Anda di halaman 1dari 46

STPIM 2021

Survei Tahunan Perusahaan Industri


Manufaktur 2021

1
KONSEP SKALA INDUSTRI MANUFAKTUR
• Undang-undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dikelompokkan berdasarkan
kriteria modal usaha untuk pendirian/pendaftaran kegiatan usaha atau hasil penjualan tahunan.

Kriteria modal usaha untuk pendirian/pendaftaran


kegiatan usaha terdiri atas:
Kriteria hasil penjualan tahunan terdiri atas :
a. Usaha Mikro memiliki modal usaha sampai dengan
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) a. Usaha Mikro memiliki hasil penjualan tahunan sampai
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dengan paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah);
b. Usaha Kecil memiliki modal usaha lebih dari
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sampai dengan b. Usaha Kecil memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) sampai dengan
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan paling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
rupiah); dan
c. Usaha Menengah memiliki modal usaha lebih dari
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan c. Usaha Menengah memiliki hasil penjualan tahunan lebih
paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar dari Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah) sampai
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
usaha. miliar rupiah).
2
KONSEP SKALA INDUSTRI MANUFAKTUR (Lanjutan)

1 Tenaga Kerja
mempekerjakan tenaga
Kriteria Industri Manufaktur kerja lebih dari 19 orang
Skala Menengah dan Besar
Survei IBS 2022
Memenuhi salah satu
kriteria disamping 2 Modal Usaha
lebih dari Rp 5.000.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha;

3 Nilai Penjualan
nilai penjualan tahunan lebih dari Rp
15.000.000.000

3
Ruang lingkup dan Cakupan STPIM

Usaha Industri kantor pusat


Manufaktur 01 industri manufaktur
04

Skala Menengah
kantor administrasi
Besar 02
05
industri manufaktur

KBLI 2020
Kategori C 03 kantor perwakilan
06 industri manufaktur

4
IBS TAHUNAN ALUR PENCACAHAN

STPIM
• STPIM II-
DPA A
• STPIM -
KP

5
Jadwal STPIM II-A & STPIM-KP

Pemeriksaan
Pencacahan Provinsi Tabulasi
Sept-Agustus Februari-Mei
Maret-Juni 2022
2022 2023

Pengolahan Pemeriksaan IBS Publikasi

Mei-Agustus 2022 September- 1-10 Juni 2023


November 2022

6
STPIM 2021
Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2021

01 STPIM II-A 2021


Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur II-A 2021

STPIM KP 2021
02 Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur Kantor Pusat
2021

7
STPIM 2021
Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2021

01
STPIM II-A 2021
Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur II-A
2021

8
Tata Cara Pencacahan Kuesioner STPIM IIA

PENCACAHAN MELALUI
BLASTING EMAIL
PETUGAS PENCACAH
± 3000 perusahaan telah Target awal 36,131 perusahaan
dikirimkan email berisi
Perusahaan yang belum dikirim kuesioner melalui
permohonan mengisi kuesioner
email blasting
STPIM IIA Penjelasan A.2
Perusahaan yang sudah dikirim kuesioner melalui
± 53 perusahaan Respon email blasting dan belum respon tetap didatangi
oleh petugas pencacah
Perusahaan yang sudah dikirim kuesioner melalui
email blasting dan sudah respon tidak perlu di
datangi petugas pencacah

9
Tata Cara pengisian Kuesioner STPIM IIA

1. Kode KIP dapat disalin dari DPA yang diterima oleh


petugas.

2. Bagi perusahaan yang baru ditemukan oleh BPS


Provinsi/BPS Kabupaten/kota KIP dapat disalin dari KIP
yang akan dikirimkan setelah pemutakhiran selesai
dilakukan (awal April 2022)

10
Tata Cara pengisian Kuesioner STPIM IIA

• Nomor Induk Berusaha adalah identitas pelaku usaha yang diterbitkan


oleh lembaga OSS (Online Single Submission) sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko.
• OSS ditujukan untuk semua perusahaan yang akan mengajukan izin
usaha di Indonesia, baik itu dalam bentuk perorangan maupun badan
usaha, UMKM atau non UMKM.
• NIB ini terdiri dari 13 digit angka. NIB bisa digunakan sebagai Tanda
Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Importir (API), dan hak akses
kepabeanan. Setelah memiliki NIB, maka pelaku usaha akan terdaftar
pula sebagai peserta jaminan sosial kesehatan dan ketenagakerjaan.
• Masa berlaku dari NIB adalah selama para pelaku usaha menjalankan
usahanya

11
Tata Cara pengisian Kuesioner STPIM IIA
Produk utama adalah produk yang memiliki nilai
paling tinggi diantara beberapa jenis produksi yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan/usaha.

