Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

P2A0 DENGAN POST SECTIO CAESARIA

DI RUANG ALAMANDA KELAS 2E RSUD MAJALAYA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Klinik Keperawatan


Maternitas Dosen Pengampu : Ibu Dra. Atin Karjatin,. M.Kes

Disusun oleh :

Kelompok 2 – RSUD Majalaya Gelombang 1

R. Du’a Sania Alfan P17320119072

Tingkat 2B

JURUSAN KEPERAWATAN
BANDUNG POLTEKKES KEMENKES
BANDUNG 2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M

P2A0 DENGAN POST SECTIO CAESARIA

DI RUANG ALAMANDA KELAS 2E RSUD MAJALAYA

I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Tanggal lahir/umur : Majalaya, 21 Juni
1993 Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Golongan darah :O
Diagnosa medis : Post operasi Sectio Caesaria
Tanggal masuk RS : Rabu, 02 Juni 2021
Tanggal pengkajian: Kamis, 03 Juni 2021
Alamat :Kp. Ciomas RT/RW 001/005 Desa. Neglasari Kec.
Majalaya Kab. Bandung

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. E
Umur 43
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat :Kp.
Ciomas RT/RW 001/005 Desa. Neglasari Kec.
Majalaya Kab. Bandung
Hub. dengan pasien: Ibu
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Nyeri di bagian perut (Luka SC)
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
P2A0 Rujukan dengan hipertensi. Pasien mengatakan tidurnya
terganggu karena nyeri dan nyeri berkurang saat diberi obat pereda nyeri.
Nyeri dirasakan saat pasien bergerak dan rasanya seperti disayat dan hilang
timbul di bagian luka post operasi daerah abdomen, skala nyeri 7 dari (0-
10). Pasien mengatakan luka disekitar post operasi berwarna agak
kemerahan dan terasa hangat.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengalami kehamilan pertama pada tahun 2012, dengan jenis
kelamin bayi perempuan, berat badan 4,2 kg, panjangnya 49 cm. Bayi
dilahirkan secara normal/spontan , pada usia kehamilan 42 minggu.Pasien
juga memiliki riwayat hipertensi.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada riwayat diabetes melitus, HIV, TBC, asma, hipertensi,
thalasemia, anemia, bayi kembar dan prematur.
e. Riwayat Alergi
Tidak ada riwayat alergi obat, makanan, dan lingkungan.
3. Riwayat Persalinan
a. Riwayat ginekologi
1) Riwayat menstruasi / haid
- Menarche : Tidak ada keluhan
- Siklus haid : Tidak ada keluhan
- Keluhan selama haid : Tidak ada keluhan
2) Riwayat perkawinan
ISTRI SUAMI
Umur waktu menikah 18 tahun 18 tahun

Lama pernikahan 10 tahun 10 tahun

Pernikahan yang ke 1 1
3) Riwayat Keluarga Berencana (KB)
- Jenis kontrasepsi yang digunakan : Pil
- Lamanya : ± 4 tahun
- Alasan dilepas : Ingin hamil lagi
- Dukungan keluarga : Mendukung
- Rencana kontrasepsi sesudah melahirkan : Pil

b. Riwayat Obstetri
1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas
Ta Umu ANC Pe Jenis Tempat Pen L/P, La Penyulit
No hun r (kali)/ nyuli / yuli H/ kta
tempa t penolon t M, si
t g BB
1. 2012 9 9x - spon Paraji - L/H AS -
bula tan /4,2 I
n kg
2. 2021 9 9x - SC Dokter - P/H AS -
bula /2,9 I
n kg

2) Riwayat kehamilan sekarang


- P : 2 A: 0
- HPHT : 15 September 2020
- Taksiran persalinan : 22 Juni 2021
- Tanggal persalinan : 03 juni 2021
- Siklus haid : 5 hari
- Tanda bahaya atau penyulit : HTG
- ANC di: Bidan (9x) Frekuensi :-
- Obat yang dikonsumsi (termasuk jamu) : -
- Imunisasi TT 1: Sudah TT2 : Sudah
- Kekhawatiran khusus : Cemas karena kurang pengetahuan mengenai
operasi
- Respon ibu dan keluarga terhadap kelahiran : Bahagia
- Komplikasi kehamilan: -
- Perdarahan : Pendarahan normal (nifas)
- Preeklampsia :
- Eklampsia :
- PMS :
- Lain-lain sebutkan :

3) Riwayat persalinan
- Jenis persalinan: - Spontan: ..............., Buatan VE/FE/SC : SC
Anjuran: ..................
- Masa gestasi: 39 minggu Penolong persalinan: Dokter
- Lama persalinan: Kala I: ............., Kala II: .............., Kala III..............,
Kala IV: ................
- Keadaan ketuban: Warna: Jernih Jumlah: 1000ml
- Keadaan plasenta: Berat: 496 gram Diameter: 8 mm 120x40
Cotyledon: 17
- Komplikasi persalinan: HTG Trauma persalinan: -

4. Pemeriksaan Fisik (head to toe)


1. Keadaan Umum
Kesadaran: Compos Mentis
2. Tanda-tanda vital
TD: 160/110 mmHg N: 84x/mnt R: 21x/mnt S: 36,5oC
3. Antropometri
TB: 158 cm BB sekarang: 65 Kg BB sebelum hamil: 57 Kg IMT: 26 (over
weight)

4 Kepala
Rambut: distribusi rambut merata, rambut berwarna hitam kecoklatan, tekstur
rambut lembut, tidak rontok, tidak ada nyeri tekan dan benjolan.
Cloasma gravidarum: -
Mata:
- Penglihatan : pasien dapat membaca name tag perawat
- Konjunctiva : Berwarna merah muda
- Kelopak mata : warnanya sama dengan sekitar dan tidak ada lesi
- Sclera : Putih keruh
- Gerakan bola mata : kedua bola mata dapat bergerak secara bersamaan
mengikuti arah telunjuk perawat
- Reaksi pupil terhadap cahaya: pupil mata mengecil ketika ada cahaya dan
kembali membesar keika cahaya dijauhkan
Telinga:

- Kebersihan: Tidak ada serumen

- Fungsi pendengaran: Pasien dapat mendengar detik jam dan mendengar


bisikan perawat

Hidung:

- Kebersihan: Bersih tidak ada secret

- Funsi penciuman: pasien dapat mencium aroma yang berbeda, seperti kayu
putih, betadine.

Mulut:

- Bibir: mukosanya lembab, berwarna merah muda, tidak ada lesi

- Gusi: Warnanya merah muda, tidak ada pendarahan

- Gigi caries: terdapat caries di bagian giigi seri bawah

- Gigi berlubang : Tidak ada

- Gigi ompong : 2

- Gigi palsu: Tidak ada

Leher:
- Pembesaran kelenjar tiroid: Tidak ada
- Pembesaran kelenjar getah bening: Tidak ada
5 Dada:
- Pergerakan nafas: simetris kanan dan kiri
- Bunyi nafas: Tidak ada suara nafas tambahan seperti wheezing, ronchi
- Bunyi jantung: Reguler
- Irama Jantung: S1 S2
Payudara:
Indikator Kanan Kiri
Bentuk Bukat Bukat
Puting susu Menonjol Menonjol
Areola Berwarna coklat Berwarna coklat
Benjolan Tidak ada Tidak ada
Kolostrum Terdapat kolostrum Terdapat Kolostrum
Kebersihan Bersih Bersih
Perut: - Luka bekas operasi/luka perineum:...................
6
- Panjang: ± 10cm
- Keadaan luka : tidak ada tanda tanda infeksi
- Luka parut:
- Striae: Ada dibagian perut
- Penurunan TFU: Lebih tinggi dari pusar
- Posisi uterus: Berada di tengah tengah
- Kontraksi uterus: Kuat
- Diastasis rektus abdominis: 2,5 cm setinggi umbilikus
- REEDA (redness, edema, ecchymosis, drainage, approximation) :

