B.2.351.20.013.3.20R0.DL
Lingkup Bahasan / Mata Ajar
www.pln.co.id |
Akuntansi Aset Tetap
01 Pengenalan Aset Tetap
Pengertian Aset Tetap
(PSAK No.16 (Revisi 2011), par 06 )
I. Definisi Aset Tetap (secara umum),
Aset berwujud yang
• Dimiliki untuk:
– digunakan dalam:
• Produksi atau
• Penyediaan barang atau
• Penyediaan jasa
– direntalkan kepada pihak lain atau
– tujuan administratif
• Diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode
www.pln.co.id |
Pengertian Aset Tetap
(Kebijakan Akuntansi PT PLN (Persero) 2017 No. 05)
II. Definisi Aser Tetap (PLN),
Aset berwujud yang
• Dimiliki dan dikuasai oleh Perusahaan,
– digunakan dalam fungsi pembangkitan, transmisi dan distribusi listrik;
– menunjang kegiatan fungsi tersebut diatas;
– disewakan kepada pihak ketiga; dan
– diharapkan akan dapat digunakan selama lebih dari satu periode, dan
– harga perolehannya diatas jumlah minimal yang ditetapkan Direksi. (Surat Edaran No.
009A.E/82/DIR/1994 Tanggal 1 Agustus 1994, Surat Direktur Keuangan No.
10935/554/DITKEU/2011 Tanggal 29 Desember 2011, Surat Direktur Keuangan No.
3521/KEU.02.01/DIRKEU/2017 tanggal 19 Desember 2017)
www.pln.co.id |
Penyajian Aset Tetap dalam Laporan Keuangan
I. NERACA
• Aset Tetap disajikan dalam urutan pertama Kelompok Aset
• Terdapat perbedaan penyajian setelah Neraca Tahun 2002 dan sebelum
tahun 2002
• Dalam CALK Aset Tetap (06) Aset Tetap meliputi : Aset Tetap, Aset Sewaan,
PDP, Aset Tidak Beroperasi
www.pln.co.id |
• Sewa mengatur bahwa seluruh sewa termasuk sewa asset hak-guna dalam sub sewa masuk
dalam ruang lingkup PSAK 83, kecuali :
a. Sewa dalam rangka eksplorasi atau penambangan mineral, minyak, gas alam, dan
sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui;
b. Sewa aset biologis dalam ruang lingkup PSAK 69: Agrikultur yang dimiliki oleh penyewa;
c. Perjanjian konsesi jasa dalam ruang lingkup ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa;
d. Lisensi kekayaan intelektual yang diberikan oleh pesewa dalam ruang lingkup DE PSAK
72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan; dan
e. Hak yang dimiliki oleh penyewa dalam perjanjian lisensi dalam ruang lingkup PSAK 19:
Aset Takberwujud untuk item seperti film, rekaman video, karya panggung, manuskrip
(karya tulis), hak paten, dan hak cipta.
www.pln.co.id |
II. LABA RUGI
• Beban Penyusutan Aset Tetap dikelompokkan dalam Beban
Usaha/Operasi
• Beban Penyusutan untuk ATTB dan Beban percepatan penyusutan
Aset Tetap yang akan Dihapus dikelompokkan dalam Beban Diluar
Usaha/Operasi.
www.pln.co.id |
Penyajian Aset Tetap dalam Laporan Keuangan
www.pln.co.id |
Pengungkapan Aset Tetap dalam Laporan Keuangan
Pengungkapan AT meliputi :
Rincian Saldo Awal, penambahan, pengurangan, reklasifikasi dan saldo akhir atas
Aset tetap dan Akumulasi Penyusutan yang dirinci per jenis Aset Tetap.
