Anda di halaman 1dari 55

AKUNTANSI MENENGAH

B.2.351.20.013.3.20R0.DL
Lingkup Bahasan / Mata Ajar

1. Akuntansi Aset Tetap


2. Akuntansi Umum
3. Perencanaan dan Pengendalian Biaya
4. Membuat Laporan Keuangan

www.pln.co.id |
Akuntansi Aset Tetap
01 Pengenalan Aset Tetap
Pengertian Aset Tetap
(PSAK No.16 (Revisi 2011), par 06 )
I. Definisi Aset Tetap (secara umum),
Aset berwujud yang
• Dimiliki untuk:
– digunakan dalam:
• Produksi atau
• Penyediaan barang atau
• Penyediaan jasa
– direntalkan kepada pihak lain atau
– tujuan administratif
• Diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode

www.pln.co.id |
Pengertian Aset Tetap
(Kebijakan Akuntansi PT PLN (Persero) 2017 No. 05)
II. Definisi Aser Tetap (PLN),
Aset berwujud yang
• Dimiliki dan dikuasai oleh Perusahaan,
– digunakan dalam fungsi pembangkitan, transmisi dan distribusi listrik;
– menunjang kegiatan fungsi tersebut diatas;
– disewakan kepada pihak ketiga; dan
– diharapkan akan dapat digunakan selama lebih dari satu periode, dan
– harga perolehannya diatas jumlah minimal yang ditetapkan Direksi. (Surat Edaran No.
009A.E/82/DIR/1994 Tanggal 1 Agustus 1994, Surat Direktur Keuangan No.
10935/554/DITKEU/2011 Tanggal 29 Desember 2011, Surat Direktur Keuangan No.
3521/KEU.02.01/DIRKEU/2017 tanggal 19 Desember 2017)

www.pln.co.id |
Penyajian Aset Tetap dalam Laporan Keuangan

I. NERACA
• Aset Tetap disajikan dalam urutan pertama Kelompok Aset
• Terdapat perbedaan penyajian setelah Neraca Tahun 2002 dan sebelum
tahun 2002
• Dalam CALK Aset Tetap (06) Aset Tetap meliputi : Aset Tetap, Aset Sewaan,
PDP, Aset Tidak Beroperasi

www.pln.co.id |
• Sewa mengatur bahwa seluruh sewa termasuk sewa asset hak-guna dalam sub sewa masuk
dalam ruang lingkup PSAK 83, kecuali :
a. Sewa dalam rangka eksplorasi atau penambangan mineral, minyak, gas alam, dan
sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui;
b. Sewa aset biologis dalam ruang lingkup PSAK 69: Agrikultur yang dimiliki oleh penyewa;
c. Perjanjian konsesi jasa dalam ruang lingkup ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa;
d. Lisensi kekayaan intelektual yang diberikan oleh pesewa dalam ruang lingkup DE PSAK
72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan; dan
e. Hak yang dimiliki oleh penyewa dalam perjanjian lisensi dalam ruang lingkup PSAK 19:
Aset Takberwujud untuk item seperti film, rekaman video, karya panggung, manuskrip
(karya tulis), hak paten, dan hak cipta.

www.pln.co.id |
II. LABA RUGI
• Beban Penyusutan Aset Tetap dikelompokkan dalam Beban
Usaha/Operasi
• Beban Penyusutan untuk ATTB dan Beban percepatan penyusutan
Aset Tetap yang akan Dihapus dikelompokkan dalam Beban Diluar
Usaha/Operasi.

www.pln.co.id |
Penyajian Aset Tetap dalam Laporan Keuangan

III. LAPORAN ARUS KAS


1. Arus Kas Aktivitas Operasi
2. Arus Kas Aktivitas Investasi
penerimaan kas untuk penjualan aset tidak digunakan dalam operasi dan
pembayaran kas untuk pembelian aset tetap (termasuk biaya bunga yang
dikapitalisasi), aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk
pembayaran kas untuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi, pekerjaan
dalam pelaksanaan, dan aset tetap yang dibangun sendiri
3. Arus Kas Aktivitas Pendanaan
pembayaran kas oleh Perusahaan sebagai penyewa (lessee) untuk mengurangi
saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan

Note : Biaya Penyusutan yang dikapitalisasi (yang dibebankan ke PDP sebelum


menjadi AT) disajikan dalam Laporan Arus Kas sebagai Aktivitas Transaksi Nonkas

www.pln.co.id |
Pengungkapan Aset Tetap dalam Laporan Keuangan

Pengungkapan AT meliputi :
 Rincian Saldo Awal, penambahan, pengurangan, reklasifikasi dan saldo akhir atas
Aset tetap dan Akumulasi Penyusutan yang dirinci per jenis Aset Tetap.
 Rincian PDP menurut fungsinya misalnya Pembangkitan, Transmisi, Distribusi, dan
Perlengkapan
 Material yang terkandung dalam PDP
 Kenaikan AT akibat Revaluasi
 Asuransi Aset Tetap
 Aset Tetap yang dijaminkan

www.pln.co.id |
Aset Tetap, meliputi :

• Aset Tetap tidak disusutkan (non-depreciable), mis. : Tanah.


• Aset Tetap yang dapat disusutkan (depreciable), mis. : Bangunan Umum, Waduk dan
Prasarana; Mesin Pembangkit; Perlengkapan Transmisi; Perlengkapan Distribusi;
Perlengkapan Umum; Kendaraan Bermotor; Material Cadang Utama; Perlengkapan
Pengolahan Data dan Telekomunikasi; Perlengkapan Pengolahan Data dan
Telekomunikasi Lainnya; Kapal dan Perlengkapan.
• Material Cadang, untuk mempertahankan produktivitas mesin-mesin pembangkit.

www.pln.co.id |
Material Cadang
Material Cadang Surat Edaran Direksi PT PLN (Persero) No. 011.E/DIR/2007 adalah material yang akan digunakan
dalam rangka menunjang kesinambungan pengoperasian aset tetap induknya serta untuk menjamin keandalan
suplai tenaga listrik, keandalan operasi dan untuk mengatasi kerusakan yang mungkin terjadi.
 Akun ini diklasifikasikan sebagai Aset Tetap.

Ciri-ciri Material Cadang :


1. Diadakan untuk menjamin keandalan operasi dan akan digunakan untuk mengatasi penurunan keandalan yang
mungkin terjadi.
2. Jenis dan jumlahnya terbatas (sesuai dari manual book pabrikan),
3. Proses pengadaannya memerlukan waktu cukup lama, karena tidak mudah diperoleh/dibeli dipasaran
bebas/lokal (bersifat khusus)
4. Memiliki rasio perputaran yang lambat,
5. Pengadaanya dilakukan melalui Anggaran Investasi / SKI.

www.pln.co.id |
Akuntansi Aset Tetap
02 Kapitalisasi Aset Tetap
Kapitalisasi Aset Tetap
• Kapitalisasi yaitu pengeluaran yang terjadi dalam rangka memperoleh aset
dibukukan sebagai aset dan bukan sebagai beban/biaya.
• Sesuai dengan matching cost principle, harga barang, biaya transportasi, biaya
pajak dan lain-lain dimasukkan sebagai aset. Untuk diskon pembelian tentu akan
mengurangi nilai aset. Mesin pabrik yang baru dan perlu adjustment atau
perbaikan juga dimasukkan sebagai aset.
• Untuk pembayaran bunga terkait pembiayaan aset tidak dapat dimasukkan
sebagai aset, tetapi sebagai beban atau biaya.

www.pln.co.id |
• Pembelian tanah dan pembangunan pabrik juga dimasukkan sebagai
aset.
• Pembelian tanah, biaya survey, komisi sales, biaya notaris, biaya
asuransi dan lain-lain dimasukkan sebagai aset.
• Jika kondisi aset kurang baik dan perlu renovasi, biaya renovasi juga
dimasukkan sebagai aset.

www.pln.co.id |
Kapitalisasi Aset Tetap
1. SE No : 009 A.E/82/DIR/1994 Tanggal 01 Agustus 1994 tentang Batasan Beban
Operasi dan Biaya investasi
2. KEPDIR No : 078.R/010/DIR/1999 Tanggal 20 April 1999 tetang
Perubahan/Penyempurnaan SE No : 009 A.E/82/DIR/1994 Tanggal 01 Agustus
1994 tentang Batasan Beban Operasi dan Biaya investasi

www.pln.co.id |
Batasan Beban Operasi dan Biaya Investasi
Penggolongan Beban Operasi dan Biaya Investasi secara umum meliputi :
a. Materialitas pengeluaran
b. Jangka waktu manfaat pengeluaran
c. Hubungan pengeluaran dengan peningkatan kapasitas dan/atau umur aktiva
d. Faktor-factor yang memudahkan pelaksanaan pencatatan dan pertanggung
jawabannya di lapangan

www.pln.co.id |
Ciri-ciri Beban Operasi & Biaya Investasi

a. Ciri- ciri Beban Operasi


Pengeluaran dan atau pelaksanaan perjanjian yang digolongkan sebagai Beban Operasi,
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pengeluaran untuk menunjang kegiatan sehari-hari
2. Pengeluaran yang memberi manfaat untuk tahun yang bersangkutan
3. Pengeluaran untuk mempertahankan mutu dan keandalan suatu aktiva
tetap/instalasi
4. Mengganti, memperbaiki, mengubah/menyempurnakan atau memodifikasi suatu
aktiva tetap yang merupakan bagian dari suatu kode perkiraan yang tidak
mengubah kapasitas atau masa pakai aktiva tetap yang bersangkutan.

www.pln.co.id |
b. Ciri-ciri Biaya Investasi
Pengeluaran atas kegiatan-kegiatan atau transaksi yang dapat digolongkan sebagai
Biaya Investasi, meliputi :
1. Menambah dan atau memperluas aktiva tetap, secara teknis dan ekonomis
mempunyai manfaat yang melebihi satu tahun
2. Mengganti peralatan yang tercatat pada satu kode perkiraan
3. Mengganti Material Cadang yang dipakai

www.pln.co.id |
Akuntansi Aset Tetap
02 Pencatatan Aset Tetap
Pencatatan Aset Tetap
1. Aset yang diperoleh dari beli langsung atau diperoleh dari Vendor/Rekanan dan dapat
langsung digunakan tanpa ada proses lebih lanjut.

a. Aset yang diperoleh melalui beli langsung ke toko atau melalui vendor, seperti pembelian
barang yang harganya =/> dari Rp. 15.000.000,- seperti pembelian laptop, dll)
Dr. Perlengkapan umum XXX
Cr. Kas/Bank XXX

b. Aset yang diperoleh melalui pekerjaan yang dilakukan oleh vendor dimana pembayaran
tanpa melalui termin tetapi pembayarannya setelah pekerjaan selesai (100%), seperti
pembangunan suatu bangunaan pos satpam. dll)
Dr. Bangunan XXX
Cr. Kas/Bank XXX

www.pln.co.id |
2. Aset yang diperoleh melalui pekerjaan yang dilakukan oleh vendor dimana pembayaran
melalui termin seperti pembangunan suatu bangunaan dll) dimana pencatatan melalui PDP
(Pekerjaan Dalam Pelaksanaan)

a. Pencatatan Pengakuan pada Saat Pembayar per Termin.


Dr. PDP XXX
Cr. Utang Vendor XXX

Dr. Utang Vendor XXX


Cr. Kas/Bank XXX

b.Pemindahbukuan pada saat selesai seluruh pembayaran/progress pekerjaan 100 %.


Dr. Aset (Bangunan) XXX
Cr. PDP XXX

www.pln.co.id |
3. Aset tetap – Ex-kontraktor/konsultan
Aset yang semula dimiliki oleh kontraktor/konsultan dengan nilai yang cukuop material dan
tertinggal di area kekuasaan Perusahaan. Barang tersebut tidak diambil kembali oleh
kontraktor/konsultan terkait dan masih terus digunakan oleh Perusahaan.
Perusahan memperlakukan asset tersebut sebagai asset tetap hibah dari pihak swwasta
yang dicatat sebagai penambahan “pendapatan di lua operasi”.
• Pencatatan pada saat diakui sebagai aset perusahaan.
Dr. Aset XXX
Cr. Pendapatan Diluar Operasi XXX

