terdiri dari : tanah, gedung, mesin, dan
4) Lain-lain : seluruh biaya operasional termasuk gaji lain-lain
karyawan, biaya sewa bangunan, dll 2) Modal kerja
3) Realisasi Produksi
4) Kewajiban perusahaan:
3. Umum • Kemitraan – sesuai dengan Perpres 10/2021 jo.
a. Tambahan tenaga kerja 49/2021
1) TKI – Tambahan TKI – Laki-laki dan perempuan, • Pelatihan TKI pendamping
tenaga kerja kontraktor/pihak ketiga • CSR
2) TKA – RPTKA, IMTA, Data pelatihan khusus TKI • Kewajiban pengelolaan lingkungan – UKL-
pendamping yang akan menggantikan jabatan TKA UPL/AMDAL/Izin lingkungan (lihat di Izin Usaha
b. Dokumen terkait permasalahan yang dihadapi termasuk Diktum Kedua Angka 2)
dokumen updatenya. • Kewajiban Divestasi
c. LKPM sebelumnya (bila ada) • BPJS Ketenagakerjaan
• Lain-lain (jika dipersyaratkan)
Simulasi LKPMOnline
Login melalui laman OSS: oss.go.id

Masukkan username dan password OSS.


Halaman beranda OSS

Pilih menu bar: “PELAPORAN LKPM”


Halaman Pelaporan LKPM

Pilih perusahaan dan klik tombol “Proses Pelaporan LKPM”.


Setelah itu, klik tombol “Proses” pada pengecekan LKPM online.
OSS akan otomatis mengarahkan ke sistem LKPM online.
Login melalui laman LKPM Online: lkpmonline.bkpm.go.id

Masukkan username dan password LKPM Online.


Halaman LKPM Online

Semua LKPM yang


telah dibuat oleh
Pelaku Usaha
terekam di
halaman beranda.

Pengertian masing-masing status :


1. Draft : LKPM belum terkirim, masih dapat diubah dan dihapus;
2. Terkirim ke BKPM : LKPM telah dikirim dan akan diverifikasi;
3. Perlu Perbaikan : LKPM telah diverifikasi dan harus diperbaiki oleh Pelaku Usaha;
4. Sudah diperbaiki : LKPM telah diperbaiki oleh perusahaan dan dikirim kembali;
5. Disetujui : LKPM telah diverifikasi dan penginputan LKPM dinyatakan benar.
Tahap Konstruksi

Tahap
Tahapkonstruksi/belum
konstruksi/belum komersial
komersialadalah
adalahtahapan
tahapandimana
dimanaPelaku
PelakuUsaha
Usaha masih
masih melakukanpersiapan
melakukanpersiapanusaha
usaha(pengurusan
(pengurusanizin
izin
dan
danpembangunan/konstruksi),
pembangunan/konstruksi), belum
belum berproduksi
berproduksikomesial/operasional,
komesial/operasional, serta
sertabelum
belummendapatkan
mendapatkanomset
omset perusahaan.
perusahaan.

Pilih “Tahap Konstruksi/Belum Komersial”. Setelah itu, klik tombol “Tambah LKPM Baru”.
Halaman 1: Pelaporan LKPM Tahap Konstruksi

Apabila perusahaan memiliki NIB


untuk proyek yang sama dengan
Izin Prinsip, maka LKPM yang
dilaporkan hanya atas NIB saja
untuk menghindari double
counting.

Pilih KBLI dan lokasi proyek yang akan dilaporkan. Setelah itu, klik tombol “Lanjut”.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Konstruksi

Realisasi investasi merupakan biaya pengeluaran riil yang dibelanjakan untuk merealisasikan proyeknya. Pencatatan nilai
realisasi investasi berdasarkan nilai perolehan.

Isi kolom “Aktualisasi/Realisasi” dengan nilai tambahan realisasi investasi pada periode pelaporan.
Klik tombol “Ubah”untuk mengubah nilai total realisasi investasi.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Konstruksi

Biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan termasuk biaya pematangan tanah


Tanah
(land clearing, cut and fill, dan lain-lain).

Bangunan/ Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan bangunan pabrik, gudang dan prasarana yang ada dalam lokasi
Gedung proyek, biaya konsultan desain, pembangunan jalan permanen di dalam lokasi proyek, fasum, fasus.
MODAL
TETAP
Mesin/ Biaya yang dikeluarkan atas barang tersebut untuk pembelian mesin dan suku cadang (spareparts), baik yang
Peralatan diimpor maupun pembelian lokal, termasuk peralatan pencegahan pencemaran lingkungan.

Biaya yang dikeluarkan untuk alat angkutan, peralatan kantor, inventaris kantor, maupun biaya studi kelayakan,
Lain-lain perizinan, biaya survey, sewa lahan/gedung, serta seluruh modal kerja yang mencakup biaya operasional (listrik, air,
telepon), gaji/upah karyawan, dan biaya overhead perusahaan selama perusahaan belum siap berproduksi komersial.

