Anda di halaman 1dari 49

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

R DENGAN GANGGUAN SISTEM IMUN :


AKIBAT (HIV / AIDS) DI RUANG INTERNE
RSUD AL-IHSAN KOTA BANDUNG
Untuk memenuhi salah satu Tugas Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah II yang
diampu oleh Dosen : Ibu Anah Sasmita,.

Disusun Oleh :
Nama : R. Du’a Sania Alfan
NIM : P17320119072
Tingkat : II B

JURUSAN D-III KEPERAWATAN BANDUNG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. R DENGAN GANGGUAN SISTEM IMUN :
AKIBAT (HIV / AIDS) DI RUANG KEMUNING
RSUD HASAN SADIKIN KOTA BANDUNG

I. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Umur / Sex : 38 tahun / Laki - laki
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : Tamat SMA
Status Perkawinan : Menikah
Agama / Suku Bangsa : Islam / Minang - Indonesia
Alamat : Jalan Padasuka Indah B-109
No. Telepon / HP : 0811-2345-6789
Diagnosa Medis : HIV / AIDS
Tanggal Masuk RS : 5 Juni 2021 pukul 21.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 6 Juni 2021 pukul 08.00 WIB
Rujukan : RS Harapan Kasih
Pemberi Jaminan : BPJS
Sumber Informasi : Ibu kandung dan istri
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. M
Umur : 32 tahun
Hubungan dengan Klien : Istri
Pekerjaan : Pedagang
Agama / Suku Bangsa : Islam
Alamat : Jalan Padasuka Indah B-109
No. Telepon / HP : 0822-4321-8765
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan utama saat masuk RS
Klien masuk ke RSUD Kota Bandung rujukan dari Rumah Sakit
Harapan Kasih melalui IGD pada tanggal 05 juni 2021 dengan
keluhan demam hilang timbul sejak 2 bulan sebelum masuk rumah
sakit.
b) Keluhan utama saat dikaji
Saat dilakukan pengkajian tanggal 06 juni 2021 pada pukul
08.00 WIB, keluarga klien mengatakan klien mempunyai riwayat
hubungan sex bebas semenjak 3 tahun yang lalu.
Klien mengatakan badan letih, nafsu makannya kurang (makan
klien selama dirumah sakit hanya 2 sendok makan), muntah (-), mual
(+), tenggorokannya sakit saat menelan, klien mengatakan badannya
terasa lemas, pasien mengalami penurunan berat badan seberat 8 Kg,
nyeri pada perut nyeri tekan (+). Skala nyeri 5 – 6, tidur sering
terbangun pada malam hari. Klien kadang merasakan pusing, pasien
merasakan nyeri pada persendian saat istirahat dan aktivitas. Pasien
mengatakan dia tidak mampu untuk beraktivitas dari berbaring ke
posisi duduk sangat lemah. Klien mengatakan batuk berdahak, dada
sakit jika batuk, nafas sesak. Pendengaran pasien mulai terganggu pada
telinga bagian kanan, BAB (-).
Sejak 1 hari saat pengkajian selama dirawat dirumah sakit klien
tampak tidak menghabiskan porsi makan nya (hanya 2 sendok makan),
dan mengalami penurunan berat badan sebanyak 8 kg, klien tampak
lemah dan letih, klien tampak susah untuk beraktifitas secara mandiri,
klien tampak kurus, klien tampak meringis menahan sakit, klien
tampak pucat, mulut klien tampak ada sariawan dan kering, klien
tampak terbaring.
Pengkajian Nyeri
Pasien mengeluh nyeri tekan pada daerah perut. Nyeri
memberat jika pasien banyak melakukan aktivitas namun tidak diiringi
dengan makan yang cukup dan nyeri mulai berkurang jika pasien
mengompres hangat perutnya. Kualitas nyeri yang dirasakan seperti
tertusuk – tusuk. Nyeri dirasakan pada bagian perut dan ulu hati
dengan skala nyeri 5 – 6 dari rentang (0 – 10). Nyeri dirasakan hilang
timbul.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti ini
sebelumnya, keluarga mengatakan pasien tidak pernah dirawat di rumah
sakit sebelumnya.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan keluarganya tidak ada mengalami riwayat penyakit
yang sama dengan yang diderita klien dan tidak memiliki penyakit
keturunan seperti DM, Hipertensi, Jantung. Penyakit menular seperti,
TBC, HIV, Hepatitis, dll.
d. Pola Aktivitas Sehari – Hari
Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit

1) Nutrisi
a. Jenis Nasi, lauk, dan sayur Nasi, lauk (sumber
protein), sayuran, buah
b. Frekuensi 3x sehari 3x sehari
c. Porsi ½ porsi 2 sendok makan
d. Keluhan Nafsu makan menurun Klien mengatakan
tenggorokannya sakit saat
menelan, nafsu makan
berkurang, mual dan
muntah
e. Minum 6 - 7 gelas sehari 7 – 8 gelas
2) Eliminasi BAB
a. Frekuensi 2x sehari Belum BAB
b. Konsistensi Cair, lunak tidak padat Belum terkaji
c. Warna Kuning kecoklatan Belum terkaji
d. Bau Khas Belum terkaji
e. Keluhan Pada saat BAB, sedikit Pasien belum BAB sudah 1
diare hari
3) Eliminasi BAK
a. Frekuensi 4 - 5x sehari 5 - 6x sehari
b. Warna Kuning sedikit pekat Kuning jernih
c. Keluhan Tidak ada Tidak ada
4) Personal Hygiene
a. Mandi 2x sehari, mandiri 1x hari
b. Keramas 3x seminggu Belum pernah
c. Gosok gigi 3x sehari 1-2x sehari
d. Keluhan Klien tampak susah Kebutuhan klien dibantu
untuk beraktifitas secara
mandiri
5) Pola Istirahat Tidur
a. Tidur siang 1 jam 3 jam
b. Tidur malam 6 - 7 jam sehari 5 jam
c. Keluhan Tidak ada Klien mengatakan tidur
sering terbangun pada
malam hari

6) Latihan / Olahraga
a. Jenis Jogging Belum pernah
b. Frekuensi 1x dalam seminggu Belum pernah
c. Durasi 1 jam Belum pernah
d. Keterangan Pasien sudah tidak
melakukan aktivitas baik
olahraga atau perawatan
tubuh dengan mandiri
sejak 2 bulan yang lalu
7) Gaya Hidup
a. Merokok Ya Tidak pernah
b. Minuman keras Tidak pernah Tidak pernah
c. Gaya hidup Klien mempunyai -
riwayat hubungan sex
bebas semenjak 3 tahun
yang lalu
d. Obat-obatan Tidak pernah Tidak pernah
Terlarang

e. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum
Tingkat kesadaran : Composmentis (CM), GCS 13 (E4V4M5)
- Penampilan umum : Klien tampak pucat, lemah, letih dan
meringis.
- Tanda-tanda Vital
Suhu : 36,5º C
Nadi : 92 x/ menit
Respirasi : 22x/ menit
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
- Antropometri : Berat Badan : 51 kg (setelah sakit) 43 kg
(sebelum sakit)
Tinggi Badan : 160 cm
IMT : 43 = 16,79 (Under weight)
(1,6)²
BBI : (TB - 100) – (15% (TB - 100))
= (160 – 100) – (15% (160 – 100))
= 60 – 9
= 51 Kg
Kesimpulan : Gizi kurang baik.
1) Sistem Pernafasan
Bentuk simetris, adanya peningkatan usaha dan frekuensi
pernafasan, RR : 22x/menit. Klien mengatakan batuk berdahak, dada sakit
jika batuk, nafas sesak. Pola nafas cepat. Pasien tidak mampu batuk. Tidak
adanya penggunaan otot bantu pernafasan. Bentuk thorax normal, tidak
ada retraksi otot pernafasan, tidak ada pernapasan pursed lip breathing,
tidak adanya pernafasan cuping hidung. Tidak adanya alat bantu
pernafasan. Tidak adanya lesi, tidak adanya kemerahan dan tidak adanya
pembengkakan. Ekspansi dada bergerak secara simetris, Tidak ada nyeri
tekan. Perkusi : Sonor, Auskultasi : Ronchi basah.
2) Sistem Kardiovaskuler
Tidak terdapat lesi, tidak terdapat sianosis, tidak terdapat
pembengkakan, iktus kordis tak nampak, nadi 92x / menit, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran pada daerah jantung, CRT < 2 detik. JPV
tidak meningkat, tidak ada distensi vena jugularis. Perkusi : pekak. Bunyi
jantung S1 dan S2 reguler, tidak terdapat bunyi jantung tambahan, tidak
terdapat suara mur-mur.
3) Sistem Pencernaan
Tidak adanya lesi, tidak adanya pembengkakan, tidak ada
kemerahan. Bentuk abdomen simetris. Terdapat asites, konjungtiva
anemis, mata tidak cekung, rambut sedikit rontok, tidak ada gusi yang
membengkak, tenggorokannya sakit saat menelan, tidak adanya karies,
gigi tidak ompong, lidah posisinya simetris dan sedikit kotor, tidak ada
pembesaran tonsil. Warna kulit merata, tidak adanya massa atau
pembesaran. Bising usus 30x / menit, tidak terdengar bruit aorta
abdominalis, tidak terdengar desiran arteri, perkusi 4 kuadran suara
timpani, perkusi : tidak ada pembesaran hati, terdapat nyeri tekan pada
daerah perut dengan skala 5 – 6 (0 – 10).
4) Sistem Persyarafan
Status neurologi pasien tidak mengalami perubahan atau berada
dalam batas normal. Pasien dapat merasakan rasa asin, asam, manis, dan
pahit. Lidah normal, otot mengunyah kesan normal. Pasien dapat
menghirup dan mengenal bau-bauan. Penghidu kesan normal. Pasien
mampu mendengarkan apa yang dijelaskan dokter, perawat dan tim
kesehatan lainnya. Pasien mampu menjawab apa yang orang lain tanyakan.
Pendengaran normal. Pasien mampu melihat, ketajaman penglihatan kesan
normal, pupil normal, gerakan bola mata kesan normal, refleks kornea
normal. Sensasi kulit terhadap kasar, halus, tajam, lembek, kenyal dll
kesan normal. Tidak ada sakit kepala, tidak kesulitan untuk mengingat
sesuatu, ada kesulitan tidur karena nyeri yang dirasakan. Refleks fisiologis
(+), tidak ada kaku kuduk, brudzinsky 1,2 (-), kernig sign (-), lasaque (-).
GCS 13 (E4V4M5), pasien tidak tremor.
5) Sistem Endokrin
Tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid normal,
tidak ada bekas luka pada tiroid, tidak ada massa lain. Warna kulit sawo
matang, tidak adanya poliuri, polidipsi dan polifagi. Tidak ada benjolan
disekitar leher, tidak ada pembesaran pada kelenjar getah bening. Pasien
tampak lemah.
6) Sistem Genitourinaria
Tidak terdapat pembengkakan pada ginjal, warna urin kuning
sedikit pekat kadang kuning jernih, tidak nyeri saat berkemih, tidak ada
lesi tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri dibagian tersebut. Tidak
mengalami oliguria dan hematuria. Tidak mengalami gangguan BAK,
tidak ada urin menetes, tidak ada bangun malam karena BAK. Tidak ada
masalah dan keluhan dalam pengeluaran BAB. Hanya saja pada saat dikaji
pasien belum BAB.
7) Sistem Muskuloskeletal
Ekstremitas kiri dan kanan simetris, bentuk proporsional, warna
kulit sama dengan warna sekitar. Ekstremitas atas kiri terpasang infus RL
20 tpm. Tidak ditemukan adanya pembengkakan diarea lengan kanan atas.
Jumlah jari lengkap ada 10. Warna kulit pucat dan pasien tampak lemah.
Melakukan aktivitas dibantu. pasien merasakan nyeri pada persendian saat
istirahat dan aktivitas. CRT kembali lebih dari 2 detik. Elastisitas kulit
baik, kuku panjang dan sedikit kotor. Dapat merasakan sensasi panas,
dingin, suhu, raba. Akral hangat dan tidak terdapat salah satu tanda infeksi
pada lengan tangan atas.
Ekstremitas bawah kiri dan kanan simetris, bentuk proporsional
(tidak berbentuk X dan O), kuku kaki panjang, warna kulit sama dengan
warna sekitar dan pucat, tidak ditemukan adanya edema, tidak ada lesi dan
mengeluh nyeri pada persendian. Jumlah jari lengkap ada 10. Warna kuku
merah muda dan kuku kotor. Elastisitas kulit baik. Kulit terasa hangat.
Tidak terdapat sianosis.
Kanan – Kiri
5 5
4 4
 Skala 4, aktif dapat melawan gravitasi bertahan cukup kekuatan tidak
penuh.
 Skala 5, aktif dapat melawan gravitasi bertahan baik kekuatan penuh.
Kebutuhan klien dibantu. Pasien mengatakan dia tidak mampu untuk
beraktivitas dari berbaring ke posisi duduk sangat lemah.
8) Sistem Integumen dan Imunitas
Tidak ada lesi, tidak ada pembesaran, kulit pucat, tidak terdapat
sianosis, tidak ada pembengkakan diarea lain baik di tangan dan kakinya.
Kulit kepala sedikit kotor. Warna kulit merata. muka tampak pucat, Tidak
ada perubahan pigmentasi kulit. Elastisitas atau turgor kulit baik. Kulit
teraba hangat, kulit merah, tidak ada luka dekubitus. Pasien mengatakan
bahwa kulitnya terdapat ruam. Kulit tampak kering. Tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening.
9) Wicara dan THT
Mulut simetris. Pasien dapat mengatupkan gigi dan tersenyum,
tidak ada karies gigi, warna gigi kekuning – kuningan, warna gusi merah
muda, tidak ada nyeri tekan pada gigi dan gusi. Tidak ada memar disekitar
mulut dan jumlah gigi 32. Pasien dapat berbicara dengan jelas, dan dua
arah. Tidak ada keluhan pada saat berbicara. Pasien mampu
mengungkapkan apa yang ia rasakan. Pasien selalu mengajak keluarganya
untuk mengobrol. Tidak ditemukan adanya gigi palsu maupun kelainan
pada sekitar mulut. mulut klien tampak ada sariawan dan kering.
Telinga pasien simetris, warna telinga sama dengan warna sekitar,
tidak ada lesi, ukuran dan bentuk telinga proporsional, dan tidak adanya
nyeri tekan. Ada sedikit serumen. Pasien dapat mendengar dan menjawab
pertanyaan perawat dengan benar. Kemampuan mendengar antara telinga
kiri dan kanan sama. Pasien tidak memakai alat bantu dengar. Pendengaran
pasien mulai terganggu pada telinga bagian kanan.
Bentuk hidung simetris, ukuran dan bentuk hidung proporsional,
tidak adanya benjolan, tidak adanya secret, tidak adanya pernafasan cuping
hidung. Warna hidung sama dengan warna sekitar, tidak ada lesi. Pasien
dapat mencium bau-bauan, dan tidak adanya nyeri tekan. Tidak ada
edema, tidak ada pembengkakan pada mukosa hidung, tidak ada
pembesaran concha nasalis, tidak ada polip.
Pasien tampak kesulitan menelan, tidak ada radang di tenggorokan,
tidak ada pembesaran tonsil.
10) Sistem Penglihatan
Posisi mata simetris, alis mata simetris, distribusi alis merata,
tekstur rambut alis halus, hpergerakan alis mata kanan dan kiri naik turun.
Tidak ada lesi, posisi kelopak mata sejajar dengan ujung telinga bagian
atas, tidak ada benjolan, frekuensi refleks kedip 11x/ menit, bulu mata
melengkung keatas. Sklera putih/anikterik, konjungtiva anemis, dan mata
tidak cekung. Pupil mengecil saat terkena cahaya. Tidak adanya nyeri
tekan dan edema, mata tidak mengeluarkan cairan berlebih, kornea mata
jernih, tidak adanya kelainan di tepi iris. Pasien mampu membaca majalah
dan koran. Jarak penglihatan baik pasien mampu membaca dari jarak dekat
maupun jauh, tidak ada masalah penglihatan, seperti katarak, dll.
f. Data Psikologis
a) Status emosi
Emosi pasien stabil, pasien terlihat selalu berdoa untuk meminta
kesembuhan.
b) Kecemasan
Pasien mengatakan cemas dan gelisah.
c) Pola koping
Pasien dapat menyelesaikan masalah karena ia selalu mengemukakan
pendapatnya dan berdiskusi dengan keluarganya.
d) Gaya komunikasi
Pasien berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Sunda dan Minang
namun bisa juga dengan bahasa Indonesia dan komunikasinya terbuka.
Pasien berkomunikasi dengan suara keras sehingga keluarga dan perawat
bisa mendengarkan apa yang pasien ucapkan.. Pasien bisa berkomunikasi
dengan dua arah.
e) Konsep diri
 Body image : Pasien merasa gelisah dan murung karena dirawat di
RS.
 Ideal diri : Pasien ingin segera sembuh karena ingin berkumpul
kembali dengan keluarga di rumah juga rekan
dagangnya.
 Peran : Pasien sebagai seorang suami, dan seorang biasanya
selalu berangkat ke pasar untuk berdagang bersama
istrinya. Pasien selalu berdagang di pasar mulai dari
pukul 19.00 – 24.00 WIB.
 Identitas : Pasien merupakan seorang laki – laki, pasien akan
merasa canggung dan malu jika bagian genetalia
dibersihkan oleh perawat. Pasien biasanya meminta
agar keluarganya diajarkan untuk merawat area
intimnya.
 Harga diri : Pasien merasa tidak berdaya karena kondisinya saat
ini. Ketika di rumah, pasien biasanya dapat melakukan
sesuatu secara mandiri, akan tetapi saat ini pasien
membutuhkan bantuan orang lain.
g. Data Sosial
Pasien selalu memberikan responnya ketika diajak bicara dengan
seseorang baik itu orang dekat maupun tidak dekat, orang yang dekat dengan
pasien yaitu keluarganya sendiri dan orang yang sangat dipercayai oleh pasien
yaitu istri dan anaknya. Saat pasien sedang berinteraksi, tampaknya pasien
aktif dan kepribadiannya itu adalah terbuka dan ramah. Pasien senang berbagi
dan sering bersosialisasi dengan orang lain.

