Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN KURIKULUM SD

Oleh :

Resky Mutiara Sunandar (1847141021)

C.18.B

Dosen Pengampu :

Dra. Hj. Rasmi Djabba, S.Pd., M.Pd.

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Tahun 2021
A. Peran Kurikulum

Oemar Hamalik (1981) mengemukan peran kurikulum dinilai sangat


penting dalam peningakatan pendidikan. Menurutnya ada tiga peran kurikulum
sebagai berikut:

1. Peran konservatif, kurikulum dapat dijadikan sarana menstramisikan nilai-


nilai warisan budaya yang berorientasi ke masa lampau, sifatnya sangat
mendasar pada hakikatnya merupakan proses sosial. Peran ini memberi
makna bahwa pada dasarnya salah satu tugas guru adalah memengaruhi dan
membina perilaku peserta didik sesuai dengan nilai-nilai sosial.
2. Peran kreatif, penekanan kurikulum harus mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan dan aspek-aspek lain yang senantiasa berubah atau mengalami
perkembangan sesuai kebutuhan masyarakat masa kini dan masa depan.
Peran ini bermakna bahwa kurikulum harus mampu membantu peserta didik
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, guna memeroleh dan
mendalami pengetahuan baru serta cara berpikir yang baru untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sesuai dengan perkembangan zaman.
3. Peran kritis dan evaluative, kurikulum dilatarbelakangi oleh kenyataan
bahwa nilai-nilai budaya yang aktif dalam masyarakat senantiasa berubah
dari waktu ke waktu, sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa
lampau perlu penyesuaian dengan kondisi kekinian dan kondisi masa depan.
Oleh karena itu kurikulum berperan aktif sebagai filter atau kontrol sosial
dalam memodifikasi atau penyempurnaan nilai dan budaya serta
pengetahuan yang akan diwariskan.

Ketiga peran kurikulum ini harus berjalan seimbang, serasi, selaras, dan
harmonis, serta menjadi tanggungjawab semua pihak yang terkait dalam proses
pendidikan terutama guru, orangtua, peserta didik, komponen atau unsur terkait
dengan sekolah, dan masyarakat. Peran kurikulum seperti dikemukakan akan
berfungsi ketika pemaknaan dan peran kurikulum terimplementasi dalam proses
pembelajaran dalam dunia pendidikan.
B. Fungsi Kurikulum

Selain memiliki peran yang strategis, kurikuluk juga memiliki fungsi


secara maksimal dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan
berkualitas. Berikut beberapa fungsi kurikulum dalam pendidikan:

1. Kurikulum sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan merupakan sasaran akhir yang harus dicapai setelah


pelaksanaan proses pendidikan. Dalam hal ini, kurikulum merupakan alat atau
jembatan bagi guru dan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Oleh karena itu, sebelum menyusun kurikulum harus dirumuskan terlebuh dahulu
tujuan pendidikan, sebab tujuan berfungsi menentukan arah dan corak kegiatan
pendidikan, tujuan akan menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan pendidikan,
dan tujuan menjadi pegangan dari setiap usaha dan tindakan dari para pelaksanan
pendidikan.

2. Kurikulum sebagi Pendidik/Guru

Kurikulum dalam hal ini berfungsi sebagai pedoman dalam menyusun dan
mengorganisasi pengalaman belajar bagi para peserta didik serta pedoman untuk
mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didik dalam menyerap
sejumlah pengalaman yang diberikan. Keberadaan kurikulum sebagai pedoman
akan membuat tugas pendidik menjadi lebih terarah dan teroganisasi, serta
terhindar dari usaha-usaha yang bersifat insidental (tidak terencana) dan spekulatif
(perkiraan/tafsiran).

Dengan adanya kurikulum, guru juga akan terbatu dalam upaya pemilihan
metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakter peserta didik,
sehingga pembelajaran tidak selamanya berbentuk klasikal, tetapi disesuaikan
dengan tingkat perkembangan individu/kelompok peserta didik.
3. Kurikulum bagi Kepala Sekolah

Dalam hal ini, kurikulum bagi kepala sekolah memiliki fungsi penting,
yaitu:

a. Sebagi pedoman dalam pelaksanaan fungsi supervisi pembelajaran, mulai


dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian pembelajaran.
b. Sebagai pedoman dalam melaksanaan supervisi untuk memberikan
bantuan kepada guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.
c. Sebagai seorang administrator yang menjadikan kurikulum sebagai
pedoman untuk pengembangan kurikulum pada saat mendatang.
d. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap proses
pembelajaran.
4. Kurikulum bagi Orangtua/Wali Peserta didik

Fungsi kurikulum bagi orangtua/wali peserta didik yaitu sebagai bentuk


partsipasi orangtua/wali untuk membantu sekolah dalam melaksanakan tugas
pendidikan. Dengan adanya kurikulum, orangtua/wali ikut serta dalam membantu
keberhasilan pendidikan. Bantuan tersebut dapat berupa konsultasi langsung
dengan sekolah/guru mengenai permasalahan-permasalahan yang dialami peserta
didik. Dengan membaca dan memahami kurikulum sekolah, maka para orangtua
dapat mengetahui pengalaman belajar yang diperlukan oleh anak-anak mereka.
Dengan demikian, akan ada jalinan kerja sama yang sinergis antara guru dan
orangtua untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

5. Kurikulum bagi Sekolah Tingkat di Atasnya

Selain bermanfaat bagi sekolah yang bersangkutan, kurikulum juga


bermanfaat bagi lembaga pendidikan di atasnya, antara lain:

a. Sebagai upaya pemeliharan prinsip kesinambungan, sehingga sekolah


yang berada pada tingkat di atasnya akan menjaga agar tidak terjadi
pengulangan dan tumpang tindih pengalaman belajar yang akan diberikan
dengan pengalaman belajar yang sudah dikuasai oleh peserta didik.
b. Pemeliharaan prinsip relevansi, yaitu pengalaman belajar yang akan
diberikan pada tingkat di atasnya akan relevan dengan apa yang sudah
dialami peserta didik pada tingkat sebelumnya
c. Sebagai pedoman penyediaan tenaga guru dalam lembaga pendidikan
keguruan.
6. Kurikulum bagi Masyarakat dan Pemakai Lulusan Sekolah
a. Dengan mengetahui kurikulum suatu sekolah, masyarakat sebagai pemakai
lulusan dapat melaksanakan sekurang-kurangnya dua macam, yaitu:
b. Berkontribusi untuk memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang
membutuhkan kerja sama yang baik dengan pihak orangtua dan
masyarakat.
c. Memberikan kritik dan saran yang kontribusif demi penyempurnaan
program pendidikan di sekoah, agar lebih serasi dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.

Soal

1. Kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang harus sesuai


dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat
pada masa sekarang dan akan datang. Pernyataan tersebut dalam kurikulum
termasuk dalam peranan....
a. konservatif
b. kreatif
c. kritis
d. evaluatif
2. Kurikulum bagi guru berfungsi sebagai pedoman dalam....
a. melaksanakan proses belajar mengajar
b. melaksanakan supervisi atau pengawasan
c. memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di
sekolah
d. membimbing anak belajar di rumah
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
standar kepala sekolah/madrasah menyebutkan bahwa dimensi kompetensi
supervisi meliputi....
a. mengidentifikasi permasalahan, merencanakan melaksanakan dan
melakukan tindak lanjut hasil supervisi
b. merencanakan, melaksanakan dan melakukan tindak lanjut supervisi
c. merencanakan, mengidentifikasi permasalahan, menyusun alternatif
pemecahan, melaksanakan supervisi
d. mengidentifikasi permasalahan, menyusun alternatif pemecahan,
merencanakan, melaksanakan dan melakukan tindak lanjut.
4. Cara menumbuhkan budaya mutu di lingkungan sekolah adalah dengan
cara....
a. memberikan reward kepada guru dan siswa berprestasi
b. peningkatan kualitas kehidupan beragama
c. memiliki target mutu yang tinggi
d. melakukan rapat evaluasi
5. Partisipasi sekolah dalam kegiatan masyarakat bertujuan untuk....
a. pembentukan karakter anak didik
b. mencari nilai tambah bagi masyarakat
c. Menumbuhkan kepekaan sosial sekolah terhadap masyarakat
d. Mencari bantuan sekolah dari masyarakat

Anda mungkin juga menyukai