Anda di halaman 1dari 7

Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi Ilmu Hukum (Volume 4 No 1 Tahun 2021)

TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN


KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SINGARAJA

Sally Nathalia Christie1, Ni Putu Rai Yuliartini2, Dewa Gede Sudika Mangku3
Program Studi Ilmu Hukum
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {sallynathaliachristie02@gmail.com, raiyuliartini@gmail.com, dewamangku.undiksha@gmail.com}

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui dan menganalisa terkait upaya penanggulangan tindak pidana pencurian
kendaraan bermotor di Kota Singaraja, serta (2) mengetahui dan menganalisa terkait reaksi masyarakat terhadap
maraknya tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di Kota Singaraja. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian hukum empiris, dengan sifat penelitian deskriptif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kota Singaraja
tepatnya di Polres Buleleng dan masyarakat Kota Singaraja. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan teknik studi dokumen, observasi, dan wawancara. Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang
digunakan adalah teknik Non Probability Sampling dan penentuan subjeknya menggunakan teknik Snowball Sampling
dan Purposive Sampling. Teknik pengolahan dan analisis data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1)
Upaya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi kasus tindak pidana pencurian kendaraan bermotor adalah
Kepolisian Resor Buleleng melakukan kring serse, memberikan himbauan kepada masyarakat, memberikan himbauan
kepada tukang parkir, memberikan solusi kepada masyarakat, serta (2) Reaksi masyarakat terhadap maraknya tindak
pidana pencurian kendaraan bermotor di Kota Singaraja yaitu bahwa rata-rata masyarakat yang ada di Kota Singaraja
merasakan cemas, khawatir, takut jika korban selanjutnya adalah dirinya, takut jika anaknya terpengaruh untuk
melakukan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di Kota Singaraja dari maraknya tindak pidana pencurian
kendaraan bermotor di Kota Singaraja.

Kata Kunci: Tindak Pidana, Pencurian, Kendaraan Bermotor


.

ABSTRACT
This study aims to (1) find out and analyze the efforts to combat motor vehicle theft in Singaraja City, and (2) find out
and analyze the public's reaction to the rampant motor vehicle theft crime in Singaraja City. This type of research is
empirical legal research, with descriptive research characteristics. The location of this research was carried out in
Singaraja City, precisely at the Buleleng Police Station and the people of Singaraja City. The data collection
techniques used were document study techniques, observation, and interviews. In this study, the sampling technique
used was the Non Probability Sampling technique and the subject determination used the Snowball Sampling and
Purposive Sampling techniques. Qualitative data processing and analysis techniques. The results showed that (1)
Efforts that could be made in overcoming the criminal case of motor vehicle theft were the Buleleng Resort Police
carrying out a detective operation, giving appeals to the public, giving appeals to parking attendants, providing
solutions to the community, and (2) community reactions The rampant crime of motor vehicle theft in Singaraja City,
namely that the average person in Singaraja City feels anxious, worried, afraid that the next victim is himself, afraid
that his child will be influenced to commit motor vehicle theft crimes in Singaraja City from the rampant crime. motor
vehicle theft in Singaraja City.

Keywords: Crime, Theft, Motorized Vehicles

PENDAHULUAN
Negara Republik Indonesia adalah ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara
Negara yang berdasarkan atas hukum, bukan Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berdasarkan atas kekuasaan. Hal tersebut berbunyi “Negara Indonesia adalah Negara
secara jelas telah disebutkan dalam Pasal 1 Hukum”. Negara hukum menghendaki