Penentuan produk utamanya berdasarkan produk


yang mempunyai:

 nilai produk/jasa industri terbesar;


 volume terbesar; produk utama tidak diperkenankan
menggunakan kata aktivitas, antara lain
 produk yang membutuhkan waktu terlama dalam
penjualan, membuat, pembuatan, dsj.
proses produksinya;
 menurut pengakuan responden.

12
Tata Cara pengisian Kuesioner STPIM IIA
BLOK II : KARAKTERISTIK PERUSAHAAN (LANJUTAN)
210. Persentase permodalan per 31 Desember 2021 3 2 1 0 4 0 0 0 2
a. Dalam negeri 7 5
Jika struktur permodalan Luar 1. Pemerintah BEKASI ……………………………
%
2. Perusahaan/Lembaga Non Keuangan ……………………………
%
Negeri/Asing > 10 Persen, maka rincian 3. Perusahaan/Lembaga Keuangan 87 %
4. Lembaga Nirlaba %
211 wajib diisi.
……………………………

5. Perorangan ……………………………
%
b. Luar negeri (asing) 13 %
Jumlah persentase kepemilikan saham Jumlah persentase permodalan dalam negeri dan luar negeri (asing) 100 %

211. Jika isian Rincian 210.b. lebih dari atau sama dengan 10%, maka isikan informasi pemegang saham
pada Rincian 211 harus sama dengan asing: (urutkan dari kepemilikan saham terbesar)
Kepemilikan
No. Nama Negara Bidang usaha
100. saham
(1) (2) (3) (4) (5)
1. VNC, PT CHINA MANUFAKTUR 100 %
2. ……………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………. ……………………………………………………………………………….. ……………………………
%
3. Lainnya ……………………………
%
100 %

13
Tata Cara pengisian Kuesioner STPIM IIA
213. Jika pembelian bahan baku utama berasal dari dalam negeri, tuliskan persentase menurut asal
provinsi
Nama bahan baku utama Asal Persentase
(1) (2) (3)

a. Dalam satu provinsi %


Penentuan asal bahan baku dari dalam b. Provinsi lain
……………………………

1. DKI JAKARTA 65 %
satu provinsi atau luar provinsi Biji Plastik 2. JAWA TIMUR 35 %
3. …………………………..…………………………………….…………………………………………………………………………….. %
berdasarkan lokasi penjual bahan baku 4. Lainnya
……………………………

……………………………
%
Jumlah 100 %
tersebut Jika tujuan penjualan produk utama ke dalam negeri, tuliskan persentase nilai penjualan produk
214.
utama menurut provinsi tujuan
Penentuan nilai penjualan produk dari Nama produk utama yang dijual Tujuan Persentase
(1) (2) (3)

dalam satu provinsi maupun luar provinsi a. Dalam satu provinsi 37 %


b. Provinsi lain
berdasarkan lokasi konsumen produk 1. Sulawesi Selatan 67 %
Mainan anak dari plastik 2. …………………………..…………………………………….…………………………………………………………………………….. ……………………………
%
perusahaan tersebut. 3. …………………………..…………………………………….…………………………………………………………………………….. ……………………………
%
4. Lainnya ……………………………
%
Jumlah 100 %

14
Tata Cara pengisian Kuesioner STPIM IIA

G. Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)


adalah pembangkit yang mengandalkan
energi kinetik dari uap untuk menghasilkan
energi listrik.