h. Data Spiritual
- Makna hidup : Pasien mengatakan bahwa ia akan taat
beribadah dan akan selalu bersyukur kepada
Allah dalam keadaan / kondisi bagaimanapun.
- Pandangan terhadap
Sosial : Pasien ingin segera sembuh dari penyakitnya,
pasien menganggap sakitnya adalah cobaan dari
Allah. Keluarga pasien selalu memberi
dukungan kepada pasien untuk selalu bersabar
dan berdoa. Pasien pasrah terhadap Tuhannya.
- Keyakinan akan
Sembuh : Pasien yakin akan sembuh dari sakitnya.
- Kemampuan beribadah
Saat sakit : Pasien melaksanakan sholat dengan keadaan
duduk di bed pasien dan hanya bisa berwudhu
dengan cara tayamum.
i. Data Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 05/06/2021 Pukul 21.20 WIB

Jenis Hasil Nilai Normal Satuan Keterangan


Pemeriksaan

Haemoglobin 10,3 13,0 – 16,0 (pria) g/dl Abnormal


12,0 – 14,0
(wanita)

RBC 3,72 4,5 – 5,5 (pria) 10^6/ul Abnormal


4,0 – 5,0 (wanita)

HCT 29,9 40,0 – 48,0 (pria) % Abnormal


37,0 – 43,0
(wanita)

MCV 80,4 - fl -

MCH 27,7 - Pg -

MCHC 34,4 - g/dl -

RDW – SD 36,8 - Fl -

RDW – CV 13,0 - % -

WBC 9,84 5,0 – 10,0 10³/uL Normal

EO 0,4 1–3 % Abnormal

BASO 0,1 0–3 % Normal

NEUT 81,9 50 – 70 % Abnormal

LYMPH 10,1 20 – 40 % Abnormal

MONO 7,5 2–8 % Normal

EO 0,04 10³/uL - -

BASO 0,01 10³/uL - -

NEUT 81,9 10³/uL - -

LYMPH 10,1 10³/uL - -

j. Program dan Rencana Pengobatan

No Nama Obat Dosis Rute Pemberian

1 Ibuprofen (Membantu 500 mg 3 x 1 Oral


menghilangkan nyeri
persendian)

2 Levofloxacin (antibiotik 500 mg 1 x 1 IV


untuk mengobati penyakit
akibat infeksi bakteri)

3 Ringer Laktat 500 ml 20 tpm IV

4 Dexamethasone 0,75 – 9 mg 3 x 1 Oral


(mengatasi peradangan,
reaksi alergi dan penyakit
autoimun)

5 Cotrimoxazole forte 800 mg 1 x 1 Oral


(menangani dan mencegah
PCP pada pasien dengan
daya tahan tubuh turun
seperti HIV / AIDS)

6 Loperamid 4 – 8 mg 3 x 1 Oral
(memperlambat
pergerakan usus sehingga
feses menjadi lebih padat)

7 Curcuma (menambah / 1 sendok teh 3 x 1 Oral


meningkatkan nafsu
makan)

8 Kalnex (menghentikan 250 mg 3 x 1 IV


pendarahan)

9 Vit. K (membantu proses 15 mg 3 x 1 IM


pembekuan darah)

10 Prosogan (mengatasi tukak 30 mg 1 x 1 Oral


lambung)

2. Analisa Data

Data Interprestasi Masalah

DS : Virus HIV masuk Gangguan rasa nyaman


Klien mengatakan nyeri kedalam nyeri
dibagian perut dan di
bagian persendian
DO : Merusak sel
- Adanya nyeri tekan
dibagian abdomen
dan dibagian
Menyerang limfosit T
persendian
sel Syaraf makrofag

Immunocompromise

Invasi kuman pathogen

Organ target

Saraf

Ensephalopasi akut

Gangguan rasa nyaman


nyeri

DS : Klien mempunyai Bersihan Jalan Nafas


Klien mengatakan batuk Tidak Efektif
berdahak, dada sakit jika
batuk, nafas sesak. riwayat hubungan sex
DO : bebas semenjak 3 tahun
- Pasien tampak tidak yang lalu
mampu batuk
- Terdapat suara Pasien terinfeksi HIV
nafas tambahan :
ronchi basah Virus beredar dalam
- Frekuensi nafas darah atau jaringan
meningkat, yakni mukosa
22 x / menit
Virus menginfeksi sel
yang mempunyai
molekul CD4 (Limfosit
T4, Monosit, Sel
Dendrit, Sel
Langerhans)

Masuk ke dalam sel


target dan mereplikasi
diri

Imunitas tubuh menurun

Tubuh rentan terhadap


infeksi

Infeksi pada sistem


pernafasan

Peradangan saluran
pernafasan dan jaringan
paru

Adanya sekresi di jalan


nafas

Tidak dapat
mengeluarkan sekret

Bersihan Jalan Nafas


Tidak Efektif
DS : Klien mempunyai Defisit Nutrisi
Pasien mengeluh nyeri pada riwayat hubungan sex
perut, nyeri tekan (+) dan bebas semenjak 3 tahun
nafsu makan menurun. yang lalu
DO :
- BB menurun lebih Pasien terinfeksi HIV
dari 10 %. BB awal
51 kg BB pada saat Virus beredar dalam
dikaji di RS 43 kg darah atau jaringan
dari TB 160 cm. mukosa
IMT (Underweight)
- Bising usus Virus menginfeksi sel
hiperaktif, 30 x / yang mempunyai
menit molekul CD4 (Limfosit
- Pasien tampak T4, Monosit, Sel
kesulitan menelan Dendrit, Sel
- Sariawan Langerhans)
- Pasien tampak
pucat Masuk ke dalam sel
- Rambut sedikit target dan mereplikasi
rontok diri
- Pasien hanya makan
2 sendok pada saat Imunitas tubuh menurun
di RS
Tubuh rentan terhadap
infeksi

