Anda di halaman 1dari 10

AUDIT LAYANAN SKA (SURAT KETERANGAN ASAL)

UNTUK BARANG EKSPOR


1
ANAK AGUNG NGURAH AGUNG ADITYAWINATA, 2I MADE SUKARSA, 3NI KADEK DWI
RUSJAYANTHI
123
Jurusan Teknologi Informasi, Universitas Udayana, Bali, Indonesia
E-mail: 1adityangurah26@gmail.com, 2sukarsa@it.unud.ac.id, 3dwi.rusjayanthi@gmail.com

ABSTRACT

Surat keterangan asal adalah suatu dokumen ekspor dalam suatu perjanjian bilateral, regional maupun
multirateral antar negara. Dokumen tersebut berfungsi sebagai “surat keterangan” yang menyatakan bahwa
barang yang diekspor berasal dari negara tersebut. Penerbitan surat keterangan asal merupakan kewenangan
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, di Provinsi Bali Kewenagan itu dilimpahkan kepada IPSKA
Dinas Perdagangan dan Perindustrian, pada Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri yang
melayani pembuatan surat keterangan asal bagi para eksportir. Akan tetapi, beberapa eksportir sering
mengalami pelayanan yang belum optimal oleh pihak IPSKA Bali. Oleh karena itu kendala tersebut perlu
mendapatkan penanganan untuk meningkatkan kepercayaan khususnya bagi para eksportir dalam mengurus
dokumen surat keterangan asal dengan cara melakukan audit layanan surat keterangan asal yang berfokus
pada proses bisnis, pengelolaan TI menggunakan kerangka kerja COBIT 5. COBIT 5 merupakan
framework penyedia panduan prinsip serta praktek dan alat analisis untuk membantu organisasi atau
perusahaan untuk meningkatkan pencapain tujuan dalam aspek dan manajemen tata kelola TI. Hasil dari
penelitian yang dilakukan menggunakan framework COBIT 5 pada layanan surat keterangan asal diperoleh
beberapa titik kritis yaitu, 1) pelayanan surat keterangan asal menjadi terhambat karena tingkat kelengkapan
dokumen yang sah masih rendah salah satunya dokumen vito sanitari dan persetujuan ekspor barang bagi
pelaku usaha, 2) bimbingan teknis bagi pegawai untuk meningkatkan kualitas layanan dan perlunya
penambahan tenaga oprasional, 3) sistem maupun infrastruktur perlu ditingkatkan, 4) Belum adanya
standarisasi penentuan harga satuan barang (Kadang – kadang pelaku usaha tidak mencamtukan kode
barang pada negara tujuan), 5) Tata cara pengurusan surat keterangan asal yang dianggap rumit oleh pelaku
usaha. Setelah dilakukan pemetaan dari titik kritis sampai analisa tingkat kematangan maka dapat
disimpulkan langkah – langkah memberikan rekomendasi dan saran menggunakan standar ISO / IEC
15504:2 2003 yang diperoleh dengan memetakan proses TI pada COBIT 5.
Kata Kunci : Audit, Layanan Surat Keterangan Asal Untuk Barang Ekspor, COBIT5, Capability Level.

1) INTRODUCTION menyatakan bahwa barang yang diekspor (atau


diimpor) berasal dari suatu negara yang telah
Era globalisasi saat ini telah menigkatkan membuat suatu kesepakatan (aggrement) dengan
interaksi antar negara dalam berbagai bidang, negara tersebut. Dinas Perdagangan dan
termasuk di dalamnya perdagangan internasional. Perindustrian adalah salah satu unsur pemerintah
Transaksi perdagangan international yang lebih yang menangani pelayanan terkait dengan
dikenal dengan istilah ekspor dan impor pada pelayanan Surat Keterangan Asal. Bidang
hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana Pengembangan Perdagangan Luar Negeri di Dinas
dan tidak lebih dari membeli dan menjual barang Perdagangan dan Perindustrian khusunya
antara pengusaha yang bertempat di negera yang merupakan bidang yang melayani pembuatan Surat
berbeda. Akan tetapi dalam kegiatan ekspor impor Keterangan Asal bagi para eksportir. Akan tetapi,
ini memerlukan dokumen yang wajib dimiliki oleh beberapa eksportir sering mengalami dan
eksportir. Surat keterangan asal adalah suatu mengeluhkan ketidakpuasan terhadap pelayanan
dokumen yang berdasarkan kesepakatan dalam yang diberikan oleh Dinas Perdagangan dan
suatu perjanjian antar negara baik perjanjian Perindustrian Provinsi Bali. Oleh karena itu
bilateral, regional maupun multilateral. Dokumen diperlukan saran – saran perbaikan terhadap tata
tersebut fungsinya sebagai “surat keterangan” yang kelola pelayanan yang diberikan oleh Dinas