119

JATAYU
p-ISSN : 2714-7983
e-ISSN : 2722-8312
Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 4 No 1 Tahun 2021)
seluruh masyarakat Indonesia agar hukum terjadi di berbagai daerah, salah satunya yaitu
ditegakkan oleh setiap umat manusia. Artinya, di Kota Singaraja. Kota Singaraja merupakan
setiap perbuatan harus didasarkan dengan salah satu kota besar di Provinsi Bali, sebagai
aturan hukum yang berlaku dan juga hukum salah satu kota besar di Provinsi Bali maka
dijadikan panglima tertinggi untuk tingkat kepadatan penduduk di Kota Singaraja
mewujudkan suatu keadilan dan kebeneran di juga termasuk dalam kategori yang tinggi.
Indonesia. Tingginya tingkat kependudukan di Kota
Tujuan Negara Republik Indonesia Singaraja tentunya akan mempengaruhi
termaksud di dalamnya nya terdapat adanya keadaan sosial masyarakat yang ada di Kota
perlindungan bagi masyarakat dan ada hak- Singaraja, salah satunya mengenai tindak
hak masyarakat yang dijamin dalam setiap pidana kejahatan dalam masyarakat. Kasus
aspek kehidupannya. Namun, fakta yang Pencurian kendaraan bermotor di Kota
terjadi di masyarakat ternyata mulai Singaraja sudah sangat banyak terjadi, dengan
berbanding terbalik dengan tujuan negara kita. maksud, tujuan dan cara yang berbeda-beda.
Menurut fenomena yang terjadi dalam Walaupun sudah banyak terdapat pelaku
masyarakat, berbagai macam permasalahan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor
hukum mulai terjadi, pola tingkah laku itu di beri efek jera agar mereka tidak
manusia pun menjadi semakin menyimpang melakukan perbuatan itu lagi, tetapi masih
dan tidak sesuai dengan norma-norma yang banyak juga yang mengabaikan peraturan dan
berlaku dalam masyarakat, yang pada memberanikan diri melawan hukum dengan
akhirnya dapat berujung pada terjadinya suatu melakukan tindak pidana pencurian kendaraan
pelanggaran bahkan kejahatan (Yulia, bermotor tersebut. Berdasarkan data tersebut,
2010:66). Kejahatan merupakan salah satu dapat dilihat bahwa jumlah kasus pencurian
kenyataan dalam kehidupan bermasyarakat kendaraan bermotor di Kota Singaraja dari