Infeksi pada sistem


pencernaan

Infeksi jamur

Peradangan mulut

Sulit menelan dan


sariawan
Penurunan nafsu makan

Penurunan intake nutrisi

Penurunan BB

Defisit Nutrisi
DS : Klien mempunyai Intoleransi Aktivitas
Pasien mengatakan dia riwayat hubungan sex
tidak mampu untuk bebas semenjak 3 tahun
beraktivitas dari berbaring yang lalu
ke posisi duduk sangat
lemah. Pasien terinfeksi HIV
DO :
- Frekuensi jantung Virus beredar dalam
meningkat, yakni darah atau jaringan
92 x / menit mukosa
- Frekuensi nafas
meningkat, yakni Virus menginfeksi sel
22 x / menit yang mempunyai
molekul CD4 (Limfosit
T4, Monosit, Sel
Dendrit, Sel
Langerhans)

Masuk ke dalam sel


target dan mereplikasi
diri

Imunitas tubuh menurun

Tubuh rentan terhadap


infeksi
Infeksi pada sistem
pernafasan

Peradangan saluran
pernafasan dan jaringan
paru

Lisis dinding alveoli

Kerusakan alveoli

Kolaps saluran nafas


kecil saat ekspirasi

Gangguan perfusi
oksigen ke jaringan

Lemas / kelemahan

Intoleransi Aktivitas
DS : Klien mempunyai Gangguan Integritas
Pasien mengatakan bahwa riwayat hubungan sex Kulit / Jaringan
kulitnya terdapat ruam. bebas semenjak 3 tahun
DO : yang lalu
- Kulit tampak kering
- Kulit tampak merah Pasien terinfeksi HIV

Virus beredar dalam


darah atau jaringan
mukosa

Virus menginfeksi sel


yang mempunyai
molekul CD4 (Limfosit
T4, Monosit, Sel
Dendrit, Sel
Langerhans)

Masuk ke dalam sel


target dan mereplikasi
diri

Imunitas tubuh menurun

Tubuh rentan terhadap


infeksi

Organ target :
dermatologi

Kulit timbul ruam dan


tampak kering

Gangguan Integritas
Kulit / Jaringan
DS : HIV / AIDS Defisit Pengetahuan
Klien mempunyai riwayat
hubungan sex bebas Perubahan status
semenjak 3 tahun yang lalu kesehatan
DO :
- Menunjukkan Kurang terpapar
perilaku yang tidak informasi
sesuai dengan
anjuran yang telah Defisit pengetahuan
dijabarkan diatas
(melakukan sex
bebas)
- Menunjukkan
persepsi yang keliru
terhadap masalah
(pasien tidak
mengetahui
mengenai bahaya
bahaya sex bebas
yang merupakan
penyebab utama
timbulnya HIV /
AIDS)

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1) Gangguan rasa nyaman/nyeri b.d Virus HIV d.d Klien mengatakan nyeri dibagian
abdomen dan dibagian persendian, adanya ruam dibgian perut dan menjalar ke
bagian tangan, kakiyang menimbulkan rasa gatal, nyeri dan panas, skala nyeri 5-6
(0-10)
2) Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d Sekresi yang tertahan di jalan nafas d.d
Klien mengatakan batuk berdahak, dada sakit jika batuk, nafas sesak, Pasien
tampak tidak mampu batuk, Terdapat suara nafas tambahan : ronchi basah,
Frekuensi nafas meningkat, yakni 22 x / menit
3) Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan menelan d.d Pasien mengeluh nyeri pada
perut, nyeri tekan (+) dan nafsu makan menurun, BB menurun lebih dari 10 %.
BB awal 51 kg BB pada saat dikaji di RS 43 kg dari TB 160 cm. IMT
(Underweight), Bising usus hiperaktif, 30 x / menit, Pasien tampak kesulitan
menelan, Sariawan, Pasien tampak pucat, Rambut sedikit rontok, Pasien hanya
makan 2 sendok pada saat di RS
4) Intoleransi Aktivitas b.d Lemas / Kelemahan d.d Pasien mengatakan dia tidak
mampu untuk beraktivitas dari berbaring ke posisi duduk sangat lemah, Frekuensi
jantung meningkat, yakni 92 x / menit, Frekuensi nafas meningkat, yakni 22 x /
menit
5) Gangguan Integritas Kulit / Jaringan b.d Virus HIV menyerang target organ
dermatologi (kulit) d.d Pasien mengatakan bahwa kulitnya terdapat ruam, Kulit
tampak kering, Kulit tampak merah
6) Defisit Pengetahuan b.d Kurang terpapar informasi d.d Klien mempunyai riwayat
hubungan sex bebas semenjak 3 tahun yang lalu, Menunjukkan perilaku yang
tidak sesuai dengan anjuran yang telah dijabarkan diatas (melakukan sex bebas),
Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah (pasien tidak mengetahui
mengenai bahaya bahaya sex bebas yang merupakan penyebab utama timbulnya
HIV / AIDS)

III. INTERVENSI KEPERAWATAN


No Diagnosa Intervensi
Tujuan Tindakan Rasional
Keperawatan
1 Gangguan rasa Setelah dilakukan 1) Lakukan 1) Dengan
nyaman/nyeri b.d Asuhan Keperawatan pengkajian mengetahui
Virus HIV d.d selama 2 x 24 jam nyeri secara lokasi nyeri dan
Klien mengatakan diharapkan nyeri komprehensif karakteristik yang
nyeri dibagian dapat berukurang termasuklokasi, lainnya dapat
abdomen dan dengan kreteria hasil memudahkan
dibagian sebagai berikut : karakteristik, melakukan
persendian, adanya - Pasien dapat durasi,frekuens implementasi
ruam dibgian perut mengontrol i, kualitas dan
dan menjalar ke nyerinya factor
bagian tangan, - Skala nyeri presipitasi. 2) Lingkungan yang
kakiyang berkurang 2) Control nyaman dapat
menimbulkan rasa dari lingkungan meminimalisir
gatal, nyeri dan skala 6 yang dapat nyeri yang
panas menjadi skala mempengaruhi dirasakan oleh
3 nyeri, seperti pasien
- Klien suhu ruangan,
mengatakan pencahayaan
nyeri dan kebisingan.
sudah 3) Ajarkan
berkurang tentang tehnik 3) Dengan teknik
- Dapat nonfarmakolog farmakologi klien
mengenali i. dapat
faktor nyeri meminimalisirka
n nyeri ketika
dirumah atau
mendesak