1
Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali.
Berdasarkan hal tersebut diatas penilaian
melakukan saran dan perbaikan penelitian tata
kelola dengan menggunakan framework COBIT 5.
COBIT framework terdiri dari ukuran,
indikator proses dan kumpulan praktik terbaik
untuk membantu perusahaan dari pengelolaan
teknologi informasi dan pengembangan dalam
pengendalian terhadap manajemen teknologi Gambar 1 : Tahapan Proses Audit
informasi yang pantas.
Penelitian ini berfokus kepada proses Tahapan penelitian audit layanan surat
proses bisnis dan penggunaan TI untuk mengetahui keterangan asal untuk barang ekspor meliputi
tingkat Capability kemudian memberikan saran penentuan studi kepustakaan, pencarian titik kritis
serta perbaikan. Penggunaan COBIT 5 merupakan melalui wawancara narusumber pegawai maupun
kerangka kerja yang dapat digunakan untuk pelaku usaha, pencarian tingkat kepentingan,
melakukan penilaian kematangan dengan menyusun pencarian tingkat kematangan pemberian saran dan
pendapat, simpulan, saran dan rekomendasi bagi perbaikan, serta kesimpulan.
instansi pemerintah yang nantinya dapat digunakan
sebagai tinjauan untuk melakukan perbaikan 3) AUDIT DESIGN
pengelolaan teknologi informasi pada Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali.
3.1. Mapping Titik Kritis dengan Tujuan Bisnis
Proses penelitian audit layanan surat
2) METHODOLOGY
keterangan asal untuk barang ekspor menggunakan
framework COBIT 5 diperoleh beberapa titik kritis
2.1. Gambaran Umum Proses Audit
seperti yang ditunjukan pada tabel 1.
Audit layanan surat keterangan asal untuk
barang ekspor di Dinas Perdagangan dan
Table 1: Titik Kritis
Perindustrian Provinsi Bali dilakukan untuk menilai
No. Titik Kritis
tigkat kematangan dari aplikasi layanan surat
1. Pelayanan surat keterangan asal menjadi
keterangan asal untuk barang ekspor di Dinas
terhambat karena tingkat kelengkapan
Perdagangan Dan Perindsutrian Provinsi Bali
dokumen masih rendah salah satunya
dengan proses audit menggunakan framework
dokumen vito sanitari dan doumen
COBIT 5.
persetujuan ekspor barang bagi pelaku
Proses COBIT 5 terkait dengan proses
usaha.
bisnis layanan surat keterangan asal untuk barang
2. Bimbingan teknis bagi pegawai untuk
ekspor digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
meningkatkan kualitas layanan dan
kuesioner yang dibagikan di lingkungan Dinas
perlunya penambahan tenaga oprasional.
Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali. Hasil
kuesioner yang digunakan sebagai sumber data 3. Sistem maupun infrastruktur perlu
untuk mengukur tingkat capability pada layanan ditingkatkan.
surat keterangan asal untuk barang ekspor dan 4. Standarisasi penentuan harga satuan
menentukan target tingkat capability yang barang belum ada. (kadang – kadang
diharapkan serta menentukan gap untuk pelaku usaha tidak mencamtukan kode
memberikan rekomendasi perbaikan pada layanan barang pada negara tujuan).
instnasi pemerintah. 5. Tata cara pengurusan surat keterangan
asal yang dianggap rumit oleh pelaku
2.2. Tahapan Proses Audit usaha.
Tahapan proses audit layanan surat
keterangan asal untuk barang ekspor menggunakan Identifikasi tujuan bisnis merupakan tahap
framework COBIT 5 terdiri dari beberapa tahap. pertama dalam melakukan proses audit untuk
Proses langkah – langkah audit secara bertahap menentukan proses TI. Proses identifikasi tujuan
ditunjukkan pada Gambar 1. bisnis dilakukan dengan memetakan titik kritis
terhadap tujuan bisnis menurut framework
COBIT 5. Hasil pemetaan keterkaitan titik kritis

