Equipment
Oleh : Raihan Adib Habibi
1. Preview Test
2. Pengertian dan Klasifikasi Aset Tetap
3. Pengakuan dan Pengukuran Aset Tetap
4. Kapitalisasi Bunga pada asset yang dibangun sendiri
5. Biaya setelah Perolehan Aset Tetap
6. Properti Investasi dan Bukan Investasi
1. Preview Test
bit.ly/PreTestAKMBREGADA
2. Pengertian Aset Tetap
Menurut PSAK 16 (2014), aset tetap adalah aset berwujud yang:
• 1. dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif, dan
• 2. diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
2. Karakteristik Aset Tetap
1. Memiliki substansi fisik (berwujud), seperti tanah dan bangunan.
2. Memiliki tujuan penggunaan khusus, yaitu digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif. (*)
3. Bersifat jangka panjang (lebih dari satu periode akuntansi) dan
merupakan subjek penyusutan.
Biaya pengembangan tanah yang mempunyai masa guna atau masa manfaat
terbatas, seperti jalur mobil pribadi, trotoar, pagar, dan area parkir, semuanya
dicatat pada akun Land Improvements dan disusutkan.
B. Biaya Perolehan Bangunan
a. biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
yang muncul selama periode konstruksi;
b. biaya bunga (jika membangun sendiri),
c. harga beli bangunan dan pengurusan hak perolehan bangunan,
d. honor profesional (professional fees),
e. izin pendirian bangunan (building permits).
C. Biaya Perolehan Peralatan
a. harga pembelian,
b. ongkos pengangkutan dan penanganan peralatan,
c. pajak atau bea yang tidak dapat dikreditkan,
d. asuransi peralatan selama masa pengiriman,
e. biaya perakitan dan instalasi, dan
g. biaya uji coba/pengetesan peralatan.
D. Aset yang Dibangun Sendiri (Self-
Constructed Assets)
Biaya tersebut antara lain mencakup
- biaya bahan baku (materials),
- biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost), dan
- biaya tidak langsung (overhead cost).
Perusahaan dapat mengelola biaya overhead dengan dua cara, yaitu:
a. tidak membebankan biaya overhead tetap (fixed overhead) ke
dalam biaya pembuatan aset, dan
b. membebankan sebagian dari seluruh total biaya overhead ke biaya
konstruksi (full costing approach).
Kesimpulan mengenai perolehan Aset Tetap
• Yang termasuk biaya perolehan Aset Tetap adalah semua biaya yang
muncul dalam rangka pengadaan dan penyiapan Aset Tetap agar siap
digunakan.
PSAK 26/SY LO 2
Langkah-langkah menghitung kapitalisasi bunga
3. Menghitung akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang (WAAE)* untuk
pinjaman umum, termasuk bunga rata-rata tertimbang pinjaman umum
•Mengalokasikan pengeluaran ke pinjaman khusus terlebih dahulu
•Apabila jumlah pinjaman khusus habis maka dialokasikan ke pinjaman
umum
•Dalam kondisi tidak ada pinjaman khusus maka dialokasikan langsung
ke pinjaman umum
Misal: Pinjaman khusus: 1,5 Milliar dengan bunga 10%
Alokasi ke Rata-rata Pengeluaran
Tanggal Pengeluaran
Pinjaman Umum & KHUSUS Pinjaman Umum
1 Jan 2019 1.000.000.000 0 1M 0
1 Maret 2019 600.000.000 100.000.000 500 JT 100.000.000 x (9/12)
30 Sept 2019 1.200.000.000 1.200.000.000 1.200.000.000 x (3/12)
31 Des 2019 200.000.000 200.000.000 200.000.000 x (0/12)
Total 3.000.000.000 375.000.000
Langkah-langkah menghitung kapitalisasi bunga
3. Menghitung akumulasi pengeluaran rata-rata tertimbang (WAAE)* untuk
pinjaman umum, termasuk bunga rata-rata tertimbang pinjaman umum
Misal :
Pinjaman Umum 1 : 1 Miliar dengan bunga 12,5%
Pinjaman Umum 2 : 1,5 Miliar dengan bunga 10%
= 11%
Langkah-langkah menghitung kapitalisasi bunga
4. Menghitung beban bunga aktual dan beban bunga yang dapat dihindari
Beban bunga aktual
Pinjaman khusus 1.500.000.000 x 10% 150.000.000
Pinjaman umum 1.000.000.000 x 12,5% 125.000.000 5. Menentukan jumlah bunga yang
1.500.000.000 x 10,0% 150.000.000 dikapitalisasi
Total beban bunga 425.000.000
aktual
Beban bunga yang dapat •Bunga yang dikapitalisasi
dhindari adalah mana yang lebih kecil
Pinjaman khusus 1.500.000.000 x 10% 150.000.000
Pinjaman umum 375.000.000 x 11% 41.250.000
antara bunga aktual dengan
Total Beban bunga yang 191.250.000 bunga yang dapat dihindari
dapat dihindari
•Kemudian dikurangi dengan
Hasil bunga (pinjaman (20.000.000)
khusus) hasil bunga pinjaman khusus
Beban Bunga yang 171.250.000
dikapitalisasi
Aktual 425.000.000
Avoidable 191.250.000, maka 191.250.000 - 20.000.000 = 171.250.000
Ilustrasi Menghitung Kapitalisasi Bunga
Jurnal yang diperlukan selama tahun 2019 (dalam ribuan):
Tanggal Akun Ref. Debit Kredit
1 Jan 2019 Land 800.000
Construction in Process 200.000
Cash 1.000.000
31 Maret 2019 Construction in Process 600.000
Cash 600.000
30 Sept 2019 Construction in Process 1.200.000
Cash 1.200.000
31 Des 2019 Construction in Process 200.000
Cash 200.000
Construction in Process (Capitalized Interest) 171.250
Interest Expense 253.750
Cash 425.000
LO 2
Menghitung Kapitalisasi Bunga
LO 2
7. Beberapa Isu Khusus Terkait dengan
Kapitalisasi Bunga
a. Pengeluaran Terkait Tanah
Jika pembelian tanah ditujukan untuk dibangun gedung di atasnya,
maka beban bunga yang dikapitalisasi selama periode konstruksi akan
menambah biaya gedung, bukan biaya tanah.