15
Tata Cara pengisian Kuesioner STPIM IIA

Jumlah 228.a baris Jumlah = Jumlah 228.b baris Jumlah

16
Tata Cara pengisian Kuesioner STPIM IIA

Kewajaran range pengeluaran untuk pekerja adalah sebagai berikut:

Pekerja Produksi : Rp 600 ribu s.d Rp 60 juta per pekerja per bulan

Pekerja Lainnya : Rp 1 juta s.d Rp 75 juta per pekerja per bulan

Pekerja produksi: Rp 16.929.000 / 1393 pekerja / 12 bulan = Rp 1.013.000

Pekerja lainnya: Rp 3.052.000 / 57 pekerja / 12 bulan = Rp 4.462.000 17


Tata Cara pengisian Kuesioner STPIM IIA

303 Penggunaan Listrik yang dipakai oleh perusahaan


Dibeli dari PLN
Tuliskan besarnya daya tersambung (VA), dan banyaknya (KwH) tenaga listrik yang digunakan oleh
perusahaan yang berasal dari PLN. Tuliskan pula nilai pembeliannya.
Dibeli dari non PLN
Tuliskan banyaknya (KwH) dan nilai pembelian dari tenaga listrik yang digunakan oleh perusahaan
yang berasal bukan dari PLN.

18
Tata Cara pengisian Kuesioner STPIM IIA
01
Pemeriksaan

Rincian 304 terisi jika Rincian 302 baris jumlah kolom


01
nilai (kolom 6) dan Rincian 305 terisi.

Jika Rincian 305.b terisi maka rincian 502.d


02 (Pendapatan lainnya dari tenaga listrik yang dijual)
02 harus terisi.

19
Tata Cara pengisian Kuesioner STPIM IIA

- Isian Rincian 402, sudah sesuai dengan isian rincian 307 (bahan baku) dan Rincian 201. Rincian 201 berisi :
sarung tangan kulit asli, dan isian Rincian 307.
- Harga per satuan untuk setiap produk sudah wajar.
- Kemasan tidak termasuk dalam bahan baku

20
Tata Cara pengisian Kuesioner STPIM IIA

Pemeriksaan

Kewajaran nilai pajak: Harus terisi


01
Imputasi : pajak = maksimal 5 % dari nilai
produksi.
Jika Rincian 216 terisi kode 1:
02
perusahaan melakukan kegiatan R&D,
maka Rincian 306.l (Biaya penelitian dan
pengembangan) harus terisi.
03
Rincian 306.k, pengeluaran untuk Air
harus terisi
21
Tata Cara pengisian Kuesioner STPIM IIA

401.
BLOK IV : PRODUKSI (BARANG YANG DIHASILKAN)

Persentase realisasi produksi terhadap kapasitas terpasang selama tahun 2021 %


Pemeriksaan
85

402. a. Apakah ada produksi yang diekspor, baik yang diekspor sendiri atau pihak lain? Ya -1 Tidak -2 1
b. Sebutkan semua produksi yang dihasilkan selama tahun 2021 dirinci menurut jenis barang
Tidak termasuk barang yang belum selesai diolah (setengah jadi) dan barang yang tidak diproses/tidak diolah

No.
Jenis barang/Nama barang yang
KBLI 5-digit
Satuan
Banyaknya Nilai (Rp)
Persentase yang Negara tujuan Realisasi Produksi terhadap Kapasitas
dihasilkan Standar di ekspor *) utama ekspor **) 01
Terpasang harus terisi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. .000
GLOVE 14132 PASANG 5.264.580 194.672.286 100 JEPANG

.000
2. BAG 14132 BUAH 55.813 8.031.892 20 JEPANG

3. .000
GOLF GLOVE 14132 PASANG 828.543 1.422.766 70 JEPANG
02
4. CHAMOISE 14132 BUAH 39.871 25.396.678 .000
0 JEPANG 402 a dan 402 b kolom 7 harus konsisten
5. …………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………..……. ……………………………………… ……………………………………………………………. …………………………………………………………….. .000 …………………………………………………… ……………………….………………………
6. …………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………..……. ……………………………………… ……………………………………………………………. …………………………………………………………….. .000 …………………………………………………… ……………………….………………………
7. …………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………..……. ……………………………………… ……………………………………………………………. …………………………………………………………….. .000 …………………………………………………… ……………………….………………………
8. …………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………..……. ……………………………………… ……………………………………………………………. …………………………………………………………….. .000 …………………………………………………… ……………………….………………………
9. …………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………..……. ……………………………………… ……………………………………………………………. …………………………………………………………….. .000 …………………………………………………… ……………………….………………………
10. …………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………..……. ……………………………………… ……………………………………………………………. …………………………………………………………….. .000 …………………………………………………… ……………………….………………………

Jumlah 229.523.622 .000


03 Tuliskan KBLI 5-digit sesuai produk
Catatan: bila satuan yang digunakan tidak standar seperti 'botol', 'kaleng', agar dikonversikan ke metrik seperti liter, M3 dsb
*) Termasuk yang diekspor oleh eksportir
**) Jika negara tujuan ekspor lebih dari satu, tuliskan negara tujuan ekspor dengan nilai terbesar

04 Kewajaran Harga satuan

22
Tata Cara pengisian Kuesioner STPIM IIA
Pemeriksaan

DATA EKSTRIM INPUT.


01 Nilai input dianggap ekstrim jika rasio input antar tahun berada di luar selang 0,25 - 4.
Komponen input (pengeluaran) : upah, bahan bakar, tenaga listrik, pengeluaran lainnya, serta bahan
baku dan penolong.

DATA EKSTRIM OUTPUT.


02 Nilai output dianggap ekstrim jika rasio output antar tahun berada di luar selang 0,25 - 4.
Komponen Output : listrik yang dijual, barang yang dihasilkan, jasa industri, pendapatan lain, dan
selisih stok barang produksi setengah jadi

Kewajaran nilai tambah.


03
nilai tambah harus positif & rasionya berada pada selang 0,25 - 4 terhadap tahun sebelumnya

23
Kegiatan Maklun  
Perusahaan A: menyediakan bahan kain dan benang sebagai bahan untuk menghasilkan kain bordir.
Pengerjaanya diserahkan/di maklunkan ke 20 orang/rumah tangga untuk di bordir.  Proses bordir dilakukan di rumah masing-masing tukang bordir.
Perusahaan A memiliki Tenaga kerja 25 dengan gaji @ 1.600.000/bulan.
Maka: Perusahaan A adalah Industri manufaktur. Kuesioner STPIM II-A untuk perusahaan A, terisi sbb :
228. a. Banyaknya pekerja/karyawan rata-rata per hari kerja selama tahun 2021

Pekerja Produksi Pekerja Lainnya


Jenis Pekerja/Jenis Kelamin
WNI Asing WNI Asing
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)

a. Laki-laki 5 ………………………………………………… …………………………………………………

b. Perempuan 20 ………………………………………………… …………………………………………………

2. Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)

a. Laki-laki
………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… …………………………………………………

b. Perempuan
………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… …………………………………………………

3. Pekerja tidak dibayar


………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… …………………………………………………

Jumlah (1+2+3)
25 ………………………………………………… …………………………………………………

Tidak termasuk : Orang yang dibayar hanya berdasarkan komisi, orang yang bekerja sendiri seperti konsultan dan
kontraktor, pegawai yang bekerja bukan di sektor industri manufaktur seperti pegawai unit perkebunan, pegawai unit
pertambangan, dll

24
Kegiatan Maklun 
Perusahaan DYNACAST INDONESIA, PT merupakan perusahaan multinasional. Perusahaan ini memproduksi barang dengan bahan baku, Spesifikasi produk dan formula bahan
produksi berasal dari DYNACAST SINGAPURA, PT. Dengan demikian DYNACAST INDONESIA, PT tetap merupakan perusahaan manufaktur besar dan sedang dan memiliki KIP.
Pengisian kuesioner DYNACAST INDONESIA, PT.

25
Kegiatan Maklun 
Lumbung Pangan Indonesia, PT adalah perusahaan yang menyediakan jasa pembuatan minuman serbuk. Selain memproduksi untuk produk sendiri,

perusahaan ini juga memproduksi sesuai pesanan klien/perusahaan pemesan. Prosedur produksi pesanan klien adalah ide produk berasal dari klien,

sedangkan bahan baku, pengurusan izin edar, sertifikat halal berasal dari perusahaan ini. Maka produksi dari perusahaan ini merupakan seluruh produksi

yang dihasilkan termasuk produksi untuk pemenuhan pesanan dari klien. Bahan baku merupakan seluruh bahan baku yang digunakan untuk pemenuhan

produksi produk sendiri maupun produk pesanan klien. Pengisian kuesioner Lumbung Pangan Indonesia adalah sbb:
BLOK III : PENGELUARAN (LANJUTAN) BLOK IV : PRODUKSI (BARANG YANG DIHASILKAN)

307. Bahan baku dan bahan penolong 401. Persentase realisasi produksi terhadap kapasitas terpasang selama tahun 2021 80 %

Sebutkan jenis bahan baku dan bahan penolong yang digunakan selama tahun 2021 dirinci menurut "banyaknya" dan "nilai" serta asal bahan tersebut 402. a. Apakah ada produksi yang diekspor, baik yang diekspor sendiri atau pihak lain? Ya -1 Tidak -2 2
Tidak termasuk kemasan/pembungkus, pengepak, pengikat barang jadi, bahan bakar yang habis dipakai, perabot/peralatan
b. Sebutkan semua produksi yang dihasilkan selama tahun 2021 dirinci menurut jenis barang
BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG YANG DIGUNAKAN SELAMA TAHUN 2021 Tidak termasuk barang yang belum selesai diolah (setengah jadi) dan barang yang tidak diproses/tidak diolah

Produksi dalam negeri Impor Jenis barang/Nama barang yang Satuan Persentase yang Negara tujuan
Satuan No.
dihasilkan
KBLI 5-digit
Standar
Banyaknya Nilai (Rp)
di ekspor *) utama ekspor **)
No. Nama bahan baku & penolong Negara utama asal
standar Banyaknya Nilai (Rp) Banyaknya Nilai (Rp)
bahan baku (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Minuman serbuk ton 125 7.692.308 .000
…………………………………………………… ……………………….………………………

1. Ekstra Buah ton 130 1.547.000 .000 .000


2. .000
………………………...…………………………..
………………………….………………………… ………………………………….…………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………..……………………………..……. ……………………………………… …………………………………………………………….…………………………………………………………….. …………………………………………………… ……………………….………………………

2. L-Glutation ton 10 600.134 .000 .000 3. .000


……………………………………………………………………………………………………………………..……………………………..……. ……………………………………… …………………………………………………………….…………………………………………………………….. …………………………………………………… ……………………….………………………
………………………...…………………………..
………………………….………………………… ………………………………….…………………………..

3. Colagen ton 23 786.000 .000 .000


………………………...…………………………..
………………………….………………………… ………………………………….…………………………..

4. Bahan pengkristal ton 100 192.000 .000 .000 BLOK V : PENDAPATAN/PENERIMAAN LAIN DAN STOK
………………………...…………………………..
………………………….………………………… ………………………………….…………………………..

5. .000 .000
501. Pendapatan dari jasa industri (maklun)
…………………………………………………………………………………………..………………………………………...………….
…………………………………..………………… …………………………………..………………. ………………………...…………………………..
………………………….………………………… ………………………………….………………………….. Uraian Persentase Nilai (Rp)
6. .000 .000 (1) (2) (3)
…………………………………………………………………………………………..………………………………………...………….
…………………………………..………………… …………………………………..………………. ………………………...…………………………..
………………………….………………………… ………………………………….…………………………..
a. Dalam negeri - .000
7. .000 .000 b. Luar negeri - .000
…………………………………………………………………………………………..………………………………………...………….
…………………………………..………………… …………………………………..………………. ………………………...…………………………..
………………………….………………………… ………………………………….…………………………..
1.
8. .000 .000
Negara utama pemberi jasa industri (maklun).
…………………………………………………………………………………………..………………………………………...………….
…………………………………..………………… …………………………………..………………. ………………………...…………………………..
………………………….………………………… ………………………………….………………………….. Tuliskan …………… %
9. .000 .000
………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..………………………………………...………….
…………………………………..………………… …………………………………..………………. ………………………...…………………………..
………………………….………………………… ………………………………….…………………………..
2. Negara lainnya ………………..…
%
10. .000 .000
…………………………………………………………………………………………..………………………………………...………….
…………………………………..………………… …………………………………..………………. ………………………...…………………………..
………………………….………………………… ………………………………….………………………….. Jumlah - .000
Jumlah 3.125.134 .000 .000
………………………….…………………………

Apabila bahan baku yang digunakan lebih dari 10 item, dapat menggunakan lembar tambahan ini dengan format yang sama.

26
STPIM 2021
Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur 2021

02
STPIM - KP 2021
Survei Tahunan Perusahaan Industri Manufaktur
Kantor Pusat 2021

27
Tata Cara Pencacahan Kuesioner STPIM - KP
Metode Wawancara
Langsung dan tidak langsung PENCACAHAN MELALUI
( Self Enumeration) PETUGAS PENCACAH
Pelaksanaan pencacahan lapangan STPIM- KP
bersamaan dengan STPIM II-A.
Target awal STPIM-KP secara nasional 1700
perusahaan.
Pengolahan Data Entry hasil dari STPIM- KP dilakukan
di BPS Provinsi.
Pengiriman kuesioner softcopy STPIM-KP di kirim ke
BPS RI melalui http: //kolaborasi.bps.go.id/pusat/ibs

28
TATA CARA PENGISIAN DAN PEMERIKSAAN
KUESIONER STPIM - KP 2021

Perusahaan dapat melakukan scanning pada


QR code yang berada di halaman pertama
pojok kiri bawah kuesioner STPIM-KP. QR code
berisi: kuesioner STPIM-KP dalam bentuk excel.

29
KODE IDENTITAS PERUSAHAAN ( KIP )

 Kode KIP diisi dengan cara menyalin dari daftar


Kode KBLI 3
digit DPA.
 Kode KIP kantor pusat terdiri dari 9 digit.
 Digit pertama awali dengan huruf M (Kategori,
Aktivitas, Profesional, Ilmiah.
 KBLI yang digunakan adalah KBLI Tahun 2020.
M  Dua digit pertama sama dengan kode provinsi;
 Tiga digit berikutnya adalah kode KBLI 3 digit
dari perusahaan (Kode KBLI pertama kali
perusahaan tercatat di direktori BPS);dan
Nomor urut  Tiga digit terakhir adalah nomor urut
Kode Provinsi perusahaan perusahaan.
.
30
BLOK I KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN
Perbaikan • Kawasan Industri MM 2100,
Jln. Jawa Blok Q No. 5
Alamat • Desa Karet Semanggi, rt 04
Perusahaan rw 01, ciledug, tangerang

Perbaikan Maju Jaya Berdikari,


Badan Usaha PT

Pastikan kode alamat


Kode Alamat sesuai dengan uraian
BLOK II KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Permodalan

Cek Rincian Permodalan : Tidak terisi, Jumlah kurang dari 100


Isian Pemegang Saham Asing tidak konsisten
BLOK II KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Penggunaan Bahan Baku Ramah Lingkungan

Cek Rincian Penggunaan Bahan Baku Ramah Lingkungan : Rincian 205 dan Rincian 206 harus
terisi kode 1 atau 2 , Jika Rincian 205 berkode 1 (Ya) maka rincian 206 harus terisi. Jika rincian 207
berkode 1 (Ya) maka rincian 208 harus terisi.
BLOK II KARAKTERISTIK PERUSAHAAN (LANJUTAN)
Penggunaan Asuransi Perusahaan

Cek Rincian Penggunaan Asuransi Perusahaan : Rincian 213.a harus terisi kode 1 atau 2. Jika Rincian 213. a berkode 1 (Ya) maka rincian 213. a.i dan rincian
213. a.ii harus terisi. Rincian 213.b harus terisi kode 3 atau 4. Jika rincian 213. b berkode 3 (Ya) maka rincian rincian 213. b.i dan rincian 213. b.ii harus terisi. Rincian
213.c harus terisi kode 5 atau 6. Jika rincian 213. c berkode 5 (Ya) maka rincian rincian 213. c.i dan rincian 213. c.ii harus terisi.
BLOK III TENAGA KERJA (KONSOLIDASI)

Cek Rincian Tenaga Kerja ( Konsolidasi ) : Pastikan Rincian 303 baris jumlah harus sesuai
dengan penjumlahan Rincian 301.a + 301.b + 302.a + 302.b untuk masing-masing kolom.
BLOK IV PENGELUARAN ( KONSOLIDASI )
Pengeluaran Bahan Baku dan Penolong

Cek Isian pengeluaran bahan


baku dan penolong dengan nilai
pendapatan barang yang
dihasilkan : Pengeluaran bahan
baku dengan nilai pendapatan
produksi konsisten.

Kewajaran range pengeluaran untuk pekerja adalah sebagai berikut:


• Cek isian Rincian 401 kolom (2). Nilai pengeluaran dalam
satuan ribu rupiah.
• Nilai bahan baku sewajarnya tidak melebihi nilai
produksinya. Setidaknya, nilai produksi sama dengan atau
lebih dari nilai bahan baku yang digunakan
• Pastikan nilai bahan baku yang dicantumkan merupakan nilai
pemakaian bahan baku untuk menghasilkan bahan/produk
yang di produksi bukan nilai pembelian
BLOK IV PENGELUARAN ( KONSOLIDASI )
Pengeluaran Balas Jasa Pekerja

Cek Isian jumlah tenaga kerja


dan nilai pengeluaran balas jasa
pekerja : Jumlah tenaga kerja
dengan nilai pengeluaran balas
jasa pekerja konsisten.

Kewajaran range pengeluaran untuk pekerja adalah sebagai berikut:


a. Pekerja Produksi: 600.000 s.d 60.000.000 Rupiah per pekerja per bulan
b. Pekerja Lainnya: 1.000.000 s.d 75.000.000 Rupiah per pekerja per bulan

Konsistensi isian pengeluaran untuk pekerja adalah sebagai berikut:


a. Jika Rincian 402 kolom (2) terisi maka pada Rincian 303 salah satu isian di

kolom (2) dan/atau (3) harus terisi

b. Jika Rincian 303 kolom (2) dan/atau kolom (3) terisi maka Rincian 402 di
kolom (2) harus terisi.
BLOK IV PENGELUARAN ( KONSOLIDASI )
Pengeluaran Bahan Bakar dan Tenaga Listrik

Cek Isian pengeluaran bahan


bakar dan tenaga listrik :
Pengeluaran bahan bakar dan
tenaga listrik konsisten.

Kewajaran range pengeluaran untuk pekerja adalah


sebagai berikut:
• Cek isian Rincian 404 kolom (2). Jika Rincian 404
kolom (2) terisi maka pada Rincian 403 kolom(2)
harus terisi. Nilai tenaga listrik sewajarnya tidak
melebihi nilai bahan bakar.
BLOK IV PENGELUARAN ( KONSOLIDASI )
Pengeluaran Premi Asuransi dan Dana Pensiun

Konsistensi isian pengeluaran asuransi dan dana


pensiun untuk pekerja adalah sebagai berikut:
• Rincian 409, rincian 410 dan rincian 411
kolom (2) harus terisi. Jika rincian 409 terisi
( biaya premi asuransi jiwa asing), maka
rincian 213.a berkode 1. Jika rincian 410
terisi ( biaya premi asuransi kerugian asing),
maka rincian 213.b berkode 3. Jika rincian
411 terisi (dana pensiun asing), maka
rincian 213.c berkode 5.
BLOK IV PENGELUARAN ( KONSOLIDASI )
Pengeluaran Pembuatan Visa dan Pengobatan Pegawai

Konsistensi isian pengeluaran pembuatan visa dan


pengobatan pegawai untuk pekerja adalah sebagai
berikut:
• Rincian 412 dan rincian 413 kolom (2)
harus terisi. Jika rincian 412 terisi ( biaya
pembuatan/perpanjangan visa untuk
pegawai yang akan ke luar negeri), maka
rincian 214 berkode 1. Jika rincian 413 terisi
( biaya pengobatan/perawatan Kesehatan
pegawai di luar negeri), maka rincian 215
berkode1.
BLOK V NILAI PENDAPATAN ( KONSOLIDASI )
Pendapatan dari barang yang dihasilkan

Konsistensi isian pendapatan barang-barang yang


dihasilkan dan bahan baku penolong adalah sebagai
berikut:
• Cek isian Rincian 501 kolom (2). Jika rincian 501
kolom (2) terisi maka rincian 401 kolom (2) harus
terisi.
• Nilai produksi sewajarnya lebih besar dari nilai
bahan baku. Setidaknya, nilai produksi sama dengan
atau lebih dari nilai bahan baku yang digunakan.
• Pastikan nilai produksi yang dicantumkan merupakan
nilai untuk menghasilkan bahan/produk yang di
produksi bukan nilai penjualan
BLOK V NILAI PENDAPATAN ( KONSOLIDASI )
Pendapatan Jasa Industri

Konsistensi isian jasa industri adalah sebagai berikut:


• Rincian 502 kolom (2) harus terisi. Jika rincian
502 kolom (2) terisi maka rincian 401 dan 501
kolom (2) isian kosong. Nilai pendapatan jasa
industri dalam satuan ribu rupiah.
• Jika rincian bahan baku tidak terisi, maka
pastikan usaha tersebut merupakan jasa
maklun sehingga rincian 502 kolom (2),
pendapatan jasa industri harus terisi.
BLOK VI POSISI, PENAMBAHAN, DAN PENGURANGAN ASET
( KONSOLIDASI)

Konsistensi isian taksiran, posisi awal tahun dan


penambahan/ pengurangan/ perbaikan besar barang
modal tetap selama tahun 2021adalah sebagai berikut:
• Cek isian rincian 601 - rincian 611 kolom (2) s/d kolom
(5).
• Nilai taksiran barang modal dientri dalam ribuan.
• Jika isian nilai taksiran jenis barang modal pada kolom (5)
ada isian, maka semestinya nilai penyusutan barang modal
pada kolom (4) ada isian kecuali untuk isian jenis barang
modal tanah dan software.
• Total nilai rincian 612 kolom (2) s/d kolom (5) merupakan
penjumlahan dari rincian 601 sampai 611 kolom (2) s/d
kolom (5).
BLOK VII KETERANGAN PERUSAHAAN CABANG/UNIT
PRODUKSI/ANAK PERUSAHAAN TAHUN 2021
Konsistensi isian perusahaan cabang/unit produksi/anak perusahaan adalah sebagai berikut:
• Cek isian Rincian 701.a dan 701.b.
• Cek isian rincian 702.a – 702.h.
• Rincian 702.a – 702.h harus terisi. Jika rincian 702.a – 702.h terisi maka rincian 701.a
harus terisi.
• Periksa isian kode KBLI oleh perusahaan. Jika belum terisi, isikan kode KBLI sesuai
kegiatan utama perusahaan dalam menghasilkan produk utama yang dituliskan oleh
perusahaan.
• Pastikan isian produk utama yang dituliskan perusahaan telah terisi, jika belum terisi
pastikan produk utama yang dituliskan perusahaan dalam blok produksi (barang
yang dihasilkan).
• Isian kode KBLI harus antara 10110 – 33200 dan harus sesuai dengan produk utama.
• Lakukan pengecekan konsistensi rincian 702.f ( jumlah tenaga kerja kantor cabang)
dengan rincian 303 ( jumlah tenaga kerja kantor pusat). Jika jumlah tenaga kerja
kantor cabang terisi maka jumlah pekerja kantor pusat salah satu isian di kolom (2)
dan/atau (3) harus terisi.
• Rincian 703.a – 703.h harus terisi. Jika rincian 703.a – 703.h terisi maka perusahaan
cabang/unit produksi/anak perusahaan yang dimiliki kantor pusat berjumlah 2.
• Rincian 704.a – 704.h harus terisi. Jika rincian 704.a – 704.h terisi maka perusahaan
Cek Rincian Blok VII : Banyaknya perusahaan cabang/unit
cabang/unit produksi/anak perusahaan yang dimiliki kantor pusat berjumlah 3.
produksi/anak perusahaan dibidang industri manufaktur terisi,
Isian 702.a- 702.h harus terisi maka konsisten.
BLOK VIII, IX, X (Pernyataan, Catatan,
Keterangan Petugas

Blok VIII: Pernyataan


 
Blok IX: Catatan
901. Bagian ini hanya diisi oleh petugas BPS
 
Blok X: Keterangan petugas BPS
Identitas Petugas
1001. Nama
1002. Jabatan
1003. Tanda Tangan
Identitas Pengawas
1004. Nama
1005. Jabatan
1006. Tanggal Pemeriksaaan
1007. Tanda Tangan
Terima Kasih
Email:
st2023@bps.go.id

46

Anda mungkin juga menyukai