Rincian PDP menurut fungsinya misalnya Pembangkitan, Transmisi, Distribusi, dan
Perlengkapan
Material yang terkandung dalam PDP
Kenaikan AT akibat Revaluasi
Asuransi Aset Tetap
Aset Tetap yang dijaminkan
www.pln.co.id |
Aset Tetap, meliputi :
www.pln.co.id |
Material Cadang
Material Cadang Surat Edaran Direksi PT PLN (Persero) No. 011.E/DIR/2007 adalah material yang akan digunakan
dalam rangka menunjang kesinambungan pengoperasian aset tetap induknya serta untuk menjamin keandalan
suplai tenaga listrik, keandalan operasi dan untuk mengatasi kerusakan yang mungkin terjadi.
Akun ini diklasifikasikan sebagai Aset Tetap.
www.pln.co.id |
Akuntansi Aset Tetap
02 Kapitalisasi Aset Tetap
Kapitalisasi Aset Tetap
• Kapitalisasi yaitu pengeluaran yang terjadi dalam rangka memperoleh aset
dibukukan sebagai aset dan bukan sebagai beban/biaya.
• Sesuai dengan matching cost principle, harga barang, biaya transportasi, biaya
pajak dan lain-lain dimasukkan sebagai aset. Untuk diskon pembelian tentu akan
mengurangi nilai aset. Mesin pabrik yang baru dan perlu adjustment atau
perbaikan juga dimasukkan sebagai aset.
• Untuk pembayaran bunga terkait pembiayaan aset tidak dapat dimasukkan
sebagai aset, tetapi sebagai beban atau biaya.
www.pln.co.id |
• Pembelian tanah dan pembangunan pabrik juga dimasukkan sebagai
aset.
• Pembelian tanah, biaya survey, komisi sales, biaya notaris, biaya
asuransi dan lain-lain dimasukkan sebagai aset.
• Jika kondisi aset kurang baik dan perlu renovasi, biaya renovasi juga
dimasukkan sebagai aset.
www.pln.co.id |
Kapitalisasi Aset Tetap
1. SE No : 009 A.E/82/DIR/1994 Tanggal 01 Agustus 1994 tentang Batasan Beban
Operasi dan Biaya investasi
2. KEPDIR No : 078.R/010/DIR/1999 Tanggal 20 April 1999 tetang
Perubahan/Penyempurnaan SE No : 009 A.E/82/DIR/1994 Tanggal 01 Agustus
1994 tentang Batasan Beban Operasi dan Biaya investasi
www.pln.co.id |
Batasan Beban Operasi dan Biaya Investasi
Penggolongan Beban Operasi dan Biaya Investasi secara umum meliputi :
a. Materialitas pengeluaran
b. Jangka waktu manfaat pengeluaran
c. Hubungan pengeluaran dengan peningkatan kapasitas dan/atau umur aktiva
d. Faktor-factor yang memudahkan pelaksanaan pencatatan dan pertanggung
jawabannya di lapangan
www.pln.co.id |
Ciri-ciri Beban Operasi & Biaya Investasi
www.pln.co.id |
b. Ciri-ciri Biaya Investasi
Pengeluaran atas kegiatan-kegiatan atau transaksi yang dapat digolongkan sebagai
Biaya Investasi, meliputi :
1. Menambah dan atau memperluas aktiva tetap, secara teknis dan ekonomis
mempunyai manfaat yang melebihi satu tahun
2. Mengganti peralatan yang tercatat pada satu kode perkiraan
3. Mengganti Material Cadang yang dipakai
www.pln.co.id |
Akuntansi Aset Tetap
02 Pencatatan Aset Tetap
Pencatatan Aset Tetap
1. Aset yang diperoleh dari beli langsung atau diperoleh dari Vendor/Rekanan dan dapat
langsung digunakan tanpa ada proses lebih lanjut.