b. Penghasilan bunga
IFRS mensyaratkan agar perusahaan tidak boleh melakukan offset
(saling hapus) antara penghasilan bunga dengan beban bunga, kecuali
penghasilan dan bunga tersebut berasal dari pinjaman khusus dalam
rangka konstruksi.
C. Hal-hal yang mungkin terjadi dalam Perolehan Aset
Tetap
1. Diskon Tunai (Cash Discount)
Diskon Tunai dibagi menjadi 2 pendapat:
• Pendapat pertama cash discount diambil atau tidak diambil sebagai pengurang
aset. Dan apabila tidak diambil maka diakui sebagai loss.
Alasan: Karena aset dicatat berdasarkan kas yang dibayarkan, jika tidak maka
dianggap terjadi ketidakefisienan dalam mengelola Diskon yang diberikan.
• Pendapat kedua cash discount yang tidak diambil tidak selalu dianggap kerugian
(loss)
Alasan: karena terdapat kemungkinan bahwa diskon yang diberikan tidak
menguntungkan bagi si pembeli.
Contoh :
10 Maret Willem Company membeli komputer senilai 5000 secara kredit.
Penjual memberi termin 2/10 n/30.
Net Method Gross Method
10 Maret Equipment 4.900 10 Maret Equipment 5.000
A/P 4.900 A/P 5.000
20 Maret A/P 4.900 20 Maret A/P 5.000
Cash 4.900 Cash 4.900
Atau Equipment 100
Atau
23 Maret A/P 4.900
23 Maret A/P 5.000
Loss 100
Loss 100
Cash 5.000 Cash 5.000
Atau Equipment 100
23 Maret A/P 4.900 Atau
Equipment 100 23 Maret A/P 5.000
Cash 5.000 Cash 5.000
2. Pembayaran Ditangguhkan (Deferred Payment Contracts)
Aset tetap sering dibeli atas dasar kontrak kredit jangka panjang
dengan menggunakan wesel (notes payable), hipotik (mortgages),
obligasi (bonds payable), atau equipment obligation dinilai sesuai
present value (PV)
CONTOH
2. Equipment 8.099
Notes Payable 8.099
3. Pembelian Secara Lump-Sum (Lump-Sum Purchase)
Ketika beberapa aset tetap dibeli dalam satu paket pembelian (lump-sum
purchase), maka total biaya pembelian tersebut dialokasikan ke setiap aset
sesuai dengan proporsi harga pasar relatif dari masing-masing aset tersebut.
CONTOH
Norduct Homes membeli satu paket aset seharga 80.000 dari Comfort Heating
yang mengalami likuidasi. Diketahui:
Jurnal:
4. Pertukaran Aset Nonmoneter (Exchanges of Non-Monetary Assets)
Pertukaran aset nonmoneter dihitung berdasarkan nilai wajar (fair value)
dari aset yang diserahkan atau nilai wajar (fair value) dari aset yang diterima,
mana yang lebih jelas bukti pendukungnya.
Jawab
Land 1.200.000.000
Building 720.000.000
Equipment 480.000.000
Share Capital – Ordinary 1.800.000.000
Share Premium – Ordinary 600.000.000
6. Hibah Pemerintah (Government Grants)
• Hibah pemerintah adalah bantuan dari pemerintah yang diterima
perusahaan dalam bentuk pemberian sumber daya kepada
perusahaan sebagai imbalan atas kepatuhan perusahaan terhadap
ketentuan tertentu (baik di masa lalu maupun masa depan) yang
berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan.
• Hibah pemerintah dapat berupa aset, seperti uang tunai; sekuritas,
properti, bangunan, pabrik, atau penggunaan fasilitas yang
disediakan pemerintah sebagai subsidi untuk perusahaan.
• Selain itu, hibah pemerintah dapat berupa pengampunan utang
perusahaan atau pemberian pinjaman kepada perusahaan dengan
bunga di bawah bunga pasar.
Pendekatan Akuntansi Hibah Pemerintah
• Sebagian besar perusahaan menggunakan nilai wajar untuk menilai
aset yang diterima dari hibah pemerintah.
• Ada dalam mencatat dua pendekatan, yaitu
a. pendekatan ekuitas (equity approach)
Metode ini tidak mengakui pendapatan dalam periode berjalan, akan tetapi
langsung mengkreditkan akun ekuitas.
EQUIPMENT 800 JT
CASH 800 JT
sehingga beban depresiasi Equipment berkurang menjadi sebesar
Rp160.000.000 per tahun (Rp800.000.000/5 tahun).
2) Hibah Pemerintah Berupa Bantuan Tunai
Contoh untuk Menghindari Kebangkrutan Sebagai contoh, PT Elang Airlines,
suatu BUMN, mengalami kerugian secara substansial selama lima tahun terakhir
dan mempunyai utang yang cukup besar kepada kreditur. Untuk mencegah
perusahaan dari kebangkrutan, pada tanggal 1 Mei 2019 pemerintah setuju
memberikan bantuan dana sebesar Rp20 milyar untuk melunasi utang
perusahaan kepada kreditur.
bit.ly/EvaluasiTentir12Jan