Biaya pengeluaran untuk bahan baku/penolong, gaji/upah karyawan, dan biaya overhead pada saat akan/siap MODAL
melakukan produksi komersial. Modal kerja hanya diisi sekali ketika perusahaan sudah siap berproduksi
komersial.
KERJA
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Konstruksi

Isi kolom realisasi mesin dan peralatan apabila ada pengeluaran riil pada periode pelaporan. Kolom tambahan tenaga kerja diisi apabila ada tambahan
penyerapan tenaga kerja pada periode pelaporan.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Konstruksi

Pengadaan dalam negeri, yaitu nilai realisasi pengadaan mesin/peralatan yang


dibuat/dibeli dari dalam negeri.
REALISASI
MESIN/
PERALATAN
PERALATAN
Impor atau pengadaan dari luar negeri, yaitu nilai realisasi pengadaan
mesin/peralatan dari luar negeri, baik yang menggunakan fasilitas pabean atau
tanpa menggunakan fasilitas pabean dari BKPM.

Data tenaga kerja yang dilaporkan adalah tambahan penyerapan tenaga kerja pada TENAGA
periode pelaporan, bukan tenaga kerja existing. KERJA
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Konstruksi

Kolom permasalahan dapat diisi dengan permasalahan yang dihadapi oleh Pelaku Usaha.

Data Penanggung Jawab LKPM diisi dengan identitas penanggung jawab yang mengisi LKPM, bukan data direksi. Klik tombol “Kirim” untuk submit LKPM.
Notifikasi penerimaan ataupun perbaikan LKPM akan dikirim otomatis ke email penanggung jawab tersebut.
Halaman Beranda LKPM Online

LKPM yang telah dibuat oleh Pelaku Usaha akan terekam di halaman beranda. Klik “Data LKPM” untuk melihat print out LKPM yang telah dibuat. Apabila
verifikator membutuhkan klarifikasi atas data yang diinput, maka verifikator akan mengisi kolom “Catatan perbaikan” pada saat melakukan verifikasi.
Kolom “Catatan perbaikan” dapat dilihat oleh Pelaku Usaha pada LKPM dengan status perlu perbaikan. Klik “Edit” untuk melakukan perbaikan data isian
LKPM dan Pelaku Usaha dapat memberikan feedback pada kolom “Tanggapan”.
Pernyataan Siap Berproduksi Komersial

Pernyataan siap
Pernyataan siapberproduksi
berproduksikomersial
komersialdiisi
diisijika
jikaPelaku
PelakuUsaha
Usahasudah
sudahsiap/telah
siap/telahberproduksi
berproduksikomersial/operasional.
komersial/operasional.Pernyataan
Pernyataansiap
siapberproduksi
berproduksikomersial
komersialbukanhanya
bukan hanya
berlakubagi
berlaku bagi Pelaku
PelakuUsaha
Usaha yang
yangmenghasilkan
menghasilkanproduk
produkbarang
barangsaja,
saja, namun
namunseluruh
seluruhPelaku
PelakuUsaha
Usaha yang
yangtelah
telahselesai
selesaidalam
dalamtahap
tahappembangunan/konstruksi.
pembangunan/konstruksi.LKPM
LKPM tahap
tahap
produksidapat
produksi dapatdiisi
diisisetelah
setelahPelaku
PelakuUsaha
Usahamengisi
mengisipernyataan
pernyataansiap
siapberproduksi
berproduksipada
padasistem
sistemLKPM
LKPMOnline.
Online.
Halaman Pernyataan Siap Berproduksi

Pilih KBLI dan lokasi proyek yang siap/telah berproduksi komersial. Klik “Isi Form”.
Halaman Pernyataan Siap Berproduksi

Pernyataan dibuat oleh Direksi. Setelah menyetujui, Pelaku Usaha dapat lanjut ke pelaporan LKPM tahap produksi.
Tahap Produksi

Tahap
Tahapproduksi/sudah
produksi/sudahkomersial
komersialadalah
adalahtahapan
tahapandimana
dimanaPelaku
PelakuUsaha
Usahatelah
telahmelakukan
melakukanproduksi
produksikomersial
komersialatau
atauoperasional
operasionalatas
atasbarang/jasa,
barang/jasa,
memasarkan barang/jasa tersebut, serta
serta telah mendapatkan
mendapatkanomset
omset perusahaan.
perusahaan.

Pilih “Tahap Produksi/Sudah Komersial ”. Setelah itu, klik tombol “Tambah LKPM Baru”.
Halaman 1: Pelaporan LKPM Tahap Produksi

Tahap
Tahapproduksi/sudah
produksi/sudahkomersial
komersialadalah
adalahtahapan
tahapandimana
dimanaPelaku
PelakuUsaha
Usahatelah
telahmelakukan
melakukanproduksi
produksikomersial
komersialatau
atauoperasional
operasionalatas
atasbarang/jasa,
barang/jasa,
memasarkan barang/jasa tersebut, serta
serta telah mendapatkan
mendapatkanomset
omset perusahaan.
perusahaan.