yang patut mendapatkan perhatian khusus. tahun 2016 sampai dengan tahun 2020
Hal tersebut disebabkan bukan saja karena berjumlah 315 kasus. Jumlah kasus pencurian
jenis kejahatan yang terus berkembang dari kendaraan bermotor di Kota Singaraja dari
waktu ke waktu namun kejahatan juga telah tahun ketahun tidak mengalami sebuah
menimbulkan keresahan yang mendalam serta penurunan yang signifikan. Jumlah kasus per-
mengganggu keamanan dan ketertiban dalam tahunnya cenderung hampir sama atau
kehidupan bermasyarakat. berbeda tipis dengan tahun-tahun sebelumnya,
Meningkatnya kasus kejahatan bahkan jumlah pencurian kendaraan bermotor
pencurian, khususnya yaitu pencurian pada tahun 2020 sudah mencapai 68 kasus
kendaraan bermotor memang tidak dapat padahal belum menginjak bulan Desember.
terelakkan akibat meningkatnya laju Permasalahan ini memberikan pengaruh
pertumbuhan kendaraan bermotor yang cukup yang cukup kuat dikalangan masyarakat.
tinggi. Maraknya pencurian kendaraan sepeda Terjadinya tindak pidana pencurian kendaraan
motor menyebabkan keresahan dan bermotor ini pastinya membuat dampak negati
menimbulkan kerugian sangat besar yang bagi masyarakat, maka dari itu peran
dialami oleh masyarakat. Pencuri tidak segan keluarga, masyarakat dan juga pemerintah
mencuri kendaraan yang berada di lingkungan sangat dibutuhkan dalam menanamkan
rumah maka tidak jarang mereka mencuri karakter dan moral yang positif. Selain itu,
kendaraan dalam garasi rumah. Hal ini dapat menggali secara lebih mendalam tentang
terjadi karena beberapa Aspek penting yang tanggapan masyarakat atau reaksi masyarakat
dilupakan oleh pemilik dengan kendaraan terhadap tindak pidana pencurian kendaraan
bermotor, diantaranya adalah kurangnya bermotor ini juga sangat diperlukan untuk
kewaspadaan, kurangnya pengaman mengetahui keresahan dan kekhawatiran
kendaraan yang memungkinkan pencuri adanya tindak pidana pencurian kendaraan
leluasa mencuri kendaraan (Yulia, 2010:82). bermotor ini agar nantinya dapat membantu
Bertambah banyaknya kasus tindak masyarakat bersuara atas keresahan dan
pidana pencurian kendaraan bermotor ini kekhawatiran yang mereka alami atas

120

JATAYU
p-ISSN : 2714-7983
e-ISSN : 2722-8312
Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 4 No 1 Tahun 2021)
maraknya tindak pidana pencurian kendaraan jenis data yaitu data primer dan data sekunder.
bermotor di Kota Singaraja agar kasus ini Data ini bersumber dari penelitian lapangan
secepatnya bisa dikendalikan oleh pemerintah yang dilakukan di Kabupaten Buleleng. Data
dan semakin lama semakin berkurang jumlah sekunder merupakan data yang bersumber dan
kasus tindak pidana pencurian kend.araan diperoleh dari penelahaan studi pustaka
bermotor di Kota Singaraja. berupa karya ilmiah (hasil penelitian,
Berdasarkan hal ini, maka penulis literature-literature, buku-buku, peraturan-
terdorong untuk melakukan kajian secara perundangan dan yang lainnya. Teknik
mendalam tentang upaya penanggulangan pengumpulan data yang digunakan yakni
pencurian kendaraan bermotor dari penegak teknik studi dokumen, teknik observasi dan
hukum di Kota Singaraja, serta mengkaji teknik wawancara (Waluyo, 2008:8). Teknik
tentang reaksi masyarakat terhadap maraknya penentuan sampel penelitian ini menggunakan
pencurian kendaraan bermotor di Kota teknik non probability sampling yang mana
Singaraja dengan mengangkat judul dalam penelitian ini tidak ada ketentuan pasti
“Tinjauan Kriminologis Terhadap Tindak berapa sampel yang harus diambil agar dapat
Pidana Pencurian Kendaraan Bermotor di mewakili populasi nya (Waluyo, 2008:46).
Kota Singaraja” Teknik pengolahan dan analisis data, Data
penelitian yang dilakukan oleh peneliti diolah
METODE PENELITIAN dan dianalisis secara kualitatif, yaitu data
Jenis penelitian yang digunakan adalah yang disajikan bukan dalam bentuk angka,
jenis penelitian hukum empiris. Penelitian tetapi dengan data-data yang wujudnya dalam
hukum empiris merupakan penelitian yang bentuk kata-kata yang disusun secara
mengacu pada suatu kenyataan hukum berupa sistematis, logis, dan tidak tumpeng tindih
kenyataan-kenyataan sosial budayanya, bisa serta efektif guna memudahkan pemahaman.
juga dikatakan sebagai penelitian lapangan,
penelitian terhadap efektivitas hukum tertulis HASIL DAN PEMBAHASAN
maupun hukum kebiasaan yang tercatat pada Upaya Penanggulangan Tindak Pidana
dasarnya merupakan kesenjangan antara Pencurian Kendaraan Bermotor di Kota
norma (das sollen) dengan realita hukum (das Singaraja
sein) dan merupakan penelitian yang Hasil penelitian yang penulis lakukan untuk
membahas tentang hukum itu beroperasi mengetahui upaya apa saja yang digunakan
dalam masyarakat, kaidah hukum. atau untuk menanggulangi tindak pidana pencurian
peraturan itu sendiri merupakan faktor-faktor kendaraan bermotor di Kota Singaraja adalah
yang mempengaruhi hukum itu berfungsi dilakukan dengan cara melakukan wawancara
dalam masyarakat, sarana atau fasilitas yang di Kepolisian Resor Buleleng, di dalam
digunakan oleh penegak hukum, petugas atau Kepolisian Resor Buleleng penulis melakukan
penegak hukum dan keadaan dalam wawancara dengan AIPDA I Dewa Agung
masyarakat. Penelitian hukum ini merupakan Sidiartha, S.H. Penulis memilih melakukan
penelitian hukum yang bersifat deskriptif. wawancara dengan Kepolisian Resor Buleleng
Penelitian deskriftif adalah penelitian yang karena Kepolisian Resor Buleleng yang
mendeskripsikan secara faktual, sistematis, bersentuhan langsung dengan masyarakat,
dan akurat terhadap suatu populasi atau maka dari itu penulis melakukan wawancara
terhadap daerah tertentu yang bertujuan untuk dengan Kepolisian Resor Buleleng untuk
menggambarkan sifat-sifat dari suatu mengetahui upaya apa saja yang dilakukan
individu, gejala, keadaan dalam kelompok untuk menanggulangi tindak pidana pencurian
tertentu, atau untuk menentukan ada atau kendaraan bermotor di Kota Singaraja.
tidaknya suatu hubungan antara suatu gejala Menurut hasil wawancara dengan AIPDA I
dengan gejala lain dalam lingkungan Dewa Agung Sidiartha, S.H. tentang upaya
masyarakat (Waluyo, 2008 : 8). Dalam penanggulangan tindak pidana pencurian
mendukung penulisan penelitian ini dapat kendaraan bermotor di Kota Singaraja.
digunakan sumber data yang terdiri dari dua Kepolisian Resor Buleleng melakukan upaya

121

JATAYU
p-ISSN : 2714-7983
e-ISSN : 2722-8312
Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 4 No 1 Tahun 2021)
preventif dan juga upaya represif, upaya dilakukannya merupakan perbuatan yang
preventif ini adalah salah satu cara yang melanggar hukum dan merugikan masyarakat.
ditunjukan untuk mencegah terjadinya Sehubungan dengan penindakan yang
kejahatan yang pertama kali (the first crime) dilakukan terhadap pelaku, maka pihak
yang dilakukan oleh seseorang. Berdasarkan Kepolisian Resor Buleleng telah mengambil
hasil penelitian diketahui bahwa upaya tindakan hukum berupa penangkapan,
preventif yang dilakukan oleh Kepolisian penahanan dan proses dan pelimpahan perkara
Resor Buleleng dalam menanggulangi tindak ke pengadilan. Apabila terbukti bersalah
pidana pencurian kendaraan bermotor adalah kemudian divonis oleh hakim, maka untuk
sebagai berikut : menjalani masa pidananya diadakan
1. Kepolisian Resor Buleleng melakukan pembinaan yang dilakukan oleh lembaga
kring serse. Kring serse akan menjadi permasyarakatan.
pedoman pelaksanaan bagi petugas Penanggulangan yaitu segala daya dan
reserse di lapangan agar dapat bertugas upaya yang dilakukan oleh setiap orang
sesuai perannya dan mampu maupun lembaga pemerintahan ataupun swasta
melaksanakan kegiatan reserse, yakni yang bertujuan mengusahakan pengamanan,
menindak dan merespon tindakan penguasaan dan kesejahteraan hidup sesuai
kriminalitas di wilayah Kota Singaraja. dengan hak-hak asasi manusia yang ada (Arief,
2. Kepolisian Resor Buleleng 2014 : 49). Kebijakan penanggulangan
menyampaikan himbauan kepada kejahatan (politik kriminal) menurut Barda
masyarakat melalui pertemuan dengan Nawawi Arif menggunakan 2 (dua) sarana,
tokoh masyarakat, tokoh penelitian, yaitu :
tokoh pemuda dan tokoh agama, 1) Sarana Penal
dengan cara mendatangi sekolah- 2) Sarana Non Penal
sekolah, daerah-daerah serta tempat- 1. Upaya Penal (Represif)
tempat yang rawan terhadap tindak Kebijakan penal bisa diartikan sebagai
pidana pencurian kendaraan bermotor suatu prilaku dari semua pemeran untuk
di Kota Singaraja. menetapkan suatu perbuatan sebagai bentuk
3. Kepolisian Resor Buleleng juga tindakan pidana dengan tujuan-tujuan tertentu,
memberikan himbauan dan arahan yaitu untuk mencapai kesejahteraan dan
kepada tukang parkir dsb agar menjaga melindungi masyarakat pada umunya. Dengan
kendaraan bermotor yang sedang demikian, hal ini berefek pada pembentukan
parkir, jangan hanya mengambil atau pengoreksian terhadap undang-undang,
uangnya saja tetapi memang benar- dimana perbuata itu diancam dengan suatu
benar kendaraan yang parkir itu di jaga. sanksi yaitu berupa pidana. Penanggulangan
4. Kepolisian Resor Buleleng juga kejahatan secara preventif dilakukan untuk
memberikan solusi upaya mencegah terjadinya atau timbulnya kejahatan
penanggulangan yang dapat dilakukan yang pertama kali. Mencegah kejahatan lebih
oleh masyarakat khususnya pemilik baik dari pada mencoba untuk mendidik
kendaraan bermotor adalah dengan penjahat menjadi lebih baik kembali,
cara menambah kunci lain selain kunci sebagaimana semboyan dalam kriminologi
kontak yang sudah ada yang biasanya yaitu usaha-usaha memperbaiki penjahat perlu
disebut dengan kunci rahasia. diperhatikan dan diarahkan agar tidak terjadi
Dalam upaya penanggulangan tindak lagi kejahatan ulangan.
pidana pencurian kendaran bermotor di Kota Upaya menanggulangi diartikan
Singaraja, Kepolisian Resor Buleleng juga sebagai kegiatan untuk mencegah dan
menggunakan upaya represif. Upaya represif mengurangi tindak pidana pencurian
adalah Upaya represif dimaksudkan untuk kendaraan bermotor serta peningkatan
menindak para pelaku kejahatan sesuai dengan penyelesaian perkaranya. Pencurian kendaraan
perbuatannya serta memperbaikinya kembali bermotor dipandang dari aspek hukum
agar mereka sadar bahwa perbuatan yang merupakan suatu bentuk kejahatan sangat

122

JATAYU
p-ISSN : 2714-7983
e-ISSN : 2722-8312
Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 4 No 1 Tahun 2021)
menganggu dan meresahkan masyarakat. pencurian kndaraan bermotor di Kota
Melenyapkan sama sekali kejahatan pencurian Singaraja, yaitu masyarakat merasakan cemas,
adalah sesuatu yang sulit, sebab selama masih khawatir, takut jika korban selanjutnya adalah
ada manusia sebagai makhluk sosial yang dirinya, dan takut jika anaknya dipengaruhi
mempunyai kepentingan yang berbeda, maka untuk melakukan tindak pidana pencurian.
selama itu pula pasti ada yang namanya Reaksi masyarakat pada dasarnya
kejahatan pencurian. Berdasarkan hasil merupakan sikap spontan dan emosional yang
penelitian yang telah dijabarkan diatas, diberikan anggota masyarakat terhadap suatu
diketahui bahwa upaya yang dilakukan oleh masalah kejahatan yang timbul dalam
Kepolisian Resor Buleleng untuk masyarakat. Munculnya reaksi masyarakat
menanggulangi tindak pidana pencurian terhadap kejahatan antara lain karena adanya
kendaraan bermotor terdiri atas upaya kejahatan masyarakat merasa terancam dalam
preventif dan upaya represif. kehidupannya. Reaksi masyrakat tersebut
dapat berupa menghindarkan diri dari
Reaksi Masyarakat Terhadap Maraknya masyarakat, usaha untuk memberantas,
Tindak Pidana Pencurian Kendaraan ataupun tindakan-tindakan yang berupa
Bermotor di Kota Singaraja balasan terhadap kejahatan. Reaksi masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian yang tiada lain sebagai tanggapan dari masyarakat
peneliti dapatkan mengenai reaksi masyarakat terhadap adanya kriminalitas. Reaksi tersebut
terhadap maraknya tindak pidana pencurian banyak macamnya dan tinggi rendahnya reaksi
kendaraan bermotor di Kota Singaraja yaitu masyarakat tersebut tergantung kualitas dan
dengan cara melakukan wawancara kepada kuantitas kejahatan yang terjadi (Nanda
masyarakat yang ada di Kota Singaraja. Dari Sambas, 2010:87).
hasil wawancara tersebut didapatkan 10 reaksi Secara umum reaksi masyarakat dapat
masyarakat Kota Singaraja terkait maraknya dibedakan menjadi dua macam, yang resmi
tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di (formal) dan tidak resmi (non formal). Reaksi
Kota Singaraja yaitu masyarakat Kota masyarakat yang tidak resmi antara lain
Singaraja merasakan cemas, khawatir, takut tanggapan masyarakat terhadap kriminalitas
jika korban selanjutnya adalah dirinya, takut yang bersifat diluar aturan resmi. Reaksi
jika anaknya dipengaruhi untuk melakukan tersebut biasanya berupa berbagai sikap mulai
tindak pidana pencurian kendaraan bermotor di dari pembicaraan-pembicaraan, keluhan-
Kota Singaraja, jika dipersentasekan itu telah keluhan, pengaduan-pengaduan, sampai pada
mencapai 90% masyarakat yang mengalami usaha untuk mempertahankan diri atas
hal tersebut, akan tetapi terdapat juga reaksi kelompoknya dari berbagai ancaman
masyarakat kota singaraja yang tidak kejahatan. Sedangkan Reaksi masyarakat
merasakan dampak apapun dari adanya kasus terhadap kejahatan yang resmi adalah
tindak pidana pencuria kendaraan bermotor di tanggapan masyarakat terhadap kriminalitas
Kota Singaraja, yaitu masyarakat tersebut yang didasarkan atas kekuatan hukum,
percaya diri bahwa tidak akan ada yang mau khususnya hukum pidana. Pada umumnya
mengambil motornya, daerah yang masyarakat reaksi tersebut dilembagakan dalam sistem
tersebut tinggali aman dan jauh dari kata peradilan pidana. Reaksi masyarakat resmi
pecurian, dan masyarakat tersebut tidak biasanya lebih terarah, sebab disamping
mengetahui bahwa kasus tindak pidana mempertimbangkan kondisi masyarakat dan
pecurian kendaraan bermotor di Kota Singaraja perlindungannya dari ancaman kejahatan, juga
itu cukup tinggi, jika dipersentasekan itu sikap yang diberikan didasarkan kepada aturan
terdapat 10% masyarakat yang merasakan hal yang berlaku (Nanda Sambas, 2010:88).
tersebut. Tujuan peneliti melakukan wawancara
Berdasarkan hasil penelitian tersebut mengenai reaksi masyarakat terhadap
dapat disimpulkan bahwa reaksi masyarakat maraknya tindak pidana pencurian kendaraan
Kota Singaraja itu merasakan dampak-dampak bermotor di Kota Singaraja yaitu agar dapat
yang negative dari adanya kasus tindak pidana membantu masyarakat mengeluarkan keluh

123

JATAYU
p-ISSN : 2714-7983
e-ISSN : 2722-8312
Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 4 No 1 Tahun 2021)
kesah, pendapat yang masyarakat alami 4. Kepolisian Resor Buleleng juga
mengenai kasus tersebut, agar nantinya reaksi memberikan solusi upaya
masyarakat ini dapat membantu penegak penanggulangan yang dapat
hukum dalam menuntaskan kasus tindak dilakukan oleh masyarakat
pidana pencurian kendaraan bermotor di Kota khususnya pemilik kendaraan
Singaraja. bermotor adalah dengan cara
menambah kunci lain selain kunci
SIMPULAN kontak yang sudah ada yang
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan biasanya disebut dengan kunci
pembahasan diatas maka didapatkan simpulan rahasia.
sebagai berikut: Upaya represif adalah Upaya represif
1. Upaya yang dapat dilakukan dalam dimaksudkan untuk menindak para
menanggulangi kasus tindak pidana pelaku kejahatan sesuai dengan
pencurian kendaraan bermotor adalah perbuatannya serta memperbaikinya
menggunakan upaya penanggulangan kembali agar mereka sadar bahwa
secara penal (Represif) dan upaya perbuatan yang dilakukannya
penanggulangan secara non penal merupakan perbuatan yang melanggar
(Preventif). Upaya Preventif adalah salah hukum dan merugikan masyarakat.
satu cara yang ditunjukan untuk mencegah Upaya Represif yang dilakukan oleh
terjadinya kejahatan yang pertama kali (the Kepolisian Resor Buleleng adalah
first crime) yang dilakukan oleh dengan cara melakukan penangkapan,
seseorang.Upaya preventif yang dilakukan penahanan, proses, dan pelimpahan
oleh Kepolisian Resor Buleleng adalah: perkara ke Kejaksaan.
1. Kepolisian Resor Buleleng 2. Reaksi masyarakat mengenai
melakukan kring serse. Kring serse maraknya tindak pidana pencurian
akan menjadi pedoman pelaksanaan kendaraan bermotor di Kota Singaraja
bagi petugas reserse di lapangan yaitu dapat dilihat bahwa rata-rata
agar dapat bertugas sesuai perannya masyarakat yang ada di Kota
dan mampu melaksanakan kegiatan Singaraja merasakan atau
reserse, yakni menindak dan mendapatkan dampak negatif dari
merespon tindakan kriminalitas di adanya tindak pidana pencurian
wilayah Kota Singaraja. kendaraan bermotor di Kota
2. Kepolisian Resor Buleleng Singaraja, jika dipersentasekan
menyampaikan himbauan kepada terdapat 90% yang mendapatkan
masyarakat melalui pertemuan dampak negatif, tetapi ada juga yang
dengan tokoh masyarakat, tokoh tidak merasakan atau mendapatkan
penelitian, tokoh pemuda dan tokoh dampak negatif dari adanya tindak
agama, dengan cara mendatangi pidana pencurian kendaraan bermotor
sekolah-sekolah, daerah-daerah serta di Kota Singaraja, jika
tempat-tempat yang rawan terhadap dipersentasekan terdapat 10% yang
tindak pidana pencurian kendaraan tidak merasakan dampak negatif.
bermotor di Kota Singaraja. Alasan reaksi masyarakat yang
3. Kepolisian Resor Buleleng juga merasakan dampak negatif dan juga
memberikan himbauan dan arahan tidak merasakan dampak negatif. Ada
kepada tukang parkir dsb agar yang mengatakan cemas, khawatir,
menjaga kendaraan bermotor yang ketakutan akibat adanya pencurian
sedang parkir, jangan hanya kendaraan bermotor di Kota
mengambil uangnya saja tetapi Singaraja, ada juga yang mengatakan
memang benar-benar kendaraan bahwa takut anaknya terpengaruh
yang parkir itu di jaga. melakukan pencurian kendaraan
bermotor. Reaksi masyarakat Kota

124

JATAYU
p-ISSN : 2714-7983
e-ISSN : 2722-8312
Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 4 No 1 Tahun 2021)
Singaraja itu termasuk dalam kategori Eka Kurniawan dan Platur Pangaribun.
reaksi masyarakat yang tidak resmi, 2019. Tinjauan Kriminologis
karena didalamnya terdapat keluhan- Pelaku Pencurian di Kota
keluhan, pengaduan-pengaduan atas Balikpapan Dikaitkan Dengan
apa yang masyarakat alami mengenai Norma Kesusilaan. Jurnal. Vol.1.
maraknya kasus tindak pidana No.1.
pencurian kendaraan bermotor di Azis Al Rosyid dan Yogi Karismawan.
Kota Singaraja. 2019. Kajian Kriminologi atas
Kasus Anak Sebagai Pelaku Tindak
SARAN Pidana Pencurian (Studi di Wilayah
1. Dalam penegakan hukum khususnya bagi Sukoharjo, Jawa Tengah,
pelaku pencurian kendaraan bermotor, Indonesia). Jurnal. Vol.5. No.2.
diharapkan diproses sesuai dengan hukum Laila Mamluchah dan Nafi Mubarok.
yang berlaku serta penerapan sanksi yang 2020. Peningkatan Angka
cukup berat agar pelaku tidak mengulangi Kejahatan Pencurian Pada Masa
lagi perbuatannya. Pandemi Dalam Tinjauan
2. Sangat diharapkan kepada aparat Kriminologi dan Hukum Pidana
kepolisian serta para penegak hukum Islam. Jurnal Hukum Pidana Islam.
lainnya untuk selalu mencari tau reakasi Vol. 6. No.1.
masyarakat mengenai apa yang Khairul Muammar dan Mahfud. 2018.
masyarakat alaim terhadap kasus Tinjauan Kriminologis Terhadap
pencurian kendaraan bermotor di Kota Tindak Pidana Pencurian Arus
Singaraja, agar nantinya dapat membantu Listrik. Jurnal. Vol.2. No. 24.
para penegak hukum untuk menuntaskan Berdy Despar Magrhobi. 2014. Tinjauan
kasus tersebut. Kriminologis Faktor Penyebab
Terjadinya Tindak Pidana
DAFTAR PUSTAKA Pencurian Kendaraan Bermotor
Buku: (Studi Di LP Lowokwaru Malang).
A.S. Alam. 2010. Pengantar Kriminologi. Jurnal Hukum.
Makassar: Refleksi Arts Dirgahayu Abrianti. 2020. Tinjauan
Adami, Chazawi. 2010. Kejahatan Terhadap Kriminologis Tentang Kejahatan
Tubuh dan Nyawa. Jakarta: Rajawali Pencurian Dengan Kekerasan Oleh
Pers Anak. Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum.
Barda Nawawi Arief, 2014 , “Masalah penegakan Vol. 26. No. 7.
Hukum dan Kebijakan Penanggulangan
Kejahatan” , PT Citra Aditya Bakti , Peraturan Perundang–Undangan:
Bandung Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993
Martasaputra, Momon. 2010. Asas-Asas Tentang Kendaraan dan Pengemudi (Lembaran
Kriminolgi, PT. Alumni Bandung Negara Tahun 1992 Nomor 99;.
Sambas, Nandang. 2010. Kriminologi Perspektif Tambahan Lembaran Negara Nomor 3494)
Hukum Pidana, Sinar Grafika Jakarta. Undang-Undang No 2 Tahun 2002 Tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia
Artikel Dalam Jurnal: (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Alisya Fahrani dan Widodo T. Novianto. 2019. 2002 Nomor 2;. Tambahan Negara Nomor
Kajian Kriminologi Tindak Pidana 3890)
Asusila Yang Dilakukan Oleh Anak.
Jurnal. Vol.8. No.1.

125

JATAYU
p-ISSN : 2714-7983
e-ISSN : 2722-8312

Anda mungkin juga menyukai