7 Ekstremitas
Indikator Kanan Kiri
Ekstremitas atas
Bentuk Simetris Simetris
Odema Tidak ada Tidak ada
Kuku jari Crt < 3 detik Crt < 3 detik
Ektremitas bawah
Bentuk Simetris Simetris
Odema Tidak ada Tidak ada
Kuku jari Crt < 3 detik Crt < 3 detik
Varices Tidak ada Tidak ada
Refleks patela Normal Normal
Hommans sign Negatif Negatif
8 Genetalia
- Vulva/Vagina: Kotor karena dipenuhi darah nifas
- Lochea (jenis, bau, warna, jumlah): rubra, amis, merah kecoklatan, sedikit
- Perineum : tidak ada luka, pendarahan, dan tidak ada pembengkakan
- Anus: Tidak ada hemoroid
9 Data Psikologis
- Status emosi : Cemas
- Pola Koping : Pasien mengatakan jika memiliki masalah ia bercerita
kepada orang terdekat, misalnya suami dan ibunya.
- Pola Komunikasi: Pasien dapat berkomunikasi secara verbal dan
nonverbal
Konsep diri:
- Gambaran diri: Pasien sedikit cemas terhadap luka bekas operasi caesar
- Peran diri: Untuk saat ini pasien belum dapat menjalankan perannya
sebagai seorang ibu yang merawat anaknya dan menjalankan tugasnya
sebagai seorang pegawai swasta ketika telah melahirkan di rumah sakit
karena harus melakukan pemulihan operasi di rumah sakit.
- Ideal diri: Pasien ingin segera sembuh dan cepat pulang karena
meninggalkan anak pertamanya dirumah, dan ingin segera bisa
beraktifitas seperti biasa lagi
- Identitas diri: Pasien adalah seorang istri dan seorang ibu, pasien bekerja
sebagai seorang pegawai swasta
- Harga diri : Pasien dapat menerima dan bersyukur atas persalinan anak
kedua
1 Data Sosial
0 - Dengan keluarga dan tetangga:
Tidak memiliki masalah dengan kerabat dekat maupun tetangga
- Dengan tenaga kesehtan:
Pasien kooperatif dan ramah kepada tenaga kesehatan yang lain
- Dengan sesama pasien:
Pasien ramah dan mau berbaur dengan pasien yang lain
1 Data Spiritual
1 - Keyakinan dan makna hidup:
Pasien mengatakan hidupnya sangat berharga dan ia bersyukur sudah
melahirkan anak yang kedua dengan keadaan selamat, meski melalui
persalinan caesar.
- Pandangan terhadap sakit
Pasien mengatakan bahwa sakit yang dialaminya adalah hal yang wajar
dan merupakan perjuangan untuk menjadi seorang ibu.
- Keyakinan akan kesembuhan
Pasien yakin sakitnya akan cepat sembuh dan yakin akan mampu
mengurus kedua anaknya dengan baik.
- Kemampuan beribadah saat sakit
Pasien mengatakan sebelum masuk ke Rumah Sakit ia beribadah dengan
rajin dan tepat waktu, namun saat di rumah sakit pasien sedang
mengalami masa nifas. Pasien hanya bisa berdoa saja kepada Tuhannya.
1 Data Penunjang
2 Jenis Hasil Nilai Rujukan Satuan
Pemeriksaan
Hemoglobin 10,7 L; 14-18 P: 12-16 g/dL
Hematolarit 30 L : 40-54 P: 37- %
47
Eritrosit 3,6 L : 4,4-5,9 P: 3,8- 106
5,2
Leukosit 8.200 4.000-10.000
Trombosit 208.00 150.000-450.000
KIMIA KLINIK
Ureum 10 17-43 mg/dl
Kreatinin 0,8 L : 0,9 – 1,3 P : mg/dl
0,6-1,1
SGOT (AST) 23 L: <37 P : < 31 U/L
SGPT (ALT) 23 L : < 41 P: <31 U/L
1 Data Therapi
3
No. Nama obat Dosis Rute
1. Dopamet 3x500mg Oral
2. Misoprostol ¼ tablet 2x dalam 6 Sublingual
jam
3. Drip oxitoksin dalam IV
500m dextrose

5. Pola Aktivitas Sehari-hari

Aktivitas Di Rumah Di RS

1. Nutrisi

 Makan F : 3x / hari F : 3x / hari

P : 1 porsi P : ¾ porsi
J : Nasi, lauk, sayur J : Nasi, lauk, sayur

 Minum F : 5x / hari F : 6x / hari

P : 1 gelas P : 1 gelas

J : Air putih J : Air putih

2. Eliminasi

 BAB F : 1-2x / hari (pagi) F : Belum BAB

K : Lunak K :

W : kuning kecoklatan W:

 BAK
F : 6-8x / hari F : lewat kateter

K : 250 cc / kali No. Kateter: 7

W : Kuning pucat K : 1000 – 1500 cc

B : Bau amoniak W : Kuning pucat

B : bau amoniak

3. Personal
Hygiene
F : 2x / hari (tidak dibantu) F : Belum mandi
 Mandi
F : 3x / minggu (tidak F : belum keramas
 Keramas
dibantu)
 Sikat gigi F : Belum sikat gigi
F : 3x / hari (tidak dibantu)