4) Pemberian
4) Berikan analgetik dapat
analgetik untuk membantu
mengurangi nyeri
mengurangi 5) Teknik distraksi
nyeri. dapat membantu
5) Ajarkan teknik mengalihkan
distraksi perhatian pasien
ketika nyeri
2 Bersihan Jalan Setelah dilakukan 1) Monitor 1) Mengetahui
Nafas Tidak Asuhan Keperawatan frekuensi, dan adanya kesulitan
Efektif b.d Sekresi selama 3 x 24 jam bunyi nafas pasien dalam
yang tertahan di diharapkan bersihan tambahan 3 x 1 bernafas
jalan nafas d.d jalan nafas dimulai pukul
Klien mengatakan meningkat, dengan 08.00 WIB
batuk berdahak, Kriteria Hasil : 2) Posisikan semi 2) Meningkatkan
dada sakit jika - Batuk efektif fowler atau ekspansi dada
batuk, nafas sesak, meningkat fowler dan pengeluaran
Pasien tampak - Nyeri dada sputum
tidak mampu menurun 3) Berikan air 3) Mengencerkan
batuk, Terdapat - Sesak nafas minum yang lendir / sputum
suara nafas menurun hangat yang menetap di
tambahan : ronchi - Ronchi basah jalan nafas
basah, Frekuensi menurun 4) Ajarkan batuk 4) Mengeluarkan
nafas meningkat, - Frekuensi efektif sputum yang
yakni 22 x / menit nafas berebih dalam
membaik, jalan nafas
yakni 16 – 20 5) Kolaborasi 5) Mengobati
x / menit dalam infeksi bakteri
pemberian pada saluran
levofloxacin pernafasan
500 mg 1 x 1
IV setiap pukul
10.00 WIB
6) Kolaborasi 6) Mengatasi
dengan tim peradangan di
medis dalam tenggorokan
pemberian
Dexamethason
e 0,75 – 9 mg 3
x 1 via oral
dimulai pukul
08.15 WIB
7) Kolaborasi 7) Menangani dan
dalam mencegah PCP
pemberian pada pasien HIV
Cotrimoxazole yang mempunyai
forte 800 mg 1 daya tahan tubuh
x 1 Oral setiap menurun
pukul 08.15
WIB
3 Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan 1) Monitor asupan 1) Mengetahui
Ketidakmampuan Asuhan Keperawatan dan status nutrisi
menelan d.d Pasien selama 3 x 24 jam pengeluaran pasien dalam
mengeluh nyeri diharapkan status makanan dan kategori
pada perut, nyeri nutrisi membaik, BB setiap kurus,sedang /
tekan (+) dan nafsu dengan Kriteria pukul 08.00 gemuk untuk
makan menurun, Hasil : WIB mempermudah
BB menurun lebih - Keluhan dalam
dari 10 %. BB nyeri pada menetapkan
awal 51 kg BB bagian perut / diagnosa dan
pada saat dikaji di abdomen intervensi
RS 43 kg dari TB menurun selanjutnya
160 cm. IMT - Nafsu makan 2) Lakukan oral 2) Keadaan mulut
(Underweight), membaik hygiene yang bersih dan
Bising usus - BB sebelum makan segar agar
hiperaktif, 30 x / meningkat meningkatkan
menit, Pasien - Bising usus motivasi makan
tampak kesulitan membaik, pasien
menelan, yakni 5 – 25 3) Sajikan 3) Menurunkan rasa
Sariawan, Pasien x / menit makanan dalam mual yang
tampak pucat, - Kesulitan keadaan masih dirasakan sebagai
Rambut sedikit menelan hangat dan pemicu
rontok, Pasien menurun porsi sedikit timbulnya
hanya makan 2 - Sariawan namun sering muntah
sendok pada saat di menurun 4) Kolaborasi 4) Mempermudah
RS - Pucat dengan tim dalam
menurun medis dalam memasukkan
- Rambut pemberian makanan dan
rontok makan dan obat pada pasien
menurun obat melalui yang mengalami
- Porsi makan NGT kesulitan
meningkat menelan
makanan
5) Kolaborasi 5) Meningkatkan /
dengan tim menambah nafsu
medis dalam makan
pemberian
curcuma 1
sendok teh 3 x
1 oral.
6) Kolaborasi 6) Mengatasi tukak
dengan tim lambung
medis dalam
pemberian
prosogan 30
mg 1 x 1 oral
4 Intoleransi Setelah dilakukan 1) Monitor 1) Mengetahui
Aktivitas b.d Asuhan Keperawatan kelelahan fisik penyebab dari
Lemas / selama 3 x 24 jam dan emosional kelemahan pada
Kelemahan d.d diharapkan toleransi 3 x 1 dimulai pasien
Pasien mengatakan aktivitas meningkat, pukul 08.40
dia tidak mampu dengan Kriteria WIB
untuk beraktivitas Hasil : 2) Lakukan 2) Meningkatkan
dari berbaring ke - Kemudahan latihan ROM kekuatan otot dan
posisi duduk dalam aktif mencegah
sangat lemah, melakukan kekakuan
Frekuensi nafas aktivitas 3) Berikan 3) Menurunkan
meningkat, yakni meningkat aktivitas stress dan
22 x / menit - Keluhan distraksi yang memberikan
lemah menyenangkan ketenangan
menurun (mendengarkan
- Frekuensi musik,
nadi mengobrol,
membaik, membaca)
yakni 60 – 4) Kolaborasi 4) Meningkatkan
100 x / menit dengan ahli status nutrisi
- Frekuensi gizi tentang pasien
nafas cara
membaik, meningkatkan
yakni 16 – 20 asupan
x / menit makanan

5 Gangguan Setelah dilakukan 1) Monitor tanda 1) Mengetahui


Integritas Kulit / Asuhan Keperawatan – tanda infeksi adanya proses
Jaringan b.d Virus selama 3 x 24 jam infeksi untuk
HIV menyerang diharapkan integritas melakukan
target organ kulit / jaringan pencegahan dini
dermatologi (kulit) meningkat, dengan 2) Ubah posisi 2) Mencegah
d.d Pasien Kriteria Hasil : pasien miring adanya luka
mengatakan bahwa - Ruam kiri – kanan dekubitus
kulitnya terdapat menurun setiap 2 jam
ruam, Kulit tampak - Kulit kering sekali.
kering, Kulit menurun / 3) Beri lotion 3) Meningkatkan
tampak merah hidrasi kulit pada tubuh hidrasi kulit
meningkat yang
- Kulit merah mengalami
menurun kering
4) Anjurkan 4) Meningkatkan
minum air kelembaban kulit
yang cukup serta
dan memperbaiki
meningkatkan elastisitas kulit
asupan sayuran
atau buah –
buahan

6 Defisit Setelah dilakukan 1) Identifikasi 1) Memaksimalkan


Pengetahuan b.d Asuhan Keperawatan kesiapan dan agar informasi
Kurang terpapar selama 3 x 24 jam kemampuan yang
informasi d.d Klien diharapkan tingkat menerima disampaikan
mempunyai pengetahuan informasi diterima dengan
riwayat hubungan meningkat, dengan baik.
sex bebas Kriteria Hasil : 2) Sediakan materi 2) Pemberian
semenjak 3 tahun - Perilaku dan media edukasi melalui
yang lalu, sesuai pendidikan media akan lebih
Menunjukkan anjuran kesehatan efektif, media
perilaku yang tidak meningkat sebagai alat bantu
sesuai dengan - Kemampuan untuk
anjuran yang telah menjelaskan memberikan
dijabarkan diatas tentang suatu edukasi sehingga
(melakukan sex topik dapat terserap
bebas), meningkat dan mudah
Menunjukkan - Perilaku diingat
persepsi yang sesuai oleh pasien dan
keliru terhadap dengan keluarga.
masalah (pasien pengetahuan 3) Jadwalkan 3) Pendidikan
tidak mengetahui meningkat pendidikan kesehatan
mengenai bahaya - Pertanyaan kesehatan dilakukan pada
bahaya sex bebas tentang sesuai saat pasien
yang merupakan masalah yang kesepakatan diperbolehkan
penyebab utama dihadapi pulang. Agar
timbulnya HIV / menurun informasi yang
AIDS) diberikan masih
diingat dan
nantinya
mempermudah
pasien dalam
pelaksanaan
secara mandiri di
rumah.
4) Jelaskan faktor 4) Meningkatkan
risiko yang pengetahuan
dapat pasien mengenai
mempengaruhi penyakit HIV /
timbulnya AIDS untuk
penyakit HIV mencegah
penyakit berulang
pada keluarganya
yang lain
5) Ajarkan 5) Meningkatkan
perilaku hidup kualitas kese
bersih dan sehat hatan
untuk
menghindari
penyakit HIV

IV. IMPLEMENTASI
No Tanggal dan Tindakan Diagnosa Paraf
Jam Keperawatan
1 6 / 6 / 2021
Pukul 08.00
WIB Monitor asupan dan pengeluaran 3
makanan dan BB setiap pukul
08.00 WIB
E/ Pasien mengatakan hanya
menghabisakan 2 sendok makan
selama di RS, mual (+) namun
muntah (-).
Pasien tampak kurus, pada saat
dikaji adanya penurunan BB lebih
dari 10% dari BB sebelum ke RS
yakni 51 kg. Kali ini BB pasien
43 kg, dengan hasil IMT
(Underweight)
Pukul 08.00 Lakukan pengkajian nyeri secara 1
WIB
komprehensif termasuklokasi,
karakteristik, durasi,frekuensi,
kualitas dan factor presipitasi.
E/ Klien mengatakan merasakan
nyeri dibagian perut dan
persendiaannya.

Pukul Control lingkungan yang dapat


08.0.0WIB
mempengaruhi nyeri, seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan.
E/ Klien berada diruangan yang
cukup pencahayaan dan suhu
normal tetapi klien berada
diruangan yang sedikit ramai
Pukul 08.00
WIB

Memonitor frekuensi, dan bunyi 2


nafas tambahan
E/ Frekuensi nafas pasien
meningkat, pasien mengatakan
sesak nafas dan terdapat bunyi
tambahan ronchi pada saat di
auskultasi
Memposisikan semi fowler atau 2
fowler
E/ Pasien mengatakan kesulitan
bernafasnya menurun saat
diberikan posisi duduk.
Pukul 08.10 Berkolaborasi dengan tim medis 2
WIB
dalam pemberian Dexamethasone
0,75 – 9 mg 3 x 1 via oral dimulai
pukul 08.15 WIB
E/ Pasien kooperatif selama
proses pemberian obat
berlangsung. Tidak ada keluhan
selama proses pemberian obat.
Pasien tampak tenang.
Berkolaborasi dalam pemberian 2
Cotrimoxazole forte 800 mg 1 x 1
Oral setiap pukul 08.15 WIB
E/ Pasien kooperatif selama
proses pemberian obat
berlangsung. Tidak ada keluhan
selama proses pemberian obat.
Pasien tampak tenang. Pasien
mengatakan bahwa ia berharap
nantinya dahak di jalan nafasnya
bisa keluar
Pukul 08.20 Melakukan oral hygiene sebelum 3
WIB
makan
E/ Pasien mengatakan nafas segar
dan tidak bau mulut. Pasien
merasakan bahwa keinginan /
nafsu makannya meningkat.
Berkolaborasi dengan tim medis 3
dalam pemberian curcuma 1
sendok teh 3 x 1 oral.
E/ Pasien mengatakan bahwa ia
berharap setelah pemberian obat,
porsi makannya meningkat dan
nafsu makannya membaik
Pukul 08.20 Berkolaborasi dengan tim medis 3
WIB
dalam pemberian makan dan obat
melalui NGT
E/ Pasien mengatakan bahwa
dirinya kesulitan menelan dan
terdapat sariawan. Pasien juga
mengatakan ada nyeri tekan pada
bagian perutnya dengan skala 5 –
6. Sehingga perawat berkolaborasi
dalam pemberian makan dan obat
oral melalui NGT. Pasien tampak
pucat, rambut sedikit rontok,
bising usus hiperaktif yakni 30 x /
menit
Menyajikan makanan dalam 3
keadaan masih hangat dan porsi
sedikit namun sering
E/ Pasien mengatakan dengan
diberikan makanan hangat mual
yang dirasakan berkurang. Pasien
tampak tidak muntah
Memberikan cairan oral yang 2
hangat
E/ Pasien mengatakan setelah
diberikan minum hangat,
tubuhnya merasa lebih nyaman
Pukul 08.40 Memonitor kelelahan fisik dan 4
WIB emosional 3 x 1 dimulai pukul
08.40 WIB
E/ Pasien mengatakan dia tidak
mampu untuk beraktivitas dari
berbaring ke posisi duduk sangat
lemah. Kebutuhan klien dibantu.
Pasien tampak lemah.
Pukul 09.00 Berkolaborasi dengan tim medis 3
WIB
dalam pemberian prosogan 30 mg
1 x 1 oral setiap pukul 09.00 WIB
E/ Pasien mengatakan nyeri ulu
hati. Ia berharap setelah
pemberian obat, pasien tidak
mengalami tukak lambung
Pukul 10.00 Berkolaborasi dalam pemberian 2
WIB
levofloxacin 500 mg 1 x 1 IV
setiap pukul 10.00 WIB
E/ Pasien kooperatif selama
proses pemberian obat
berlangsung. Tidak ada keluhan
selama proses pemberian obat.
Pasien tampak tenang.
Mengubah posisi pasien miring 5
kiri – kanan setiap 2 jam sekali.
E/ Pasien dirubah posisi dengan
dibantu oleh perawat. Pasien
diubah posisi ke sebelah kanan
terlebih dahulu. Pasien
mengatakan nyaman setelah
perubahan posisi.
Memonitor tanda – tanda infeksi 5
E/ Pada saat pasien diubah posisi,
tubuh pasien tampak adanya
kemerahan, namun tidak terdapat
nyeri dibagian punggung. Tubuh
pasien teraba hangat namun tidak
terdapat sianosis dan luka
decubitus
Kolaborasi pemberian obat 1
ibuprofen 3x1 3,2gr
E/ Klien mampu meminum obat
dan tidak ada alergi obat-obatan
Pukul 10.30
WIB
Memberikan aktivitas distraksi 4
yang menyenangkan
(mendengarkan musik,
mengobrol, membaca)
E/ Pasien mengatakan bahwa
dirinya suka mendengarkan musik
jazz, pasien tampak rileks dan
mendengarkan musik sambil
tertidur.
Pukul 12.00 Mengidentifikasi kesiapan dan 6
WIB
kemampuan menerima informasi
E/ Pasien mampu mendengar dan
berkomunikasi dengan baik,
hanya saja pasien merasa
badannya kurang fit untuk
mendapat informasi ataupun
mengingat sesuatu. Jadi pasien
tidak siap diberikan penkes pada
hari pertama perawatan.
Menjadwalkan pendidikan 6
kesehatan sesuai kesepakatan
E/ Pasien mengatakan bahwa ia
siap menerima penkes pada hari
kedua
Pukul 12.00 Mengubah posisi pasien miring 5
WIB
kiri – kanan setiap 2 jam sekali.
E/ Pasien dirubah posisi dengan
dibantu oleh perawat. Pasien
diubah posisi ke sebelah kiri.
Pasien mengatakan nyaman
setelah perubahan posisi.
Pukul 12.30 Menyajikan makanan dalam 3
WIB
keadaan masih hangat dan porsi
sedikit namun sering
E/ Pasien mengatakan mual
berkurang pada saat diberikan
makanan yang hangat
Memberikan asupan cairan yang 2
hangat
E/ Pasien mengatakan keinginan
untuk mengeluarkan dahak
meningkat. Pasien merasa lebih
nyaman pada saat diberikan air
hangat.
Pukul 13.30 Mengajarkan batuk efektif 2
WIB
E/ Pasien mengatakan dengan
banyak minum air hangat,
meningkatkan keinginannya untuk
batuk dan mengeluarkan dahak.
Dahak tampak kental. Pasien
mengatakan bahwa dirinya sudah
mengetahui cara batuk efektif dan
akan melakukannya secara
mandiri sesering mungkin agar
dahaknya tidak menumpuk di
jalan nafasnya.
Pukul 14.0 WIB Mengajarkan teknik non 1
farmakologi
E/ klien diajarkan teknik relaksasi
dan klien mengatakan nyaman
dengan teknik tersebut
No Tanggal dan Tindakan Diagnosa Paraf
Jam Keperawatan

2 7 / 6 / 2021 Memandikan pasien 4


Pukul 07.00
E/ Pasien mengatakan bahwa
WIB
kulitnya banyak terdapat ruam.
Kulit tampak kering.
Memberikan lotion pada tubuh 5
yang mengalami kering
E/ Pasien mengatakan kulitnya
lembab dan tampak lembab
Menganjurkan minum air yang 5
cukup dan meningkatkan asupan
sayuran atau buah – buahan
E/ Pasien mengatakan akan
meningkatkan konsumsi sayur dan
buah untuk menjaga kesehatan
kulitnya
Pukul 08.00
WIB
Monitor asupan dan pengeluaran 3
makanan dan BB setiap pukul
08.00 WIB
E/ Pasien mengatakan nafsu
makannya meningkat, pasien
mampu menerima makanan yang
diberikan perawat selama di RS,
mual (+) namun muntah (-).
Konsumsi makanan meningkat.
Pukul 08.00
WIB
Memonitor frekuensi, dan bunyi 2
nafas tambahan
E/ Frekuensi nafas pasien
membaik yakni 20 x / menit,
pasien mengatakan masih sesak
nafas karena masih terdapat dahak
yang tertahan di jalan nafasnya
dan masih terdapat bunyi
tambahan ronchi pada saat di
auskultasi
Mempertahankan posisi semi 2
fowler atau fowler
E/ Pasien mengatakan kesulitan
bernafasnya menurun saat
diberikan posisi duduk. Sesak
dirasakan berkurang.
Pukul 08.10 Berkolaborasi dengan tim medis 2
WIB
dalam pemberian Dexamethasone
0,75 – 9 mg 3 x 1 via oral dimulai
pukul 08.15 WIB
E/ Pasien kooperatif selama
proses pemberian obat
berlangsung. Tidak ada keluhan
selama proses pemberian obat.
Pasien tampak tenang.
Berkolaborasi dalam pemberian 2
Cotrimoxazole forte 800 mg 1 x 1
Oral setiap pukul 08.15 WIB
E/ Pasien kooperatif selama
proses pemberian obat
berlangsung. Tidak ada keluhan
selama proses pemberian obat.
Pasien tampak tenang. Pasien
mengatakan bahwa penumpukan
dahak di jalan nafasnya
tampaknya mulai banyak keluar
Pukul 08.15 Mengobservasi skala nyeri 1
WIB
E/ klien mengatakan nyerinya di
skala 4-5 (0-10)
Pukul 08.20 Melakukan oral hygiene sebelum 3
makan
WIB E/ Pasien mengatakan nafas segar
dan tidak bau mulut. Pasien
merasakan bahwa keinginan /
nafsu makannya meningkat.
Berkolaborasi dengan tim medis 3
dalam pemberian curcuma 1
sendok teh 3 x 1 oral.
E/ Pasien mengatakan bahwa
setelah pemberian obat, porsi
makannya meningkat dan nafsu
makannya membaik. Pasien tidak
tampak mengalami muntah.
Pukul 08.20 Berkolaborasi dengan tim medis 3
WIB
dalam pemberian makan dan obat
melalui NGT
E/ Pasien mengatakan bahwa
kesulitan menelan mulai menurun
dan terdapat sariawan. Pasien juga
mengatakan nyeri tekan pada
bagian perutnya menurun dengan
skala 3. Pucat pada pasien
menurun, rambut rontok, bising
usus membaik yakni 25 x / menit
Menyajikan makanan dalam 3
keadaan masih hangat dan porsi
sedikit namun sering
E/ Pasien mengatakan dengan
diberikan makanan hangat mual
yang dirasakan berkurang. Pasien
tampak tidak muntah
Memberikan cairan oral yang 2
hangat
E/ Pasien mengatakan setelah
diberikan minum hangat,
tubuhnya merasa lebih nyaman
Pukul 08.40 Memonitor kelelahan fisik dan 4
WIB
emosional 3 x 1 dimulai pukul
08.40 WIB
E/ Pasien mengatakan kelemahan
pada saat bergerak mulai
berkurang atau menurun.
Kebutuhan klien masih dibantu
namun sudah ada yang bisa
melakukan aktivitas yang ringan
secara mandiri misalnya menyisir
rambut. Lemah pada pasien mulai
menurun.
Pukul 09.00 Berkolaborasi dengan tim medis 3
WIB
dalam pemberian prosogan 30 mg
1 x 1 oral setiap pukul 09.00 WIB
E/ Pasien mengatakan nyeri ulu
hati menurun. Pasien mengatakan
tidak terasa perih yang berlebihan
pada lambung.
Pukul 10.00 Berkolaborasi dalam pemberian 2
WIB
levofloxacin 500 mg 1 x 1 IV
setiap pukul 10.00 WIB
E/ Pasien kooperatif selama
proses pemberian obat
berlangsung. Tidak ada keluhan
selama proses pemberian obat.
Pasien tampak tenang.
Mengubah posisi pasien miring 5
kiri – kanan setiap 2 jam sekali.
E/ Pasien merubah posisi dengan
dengan mandiri. Pasien diubah
posisi ke sebelah kanan terlebih
dahulu. Pasien mengatakan
nyaman setelah perubahan posisi.
Setelah itu pasien mengatakan
akan rutin mengubah posisinya
secara mandiri ke kiri maupun ke
kanan.
Memonitor tanda – tanda infeksi 5
E/ Pada saat pasien diubah posisi,
kemerahan pada tubuh pasien
mulai menurun, tidak terdapat
nyeri dibagian punggung. Tubuh
pasien teraba hangat namun tidak
terdapat sianosis dan luka
decubitus

Pukul 10.30
WIB Memberikan aktivitas distraksi 4
yang menyenangkan
(mendengarkan musik,
mengobrol, membaca)
E/ Pasien mengatakan bahwa
dirinya ingin menonton TV,
setelah 20 menit menonton TV
pasien tampak tertidur.
Pukul 12.30 Menyajikan makanan dalam 3
WIB
keadaan masih hangat dan porsi
sedikit namun sering
E/ Pasien mengatakan mual
berkurang pada saat diberikan
makanan yang hangat
Memberikan asupan cairan yang 2
hangat
E/ Pasien mengatakan keinginan
untuk mengeluarkan dahak
meningkat. Pasien merasa lebih
nyaman pada saat diberikan air
hangat.
Pukul 13.30 Kolaborasi dengan dokter 1
WIB
pemberian analgetik
E/ Klien tidak ada alergi terhadap
obat
Pukul 13.30 Mengajarkan batuk efektif 2
WIB
E/ Pasien mengatakan mampu
melakukan batuk efektif tanpa
arahan perawat. Dahak yang
dikeluarkan tampak banyak dan
masih tampak kental.
Pukul 13.35 Menyediakan materi dan media 6
WIB
pendidikan kesehatan
E/ Perawat menyiapkan leaflet
untuk diberikan kepada pasien.
Pasien mengatakan dirinya senang
diberikan bahan bacaan untuk
mengingatkan terus mengenai
informasi yang nantinya dibahas
Pukul 14.00 Menjelaskan faktor risiko yang 6
WIB
dapat mempengaruhi timbulnya
penyakit HIV
E/ Pada saat diberikan penjelasan
pasien mengatakan bahwa dirinya
paham tentang topik pembahasan.
Perilaku sesuai anjuran meningkat
Kemampuan menjelaskan tentang
suatu topik meningkat
Mengajarkan perilaku hidup 6
bersih dan sehat untuk
menghindari penyakit HIV
E/ Perilaku sesuai dengan
pengetahuan meningkat. Pasien
mengatakan bahwa dirinya akan
berhenti sex bebas dan disaksikan
oleh istrinya. Istrinya akan selalu
mengontrol aktivitas pasien.
Pertanyaan tentang masalah yang
dihadapi menurun.

No Tanggal dan Tindakan Diagnosa Paraf


Jam Keperawatan

3 8 / 6 / 2021 Memfasilitasi pasien pada saat 3


Pukul 07.00
dimandikan oleh istrinya
WIB
E/ Pasien mengatakan bahwa
ruam pada kulitnya tampak
menurun. Kulit tampak lembab.
Hidrasi kulit meningkat.
Mengobservasii nyeri 1
E/ Klien mengatakan nyerinya
sudah berkurang dengan skala 3
Memberikan lotion pada tubuh 5
yang mengalami kering
E/ Pasien mengatakan kulitnya
lembab dan elastisitas kulit
meningkat. Kemerahan pada
tubuh menurun.
Pukul 07.45 Melakukan latihan ROM aktif 4
WIB
E/ Pasien mengatakan mudah
dalam melakukan aktivitas dan
aktivitas meningkat. Keluhan
lemah menurun
Pukul 08.00
WIB
Monitor asupan dan pengeluaran 3
makanan dan BB setiap pukul
08.00 WIB
E/ Pasien mengatakan nafsu
makannya meningkat, pasien
mampu menerima makanan yang
diberikan perawat selama di RS,
mual (-) namun muntah (-).
Konsumsi makanan meningkat.
Pucat menurun, rambut rontok
mulai menurun.
Pukul 08.00
WIB
Memonitor frekuensi, dan bunyi 2
nafas tambahan
E/ Frekuensi nafas pasien
membaik yakni 18 x / menit,
pasien mengatakan tidak
mengalami sesak dan tidak nyeri
dada. Pada saat diaskultasi ronchi
menurun. Bunyi nafas tambahan
samar.
Mempertahankan posisi semi 2
fowler atau fowler
E/ Pasien mengatakan kesulitan
bernafasnya menurun saat
diberikan posisi duduk. Pasien
tidak mengalami sesak. Dahak
yang dikeluarkan tampak sedikit
dan tidak kental.
Pukul 08.10 Berkolaborasi dengan tim medis 2
WIB
dalam pemberian Dexamethasone
0,75 – 9 mg 3 x 1 via oral dimulai
pukul 08.15 WIB
E/ Pasien kooperatif selama
proses pemberian obat
berlangsung. Tidak ada keluhan
selama proses pemberian obat.
Pasien tampak tenang.
Berkolaborasi dalam pemberian 2
Cotrimoxazole forte 800 mg 1 x 1
Oral setiap pukul 08.15 WIB
E/ Pasien kooperatif selama
proses pemberian obat
berlangsung. Tidak ada keluhan
selama proses pemberian obat.
Pasien tampak tenang. Pasien
mengatakan bahwa penumpukan
dahak di jalan nafasnya tampak
menurun.
Pukul 08.20 Melakukan oral hygiene sebelum 3
WIB
makan
E/ Pasien mengatakan nafas segar
dan tidak bau mulut. Pasien
merasakan bahwa keinginan /
nafsu makannya meningkat.
Pasien mampu menyikat gigi
secara mandiri
Berkolaborasi dengan tim medis 3
dalam pemberian curcuma 1
sendok teh 3 x 1 oral.
E/ Pasien mengatakan bahwa
setelah pemberian obat, porsi
makannya meningkat dan nafsu
makannya membaik. Pasien tidak
tampak mengalami muntah.
Pukul 08.20 Berkolaborasi dengan tim medis 3
WIB
dalam pemberian makan
E/ Pasien mengatakan bahwa
kesulitan menelan menurun dan
sariawan tampak membaik dan
menurun. Pasien makan dan
minum tanpa menggunakan
selang NGT. Pasien juga
mengatakan nyeri tekan pada
bagian perutnya menurun dengan
skala 2. Pucat pada pasien
menurun, rambut rontok menurun,
bising usus membaik yakni 18 x /
menit
Menyajikan makanan dalam 3
keadaan masih hangat dan porsi
sedikit namun sering
E/ Pasien mengatakan dengan
diberikan makanan hangat mual
tidak dirasakan. Pasien tampak
tidak muntah
Memberikan cairan oral yang 2
hangat
E/ Pasien mengatakan setelah
diberikan minum hangat,
tubuhnya merasa lebih nyaman
Pukul 08.40 Memonitor kelelahan fisik dan 4
WIB
emosional 3 x 1 dimulai pukul
08.40 WIB
E/ Pasien mengatakan kelemahan
pada saat bergerak menurun.
Kebutuhan klien sudah mampu
dilakukannya secara mandiri.
Lemah pada pasien menurun.
Pukul 09.00 Berkolaborasi dengan tim medis 3
WIB
dalam pemberian prosogan 30 mg
1 x 1 oral setiap pukul 09.00 WIB
E/ Pasien mengatakan nyeri ulu
hati menurun. Pasien mengatakan
lambungnya tidak memiliki
masalah
Pukul 10.00 Berkolaborasi dalam pemberian 2
WIB
levofloxacin 500 mg 1 x 1 IV
setiap pukul 10.00 WIB
E/ Pasien kooperatif selama
proses pemberian obat
berlangsung. Tidak ada keluhan
selama proses pemberian obat.
Pasien tampak tenang.
Memonitor tanda – tanda infeksi 5
E/ Pada saat dikaji, kemerahan
pada tubuh pasien menurun, tidak
terdapat nyeri dibagian punggung.
Tubuh pasien teraba dingin, tidak
terdapat sianosis dan luka
dekubitus. Tidak ada tanda –
tanda infeksi.
Memberikan aktivitas distraksi 4
yang menyenangkan
(mendengarkan musik,
mengobrol, membaca)
E/ Pasien mengatakan bahwa
dirinya ingin menonton TV,
setelah 20 menit menonton TV
pasien tampak tertidur.
Pukul 11.00 Kolaborasi pemberian ibuprofen 1
WIB
3x1 3,2 gr
E/ Klien tidak mengalami alergi
obat obatan
Pukul 12.30 Menyajikan makanan dalam 3
WIB
keadaan masih hangat dan porsi
sedikit namun sering
E/ Pasien mengatakan tidak
merasa mual pada saat diberikan
makanan yang hangat.
Memberikan asupan cairan yang 2
hangat
E/ Pasien mengatakan keinginan
untuk mengeluarkan dahak
meningkat. Pasien merasa lebih
nyaman pada saat diberikan air
hangat.
Pukul 13.30 Mengajarkan batuk efektif 2
WIB
E/ Pasien mengatakan mampu
melakukan batuk efektif tanpa
arahan perawat. Tidak tampak ada
dahak yang keluar. Batuk efektif
meningkat.
Pukul 14.00 Mengajarkan pasien teknik 1
WIB
distraksi
E/ Klien mengatakan teknik ini
dapat mengurangi nyeri

V. EVALUASI
No Tanggal dan Dx Evaluasi Paraf
Jam

1 9 / 6 / 2021 S : Klien mengatakan nyerinya sudah


berkurang di bagian perut dan di bagian
Pukul 07.00
sendirinya
WIB
O:
- Klien tampak tidak meringis
kesakitan
- Klien mengatakan skala nyerinya 3
(0-10)
- Klien bisa menggerakan sendinya
secara bertahap
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan intervensi dirumah
I:
- Melakukan teknik distraksi dan
relaksasi
- Menganjurkan posisi yang nyaman
- Memberikan terapi farmakologi
E:-

2 9 / 6 / 2021 II S : Pasien mengatakan tidak batuk


Pukul 07.00 berdahak, tidak ada sesak nafas dan tidak
WIB nyeri dada.
O:
- Batuk efektif meningkat
- Nyeri dada menurun
- Sesak nafas menurun
- Ronchi basah menurun
- Frekuensi nafas membaik, yakni 16
– 20 x / menit (RR : 16 x / menit)
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3 9 / 6 / 2021 III S : Pasien mengatakan kesulitan menelan
Pukul 07.30 menurun, nyeri pada bagian perut menurun
WIB (pasien tidak mengeluh nyeri)
O:
- Keluhan nyeri pada bagian perut /
abdomen menurun
- Nafsu makan membaik
- BB meningkat 1 kg selama 4 hari
perawatan di RS
- Bising usus membaik, yakni 5 – 25
x / menit (Bising usus 10 x / menit)
- Kesulitan menelan menurun
- Sariawan menurun
- Pucat menurun
- Rambut rontok menurun
- Porsi makan meningkat
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
4 9 / 6 / 2021 IV S : Pasien mengatakan sudah mampu
Pukul 07.30 bergerak bebas tanpa mengeluh lelah/
WIB lemas.
O:
- Kemudahan dalam melakukan
aktivitas meningkat
- Keluhan lemah menurun
- Frekuensi nadi membaik, yakni 60
– 100 x / menit (N : 84 x / menit)
- Frekuensi nafas membaik, yakni 16
– 20 x / menit (RR : 16 x / menit)
- ROM meningkat
- Kekuatan otot meningkat
ekstremitas atas bawah dari bagian
kiri maupun kanan 5
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
5 9 / 6 / 2021 V S : Pasien mengatakan ruam pada kulitnya
Pukul 07.45 tampak menurun.
WIB O:
- Ruam tampak menurun
- Kulit kering menurun / hidrasi kulit
meningkat
- Kulit merah menurun
- Tidak ada tanda – tanda infeksi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
6 7 / 6 / 2021 VI S : Pada saat diberikan penjelasan pasien
Pukul 14.00 mengatakan bahwa dirinya paham tentang
WIB topik pembahasan.
O:
- Perilaku sesuai anjuran meningkat
(pasien akan berhenti melakukan
sex bebas dan disaksikan oleh
istrinya)
- Kemampuan menjelaskan tentang
suatu topik meningkat (pasien
mampu menjelaskan kembali
mengenai topik yang dibahas oleh
perawat)
- Pertanyaan tentang masalah yang
dihadapi menurun
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

DAFTAR PUSTAKA

- Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan


Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta Selatan : DPP PPNI
- Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia
: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta Selatan : DPP PPNI.
- Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta Selatan : DPP PPNI
- Iswandi, Fauziah. 2017. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien HIV / AIDS.
http://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/FAUZIAH_ISWANDI_PDF.pdf
(Diakses pada Kamis, 22 Juli 2021 Pukul 17.45 WIB)
- Yuwinda, Putree. 2018. Pathway HIV.
https://id.scribd.com/document/277875635/Pathway-Hiv-Anak (Diakses pada
Kamis, 22 Juli 2021 Pukul 17.45 WIB)

Anda mungkin juga menyukai