2
dengan tujuan bisnis berdasarkan framework dilakukan untuk menentukan domain proses TI.
COBIT 5 seperti yang ditunjukan pada tabel 2. Hasil pemetaan tujuan TI dengan proses TI
berdasarkan framework COBIT 5 seperti yang
Table 2: Rangkuman Tujuan Bisnis yang Sesuai ditunjukan pada tabel 4.
dengan titik kritis
No. Tujuan Bisnis (Enterprise Goals) Table 4: Pemetaan Tujuan TI dengan Proses TI
7. Ketersediaan layanan bisnis yang Domain IT Process
berkelanjutan EDM EDM02, EDM05
8. Respon yang cepat terhadap lingkungan APO APO04, APO07, APO09, APO11
bisnis yang berubah BAI BAI04, BAI08
9. Strategi pengambilan keputusan DSS DSS01, DSS02, DSS03, DSS06
berdasarkan informasi yang ada MEA MEA01
14. Staff dan operasional yang produktif
16. Pegawai yang terampil dan termotivasi Hasil pemetaan berjumlah 13 proses TI.
Domain proses TI pada tabel 7 telah dikaitkan
Hasil identifikasi tujuan bisnis dengan titik kritis di Bidang Pengembangan
menghasilkan 5 tujuan yang telah dikaitkan dengan Perdagangan Luar Negeri.
titik kritis layanan surat keterangan asal untuk
barang ekspor. 3.4. Penentuan RACI chart
Penentuan RACI chart dilakukan untuk
3.2. Mapping Tujuan Binsis dengan Tujuan TI mengetahui tugas pegawai yang berwenang dalam
Identifikasi Tujuan TI menurut framework proses bisnis pelayanan surat keterangan asal untuk
COBIT 5 berjumlah 17 tujuan TI. Tahap barang ekspor. Hasil penentuan RACI chart
selanjutnya identifikasi proses TI merupakan berdasarkan standard operation procedure dan
tahapan yang dilakukan sesudah mendapatkan hasil tugas atau tagungjawab bidang Perdagangan Luar
pemetaan tujuan bisnis dengan tujuan TI menurut Negeri ditunjukan pada tabel 5.
framework COBIT 5. Hasil pemetaan tujuan bisnis
dengan tujuan TI berdasarkan framework COBIT 5 Table 5: RACI Chart Bidang Perdagangan Luar
seperti yang ditunjukan pada tabel 3. Negeri
RACI ENTITAS
Table 3: Pemetaan Tujuan Bisnis dengan Tujuan R= Responsible

Kepala Seksi Bina Pelaku Ekspor dan Impor


Kepala Seksi Pengembangan Ekspor
TI

Kepala Seksi Fasilitasi Eskpor dan Impor


Kepala Bidang Perdagangan Luar Negri

No. Tujuan TI ( IT Goals)


Pejabat Pendatanganan SKA

7. Pengiriman layanan TI yang sesuai


dengan kebutuhan bisnis. A = Accountable
8. Penggunaan aplikasi, informasi, dan
solusi teknologi yang memadai.
9. Ketangkasan TI.
14. Ketersediaan informasi yang dapat C = Consult
dipercaya dan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan.
16. Personil TI yang kompeten serta memiliki
motivasi terhadap bisnis yang ada. I = Inform
17. Pengetahuan, keahlian, dan inisiatif untuk
inovasi bisnis.

Hasil identifikasi tujuan TI menghasilkan Memastikan A R R R C


6 tujuan yang telah dilakukan pemetaan dengan kelengkapan
tujuan bisnis dengan tujuan TI. dokumen dengan
melakukan
3.3. Mapping Tujuan TI dengan Proses TI pemeriksaan atas
Identifikasi proses TI menurut COBIT 5 dokumen
berjumlah 37 proses TI. Tahap pemetaan tujuan TI eksportir
dengan proses TI merupakan tahapan yang