www.pln.co.id |
4. Aset Tetap – Pengalihan aset dari pelanggan
Hibah dalam bentuk pengalihan aset dari pelanggan ini diakui dengan pendekatan pendapatan
sebagai “pendapatan diluar operasi.
Aset yang diterima diakui biaya perolehan awalnya dengan nilai appraisal dari Lembaga Independen.
Diadopsi dari ISAK 27 Perusahaan mengakui aset tetap dari pihak Ketiga/konsumen/pemerintah
daerah, dilakukan pada saat diterima dokumen penyerahan hibah atau berita acara serah terima
yang memberi kewenangan kepada Perusahaan untuk menguasai atau mengendalikan aset tetap
yang bersangkutan.
Dr. AT Baru XXX
Cr. Pendapatan Lain-lain (PFK) XXX
5. Aset Tetap Hibah
Pengakuan terkait dengan aset hibah diatur lebih lanjut sesuai dengan Perdir No. 0992.K/DIR/2014
tentang Mekanisme Penerimaan Hibah.
Dr. Aset Tetap XXX
Cr. Pendapatan Diluar Operasi XXX

www.pln.co.id |
Akuntansi Aset Tetap
02 Penyusutan dan Metode Penyusutan
Penyusutan Aset Tetap

a. Penyusutan adalah alokasi harga perolehan Aset Tetap yang dilakukan


secara sistematik dan rasional selama masa manfaat Aset Tetap tersebut
digunakan.
b. Masa manfaat adalah periode waktu satuan jenis yang dapat digunakan
secara ekonomik yang ditetapkan oleh Direksi.

www.pln.co.id |
Ketentuan Penyusutan

• Masa manfaat ekonomis, nilai residu, dan metode penyusutan direview setiap akhir
tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
• Aset sewaan, disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama
dengan aset tetap – pemilikan langsung atau disusutkan selama jangka waktu yang
lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
• Tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai penilaian kembali dan tidak
disusutkan.

www.pln.co.id |
Metode Penyusutan Aset Tetap (AT)

• Kebijakan akuntansi terkait Penyusutan Aset Tetap yang dikeluarkan PLN,


mengacu pada surat edaran direksi sebagai berikut :
 Peraturan Direksi PT PLN (PERSERO) NOMOR: 0116.K/DIR/2017
tentang Pedoman Kebijakan Akuntansi di PT PLN (Persero)
 SE 0299.P/DIR/2016 tentang Perubahan Masa Manfaat Aset Tetap
dan Perhitungan Biaya Penyusutan Aset Tetap
 SE 0006.E/DIR/2017 tentang Pedoman Kebijakan Aset Tetap Fiskal
PT PLN (Persero)

www.pln.co.id |
Metode Penyusutan AT
1. Komersial :
a. Penyusutan aset tetap komersial dihitung dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap.
b. Start Depre sesuai dengan SLO/BA STOP
c. Setelah reval 2015, maka class aset yang direval Start Depre paling awal
01/01/2016, class aset yang tidak direval 01/01/2004

2. Fiskal :
a. Tarif penyusutan ini berbeda untuk tiap jenis Aset Tetap mengacu pada
Ketentuan Perpajakan
b. Start Depre sesuai dengan SLO/BA STOP
c. Setelah reval 2015, maka class aset yang direval Start Depre paling awal
01/01/2016, class aset yang tidak direval 01/01/2002

www.pln.co.id |
Perubahan Masa Manfaat AT Komersil
SE 0299.P/ DIR /2016
 Penyusutan dilakukan secara bulanan
 Penyusutan dilakukan mengunakan metode garis lurus
 Umur Aset diatur dalam SK Dir No 0299.P/DIR/2016 tanggal 08 September 2016

Jenis Aset Tetap Tahun


Tanah ∞
Bangunan dan Kelengkapan Halaman 10 – 50
Bangunan Saluran Air dan Perlengkapannya 50
Jalan Sepur Samping 24
Instalasi dan Mesin Pembangkit Non Cina 20 – 40
Instalasi dan Mesin Pembangkit Cina 20 – 30
Perlengkapan Penyaluran Tenaga Listrik, Gardu Induk, SUTT 40
Kabel dibawah Tanah dan Laut 40
Jaringan Distribusi, Gardu Distribusi, Perlengkapan Lain-Lain Distribusi 10 – 40
Perlengkapan Pengolahan Data, Transmisi Data, Telekomunikasi 10
Perlengkapan Umum, Kendaraan Bermotor 5
Material Cadang 10 – 40

www.pln.co.id |
Perubahan Masa Manfaat AT Fiskal
SE 0006.E/ DIR /2017
 Penyusutan dilakukan secara bulanan
 Penyusutan dilakukan mengunakan metode garis lurus per 01/01/2017
 Umur Aset diatur dalam SE 0006.E/DIR/2017 tentang Pedoman Kebijakan Aset Tetap Fiskal PT PLN (Persero)

