Kunci Kontak Elektronik Berbasis RFId (Radio Frequency

Identification) untuk Mengurangi Tingkat Pencurian Sepeda Motor

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pada zaman moderen seperti saat ini, masyarakat Indonesia menempatkan

transportasi sebagai kebutuhan turunan akibat aktivitas ekonomi, sosial dan
budaya. Dalam tingkat nasional kebutuhan akan kendaraan bermotor sebagai alat
penunjang aktivitas masyarakat Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.
”Dalam Data Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Indonesia tercatat pada tahun
2013 jumlah kendaraan yang masih beroperasi di seluruh Indonesia mencapai
104,211 juta unit, naik 11 persen dari tahun sebelumnya (2012) yaitu 94,299 juta
unit.” (Kurniawan, 2014).

Tingkat kebutuhan ekonomi yang semakin besar dan banyaknya jumlah

pertumbuhan kendaraan bermotor membuat tingkat kriminalitas pencurian
kendaraan bermotor meningkat pula terutama di kota besar seperti Jakarta.
Menurut Rudianto (2014), data yang diperoleh dari Data Statistik Reservasi
Kriminal Umum Polda Metro Jaya tercatat sebanyak 7.791 kasus pencurian
kendaraan bermotor di Jakarta pada tahun 2012, dengan rincian pencurian sepeda
motor sebanyak 4.602 unit, mobil dan kendaraan bermotor lain sebanyak 3.189
unit. Kemudian pada tahun 2013, kasus pencurian kendaraan bermotor meningkat
menjadi 8.349 unit dengan rincian pencurian motor sebanyak 4.725 unit, mobil
dan kendaraan bermotor lain sebanyak 3.624 unit.

Jika dilihat dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pencurian kendaraan
bermotor semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pertumbuhan
jumlah kendaraan bermotor dan jenis kendaraan bermotor yang sering dicuri
adalah sepeda motor. Sepeda motor lebih sering dicuri karena sistem
keamanannya yang relatif lebih mudah dibobol dibandingkan dengan kendaraan
bermotor yang lain. Meliala (2014) menyatakan bahwa “pencurian sepeda motor
dewasa ini sudah lebih canggih, sepeda motor yang dilengkapi dengan kunci
ganda dan menggunakan alarm tidaklah menjamin kendaraan tidak bisa dicuri.
Pencurian sepeda motor oleh pelaku curanmor akhir-akhir ini semakin mahir dan
canggih mulai dengan menggunakan kunci leter T, alat anti alarm, hingga cairan
kimia pelumer besi.”