3
Melakukan A C R R C
pembinaan Table 6: Draft Kuesioner Tingkat Kepentingan
pegawai dan No Titik Masalah
eskportir yang 1. Pelayanan surat keterangan asal menjadi
berorientasi terlambat karena tingkat berkas
ekspor. persyaratan kelengkapan dokumen yang
Mengidentifikasi A C I I C kurang sesuai atau tidak lengkap.
dan membuat 2. standarisasi harga satuan barang belum
tindakan ada.
perencanaan 3. Bimbingan teknis bagi pegawai untuk
dalam hal meningkatkan kualitas layanan dalam
pemeliharaan mengoprasikan aplikasi e-SKA.
sarana prasarana 4. Tingkat kesadaran eksportir terhadap
Memastikan A C C C C pentingnya pengumpulan arsip masih
pihak eksportir kurang.
sudah mengacu 5. Pembinaan kepada pegawai dan pelaku
pada peraturan usaha untuk pelaksanaan pelayanan surat
mentri keterangan asal untuk barang ekspor
perdagangan no masih kurang.
12 tahun 2012 6. Sarana Komputer yang terbatas
dalam hal 7. Terhambatnya pengoprasian aplikasi
standarisasi harga e-SKA karena koneksi jarngan yang
barang terputus antar server dengan computer
Melakukan A C C C C client.
pembinaan 8. Proses tata cara pengurusan surat
pelaku usaha keterangan asal yang tergolong rumit.
yang berorientasi 9. Respon pelayanan melalui via e-mail dan
ekspor demi telelphone belum optimal dari pihak
kelancaran pegawai.
penerbitan surat 10. Penambahan tenaga oprasional dalam
keterngan asal. memperbaiki sarana prasarana pengolahan
data ekspor.
Penentuan RACI Chart telah disesuaikan 11. Petugas form sering mengalami
dengan proses identifikasi tingkat kepentingan keterlambatan berakibat pelayanan
beradasarkan proses TI yang mengacu dari hasil menjadi terhambat.
pemetaan tujuan bisnis serta tujuaan TI. Entitas
RACI chart merupakan responden top level Kuesioner tingkat kepentingan memiliki 5
management untuk mengisi kuesioner tingkat tingkat perhitungan yaitu, sangat tidak penting,
kepentingan dan kuesioner capability level. Entitas tidak penting, cukup penting dan penting.
RACI chart terdiri dari Kepala Bidang Kuesioner akan di analisa dan rangking untuk
Perdagangan Luar Negeri, Pejabat menghasilkan 5 domain proses TI tertinggi. Hasil
Penandatanganan Surat Keterangan Asal, Kepala penentuan domain proses TI tertinggi ditunjukkan
Seksi Pengembangan Ekspor, Kepala Seksi Bina pada tabel 8.
Pelaku Ekspor dan Impor, Kepala seksi Fasilitasi
Ekspor dan Impor. Table 8: Domain Proses TI Tertinggi
Domain IT Process
3.5. Draft Kuesioner Tingkat Kepentingan EDM05 Memastikan transparasi milik
Draft kuesioner tingkat kepentingan terdiri pemangku kepentingan
dari titik masalah yang terdapat pada layanan surat
APO07 Mengelola sumber daya manusia
keterangan asal. Responden dapat memilih titik
DSS02 Mengelola permintaan layanan
masalah berdasarkan kondisi yang ada pada Bidang
serta insiden
Pengembangan Perdagangan Luar Negeri.
DSS03 Mengelola masalah
kuesioner tingkat kepentingan dapat mendefinisikan
DSS06 Mengelola kontrol bisnis proses
titik masalah yang sudah dikaitkan dengan proses
TI seperti yang ditunjukan pada tabel 6.

4
Domain proses TI pada tabel 8 telah Level 2.2
dikaitkan dengan standard operation procedure a. Peran tagunggung jawab untuk pengelolaan
layanan surat keterangan asal. TI telah disesuikan dengan struktur
organisasi pegawai.
3.6. Draft Kuesioner Capability Level b. Petugas surat keterangan asal yang
Draft kuesioner capability level terdiri dari melakukan pelayanan berpedoman dengan
titik masalah yang digunakan dalam pernyataan standard operation procedure.
kuesioner, deskripsi domain proses TI dan c. Dinas Perdagangan dan Perindustrian dalam
pertanyaan yang akan dijawab oleh responden. melaksanakan bimbingan teknis
Draft kuesioner capability level dapat menerpakan evaluasi melalui freetest dan
mendefinisikan domain proses TI serta arsitektur postest.
informasi dari level 1.1 sampai dengan level 5.2 Level 3.1
seperti yang ditunjukan pada tabel 9 dan 10. a. Dinas Perdagangan dan Perindustrian telah
mengidentifikasi pemantauan efeftivitas
Table 9: Pernyataan Proses APO07 pegawai dengan menyelenggarakan
Proses : APO07 - Menyediakan pendekatan bimbingan teknis.
terstruktur untuk memastikan penataan, b. Petugas IPSKA harus memiliki kopetensi
penempatan, hak keputusan dan keterampilan terhadap pelayanan surat keterangan asal.
sumber daya manusia yang optimal. Ini c. Sarana prasana yang memadai sangat
termasuk mengkomunikasikan peran dan diperlukan dalam mengoprasikan sistem
tanggung jawab yang didefinisikan, belajar dan e-SKA.
pertumbuhan rencana, dan ekspektasi kinerja, Level 3.2
didukung dengan orang-orang yang kompeten a. Petugas surat keterngan asal memilki
dan termotivasi. ketrampilam yang diperlukan untuk untuk
meningkatkan tujuan Dinas Perdagangan
Table 10: Draft Kuesioner Capability Level dan Perindustrian Provinsi Bali.
Level 1.1 b. Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Pemggunaan aplikasi e-SKA dapat memudahkan memerlukan tenaga profesional yang dapat
petugas IPSKA dalam menjalankan layanan. bertagung jawab terhadap proses yang
Level 2.1 ditetapkan.
a. Peran dan tagungjawab dalam penggunaan c. Petugas mengelola pelayanan surat
aplikasi e-SKA sudah disesuaikan dengan keterangan asal harus memiliki pengalaman
tugas pokok dan fungsi dinas. dan pendidikan yang sesuai dengan
b. Dinas Perdagangan dan Perindustrian peraturan mentri perdagangan.
menentukan petugas IPSKA yang Level 4.1
bertangungjawab terhadap aplikasi a. Pengelolaan TI dapat mempermudah
e-SKA dengan cara menetapkan surat petugas untuk mengurus layanan SKA.
keputusan penanggungjawab oleh dinas. b. Dinas Perdagangan dan Perindustrian sudah
c. Petugas surat keterangan asal memiliki memberikan informasi tentang standard
kopetensi dan kemampuan untuk operation procedure bimbingan teknis
mengoprasikan aplikasi e-SKA. kepada petugas surat keterangan asal untuk
d. Dinas Perdagangan dan Perindustrian telah meningkatkan kualitas layanan e-SKA.
memberikan respon dan tanggung jawab Level 4.2
untuk melakukan proses komunikasi a. Dinas Perdagangan dan Perindutrian sudah
terhadap peningkatan kualitas layanan surat memastikan setiap petugas surat keterangan
keterangan asal. asal dalam mengoprasikan aplikasi e-SKA
e. Prosedur bimbingan teknis bagi petugas untuk mengetahui tangungjawabnya.
surat keterangan asal telah disesuaikan b. Reaslisasai ekspor di analisa, dilaporkan dan
dengan standard operation procedure. disajikan sebagai data dan informasi.
f. Petugas surat keterangan asal telah Level 5.1
menerima laporan pemberitahuan untuk a. Dinas perdagangan dan perindustrian sudah
melaksanakan bimbingan teknis untuk mengadakan bimbingan teknis bagi
menjamin tugas dan tagung jawab yang eksportir akan standard operation
jelas untuk meningkatkan kualitas layanan procedure pelayanan surat keterangan asal
e-SKA. untuk transparansi informasi.

5
b. Data informasi realisasi ekspor menjadi EDM05 akan mencapai pada level yang diharapkan
dokumen penentuan kebijakan program dan oleh perusahaan atau instansi. Rekomendasi dan
anggaran. perbaikan proses EDM05 ditunjukan pada tabel 12.
Level 5.2
a. Dinas Perdagangan dan Perindustrian telah Table 12 : Rekomendasi Proses EDM05
mempunyai standard operation procedure EDM05
untuk meningktakan kualitas layanan surat No. Capaian Kondisi Eksisting Level
keterangan asal. 3.2
b. Petugas surat keterangan asal telah EDM05 Penjel Disdagperin belum optimal
melakukan pelayanan sesuai dengan a) asan melakukan analisa untuk
standard operation procedure sehingga mengetahui kekurangan
pelaku usaha dapat terlayani dengan berkas kelengapan
optimal. dokumen SKA.
Basic Pendataan kelengkapan
Rancangan tabel draft kuesioner diatas Recom dokumen SKA terhadap
mendefinisikan pertanyaan proses. Pertanyaan menda eksportir yang mematuhi
kuesioner capability level disesuaikan dengan tion ketentuan penerbitan SKA
peraturan masing – masing level pada dokumen menggunakan metode cek
PAM using COBIT 5 Toolkit. list
Adatio 1. Membuat aplikasi
4) RESULT AND ANALYSIS nal SIPANDU (Sistem
Recom Pendataan Dokumen)
4.1. GAP, Perbaikan dan Rekomendasi menda 2. Mengusulkan
GAP merupakan langkah selanjutnya yang tion anggaran pengadaan
dilakukan terhadap hasil perhitungan lima domain aplikasi SIPANDU
proses TI dengan current maturity level di bawah 3. Melakukan analisis
expected maturity level. Hasil GAP, target level dari kelayakan aplikasi
capability menurut pihak top management level SIPANDU.
serta selisih dari GAP ditunjukan pada tabel 9. 4. Membuat dokumen
berupa petunjuk teknis
Table 11 : Hasil GAP Capability Level Proses TI penggunaan aplikasi
Proses Current Expected GAP SIPANDU.
TI Capability Capability (EC – 5. melaksanakan
(CC) (EC) CC) bimbingan teknis
EDM05 3 5 2 penggunaan aplikasi
APO07 2 5 3 SIPANDU.
DSS02 3 5 2 6. Mensosialisasikan
DSS03 3 5 2 aplikasi SIPANDU
DSS06 3 5 2 kepada petugas
IPSKA dan eksportir
Rekomendasi perbaikan layanan surat untuk dilaksanakan.
keterangan asal untuk barang ekspor diarahkan EDM05 Penjel Petugas IPSKA belum
menuju tingkat kematangan yang diharapkan yaitu b) asan menerima laporan
tingkat kematangan 5 – optimised, dari tingkat yang pemberitahuan penyerahan
lebih rendah menuju satu tingkat kematangan di pengumpulan dokumen
atasnya secara urut. arisp Surat Keterangan
Kesenjangan dari capability level proses Asal oleh pihak eksportir
TI dapat diatasi dengan menggunakan pedoman atau pelaku usaha.
dari COBIT 5. COBIT 5 mengadopsi ISO/IEC Basic Petugas IPSKA membuat
15504, langkah selanjutnya menangani perbaikan Recom surat teguran kepada
terhadap layanan surat keterangan asal untuk menda eksportir yang tidak
menuju capability level yang diaharapkan yaitu tion mengumpulkan dokumen
sebagai contoh proses EDM05 berada di level 3.2 arsip SKA.
untuk mencapai level 3 ialah mendeskripsikan Adatio 1. Membuat aplikasi KIS
proses yang ada pada level 3, sehingga proses nal KUAT (Kartu Insentif