Pilih “Tahap Produksi/Sudah Komersial ”. Setelah itu, klik tombol “Tambah LKPM Baru”.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Produksi

Isi kolom tambahan realisasi investasi dan tambahan realisasi barang dan bahan sesuai dengan pengeluaran riil di lapangan pada periode pelaporan.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Produksi

MODAL • Setelah produksi komersial, tidak ada lagi tambahan modal tetap kecuali ada perubahan data
realisasi yang sudah dilaporkan. Komponen modal tetap yang dicatat adalah nilai perolehan atas
TETAP pembelian capital expenditure (capex) berupa tanah, bangunan, ataupun pembelian mesin produksi.

MODAL • Komponen modal kerja diisi apabila ada tambahan nilai realisasi pengeluaran bahan baku/penolong,
pembelian spareparts/suku cadang, gaji/upah karyawan dan biaya overhead perusahaan untuk satu
KERJA turn over.

• Realisasi mesin/peralatan didapat dari nilai perolehan pembelian mesin produksi pada komponen
REALISASI realisasi investasi modal tetap.
• Realisasi barang dan bahan dicatat dari nilai perolehan pembelian bahan baku/penolong pada
BARANG & komponen realisasi modal kerja.
BAHAN • Realisasi komponen/suku cadang dicatat dari nilai perolehan pembelian spareparts/suku cadang
pada komponen realisasi modal kerja.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Produksi

Kolom tambahan tenaga kerja diisi apabila ada tambahan penyerapan tenaga kerja pada periode pelaporan. Kolom permasalahan dapat diisi dengan
permasalahan yang dihadapi oleh Pelaku Usaha.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Produksi

Isi data realisasi produksi barang/jasa yang dipasarkan sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Apabila barang yang diproduksi diekspor, maka isi nilai ekspor
atas barang tersebut. Kewajiban kemitraan maupun pelatihan tenaga kerja diisi apabila ada.
Halaman 2: Pelaporan LKPM Tahap Produksi

Isi data kewajiban CSR dan pengelolaan lingkungan. Data Penanggung Jawab LKPM diisi dengan identitas penanggung jawab yang mengisi LKPM, bukan data
direksi. Klik tombol “Kirim” untuk submit LKPM. Notifikasi penerimaan ataupun perbaikan LKPM akan dikirim otomatis ke email penanggung jawab tersebut.
Halaman Beranda LKPM Online

LKPM yang telah dibuat oleh Pelaku Usaha akan terekam di halaman beranda. Klik “Data LKPM” untuk melihat print out LKPM yang telah dibuat. Apabila
verifikator membutuhkan klarifikasi atas data yang diinput, maka verifikator akan mengisi kolom “Catatan perbaikan” pada saat melakukan verifikasi.
Kolom “Catatan perbaikan” dapat dilihat oleh Pelaku Usaha pada LKPM dengan status perlu perbaikan. Klik “Edit” untuk melakukan perbaikan data isian
LKPM dan Pelaku Usaha dapat memberikan feedback pada kolom “Tanggapan”.
Prinsip Dasar Proyek Inline

Proyek inline adalah pengelompokan kegiatan usaha dilakukan terhadap proyek-proyek yang memiliki proses produksi
yang sama dan berada dalam satu titik lokasi yang sama.

Proses
1
• Pengelompokan kegiatan usaha dilakukan secara otomatis oleh sistem, berdasarkan:
• 4 digit KBLI yang sama;
Proses • Lokasi proyek.
2 • Jika terdapat ketidaksesuaian dalam pengelompokan otomatis, pelaku usaha dapat menyesuaikan pengelompokan
tersebut sesuai kondisi di lapangan.
Proses
3 • Pelaku usaha diminta untuk mengecek kembali data proyek inline. Data proyek inline TIDAK DAPAT DIUBAH
kembali jika LKPM atas proyek inline tersebut sudah disetujui
• Pengisian LKPM atas proyek inline:
 Nilai tambahan investasi: akumulasi nilai tambahan investasi atas masing-masing proyek dalam suatu proyek
inline
 Nilai total sudah menjumlahkan nilai total periode sebelumnya atas masing-masing proyek yang berada dalam
suatu proyek inline
 Tambahan tenaga kerja: akumulasi tambahan tenaga kerja atas masing-masing proyek dalam suatu proyek inline
Pernyataan Siap Berproduksi

• Daftar proyek yang muncul pada halaman Pernyataan Siap Berproduksi sudah disesuaikan dengan konsep proyek inline.
• Pernyataan siap berproduksi tidak hanya diperuntukan bagi proyek yang menghasilkan barang saja, akan tetapi juga bagi proyek yang
siap/sudah beroperasi.

Anda mungkin juga menyukai