a. Aset yang diperoleh melalui beli langsung ke toko atau melalui vendor, seperti pembelian
barang yang harganya =/> dari Rp. 15.000.000,- seperti pembelian laptop, dll)
Dr. Perlengkapan umum XXX
Cr. Kas/Bank XXX
b. Aset yang diperoleh melalui pekerjaan yang dilakukan oleh vendor dimana pembayaran
tanpa melalui termin tetapi pembayarannya setelah pekerjaan selesai (100%), seperti
pembangunan suatu bangunaan pos satpam. dll)
Dr. Bangunan XXX
Cr. Kas/Bank XXX
www.pln.co.id |
2. Aset yang diperoleh melalui pekerjaan yang dilakukan oleh vendor dimana pembayaran
melalui termin seperti pembangunan suatu bangunaan dll) dimana pencatatan melalui PDP
(Pekerjaan Dalam Pelaksanaan)
www.pln.co.id |
3. Aset tetap – Ex-kontraktor/konsultan
Aset yang semula dimiliki oleh kontraktor/konsultan dengan nilai yang cukuop material dan
tertinggal di area kekuasaan Perusahaan. Barang tersebut tidak diambil kembali oleh
kontraktor/konsultan terkait dan masih terus digunakan oleh Perusahaan.
Perusahan memperlakukan asset tersebut sebagai asset tetap hibah dari pihak swwasta
yang dicatat sebagai penambahan “pendapatan di lua operasi”.
• Pencatatan pada saat diakui sebagai aset perusahaan.
Dr. Aset XXX
Cr. Pendapatan Diluar Operasi XXX
www.pln.co.id |
4. Aset Tetap – Pengalihan aset dari pelanggan
Hibah dalam bentuk pengalihan aset dari pelanggan ini diakui dengan pendekatan pendapatan
sebagai “pendapatan diluar operasi.
Aset yang diterima diakui biaya perolehan awalnya dengan nilai appraisal dari Lembaga Independen.
Diadopsi dari ISAK 27 Perusahaan mengakui aset tetap dari pihak Ketiga/konsumen/pemerintah
daerah, dilakukan pada saat diterima dokumen penyerahan hibah atau berita acara serah terima
yang memberi kewenangan kepada Perusahaan untuk menguasai atau mengendalikan aset tetap
yang bersangkutan.
Dr. AT Baru XXX
Cr. Pendapatan Lain-lain (PFK) XXX
5. Aset Tetap Hibah
Pengakuan terkait dengan aset hibah diatur lebih lanjut sesuai dengan Perdir No. 0992.K/DIR/2014
tentang Mekanisme Penerimaan Hibah.
Dr. Aset Tetap XXX
Cr. Pendapatan Diluar Operasi XXX
www.pln.co.id |
Akuntansi Aset Tetap
02 Penyusutan dan Metode Penyusutan
Penyusutan Aset Tetap
www.pln.co.id |
Ketentuan Penyusutan
• Masa manfaat ekonomis, nilai residu, dan metode penyusutan direview setiap akhir
tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
• Aset sewaan, disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama
dengan aset tetap – pemilikan langsung atau disusutkan selama jangka waktu yang
lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
• Tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai penilaian kembali dan tidak
disusutkan.
www.pln.co.id |
Metode Penyusutan Aset Tetap (AT)
www.pln.co.id |
Metode Penyusutan AT
1. Komersial :
a. Penyusutan aset tetap komersial dihitung dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap.