6
Recom Konsumsi Uangsaku 2. Menganggarkan
menda Akomodasi Tempat) pendanaan melalui
tion 2. Mengusulkan APBD Provinsi
anggaran pendanaan kegiatan pengadaan
KIS KUAT (Kartu aplikasi SIPOLA.
Insentif Konsumsi 3. Menyusun petunjuk
Uangsaku Akomodasi teknis penggunaan
dan Tempat Pameran) aplikasi SIPOLA.
KISKUAT. 4. Melakukan Traning Of
3. Menyusun tim seleksi Trainer penggunaan
untuk mendapatkan aplikasi SIPOLA
program APO07 Penjela Disdagperin diharapkan
pendampingan KIS b) san telah menetapkan petugas
KUAT. Insitusi Penerbit Surat
Keterangan Asal yang
Rekomendasi mengacu pada peraturan bertangungjawab terhadap
pemerintah kementrian perdagangan No 24 tahun aplikasi e-SKA dengan
2018 untuk proses EDM05. cara menetapkan surat
Rekomendasi proses APO07 keputusan
menggunakan peningkatan proses level 2.1 untuk penanggungjawab oleh
memenuhi target fully achieved serta mencapai Disdagperin.
proses level 3. Rekomendasi dan perbaikan proses Basic 1. Petugas Insitusi
APO07 ditunjukan pada tabel 13. Recom Penerbit Surat
mendat Keterangan Asal
Table 13: Rekomendasi Proses APO07 ion menjalankan tugasnya
APO07 sesuai dengan Surat
No. Capaian Kondisi Eksisting Level Keputusan
2.1 Disdagperin.
APO07 Penjela Peran dan tagungjawab 2. Membuat penetapan
a) san dalam penggunaan aplikasi kinerja antara kepala
e-SKA belum sepenuhnya seksi dengan
disesuaikan dengan ugas penanggung jawab
pokok dan fungsi. aplikasi e-SKA.
Basic 1. Insitusi Penerbit Surat Adatio 1. Membuat buku
Recom Keterangan Asal nal personel kinerja yang
mendat bertanggung jawab Recom berisikasn uraian
ion terhadap penggunaan mendat kinerja petugas
aplikasi Surat ion IPSKA setiap hari.
Keterangan Asal yang 2. Menyiapkan buku
berdasarkan personal kinerja
Permendag No. 32 masing – masing
tahun 2015. petugas IPSKA.
2. Memberikan pelatihan 3. Menyampaikan cara
peningkatan Sumber pengisian buku
Daya Manusia bagi personal kinerja.
eksportir berupa APO07 Penjela Petugas IPSKA diharapkan
penggunaan aplikasi c) san telah memilki kopetensi
e-SKA kepada dan kemampuan untuk
eksportir. mengoprasikan aplikasi
Adatio 1. Mengevaluasi proses e-SKA melalui Traning of
nal pengelolaan kerja Trainer e-SKA.
Recom menggunakan Basic 1. Petugas IPSKA
mendat teknologi informasi Recom melaksanakan
ion berupa aplikasi mendat pelayanan sesuai
SIPOLA. ion dengan Standar

7
Operation Procedure computer built up.
pelayanan SKA.
2. Melakukan upgrade Rekomendasi mengacu pada peraturan
pada petugas IPSKA pemerintah kementrian perdagangan No 25 tahun
dalam kurun waktu 2018 untuk proses DSS02.
setiap semester. Rekomendasi proses DSS03 menggunakan
Adatio 1. Memberikan reward peningkatan proses level 3.2 untuk memenuhi
nal kepada petugas IPSKA target fully achieved serta mencapai pada proses
Recom yang telah melakukan level 4. Rekomendasi dan perbaikan proses DSS03
mendat pelayanan dengan baik ditunjukan pada tabel 15.
ion berupa beasiswa
pendidikan S1 kepada Table 15 : Rekomendasi Proses DSS03
staff yang pendidikan DSS03
SMA / SMK sederajat. No. Capaian Kondisi Eksisting Level
2. Menganggarakan 3.2
kegiatan beasiswa S1 DSS03 Penjela Eksportir diharapkan telah
bagi petugas IPSKA a) san mendatangi petugas
melalui dan APBD Insitusi Penerbit Surat
Provinsi. Keterangan Asal dengan
3. Membuat membawa dokumen
Momerandom Of pendukung untuk proses
Understanding. validasi.
Basic Petugas IPSKA segera
Rekomendasi mengacu pada peraturan Recom melakukan validasi
pemerintah kementrian perdagangan No 85 tahun mendat dokumen ekspor sesuai
2017 untuk proses APO07. ion dengan SOP No MOT
Rekomendasi proses DSS02 05.02.CFM.01.SOP.01.IK.
menggunakan peningkatan proses level 3.1 untuk 01 dan Norma, Standar,
memenuhi target fully achieved serta mencapai Prosedur dan Kriteria.
pada proses level 4. Rekomendasi dan perbaikan Adatio 1. Menerbitkan id card
proses DSS02 ditunjukan pada tabel 14. nal kepada eksportir yang
Recom mengurus dokumen
Table 14: Rekomendasi Proses DSS02 mendat SKA.
DSS02 ion 2. Menganggarkan
No. Capaian Kondisi Eksisting Level pengadan Id card
3.1 melalui APBD
DSS02 Penjel Disdagperin diharapkan Provinsi.
a) asan telah memberikan solusi 3. Membuat petunjuk
permasalahan untuk teknis penggunaan id
mencegah sarana komputer crad.
yang terbatas DSS03 Penjela Petugas Insitusi Penerbit
Basic menyetujui prosedur b) san Surat Keterangan Asal
Recom penangan terhadap diharapkan telah
menda pemeliharaan sarana melaksanakan kinerja
tion prasarna. pelayanan pengurusan
Adatio 1. Pembelian perangkat form sesuai dengn Standar
nal komputer sebaikanya Operation Procedure yang
Recom pengadaan berlaku.
menda menggunakan built up Basic 1. Membuat cek list
tion 2. Menganggarakan Recom terhadap form SKA
pengadan komputer mendat yang keluar masuk.
built up dalam APBD ion 2. Mematuhi dan
Provinsi. mentaati Permendag
3. Membuat spesifikasi 22 / M-DAG /PER / 3 /
sesuai dengan 2015.

8
Adatio 1. Menerapkan ISO
nal 9000 : 2015 untuk Table 18: Rekomendasi Proses DSS06
Recom pelayanan penerbitan DSS06
mendat SKA. No. Capaian Kondisi Eksisting Level
ion 2. Melaksanakan bimtek 3.1
pendampingan ISO DSS06 Penjel Harga satuan barang telah
9000 : 2015 untuk a) asan ditetapkan dengan
pelayanan SKA permendag 12 tahun 2012
3. Menggarkan dan pihak eksportir telah
pendampingan dan mengacu pada peraturan
pelaksanaan ISO tersebut.
9000 : 2015 untuk Basic 1. Eksportir menetapkan
pelayanan SKA Recom harga satuan barang
melalui dana APBD menda dengan bayer mengacu
Provinsi. tion pada permendag 12
4. Membuat petunjuk tahun 2012.
pelaksanaan dan 2. Eksportir menetapkan
petunjuk teknis harga satuan barang
kegiatan berdasarkan harga
pendampingan dan pasar.
pelaksanaan ISO Adatio 1. Menetapkan harga
9000 : 2015 untuk nal satuan barang
pelayanan SKA. Recom memperhatikan
APO07 Penjela Disdagprin diharapkan menda komponen harga dan
c) san telah melakukan tion melibatkan pelaku
identifikasi perbaikan uji usaha, Dinas
kopetensi kepada petugas Perdagangan dan
Insitusi Penerbit Surat survey pasar serta
Keterangan Asal sehingga pekembangan harga
meghasilkan kinerja pasar international
pelayanan yang lebih selama 3 tahun.
efektif. 2. Menetapkan tim
Basic Melakukan uji kompetensi penentu harga satuan
Recom bagi petugas IPSKA secara barang komoditi
mendat berkala. ekspor.
ion 3. Melakukan evaluasi
Adatio 1. Melakukan pola terhadap
nal pelayanan terintegrasi perkembangan harga
Recom 2. Membuat setplan per satuan barang per
mendat petugas sesuai dengan komoditi selama tiga
ion tupoksinya. tahun.
3. Mematuhi setplan yang 4. Pemutahiran harga
telah ditetapkan satuan barang komuditi
sehingga tidak terjadi ekspor minimal setiap
kecurangan saat semester.
pelayanan.
Rekomendasi mengacu pada peraturan
Rekomendasi mengacu pada peraturan pemerintah kementrian perdagangan No 72 tahun
pemerintah kementrian perdagangan No 24 tahun 2018 untuk proses DSS03. Rekomendasi
2018 untuk proses DSS03. ditunjukan pada tabel 19.
Rekomendasi proses DSS06 menggunakan
peningkatan proses level 3.2 untuk memenuhi 5) CONCLUSION
target fully achieved serta mencapai pada proses
level 4. Rekomendasi dan perbaikan proses DSS06 Kesimpulan yang didapat dari audit
ditunjukan pada tabel 16. layanan surat keterangan asal untuk barang ekspor

