Anda di halaman 1dari 6

RANCANGAN KEGIATAN

PELAKSANAAN POSBINDU PADA PENDERITA PTM DI KELURAHAN


PONDOK LABU, JAKARTA SELATAN

Kelompok 5/3B:
1. Dewi Ratih Widyaningrum (20022)
2. Galih Akbar (20034)
3. Hakikur Rohmah (20037)
4. Lika Eka Putri (20047)
5. Nabila Firda S. (20054)
6. Nala Yona R. (20058)
7. Putri Sulistyawati (20069)
8. Theresa (20096)

PROGAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FATMAWATI
JAKARTA
MARET, 2023

RANCANGAN KEGIATAN
PELAKSANAAN POSBINDU PADA PENDERITA PTM DI KELURAHAN
PONDOK LABU, JAKARTA SELATAN

A. Latar belakang
Secara global, penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit dengan kejadian
tertinggi dan menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia (71%) setiap tahun
menurut WHO, dan tujuh dari setiap sepuluh kematian di negara berkembang
disebabkan oleh PTM, Diperkirakan rata-rata kematian karena PTM sccara global dari
jumlah total kematian akan menjadi 75,26% pada tahun 2030, PTM menimbulkan
konsekuensi kesehatan yang menghancurkan bagi individu, keluarga dan komunitas,
dan mengancam sistem kesehatan. (Wang Y, 2020; WHO, 2021).

Indonesia tengah mengalami pergeseran pola penyakit yang sering disebut transisi
epidemiologi, ditandai dengan meningkatnya angka kesakitan penyakit tidak menular
(stroke, jantung, diabetes, kanker) dan menjadi penyebab utama kematian. Dalam
kurun waktu (tahun 2013-2018) hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS)
menunjukkan kondisi penyakit tidak menular di Indonesia yang didominasi oleh
penyakit jantung dan pembuluh darah (hipertensi, stroke, penyakit jantung), diabetes,
kanker dan penyakit paru obstruktif (asma) cenderung mengalami peningkatan, seperti
peningkatan penyakit hipertensi 2.3% (31.7% ke 34%), stroke 3.9% (7% ke 10.9%),
diabetes mellitus 1.6% (6.9% ke 8.5%), dan kanker 0.4% (1.4% ke 1.8%), sedangkan
prevalensi penyakit jantung berdasarkan hasil riskesdas 2018 sebanyak 1.5%
(Patimah, S., Darlis, I., Masriadi., Nukman, 2021)

Salah satu strategi dalam meningkatkan pembangunan kesehatan adalah


pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat termasuk dunia usaha. Masyarakat
diberi fasilitas dan bimbingan dalam mengembangkan wadah untuk berperan, dibekali
pengetahuan dan ketrampilan untuk mengenali masalah di wilayahnya,
mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan permasalahannya sendiri
berdasarkan prioritas dan potensi yang ada. Dalam menentukan prioritas masalah,
merencanakan, melaksanakan, memantau dan menilai kegiatan, masyarakat perlu
dilibatkan sejak awal. Potensi dan partisipasi masyarakat dapat digali dengan
maksimal, sehingga solusi masalah lebih efektif dan dapat menjamin kesinambungan
kegiatan Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen bersama dari
seluruh elemen masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui Posbindu
PTM. Pengembangan Posbindu PTM merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan, diselenggarakan berdasarkan permasalahan PTM yang ada di
masyarakat dan mencakup berbagai upaya promotif dan preventif serta pola
rujukannya (Kemenkes RI, 2012)

Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi
dini dan pemantauan factor risiko yang dilakukan secara terpadu, rutin, dan periodic.
Adapun peran perawat dalam kegiatan posbindu yaitu memberikan bimbingan teknis
kepada para kader posbindu PTM dalam penyelenggaraannya, memberikan materi
kesehatan terkait dengan permasalahan faktor risiko PTM dalam penyuluhan maupun
kegiatan lainnya, mengambil dan menganalisa hasil kegiatan Posbindu PTM,
menerima, menangani dan memberi umpan balik kasus rujukan dari Posbindu PTM,
serta melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan lain terkait
(Kemenkes RI, 2012). Berdasarkan uraian diatas maka kelompok tertarik untuk
melakukan simulasi kegiatan posbindu.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mendapatkan gambaran pelaksanaan kegiatan posbindu untuk
mendeteksi factor risiko penyakit tidak menular
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan posbindu, diharapkan mahasiswa dapat:
a. Melaksanakan konsep 5 meja posbindu PTM
b. Memantau keadaan kesehatan penderita PTM
c. Memantau grafik dari perkembangan kesehatan penderita PTM
d. Mengidentfikasi factor risiko penyakit tidak menular
e. Mengidentifikasi kasus penyakit tidak menular di masyarakat
f. Melakukan konseling tentang keadaan kesehatan penderita PTM
C. Rencana Kegiatan
1. Metode
Melakukan kegiatan posbindu dengan prinsip 5 meja
2. Media dan alat
Lembar balik, leaflet, buku panduan, buku pencatatan, formulir rujukan, KMS
PTM, kursi dan meja, ATK.
3. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal :Senin, 05 Maret 2023
Waktu : 09.00-10.00
Tempat : Kelurahan Pondok Labu, Jakarta Selatan
4. Sasaran
Masyarakat usia 15 tahun ke atas yang menderita PTM
5. Pengorganisasian
Meja 1 (pendaftaran) :
Meja 2 (wawancara terarah) :
Meja 3 (pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar Perut dan Analisa lemak tubuh):
Meja 4 (Pengukuran TD, Gula, Kolesterol) :
Meja 5 (konseling, edukasi dan tindak lanjut lainnya):
6. Strategi Pelaksanaan
Tahap Kegiatan Kegiatan Perawat/ Kegiatan Waktu
Mahasiswa Masyarakat

Pembukaan 1. Memberi salam Menjawab salam


10
2. Memberi Menyimak
penjelasan     tentang menit
posbindu
Inti 3. Langkah-langkah Mengambil nomor 30
pelayanan: dan mengisi lembar menit
Meja 1: pendaftaran registrasi
Meja 2: wawancara
terarah Menjawab
Meja 3: pengukuran TB, pertanyaan
BB, IMT, LP, dan
Analisa lemak tubuh Kooperatif dan
Meja 4: pengukuran TD, berpartisipasi
Tahap Kegiatan Kegiatan Perawat/ Kegiatan Waktu
Mahasiswa Masyarakat

gula, dan kolestrol


Meja 5: konseling,
edukasi, dan tindak
lanjut lainnya
Penutup 4. Memberikan tindak Menyimak
lanjut pemeliharaan
kesehatan lansia
sesuai dengan 10
keadaan status menit
kesehatan saat ini.
5. Salam penutup Menjawab salam

D. Setting Tempat
.
Antrian:

Meja 1 Meja 2 Meja 3 Meja 4 Meja 5

1.

E. Rencana Evaluasi
1. Struktur
a. Rancangan kegiatan telah dibuat dan disetujui oleh pembimbing sebelum hari
pelaksanaan.
b. Adanya publikasi dan informasi yang disampaikan oleh kader kepada masyarakat
c. Adanya koordinasi dengan kader tentang pelaksanaan kegiatan posbindu sebelum
hari pelaksanaan.
d. Adanya persiapan yang baik terkait, sarana dan prasarana pelaksanaan kegiatan
posbindu
e. Tempat pelaksanaan kegiatan penyuluhan telah dikoordinasikan paling lambat 1
hari sebelum pelaksanaan posbindu
f. Tersedia alat/ media dan lingkungan kondusif untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan posbindu
2. Proses
a. Pelaksanaan pelayanan posbindu sesuai dengan waktu yang telah disepakati
b. Semua peserta tertib dalam menjalankan konsep 5 meja
c. Pencacatan pelaporan sesuai dengan standar
d. Konseling kesehatan dengan ahli
e. Terlaksananya kegiatan posbindu dengan menerapkan protokol kesehatan

3. Hasil
a. Terlaksana konsep 5 meja/konsep posbindu
b. Terpantaunya keadaan Kesehatan penderita PTM
c. Terpantaunya grafik dari perkembangan kesehatan penderita PTM
d. Teridentfikasi factor risiko penyakit tidak menular
e. Teridentifikasi kasus penyakit tidak menular di masyarakat
f. Terlaksananya konseling tentang keadaan kesehatan penderita PTM

Jakarta, 06 Maret 2023


Pembimbing Mahasiswa

(Ns. Ani Nuraeni, M.Kep, Sp.Kep.Kom) (Kelompok 5)

Anda mungkin juga menyukai