Anda di halaman 1dari 7

PRE PLANNING LOKAKARYA MINI RW

1. Latar Belakang

Pembinaan kesehatan masyarakat pada dasarnya merupakan upaya meningkatkan segi


kehidupan sehingga memungkinkan mereka untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Di masyarakat pelayanan kesehatan lebih ditekankan pada upaya promotof dan
preventif, dimulai dari wilayah terkecil yakni RW. Keberhasilan pelayanan kesehatan
masyarakat dapat dilihat dari sejauh mana upaya-upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) dapat diciptakan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan.

Pemberdayaan (empowerment) merupakan suatu proses tindakan sosial yang


dilakukan baik oleh individu, keluarga, kelompok, masyarakat maupun organisasi
pendamping untuk mencapai lingkungan perubahan dan kualitas hidup yang lebih baik
(Peterson & Hughey, 2004). Kesehatan memandang upaya pemberdayaan sebagai fokus
intervensi kesehatan masyarakat, bahkan seringkali pemberdayaan dianggap sebagai variable
antara (mediating variable) bagi implementasi program kesehatan dan luaran program
kesehatan (Minkler et all, 2001).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat / tenang.
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat
menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan
otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang
memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya
terus meningkat (Kemenkes RI, 2014).

Hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius di seluruh dunia, karena
prevalensinya yang tinggi dan terus meningkat dari tahun ke tahun, hipertensi juga
merupakan penyebab utama timbulnya penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung,
gagal jantung, dan stroke. Hipertensi sering diabaikan karena tidak menunjukkan gejala
yang dapat dilihat dari luar sehingga disebut the silent killer (Jannah, dkk, 2013)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun 2012 sedikit sejumlah 839
juta kasus hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29%
dari total penduduk dunia, dimana penderitanya lebih banyak pada wanita (30%)
dibandingkan pria (29%). Sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terjadi terutama di negara-
negara berkembang (Endang, 2014).

Dari hasil kegiatan SMD dan analisa yang telah dilakukan terdapat masalah mengenai
tumbuh kembang anak yang muncul di RW 01 Dusun Cingised dan perlu perhatian khusus
yang harus diselesaikan secara bersama-sama dengan masyarakat sehingga didapatkan
pemecahan masalah yang tepat sesuai dengan kemampuan masyarakat melalui kegiatan
koordinasi yaitu
kegiatan Pra Lokmin Musyawarah Masyarakat RW untuk mengetahui masalah yang ada di
wilayah binaan dan selanjutnya dengan kegiatan Lokakarya Mini untuk menyusun rencana
kegiatan (POA) sebagai upaya pemecahan masalah di wilayah binaan tingkat RW.

2. Tujuan

Setelah dilaksanakan musyawarah kesehatan, masyarakat dapat :

a. Tersusun rencana kegiatan (POA) pemecahan masalah kesehatan di wilayah binaan


tingkat RW
b. Mengetahui kegiatan pelaksanaan (implementasi) yang akan dilakukan di wilayah
binaan tingkat RW.
c. Adanya kesepakatan untuk melaksanakan rencana kegiatan pemecahan masalah

3. Waktu

Lokakarya Mini tingkat RW dilaksanakan pada tanggal 07 Oktober 2021, pukul 09.00

4. Tempat

Lokakarya Mini tingkat RW dilaksanakan di Balai RW 01 Desa Cingised

5. Peserta MMRW

a. Ketua RW

b. Seluruh Ketua RT

c. Seluruh Kader

d. Tokoh masyarakat dan tokoh agama

e. Keluarga yang memiliki balita

f. Kepala Puskesmas atau perwakilannya

g. Kepala Desa atau perwakilannya

h. Seluruh mahasiswa

i. Pembimbing

6. Langkah Kegiatan
a. Persiapan

1) Memahami pre planning Musyawarah Masyarakat RW (Lokmin)

2) Koordinasi dengan Ketua RW dan Ketua Kader dalam pelaksanaan MMRW terkait
dengan tempat dan waktu pelaksanaannya.

3) Mendiskusikan Rencana Kegiatan (POA) yang akan dilakukan untuk memecahkan


masalah

4) Menyiapkan undangan untuk kegiatan MMRW

5) Menyiapkan perlengkapan (tempat, sound system, dll)

6) Menyiapkan form daftar hadir kegiatan MMRW

b. Pelaksanaan

1) Kegiatan diawali dengan pembukaan

2) Sambutan: Ketua Pelaksana, Ketua RW, Perwakilan Desa/ Puskesmas

3) Presentasi hasil pengumpulan dan pengolahan data tingkat RW

4) Musyawarah penyelesaian masalah tingkat RW

5) Membacakan kesepakatan implementasi

6) Kegiatan penutup

7. Metode

Presentasi, Diskusi, Tanya Jawab, dll

8. Media

Hasil Survei Mawas Diri dan POA


9. Strategi Pelaksanaan

Tabel 1
Susunan
Acara

NO Waktu Kegiatan Penanggung Jawab

1 13.00-13.05 Pembukaan MC
WIB (5”)

Acara Inti:
a. Sambutan-sambutan dari ketua MC
pelaksana, ketua RW, kepala
desa, kepala puskesmas dan
pembimbing
2 13.05- 14.35 b. Penyajian data kesehatan warga Penyaji
WIB (90”) dengan hipertensi
c. Diskusi rencana kegiatan untuk Penyaji dan peserta
mengatasi masalah kesehatan diskusi
warga dengan hipertensi (POA)
d. Menyampaikan hasil diskusi Ketua kelompok
(musyawarah) rencana kegiatan masing-masing
untuk mengatasi masalah peserta diskusi
kesehatan warga dengan
hipertensi di tingkat RW. Moderator dan
e. Pembacaan dan Ketua Pelaksana
penandatanganan Naskah
Kesepakatan oleh Ketua RW
3 14.35-14.40 Pembacaan doa dan penutup MC
WIB (10”)

10. Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

1) Pre planning musyawarah kesehatan masyarakat telah dipahami


2) Koordinasi dengan Ketua RW dan Ketua Kader dalam pelaksanaan MMRW terkait
dengan tempat dan waktu pelaksanaan telah dilakukan

3) Data yang akan dipresentasikan dan POA telah disiapkan

4) Undangan untuk kegiatan MMRW telah didistribusikan

5) Menyiapkan perlengkapan (tempat, sound system, dll)

6) Form daftar hadir kegiatan MMRW telah disiapkan

b. Evaluasi Proses

1) Pelaksanaan presentasi data berjalan dengan lancar

2) Pelaksanaan musyawarah kesehatan berjalan dengan lancar

3) Proses penyusunan POA berjalan dengan baik

c. Evaluasi Hasil

1) Peserta musyawarah yang diundang 80% hadir

2) POA tingkat RW disepakati

11. Struktur Panitia

Ketua Pelaksana : Moch. Wardiana

Sekretaris : Metta

Moderator : Nabila Irzan

MC : Prissta Dwinanda

Pemateri : Miftah dan Metta

Peserta diskusi : - Ulpah ( Kader 1/ Klg. Nana)

: - Nuri ( Kader 1/ Klg. Andi)

: - R. Du’a (Kepala Puskesmas)

: - Purti Yumna ( Dosen Pembimbing)

: - M. Rizqi Yunianto (Tokoh Agama/RT)


Pembaca naskah kesepakatan : Nuraisyah (RW)

Anda mungkin juga menyukai