b. Start Depre sesuai dengan SLO/BA STOP
c. Setelah reval 2015, maka class aset yang direval Start Depre paling awal
01/01/2016, class aset yang tidak direval 01/01/2004
2. Fiskal :
a. Tarif penyusutan ini berbeda untuk tiap jenis Aset Tetap mengacu pada
Ketentuan Perpajakan
b. Start Depre sesuai dengan SLO/BA STOP
c. Setelah reval 2015, maka class aset yang direval Start Depre paling awal
01/01/2016, class aset yang tidak direval 01/01/2002
www.pln.co.id |
Perubahan Masa Manfaat AT Komersil
SE 0299.P/ DIR /2016
Penyusutan dilakukan secara bulanan
Penyusutan dilakukan mengunakan metode garis lurus
Umur Aset diatur dalam SK Dir No 0299.P/DIR/2016 tanggal 08 September 2016
www.pln.co.id |
Perubahan Masa Manfaat AT Fiskal
SE 0006.E/ DIR /2017
Penyusutan dilakukan secara bulanan
Penyusutan dilakukan mengunakan metode garis lurus per 01/01/2017
Umur Aset diatur dalam SE 0006.E/DIR/2017 tentang Pedoman Kebijakan Aset Tetap Fiskal PT PLN (Persero)
www.pln.co.id |
Akuntansi Aset Tetap
02 Penarikan Aset Tetap Menjadi Aset
Tetap Tidak Beroperasi (ATTB)
Pedoman
www.pln.co.id |
Penghapusbukuan Aset Tetap
www.pln.co.id |
2. Kebijakan Umum akuntansi terkait Aset tetap yang dapat dipindahkan dari operasi menjadi aset tetap tidak
beroperasi atau tidak digunakan dalam operasi di PLN diatur dalam Surat Edaran Direksi, sebagai berikut :
• SE 015.E/870/DIR/1998 tanggal 2 Juni 1987 tentang Penarikan Aktiva Operasi menjadi Aktiva Tidak
Beroperasi berdasarkan AE.2
• Surat Keputusan Direksi No. 055.K/8713/DIR/1996 tanggal 29 Mei 1996 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Dalam
Rangka Penghapusan Barang Karena Hilang/Berkurang Akibat Pencurian, Terbakar Dan Lain-lain.
• Keputusan Direksi No.1233.K/DIR/2011 tanggal 5 Agustus 2011 tentang Tata Cara Penghapusbukuan dan
Pemindahtanganan Aktiva Tetap PT PLN (Persero)
• Keputusan Direksi No.1234.K/DIR/2011 tanggal 5 Agustus 2011 tentang Perumahan di Lingkungan PT PLN
(Persero)
• PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR: 0116.K/DIR/2017 tentang Pedoman Kebijakan Akuntansi di PT
PLN (Persero)
• Surat Direktur Keuangan PT PLN (Persero) No. 1513/KEU.02.03/DIRKEU/2018 tanggal 10 April 2018 tentang
Mekanisme Tambahan Proses Tindak Lanjut Penghapusbukuan ATTB/Material
• Surat Kepala Divisi Akuntansi No. 1624/KEU.02.03/DIVAKT/2015 tanggal 15 September 2015 tentang Revisi
Formulir AE1.1, AE2.1, AE3.1 dan AE4.1
www.pln.co.id |
3. Penarikan adalah perubahan status Aset Operasi menjadi Aset Tetap
Tidak Beroperasi (ATTB) .
4. Aset Operasi yang dapat ditarik yaitu dari :
• Aset Tetap
• Material
• Pekerjaan Dalam Pelaksanaan ( PDP )
• Biaya Pengembangan ( dlm rangka pembangunan kelistrikan )
www.pln.co.id |
5. Jenis-jenis Aset Tetap Tidak Beroperasi :
a. Untuk Dihapus, dihapus dari pembukuan perusahaan baik melalui
pemindahtanganan ataupun kondisi tertentu.
b. Untuk Direlokasi, dipindahkan dari/ke unit satuan administrasi PLN.
c. Untuk Diperbaiki, diperbaiki untuk dipergunakan operasi lagi.
6. Semua Penarikan Aset Tetap harus melalui pos Aset Tetap Tidak Beroperasi
7. Pada saat Penarikan AT ke ATTB Hapus dilakukan Percepatan Penyusutan
sebesar Nilai Buku AT sebagai Rugi akibat percepatan penyusutan AT pada pos
Biaya Diluar Usaha lain-lain (kecuali Aset Tanah)
www.pln.co.id |
8. Penarikan AT ke ATTB Hapus yang mempunyai Keuntungan Reval harus melakukan
jurnal reklas OCI (Keuntungan Reval) ke Saldo Laba Ditahan dan menotakannya ke
Kantor Pusat
9. Penghapusan ATTB dengan masa manfaat sampai dengan 5 tahun harus mendapat
persetujuan Dewan Komisaris
10. Penghapusan ATTB dengan masa manfaat diatas 5 tahun harus mendapatkan
Rekomendasi Dewan Komisaris dan Persetujuan Kementerian BUMN.
www.pln.co.id |
Syarat – Syarat Penarikan AT
www.pln.co.id |
Syarat – Syarat Penarikan AT
www.pln.co.id |
g. Pekerjaan Dalam Pelaksanaan, disebabkan :
Berdasarkan penelitian tidak ekonomis jika dilanjutkan / diselesaikan menjadi Aset
Tetap
h. Biaya Pengembangan & Penelitian, disebabkan :
Berdasarkan penelitian tidak ekonomis jika dilanjutkan pembangunan fisiknya.
www.pln.co.id |
Formulir Penarikan
www.pln.co.id |
Proses Pengendalian Penghapusan ATTB
PROSES PENGENDALIAN PENGHAPUSAN ATTB DI UNIT LEVEL 2, UNIT LEVEL 1 & SPI
REGIONAL TERKAIT
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Ketentuan Penghapusbukuan Aset Tetap
www.pln.co.id |
Proses Pengusulan Penghapusan Aset Tetap
www.pln.co.id |
7. Tim General Manajer UPI menugaskan ke Tim Penarikan Aset Tetap di Tingkat UPI melalui
Manajer Bidang Keuangan/KA/KSA untuk melakukan penelitian atas usulan UP.
8. Penarikan Aset Tetap Level 1 melakukan penelitian dan hasilnya dituangkan dalam dokumen
AE 2 dan AE 2.1
9. General Manajer UPI mensahkan AE 2. Dokumen AE 2 dan AE 2.1 yang telah ditandatangani
oleh Tim kemudian dikirim ke UP.
10. Fungsi akuntansi UP dengan adanya AE 2 dan AE 2.1 akan melakukan penarikan aset tetap
operasi menjadi aset tetap tidak operasi (ATTB) paling lambat 5 hari kerja setelah tanggal
dokumen AE 2 diterbitkan.
11. Tim Penarikan Aset Tetap UPI menyiapkan AE 3 dan AE 3.1 dan mengusulkan ke SPI
untuk melakukan penelitian bersama
www.pln.co.id |
12. Hasil penelitian SPI dan Tim Penarikan Aset Tetap UPI dituangkan dalam dokumen AE 4 dan AE 4.1 serta
ditandatangani oleh seluruh tim dan disetujui oleh General Manager dan Inspektur Audit Regional.
13. Tim Penarikan Aset Tetap UPI menyiapkan dokumen pendukung yaitu : Pakta Integritas GM, Kajian
Hukum, Kajian Finansial, Foto, dan rekomendasi dari Regional Bisnis (untuk aset instalasi mesin dan
trafo), dokumen hasil pengujian aset trafo serta bukti kepemilikan untuk aset kendaraan bermotor.
14. UPI mengirimkan Usulan Penghapusan ATTB ke PLN Kantor Pusat U.P Divisi Akuntansi dengan
melampirkan dokumen AE. 4 dan AE. 4.1, Pakta Integritas GM, Kajian Hukum, Kajian Finansial, Foto, dan
rekomendasi dari Regional Bisnis (untuk aset instalasi mesin dan trafo), dokumen hasil pengujian aset
trafo serta bukti kepemilikan untuk aset kendaraan bermotor.
15. Divisi Akuntansi PLN Kantor Pusat memverifikasi kelengkapan dokumen administrasi usulan penghapusan
ATTB.
16. Divisi Akuntansi PLN Kantor Pusat menyiapkan Pakta Integritas dan Surat Keputusan Direksi (Sirkuler)
untuk ditandatangani oleh seluruh Direksi, sekaligus menyiapkan Surat Persetujuan/Rekomendasi
Penghapusbukuan ATTB.
www.pln.co.id |
17. Direksi mengajukan Surat Permohonan Penghapusbukuan ATTB ke Dewan Komisaris untuk mendapatkan
Persetujuan dan atau Rekomendasi.
18. Dekom memberikan persetujuan khusus untuk ATTB dengan masa manfaat sampai dengan 5 tahun,
perlengkapan umum, dan kendaraan bermotor serta memberikan rekomendasi untuk ATTB dengan masa
manfaat lebih dari 5 tahun.
19. Surat Persetujuan dan atau Rekomendasi disampaikan kepada Direksi untuk ditindaklanjuti.
20. Berdasarkan Persetujuan Dewan Komisaris, Divisi Akuntansi meneruskan ke UPI Pengusul melalui Surat
yang ditandatangani oleh Kepala Divisi Akuntansi untuk diproses lebih lanjut.
21. Berdasarkan Rekomendasi Dewan Komisaris, Direksi membuat Surat Permohonan Persetujuan
Penghapusbukuan ATTB ke Kementerian BUMN selaku RUPS PLN.
22. Kementerian BUMN selaku RUPS PLN memberikan persetujuan penghapusbukuan ATTB dengan masa
manfaat lebih dari 5 tahun.
www.pln.co.id |
23. Berdasarkan Persetujuan Kementerian BUMN selaku RUPS PLN, Divisi Akuntansi meneruskan ke UPI
Pengusul melalui Surat yang ditandatangani oleh Kepala Divisi Akuntansi untuk diproses lebih lanjut.
24. Bersamaan dengan Surat Penyampaian Persetujuan Penghapusbukuan ATTB dari Dewan Komisaris dan
Kementerian BUMN ke UPI, Kepala Divisi Akuntansi juga menyampaikan Surat Pemberitahuan Persetujuan
Penghapusbukuan tersebut kepada KSPI untuk dilakukan Penelitian kembali atas ATTB yang dimaksud.
25. Tim UPI dan Tim SPI Regional melakukan Penelitian kembali atas ATTB yang telah memperoleh persetujuan
penghapusbukuan.
26. Hasil penelitian kembali Tim UPI dan Tim SPI Regional dituangkan dalam dokumen Berita Acara Penelitian
dan Persetujuan Penghapusbukuan Aset tidak Beroperasi (dokumen AE.5 dan AE.5.1) yang ditandatangani
oleh Tim serta disetujui oleh General Manager dan Inspektur Audit Regional.
27. UPI melaporkan tindak lanjut penghapusbukuan ATTB yang telah memperoleh persetujuan dari Dewan
Komisaris dan Kementerian BUMN selaku RUPS PLN Kantor Pusat U.P Direktur Keuangan dan selanjutnya
dilaporkan kepada Pemberi Persetujuan secara periodik triwulanan.
www.pln.co.id |
Pencatatan ATTB
• Pencatatan atas penarikan aset operasi menjadi aset tidak operasi (ATTB) dilakukan pada saat
diterbitkannya persetujuan AE2 dan AE 2.1 oleh General Manager UPI dan dilakukan oleh Bagian
Akuntansi UP, sebagai berikut :
1. Penarikan Aset Tetap menjadi aset tetap tidak operasi (ATTB)
a. Dr. Aset Tetap Tidak Operasi (ATTB) XXX
Cr. Aset Tetap XXX
www.pln.co.id |
2.Pengakuan Kerugian Akibat Percepatan Penyusutan AT yang akan Dihapus.
Memindahkan nilai buku aset tetap yang akan dihapus sebagai rugi akibat percepatan
penyusutan aset tetap yang akan dihapus (beban non-operasi).
www.pln.co.id |
3. Untuk ATTB Hapus yang mempunyai Keuntungan Reval
a. Maka harus melakukan reklas OCI ke Saldo Laba Ditahan sebesar saldo OCI.
www.pln.co.id |
Terima Kasih