Jenis Aset Tetap Tahun


Tanah ∞
Bangunan dan Kelengkapan Halaman 20
Bangunan Saluran Air dan Perlengkapannya 20
Jalan Sepur Samping 20
Instalasi dan Mesin Pembangkit Non Cina 16
Instalasi dan Mesin Pembangkit Cina 16
Perlengkapan Penyaluran Tenaga Listrik, Gardu Induk, SUTT 16
Kabel dibawah Tanah dan Laut 16
Jaringan Distribusi, Gardu Distribusi, Perlengkapan Lain-Lain Distribusi 16
Perlengkapan Pengolahan Data, Transmisi Data, Telekomunikasi 16
Perlengkapan Umum, Kendaraan Bermotor 8
Material Cadang 16

www.pln.co.id |
Akuntansi Aset Tetap
02 Penarikan Aset Tetap Menjadi Aset
Tetap Tidak Beroperasi (ATTB)
Pedoman

Edaran Direksi PLN No. 015.E/870/DIR/1998 tentang Penarikan


Aktiva Operasi Menjadi Aktiva Tidak Beroperasi

www.pln.co.id |
Penghapusbukuan Aset Tetap

1. Pengertian Aset Tetap – Aset Tetap Tidak Beroperasi/Aset Tidak


Digunakan dalam Operasi adalah :
Aset berwujud yang diperoleh, tetapi tidak digunakan dalam kegiatan operasi
normal Perusahaan, diukur sebesar biaya perolehannya dan disusutkan.

www.pln.co.id |
2. Kebijakan Umum akuntansi terkait Aset tetap yang dapat dipindahkan dari operasi menjadi aset tetap tidak
beroperasi atau tidak digunakan dalam operasi di PLN diatur dalam Surat Edaran Direksi, sebagai berikut :
• SE 015.E/870/DIR/1998 tanggal 2 Juni 1987 tentang Penarikan Aktiva Operasi menjadi Aktiva Tidak
Beroperasi berdasarkan AE.2
• Surat Keputusan Direksi No. 055.K/8713/DIR/1996 tanggal 29 Mei 1996 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Dalam
Rangka Penghapusan Barang Karena Hilang/Berkurang Akibat Pencurian, Terbakar Dan Lain-lain.
• Keputusan Direksi No.1233.K/DIR/2011 tanggal 5 Agustus 2011 tentang Tata Cara Penghapusbukuan dan
Pemindahtanganan Aktiva Tetap PT PLN (Persero)
• Keputusan Direksi No.1234.K/DIR/2011 tanggal 5 Agustus 2011 tentang Perumahan di Lingkungan PT PLN
(Persero)
• PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR: 0116.K/DIR/2017 tentang Pedoman Kebijakan Akuntansi di PT
PLN (Persero)
• Surat Direktur Keuangan PT PLN (Persero) No. 1513/KEU.02.03/DIRKEU/2018 tanggal 10 April 2018 tentang
Mekanisme Tambahan Proses Tindak Lanjut Penghapusbukuan ATTB/Material
• Surat Kepala Divisi Akuntansi No. 1624/KEU.02.03/DIVAKT/2015 tanggal 15 September 2015 tentang Revisi
Formulir AE1.1, AE2.1, AE3.1 dan AE4.1

www.pln.co.id |
3. Penarikan adalah perubahan status Aset Operasi menjadi Aset Tetap
Tidak Beroperasi (ATTB) .
4. Aset Operasi yang dapat ditarik yaitu dari :
• Aset Tetap
• Material
• Pekerjaan Dalam Pelaksanaan ( PDP )
• Biaya Pengembangan ( dlm rangka pembangunan kelistrikan )

www.pln.co.id |
5. Jenis-jenis Aset Tetap Tidak Beroperasi :
a. Untuk Dihapus, dihapus dari pembukuan perusahaan baik melalui
pemindahtanganan ataupun kondisi tertentu.
b. Untuk Direlokasi, dipindahkan dari/ke unit satuan administrasi PLN.
c. Untuk Diperbaiki, diperbaiki untuk dipergunakan operasi lagi.
6. Semua Penarikan Aset Tetap harus melalui pos Aset Tetap Tidak Beroperasi
7. Pada saat Penarikan AT ke ATTB Hapus dilakukan Percepatan Penyusutan
sebesar Nilai Buku AT sebagai Rugi akibat percepatan penyusutan AT pada pos
Biaya Diluar Usaha lain-lain (kecuali Aset Tanah)

www.pln.co.id |
8. Penarikan AT ke ATTB Hapus yang mempunyai Keuntungan Reval harus melakukan
jurnal reklas OCI (Keuntungan Reval) ke Saldo Laba Ditahan dan menotakannya ke
Kantor Pusat
9. Penghapusan ATTB dengan masa manfaat sampai dengan 5 tahun harus mendapat
persetujuan Dewan Komisaris
10. Penghapusan ATTB dengan masa manfaat diatas 5 tahun harus mendapatkan
Rekomendasi Dewan Komisaris dan Persetujuan Kementerian BUMN.

www.pln.co.id |
Syarat – Syarat Penarikan AT

1. Aset Tetap, disebabkan adanya :


a. Kondisi Fisik Teknis Aset ybs. tidak memungkinkan dioperasikan lagi,
b. Tidak Ekonomis ( biaya tinggi ),
c. Penggantian ( perkembangan tehnologi ),
d. Akan Direlokasi ( sesuai Kebijakan Manajemen / didasarkan Keputusan Manajemen )

www.pln.co.id |
Syarat – Syarat Penarikan AT

2. Material, disebabkan karena :


a. Secara Fisik Material tidak dapat dipergunakan lagi karena rusak dan tidak Ekonomis bila
diperbaiki.
b. Tidak akan digunakan lagi akibat modernisasi (ketinggalan tekhnologi)
c. Telah melampaui batas waktu kegunaan / kedaluwarsa
d. Material lebih yang tidak dapat dipergunakan lagi
e. Pekerjaan Dalam Pelaksanaan, disebabkan :
Berdasarkan penelitian tidak ekonomis jika dilanjutkan / diselesaikan menjadi Aset Tetap
f. Biaya Pengembangan & Penelitian, disebabkan :
Berdasarkan penelitian tidak ekonomis jika dilanjutkan pembangunan fisiknya.

www.pln.co.id |
g. Pekerjaan Dalam Pelaksanaan, disebabkan :
Berdasarkan penelitian tidak ekonomis jika dilanjutkan / diselesaikan menjadi Aset
Tetap
h. Biaya Pengembangan & Penelitian, disebabkan :
Berdasarkan penelitian tidak ekonomis jika dilanjutkan pembangunan fisiknya.

www.pln.co.id |
Formulir Penarikan

Sesuai Surat KDIV AKT No. 1624/KEU.02.03/DIVAKT/2015

• FORM AE 1 :Berita Acara Hasil Penelitian dan Penarikan Aset


• FORM AE 1.1 : Lampiran Berita Acara Hasil Penelitian dan Penarikan Aset
• FORM AE 2 : Penetapan Penarikan Aset
• FORM AE 2.1 : Lampiran Penetapan Penarikan Aset
• FORM AE 3 : Usulan Penarikan Aset
• FORM AE 3.1 : Lampiran Usulan Penarikan Aset
• FORM AE 4 : Berita Acara Penelitian dan Penarikan Aset
• FORM AE 4.1 : Lampiran Berita Acara Penelitian dan Penarikan Aset

www.pln.co.id |
Proses Pengendalian Penghapusan ATTB
PROSES PENGENDALIAN PENGHAPUSAN ATTB DI UNIT LEVEL 2, UNIT LEVEL 1 & SPI
REGIONAL TERKAIT

www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
Ketentuan Penghapusbukuan Aset Tetap

• Penghapusbukuan Aset Tetap, dilakukan karena :


