Anda di halaman 1dari 74

AKUNTANSI MENENGAH

B.2.351.20.013.3.20R0.DL
Lingkup Bahasan / Mata Ajar

1. Akuntansi Aset Tetap


2. Akuntansi Umum
3. Perencanaan dan Pengendalian Biaya
4. Membuat Laporan Keuangan

www.pln.co.id |
Akuntansi Umum
01 Perlakuan Akuntansi untuk Akun: Kas
Kas

• Kas adalah jumlah uang tunai yang dimiliki, dikuasai dan dikendalikan oleh perusahaan yang
terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan bank (cash in bank).
• Saldo kas Perusahaan berdasarkan fungsi terdiri dari :
 Kas pendapatan (berasal dari kegiatan pendapatan),
 Kas pembiayaan (untuk kegiatan pembiayaan) dan
 Kas kecil (sifatnya rutin dan nilainya relatif kecil serta tidak dapat diproses melalui
mekanisme kontrak).
• Bank Perusahaan berdasarkan fungsi terdiri dari bank pendapatan (bank receipt) dan bank
pembiayaan (bank imprest).

www.pln.co.id |
Pencatatan Kas
1. Pencatatan penerimaan uang
Pencatatan pelunasan piutang :
Dr. Bank XXX
Cr. Piutang langganan XXX
2. Pencatatan pengeluaran uang
Pencatatan pelunasan utang :
Dr. Utang usaha operasi XXX
Dr. Utang Usaha pembelian tenaga listrik XXX
Dr. Utang pemerintah XXX
Dr. Utang pemerintah XXX
Cr. Kas/Bank imprest XXX

www.pln.co.id |
2. Pencatatan pengeluaran uang
Pencatatan pelunasan utang :

Dr. Beban Kepegawaian XXX


Dr. Beban perjalanan dinas XXX
Dr. Beban dibayar dimuka XXX
Cr. Kas/Bank imprest XXX

www.pln.co.id |
Kas Kecil

Merupakan dana yang dibutuhkan segera dalam jumlah yang kecil dan kegiatannya
sering terjadi.
Ada dua metode pencatatan kas kecil :
a. Sistem dana tetap (Imprest Fund System)
b. Sistem dana berfluktuasi (Fluctuating Fund System)

www.pln.co.id |
a. Sistem dana tetap (Imprest Fund System)
1. Pembentukan dana kas kecil
Kas kecil XXX
Kas XXX
2. Penggunaan kas kecil
No entry

Catatan : Tidak ada dilakukan pencatatan melainkan hanya mengumpulkan bukti atau
formulir saja.

www.pln.co.id |
3. Pengisian kembali kas kecil:
Macam-macam biaya XXX
Kas XXX

Catatan: Ini dilakukan hanya dengan pertanggungjawaban saja sehingga


segala pengeluaran yang dilakukan akan dicatatkan dan secara otomatis kas
kecil tersebut akan dibayar oleh kas besar atau bendahara besar.

www.pln.co.id |
4. Bila kas kecil dianggap terlalu kecil dan membutuhkan penambahan jumlah
kas kecil:
Kas Kecil XXX
Kas XXX
Bila kas kecil dianggap terlalu besar dan akan dilakukan pengurangan kas
kecil:
Kas XXX
Kas kecil XXX

www.pln.co.id |
b. Sistem dana berfluktuasi
1. Pembentukan dana awal kas kecil:
Kas kecil XXX
Kas XXX
2. Penggunaan kas kecil:
Macam-macam biaya XXX
Kas kecil XXX

www.pln.co.id |
3. Pengisian kembali kas kecil:
Kas kecil XXX
Kas XXX
4. Bila kas kecil dianggap terlalu kecil dan membutuhkan penambahan
jumlah kas kecil:
Kas Kecil XXX
Kas XXX

www.pln.co.id |
Bila kas kecil dianggap terlalu besar dan akan dilakukan pengurangan kas
kecil:
Kas XXX
Kas kecil XXX

www.pln.co.id |
Akuntansi Umum
02 Perlakuan
Utang
Akuntansi untuk Akun:
Utang

• Utang adalah liabilitas yang timbul dari peristiwa yang telah lalu dalam rangka kegiatan normal
operasi Perusahaan, baik liabilitas kepada pihak ketiga maupun pihak berelasi.
• Utang jangka pendek adalah utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu < 12 (kurang dari dua
belas) bulan setelah tanggal periode pelaporan, atau dalam jangka waktu satu siklus operasi normal
perusahaan bersangkutan, (tergantung mana yang lebih panjang), atau perusahaan tidak memiliki
hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian utang selama sekurang-kurangnya dua belas bulan
setelah periode pelaporan.
• Utang usaha adalah utang jangka pendek yang timbul dari peristiwa yang telah lalu dalam rangka
kegiatan normal operasi PLN atau usaha Perusahaan, baik liabilitas kepada pihak ketiga maupun
pihak berelasi.

www.pln.co.id |
Pengakuan

a. Utang usaha
Utang usaha seperti pembelian jasa, pengadaan material pemeliharaan dan
perolehan aset tetap, diakui pada saat barang atau jasa sudah diterima oleh
Perusahaan berdasarkan tagihan (invoice) yang disertai berita acara dokumen yang
relevan, serta terdapat nilai yang andal untuk dicatat dan diakui. Khusus pembelian
tenaga listrik yang memenuhi kriteria sebagai sewa pembiayaan, akan mengacu pada
kebijakan akuntansi “Sewa”.

www.pln.co.id |
b. Utang Lain-Lain
Utang lain-lain, antara lain:
1. Uang Jaminan Langganan
Uang jaminan langganan diakui pada saat diterimanya pembayaran dari pelanggan atau calon pelanggan atau disetujui nya
surat pengakuan utang atas permohonan cicilan UJL. UJL timbul atas transaksi pemasangan baru/perubahan daya/mutasi
lainnya. Uang jaminan langganan akan dikembalikan apabila pelanggan berhenti menjadi pelanggan, dengan
memperhitungkan rekening listrik belum dibayar.
2. Uang Muka Penjualan Tenaga Listrik
Uang Muka Penjualan Tenaga Listrik diakui pada saat Pelanggan membayar tenaga listrik sebelum energi listrik dari
Perusahaan digunakan atau pada awal diterimanya kas atas penjualan Token/Voucher listrik.
c. Liabilitas Jangka Panjang Jatuh Tempo
Liabilitas jangka panjang jatuh tempo diakui pada saat bagian dari liabilitas jangka panjang jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas)
bulan dari tanggal laporan posisi keuangan.

www.pln.co.id |
Pengukuran

• Utang jangka pendek dicatat sebesar nilai wajarnya, yaitu sebesar kas atau setara kas yang
harus dikeluarkan oleh Perusahaan untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, berdasarkan
nilai yang tertera dalam dokumen yang relevan.
• Dalam hal kewajiban lainnya tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar
tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan dan penerbitan kewajiban lainnya tersebut.

www.pln.co.id |
Pengukuran utang jangka pendek yang dicatat dalam mata uang asing:
1. Pengukuran Awal
Utang jangka pendek dalam valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional. Jumlah valuta asing dihitung ke
dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional dan valuta asing pada tanggal
transaksi.
2. Pengukuran Pada Akhir Periode Pelaporan
Utang jangka pendek pada akhir setiap periode pelaporan dijabarkan menggunakan kurs tengah BI.
3. Pengakuan Selisih Kurs
Selisih kurs yang timbul diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya pengakuan awal, transaksi dalam
valuta asing dan pada akhir periode pelaporan.

www.pln.co.id |
Pencatatan
1. Utang usaha
a. Utang usaha pengadaan barang dan jasa – investasi
Dr. Persediaan umum (material pemeliharaan) XXX
Dr. Pekerjaan dalam pelaksanaan – barang/jasa XXX
Cr. Utang usaha
b. Utang usaha pengadaan barang dan jasa – operasi
Cr. Beban operasional
Cr. Utang usaha

www.pln.co.id |
2. Utang Lain-Lain
a. Uang jaminan langganan
Pengakuan awal ketika pelanggan membayar uang jaminan langganan
Dr. Kas XXX
Cr. Uang jaminan langganan XXX
Pembayaran uang jaminan langganan ketika pelanggan berhenti langganan
Dr. Uang jaminan langganan XXX
Cr. Kas XXX

www.pln.co.id |
b. Uang muka penjualan tenaga listrik
Dr. Kas XXX
Cr. Uang muka tagihan listrik/ penerimaan XXX
dimuka rekening listrik pra bayar

www.pln.co.id |
3. Utang jangka panjang yang telah/akan jatuh tempo
a. Pengakuan utang jangka panjang yang telah/akan jatuh tempo:
Dr. Pinj. pokok jangka panjang – penerusan pinjaman XXX
Dr. Pinjm. pokok Jk. Panjang - Utang kpd Pemerintah XXX
Dr. Pinjm. pokok Jk. Panjang - Utang Bank XXX
Dr. Utang Obligasi (Nilai Nominal) XXX
Cr. Penerusan pinjaman - jatuh tempo XXX
Cr. Pinjm. Pokok Jt. Tempo - Utang kpd Pemerintah XXX
Cr. Pinjm. Pokok Jt. Tempo - Utang Bank XXX
Cr. Utang Obligasi (Nilai Nominal) Jatuh Tempo XXX

www.pln.co.id |
Bagan Utang PLN

www.pln.co.id |
Bagan Utang PLN (Lanjutan)

www.pln.co.id |
Bagan Utang PLN (Lanjutan)

www.pln.co.id |
Akuntansi Umum
03 Perlakuan
Piutang
Akuntansi untuk Akun:
Piutang
Piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
a. piutang yang dimaksud oleh Perusahaan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan, dan piutang yang pada saat pengakuan awal oleh Perusahaan ditetapkan
sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
b. piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
c. piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial
kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas piutang, dan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk
dijual.
Piutang terdiri dari piutang usaha, piutang subsidi listrik dan piutang lain-lain.

www.pln.co.id |
Pengakuan
1.1. Pengakuan Piutang Usaha
Piutang usaha diakui pada saat terjadinya, bersamaan dengan pengakuan pendapatan yang terkait seperti yang
telah diatur dalam kebijakan
akuntansi “Pendapatan Usaha”. Piutang usaha diakui pada saat:
a. tagihan rekening listrik/invoices diterbitkan (pelanggan pasca bayar);
b. terbitnya Surat Pengakuan Hutang (SPH) untuk transaksi pasang baru/rubah daya atas Biaya Pemasangan (BP)
dan Uang Jaminan
Langganan (UJL);
c. penetapan tagihan susulan akibat P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik);
d. biaya keterlambatan (atas penjualan tenaga listrik)
Catatan: Poin (b); (c) dan (d) merupakan unsur piutang lain-lain, namun
untuk tujuan kepraktisan dimasukkan ke dalam pengakuan piutang usaha.

www.pln.co.id |
1.2. Pengakuan Piutang Subsidi Listrik
Piutang subsidi listrik diakui pada saat pengakuan pendapatan subsidi
listrik atas dasar akrual triwulanan berdasarkan ketentuan Peraturan
Menteri Keuangan No.111/PMK.02/2007

www.pln.co.id |
1.3. Pengakuan Piutang Lain-lain
Piutang lain-lain diakui pada saat pihak yang ditunjuk telah menyelesaikan seluruhnya atau
sebagian pekerjaan yang sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
Piutang kepegawaian diakui pada saat pegawai menerima pinjaman/uang muka dinas dari
Perusahaan atau pada saat diterbitkannya berita acara tuntutan ganti rugi.

www.pln.co.id |
1.4. Pengakuan Piutang Ragu-ragu
Piutang ragu-ragu diakui pada saat daftar piutang ragu-ragu (DPR) telah
disetujui oleh Manager Unit Pelaksana.

www.pln.co.id |
Pengukuran
Pada saat pengakuan awal, piutang diukur pada nilai wajarnya, seperti:
- piutang usaha terkait penjualan aliran listrik diukur berdasarkan banyaknya kWh yang dipakai dikalikan tarif
dasar listrik ditambah dengan pajak lainnya;
- piutang BP dan UJL diukur berdasarkan daya terpasang dikali tarif listrik yang dituangkan dalam SPH;
- piutang TS (Tagihan Susulan) yang timbul dari P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) diukur berdasarkan
berita acara dan SPH; dan
piutang subsidi listrik diukur berdasarkan estimasi subsidi listrik yang dihitung oleh bidang terkait secara
triwulan dan oleh auditor pemerintah secara tahunan. Formula estimasi mengacu ke kebijakan akuntansi
“Pendapatan”.

www.pln.co.id |
Piutang

Piutang ini berasal dari penjualan tenaga listrik jasa secara kredit dalam operasi usaha normal
dan peminjaman uang.
Piutang dicatat pertama kali ketika perusahaan memperolehnya, berikutnya piutang usaha
dicatat ketika terjadi retur penjualan kredit dan pelunasan. Contoh jurnalnya:
Piutang Usaha XXX
Penjualan XXX
(Mencatat Pengakuan Penjualan)

Penjualan PTL XXX


Potongan Penjualan XXX
(Mencatat potongan penjualan)

www.pln.co.id |
Piutang
Kas XXX
Piutang Usaha XXX
(Mencatat pelunasan piutang usaha)

www.pln.co.id |
Pencatatan Piutang

1. Pengakuan piutang usaha


a. Penjualan tenaga listrik
Dr Piutang langganan XXX
Cr Bea Materai yang terhutang XXX
Cr PPN Rekening Listrik R3 yg msh harus disetor XXX
Cr Utang PJU XXX
Cr Pendapatan penjualan tenaga listrik XXX

www.pln.co.id |
b. Penetapan BP dan UJL secara angsuran berdasarkan SPH
Dr Piutang langganan XXX
Cr Pendapatan BP tersambung XXX
Cr Utang jaminan pelanggan XXX

www.pln.co.id |
c. Penetapan tagihan susulan akibat P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik)
Dr Piutang langganan XXX
Cr Pendapatan penjualan tenaga listrik XXX

www.pln.co.id |
2. Pengakuan piutang subsidi listrik
a. Penerimaan dana subsidi (bulanan)
Dr Bank XXX
Cr Pendapatan subsidi pemerintah XXX

www.pln.co.id |
3. Pengakuan Piutang Lain-lain
a. Piutang Kepegawaian
Dr Piutang pegawai XXX
Cr Kas/bank XXX
b. Piutang lainnya (non listrik)
Dr Bunga yang akan diterima XXX
Cr Pendapatan bunga surat berharga XXX

www.pln.co.id |
4. Pengakuan piutang ragu-ragu
a. Meniadakan unsur piutang pihak ketiga
Dr. Bea Materai yang terhutang XXX
Dr. PPN rekening listrik R3 yang masih harus disetor XXX
Dr. Utang pajak penerangan jalan XXX
Cr. Piutang langganan XXX

www.pln.co.id |
5. Pengakuan penurunan nilai piutang
a. Jika saldo akhir piutang lebih besar dibandingkan saldo awal piutang :
Dr. Biaya penurunan nilai piutang usaha XXX
Cr. Cadangan penurunan nilai piutang usaha XXX
b. Jika saldo akhir piutang lebih kecil dibandingkan saldo awal piutang :
Dr. Cadangan penurunan nilai piutang usaha XXX
Cr. Biaya penurunan nilai piutang usaha XXX

www.pln.co.id |
6. Penghapusan piutang ragu-ragu
Dr. Cadangan penurunan nilai piutang usaha XXX
Cr. Piutang ragu-ragu XXX

www.pln.co.id |
7. Pengakuan penerimaan kembali piutang yang telah dihapus
Dr. Bank XXX
Cr. Pendapatan di luar operasi XXX
Cr. Bea Materai yang terhutang XXX
Cr. PPN rekening listrik R3 yang masih harus disetor XXX
Dr. Utang pajak penerangan jalan XXX

www.pln.co.id |
Piutang

Pihak-pihak yang terlibat transaksi piutang :


1. Kreditur, pihak yang mendapat tagihan/ piutang (sebuah aset)
2. Debitur, pihak yang berkewajiban membayar utang (sebuah kewajiban)

www.pln.co.id |
Piutang

Pengendalian internal atas penerimaan piutang :


1. Memisahkan fungsi pegawai atau bagian yang menangani transaksi penjualan dari fungsi
akuntansi untuk piutang.
2. Pegawai yang menangani akuntansi piutang harus dipisahkan dari fungsi penerimaan hasil tagihan
piutang.
3. Semua transaksi pemberian kredit, pemberian potongan, dan penghapusan piutang harus
mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang.
4. Piutang harus dicatat dalam buku-buku tambahan piutang (accounts receivable subsidiaty ledger).
5. Perusahaan harus membuat daftar piutang berdasarkan umumnya (aging schedule)

www.pln.co.id |
PIUTANG
PLN

JANGKA
JANGKA PENDEK
PANJANG

Piutang Piutang Piutang Subsidi Piutang Lain-


Usaha Lain-Lain Listrik Lain

1. Piutang Langganan 1. PUMP dan BMP Jangka Panjang


2. Piutang Macam-macam 1. Piutang Kepegawaian 1. Subsidi yang 2. Tuntutan Ganti Rugi Jangka
3. Piutang Ragu-ragu 2. Piutang Anak Perusahaan Jt. Tempo Akan Diterima Panjang
4. Penyisihan Piutang Usaha 3. Piutang Lainnya (Non Listrik) 3. Piutang Ke Anak Perusahaan
4. Piutang Ragu-Ragu Non Listrik Jangka Panjang
5. Peyisihan Piutang Ragu-Ragu Non 4. Piutang Jangka Panjang
Listrik

www.pln.co.id |
Akuntansi Umum
03 Perlakuan
Persediaan
Akuntansi untuk Akun:
Persediaan

Persediaan :
a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;
b. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa.

www.pln.co.id |
Persediaan

• Persediaan material adalah semua material yang diadakan untuk melaksanakan program
investasi maupun pemeliharaan, yang pengadaannya dilakukan melalui Anggaran Investasi (AI)
maupun Anggaran Operasi (AO).
• Penyisihan persediaan adalah perhitungan perkiraan kerugian atas Persediaan karena keausan,
tua, rusak, menguap dan sebagainya.
• Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi
biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
• Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.

www.pln.co.id |
Pengukuran Persediaan

• Persediaan harus diukur berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih
rendah. Biaya persediaan meliputi semua biaya pembelian dan biaya lain yang timbul sampai
persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini.
• Biaya pembelian persediaan meliputi harga beli, bea impor, pajak lainnya (kecuali yang
kemudian dapat ditagih kembali oleh Perusahaan kepada otoritas pajak), biaya pengangkutan,
biaya penanganan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan
barang jadi, bahan, dan jasa.
• Diskon dagang, rabat dan hal lain yang serupa dikurangkan dalam menentukan biaya
pembelian.

www.pln.co.id |
• Pengukuran nilai persediaan material meliputi nilai persediaan material pada saat penerimaan
maupun pemakaian/pengeluaran.
a. Penerimaan Persediaan Material
Pengukuran nilai penerimaan persediaan material dinyatakan sebesar harga perolehan yang
meliputi seluruh beban yang secara langsung atau tidak langsung terjadi untuk
mendapatkan persediaan material antara lain harga pembelian, bea masuk, pajak-pajak,
biaya pengangkutan dan beban lainnya yang dapat dibebankan kepada Persediaan Material
tersebut.

www.pln.co.id |
b. Pemakaian/pengeluaran Persediaan Material
Pengukuran atas pemakaian/pengeluaran persediaan material menggunakan metode Harga
Rata-rata Bergerak (Moving Average Method) yang diperhitungkan pada saat persediaan
material tersebut dipakai/dikeluarkan.

www.pln.co.id |
c. Penerimaan kembali material sisa proyek
Pengukuran atas penerimaan kembali material sisa proyek dinyatakan sebesar harga saat
pengeluaran persediaan tersebut dilakukan.

www.pln.co.id |
• Penyisihan Persediaan Material
Penyisihan persediaan material adalah perhitungan kemungkinan
kerugian atas persediaan material yang disebabkan oleh kerusakan, aus, ketinggalan teknologi,
tua, menguap dan karena sebab lainnya sebesar 1% dari saldo rata-rata persediaan material
awal dan akhir dengan rumus sebagai berikut:
Rumus:
1% x (Saldo Awal Persediaan Material + Saldo Akhir Persediaan Material)

Untuk penyisihan atas penurunan nilai persediaan yang termasuk dalam kondisi material rusak
maka seluruh nya akan diturunkan nilainya.

www.pln.co.id |
Metode Penilaian Persediaan

Menurut PSAK No. 14 tahun 2015 menyatakan bahwa “ biaya persediaan harus dihitung
menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar (MPKP) atau biaya rata-rata tertimbang
(Weighted Average Cost Method).
Tiga alternatif yang dapat dipertimbangkaterkait asumsi arus biaya :
a. Rata-rata tertimbang
b. Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO)
c. Metode Identifikasi Khusus

www.pln.co.id |
a. Metode Penilaian Biaya Rata-Rata Tertimbang (Average Cost Method)
Metode rata-rata yaitu : “Metode rata-rata tertimbang menghitung harga pos-pos yang
terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata barang yang sama yang tersedia
dalam satu periode”

www.pln.co.id |
• Metode penilaian rata-rata dibagi menjadi 3,yaitu :
a) Metode rata-rata sederhana (simple average method) :
• Harga beli dari setiap kali melakukan pembelian dibagi dengan jumlah pembelian yang
dilakukan pada akhir periode.
b) Metode rata-rata tertimbang (weighted average method) :
• Harga beli dari setiap kali pembelian dikalikan dengan unit yang dibeli dibagi dengan
jumlah unit pembelian. Dilakukan pada akhir periode.
c) Metode rata-rata bergerak (moving average method) :
•Harga beli dirata- ratakan setiap melakukan pembelian.

www.pln.co.id |
b. Metode Penilaian FIFO (Fisrt In First Out)
Metode penilaian FIFO adalah :
“Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang dagangan yang pertama dibeli adalah barang
dagangan yang pertama dijual (the first merchandise purchased is the first merchandise sold),
karena harga pokok penjualan dinilai berdasarkan harga pokok persediaan pertama masuk maka
harga pokok persediaan yang tersisa terdiri dari harga pokok persediaan yang terakhir kali
masuk.”

www.pln.co.id |
Pencatatan Persediaan

1. Pencatatan penerimaan persediaan material


a. Penerimaan persediaan material melalui pembelian
Dr. Persediaan material – Bahan bakar, XXX
minyak dan pelumas
Dr. Persediaan material – Material Pemeliharaan XXX
Cr. Kas/Bank XXX

www.pln.co.id |
2. Pencatatan pemakaian persediaan material
a. Pemakain bahan bakar, minyak dan pelumas dicatat :
Dr. Beban bahan bakar dan pelumas XXX
Cr. Persediaan – bahan bakar, minyak dan pelumas XXX
b. Pemakain material persediaan dicatat :
Dr. Beban pemeliharaan (pemakaian material) XXX
Cr. Persediaan – Material pemeliharaan XXX

www.pln.co.id |
c. Pemakaian persediaan material untuk program investasi dicatat :
Dr. PDP Konstruksi XXX
Dr. Persediaan material – Bahan bakar, XXX
minyak dan pelumas
Cr. Persediaan Material – Material pemeliharaan XXX

www.pln.co.id |
3. Pencatatan hasil perhitungan penurunan nilai persediaan material
Secara periodik dilakukan perhitungan penyisihan atas persediaan material. Hasil
perhitungan penyisihan dicatat:

Dr. Beban Admin & Umum – Penyisihan material XXX


Cr. Penyisihan material pemeliharaan XXX

Catatan: Pencatatan penyisihan dilaksanakan memperhatikan saldo awal penurunan


nilai persediaan material

www.pln.co.id |
4. Pencatatan persediaan material yang ditarik dan diusulkan untuk dihapus maupun yang
akan direlokasi
• Atas persediaan material yang ditarik dan diusulkan untuk dihapus, dilakukan
pencatatan:
a. Penarikan persediaan material ke persediaan material yang akan dihapus
Dr. Rugi akibat percepatan XXX
material AT akan dihapus
Cr. Persediaan material XXX

www.pln.co.id |
Atas persediaan material yang direlokasi, dilakukan pencatatan:
b. Penarikan persediaan material ke persediaan material yang akan direlokasi
Dr. Persediaan material yang akan direlokasi XXX
Cr. Persediaan material XXX

www.pln.co.id |
5. Pencatatan pemulihan persediaan material yang telah diturunkan nilainya
Atas pemulihan persediaan material yang telah diturunkan nilainya, dilakukan pencatatan:
Dr. Persediaan Material XXX
Cr. Beban Admin & Umum – XXX
Penyisihan Material

www.pln.co.id |
1. FIFO
Sistem Periodik 2. LIFO
3. Average

Pendekatan Harga Pokok Penjualan

1. FIFO
Sistem Perpetual
2. LIFO
Penilaian 3. Average
Persediaan

1. Low cost of market


Selain Pendekatan Harga Pokok Penjualan 2. Gross profit method
3. Retail method

www.pln.co.id |
Akuntansi Umum
03 Perlakuan
Penjualan
Akuntansi untuk Akun:
Pendapatan

• Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
Perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal.
• Penjualan tenaga listrik merupakan pendapatan yang diperoleh dari penyerahan tenaga listrik
kepada pelanggan atas dasar pemakaian listrik oleh pelanggan. Pemakaian listrik ditentukan dari
hasil pembacaan meter listrik dan perhitungan dengan cara tertulis sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

www.pln.co.id |
Pengakuan

Jenis pendapatan di Perusahaan diakui pada saat:


1. Pendapatan penjualan tenaga listrik: terjadinya penjualan tenaga listrik, yaitu pada saat tenaga
listrik telah digunakan pelanggan, sesuai dengan periode beban produksi listriknya, berdasarkan
angka;
2. Pendapatan subsidi listrik pemerintah: diakui pada saat terjadinya, atas dasar akrual;
3. Pendapatan penyambungan pelanggan: diakui pada saat penyambungan sudah dilaksanakan ke
pelanggan berdasarkan tanggal nyala listrik
4. Pelanggan yang diperoleh dari Fungsi Niaga; dan
5. Pendapatan usaha lainnya: memenuhi seluruh kondisi yang disyaratkan di atas.

www.pln.co.id |
Pencatatan Penjualan

1. Pengakuan pendapatan usaha dari penjualan tenaga listrik, subsidi listrik


Pemerintah
Dr Piutang langganan XXX
Cr Pendapatan penjualan tenaga listrik XXX
Cr Pendapatan subsidi listrik pemerintah XXX

www.pln.co.id |
2. Pengakuan pendapatan usaha lainnya
Dr Piutang usaha XXX
Cr Potongan penjualan pelanggan XXX
Cr Laba (rugi) anak perusahaan XXX
Cr Pendapatan unit PLN jasa XXX
Cr Pendapatan Sewa Trafo, Genset dan apasitor XXX
Cr Pendapatan Pemakaian Trafo XXX
Cr Pendapatan Biaya Administrasi XXX
Cr Pendapatan Dari Perub. Daya Terpasang XXX
Cr Pendapatan lain - Lain Opal XXX
Cr Pendapatan penggantian peralatan XXX
Cr Pendapatan Sewa Sistim Operasi XXX
Cr Pendapatan Sewa Transmisi Operasi XXX
Cr Pendapatan Market Operasi XXX

www.pln.co.id |
3. Pengakuan pendapatan penyambungan pelanggan
a. Ketika menerima kas dari pelanggan (belum tersambung)
Dr Bank XXX
Cr Pendapatan BP Belum Tersambung XXX
b. Ketika mengakui pendapatan penyambungan pelanggan (sudah tersambung)
Dr Pendapatan BP Belum Tersambung XXX
Cr Pendapatan penyambungan Listrik XXX

www.pln.co.id |
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai