Direktorat Wilayah I
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kampar, Riau 30 September 2019
STUDI KASUS
URL:
https://lkpmonline.bkpm.go.id/training
ID Pengguna: trainingXX
Kode Akses : lkpm
CONTOH SOAL
A. Keterangan Perusahaan
Berikut ini adalah data yang dimiliki oleh perusahaan :
1. Nama Perusahaan : PT. GIKOKO KAGEMA XX* (* sesuai
dengan hak akses yang diberikan)
2. Status : Penanaman Modal Asing
3. Izin Prinsip yang Dimiliki : Nomor 15/1/IP-PL/I/PMA/2017, tanggal 7
Januari 2017
4. Bidang Usaha : Industri Pakaian Jadi
5. Lokasi Proyek : Kabupaten Karawang, Jawa Barat
6. Alamat Korespondensi : Jl. Maligi Raya Lot G-66, Kawasan Industri
KIIC Karawang
7. Email : gikoko.kagema@gmail.com
C. Kondisi
1. Semenjak diterbitkan izin prinsipnya oleh BKPM pada tahun 2017, perusahaan belum pernah menyampaikan LKPM tahap
pembangunan.
2. Perusahaan baru menyampaikan LKPM tahap pembangunan untuk pertama kalinya pada periode pelaporan triwulan II
tahun 2019, dengan realisasi sebagai berikut:
a. Pada bulan Agustus 2018, perusahaan melakukan pengurusan izin-izin lanjutan di Pemda setempat oleh Notaris
Eva Syakura SH, dengan biaya sebesar Rp. 35.000.000,00.
b. Pada bulan November 2018, perusahaan melakukan realisasi investasi dengan rincian:
Pembebasan tanah seluas 3000 m2 senilai Rp. 300.000.000,00;
Biaya Konsultan untuk desain pabrik sebesar Rp. 25.000.000,00;
Pembelian peralatan dan kendaraan kantor sebesar Rp. 15.000.000,00.
c. Pada bulan Maret 2019, pembangunan pabrik sudah selesai 65 % senilai Rp. 105.000.000,00. Tenaga kerja
kontraktor yang terlibat dalam pembangunan pabrik tersebut sebanyak 20 orang. Selain itu, perusahaan
melakukan pembelian 100 unit mesin jahit high speed dari Tiongkok seharga Rp. 150.000.000,00.
d. Pada bulan Juni 2019, perusahaan kembali melakukan realisasi investasi dengan rincian :
Pembangunan pabrik sudah selesai 100% senilai Rp. 20.000.000,00;
Pembelian mesin obras sebanyak 25 unit seharga Rp. 75.000.000,00.
3. Perusahaan juga sudah melakukan trial production dengan biaya perhitungan modal kerja sebesar Rp. 50.000.000,00.
4. Untuk merealisasikan proyeknya, perusahaan menggunakan modal sendiri senilai Rp 500.000.000,00 dan modal pinjaman
senilai Rp 270.000.000,00.
5. Tenaga kerja perusahaan saat ini adalah 3 orang Tenaga Kerja laki-laki (yang 2 orang diantaranya adalah tenaga kerja
lokal), serta 1 orang tenaga ahli dari Tiongkok.
6. Tidak ada permasalahan yang dihadapi perusahaan.
Penjelasan Pengisian
Modal Tetap
• Komponen pembelian dan pematangan tanah adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan termasuk biaya
pematangan tanah (land clearing, cut and fill, dan lain-lain).
• Komponen bangunan/gedung yang dicatat adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan bangunan pabrik,
gudang dan prasarana yang ada dalam lokasi proyek, biaya konsultan desain, pembangunan jalan permanen di
dalam lokasi proyek, fasum, fasus.
• Komponen mesin/peralatan dan suku cadang (spareparts) adalah biaya yang dikeluarkan atas barang tersebut
untuk pembelian mesin dan suku cadang (spareparts), baik yang diimpor maupun pembelian lokal, termasuk
peralatan pencegahan pencemaran lingkungan.
• Komponen lain-lain yang dicatat adalah biaya yang dikeluarkan untuk alat angkutan, peralatan kantor, inventaris
kantor, maupun biaya studi kelayakan, perizinan, biaya survey, sewa lahan/gedung, dan lain sebagainya.
Komponen lain-lain juga mencatat seluruh modal kerja yang mencakup biaya operasional (listrik, air, telepon),
gaji/upah karyawan, dan biaya overhead perusahaan selama perusahaan belum siap berproduksi komersial.
Penjelasan Pengisian
Modal Kerja
• Komponen modal kerja diisi dengan nilai realisasi pengeluaran untuk bahan baku/penolong, gaji/upah karyawan
dan biaya overhead perusahaan pada saat akan/siap melakukan produksi komersial.
• Modal kerja hanya diisi sekali ketika perusahaan sudah siap berproduksi komersial.
Sumber Pembiayaan
•Sumber pembiayaan merupakan penjabaran asal-usul biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk merealisasikan proyeknya pada
periode pelaporan.
•Sumber pembiayaan berasal dari modal yang dimiliki oleh pemegang saham (modal sendiri), laba usaha lainnya (laba ditanam
kembali), atau modal pinjaman dari bank.
•Nilai tambahan realisasi investasi harus sama dengan nilai tambahan realisasi pada sumber pembiayaan.
Pengisian LKPM perlu memerhatikan penggunaan mata uang. Bagi perusahaan yang menggunakan mata uang USD, kurs yang
digunakan setara dengan kurs APBN atau APBN-P pada periode pelaporan.
Penjelasan Pengisian
275.000.000,00 275.000.000,00
20
0
20
0
0
0
22 Agustus 2019
A. Keterangan Perusahaan
Berikut ini adalah data yang dimiliki oleh perusahaan :
1. Nama Perusahaan : PT. GIKOKO KAGEMA
XX* (* sesuai dengan hak akses yang diberikan)
2. Status : Penanaman Modal
Asing
3. Izin Usaha yang Dimiliki : Nomor
51/T/INDUSTRI/2016, tanggal 5 Februari 2016
4. Bidang Usaha : Industri Tekstil
5. Lokasi Proyek : Kabupaten
Karawang, Jawa Barat
6. Alamat Korespondensi : Jl. Maligi Raya Lot G-
66, Kawasan Industri KIIC Karawang
7. Email :
gikoko.kagema@gmail.com
C. Kondisi
1. Pada bulan Februari 2016 perusahaan mengajukan izin usaha ke BKPM dan pada tanggal 5 Februari
2016 dikeluarkan izin usaha Nomor 51/T/INDUSTRI/2016.
2. Pada bulan Januari 2019, perusahaan memutuskan untuk melakukan upgrade terhadap mesin jahit dan
mesin tenunnya dengan membeli mesin baru. Biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 120.000.000,00.
3. Mulai bulan Maret 2019, perusahaan ditunjuk menjadi rekanan salah satu perusahan swasta untuk
memproduksi kain tenun untuk keperluan pasar domestik dan ekspor. Pada bulan April 2019 untuk
pemenuhan pesanan tersebut perusahaan membeli tambahan benang sebanyak 5.000 yard dengan
harga sebesar Rp. 50.000.000,00.
4. Tenaga kerja Indonesia yang terserap selama periode pelaporan untuk memproduksi kain tenun
tersebut sebanyak 30 orang yang seluruhnya berasal dari daerah sekitar, dengan total gaji yang
dibayarkan sebesar Rp. 75.000.000,00.
5. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah adanya pungutan liar dari masyarakat.
6. Kegiatan produksi berlangsung pada pertengahan bulan Mei hingga minggu kedua bulan Juni tahun
2019, dengan jumlah produksi kain tenun sebanyak 1.500 ton.
7. Ekspor kain tenun sebanyak 10%, dengan harga 1 ton Rp. 1.000.000,00 (kurs US$ 1 = Rp. 13.500,00.).
8. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah adanya pungutan liar dari masyarakat sekitar.
9. Perusahaan tidak memiliki kewajiban bermitra.
10. Perusahaan telah menyelenggarakan Pelatihan K3 bagi 10 orang karyawannya.
11. Saat ini perusahaan belum memiliki program CSR secara rutin. Namun pada bulan Mei 2016,
perusahaan pernah mengirimkan bantuan untuk merenovasi sekolah di lingkungan sekitar yang
menghabiskan dana Rp. 10.000.000,00.
12. Adapun terkait kewajiban lingkungan, perusahaan sudah memiliki AMDAL.
Penjelasan Pengisian
Modal Tetap
• Setelah produksi komersial, tidak ada lagi tambahan modal tetap kecuali ada perubahan data realisasi yang sudah dilaporkan.
Komponen modal tetap yang dicatat adalah nilai perolehan atas pembelian capital expenditure (capex) berupa tanah,
bangunan, ataupun pembelian mesin produksi.
Modal Kerja
• Komponen modal kerja diisi apabila ada tambahan nilai realisasi pengeluaran bahan baku/penolong, pembelian
spareparts/suku cadang, gaji/upah karyawan dan biaya overhead perusahaan untuk satu turn over.
Realisasi Mesin dan Peralatan
• Realisasi mesin/peralatan didapat dari nilai perolehan pembelian mesin produksi pada komponen realisasi investasi modal
tetap
• Realisasi barang dan bahan dicatat dari nilai perolehan pembelian bahan baku/penolong pada komponen realisasi modal kerja
• Realisasi komponen/suku cadang dicatat dari nilai perolehan pembelian spareparts/suku cadang pada komponen realisasi
modal kerja
Rp 10.000.000,00
AMDAL
30
0
30
0
0
22 Agustus 2019
Dwiagris Tiffania
Staf
085216103262
dwiagris.tiffania@gmail.com
www.bkpm.go.id
Terima kasih
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
14