• Pemindahtanganan (Penjual, Tukar Menukar, Ganti Rugi, Aset Tetap dijadikan
Penyertaan Modal, cara lain
• Kondisi tertentu (Hilang, Musnah, rusak yang tidak bisa dipindahtangankan, biaya
pemindahan lebih besar, dibongkar, berdasarkan putusan pengadilan sudah tidak
milik PLN lagi)

www.pln.co.id |
Proses Pengusulan Penghapusan Aset Tetap

1. Pembentukan Tim Penarikan Aset Tetap di Tingkat UP


2. Laporan dari pengguna atau hasil inventarisasi adanya aset tetap yang rusak.
3. Bagian Fasilitas melaporkan dan mengusulkan ke Manajer UP untuk penghapusan aset
tetap yang rusak.
4. Manajer UP menugaskan ke Tim Penarikan Aset Tetap di Tingkat UP untuk melakukan
penelitian atas aset rusak tersebut.
5. Tim Penarikan Aset Tetap di Tingkat UP melakukan penelitian dan hasilnya dilaporkan ke
manajer dalam bentuk AE.1 dan AE 1.1.
6. Manajer UP mengusulkan penarikan Aset Tetap ke ATTB Hapus ke UI dengan Surat
Pengantar Manajer UP (AE.3 dan AE.3.1)

www.pln.co.id |
7. Tim General Manajer UPI menugaskan ke Tim Penarikan Aset Tetap di Tingkat UPI melalui
Manajer Bidang Keuangan/KA/KSA untuk melakukan penelitian atas usulan UP.
8. Penarikan Aset Tetap Level 1 melakukan penelitian dan hasilnya dituangkan dalam dokumen
AE 2 dan AE 2.1
9. General Manajer UPI mensahkan AE 2. Dokumen AE 2 dan AE 2.1 yang telah ditandatangani
oleh Tim kemudian dikirim ke UP.
10. Fungsi akuntansi UP dengan adanya AE 2 dan AE 2.1 akan melakukan penarikan aset tetap
operasi menjadi aset tetap tidak operasi (ATTB) paling lambat 5 hari kerja setelah tanggal
dokumen AE 2 diterbitkan.
11. Tim Penarikan Aset Tetap UPI menyiapkan AE 3 dan AE 3.1 dan mengusulkan ke SPI
untuk melakukan penelitian bersama

www.pln.co.id |
12. Hasil penelitian SPI dan Tim Penarikan Aset Tetap UPI dituangkan dalam dokumen AE 4 dan AE 4.1 serta
ditandatangani oleh seluruh tim dan disetujui oleh General Manager dan Inspektur Audit Regional.
13. Tim Penarikan Aset Tetap UPI menyiapkan dokumen pendukung yaitu : Pakta Integritas GM, Kajian
Hukum, Kajian Finansial, Foto, dan rekomendasi dari Regional Bisnis (untuk aset instalasi mesin dan
trafo), dokumen hasil pengujian aset trafo serta bukti kepemilikan untuk aset kendaraan bermotor.
14. UPI mengirimkan Usulan Penghapusan ATTB ke PLN Kantor Pusat U.P Divisi Akuntansi dengan
melampirkan dokumen AE. 4 dan AE. 4.1, Pakta Integritas GM, Kajian Hukum, Kajian Finansial, Foto, dan
rekomendasi dari Regional Bisnis (untuk aset instalasi mesin dan trafo), dokumen hasil pengujian aset
trafo serta bukti kepemilikan untuk aset kendaraan bermotor.
15. Divisi Akuntansi PLN Kantor Pusat memverifikasi kelengkapan dokumen administrasi usulan penghapusan
ATTB.
16. Divisi Akuntansi PLN Kantor Pusat menyiapkan Pakta Integritas dan Surat Keputusan Direksi (Sirkuler)
untuk ditandatangani oleh seluruh Direksi, sekaligus menyiapkan Surat Persetujuan/Rekomendasi
Penghapusbukuan ATTB.

www.pln.co.id |
17. Direksi mengajukan Surat Permohonan Penghapusbukuan ATTB ke Dewan Komisaris untuk mendapatkan
Persetujuan dan atau Rekomendasi.
18. Dekom memberikan persetujuan khusus untuk ATTB dengan masa manfaat sampai dengan 5 tahun,
perlengkapan umum, dan kendaraan bermotor serta memberikan rekomendasi untuk ATTB dengan masa
manfaat lebih dari 5 tahun.
19. Surat Persetujuan dan atau Rekomendasi disampaikan kepada Direksi untuk ditindaklanjuti.
20. Berdasarkan Persetujuan Dewan Komisaris, Divisi Akuntansi meneruskan ke UPI Pengusul melalui Surat
yang ditandatangani oleh Kepala Divisi Akuntansi untuk diproses lebih lanjut.
21. Berdasarkan Rekomendasi Dewan Komisaris, Direksi membuat Surat Permohonan Persetujuan
Penghapusbukuan ATTB ke Kementerian BUMN selaku RUPS PLN.
22. Kementerian BUMN selaku RUPS PLN memberikan persetujuan penghapusbukuan ATTB dengan masa
manfaat lebih dari 5 tahun.

www.pln.co.id |
23. Berdasarkan Persetujuan Kementerian BUMN selaku RUPS PLN, Divisi Akuntansi meneruskan ke UPI
Pengusul melalui Surat yang ditandatangani oleh Kepala Divisi Akuntansi untuk diproses lebih lanjut.
24. Bersamaan dengan Surat Penyampaian Persetujuan Penghapusbukuan ATTB dari Dewan Komisaris dan
Kementerian BUMN ke UPI, Kepala Divisi Akuntansi juga menyampaikan Surat Pemberitahuan Persetujuan
Penghapusbukuan tersebut kepada KSPI untuk dilakukan Penelitian kembali atas ATTB yang dimaksud.
25. Tim UPI dan Tim SPI Regional melakukan Penelitian kembali atas ATTB yang telah memperoleh persetujuan
penghapusbukuan.
26. Hasil penelitian kembali Tim UPI dan Tim SPI Regional dituangkan dalam dokumen Berita Acara Penelitian
dan Persetujuan Penghapusbukuan Aset tidak Beroperasi (dokumen AE.5 dan AE.5.1) yang ditandatangani
oleh Tim serta disetujui oleh General Manager dan Inspektur Audit Regional.
27. UPI melaporkan tindak lanjut penghapusbukuan ATTB yang telah memperoleh persetujuan dari Dewan
Komisaris dan Kementerian BUMN selaku RUPS PLN Kantor Pusat U.P Direktur Keuangan dan selanjutnya
dilaporkan kepada Pemberi Persetujuan secara periodik triwulanan.

www.pln.co.id |
Pencatatan ATTB

• Pencatatan atas penarikan aset operasi menjadi aset tidak operasi (ATTB) dilakukan pada saat
diterbitkannya persetujuan AE2 dan AE 2.1 oleh General Manager UPI dan dilakukan oleh Bagian
Akuntansi UP, sebagai berikut :
1. Penarikan Aset Tetap menjadi aset tetap tidak operasi (ATTB)
a. Dr. Aset Tetap Tidak Operasi (ATTB) XXX
Cr. Aset Tetap XXX

b. Dr. Akumulasi Aset Tetap XXX


Cr. Akumulasi Penyusutan Aset XXX
Tetap Tidak Operasi

www.pln.co.id |
2.Pengakuan Kerugian Akibat Percepatan Penyusutan AT yang akan Dihapus.
Memindahkan nilai buku aset tetap yang akan dihapus sebagai rugi akibat percepatan
penyusutan aset tetap yang akan dihapus (beban non-operasi).

Dr. Rugi Akibat Percepatan Penyusutan XXX


Aset Tetap yang akan dihapus
Cr. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Tidak Operasi XXX

www.pln.co.id |
3. Untuk ATTB Hapus yang mempunyai Keuntungan Reval
a. Maka harus melakukan reklas OCI ke Saldo Laba Ditahan sebesar saldo OCI.

Dr. OCI – Keuntungan Reval (UPI) XXX


Cr. Saldo Laba Ditahan (UPI) XXX

b. Nota Saldo OCI ke Kantor Pusat


Dr. OCI – Keuntungan Reval (Kanpus) XXX
Cr. OCI – Keuntungann Reval (UPI) XXX

c. Nota Saldo Laba Ditahan ke Kantor Pusat


Dr. Saldo Laba Ditahan (UPI) XXX
Cr. Saldo Laba Ditahan (Kanpus) XXX

www.pln.co.id |
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai