Anda di halaman 1dari 6

PENGUMPULAN DATA DENGAN METODE OBSERVASI

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan
dan pencatatan terhadap hal-hal yang nampak dan terukur dari suatu peristiwa atau
fenomena. Hal-hal yang nampak dan terukur tersebut bisa berupa perilaku, kondisi tata letak,
maupun sarana dan prasarana. Dalam penelitian atau pengumpulan data sosial, khususnya
dalam keilmuan Bimbingan dan Konseling, biasanya observasi dilakukan untuk melakukan
pengamatan terhadap perilaku-perilaku tertentu.

Observasi selalu dilakukan dengan melibatkan banyak alat, yaitu: 1) pedoman


observasi, 2) alat rekam, 3) catatan lapangan.

PEDOMAN OBSERVASI
Merupakan alat yang digunakan untuk membantu observer dalam mengumpulkan data sesuai
dengan kebutuhan. Pedoman observasi disusun berdasarkan definisi operasional sebuah
penelitian.
Sebagai contoh, Monica akan melakukan penelitian tentang perilaku agresif siswa SMP di
sekolahnya. Oleh sebab berbentuk perilaku, maka metode pengumpulan data yang paling
tepat dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi. Darimana diperoleh bahwa
apa yang akan diteliti adalah ‘perilaku’? Berdasarkan definisi konseptual dan operasional
yang telah disusun.

Bagaimana melakukan observasi?


1. Menentukan Fenomena yang akan diobservasi
2. Menyusun Definisi Konseptual
adalah definisi yang diperoleh dari para ahli dan peneliti yang telah melakukan
penelitian-penelitian terdahulu. Upayakan untuk mengumpulkan data definisi sebanyak-
banyaknya untuk kemudian disimpulkan berdasarkan pengertian para ahli tersebut.
Contoh:
Menurut Myers (Setiowati, dkk, 2017: 170) perilaku agresif adalah perilaku nonverbal
(fisik) atau verbal yang bermaksud untuk menyakiti orang lain (definisi ahli)
Perilaku agresif verbal menurut Buss dan Perry (Eliani, dkk, 2018: 61) adalah perilaku
seseorang yang bertujuan untuk menyakiti dan melukai korban secara verbal, dengan
ungkapan yang menyakitkan perasaan. Misalnya menghina, mengumpat, berkata kasar,
menyebar gosip, dll (definisi ahli)
Dari pengertian-pengertian tersebut, disimpulkan bahwa perilaku agresif yaitu
perilaku yang bertujuan untuk menyakiti seseorang baik itu psikis maupun secara
fisik. Perilaku agresif ini dilakukan secara verbal dan nonverbal (fisik) yang
ditujukan pada korban. Perilaku agresif dalam bentuk verbal misalnya berkata kasar,
menghina orang lain, mengumpat, mengkritik pedas serta mengejek orang lain.
Sedangkan nonverbal, berberkelahi, mendorong dengan sengaja, membanting,
memukul, serta merusak fasilitas (kesimpulan berdasarkan peneliti)

3. Menyusun Definisi Operasional


Merupakan definisi khas peneliti yang membedakan antara peneliti satu dengan peneliti
lainnya, dengan tidak begitu saja mengabaikan definisi-definisi sebelumnya dari ahli
yang telah ada.
Contoh:
Perilaku agresif merupakan perilaku yang bertujuan untuk menyakiti seseorang baik
itu psikis maupun secara fisik yang berbentuk berkata kasar kepada guru, berkata
dengan suara keras kepada guru, mengumpat teman, merendahkan kondisi fisik
dan psikis teman, dan merusak fasilitas. Tingkatan dalam perilaku agresif verbal
terdiri atas “sedikit agresif” (ditengarai 2-3 kali perilaku muncul), “agresif”
(ditengarai dengan 4-5 kali perilaku muncul), dan “sangat agresif” (ditengarai dengan 6
kali atau lebih perilaku muncul) dalam jangka waktu satu minggu, yang diukur
menggunakan instrumen observasi.
(komponen definisi operasional: pengertian, aspek/ indikator/ perilaku, tingkatan, dan
alat ukur yang digunakan).
4. Menyusun Pedoman Observasi
Pedoman observasi adalah panduan bagi observer untuk mengumpulkan data terkait
variabel yang akan diamati. Pedoman observasi disusun dan diturunkan dari definisi
operasional yang telah ada.
Contoh:
Definisi Operasional Perilaku yang akan diamati
Perilaku yang bertujuan untuk menyakiti 1. Menyela pembicaraan guru saat proses
seseorang baik itu psikis maupun secara pembelajaran di kelas.
fisik yang berbentuk berkata kasar 2. Menimpali pembicaraan guru saat
kepada guru, berkata dengan suara memberikan nasihat.
keras kepada guru, mengumpat teman, 3. Memanggil teman dengan nama-nama
merendahkan kondisi fisik dan psikis hewan.
teman, dan merusak fasilitas. Tingkatan 4. Memaki teman.
dalam perilaku agresif verbal terdiri atas 5. Memukul teman.
“sedikit agresif” (ditengarai 2-3 kali 6. Menendang teman.
perilaku muncul), “agresif” (ditengarai 7. Mendorong teman hingga jatuh.
dengan 4-5 kali perilaku muncul), dan 8. Mencoret-coret meja, kursi dan tembok
“sangat agresif” (ditengarai dengan 6 kali kelas.
atau lebih perilaku muncul) dalam jangka
waktu satu minggu, yang diukur
menggunakan pedoman observasi.

5. Menyusun Instrumen Observasi berdasarkan Pedoman Observasi


Nama Subjek : _________________________________________
Hari, tanggal : _________________________________________

No. Perilaku yang Diamati Frekuensi, Durasi, Tally/ Turus Jumlah


Latensi, Topografi
(pilih salah satu) (dalam detik)
1. Menyela pembicaraan 10 17
guru saat proses 2
pembelajaran di kelas. 5
2. Menimpali pembicaraan 3
guru saat
memberikan nasihat.
3. Memanggil teman 2
dengan nama-nama
hewan.
4. Memaki teman.
5. Memukul teman.
6. Menendang teman.
7. Mendorong teman hingga
jatuh.
8. Mencoret-coret meja,
kursi dan tembok kelas.

Catatan Lain-lain:
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

Pengamat,

(nama terang dan tanda tangan)

6. Merekap Data Hasil Observasi


Data hasil observasi diperoleh dari jumlah frekuensi, durasi, latensi, atau topografi yang
muncul dan diturus/ ditally. Jumlah kemudian diinterpretasi ke dalam laporan hasil
dengan sama persis sebagaimana yang teramati.
Format Laporan Hasil Observasi

LAPORAN HASIL OBSERVASI

Disusun untuk melengkapi tugas matakuliah


Praktikum Pemahaman Individu Teknik Non-Testing

Disusun oleh:
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)

Logo

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Bulan Tahun
1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Identitas Subjek Observasi
4. Pedoman Observasi
5. Instrumen Observasi
6. Deskripsi Hasil Observasi per Subjek per Observer
7. Interpretasi Hasil Seluruh Subjek Observasi

Lampiran
1. Instrumen Observasi yang telah Diisi
2. Dokumentasi Kegiatan Observasi
3. Lembar ACC Pedoman Observasi

Anda mungkin juga menyukai