Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Budidaya tanaman hias petunia (Petunia Juss.) secara konvensional
dilakukan di lahan halaman rumah atau ditanam dalam pot. Penanaman secara
konvensional ini membutuhkan media tanah yang subur. Salah satu kendala dari
petunia secara konvensional di perkotaan adalah semakin sulit mendapatkan tanah
yang subur, semakin banyak permukaan tanah yang tertutup paving atau beton
atau batu atau aspal dan semakin sempit lahan yang bisa untuk berkebun. Salah
satu alternatif solusinya adalah menanam petunia tanpa menggunakan tanah yang
disebut soilless culture.
Dalam sistem soilles culture, penanaman dilakukan menggunakan media
tanam selain tanah. Beberapa jenis media tanam yang bisa digunakan dalam
soilles culture antara lain adalah rockwool, sekam mentah, arang sekam, batu-
bata, zeolit, pasir dan cocopeat. Pada dasarnya peran setiap jenis media bukan
tanah tersebut terutama menggantikan fungsi tanah, antara lain sebagai penopang
tanaman, sebagai barier penyedia air, unsur hara dan oksigen sebagai pengatur
draenasi maupun aerasi dan menyediakan suhu perakaran yang lebih rendah
dibandingkan suhu udara di atas permukaan tanah.
Berbagai jenis media tanam selain tanah, memiliki kemampuan yang
berbeda dalam menjalankan fungsinya sebagai media tanam untuk mendukung
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Rockwool dikenal sangat baik
dalam menyimpan air, sedangkan pecahan batu-bata, zeolit, sekam dan arang
sekam sangat baik dalam menyediakan oksigen. Media tanam cocopeat dikenal
mengandung zat tanin yang diduga bisa menghambat pertumbuhan tanaman,
sedangkan pasir dikenal sangat rendah daya simpan airnya. Tanaman bunga
petunia, sejauh ini masih jarang ditanam menggunakan media selain tanah. Media
tanam selain tanah, mempunyai nilai estetika tersendiri jika digunakan untuk
penanaman jenis tanaman hias. Pemanfaatan media selain tanah untuk budidaya
tanaman bunga petunia khususnya di perkotaan patut diupayakan, sebagai
pengganti media tanah. Namun sejauh ini hal tersebut belum banyak diteliti dan

1
belum ada rekomendasi tentang penggunaan media tanam selain tanah dalam
budidaya tanaman bunga petunia.

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh jenis media tanam pada sistem soilless culture terhadap
pertumbuhan dan pembungaan tanaman petunia.
2. Menentukan jenis media tanam pada sistem soilless culture yang menghasilkan
akumulasi jumlah bunga pertanaman terbanyak selama penelitian pada
tanaman petunia grandiflora.

1.3 Signifikasi Penelitian


Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi
keilmuan mengenai pengaruh jenis media tanam dalam sistem soilless culture
dalam pertumbuhan dan pembungaan tanaman dari aspek lingkungan mikro
perakaran dan aspek fisiologis tanaman.
Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
praktisi yang ingin membudidayakan tanaman bunga petunia menggunakan media
tanam selain tanah, terutama dalam hal pemilihan jenis media tanamnya.

1.4 Batasan Masalah


Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda Dalam penelitian ini,
maka perlu dibuat batasan masalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilaksanakan di Greenhouse Kebun Percobaan Salaran Kopeng
milik Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
terletak pada elevasi 900 meter dpl.
2. Obyek dalam penelitian ini adalah tanaman petunia hibrida jenis grandiflora
(Petunia grandiflora Juss.), berwarna ungu, benih dari PT. Selektani -
Ngablak, Kabupaten Semarang.
3. Jenis Grandiflora ini memiliki bunga yang lebih besar dari jenis multiflora,
bunga ada yang tunggal dan ada yang ganda, jumlah bunga lebih sedikit dari
jenis multiflora, dan bunga rentan rusak jika terkena air hujan.

2
4. Jenis media tanaman yang dipakai ada 6 yaitu, arang sekam, rockwool,
sekam padi, batu-bata, cocopeat dan batu zeolit. Semua media tidak
disterilisasi.
5. Penempatan unit-unit percobaan menggunakan papan vertikal untuk
penyangga pot tanaman.
6. Wadah media tanam menggunakan botol air mineral bekas berukuran
1.500cc yang dipotong menjadi dua bagian untuk tandon air dan untuk pot
tanaman. Untuk mengalirkan air dari botol ke dalam media tanam,
digunakan sumbu dari kain flanel.
7. Dalam menunjang pertumbuhan dan pembungaan tanaman petunia maka
digunakannya pupuk organik cair AB Mix.
8. Pengukuran pertumbuhan tanaman dilakukan melalui parameter tinggi
tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, luas daun, diameter batang, diameter
tajuk dan panjang akar
9. Pembungaan tanaman diamati melalui parameter akumulasi jumlah bunga
pertanaman saat mulai berbunga hingga akhir penelitian dan berat segar dan
kering bunga dihitung pada jumlah bunga yang muncul diakhir penelitian.

1.5 Model Hipotetik


Y1

Y2

Gambar 1. Model Hipotetik

Keterangan :
X : Perlakuan jenis media
Y1 : Pertumbuhan tanaman petunia
Y2 : Pembungaan tanaman petunia

Anda mungkin juga menyukai