Anda di halaman 1dari 5

Kurikulum terdiri dari kurikulum lembaga dan kurikulum pembelajaran.

Seorang guru harus mampu


mengembangkan kurikulum pembelajaran dengan tepat. Menurut anda bagaimana sebuah kurikulum
dikembangkan secara ideal? Jelaskan secara rinci!

Guru sebagai pengembang kurikulum bagi kelasnya, berarti guru akan menterjemahkan, menjabarkan
dan mentransfrmasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum kepada peserta didik. Dalam
pengembangan kurikulum guru dapat melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu : merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi kurikulum.

Melalui perencanaan kurikulum, guru dapat memperkirakan apa yang hendak diwujudkan dalam proses
belajar mengajar. ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam merencanakan proses belajar
mengajar, yaitu :

· menentukan tujuan yang ingin dicapai,

· menetapkan bahan pelajaran,

· menentukan metode mengajar, dan

· merencanakan evaluasi atau penilaian pengajaran.

Adapun langkah yang dapat ditempuh guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, yaitu :
mempersiapkan anak dan kondisi belajar, membahas materi dan mengadakan penilaian dan tindak
lanjut, guna untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengajaran.

Pengembangan Kurikulum mencakup perencanaan, penerapan dan evaluasi yang berfungsi untuk
mengembangkan kurikulum pada pembelajaran. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal
membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan
untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan
Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan
kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari
pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat
ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri.
kurikulum terus berubah mengikuti perkembangan zaman di indonesia kurikulum 2013 sudah
mulai tergantikan dengan kurikulum merdeka Keunggulan dari penerapan Kurikulum Merdeka
ini adalah lebih relevan dan interaktif di mana pembelajaran melalui kegiatan projek akan
memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-
isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
encana dalam mengatur mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan untuk mencapai tujuan.

Setelah membuat rencana pengajaran, kegiatan guru adalah melaksanakan kurikulum yaitu kegiatan
prses belajar mengajar adapun perencanaan pengembangan kurikulum meliputi :

(1) menentukan tujuan pengajaran, (2) menentukan bahan pelajaran, (3)menentukan metode dan alat
pengejaran, dan (4) merencanakan penilain pengajaran

Jika anda dipercaya untuk menjadi penentu kebijakan di sekolah, langkah apa saja yang anda lakukan
dalam mengembangkan kurikulum? Bagaimana prosesnya serta berapa durasi waktu untuk sekolah
mengembangkan dan memperbaiki kurikulum?

Langkah apabila saya menjadi penentu kebijakan di sekolah dalam mengembangkan kurikulum yakni
(1) memberikan/menyampai-kan gagasan, usulan-usulan, atau pertimbangan-pertimbangan untuk
penyempurnaan kurikulum yang ada menuju kurikulum sekolah yang lebih baik. Gagasan, usulan,
dan pertimbangan ini pada adasarnya dapat diarahkan kepada semua komponen kurikulum serta
struktur program kurikulum.
(2) Pengembangan kurikulum berkait dengan banyak persoalan, baik yang
terkait secara langsung maupun tidak langsung, yang bersifat manusia dan non
manusia. Dalam kaitannya dengan hal ini, dukungan sebagai penentu kebijakan sekolah dapat
berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga.
(3) Menyediakan alat, bahan, media, dan sarana-prasarana dengan mewadahi dan memaksimalkan
peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan,
(4) melakukan kontrol atas penyelenggaraan program pendidikan. Transparansi dan akuntabelitas
penyelenggaraan dan hasil pendidikan sekolah

Adapun proses yang dilakukan yakni


(1) berunding dan bertukar pikiran dan terbuka terhadap
pendapat guru dan kepala sekolah, (2) guru harus mempelajari dengan baik terkait dengan kurikulum
yang ingin dikembangkan, (3) bertukar pikiran dan pengalaman dengan teman guru-guru lainnya atau
dengan kepala sekolah.

sekolah dapat secara berkala mengadakan rapat atau diskusi khusus untuk membicarakan hal-hal
yang terkait dengan kurikulum serta perbaikannya Sebagian dari waktu libur sekolah dapat
dimanfaatkan untuk membicarakan kekurangan-kekurangan dalam penyelenggaraan kurikulum dan
secara bersama mencari usaha perbaikan. Hasil pembicaraan kemudian diterapkan di kelas
masingmasing dan mendiskusikannya dengan guru yang lain. Dengan demikian, guru-guru lebih
memahami seluk-beluk kurikulum dan menyadari peranannya sebagai pengembang kurikulum, atau
pelaksana kurikulum yang kritis dan kreatif.

Mereka
akan lebih memahami bahwa gurulah unsur utama dalam kurikulum.

Dalam peran advisory agence ini pulalah komite sekolah


terlibat dalam pengesahan kurikulum sekolah.
Karena terkait dengan peran sebagai advisory agence, maka komite sekolah
berada dalam komitmen lanjutan. Muncullah peran berikutnya, yaitu suporting
agence. Pengembangan kurikulum berkait dengan banyak persoalan, baik yang
terkait secara langsung maupun tidak langsung, yang bersifat manusia dan non
manusia. Dalam kaitannya dengan hal ini, dukungan komite sekolah dapat berwujud
finansial, pemikiran, maupun tenaga.

Kurikulum pada dasarnya adalah rencana program pendidikan. Karenanya,


dalam pengembangan kurikulum harus dipikirkan dan direncanakan segenap aspek
kurikulum. Misalnya, kalau gagasan dan pertimbangan-pertimbangan yang diberikan
komite sekolah terkait dengan strategi pembelajaran (salah satu komponen
kurikulum), maka dari awal harus sudah dipikirkan pula alat, bahan, media, dan
sarana-prasarana. Dengan maksud mewadahi dan memaksimalkan peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, maka di sinilah peran sebagai
suporting agence menjadi sangat menentukan.
Sebagai controlling agency, komite sekolah melakukan kontrol atas
penyelenggaraan program pendidikan. Transparansi dan akuntabelitas
penyelenggaraan dan hasil pendidikan sekolah harus diwujudkan. Karena masyarakat
adalah pengguna jasa pendidikan dan melalui konsep suporting agence menjadi
terlibat aktif, maka kepada masyarakat pulalah harus dibuka kesempatan untuk
melakukan kontrol.
Dalam konteks pengembangan kurikulum, peran kontrol komite sekolah ini
bisa pula diarahkan pada pengawasan, misalnya, apakah proses pengembangan yang
ditempuh sudah memenuhi norma/ketentuan sebagaimana seharusnya, apakah
pengembangan kurikulum telah memperhatikan dan melibatkan pihak-pihak yang
terkait, apakah sudah terukur untuk kemajuan anak, dsb. Peran ini harus dapat
diterapkan agar pengembangan kurikulum benar-benar komprehensif.
Sebagai mediate agency, komite sekolah bertindak sebagai mediator antara
pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Pengembangan kurikulum secara baik
menuntut keterlibatan dan tanggung jawab semua pihak, karena memamg pada

dasarnya urusan pendidikan tidak dapat diserahkan pada pemerintah (dinas


pendidikan) dan sekolah saja. Tidak jarang lembaga-lembaga masyarakat masih
bersikap masa bodoh dan tidak mau terlibat dalam urusan pendidikan/sekolah.
Bahkan lembaga pemerintah pun (di luar Depdiknas) masih (sangat) banyak yang
bersikap sama. Di sinilah komite sekolah mengambil posisi sebagai mediator, yang
pada akhirnya terciptalah pemahaman, saling pengertian, saling dukung, dan sinergi.
Dengan peran komite sekolah sebagai mediator, maka pengembangan kurikulum
sekolah menjadi lebih terbuka dalam mengekplorasi sumber daya yang ada di sekitar
sekolah. Program (kurikulum) sekolah pun menjadi lebih dinamis.

peran komite sekolah dalam pengembangan kurikulum sekolah.


Pembentukan komite sekolah bertujuan: (1) mewadahi dan menyalurkan
aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan
program pendidikan sekolah; (2) meningkatkan tanggung jawab dan peran
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan; serta (3) menciptakan suasana dan
kondisi yang transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan
pelayanan pendidikan sekolah yang berkualitas.
Bertolak dari tujuan tersebut, komite sekolah memiliki peran sebagai berikut.
1. Advisory agency, yaitu pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan pendidikan sekolah;
2. Suporting agency, yaitu pendukung, baik yang berwujud finansial, pemikiran,
maupun tenaga, dalam penyelenggaraan pendidikan sekolah;
3. Controlling agency, yaitu pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan sekolah; serta
4. Mediate agency, yaitu mediator antara pemerintah dan masyarakat.

pengembang kurikulum sekolah dapat dibagi ke dalam dua


kelompok, yaitu kelompok intern (dari dalam) sekolah dan kelompok ekster (dari
luar) sekolah. Kontribusi dari pihak luar biasanya bersifat umum. Sekolahlah yang
harus menerjemahkannya dalam kegiatan yang lebih spesifik dan operasional. Lalu,
adapun peran kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan siswa di dalam pengembangan kurikulum

Bagaimana kurikulum merdeka mencover anak berkebutuhan khusus anak itu de desain bagaimana anak
itu

pendidikan inkusif dimana anak dapat diterima dapat saling membanu dan teman sbaya kurikulum
merdeka seharusnya harus mengakomodasi siswa

Setelah memahami tentang pengertian, komponen,landasan dan prinsip pengembangan kurikulum


tentunya masih harus mengkaji lebih mendalam bagaimana mengimplementasikannya dalam proses
pembelajaran. Guru menjadi tombak penerapan sebuah kurikulum tentu harus memahami langkah-
langkah tepat dalam mengembangkannya. Penyelenggaraan sebuah pendidikan tentu harus memiliki
tujuan yang berorientasi masa depan untuk membentuk sumber daya manusia yang memegang
tanggung jawab suatu negara. Tentunya guru juga harus memiliki pemikiran landasan apa yang
mendasari sebuah pembelajaran dikelasnya. Untuk itu silahkan mencoba untuk membuat landasan
pengembangan kurikulum jika anda dipercaya untuk mengembangkan kurikulum di suatu lembaga:

3 landasan penting dalam pengembangan kurikulum yakni Landasan Historis mengacu pada sejarah
masa lampau sebagai titik tolak sistem pendidikan masa kini yang terarah ke masa depan dalam
pengembangan kurikulum tentunya tidak akan lepas dari peninjaun terkait perbaikan-perbaikan
kurikulum sebelumnya , landasan psikologis dengan pengembangan kurikulum yang harus sesuai dengan
kesanggupan peserta didik dalam menerima materi pembelajaran agar tidak terlalu memberatkan dan
lebih berpusat kepada peserta didik, Landasan sosiologis dengan kurikulum yang dapat diterima sekolah
apabila tidak bisa sesuai karena kendala dilapangan. sekolah dapat berinovasi dan menyesuaikan
terhadap kesanggupan sarana dan prasarana yang ada disekolah tanpa mengurangi dasar dari kurikulum
untuk menunjang kesamaarataan peserta didik agar di indonesia dapat menerapkan kurikulum yang
sama walaupun sekolah berada di pelosok seperti 3T.

Landasan psikologis

Landasan historis

Landasan psikologis

Landasan sosiologis

Landasan historis

menurut kalian metode apa sih yang paling tepat untuk anak disabilitas

Anda mungkin juga menyukai