Anda di halaman 1dari 43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Deskriptif Umum Responden

Dalam penelitian ini penulis melakukan penyebaran kuesioner kepada 92

orang responden. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dapat

dikelompokkan profil umum yang dimiliki responden terlihat pada sub bab di

bawah ini:

4.1.1. Profil Umum Responden Berdasarkan Gender

Berdasarkan proses tabulasi dapat diklasifikasikan gender dari pasien yang

ikut berpartisipasi seperti terlihat pada tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2
Profil Responden Berdasarkan Gender

Gender Jumlah Persentase


Laki-Laki 62 67.39
Perempuan 30 32.61
Total 92 100

Pada tabel 4.2 terlihat sebagian besar responden bergender laki-

laki yaitu berjumlah 62 orang atau 67,39 %, sedangkan sisanya 30 orang

responden atau 32,61 % lagi bergender perempuan.

4.1.2 Profil Responden Berdasarkan Tingkatan Usia

Berdasarkan proses tabulasi data yang telah dilakukan dapat

dikelompokkan responden yang berpartisipasi di dalam penelitian ini berdasarkan

tingkatan usia yaitu terlihat pada tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3
Profil Responden Berdasarkan Usia
Usia (Tahun) Jumlah Persentase
21 9 9.78
22 4 4.35
23 18 19.57
24 11 11.96
25 10 10.87
26 6 6.52
27 5 5.43
28 5 5.43
30 5 5.43
32 4 4.35
33 8 8.70
35 2 2.17
36 4 4.35
37 1 1.09
Total 92 100

Pada tabel 4.3 terlihat bahwa tenaga kerja BPR Sumber Dhana

Makmur Kota Batu didominasi oleh mereka yang berusia 23 tahun, yaitu

sebanyak 18 orang atau 19,57 %. Sedangkan yang paling sedikit adalah

yang berusia 37, yaitu sebanyak 1 orang atau 1,09 %.

4.1.3 Profil Responden Berdasarkan Jabatan

Berdasarkan proses tabulasi data yang telah dilakukan dapat

dikelompokkan responden yang berpartisipasi di dalam penelitian ini berdasarkan

jabatan yaitu terlihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4
Profil Responden Berdasarkan Jabatan

Jabatan Jumlah Persentase


Front Office 9 9.78
Food & Bevarege 28 30.43
Housekeeping 19 20.65
Accounting 6 6.52
Engineering & Marketing 20 21.74
Security 2 2.17
Laundry 4 4.35
Spa 4 4.35
Total 92 100

Pada tabel 4.4 terlihat bahwa tenaga kerja BPR Sumber Dhana

Makmur Kota Batu didominasi oleh mereka yang bekerja di bagian Food

& Bevarege, yaitu sebanyak 28 orang atau 30,43 %.

4.1.4 Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja

Berdasarkan proses tabulasi data yang telah dilakukan dapat

dikelompokkan responden yang berpartisipasi di dalam penelitian ini berdasarkan

masa kerja yaitu terlihat pada tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5
Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja (Tahun) Jumlah Persentase


1 18 19.57
2 37 40.22
3 8 8.70
4 8 8.70
5 4 4.35
6 3 3.26
7 3 3.26
8 4 4.35
10 1 1.09
16 2 2.17
17 2 2.17
18 2 2.17
Total 92 100

Pada tabel 4.5 terlihat bahwa tenaga kerja BPR Sumber Dhana

Makmur Kota Batu didominasi oleh mereka yang memiliki masa kerja 2

tahun, yaitu sebanyak 37 orang atau 40,22 %. Sedangkan yang paling

sedikit adalah yang mempunyai masa kerja 10 tahun, yaitu sebanyak 1

orang atau 1,09 %.


4.2. Distribusi Frekuensi

Sebelum dilakukan tahapan pengujian hipotesis terlebih dahulu di analisis

distribusi jawaban responden untuk setiap item pertanyaan yang mendukung

masing-masing variabel penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang

telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada sub bab di bawah ini:

4.2.3. Distribusi Frekuensi Gaya Kepemimpinan (X1)

Berdasarkan hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan

diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.9 di bawah ini:


Tabel. 4.9

Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Variabel


Gaya Kepemimpinan (X1)

Rata -
Jawaban Responden
rata
No Item SS S N TS STS
F % F % F % F % F %
Kondisi fisik yang saya miliki tidak jauh 18.8 47.8
23
berbeda dengan kedua orang tua saya. 13 4 23 33.33 33 3 0 0.00 0 0.00 3.710
Saya berusaha tersenyum dan tidak
24 memurungkan wajah dalam di tempat 30.4 36.2
kerja. 21 3 22 31.88 25 3 1 1.45 0 0.00 3.913
Saya menganggap tidak ada
25 perbedaan laki-laki atau perempuan 39.1 37.6
dalam hal menyelesaikan pekerjaan. 27 3 13 18.84 26 8 3 4.35 0 0.00 3.928
Faktor keluarga lebih mendominasi 15.9 40.5
26
karakter pribadi saya 11 4 28 40.58 28 8 2 2.90 0 0.00 3.696
Kondisi lingkungan sosial di tempat
kerja juga ikut berkontribusi dalam
27
perkembangan karakter kepribadian 11.5 52.1
saya. 8 9 23 33.33 36 7 2 2.90 0 0.00 3.536
Saya selalu menaati norma yang 26.0 30.4
28
berlaku di tempat kerja. 18 9 28 40.58 21 3 1 1.45 1 1.45 3.884
Ketika saya merasa terdesak, saya
mampu mengorntrol diri saya untuk
29
tenang dalam menyelesaikan seluruh 18.8 40.5
pekerjan saya 13 4 26 37.68 28 8 2 2.90 0 0.00 3.725
Keadaan dalam tempat kerja yang
berbeda dengan lingkungan di rumah
30
saya, mampu mempengaruhi karakter 15.9 42.0
dalam diri saya 11 4 26 37.68 29 3 3 4.35 0 0.00 3.652
Situasi dapt mempengaruhi
kemampuan yang saya miliki dalam
31
menyelesaikan pekerjan (tanggung 15.9 37.6
jawab) 11 4 30 43.48 26 8 2 2.90 0 0.00 3.725

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang pernyataan bahwa .

Hal ini menunjukkan bahwa jawaban setuju mempunyai frekuensi yang paling

tinggi mengenai pernyataan bahwa.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang berusaha tersenyum

dan tidak memurungkan wajah dalam di tempat kerja, sebanyak 21 responden

atau 30.43% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 22 responden atau 31.88%

menyatakan setuju, 25 responden atau 36.23% menyatakan netral, 1 responden


atau 1.45% menyatakan tidak setuju, dan 0 responden atau 0% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai

frekuensi yang paling tinggi mengenai berusaha tersenyum dan tidak

memurungkan wajah dalam di tempat kerja.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang anggapan tidak ada

perbedaan laki-laki atau perempuan dalam hal menyelesaikan pekerjaan,

sebanyak 27 responden atau 39.13% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 13

responden atau 18.84% menyatakan setuju, 26 responden atau 37.68%

menyatakan netral, 3 responden atau 4.35% menyatakan tidak setuju, dan 0

responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

jawaban sangat setuju mempunyai frekuensi yang paling tinggi mengenai

anggapan tidak ada perbedaan laki-laki atau perempuan dalam hal menyelesaikan

pekerjaan.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang faktor keluarga lebih

mendominasi karakter pribadi, sebanyak 11 responden atau 15.94% menyatakan

sangat setuju, selanjutnya, 28 responden atau 40.58% menyatakan setuju, 28

responden atau 40.58% menyatakan netral, 2 responden atau 2.9% menyatakan

tidak setuju, dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa jawaban setuju netral mempunyai frekuensi yang paling