9
terdiri dari pemilihan domain proses TI, identifikasi
tujuan bisnis, identifikasi tujuan TI, pengumpulan RESEARCH PAPER CHECKLIST
data kuesioner tingkat kepentingan, kuesioner
capability level, perhitungan nilai kuesioner tingkat Editorial committee expects the following in a
kepentingan dan capability level. Hasil dari domain Quality Paper to have high chance of acceptance
proses TI pada penelitian audit layanan surat for publication in the journal.
keterangan asal untuk barang ekspor terdapat 5
proses yang selaras dengan visi misi dan sasaran  Paper should be rich in content and data.
Bidang Perdagangan Luar Negeri.Proses pemberian  Follow a proper well defined research method
saran dan perbaikan telah dilakukan dengan or approach.
mengacu kepada standar COBIT 5 yang  Should effectively introduce the area and
mengadopsi ISO/IEC 15504 dengan melihat hasil subareas under investigation.
expected capability level yang lebih tinggi dari  Critique available literature on the topic.
current capability level yang di dapat serta  Present a clear research problem derived from
Peraturan Pemerintah Kementrian Perdagangan. literature
 Present a valid detailed solution to the
REFRENCES: identified problem.
 Develop / Adopt/ Adapt a clear validation
[1] Jogiyanto HM. and Wily Abdilah, “Sistem
method/criteria.
Tatakelola Teknologi Informasi”, Yogyakarta :
 Follow a proper detailed method for validation
Andi. 2010.
and should present concrete and decisive
[2] ISACA Framework, "COBIT 5", USA : A evidence in from of research results. Discusses
Business Framework for the Governance and and evaluates the results in comparison to
Management of Enterprise IT, 2012. literature
[3] ISACA Framework, “COBIT Self  Provide difference from prior work
Assement”, USA : A Business Framework for  Provide clear limitation and assumptions to
the Governance and Management of achieve the solution or results presented.
Enterprise IT, 2012.  Provide clear conclusion and deduction based
[4] I Made Sukarsa, Gusti Theresia Krisanthi on work carried out and data presented.
and I Putu Agung Bayupati, “Governance  Provide clear Future Research Directions
Audit Of Application Procurement Using
COBIT Framework” , International Journal of REVIEW & SELECTION CRITERIA
Theorectical and Applied Information Kindly visit the journal home page WWW.JATIT.ORG
Techonology (JATIT), Vol. 59, No. 2, 2014. to have a good look at what reviewers have in mind
[5] I Made Sukarsa, I Wayan Prasadha when conducting double blind review.
Bharaditya and Putu Wira Buana, “Internal
Control Improvement for Creating Good PAPER LENGTH
Governance” , IJ. Information Engineering and Number of pages is never a criteria to judge a paper
Electronic Business, Vol. 3, No. 9, 2017. but the content and its effective presentation
[6] I Made Sukarsa, Riza Afriza Islami and I matters. Following is just a guide for presentation
Ketut Adi Purnawan, “Information of enough content to qualify as a good presentation
Techonology Governance Archetype in an MINIMUM LENGTH
Indonesian University” , TELKOMNIKA Minimum length to present sufficient content is 10
Indonesian Journal of Electrical Engineering, pages in journal format. Under 11 pages of text will
Vol. 12, No. 7, 2014. not qualify for an external review and shall be
[7] Sarno Riyanarto, “Audit Sistem Teknologi rejected in editorial screening
Informasi”, Surabaya : ITS Press. 2009. MAXIMUM LENGTH
Maxim allowed length is 40 pages in journal
format. Can be relaxed to 46 pages in special
cases

10

Anda mungkin juga menyukai