4. Pola istirahat

 Siang K : 1-2 jam / hari (nyenyak) K : 3-4 jam/hari (tidak


 Malam nyenyak)
K : 7-8 jam / hari (nyenyak) K : 4 jam/hari (tidak nyenyak
karena nyeri)

5. Pola hidup Pasien dapat melakukan Pasien belum bisa beraktivitas


aktivitas dengan mandiri, seperti mandi dan berpakaian,
seperti mandi,berpakaian, ke pasien belum dapat berjalan
toilet, makan dan minum. dan berpindah tempat karena
tirah baring dan terpasang
kateter

B. Analisa Data
No. Data Kemungkinan Penyebab Masalah
1. DS: Prosedur bedah (SC) Nyeri
- Pasien mengatakan ↓
nyeri pada bagian Terputusnya jaringan, pembuluh
abdomen darah, dan saraf
- Pasien mengatakan ↓
nyeri ketika akan Mengeluarkan histamin dan
mengubah posisi prostaglandin
DO: ↓
- Pasien tampak Merangsang reseptor nyeri pada
meringis saat ujung-ujung saraf bebas
mencoba ↓
bergerak.skala nyeri 7 Nyeri dihantarkan ke dorsal spinal
dari (0-10) cord
- Pasien tampak ↓
berhati-hati ketika Thalamus
bergerak. ↓
- Terdapat luka post Cortex serebri
operasi pada abdomen ↓
bagian bawah kurang Nyeri dipersepsikan
lebih 10 cm. ↓
Nyeri akut
2. DS : Luka operasi Resiko Tinggi
- Pasien mengatakan ↓ infeksi
nyeri seperti di remas- Terputusnya kontinuitas jaringan kulit
remas ↓
DO : Jaringan kontak dengan kondisi
- Terdapat kemerahan sekitar
di bagian luka operasi ↓
- Terasa hangat Tempat masuknya mikroorganisme

dibagian luka ↓

operasinya Tidak adekuat pertahanan sistem


imun
- POD 2

Resiko infeksi
3. DS: Tindakan SC Hambatan
- klien mengatakan ↓ mobilisasi fisik
belum pernah Adanya luka post SC
beranjak dari tempat ↓
tidur karena nyeri dan
Nyeri
tirah baring.

- klien mengatakan
Klien enggan bergerak karena tukut
aktivitasnya selalu
lukanya sobek dan nyeri bertambah
dibantu oleh perawat

dan keluarga
Hambatan mobilitas fisik.

DO:
- pasien tampak
meminimalisir
gerakan/lebih berhati
hati dalam bergerak\
- klien melukan
mobilisasi fisik secara
perlahan mesti tetap
harus dibantu.
- klien baru dapat
melakukan miring
kanan dan miring kiri

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi ditandai dengan tindakan
infasi dan skala nyeri 7 dari 0-10.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan infasi ditandai dengan luka post operasi
sepanjang 10 cm.
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri atau ketidaknyamanan
ditandai dengan pasien tidak boleh bergerak (tirah baring)

D. Intervensi (Rencana Keperawatan)


No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional TTD
keperawatan dan
nama
1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1.Lakukan pengkajian 1.Mengetahui R.Du’a
berhubungan dengan asuhan nyeri secara seberapa besar
luka post operasi keperawatan komprehensif tingkat nyeri yang
ditandai dengan selama 2 x 24 jam termasuk lokasi, dirasakan pasien.
infasi dan skala nyeri diharapkan rasa karakteristik, durasi,
7 dari 0-10. nyeri pada luka frekuensi, kualitas,
post operasi pasien dan faktor presipitasi,
DS: dapat berkurang, setiap 8 jam.
P (paliatif): Saat dengan kriteria
bergerak hasil: 2. Observasi tanda
Q (quantitative): 1. Skala nyeri dari tanda vital 2. Melihat
Seperti disayat-sayat. 7 menjadi 4 (0- perkembangan
R (region): Perut 10). keadaan umum klien
bawah bagian luka 2. Pasien tidak dmana rangsang
post operasi. mengeluh nyeri nyeri dapat
S (skala): 7 dari 0-10 pada bagian meningkatkan TTV.
T (time): Hilang bawah abdomen. 3. atur posisi
timbul. 3. Pasien tidak berbaring, misal 3. Dengan posisi ini
terlihat meringis posisi supine dapat mengurangi
DO: kesakitan. tekanan pada area
1. Pasien tampak 4. Pasien merasa operasi dan dapat
meringis saat nyaman dan dapat mengurangi nyeri
mencoba bergerak. beristirahat dengan 4.lakukan teknik
2. Pasien tampak baik. distrasi. 4. dengan teknik ini
berhati-hati ketika pasien dapat
bergerak. mengalihkan
3. Terdapat luka post perhatiannya dan
operasi pada tidak terlalu fokus
abdomen bagian pada nyeri
bawah kurang lebih 5. ajarkan teknik
10 cm. relaksasi dengan 5. dengan relaksasi
menarik nafas dalam nafas dalam otot-otot
saat nyeri timbul menjadi rileks dan
mengurangi rasa
nyeri
6. kolaborasi dengan
dokter pemberian 6. membantu dalam
analgetik (injeksi mengurangi rasa
ketorolac) nyeri
2. Resiko infeksi d.d Setelah di lakukan 1. Monitor TTV 1. Deteksi dini R.Du’a
terdapat luka tindakan dan tanda-tanda terhadap
pada bagian keperawatan infeksi tiap 4 jam adanya tanda-
abdomen berwarna selama 2x24 jam sekali tanda infeksi
kemerahan di harapkan 2. Lakukan vulva 2. Mencegah
infeksi tidak hygiene masuknya
terjadi dengan 3. Anjurkan mikroorganis
kriteria hasil : mengganti me
pembalut setiap 3 3. Mencegah
1. .pasien tidak
jam sekali tumbuhnya
mengeluh 4. Anjurkan klien bakteri
nyeri pada untuk makan 4. Protein
luka tinggi kalori berperan
episiotomy tinggi protein sebagai zat
2. b.tidak ada 5. Anjurkan klien pembangun
tanda-randa untuk mobilisasi untuk
infeksi secara bertahap mengganti sel-
(REEDA) 6. Kolaborasi sel yang rusak
3. c.TTV dalam dengan dokter 5. Mobilisasi
batas normal dalam pemberian meningkatkan
(TD : 120/80 antibiotik(cefota sirkulasi darah
mmHg, xime 2x1) dan mempercepat
Suhu : 36,5- pemberian zat penyembuhan
37,5oC, besi (sulfate 1x1) luka
6. memblok
nadi : 60-
infasi
100x/menit,
berkembangny
RR :
a
20x/menit)
mikroorganis
me dan
menambah
sumber za besi
bagi ibu
3. 1. Gangguan Setelah dilakukan 1. pantau kemampuan 1. mengetahui R.Du’a
Mobilitas fisik nyeri asuhan klien dalam sampai sejauh mana
atau keperawatan beraktifitas kalien dapat
ketidaknyamanan selama 3 x 24 jam beraktivitas
ditandai dengan diharapkan pasien 2. bantu klien dalam
pasien enggan untuk dapat melakukan memenuhi 2. untuk
bergerak. aktifitas seperti kebutuhannya memandirikan ibu
DS: biasa tanpa dan meminimalisir
1. klien mengatakan bantuan dari terjadinya kelemahan
belum pernah perawat maupun fisik yang lebih
beranjak dari tempat keluarga dengan 3. dorong pasien lanjut
tidur karena nyeri kriteria hasil: untuk sering
2. klien mengatakan 1. keadaan umum mengubah posisi, 3. untuk
aktivitasnya selalu baik bantu untuk bergerak meningkatkan
dibantu oleh perawat 2. klien dapat di kasur sirkulasi darah
dan keluarga memenuhi sehingga
kebutuhan dalam mempercepat
DO: sehari-hari secara penyembuhan luka,
1. pasien tampak mandiri nyeri berkurang,
meminimalisir klien dapat
gerakan/lebih berhati beraktifitas tanpa
hati dalam bergerak\ adanya keluhan nyeri
2. klien melukan
mobilisasi fisik 4. berikan masase 4. untuk melancarkan
secara perlahan yang lembut peredaran darah dan
mesti tetap harus tidak terjadi
dibantu kemerahan dibagian
3. klien baru dapat tubuh yang tertekan
melakukan miring (misal punggung)
kanan dan miring
kiri 5.berikan 5. meningkatkan

