EVALUASI PEMBELAJARAN MATERI PAI DI. Ujian Praktek
EVALUASI PEMBELAJARAN MATERI PAI DI. Ujian Praktek
DI MAN 2 PONOROGO)
SKRIPSI
OLEH
MAHFUT HAKIM
NIM: 210315180
2019
ABSTRAK
PENDAHULUAN
1
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003
tentang (sisdiknas) pasal 1
122
2
memperoleh suatu bimbimgan dari orang tua tentang
bertanggungjawab.
keefektifan pembelajaran.
3
Dalam Undang-undang Republik Indonesia
2
Sulistyorini, Evaluasi Pendidikan (Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan), (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2009), 46.
3
Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Referensi, 2012),
219.
4
diharapkan dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan
tindak lanjutnya.
yaitu teknik tes dan teknik non-tes. Pada teknik tes, jika
4
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik,
Prosedur, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), 14.
5
bentuknya yaitu, tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan.
5
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta, 2008), 11.
6
terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.6 Kaitannya di
psikomotor.
6
Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), 1.
7
didik setelah melaksanakan belajar, dan juga untuk
dilaksanakan.
7
Ibid.,5.
8
SKS merupakan program yang menggantikan
psikomotorik.11
10
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran penelitian
ini, Kode: 01/W/11-04/2019
11
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran penelitian
ini, Kode:02/ W/11-04/2019
11
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti
Ponorogo).”
B. Fokus Penelitian
12
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran penelitian
ini, Kode:03/ W/11-04/2019
12
masalah evaluasi pembelajaran materi pendidikan
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
13
Berdasarkan rumusan masalah yang disebutkan
Ponorogo.
Ponorogo.
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
14
a. Hasil penelitian ini akan bermanfaat
2. Secara Praktis
pendidikan lain.
masyarakat kelak.
c. Bagi peneliti
Islam.
16
F. Sistematika Pembahasan
menjadi lima bab, antara bab satu dengan bab yang lain
sebagai berikut:
pembahasan.
terdahulu.
penelitian.
18
Bab keempat, yaitu temuan penelitian. Dalam
1
Mukhammad Ilman Nafia, “Penerapan Sistem Kredit
Semester di SMA Negeri 1 Kudus,” (Skripsi, Universitas Negeri
Semarang, Semarang, 2017).
22
19
20
kurikulum dan memodifikasi RPP untuk kelas 4
2
Trisna Dwi Anjarsari, “Sistem SKS untuk Meningkatkan
Prestasi Peserta Didik pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas XI MIA 1 Di
MAN 1 Tulungagung,” (Skripsi, IAIN Tulungagung, Tulungagung,
2017).
23
Tulungagung. (2) Implementasinya dilakukan secara
semester.
B. Kajian Teori
1. Evaluasi Pembelajaran
3
Ida Farida, Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum
Nasional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), 2.
28
b. Kedudukan Evaluasi dalam
Pembelajaran
keseluruhanproses belajardan
tidak.4
4
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik,
Prosedur, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), 19.
29
c. Fungsi Evaluasi Pembelajaran
ekstrakurikuler.5
penempatan.
dimiliki siswa.6
6
Ibid., 25.
34
e. Tahap Pelaksanaan Evaluasi
monitoring.
dicapai.7
8
Dirman Dan Cicih Juarsih, Penilaian Dan Evaluasi, (Jakarta :
PT Rineka Cipta, 2014), 96-97.
37
1. Teknik tes
tepat.
pertimbangan
secara sistematis.
41
2. Pendidikan Agama Islam (PAI)
(PAI)
9
Erwin Yudi Prahara, Materi Pendidikan Agama
Islam,(Ponorogo: STAIN Po Press, 2009), 8.
43
mengikuti proses tersebut. Perilaku yang
tersebut.10
(SKS)
12
Kementerian Agama Madrasah Aliyah Negeri 2 Ponorogo,
Petunjuk Teknis Peyelenggaraan Sistem Kredit Semester, 7.
47
rata, durasi satu jam pelajaran dapat
Semester (SKS)
berikut:14
13
Ibid., 8.
14
Ibid.,3-6
48
Indonesia Tahun 2005 Momor 157,
5410);
Nomor 851);
Nomor 1382);
Madrasah;
Madrasah;
kemampuannya.
pelajaran.
15
Ibid., 14-15.
54
lebih kuat sejak awal tahun pertama
semester.
semester.
55
d. Prinsip Penyelenggaraan Sistem Kredit
Semester (SKS)
Penyelenggaraan SKS di MA
1) Fleksibel, artinya
mandiri.
2) Keunggulan, artinya
penyelenggaraan SKS
belajar.
diselenggarakan melalui
struktur.17
17
Ibid., 23.
BAB III
METODE PENELITIAN
1
Abdul Manab, Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif
(Yogyakarta: Kalimedia, 2015), 1.
22
60
61
daripada keluasan kajian, dan berakhir dengan teori
alami.2
B. Kehadiran Peneliti
2
Ibid., 4.
3
Nana Saodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), 99.
22
62
diperlukan. Peneliti dalam pengumpulan data berfungsi
C. Lokasi Penelitian
SKS.
berikut:7
bergerak.
7
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
PT. Remaja Rosda karya, 2009),157.
65
berkaitan dengan sekolah dan evaluasi
sekunder.
a. Wawancara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
8
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2013), 180.
9
Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif (Malang: UMM Press,
2004), 72.
67
pengajar MAN 2 Ponorogo. Wawancara
b. Observasi
10
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2011), 168.
68
penelitian, karakteristik fisik, situasi
MAN 2 Ponorogo.
lapangan”.
c. Dokumentasi
penelitian.
a. Reduksi data
12
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, 192.
13
Ibid., 209
73
dan pentransformasian data kasar dari lapangan.
b. Penyajian Data
tema-tema inti.
berikut:14
1. Perpanjangan keikutsertaan
14
Afifuddin, Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian
Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 143.
77
tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu
3. Triangulasi
H. Tahapan-tahapan Penelitian
persoalan penelitian.
15
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, 84-
91.
79
memasuki lapangan, dan berperan serta sambil
mengumpulkan data.
TEMUAN PENELITIAN
1
Lihat pada transkip dokumentasi dalam lampiran peneletian
ini, kode: 01/D/02-05/2019
80
22
81
Kabupaten Ponorogo dikenal sebagai Kota Reog
1) Religius
a) Mewujudkan prilaku yang berakhlakul
Dhuha
Qur‟an
2) Unggul
a) Meningkatkan karakter unggul dalam
kedisiplinan
2
Lihat pada transkip dokumentasi dalam lampiran peneletian
ini, kode: 02/D/02-05/2019
88
b) Memperkokoh kedisiplinan
kurikulum
pembelajaran
tertinggi
Remaja
peserta didik
kesenian
bidang kesenian
raga
madrasah
yang memadai
3) Berbudaya
a) Meningkatkan rasa suka pada kearifan
budaya lokal
90
b) Meningkatkan peran serta warga
lingkungan
lingkungan
4) Integritas
non akademik
91
c. Tujuan
antara lain:
Kedisiplinan
6) Memperkokoh kedisiplinan
kurikulum
92
8) Meningkatkan kualitas proses
pembelajaran
Tinggi
Internasional
remaja
peserta didik
bidang kesenian
olahraga
madrasah
memadai
lokal
lingkungan
94
26) Meningkatkan peran warga madrasah
lingkungan
3
Lihat pada transkip dokumentasi dalam lampiran peneletian
ini, kode: 03/D/02-05/2019
95
Tmur. Dengan jarak ke pusat kecamatan sejauh 2 km
Waka Kurikulum
Waka Waka Humas
Kesiswaan Waka Sarpras
Taufik Drs. Zain Dra. Lilik
Effendi,S.Ag.,M. Pd. Nyamiran, Setyowati
S.Pd., M.Pd. I. Attamiim,M. Pd.
4
Lihat pada transkip dokumentasi dalam lampiran peneletian
ini, kode: 04/D/02-05/2019
96
Data Guru dan Siswa MAN 2 Ponorogo5
Tabel 4.1
5
Lihat pada transkip dokumentasi dalam lampiran peneletian
ini, kode: 05/D/02-05/2019
97
5. Pangkat/Golongan Ic 1
II a 3
II c 1
III a 4
III b 5
III c 17
III d 14
Tabel 4.2
6
Lihat pada transkip dokumentasi dalam lampiran peneletian
ini, kode: 06/D/02-05/2019
98
7. Aula 1 1 -
8. Ruang Seni 1 1 -
9. Ruang UKS 1 1 -
10. Ruang OSIS dan Pramuka 1 1 -
11. Ruang BP 1 1 -
12. Mushola 1 1 -
13. Toilet 10 10 -
14. Tempat Parkir 3 3 -
15. GOR 1 1 -
16. Koperasi Siswa 1 1 -
17. Gazebo 1 1 -
Jumlah 66 66 o
MAN 2 Ponorogo
7
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian ini,
kode: 05/W/11-04/2019
100
Evaluasi pembelajaran PAI memiliki tiga
aspek yang harus dilaksanakan mulai dari
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari ketiga
ranah tersebut, saya sebagai salah satu guru
PAI di kelas MIPA 1 maka saya berusaha
menerapkan ketiga aspek tersebut dalam
kegiatan evaluasi. Karena pembelajaran PAI
dikatakan berhasil ketika peserta didik
memiliki perubahan sikap atau psikomotorik.8
8
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian ini,
kode: 06/W/13-04/2019
101
melakukan persiapan, seperti menganalisis
materi, membuat kisi-kisi soal, membuat soal
dan kunci jawaban kemudian menyetorkan
soal ujian 2 minggu sebelum ujian
berlangsung.9
9
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian ini,
kode: 07/W/13-04/2019
10
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 08/W/13-04/2019
102
Penting bagi setiap guru membuat kisi-kisi
sebelum membuat atau menulis soal untuk
peserta didik agar soal yang akan diujikan
tidak keluar dari materi yang sudah
disampaikan. Karena fungsi kisi-kisi itu sendiri
sebagai pedoman untuk menulis soal menjadi
perangkat tes. Jika kisi-kisi yang dibuat baik
maka soal yang dibuat akan sama. Sebelum
membuat kisi-kisi harus melakukan analisis
silabus dulu. Jadi langkahnya itu analisis
silabus dulu, kemudian menyusun kisi-kisi,
membuat soal beserta kunci jawaban, dan yang
terakhir menyiapkan pedoman pensekoran.11
11
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 09/W/11-04/2019
12
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 10/W/13-04/2019
103
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan
Uswatun Khasanah :
13
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 11/W/13-04/2019
104
tentang materi yang sudah saya sampaikan.
Selain itu saya akan menilai sikap siswa dari
kegiatan belajar mengajar.14
14
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 12/W/11-04/2019
105
membuat kisi-kisi soal, membuat soal untuk
ujian, dan kunci jawaban.15
menyampaikan bahwa :
15
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 13/W/13-04/2019
16
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 14/W/13-04/2019
106
pelajaran dengan cepat. Apabila dalam satu materi
waka kurikulum :
17
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 15/W/11-04/2019
107
hanya dilaksanakan diakhir semester saja. Seperti
18
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 16/W/13-04/2019
108
ketika saya membuat soal untuk ulangan harian
lebih menekankan pada soal yang memiliki
kesulitan yang lebih tinggi. Tapi ketika PTS
atau PAS tetap sesuai dengan hasil rapat
MGMP PAI yang telah ditentukan.19
menambahkan bahwa :
19
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 17/W/13-04/2019
20
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 18/W/11-04/2019
109
Setiap tahun pasti terdapat perkembangan dan
perubahan dalam beberapa hal, maka
perencanaan tersebut sangat membantu guru
untuk mempersiapkan apa yang harus
diberikan kepada siswa. Dalam pembuatan soal
ujian pun tidak bisa sembarangan karena kita
harus memperhatikan KI dan KD yang telah
ada.21
21
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 19/W/13-04/2019
110
soal atau instrument yang akan guru buat dengan
melaksanakannya.
22
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 20/W/11-04/2019
23
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 21/W/13-04/2019
113
Dalam hal ini guru Pendidikan Agama Islam
Tabel 4.3
24
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 21/W/11-04/2019
117
Kemudian saat pelaksaan evaluasi
pembelajaran kondisi kelas harus kondusif.25
25
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 22/W/13-04/2019
118
bisa konsentrasi penuh dalam mengerjakan
ujian.26
26
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 23/W/13-04/2019
119
pelaksanaan ujian. Mereka akan mengatur
alokasi waktu yang sesuai dengan jumlah soal
yang dikerjakan siswa dan masalah teknis
lainnya.27
27
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 24/W/11-04/2019
120
lebih mudah dan bisa menampung banyak anak
juga.28
Taufik :
28
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 25/W/13-04/2019
29
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 26/W/11-04/2019
121
mana materi PAI ini diterapkan siswa dalam
kehidupannya. Terutama kelas MIPA 1 ini,
karena mereka ini lebih banyak menghabiskan
waktunya untuk mempelajari pelajaran umum.
Tetapi ternyata mereka menerapkan materi
PAI yang sudah mereka pelajari. Misalnya
berbicara sopan dengan orang yang lebih tua,
mengerti cara menghormati guru, dan
sebagainya.30
30
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 27/W/13-04/2019
31
Lihat pada transkip observasi dalam lampiran peneletian ini,
kode: 02/W/11-04/2019
122
penguasaan kompetensi peserta didik. Penetapan
MAN 2 Ponorogo
bahwa :
B = Baik (83-90)
32
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 28/W/11-04/2019
33
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 28/W/13-04/2019
124
C = Cukup (75-82)
D = Kurang (<75)
Tabel 4.4
1 Program SKS
1. Alifya Pramesty 86 85 91 86
Azahra
2. Amelia Tri 81 95 83 90
Oktavianingtias
125
3. Annisa' Kholifatu 86 90 86 88
Qurrota A'Yun
4. Az-Zahra Cantika 89 90 80 86
Affendi
5. Daris Wahyu 85 86 89 90
Muhammad
18. Falazandi 86 80 86 90
kedalam lapor.
34
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 29/W/11-04/2019
35
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 29/W/11-04/2019
128
Dalam hal ini bapak Taufik menambahkan
bahwa :
36
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 30/W/13-04/2019
129
menentukan tindak lanjut bahan acuan
37
Lihat pada transkip wawancara dalam lampiran peneletian
ini, kode: 31/W/11-04/2019
130
MIPA 1 program SKS masih data mentah yang
dilakukan selanjutnya.
BAB V
PEMBAHASAN
seluruhnya.1
1
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta: PT Bumi Aksara: 2003), 8.
131
22
132
Kegiatan ini merupakan kegiatan evaluasi tahap
2
Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Progam dan Instrumen
Evaluasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 44.
133
telah melakukan perencanaan evaluasi pembelajaran
kompetensi tersebut.
3
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan
Belajar (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2003), 38.
134
dengan jalan menguji peserta didik, sedangkan teknik
4
Suharsimin Arikunto, Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1993), 67.
135
(5) menyusun kisi-kisi, butir soal dan pedoman
materi.
5
Loekloek Endah Poerwati dan Sofan. A, Panduan Memahami
Kurikulum 2013, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2013), 166.
136
Teknik evaluasi pembelajaran praktik juga
Prosedur, 150.
7
Ibid., 153.
138
B. Analisis Data tentang Proses Pelaksanaan Evaluasi
9
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Teori Teknik
Penerapan, 37.
141
Selain menjalankan tes tulis dan lisan, guru PAI
2 Ponorogo
motorik.11
11
Zakiyah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama
Islam, 197.
144
mendaptkan hasil evaluasi pembelajaran PAI yang
dilakukan.12
12
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik
Prosedur, 110.
146
diagnosis terhadap peserta didik, dan dapat
semester.
13
Ibid.,111-116.
147
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
147
148
berdasarkan tujuannya, metode, teknik dan
didik.
prestasi.
B. Saran
pembelajarannya.
151
DAFTAR PUSTAKA