tinggi mengenai faktor keluarga lebih mendominasi karakter pribadi.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang kondisi lingkungan

sosial di tempat kerja juga ikut berkontribusi dalam perkembangan karakter

kepribadian, sebanyak 8 responden atau 11.59% menyatakan sangat setuju,

selanjutnya, 23 responden atau 33.33% menyatakan setuju, 36 responden atau


52.17% menyatakan netral, 2 responden atau 2.9% menyatakan tidak setuju, dan

0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang paling tinggi mengenai kondisi

lingkungan sosial di tempat kerja juga ikut berkontribusi dalam perkembangan

karakter kepribadian.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang selalu menaati norma

yang berlaku di tempat kerja, sebanyak 18 responden atau 26.09% menyatakan

sangat setuju, selanjutnya, 28 responden atau 40.58% menyatakan setuju, 21

responden atau 30.43% menyatakan netral, 1 responden atau 1.45% menyatakan

tidak setuju, dan 1 responden atau 1.45% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa jawaban setuju mempunyai frekuensi yang paling tinggi

mengenai selalu menaati norma yang berlaku di tempat kerja.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang ketika merasa

terdesak, mampu mengorntrol diri untuk tenang dalam menyelesaikan seluruh

pekerjaan, sebanyak 13 responden atau 18.84% menyatakan sangat setuju,

selanjutnya, 26 responden atau 37.68% menyatakan setuju, 28 responden atau

40.58% menyatakan netral, 2 responden atau 2.9% menyatakan tidak setuju, dan

0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang paling tinggi mengenai ketika

merasa terdesak, mampu mengontrol diri untuk tenang dalam menyelesaikan

seluruh pekerjaan.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang keadaan dalam

tempat kerja yang berbeda dengan lingkungan di rumah, mampu mempengaruhi

karakter dalam diri, sebanyak 11 responden atau 15.94% menyatakan sangat


setuju, selanjutnya, 26 responden atau 37.68% menyatakan setuju, 29 responden

atau 42.03% menyatakan netral, 3 responden atau 4.35% menyatakan tidak

setuju, dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang paling tinggi

mengenai keadaan dalam tempat kerja yang berbeda dengan lingkungan di

rumah, mampu mempengaruhi karakter dalam diri.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang situasi dapat

mempengaruhi kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan (tanggung jawab),

sebanyak 11 responden atau 15.94% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 30

responden atau 43.48% menyatakan setuju, 26 responden atau 37.68%

menyatakan netral, 2 responden atau 2.9% menyatakan tidak setuju, dan 0

responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

jawaban setuju mempunyai frekuensi yang paling tinggi mengenai situasi dapat

mempengaruhi kemampuan dalam menyelesaikan pekerjan (tanggung jawab).

Hasil distribusi frekuensi variabel Gaya Kepemimpinan (X1), terlihat

bahwa item pernyataan yang unggul adalah item 25 dengan rata-rata sebesar

3,928 yaitu bahwa responden menganggap tidak ada perbedaan laki-laki atau

perempuan dalam hal menyelesaikan pekerjaan. Sedangkan item yang memiliki

nilai terendah adalah item 27 dengan rata-rata sebesar 3,536 yang menyatakan

bahwa kondisi lingkungan sosial di tempat kerja juga ikut berkontribusi dalam

perkembangan karakter kepribadian.

4.2.4. Distribusi Frekuensi Pemberian Kompensasi (X2)

Berdasarkan hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan

diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.10 di bawah ini:


Tabel. 4.10
Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Pemberian Kompensasi (X2)

Jawaban Responden
Rata -
No Item SS S N TS STS
rata
F % F % F % F % F %
Jumlah tugas atau pekerjaan yang 11.5 34.7
32
diberikan terlalu kompleks (rumit). 5 7.25 8 9 24 8 19 27.54 13 18.84 2.609
Waktu yang diberikan sudah cukup 23.1 40.5
33
untuk menyelesaikan pekerjaan. 3 4.35 16 9 28 8 12 17.39 10 14.49 2.855
Fluktuasi pekerjaan yang saya terima 56.5
34
menjadi beban tersendiri untuk saya. 1 1.45 6 8.70 39 2 11 15.94 12 17.39 2.609
Tugas Atau Pekerjaan Yang Diberikan
35 Telah Sesuai Dengan Kemampuan Dan 39.1 33.3
Potensi Saya. 4 5.80 27 3 23 3 11 15.94 4 5.80 3.232
Standart pekerjaan yang ditetapkan 57.9
36
perusahaan terlalu tinggi. 1 1.45 3 4.35 40 7 19 27.54 6 8.70 2.623
Saya dituntut untuk selalu cepat dan
37 tepat dalam menyelesaikan seluruh 17.3 30.4
pekerjaan. 6 8.70 12 9 21 3 21 30.43 9 13.04 2.783
Saya dituntut untuk selalu teliti dalam 11.5 36.2
38
menyelesaikan seluruh pekerjaan saya. 12 17.39 8 9 25 3 16 23.19 8 11.59 3.000
Pemberian tugas kerja terkadang tidak
39 sesuai dengan pengetahuan yang saya 10.1 52.1
miliki. 7 10.14 7 4 36 7 12 17.39 7 10.14 2.928

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang jumlah tugas atau

pekerjaan yang diberikan terlalu kompleks (rumit), sebanyak 5 responden atau

7.25% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 8 responden atau 11.59%

menyatakan setuju, 24 responden atau 34.78% menyatakan netral, 19 responden

atau 27.54% menyatakan tidak setuju, dan 13 responden atau 18.84% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai

frekuensi yang paling tinggi mengenai jumlah tugas atau pekerjaan yang

diberikan terlalu kompleks (rumit)..

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang waktu yang diberikan

sudah cukup untuk menyelesaikan pekerjaan, sebanyak 3 responden atau 4.35%

menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 16 responden atau 23.19% menyatakan

setuju, 28 responden atau 40.58% menyatakan netral, 12 responden atau 17.39%


menyatakan tidak setuju, dan 10 responden atau 14.49% menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang

paling tinggi mengenai waktu yang diberikan sudah cukup untuk menyelesaikan

pekerjaan.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang fluktuasi pekerjaan

yang diterima menjadi beban tersendiri, sebanyak 1 responden atau 1.45%

menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 6 responden atau 8.7% menyatakan

setuju, 39 responden atau 56.52% menyatakan netral, 11 responden atau 15.94%

menyatakan tidak setuju, dan 12 responden atau 17.39% menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang

paling tinggi mengenai fluktuasi pekerjaan yang diterima menjadi beban

tersendiri.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang tugas atau pekerjaan

yang diberikan telah sesuai dengan kemampuan dan potensi, sebanyak 4

responden atau 5.8% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 27 responden atau

39.13% menyatakan setuju, 23 responden atau 33.33% menyatakan netral, 11

responden atau 15.94% menyatakan tidak setuju, dan 4 responden atau 5.8%

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban setuju

mempunyai frekuensi yang paling tinggi mengenai tugas atau pekerjaan yang

diberikan telah sesuai dengan kemampuan dan potensi.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang standart pekerjaan

yang ditetapkan perusahaan terlalu tinggi, sebanyak 1 responden atau 1.45%

menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 3 responden atau 4.35% menyatakan

setuju, 40 responden atau 57.97% menyatakan netral, 19 responden atau 27.54%


menyatakan tidak setuju, dan 6 responden atau 8.7% menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang

paling tinggi mengenai standart pekerjaan yang ditetapkan perusahaan terlalu

tinggi.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang tuntutan untuk selalu

cepat dan tepat dalam menyelesaikan seluruh pekerjaan, sebanyak 6 responden

atau 8.7% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 12 responden atau 17.39%

menyatakan setuju, 21 responden atau 30.43% menyatakan netral, 21 responden

atau 30.43% menyatakan tidak setuju, dan 9 responden atau 13.04% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai

frekuensi yang paling tinggi mengenai tuntutan untuk selalu cepat dan tepat

dalam menyelesaikan seluruh pekerjaan.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang tuntutan untuk selalu

teliti dalam menyelesaikan seluruh pekerjaan, sebanyak 12 responden atau

17.39% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 8 responden atau 11.59%

menyatakan setuju, 25 responden atau 36.23% menyatakan netral, 16 responden

atau 23.19% menyatakan tidak setuju, dan 8 responden atau 11.59% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai

frekuensi yang paling tinggi mengenai tuntutan untuk selalu teliti dalam

menyelesaikan seluruh pekerjaan saya.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang pemberian tugas kerja

terkadang tidak sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki, sebanyak 7 responden atau

10.14% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 7 responden atau 10.14%

menyatakan setuju, 36 responden atau 52.17% menyatakan netral, 12 responden atau

17.39% menyatakan tidak setuju, dan 7 responden atau 10.14% menyatakan sangat
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi

yang paling tinggi mengenai pemberian tugas kerja terkadang tidak sesuai dengan

pengetahuan yang dimiliki..

Hasil distribusi frekuensi variabel Pemberian Kompensasi (X2), terlihat

bahwa item pernyataan yang unggul adalah item 35 dengan rata-rata sebesar

3,232 yaitu bahwa tugas atau pekerjaan yang diberikan telah sesuai dengan

kemampuan dan potensi. Sedangkan item yang memiliki nilai terendah adalah

item 32 dengan rata-rata sebesar 2,609 yang menyatakan bahwa jumlah tugas

atau pekerjaan yang diberikan terlalu kompleks (rumit).

4.2.2. Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja (Y)

Berdasarkan hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan

diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel. 4.8

Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Variabel


Kepuasan Kerja (Y)

Rata -
Jawaban Responden
rata
No Item SS S N TS STS
F % F % F % F % F %
Kebijakan ekonomi dapat berpengaruh
13 dalam pemberian tugas yang saya 15.9
terima. 2 2.90 10 14.49 39 56.52 11 4 7 10.14 2.841
Kondisi politik dapat mempengaruhi
14 kondisi kebijakan perusahaan yang 14.4
saya terima. 2 2.90 18 26.09 24 34.78 10 9 15 21.74 2.739
Saya selalu dituntut untuk mengerti
15 semua perkembangan teknologi yang 14.4
ada. 1 1.45 19 27.54 25 36.23 10 9 14 20.29 2.754
Perusahaan menuntut tidak sesuai 17.3
16
dengan kemampuan yang saya miliki. 1 1.45 20 28.99 24 34.78 12 9 12 17.39 2.797
Hubungan saya dengan pegawai lain 13.0
17
(rekan kerja) tidak terjalin dengan baik. 0 0.00 25 36.23 23 33.33 9 4 12 17.39 2.884
Sebagai pemimpin, atasan saya selalu
mengambil keputusan cenderung
18
memaksakan karyawan sehingga saya 23.1
merasa tertekan. 0 0.00 11 15.94 25 36.23 16 9 17 24.64 2.435
Saya merasa bingung dengan struktur
kerja yang ada, karena terkadang
19
pekerjaan yang saya terima tidak 21.7
sesuai. 1 1.45 28 40.58 19 27.54 15 4 6 8.70 3.043
Ketika saya mempunyai masalah
20 pribadi, saya mampu mengatasinya 13.0
sendiri dan mawas diri. 3 4.35 15 21.74 35 50.72 9 4 7 10.14 2.971
Keluarga saya kurang mendukung saya 21.7
21
bekerja di perusahaan ini. 0 0.00 10 14.49 36 52.17 15 4 8 11.59 2.696
Saya mampu menyelesaikan soal
22 pekerjaan yang ada meski berada 20.2
dibawah tekanan lingkungan sosial. 4 5.80 14 20.29 35 50.72 14 9 2 2.90 3.058

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang kebijakan ekonomi

dapat berpengaruh dalam pemberian tugas yang responden terima, sebanyak 2

responden atau 2.9% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 10 responden atau

14.49% menyatakan setuju, 39 responden atau 56.52% menyatakan netral, 11

responden atau 15.94% menyatakan tidak setuju, dan 7 responden atau 10.14%

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral

mempunyai frekuensi yang paling tinggi mengenai kebijakan ekonomi dapat

berpengaruh dalam pemberian tugas yang responden terima.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang kondisi politik dapat

mempengaruhi kondisi kebijakan perusahaan yang responden terima, sebanyak 2

responden atau 2.9% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 18 responden atau

26.09% menyatakan setuju, 24 responden atau 34.78% menyatakan netral, 10

responden atau 14.49% menyatakan tidak setuju, dan 15 responden atau 21.74%

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral

mempunyai frekuensi yang paling tinggi mengenai kondisi politik dapat

mempengaruhi kondisi kebijakan perusahaan yang responden terima.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang selalu dituntut untuk

mengerti semua perkembangan teknologi yang ada, sebanyak 1 responden atau


1.45% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 19 responden atau 27.54%

menyatakan setuju, 25 responden atau 36.23% menyatakan netral, 10 responden

atau 14.49% menyatakan tidak setuju, dan 14 responden atau 20.29% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai

frekuensi yang paling tinggi mengenai selalu dituntut untuk mengerti semua

perkembangan teknologi yang ada.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang perusahaan menuntut

tidak sesuai dengan kemampuan yang responden miliki, sebanyak 1 responden

atau 1.45% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 20 responden atau 28.99%

menyatakan setuju, 24 responden atau 34.78% menyatakan netral, 12 responden

atau 17.39% menyatakan tidak setuju, dan 12 responden atau 17.39% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai

frekuensi yang paling tinggi mengenai perusahaan menuntut tidak sesuai dengan

kemampuan yang responden miliki.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang hubungan responden

dengan pegawai lain (rekan kerja) tidak terjalin dengan baik, sebanyak 0

responden atau 0% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 25 responden atau

36.23% menyatakan setuju, 23 responden atau 33.33% menyatakan netral, 9

responden atau 13.04% menyatakan tidak setuju, dan 12 responden atau 17.39%

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban setuju

mempunyai frekuensi yang paling tinggi mengenai hubungan responden dengan

pegawai lain (rekan kerja) tidak terjalin dengan baik.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang atasan yang selalu

mengambil keputusan cenderung memaksakan karyawan sehingga responden


merasa tertekan, sebanyak 0 responden atau 0% menyatakan sangat setuju,

selanjutnya, 11 responden atau 15.94% menyatakan setuju, 25 responden atau

36.23% menyatakan netral, 16 responden atau 23.19% menyatakan tidak setuju,

dan 17 responden atau 24.64% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang paling tinggi

mengenai atasan yang selalu mengambil keputusan cenderung memaksakan

karyawan sehingga responden merasa tertekan.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang rasa bingung dengan

struktur kerja yang ada, sebanyak 1 responden atau 1.45% menyatakan sangat

setuju, selanjutnya, 28 responden atau 40.58% menyatakan setuju, 19 responden

atau 27.54% menyatakan netral, 15 responden atau 21.74% menyatakan tidak

setuju, dan 6 responden atau 8.7% menyatakan sangat tidak setuju karena

terkadang pekerjaan yang responden terima tidak sesuai,. Hal ini menunjukkan

bahwa jawaban setuju mempunyai frekuensi yang paling tinggi mengenai rasa

bingung dengan struktur kerja yang ada, karena terkadang pekerjaan yang

responden terima tidak sesuai..

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang ketika mempunyai

masalah pribadi, responden mampu mengatasinya sendiri dan mawas diri,

sebanyak 3 responden atau 4.35% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 15

responden atau 21.74% menyatakan setuju, 35 responden atau 50.72%

menyatakan netral, 9 responden atau 13.04% menyatakan tidak setuju, dan 7

responden atau 10.14% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang paling tinggi mengenai ketika
mempunyai masalah pribadi, responden mampu mengatasinya sendiri dan mawas

diri.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang keluarga kurang

mendukung responden bekerja di perusahaan ini, sebanyak 0 responden atau 0%

menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 10 responden atau 14.49% menyatakan

setuju, 36 responden atau 52.17% menyatakan netral, 15 responden atau 21.74%

menyatakan tidak setuju, dan 8 responden atau 11.59% menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang

paling tinggi mengenai keluarga kurang mendukung responden bekerja di

perusahaan ini.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang kemampuan

menyelesaikan soal pekerjaan yang ada meski berada dibawah tekanan

lingkungan sosial, sebanyak 4 responden atau 5.8% menyatakan sangat setuju,

selanjutnya, 14 responden atau 20.29% menyatakan setuju, 35 responden atau

50.72% menyatakan netral, 14 responden atau 20.29% menyatakan tidak setuju,

dan 2 responden atau 2.9% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang paling tinggi mengenai

kemampuan menyelesaikan soal pekerjaan yang ada meski berada dibawah

tekanan lingkungan sosial.

Hasil distribusi frekuensi variabel Kepuasan Kerja (Y), terlihat bahwa

item pernyataan yang unggul adalah item 22 dengan rata-rata sebesar 3,058 yaitu

bahwa responden mampu menyelesaikan soal pekerjaan yang ada meski berada

di bawah tekanan lingkungan sosial. Sedangkan item yang memiliki nilai

terendah adalah item 18 dengan rata-rata sebesar 2,435 yang menyatakan bahwa
sebagai pemimpin, atasan responden selalu mengambil keputusan cenderung

memaksakan karyawan sehingga responden merasa tertekan.

4.2.1 Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan (Z)

Di dalam model penelitian ini variabel pertama yang digunakan adalah

Kinerja Karyawan (Z). Berdasarkan hasil perhitungan distribusi frekuensi yang

telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel. 4.7

Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Variabel


Kinerja Karyawan (Z)

Rata
Jawaban Responden
- rata
No Item SS S N TS STS
F % F % F % F % F %
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan
1 sesuai dengan ketepatan mutu hasil
kerja yang telah ditentukan . 11 15.94 21 30.43 31 44.93 3 4.35 3 4.35 3.493
Saya dapat menyelesaikan pekerjaan
2
dengan teliti. 15 21.74 23 33.33 25 36.23 5 7.25 1 1.45 3.667
Saya berusaha bekerja dengan terampil
3
dalam menyelesaikan pekerjaan . 10 14.49 18 26.09 28 40.58 8 11.59 5 7.25 3.290
Saya berusaha menyelesaikan seluruh
4
pekerjaan dengan baik dan berhasil. 5 7.25 17 24.64 30 43.48 5 7.25 12 17.39 2.971
Saya selalu menyelesaikan tugas sesuai
5 dengan volume/jumlah yang telah
ditentukan. 6 8.70 33 47.83 25 36.23 4 5.80 1 1.45 3.565
Saya mampu menyelesaikan seluruh
6 pekerjaan yang ada sesuai dengan
waktu kerja yang ditetapkan. 3 4.35 24 34.78 30 43.48 9 13.04 3 4.35 3.217
Saya menyelesaikan seluruh pekerjaan
7
sesuai intruksi kerja yang ditetapkan. 16 23.19 17 24.64 17 24.64 10 14.49 9 13.04 3.304
Saya berusaha mengembangkan
8 inisiatif dalam melaksanakan pekerjaan
agar hasil kerja sebaik mungkin. 13 18.84 22 31.88 32 46.38 2 2.90 0 0.00 3.667
Saya selalu melakukan seluruh
9
pekerjaan dengan penuh hati-hati. 20 28.99 16 23.19 29 42.03 4 5.80 0 0.00 3.754
Saya rajin dalam melaksanakan
10 pekerjaan agar sesuai dengan harapan
perusahaan. 10 14.49 20 28.99 31 44.93 7 10.14 1 1.45 3.449
Saya mudah beradaptasi dengan
11
karyawan lain dalam perusahaan. 12 17.39 16 23.19 38 55.07 2 2.90 1 1.45 3.522
Saya mampu berkerja sama dengan
12 karyawan lain dalam melaksanakan
pekerjaan. 18 26.09 27 39.13 23 33.33 1 1.45 0 0.00 3.899

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang kemampuan

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketepatan mutu hasil kerja yang telah

ditentukan, sebanyak 11 responden atau 15.94% menyatakan sangat setuju,

selanjutnya, 21 responden atau 30.43% menyatakan setuju, 31 responden atau

44.93% menyatakan netral, 3 responden atau 4.35% menyatakan tidak setuju, dan

3 responden atau 4.35% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang paling tinggi mengenai


kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketepatan mutu hasil kerja

yang telah ditentukan.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang penyelesaian

pekerjaan dengan teliti, sebanyak 15 responden atau 21.74% menyatakan sangat

setuju, selanjutnya, 23 responden atau 33.33% menyatakan setuju, 25 responden

atau 36.23% menyatakan netral, 5 responden atau 7.25% menyatakan tidak

setuju, dan 1 responden atau 1.45% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang paling tinggi

mengenai penyelesaian pekerjaan dengan teliti.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang berusaha bekerja

dengan terampil dalam menyelesaikan pekerjaan, sebanyak 10 responden atau

14.49% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 18 responden atau 26.09%

menyatakan setuju, 28 responden atau 40.58% menyatakan netral, 8 responden

atau 11.59% menyatakan tidak setuju, dan 5 responden atau 7.25% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai

frekuensi yang paling tinggi mengenai berusaha bekerja dengan terampil dalam

menyelesaikan pekerjaan.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang berusaha

menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan baik dan berhasil, sebanyak 5 responden

atau 7.25% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 17 responden atau 24.64%

menyatakan setuju, 30 responden atau 43.48% menyatakan netral, 5 responden

atau 7.25% menyatakan tidak setuju, dan 12 responden atau 17.39% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai
frekuensi yang paling tinggi mengenai berusaha menyelesaikan seluruh pekerjaan

dengan baik dan berhasil..

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang selalu menyelesaikan

tugas sesuai dengan volume/jumlah yang telah ditentukan, sebanyak 6 responden

atau 8.7% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 33 responden atau 47.83%

menyatakan setuju, 25 responden atau 36.23% menyatakan netral, 4 responden

atau 5.8% menyatakan tidak setuju, dan 1 responden atau 1.45% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban setuju mempunyai

frekuensi yang paling tinggi mengenai selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan

volume/jumlah yang telah ditentukan.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang mampu

menyelesaikan seluruh pekerjaan yang ada sesuai dengan waktu kerja yang

ditetapkan, sebanyak 3 responden atau 4.35% menyatakan sangat setuju,

selanjutnya, 24 responden atau 34.78% menyatakan setuju, 30 responden atau

43.48% menyatakan netral, 9 responden atau 13.04% menyatakan tidak setuju,

dan 3 responden atau 4.35% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang paling tinggi

mengenai mampu menyelesaikan seluruh pekerjaan yang ada sesuai dengan

waktu kerja yang ditetapkan.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang menyelesaikan

seluruh pekerjaan sesuai instruksi kerja yang ditetapkan, sebanyak 16 responden

atau 23.19% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 17 responden atau 24.64%

menyatakan setuju, 17 responden atau 24.64% menyatakan netral, 10 responden

atau 14.49% menyatakan tidak setuju, dan 9 responden atau 13.04% menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban setuju mempunyai

frekuensi yang paling tinggi mengenai menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai

instruksi kerja yang ditetapkan.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang berusaha

mengembangkan inisiatif dalam melaksanakan pekerjaan agar hasil kerja sebaik

mungkin, sebanyak 13 responden atau 18.84% menyatakan sangat setuju,

selanjutnya, 22 responden atau 31.88% menyatakan setuju, 32 responden atau

46.38% menyatakan netral, 2 responden atau 2.9% menyatakan tidak setuju, dan

0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan

bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang paling tinggi mengenai

berusaha mengembangkan inisiatif dalam melaksanakan pekerjaan agar hasil

kerja sebaik mungkin.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang selalu melakukan

seluruh pekerjaan dengan penuh hati-hati, sebanyak 20 responden atau 28.99%

menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 16 responden atau 23.19% menyatakan

setuju, 29 responden atau 42.03% menyatakan netral, 4 responden atau 5.8%

menyatakan tidak setuju, dan 0 responden atau 0% menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang

paling tinggi mengenai selalu melakukan seluruh pekerjaan dengan penuh hati-

hati.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang rajin dalam

melaksanakan pekerjaan agar sesuai dengan harapan perusahaan, sebanyak 10

responden atau 14.49% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 20 responden

atau 28.99% menyatakan setuju, 31 responden atau 44.93% menyatakan netral, 7


responden atau 10.14% menyatakan tidak setuju, dan 1 responden atau 1.45%

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral

mempunyai frekuensi yang paling tinggi mengenai rajin dalam melaksanakan

pekerjaan agar sesuai dengan harapan perusahaan.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang mudah beradaptasi

dengan karyawan lain dalam perusahaan, sebanyak 12 responden atau 17.39%

menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 16 responden atau 23.19% menyatakan

setuju, 38 responden atau 55.07% menyatakan netral, 2 responden atau 2.9%

menyatakan tidak setuju, dan 1 responden atau 1.45% menyatakan sangat tidak

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban netral mempunyai frekuensi yang

paling tinggi mengenai mudah beradaptasi dengan karyawan lain dalam

perusahaan.

Berdasarkan frekuensi tanggapan responden tentang mampu bekerja sama

dengan karyawan lain dalam melaksanakan pekerjaan, sebanyak 18 responden

atau 26.09% menyatakan sangat setuju, selanjutnya, 27 responden atau 39.13%

menyatakan setuju, 23 responden atau 33.33% menyatakan netral, 1 responden

atau 1.45% menyatakan tidak setuju, dan 0 responden atau 0% menyatakan

sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban setuju mempunyai

frekuensi yang paling tinggi mengenai mampu bekerja sama dengan karyawan

lain dalam melaksanakan pekerjaan.

Hasil distribusi frekuensi variabel Kinerja Karyawan (Z), terlihat bahwa

item pernyataan yang unggul adalah item 12 dengan rata-rata sebesar 3,899 yaitu

bahwa responden mampu bekerja sama dengan karyawan lain dalam

melaksanakan pekerjaan. Sedangkan item yang memiliki nilai terendah adalah


item 4 dengan rata-rata sebesar 2,971 yang menyatakan bahwa responden

berusaha menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan baik dan berhasil.

4.3. Pengujian Instrumen Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan

pengujian instrument data. Tahapan pengujian instrument data yang dilakukan

terlihat pada sub bab di bawah ini.

4.3.1 Pengujian Validitas Data

Pengujian validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor masing-

masing butir pertanyaan dengan skor total sebagai hasil penjumlahan semua skor

butir pertanyaan dengan menggunakan teknik korelasi product moment.

Tabel. 4.11

Hasil Uji Validitas

r tabel (N =
Variabel Item Nilai Korelasi Keterangan
92 ; α = 5%)
x1.1.1 0.429 0.205 valid
x1.1.2 0.5 0.205 valid
x1.1.3 0.392 0.205 valid
x1.2.1 0.465 0.205 valid
x1.2.2 0.658 0.205 valid
x1.2.3 0.427 0.205 valid
Gaya x1.3.1 0.463 0.205 valid
Kepemimpina x1.3.2 0.641 0.205 valid
n (X1)
x1.3.3 0.466 0.205 valid
x1.4.1 0.699 0.205 valid
x1.4.2 0.482 0.205 valid
x1.4.3 0.477 0.205 valid
x1.5.1 0.673 0.205 valid
x1.5.2 0.396 0.205 valid
x1.5.3 0.514 0.205 valid
Pemberian x2.1.1 0.831 0.205 valid
Kompensasi x2.1.2 0.922 0.205 valid
x2.1.3 0.825 0.205 valid
x2.2.1 0.903 0.205 valid
(X2) x2.2.2 0.804 0.205 valid
x2.2.3 0.786 0.205 valid
Y.1 0.399 0.205 valid
Y.2 0.718 0.205 valid
Y.3 0.509 0.205 valid
Z.1 0.628 0.205 valid
Z.2 0.603 0.205 valid
Kepuasan Z.3 0.677 0.205 valid
Kerja (Y) y3.1 0.419 0.205 valid
y3.2 0.584 0.205 valid
y3.3 0.464 0.205 valid
y4.1 0.539 0.205 valid
y4.2 0.486 0.205 valid
y4.3 0.515 0.205 valid
z1.1 0.738 0.205 valid
z1.2 0.467 0.205 valid
z1.3 0.701 0.205 valid
z2.1 0.775 0.205 valid
z2.2 0.692 0.205 valid
z2.3 0.529 0.205 valid
z3.1 0.624 0.205 valid
Kinerja
Karyawan (Z) z3.2 0.594 0.205 valid
z3.3 0.684 0.205 valid
z4.1 0.557 0.205 valid
z4.2 0.502 0.205 valid
z4.3 0.519 0.205 valid
z5.1 0.34 0.205 valid
z5.2 0.417 0.205 valid
z5.3 0.427 0.205 valid
Sumber: Data Diolah

Hasil perhitungan korelasi product moment pada tabel di atas dapat

diketahui bahwa skor pada masing-masing pertanyaan berkorelasi secara

signifikan dengan total skor, ditunjukkan dengan nilai r hitung lebih besar dari r

tabel. Dari semua item, seluruhnya valid sehingga bisa digunakan sebagai alat

pengumpul data pada penelitian ini.


4.3.2 Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan rumus

Alpha-Cronbach. Kriteria pengujian menyebutkan apabila nilai Alpha-Cronbach

lebih besar dari 0.6 maka butir kuesioner tersebut dinyatakan reliabel. Adapun

rangkuman interpretasi reliabilitas kuesioner sesuai dengan output SPSS dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel. 4.12

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan


Gaya Kepemimpinan (X1) 0.796 reliabel
Pemberian Kompensasi (X2) 0.92 reliabel
Kepuasan Kerja (Y) 0.762 reliabel
Kinerja Karyawan (Z) 0.855 reliabel
Sumber: Data Diolah

Atas dasar ikhtisar sebagaimana pada tabel di atas diketahui bahwa nilai

Alpha Cronbach untuk semua variabel lebih besar dari 0,6. Dengan demikian

semua butir kuisioner dinyatakan reliabel sehingga dinyatakan baik dan layak

dipergunakan sebagai alat pengumpul data.

Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS For Windows

16 yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran.

4.4. Uji Asumsi Klasik

4.4.1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel bebas dan variabel terikat mempunyai distribusi normal atau tidak.

Gambar. 4. 1
Hasil Uji Normalitas
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Z)

1.0

E xpected C um P rob 0.8

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob

Hasil uji normalitas data menyebar di sekitar garis diagonal dan arah

penyebarannya mengikuti arah garis diagonal maka dapat dinyatakan bahwa data

berdistribusi normal.

4.4.2. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah alat untuk menguji apakah dalam

suatu analisis berganda mempunyai ketidaksamaan varian dalam suatu

pengamatan. Kriteria pengujian heteroskedastisitas dengan metode grafik, apabila

penyebaran data tidak membentuk pola tertentu (acak) berarti data homoskedastis

atau tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.


Gambar. 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Scatterplot
R e g r e s s io n S tu d e n tiz e d R e s id u a l

Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Z)

-1

-2

-3

-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value

Hasil uji heteroskedastisitas data pada grafik di atas tidak

membentuk pola tertentu, maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat

gejala heteroskedastisitas dalam model Regresi.


4.5. Pengujian Hipotesis

4.5.1 Pengujian Hipotesis 1

Sejalan dengan perumusan masalah pertama yang bertujuan membuktikan

pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Pemberian Kompensasi terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan di BPR Sumber Dhana Makmur Kota Batu, oleh sebab itu

peneliti melakukan tahapan pengujian statistik yang diolah dengan bantuan

program SPSS. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh

ringkasan hasil pengujian hubungan kausal antara X1, X2 dengan Y yang terlihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.13
Hasil Pengujian Hubungan Kausal Antara X1, X2 dengan Y

Variabel Bebas Beta t Prob. Keterangan


Gaya Kepemimpinan (X1) 0,320 3,281 0,001 Signifikan
Pemberian Kompensasi (X2) 0,382 3,918 0,000 Signifikan
Variabel Terikat: Kepuasan Kerja (Y)
Konstanta = 24,078
R = 0,609
R Square = 0,371
F = 26,230
Sig F = 0,000
Sumber : Data Diolah

Dari tabel di atas dapat dihitung nilai koefisien residual (error) sebagai berikut:

e1 = √ 1−R21=√ 1−0 . 371 =0,793

Sehingga didapat persamaan regresi sebagai berikut:

Y = pYx1+pYx2+

Y = 0,320 x1 + 0,382 x2 + 0,793

Dari hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 4.13. di atas terlihat

bahwa: variabel Gaya Kepemimpinan (X1) menunjukkan nilai signifikan t sebesar


0,001 < 0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel Gaya

Kepemimpinan (X1) terhadap variabel Kepuasan Kerja (Y). Dari pengujian

diperoleh nilai koefisien standardized coefficient (Beta) sebesar 0,320,

menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan (X1) memiliki pengaruh positif

(searah) terhadap Kepuasan Kerja (Y), artinya semakin baik Gaya Kepemimpinan

(X1) maka Kepuasan Kerja (Y) akan semakin baik pula, dan sebaliknya.

Model pengaruh langsung yang terbentuk antara Gaya Kepemimpinan

(X1) terhadap Kepuasan Kerja (Y) tergambar pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.3
Model Pengaruh Langsung pYx1

Gaya Kepemimpinan pYx1 Kepuasan


(X1) 0,320 Kerja (Y)

Dari hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 4.13. di atas terlihat

bahwa variabel Pemberian Kompensasi (X2) menunjukkan nilai signifikan t

sebesar 0,000 < 0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel

Pemberian Kompensasi (X2) terhadap variabel Kepuasan Kerja (Y). Dari

pengujian diperoleh nilai koefisien standardized coefficient (Beta) sebesar 0,382,

menunjukkan bahwa Pemberian Kompensasi (X2) memiliki pengaruh positif

(searah) terhadap Kepuasan Kerja (Y), artinya semakin tinggi Pemberian

Kompensasi (X2) maka Kepuasan Kerja (Y) akan semakin tinggi pula.

Model pengaruh langsung yang terbentuk antara Pemberian Kompensasi

(X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y) tergambar pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.6
Model Pengaruh Langsung pYx2
Pemberian pYx2 Kepuasan
Kompensasi (X2) 0,382 Kerja (Y)

4.5.1 Pengujian Hipotesis 2

Perumusan masalah kedua bertujuan membuktikan pengaruh Gaya

Kepemimpinan dan Pemberian Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan di BPR

Sumber Dhana Makmur Kota Batu, oleh sebab itu peneliti melakukan tahapan

pengujian statistik yang diolah dengan bantuan program SPSS. Berdasarkan hasil

pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil pengujian hubungan

kausal antara X1, X2, Y dengan Z yang terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.14

Hasil Pengujian Hubungan Kausal Antara X1, X2, Y dengan Z

Variabel Bebas Beta t Prob. Keterangan


Gaya Kepemimpinan (X1) 0,350 4,062 0,000 Signifikan
Pemberian Kompensasi (X2) 0,195 2,216 0,029 Signifikan
Kepuasan Kerja (Y) 0,360 4,059 0,000 Signifikan
Variabel Terikat: Kinerja Karyawan (Z)
Konstanta = -1,153
R = 0,752
R Square = 0,565
F = 38,088
Sig F = 0,000
Sumber : Data Diolah

Dari tabel di atas dapat dihitung nilai koefisien residual (error) sebagai berikut:

e2 = √ 1−R21=√ 1−0 . 565 =0,659

Sehingga didapat persamaan regresi sebagai berikut:

Z = pZx1+pZx2+pZY+

Z = 0,350 x1 + 0,195 x2 + 0,360Y + 0,659


Dari hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 4.14. di atas terlihat

bahwa variabel Gaya Kepemimpinan (X1) menunjukkan nilai signifikan t sebesar

0,000 < 0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel Gaya

Kepemimpinan (X1) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z).

Dari pengujian diperoleh nilai koefisien standardized coefficient (Beta)

sebesar 0,350, menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan (X1) memiliki pengaruh

positif (searah) terhadap Kinerja Karyawan (Z), artinya semakin baik Gaya

Kepemimpinan (X1) maka Kinerja Karyawan (Z) akan semakin baik pula.

Model pengaruh langsung yang terbentuk antara Gaya Kepemimpinan

(X1) terhadap Kinerja Karyawan (Z) tergambar pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.4
Model Pengaruh Langsung pZx1

Gaya Kepemimpinan pZx1 Kinerja


(X1) 0,350 Karyawan (Z)

Dari hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 4.14. di atas terlihat

bahwa: variabel Pemberian Kompensasi (X2) menunjukkan nilai signifikan t

sebesar 0,029 < 0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel

Pemberian Kompensasi (X2) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z). Dari

pengujian diperoleh nilai koefisien standardized coefficient (Beta) sebesar 0,195,

menunjukkan bahwa Pemberian Kompensasi (X2) memiliki pengaruh positif

(searah) terhadap Kinerja Karyawan (Z), artinya semakin tinggi Pemberian

Kompensasi (X2) maka Kinerja Karyawan (Z) akan semakin tinggi pula, dan

sebaliknya.
Model pengaruh langsung yang terbentuk antara Pemberian Kompensasi

(X2) terhadap Kinerja Karyawan (Z) tergambar pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.7
Model Pengaruh Langsung pZx2

Pemberian pZx2 Kinerja


Kompensasi (X2) 0,195 Karyawan (Z)

4.5.2. Pengujian Hipotesis 3

Dari hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 4.14. di atas terlihat

bahwa: variabel Kepuasan Kerja (Y) menunjukkan nilai signifikan t sebesar 0,000

< 0,05, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel Kepuasan Kerja (Y)

terhadap variabel Kinerja Karyawan (Z). Dari pengujian diperoleh nilai koefisien

standardized coefficient (Beta) sebesar 0,360, menunjukkan bahwa Kepuasan

Kerja (Y) memiliki pengaruh positif (searah) terhadap Kinerja Karyawan (Z),

artinya semakin tinggi Kepuasan Kerja (Y) maka Kinerja Karyawan (Z) akan

semakin tinggi pula, dan sebaliknya.

Model pengaruh langsung yang terbentuk antara Kepuasan Kerja (Y)

terhadap Kinerja Karyawan (Z) tergambar pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.7
Model Pengaruh Langsung pZY

Kepuasan Kerja (Y) pZY Kinerja


0,360 Karyawan (Z)
4.5.2. Pengujian Hipotesis 4

Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat

yang terjadi pada regresi berganda. Jika variabel-variabel bebasnya

mempengaruhi variabel dependen tidak hanya secara langsung akan tetapi juga

berpengaruh secara tidak langsung (Robert D Rethaford 1993). Berdasarkan hasil

pengujian hipotesis terlihat masing-masing variabel independen baik intervening

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen oleh sebab itu tahapan

pengujian analisis jalur dapat segera dilaksanakan. Hasil analisis jalur dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.5
Model Path Analysis Penelitian

1 = 0,793 2 = 0,659

Gaya
Kepemimpinan
(X1) pZx1
0,350
pYx1
PZY
0.320
Kepuasan 0,360 Kinerja
pYx2 Kerja Karyawan
(Y)
0,382
Pemberian
te pZx2
Kompensasi
(X2) 0,195

Dari gambar analisis jalur di atas dapat dicari nilai pengaruh langsung dan

tidak langsung antar masing-masing variabel sebagai berikut.

a. Pengaruh langsung variabel X1 terhadap Y

X1  Y = 0,320
b. Pengaruh langsung variabel X1 terhadap Z

X1  Z = 0,350

c. Pengaruh langsung variabel Y terhadap Z

Y  Z = 0,360

d. Pengaruh tidak langsung variabel X1 terhadap Z

X1  Y  Z = 0,320 x 0,360 = 0,115

e. Pengaruh total variabel X1 terhadap Z

Total X1  Z = 0,350 + 0,115 = 0,465

Berdasarkan hasil pencarian nilai pengaruh langsung dan tidak langsung

dapat disimpulkan kontribusi pengaruh baik secara langsung maupun tidak

langsung seperti terlihat pada tabel 4.15 dibawah ini:

Tabel 4.15
Ringkasan Interpretasi

No Keterangan Nilai Nilai


1 Pengaruh X1 terhadap Z 0,350
2 Pengaruh X1 terhadap Z melalui Y 0,115
Total Pengaruh X1 terhadap Z 0,465
3 Pengaruh X2 terhadap Z 0,195
4 Pengaruh X2 terhadap Z melalui Y 0,137
Total Pengaruh X2 terhadap Z 0,332
Total Pengaruh X1 dan X2 terhadap Z 0,797
Total pengaruh variabel lain terhadap Y 0,203

Berdasarkan tabel terlihat bahwa total pengaruh langsung dan tidak

langsung antara Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan yang mediasi

oleh Kepuasan Kerja menghasilkan total kontribusi sebesar 0,465 atau 46,5%.

Untuk menguji hipotesis ke 4, yaitu Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap

Kinerja Karyawan yang dimediasi Kepuasan Kerja, dapat digunakan panduan


bahwa: penentuan variabel intervening tergantung pada bentuk teoretiknya,

misalnya pada model A  B  C dimana jelas bahwa hubungan A ke C tidak

langsung, harus melalui B, maka jika A ke B signifikan, dan B ke C juga

signifikan, maka B adalah intervening dan hubungan A ke C dimediasi oleh B.

Dari tabel 4.13 di atas terlihat bahwa hubungan Gaya Kepemimpinan

terhadap Kepuasan Kerja adalah signifikan, dan dari tabel 4.14 terlihat bahwa

hubungan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan juga signifikan. Maka

dapat disimpulkan bahwa hipotesis ke 4 dapat diterima, bahwa Gaya

Kepemimpinan berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi

Kepuasan Kerja.

4.5.4. Pengujian Hipotesis 5

Dari gambar 4.7 analisis jalur di atas dapat dicari nilai pengaruh langsung

dan tidak langsung antar masing-masing variabel sebagai berikut.

a. Pengaruh langsung variabel X2 terhadap Y

X2  Y = 0,382

b. Pengaruh langsung variabel X2 terhadap Z

X2  Z = 0,195

c. Pengaruh langsung variabel Y terhadap Z

Y  Z = 0,360

d. Pengaruh tidak langsung variabel X2 terhadap Z

X2  Y  Z = 0,382 x 0,360 = 0,137

e. Pengaruh total variabel X2 terhadap Z

Total X2  Z = 0,195 + 0,137 = 0,332


Berdasarkan tabel 4.15. terlihat bahwa total pengaruh langsung dan tidak

langsung antara Pemberian Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan yang mediasi

oleh Kepuasan Kerja menghasilkan total kontribusi sebesar 0,332 atau 33,2 %.

Untuk menguji hipotesis ke 5 yaitu Pemberian Kompensasi berpengaruh terhadap

Kinerja Karyawan yang dimediasi Kepuasan Kerja, dapat digunakan panduan

bahwa: penentuan variabel intervening tergantung pada bentuk teoretiknya,

misalnya pada model A  B  C dimana jelas bahwa hubungan A ke C tidak

langsung, harus melalui B, maka jika A ke B signifikan, dan B ke C juga

signifikan, maka B adalah intervening dan hubungan A ke C dimediasi oleh B.

Dari tabel 4.13 di atas terlihat bahwa hubungan Pemberian Kompensasi

terhadap Kepuasan Kerja adalah signifikan, dan dari tabel 4.14 terlihat bahwa

hubungan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan juga signifikan. Maka

dapat disimpulkan bahwa hipotesis ke 5 dapat diterima, bahwa Pemberian

Kompensasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi Kepuasan

Kerja.
BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa Gaya

Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan karyawan

BPR Sumber Dhana Makmur Kota Batu. Hasil yang diperoleh diperkuat dengan

nilai koefisien regresi bertanda positif yang menandakan bahwa semakin baik

Gaya Kepemimpinan maka akan semakin meningkatkan Kinerja Karyawan.

Gaya Kepemimpinan mencakup sifat berupa kemampuan dan

keterampilan, latar belakang keluarga, social dan pengalaman dan mencerminkan

sifat demografis tertentu; umur, bangsa, jenis kelamin dan lain sebagainya, serta

sifat psikologis yang terdiri dari presepsi, sikap kepribadian, belajar dan motivasi.

Gaya Kepemimpinan ditentukan oleh faktor keturunan yang merujuk pada

faktor-faktor penentu sejak lahir, seperti fisik, daya tarik wajah, jenis kelamin,

tempramen, level energi dan lain sebagainya. Faktor kedua adalah faktor

lingkungan yang memberikan tekanan dan pembentukan karakteristik melalui

budaya dimana kita dibesarkan, pengkondisian awal kita, norma yang ada, dan

pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Dan faktor ketiga yaitu faktor situasi

yang mempengaruhi faktor keturunan dan lingkungan pada Gaya Kepemimpinan.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa karyawan BPR Sumber Dhana

Makmur Kota Batu kebanyakan menganggap tidak ada perbedaan laki-laki atau

perempuan dalam hal menyelesaikan pekerjaan. Karakteristik yang seperti ini

memberikan dampak yang baik pada Kinerja Karyawan. Baik laki-laki maupun
perempuan tidak dibeda-bedakan kemampuan kerjanya, sehingga secara

keseluruhan Kinerja Karyawan karyawan akan dapat meningkat.

Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa karyawan BPR Sumber Dhana

Makmur Kota Batu merasa kondisi lingkungan sosial di tempat kerja kurang

berkontribusi dalam perkembangan karakter kepribadian. Untuk meningkatkan

Kinerja Karyawan, perlu ditingkatkan lagi kondisi lingkungan sosial tempat

kerja, seperti hubungan antar karyawan, hubungan atasan dan bawahan dan

sebagainya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Musriha (2013) studi pada

Hotel bintang lima di Surabaya, Yunita et al, (2014) studi pada Pegawai Bagian

Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur, Putri et al, (2015) studi

pada PT. Axa Financial Indonesia cabang Surabaya, serta Pujiwati dan Susanty

(2015) studi pada Pegawai Pemerintahan Jawa Barat yang menyatakan bahwa

Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

5.2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Yang

Dimediasi Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa Gaya

Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan yang

dimediasi Kepuasan Kerja. Terlihat bahwa Gaya Kepemimpinan memiliki

pengaruh positif yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi oleh

Kepuasan Kerja.

Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.

Arah pengaruhnya adalah negatif, yang berarti semakin baik Gaya

Kepemimpinan maka Kepuasan Kerja akan semakin rendah, dan sebaliknya.


Sedangkan Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Arah pengaruhnya adalah negatif, yang berarti semakin tinggi Kepuasan Kerja

maka Kinerja Karyawan akan semakin rendah, dan sebaliknya.

Kepuasan Kerja dapat menjadi suatu hambatan dan pada umumnya

memberikan dampak negatif, akan tetapi Kepuasan Kerja juga mampu

memberikan dampak positif. Stress yang negatif berdampak pada penurunan

Kinerja Karyawan, dan menghambat aktivitas organisasi yang lain. Sedangkan

stress yang berdampak positif memicu peningkatan Kinerja Karyawan. Gaya

Kepemimpinan yang baik akan bisa menekan Kepuasan Kerja, yang pada

akhirnya akan meningkatkan Kinerja Karyawan.

Dari hasil penelitian didapat bahwa kebanyakan karyawan BPR Sumber

Dhana Makmur Kota Batu sudah mampu menyelesaikan soal pekerjaan yang ada

meski berada di bawah tekanan lingkungan sosial. Kemampuan ini akan

menurunkan tingkat Kepuasan Kerja, yang pada akhirnya meningkatkan Kinerja

Karyawan.

Dari hasil penelitian didapat bahwa karyawan merasa pemimpin atau

atasan selalu mengambil keputusan cenderung memaksakan sehingga karyawan

merasa tertekan. Ini sebaiknya dihindari karena kondisi seperti ini akan

meningkatkan Kepuasan Kerja karyawan, yang akhirnya akan menurunkan

Kinerja Karyawannya.

5.3. Pengaruh Pemberian Kompensasi Individu Terhadap Kinerja

Karyawan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa Pemberian

Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan karyawan BPR


Sumber Dhana Makmur Kota Batu. Hasil yang diperoleh diperkuat dengan nilai

koefisien regresi bertanda negatif yang menandakan bahwa semakin tinggi

Pemberian Kompensasi maka akan semakin menurunkan Kinerja Karyawan, dan

sebaliknya.

Pemberian Kompensasi merupakan kombinasi antara tuntutan pekerjaan,

target waktu dan kemampuan individu. Setiap individu memiliki kapasitas

sendiri-sendiri dalam menyelesaikan seluruh pekerjaan guna mencapai tujuan

organisasi. Pemberian Pemberian Kompensasi yang tidak sesuai menjadi masalah

penting, karena situasi ini mampu mempengaruhi Kinerja Karyawan karyawan.

Semakin tinggi Pemberian Kompensasi, Kinerja Karyawan karyawan akan

semakin turun. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Anita et al, (2013)

yang mengatakan bahwa Pemberian Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa karyawan BPR Sumber Dhana

Makmur Kota Batu kebanyakan menganggap bahwa tugas atau pekerjaan yang

diberikan telah sesuai dengan kemampuan dan potensi. Tugas dan pekerjaan yang

sesuai dengan kemampuan dan potensi karyawan, akan menurunkan Pemberian

Kompensasi yang dirasakan karyawan, yang akhirnya memberikan dampak yang

baik pada Kinerja Karyawan.

Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa karyawan BPR Sumber Dhana

Makmur Kota Batu merasa bahwa jumlah tugas atau pekerjaan yang diberikan

terlalu kompleks (rumit). Ini perlu diperhatikan, kondisi seperti ini akan

meningkatkan Pemberian Kompensasi karyawan yang akhirnya akan

menurunkan Kinerja Karyawannya.


5.4. Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Yang

Dimediasi Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa

Pemberian Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan yang

dimediasi Kepuasan Kerja. Terlihat bahwa Pemberian Kompensasi memiliki

pengaruh negatif yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi oleh

Kepuasan Kerja.

Pemberian Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja.

Arah pengaruhnya adalah positif, yang berarti semakin tinggi Pemberian

Kompensasi maka Kepuasan Kerja akan semakin tinggi pula. Sedangkan

Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Arah

pengaruhnya adalah negatif, yang berarti semakin tinggi Kepuasan Kerja maka

Kinerja Karyawan akan semakin rendah, dan sebaliknya.

Pemberian Kompensasi mampu menyebabkan terjadinya Kepuasan Kerja

diantaranya pekerjaan yang terlalu kompleks (rumit), waktu yang singkat,

standart perusahaan yang terlalu tinggi, sistem pemberian tugas yang berlebihan,

tekanan dan sikap pimpinan terhadap target kerja yang kurang adil dan tidak

wajar. Hal-hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya Kepuasan Kerja karyawan,

yang akhirnya akan menurunkan Kinerja Karyawannya.


BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah

dilakukan diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari hasil

dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa Gaya

Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan di

BPR Sumber Dhana Makmur Kota Batu.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa Gaya Kepemimpinan

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi

Kepuasan Kerja di BPR Sumber Dhana Makmur Kota Batu.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa Pemberian

Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan di BPR

Sumber Dhana Makmur Kota Batu.

4. Hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa Pemberian

Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan yang

dimediasi Kepuasan Kerja di BPR Sumber Dhana Makmur Kota Batu.

6.2. Saran

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah

dilakukan maka diajukan beberapa saran yang dapat memberikan manfaat bagi:
1. Manajemen BPR Sumber Dhana Makmur Kota Batu disarankan untuk

mengurangi memberikan tugas atau pekerjaan yang terlalu kompleks

(rumit) kepada karyawannya.

2. Manajemen BPR Sumber Dhana Makmur Kota Batu sebaiknya tidak

mengambil keputusan cenderung memaksakan sehingga merasa karyawan

tertekan.

Anda mungkin juga menyukai