pengetahuan pengetahuan ibu

kesehatan perihal tentang pentingnya

pentingnya mobilisasi mobilisasi sehingga

post SC memotivasi sang ibu


untuk melakukannya
E. Implementasi Keperawatan

NO TGL& PELAKSANAAN TTD&NAMA


DX WAKTU
1 03 Juni Melakukan anamnesa R.Du’a
2021 R/ Pasien dapat menjawab apa yang ditanyakan perawat
Pukul
14.45 WIB
1 15.00 Mengobservasi TTV R.Du’a
R/
- TD : 180/110 mmHg
- RR : 20x/menit
- Suhu : 36,5 ᵒC
- Nadi : 80x/menit
1 15.15 Memasang infus NaCl 500cc 20 TPM R.Du’a
R/
1 19.30 Mengobservasi keadaan klien R.Du’a
R/
- TD 170/80 mmHg
- Nadi 80x/menit
- RR 20x/menit
- Suhu 36 ᵒC
1 04 Juni Mengobservasi TTV R.Du’a
2021 R/
Pukul TD : 150/100 mmHg
14.00 RR : 21x/menit
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36ᵒC
2 17.00 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi Cefo 2x1, Keto R.Du’a
2x1, Dopamet 3x500
R/ Pasien tidak mengalami efek samping alergi
2 19.00 Mwlakukan personal hygiene R.Du’a
R/ Pasien mau menggunakan diapers
1 05 Juni Kolaborasi pemberian teraphy Cefo 2x1, Keto 2x1 R.Du’a
2021 R/ Pasien tidak mengalami efek samping alergi
Pukul
10.00
1 12.00 Mengobservasi TTV R.Du’a
R/
- TD : 160/100 mmHg
- RR 20x/menit
- Suhu 36 C
- Nadi 80x/menit
2 12.10 Menganjurkan pemenuhan nutrisi R.Du’a
R/ Pasien mau makan
1 13.00 Melakukan personal hygiene R.Du’a
R/ Pasien mengganti diapers menggunakan pembalut
3 13.30 Menganjurkan mobilisasi R.Du’a
R/ Pasien melakukan mika miki secara dibantu oleh keluarga
1,2,3 14.00 Mengontrol tetesan infus R.Du’a
R/ Terpasang infus RL 20 TPM di lengan kiri
2 06 Juni Mengganti balutan SC R.Du’a
2021 R/ Tidak ada tanda tanda infeksi
Pukul
08.00
1 08.30 Memberikan teraphy antibiotik analgetik R.Du’a
R/ Tidak ada tanda tanda gejala alergi antibotik
1 10.00 Menganjurkan pasien untuk duduk R.Du’a
R/ Pasien dapat mengikuti arahan perawat
2 12.00 Menganjurkan pasien toileting R.Du’a
R/ pasien sudah dapat melakukan BAK di toilet dengaan bantuan
keluarga
1 13.30 Kolaborasi pemberian obat Cefo 2x1, keto 2x1 melalui IV R.Du’a
R/
2 14.00 Melepaskan infus R.Du’a
R/ Tidak ada pembengkakan di daerah sekitar tusukan infusan
Tanggal/Waktu DX Evaluasi Keperawatan Paraf
06 Juni 2021 1 S : Pasien mengatakan nyerinya berkurang menjadi 4 dari 7 R.Du’a
Minggu (0-10)
Pukul 08.00 O:
WIB - TD : 160/100 mmHg
- RR : 21 x/menit
- Nadi 82 x/menit
- Suhu 36 C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : Memberikan obat antibiotik analgetik
E : S : Pasien mengatakan masih merasakan nyeri dengan
skala 3 (0-10)
O : Pasien terlihat masih merasakan linu ketika melakukan
aktifitas
R : memberikan obat untuk mengurangi nyeri, mengajarkan
tenik relaksasi ketika dirumah

08.10 2 S : Pasien mengatakan tidak ada tanda tanda terjadinya R.Du’a


infeksi
O : tidak ada kemerahan di sekitar luka SC, tidak ada
pendarahan, tidak ada penngeluaran abses
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
08. 20 3 S : Pasien mengatakan sudah bisa melakukan aktivitas R.Du’a
ringan.
O:
- pasien sudah bisa duduk sendiri
- Pasien sudah bisa makan dan minum sendiri
- Pasien dapat melakukan toileting secara mendiri
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai